Normal view

Received — 18 December 2025 BeInCrypto Indonesia

Imbal Hasil Obligasi Jepang Sentuh 1,98%: Perubahan Suku Bunga BOJ Pengaruhi Emas, Perak, dan Bitcoin

18 December 2025 at 17:20

Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang tenor 10 tahun melonjak menjadi 1,98% pada Desember 2025, yaitu level tertinggi sejak 1990-an. Kondisi ini terjadi saat pasar menunggu pertemuan kebijakan Bank of Japan (BOJ) pada 19 Desember.

Lonjakan ini telah memicu reli global pada logam mulia, dengan harga emas naik 135% dan perak melesat 175% sejak awal 2023. Sementara itu, Bitcoin sedang tertekan karena penjualan paksa makin intensif di exchange Asia, sehingga memperlihatkan perbedaan reaksi pasar terhadap perubahan suku bunga Jepang.

Imbal hasil obligasi Jepang capai 1,98%

Selama beberapa dekade, Jepang mempertahankan suku bunga hampir nol yang mendukung likuiditas global lewat yen carry trade.

Investor meminjam yen dengan bunga rendah untuk berinvestasi di seluruh dunia pada aset dengan yield lebih tinggi, sehingga mengekspor suku bunga sangat rendah.

Kenaikan sebesar 25 basis poin yang diperkirakan, sehingga suku bunga naik menjadi 0,75%, mungkin tampak kecil secara nominal, tapi kecepatan perubahan lebih penting daripada tingkat suku bunganya.

BOJ Interest Rate Probabilities
Probabilitas Suku Bunga BOJ | Sumber: Polymarket

“Carry trade berisiko: Tidak ada yang tahu kapan konsekuensi nyata akan muncul, tapi perubahan yang terus berlanjut ini sepertinya akan menguras likuiditas pasar, sehingga bisa memicu efek berantai lewat margin call dan aksi deleveraging paksa lainnya,” peringatkan CEO i3 Invest, Guilherme Tavares.

Analis menilai aksi BOJ ini bukan sekadar penyesuaian domestik.

“Saat imbal hasil Jepang bergerak, modal global langsung memperhatikan. Emas dan perak tidak merespons pada kabar inflasi. Mereka sedang mengantisipasi risiko neraca keuangan negara. Jepang sekarang bukan lagi negara pinggiran. Jepang adalah pusat perhatian,” teriang Simon Hou-Vangsaae Reseke.

Harga emas dan perak melonjak di tengah kenaikan risiko negara berdaulat

Logam mulia terus mengikuti pergerakan imbal hasil Jepang. Menurut Global Market Investor, emas dan perak bergerak hampir sejalan dengan imbal hasil obligasi pemerintah Jepang. Ini menunjukkan bahwa logam mulia digunakan sebagai lindung nilai utama terhadap naiknya biaya utang pemerintah.

Harga Emas dan Perak Mengikuti Obligasi 10T Jepang | Sumber: Global Markets Investor di X

“Bukan soal yield-nya sendiri, melainkan apa arti pergerakannya — risiko utang negara yang naik, likuiditas global makin ketat, dan ada ketidakpastian soal kepercayaan pada mata uang. Emas merespons sebagai proteksi, dan perak mengikuti dengan volatilitas yang lebih besar,” komentar analis EndGame Macro.

Pasa perak menunjukkan tanda mania spekulatif. Dana China Silver Futures baru-baru ini diperdagangkan 12% di atas harga fisik logam yang menjadi acuannya, menandakan permintaan eksposur leverage telah melampaui aset dasarnya.

⚠️ Silver market mania is an UNDERSTATEMENT:

The China Silver Futures Fund was trading +12% above the actual value of the silver it is supposed to track

Investors are buying the fund much faster than the silver behind is rising, a sign of SPECULATION. 👇https://t.co/8kAngXV9CH

— Global Markets Investor (@GlobalMktObserv) December 17, 2025

Investor makin memposisikan emas dan perak sebagai lindung nilai terhadap risiko ekonomi makro yang lebih luas, bukan hanya sekadar inflasi.

Bitcoin Mengalami Tekanan karena Carry Trade Mulai Dibuka

Di sisi lain, harga Bitcoin semakin tertekan karena likuiditas yen yang semakin ketat.

“Exchange di Asia terus mengalami aksi jual spot yang konsisten. Cadangan miner menurun — akibat penjualan paksa, bukan pilihan…Holder jangka panjang Asia sepertinya sedang distribusi…Harga akan tetap berat sampai pasokan paksa benar-benar terserap,” tulis CryptoRus, sambil mengutip XWIN Research Japan.

Institusi AS terus membeli, karena Coinbase Premium masih positif, tapi likuidasi paksa di Asia dan penurunan hashrate Bitcoin sebanyak 8% turut menambah tekanan ke bawah.

Bitcoin Price and Coinbase Premium
Harga Bitcoin dan Coinbase Premium | Sumber: CryptoQuant

Perubahan suku bunga BOJ sebelumnya kerap bertepatan dengan penurunan besar BTC, sehingga para trader kini waspada pada risiko penurunan lanjutan ke area US$70.000.

THE BANK OF JAPAN MIGHT BE BITCOIN’S BIGGEST ENEMY

Japan holds the most US debt.
Every time they hike, Bitcoin bleeds:

March 2024: -23%
July 2024: -30%
Jan 2025: -31%

Next hike: Dec 19
Next move: loading…

If the pattern repeats, $70K is in play. pic.twitter.com/R5916R702I

— Merlijn The Trader (@MerlijnTrader) December 14, 2025

Reaksi yang berbeda antara logam mulia dan Bitcoin menyoroti perbedaan dalam posisi risiko. Emas dan perak menarik arus dana safe haven di tengah meningkatnya risiko kedaulatan, sementara Bitcoin mengalami tekanan harga akibat likuidasi.

Analis mencatat pemangkasan suku bunga The Fed di masa depan mungkin bisa menyeimbangkan dampak BOJ, tapi kecepatan perubahan kebijakan sangat penting.

Mengapa Level US$81.500 Kini Jadi Penentu Nasib Harga Bitcoin?

18 December 2025 at 16:35

Bitcoin saat ini bergerak di sekitar sebuah level yang bobotnya melampaui sekadar angka harga di headline. Sejumlah analis menyoroti zona yang merepresentasikan True Market Mean Price (TMMP), yakni harga rata-rata akumulasi on-chain investor non-miner, sebagai poros krusial dinamika pasar saat ini.

Menurut CryptoQuant, level ini telah menjelma menjadi retakan psikologis sekaligus struktural yang menguji apakah keyakinan investor masih cukup solid untuk menyerap pasokan yang muncul, atau justru mulai mengalami erosi.

Bitcoin di “Harga Keyakinan” saat US$81.500 Uji Keyakinan Pasar

Indikator on-chain mengindikasikan stres fase menengah siklus, sementara resistance teknikal masih menahan ruang kenaikan. Di sisi lain, komunitas analis nampak semakin terbelah. Kondisi ini akhirnya menciptakan kebuntuan rapuh antara dua kekuatan utama:

  • holder jangka panjang yang berupaya mempertahankan cost basis mereka, dan
  • penjual yang kian bersedia keluar dari pasar pada level impas.

Dalam lanskap ini, TMMP muncul sebagai batas utama Bitcoin. TMMP bukan sekadar indikator teknikal, melainkan jangkar psikologis kolektif yang menandai harga rata-rata masuknya modal riil ke dalam pasar.

Ketika Bitcoin diperdagangkan di sekitar level ini, investor dihadapkan pada dilema eksistensial pasar: bertahan di tengah ketidakpastian atau melepaskan posisi pada titik impas. Momen keputusan semacam ini kerap memperbesar tekanan pasar dan sering kali menjadi katalis bagi pergerakan besar berikutnya.

Analis CryptoQuant, Moreno, menyoroti US$81.500 sebagai TMMP, yakni titik di mana mayoritas modal efektif masuk ke pasar.

Who’s Still Willing to Hold?

“If Bitcoin holds above the TMMP ($81.5K) while AVIV stabilizes (0.8-0.9), it suggests investors are absorbing supply and defending their cost basis.

If price loses TMMP and AVIV continues to compress, it means profitability is fading, and… pic.twitter.com/XStWnGlXty

— CryptoQuant.com (@cryptoquant_com) December 17, 2025

Secara historis, perdagangan di atas zona ini mendorong pembelian saat koreksi dan akumulasi berkelanjutan. Sebaliknya, kegagalan mempertahankannya sering kali mengubah level tersebut menjadi resistance aktif, karena investor memanfaatkan reli untuk keluar mendekati harga masuk mereka. Pola ini kembali terpantau pada kondisi saat ini.

“Ketika BTC diperdagangkan di atas level ini, investor umumnya berada dalam kondisi psikologis yang relatif nyaman. Namun saat harga kehilangan level tersebut, zona yang sama sering berbalik menjadi resistance, karena mereka yang membeli di sekitar cost basis memanfaatkan reli untuk keluar,” terang Moreno.

Ujian di sekitar US$81.500 kini menempatkan investor pada momen penentuan: bertahan dengan keyakinan, atau mengamankan posisi di titik impas.

Pengalaman siklus sebelumnya menegaskan signifikansi zona ini. Dalam bull market 2020–2021, TMMP berulang kali berfungsi sebagai support dinamis. Sebaliknya, pada 2022, level ini beralih peran menjadi resistance seiring terkikisnya kepercayaan pasar. Peran TMMP selanjutnya berpotensi menentukan arah jangka pendek Bitcoin.

Bitcoin's TMMP at $81,500 acts as critical support
TMMP Bitcoin di US$81.500 berperan sebagai support penting | Sumber: CryptoQuant

Rasio AVIV Tunjukkan Stres Keyakinan yang Berlangsung Senyap

Dimensi perilaku pasar semakin diperdalam oleh rasio AVIV, sebuah metrik on-chain yang membandingkan valuasi pasar aktif dengan valuasi terealisasi, dengan fokus pada profitabilitas investor. Tidak seperti indikator momentum, AVIV mencerminkan sentimen yang berakar pada keuntungan yang benar-benar terealisasi.

Saat ini, rasio AVIV mulai turun menuju rentang 0,8–0,9, sebuah zona yang secara historis diasosiasikan dengan transisi fase menengah siklus. Dalam fase ini, pasar umumnya tidak runtuh secara dramatis, namun juga gagal membangun tren yang tegas.

The AVIV ratio indicates mid-cycle compression
Rasio AVIV menunjukkan tekanan di tengah siklus | Sumber: CryptoQuant

“Jika Bitcoin mampu bertahan di atas TMMP (US$81.500) sementara AVIV stabil di kisaran 0,8–0,9, itu menunjukkan investor masih menyerap suplai dan mempertahankan cost basis mereka. Namun, jika harga kehilangan TMMP dan AVIV terus turun, hal itu menandakan profitabilitas memudar dan kepercayaan mulai melemah,” imbuh analis CryptoQuant.

Lingkungan semacam ini cenderung menekan pelaku pasar yang rapuh bukan melalui penurunan tajam, melainkan lewat stagnasi yang berkepanjangan. Seiring profit yang belum terealisasi terus tergerus, keyakinan diuji secara perlahan, membuka ruang bagi akumulasi ulang atau memaksa pasar mencari permintaan di level yang lebih rendah.

Resistance Teknikal Perkuat Market Sideways saat Debat Makro Menguat

Dari sisi harga, Bitcoin sejauh ini belum menawarkan pelepasan tekanan. Aset ini berulang kali gagal menembus level pembukaan tahunan, memperkuat kehati-hatian di kalangan trader momentum dan pelaku teknikal.

Kegagalan merebut kembali level tersebut memperdalam persepsi bahwa potensi kenaikan masih kecil dalam waktu dekat.

Bitcoin (BTC) Price Performance
Performa Harga Bitcoin (BTC) | Sumber: TradingView

Kebuntuan teknikal ini mencerminkan perpecahan ideologis yang lebih luas di pasar. Holder veteran, banyak di antaranya ditempa oleh puncak 2021 dan crash 70% setelahnya, terlihat semakin responsif terhadap sinyal teknikal dan model siklus.

“Mengapa Bitcoin tidak pump? Karena 50% menjual (OG yang trauma 2021, investor teknikal yang menatap RSI, penggemar siklus empat tahunan yang menanti bear dua tahun pasca-halving) sementara 50% lainnya membeli, yakni investor fundamental, TradFi, dan bank. Pertarungan epik hingga amunisi penjual pun habis,” tulis analis PlanB.

Sebaliknya, pelaku institusional dan keuangan tradisional terlihat relatif tidak terlalu terikat pada siklus jangka pendek. Akumulasi mereka yang berlangsung stabil telah membantu menyerap pasokan yang beredar. Hanya saja, hingga kini itu masih belum cukup kuat untuk mendorong pasar keluar dari rentang konsolidasi yang membelenggu pergerakan harga.

Menambah lapisan ketidakpastian, analis makro Luke Gromen baru-baru ini mengungkap bahwa ia telah menjual mayoritas kepemilikan Bitcoin-nya di sekitar US$95.000. Gromen menautkan keputusannya pada kerusakan teknikal jangka panjang serta kekhawatiran sistemik yang kian mengemuka.

Keputusan tersebut, yang ia sampaikan melalui podcast Swan Bitcoin’s No Second Best, mempertebal narasi bearish pada saat profitabilitas investor sudah berada dalam tekanan.

Gromen menyoroti melemahnya momentum jangka panjang, gagalnya Bitcoin mencetak level tertinggi baru terhadap emas, serta memuncaknya kekhawatiran akan kerapuhan struktur pasar global menjelang 2026.

“Bitcoin is telling us the first half of 2026 is gonna be ugly.” — Luke Gromen

One of the most respected macro voices just turned bearish.
He didn’t just warn — he sold. Is this capitulation?

💥 New episode of No Second Best! 👇 pic.twitter.com/VKnSa3BcSr

— Swan (@Swan) December 16, 2025

Meski para pembawa acara Swan Bitcoin menyanggah kesimpulan tersebut, aksi jual itu sendiri telah menggema di kalangan investor, terutama mereka yang menyaksikan keyakinan pasar mulai goyah di dekat area support krusial.

Keluar masuknya figur berprofil tinggi kerap membawa bobot psikologis yang tidak proporsional, khususnya pada fase ketika harga tertekan dan indikator on-chain mengisyaratkan menyusutnya profitabilitas.

Akankah Keyakinan Mampu Bertahan?

Bitcoin kini berada di sebuah persimpangan yang lebih ditentukan oleh keteguhan keyakinan ketimbang euforia. Jika harga mampu bertahan di atas US$81.500 sembari rasio AVIV berangsur stabil, hal itu akan mengindikasikan bahwa investor masih bersedia mempertahankan cost basis mereka, sebuah prasyarat penting bagi kelanjutan tren naik.

Sebaliknya, bila gagal mempertahankan level tersebut maka berpotensi menimbulkan konsekuensi mahal. Penurunan tegas di bawah TMMP, disertai tekanan AVIV lanjutan, akan menandakan bahwa keyakinan semata tidak lagi memadai, memaksa pasar untuk mencari permintaan pada level yang lebih rendah.

Bagaimana pendapat Anda tentang nasib harga Bitcoin yang bergantung pada level US$81,5K di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Harga Ethereum Mendekati Potensi Breakout — Tapi Harapan Pantulan Muncul

18 December 2025 at 16:00

Pergerakan harga Ethereum memberikan sinyal yang beragam. Setelah terkoreksi lebih dari 3% dalam sehari, ETH mulai menunjukkan tanda-tanda rebound awal, tapi risiko penurunan masih belum hilang. Struktur grafik, data momentum, dan level biaya on-chain semuanya menandakan zona keputusan yang sempit.

Saat ini, Ethereum terjebak antara kemungkinan rebound atau penurunan yang lebih dalam. Sebenarnya, jarak antara kedua kemungkinan itu lebih sempit dari kelihatannya. Yang perlu diperhatikan, zona breakdown justru semakin dekat!

Sinyal Rebound Berada di Dalam Pola Segitiga Sempit

Ethereum sedang diperdagangkan di dalam pola segitiga yang semakin menyempit, struktur yang mencerminkan keragu-raguan antara pembeli dan penjual yang semakin besar. Harga sudah menekan ke arah garis tren bawah, biasanya zona ini menjadi area di mana tekanan jual mulai berkurang.

Antara 1 Desember sampai 17 Desember, ETH mencatat low yang lebih tinggi di harga. Di saat yang sama, Relative Strength Index (RSI), alat ukur momentum, justru membentuk low yang lebih rendah. Ini menimbulkan hidden bullish divergence, artinya tekanan jual mulai melemah.

Hidden Bullish Divergence
Hidden Bullish Divergence: TradingView

Mau dapat insight token seperti ini? Daftar newsletter harian dunia aset kripto dari Editor Harsh Notariya di sini.

Setup seperti ini tidak menjamin akan terjadi reli. Tapi, ini mengisyaratkan tekanan turun sepertinya mulai habis seiring Ethereum mendekati support struktural, yaitu garis tren bawah segitiga tersebut. Secara sederhana, para penjual mulai melemah, sementara pembeli belum mengambil alih kendali.

Inilah yang membuat pergerakan berikutnya sangat sensitif terhadap level kunci.

Data Cost Basis Tunjukkan Di Mana Reli Harga Ethereum Bisa Terhambat

Data cost basis on-chain membantu menjelaskan mengapa pergerakan naik masih terbatas.

Zona resistance terkuat dalam waktu dekat berada di kisaran US$3.154 sampai US$3.179, di mana sekitar 2,8 juta ETH terkumpul. Ini adalah zona pasokan besar. Saat harga menyentuh rentang harga ini, banyak holder mencapai titik impas dan cenderung mengambil keuntungan dengan menjual.

Key Supply Cluster
Klaster Pasokan Kunci: Glassnode

Zona ini juga sangat dekat dengan resistance pada grafik di US$3.149, yang menandai potensi kenaikan hingga 11% dari harga saat ini. Walaupun harga Ethereum berhasil rebound, zona ini kemungkinan menarik aksi jual kecuali harga berhasil menutup harian dengan jelas di atasnya. Itulah sebabnya rebound tanpa penutupan harian di atas area ini tetap disebut sebagai koreksi, bukan perubahan tren.

Risiko penurunan justru lebih rawan.

Klaster support terpenting berada di antara US$2.801 sampai US$2.823. Rentang ini selama ini menjadi zona permintaan utama. Jika terjadi penutupan harian yang jelas di bawah US$2.801 (yang juga terlihat di grafik harga), situasinya perlu diwaspadai.

ETH Support Clusters
Klaster Support ETH: Glassnode

Penurunan ini hanya sekitar 1% saja, tapi dapat membuka peluang harga menuju US$2.617 yang merupakan support utama berikutnya di grafik.

Ethereum Price Analysis
Analisis Harga Ethereum: TradingView

Itulah yang membuat posisi saat ini berisiko untuk Ethereum. Kenaikan bisa terhambat di kisaran 11%, sedangkan risiko turun bisa terjadi hanya dengan penurunan kecil 1% saja.

Prediksi Kripto ke-11 dari Bitwise Mungkin Tak Bertahan—James Seyffart Peringatkan

18 December 2025 at 15:41

Pasar exchange-traded fund (ETF) aset kripto di AS semakin mendekati titik krusial. Prediksi Bitwise Asset Management untuk 2026 memperkirakan akan ada lebih dari 100 ETF baru yang terhubung dengan kripto, didorong oleh standar listing yang dipermudah oleh SEC yang mulai berlaku sejak Oktober 2025.

Sementara prospek menunjukkan rekor harga tertinggi baru untuk Bitcoin, Ethereum, dan Solana, analis ETF Bloomberg James Seyffart memperingatkan bahwa mungkin akan terjadi guncangan besar karena sektor ini jadi penuh sesak.

Bitwise Bagikan 11 Prediksi Aset Kripto untuk 2026

Bitwise membuat 10 prediksi untuk tahun 2026, mencakup pasar kripto dan ETF yang akan dipantau oleh para investor. Menurut manajer dana indeks aset kripto itu:

  • Bitcoin, Ethereum, dan Solana akan mencetak rekor harga tertinggi baru
  • Bitcoin akan mematahkan siklus empat tahun dan mencetak rekor harga tertinggi baru
  • Bitcoin akan jadi kurang volatil dibanding Nvidia.
  • ETF akan membeli lebih dari 100% pasokan baru Bitcoin, Ethereum, dan Solana karena permintaan institusi yang semakin meningkat.
  • Saham terkait kripto akan mengalahkan saham teknologi.
  • Open Interest di Polymarket akan mencetak rekor tertinggi baru, melampaui level pemilu 2024.
  • Stablecoin akan disalahkan karena mengacaukan mata uang negara berkembang.
  • Onchain vaults akan melipatgandakan asset under management (AUM).
  • Ethereum dan Solana akan mencetak rekor tertinggi baru (jika CLARITY Act disahkan).
  • Setengah dana abadi universitas Ivy League akan berinvestasi di kripto.
  • Lebih dari 100 ETF kripto akan diluncurkan di AS.
  • Korelasi Bitcoin dengan saham akan turun.

Gelombang Likuidasi ETF Bisa Terjadi pada 2026, kata James Seyffart

Prediksi kesebelas berhasil menarik perhatian, dan jadi kekhawatiran khusus para analis. Lonjakan peluncuran ETF kripto ini terjadi karena perubahan regulasi besar.

Pada September 2025, SEC memperkenalkan standar listing umum untuk komoditas trust shares, termasuk aset kripto.

“[Sejumlah exchange terkemuka] telah mengajukan perubahan aturan kepada SEC untuk mengadopsi standar listing umum bagi Commodity-Based Trust Shares. Setiap perubahan aturan ini… melewati tahap pemberitahuan dan komentar. Perintah ini menyetujui Proposal dengan proses percepatan,” ujar dokumen SEC itu.

Perubahan ini memungkinkan ETF untuk listing tanpa peninjauan satu per satu, yang mengurangi keterlambatan dan ketidakpastian.

Bitwise memprediksi kejelasan regulasi ini akan mendorong adopsi institusi dan aliran dana segar ke ETF kripto pada 2026.

2026 PREDICTION: More than 100 crypto-linked ETFs will launch in the U.S.⁰⁰In October 2025, the SEC published generic listing standards, allowing ETF issuers to launch crypto ETFs under a general set of rules. A clearer regulatory roadmap in 2026 is why we see the stage being… pic.twitter.com/rQbcWe6JE4

— Bitwise (@BitwiseInvest) December 17, 2025

“Saya setuju 100% dengan Bitwise di sini,” tutur Seyffart. “Saya juga pikir kita akan melihat banyak likuidasi di produk ETP kripto. Mungkin terjadi di akhir 2026, tapi kemungkinan besar sebelum akhir 2027. Para penerbit melemparkan BANYAK produk sekaligus ke pasar.”

Dominasi ETF Bitcoin dan Saturasi Altcoin

Data Bloomberg menunjukkan saat ini ada 90 ETP kripto yang mengelola dana sebesar US$153 miliar, dengan 125 pengajuan produk yang masih antre. Bitcoin mendominasi dengan US$125 miliar di 60 produk, sementara Ethereum menempati urutan kedua dengan US$22 miliar di 25 ETF.

Altcoin seperti XRP dan Solana masih tergolong niche, masing-masing baru ada 11–13 produk dan punya aset US$1,5–US$1,6 miliar, menandakan risiko kejenuhan pasar yang mulai meningkat.

The state of crypto ETFs/ETPs
Kondisi ETF/ETP Kripto | Sumber: James Seyffart dari Bloomberg di X

Dengan pasar yang akan banjir produk baru, para analis memperkirakan akan terjadi persaingan ketat dalam memperebutkan modal investor. namun, tren historis memperlihatkan perlunya kehati-hatian, karena sekitar 40% ETF yang diluncurkan sejak 2010 berakhir ditutup, biasanya karena kurang aset atau volume transaksi rendah.

Shakeout ETF Kripto yang Akan Datang: Pemenang, Pecundang, dan Munculnya Aset ‘Zombie’

Peringatan Seyffart mencerminkan kekhawatiran umum bahwa ekspansi cepat biasanya diikuti konsolidasi. ETF kripto yang gagal menarik dana kelolaan (AUM), membedakan strategi, atau membangun kanal distribusi yang kuat bisa cepat tutup.

Produk dengan strategi paparan khusus, fitur pendapatan, atau profil risiko yang disesuaikan bisa punya peluang bertahan lebih lama.

Chris Matta, CEO Liquid Collective, juga menyoroti isu ini dalam konteks proyek “zombie”, yaitu aset kripto dengan kapitalisasi pasar di atas US$1 miliar tapi minim pengembangan ekosistem.

“Mungkin kegagalan mempertahankan ETF di pasar tradisional justru jadi sinyal lebih kuat dan menghasilkan perbedaan kinerja makin besar antara aset kripto aktif dan yang mati,” ucap Matta.

Jadi, investor yang masuk ke sektor ETF perlu benar-benar selektif. Likuiditas perdagangan, akurasi pelacakan harga, struktur biaya, dan kredibilitas penerbit menjadi hal penting untuk membedakan produk yang berkelanjutan dengan yang kemungkinan besar akan gagal.

Sementara itu, prediksi bullish Bitwise menunjukkan bahwa ETF utama yang terkait aset besar mungkin akan terus menikmati aliran dana institusi yang konsisten.

Gelombang likuidasi yang diperkirakan terjadi pada akhir 2027 sepertinya akan mengubah sektor ini, karena modal akan terkonsentrasi pada produk-produk terkuat.

Walaupun proses ini mengganggu, pada akhirnya bisa memperkuat pasar exchange-traded fund (ETF) aset kripto di AS dengan cara:

  • Menghilangkan produk yang lemah,
  • Memperjelas pilihan untuk investor, dan
  • Menyoroti strategi yang berbeda dan unik.

Pertanyaannya tetap sama: di sektor ETF yang semakin padat, produk mana yang akan bertahan dan mana yang akan menjadi bagian dari deretan aset “zombie” kripto yang terlupakan?

Putar Haluan, Peter Brandt Kini Mengaku Bearish pada Harga XRP

18 December 2025 at 20:26

Trader veteran Peter Brandt mengambil sikap bearish pada harga XRP. Ia memperingatkan bahwa token tersebut kemungkinan tengah membentuk pola double-top klasik. Pandangan ini muncul di tengah upaya Ripple yang justru semakin agresif mendorong ekspansi ekosistem melalui ekspansi stablecoin multichain serta pengembangan perangkat institusional bagi holder XRP.

Nada hati-hati Brandt muncul pada saat narasi fundamental XRP terlihat semakin solid. Kondisi ini menciptakan jurang yang kian lebar antara sinyal teknikal jangka pendek dan perkembangan adopsi jangka panjang.

Brandt Soroti Risiko Double-Top pada Harga XRP

Chartist alias analis grafik senior ini menyoroti apa yang ia anggap sebagai setup teknikal berpotensi bearish pada grafik harga XRP. Menurut Brandt, XRP terlihat sedang membentuk double-top. Ini adalah pola pembalikan yang lazim muncul ketika sebuah aset gagal menembus level resistance setelah dua kali percobaan.

XRP chart showing potential double top pattern
Grafik harga XRP menyoroti potensi formasi double-top | Sumber: Peter Brandt di X

Dalam analisis teknikal, pola double-top kerap menandakan melemahnya momentum bullish. Juga, ini bisa menjadi pendahulu koreksi yang lebih dalam apabila mendapat konfirmasi lanjutan.

“Saya sudah tahu sebelumnya bahwa semua Riplost XRP akan terus mengingatkan saya soal posting ini — tanya saja apakah saya peduli. Ini adalah potensi double-top,” ujar Brandt lewat unggahannya.

Harga XRP sendiri tengah bergerak dalam fase konsolidasi setelah reli yang perkasa pada akhir 2024. Sehingga ini membuat ketahanan level support menjadi fokus utama pelaku pasar.

Meski demikian, Brandt juga mengakui bahwa pola tersebut masih berpotensi gagal.

“Tentu saja ini bisa gagal, dan saya akan menghadapinya jika itu terjadi. Namun untuk saat ini, implikasinya bearish. Suka atau tidak, ini harus dihadapi,” tambahnya.

Analis Lain Soroti Konteks Historis yang Bullish

Berbeda dengan Brandt, sejumlah analis justru menilai struktur saat ini dari sudut pandang yang lebih konstruktif. Analis Steph is Crypto menyoroti pola historis XRP di sekitar simple moving average (SMA) 50 pekan, dengan argumen bahwa siklus sebelumnya lebih mengarah pada kelelahan penurunan, bukan awal tren bearish besar.

“Di setiap siklus, ketika XRP turun ke bawah SMA 50 pekan dan bertahan di sana selama sekitar 50–84 hari, reli kuat selalu menyusul,” jelasnya.

Contoh historisnya mencakup:

  • reli 211% setelah 70 hari di bawah SMA pada 2017,
  • kenaikan 70% setelah 49 hari pada 2021,
  • lonjakan 850% setelah 84 hari pada 2024.

Saat ini, harga XRP telah berada sekitar 70 hari di bawah SMA 50 pekan, tepat di dalam rentang historis yang sama.

XRP historical performance relative to 50-week SMA
Reli historis XRP setelah waktu lama di bawah SMA 50-mingguan | Sumber: Steph_iscrypto

Analisis ini mengindikasikan bahwa struktur yang terlihat bearish secara terisolasi justru bisa selaras dengan fase bottom siklus. Hal ini mencerminkan perpecahan interpretasi teknikal yang kini mengemuka di pasar.

Ripple Perluas RLUSD ke Layer-2 di Tengah Perdebatan Teknikal

Sementara perdebatan teknikal memanas, Ripple terus memperluas fondasi ekosistemnya. Pada 16 Desember, Ripple mengumumkan bahwa stablecoin berbasis dolar AS miliknya, Ripple USD (RLUSD), akan berekspansi ke jaringan Optimism, Base, Ink, dan Unichain.

Ekspansi ini memanfaatkan standar Native Token Transfers (NTT) dari Wormhole untuk mendukung interoperabilitas multichain.

Sebelumnya, RLUSD diterbitkan di XRP Ledger dan Ethereum. Ekspansi ke layer-2 dirancang untuk meningkatkan skalabilitas, kelancaran pergerakan likuiditas, serta utilitas di sektor DeFi dan platform institusional.

Ripple menegaskan bahwa RLUSD diterbitkan di bawah trust charter dari New York Department of Financial Services (NYDFS). Langkah ini menjadikannya salah satu stablecoin paling teregulasi yang memasuki ekosistem L2.

Selain itu, Ripple juga telah mengajukan OCC charter di Amerika Serikat. Pun, baru-baru ini mengantongi pengakuan regulasi di Dubai dan Abu Dhabi.

Wormhole menambahkan bahwa holder XRP nantinya dapat menggunakan XRP bersama RLUSD sebagai pasangan likuiditas dan perdagangan utama di berbagai chain yang didukung, melalui penerbitan wrapped XRP (wXRP) untuk penggunaan lintas chain.

Enhanced utility is coming for $XRP

XRP holders can use XRP alongside $RLUSD as a premier trading and liquidity pair on supported chains, allowing businesses to facilitate payments and checkout options that let users buy, sell, or send digital assets. pic.twitter.com/DMcSWyQ2XV

— Wormhole (@wormhole) December 17, 2025

Perangkat Institusional XRP Terus Berkembang

Ekspansi juga terjadi di sisi institusional. Digital Wealth Partners baru-baru ini meluncurkan strategi trading XRP berbasis algoritma untuk akun pensiun yang memenuhi syarat, dengan kustodian berasuransi melalui Anchorage Digital.

Layanan ini memungkinkan investor bernilai tinggi mengakses trading XRP secara sistematis dalam kerangka akun teregulasi dan berinsentif pajak, mencerminkan upaya berkelanjutan untuk mengintegrasikan kripto ke dalam struktur manajemen kekayaan tradisional.

Digital Wealth Partners Launches Algorithmic XRP Trading Strategy Powered by @tryarchpublic for Qualified Retirement Accountshttps://t.co/ro7ipgP48D

— Digital Wealth Partners (@DWP_advisors) December 16, 2025

Di tengah sinyal teknikal yang saling bertentangan, arah harga XRP ke depan kemungkinan akan ditentukan oleh apakah pola bearish pada grafik yang akan mendominasi, atau justru siklus historis serta ekspansi utilitas yang kembali mengambil alih kendali.

Bagaimana pendapat Anda tentang Peter Brandt yang putar haluan ke arah bearish atas harga XRP ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Whiplash 5% pada Bitcoin Bukan Kebetulan — Grafik Menunjukkan Kisah Lengkapnya

18 December 2025 at 14:07

Pergerakan tajam Bitcoin pada 17 Desember mengejutkan para trader. Dalam satu hari, BTC melonjak ke sekitar US$90.500 lalu langsung berbalik tajam dan turun menuju US$85.200. Dari titik tertinggi ke terendah, pergerakan itu lebih dari 5%, atau kurang lebih US$5.000.

Pergerakan ini bukan karena berita, melainkan karena struktur pasar. Tiga grafik berikut menjelaskan mengapa hal ini terjadi, mengapa berhenti tepat di titik tersebut, dan kenapa volatilitas serupa masih mungkin terjadi.

Pecahan Volume Sudah Isyaratkan Risiko sebelum Harga Turun

Sebelum koreksi itu terjadi, pergerakan harga BTC sebenarnya sudah menunjukkan tanda stres. Antara 15 hingga 17 Desember, harga Bitcoin di grafik harian mencetak higher low tipis. Sekilas, kondisi itu tampak stabil. Tapi On-Balance Volume (OBV) memberi gambaran berbeda.

OBV melacak apakah volume mendukung pergerakan harga. Pada periode tersebut, OBV gagal mengikuti harga naik dan justru membentuk lower low. Divergensi bearish itu menandakan distribusi. Sederhananya, harga masih bertahan, namun volume perlahan keluar secara diam-diam.

Ingin lebih banyak insight token seperti ini? Daftar ke Newsletter Crypto Harian Editor Harsh Notariya di sini.

First Trigger For The Volatile Price Swing
Pemicu Pertama Lonjakan Harga Volatil: TradingView

Saat Bitcoin menuju US$90.500, pergerakan itu terjadi dengan partisipasi yang lemah. Hal ini membuat reli menjadi rapuh. Begitu aksi jual dimulai, tidak ada dukungan volume di bawahnya, sehingga koreksi langsung berubah menjadi whiplash tajam dalam satu hari.

Di bursa, “whiplash” artinya pergerakan cepat naik lalu turun tajam, atau sebaliknya, dalam waktu singkat.

Heatmap Cost Basis Menunjukkan Kenapa US$90.500 Ditolak dan US$85.200 Bertahan

Data cost basis on-chain menjelaskan titik balik utama pergerakan harga ini.

Heatmap cost basis memperlihatkan klaster pasokan yang padat di kisaran US$90.168 hingga US$90.591. Sekitar 115.188 BTC terakumulasi di zona ini. Saat harga kembali ke kisaran tersebut, banyak holder sudah berada di level impas.

Klaster Pasokan BTC: Glassnode

Hal tersebut bisa menimbulkan tekanan jual secara langsung. Digabung dengan lemahnya OBV, klaster ini berfungsi layaknya batas atas. Reli berhenti dan akhirnya berbalik arah.

Di sisi bawah, ceritanya pun berubah.

Ada satu klaster kuat lainnya di kisaran US$84.845 hingga US$85.243. Inilah area support terpadat dalam jangka pendek di grafik. Saat harga jatuh, pembeli agresif masuk di zona ini. Itu sebabnya harga Bitcoin tidak anjlok lebih dalam, bahkan saat terjadi likuidasi paksa.

Klaster Support Kunci: Glassnode

Jadi, pergerakan harga terkunci di situ. Penjual bertahan di US$90.500. Pembeli bertahan di US$85.200. Whiplash terjadi di dalam “dinding” tersebut.

Level Harga Bitcoin Sekarang yang Menentukan Apakah Volatilitas Kembali

Secara struktur, Bitcoin masih menjaga tren naik ringan dari titik terendah 21 November. Hal ini penting. Peristiwa volatilitas kemarin masih terjadi dalam rentang tersebut.

Untuk melanjutkan ke atas, ada satu level yang paling penting. Bitcoin harus mampu mencatat penutupan harian bersih di atas US$90.500. Level ini belum pernah ditembus lagi sejak 13 Desember. Tanpa penutupan harian di atas angka ini, setiap reli akan berisiko ditolak kembali.

Setelah itu, area US$92.200 sampai US$92.300 menjadi krusial. Data on-chain menunjukkan ada lagi klaster pasokan di sana. Trader sebaiknya siap menghadapi hambatan ekstra kecuali harga sukses menembus zona tersebut secara meyakinkan. Selain itu, trader yang membaca artikel ini disarankan memperhatikan penutupan harian di atas level-level kunci pada grafik, bukan breakout berbasis wick semata.

Key Upside Clusters
Klaster Upside Kunci: Glassnode

Di sisi bawah, area US$85.000-US$85.200 tetap jadi kunci penting. Selama klaster ini bertahan, tekanan turun lebih lanjut kecil kemungkinannya. Jika gagal, harga bisa menuju US$83.800, tetapi menembus US$85.000 butuh tekanan likuidasi baru.

Bitcoin Price Analysis
Analisis Harga Bitcoin | Sumber: TradingView

Kesimpulannya sangat jelas. Pergerakan naik turun Bitcoin lebih dari 5% ini bukan terjadi secara acak. Hal ini terjadi karena volume yang lemah, pasokan besar di level biaya tertentu, serta likuiditas yang ketat. Sampai kondisi tersebut berubah, pergerakan tajam seperti ini tetap menjadi kenyataan di pasar aset kripto.

CPI AS di Sorot saat Investor Menimbang Outlook Suku Bunga The Fed Januari

18 December 2025 at 13:33

Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) akan merilis data Consumer Price Index (CPI) yang sangat penting untuk bulan November pada hari Kamis pukul 13:30 GMT.

Laporan inflasi ini tidak akan mencantumkan angka CPI untuk Oktober dan juga tidak menyajikan data CPI bulanan untuk November karena tidak ada pengumpulan data selama penutupan pemerintahan. Oleh karena itu, para investor akan memperhatikan data CPI tahunan dan core CPI untuk menilai bagaimana dinamika inflasi bisa memengaruhi prospek kebijakan The Fed ke depan.

Apa yang bisa diharapkan pada laporan data CPI berikutnya?

Berdasarkan perubahan pada CPI, inflasi di AS diperkirakan naik dengan laju tahunan sebesar 3,1% pada bulan November, sedikit di atas angka bulan September. Inflasi core CPI yang tidak termasuk kategori makanan dan energi yang volatil, juga diprediksi meningkat 3% di periode ini.

Analis TD Securities memperkirakan inflasi tahunan akan naik lebih tinggi dari perkiraan, namun melihat inflasi inti tetap stabil.

“Kami memperkirakan CPI AS akan naik 3,2% y/y pada November – laju tercepat sejak 2024. Peningkatannya akan dipicu oleh kenaikan harga energi, sementara kami prediksi core CPI tetap stabil di 3,0%,” terang mereka.

Bagaimana laporan Consumer Price Index AS bisa memengaruhi US$?

Menjelang pertarungan data inflasi AS pada hari Kamis, investor melihat kemungkinan hampir 20% adanya pemotongan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin di Januari mendatang, menurut alat CME FedWatch.

Laporan ketenagakerjaan resmi BLS yang tertunda menunjukkan pada Selasa bahwa Nonfarm Payrolls turun sebanyak 105.000 di Oktober dan naik sebesar 64.000 di November. Selain itu, Tingkat Pengangguran meningkat menjadi 4,6% dari 4,4% di September. Angka-angka ini tidak mengubah ekspektasi pasar terhadap keputusan The Fed di Januari, sebab penurunan tajam payrolls di Oktober sudah diperkirakan karena hilangnya pekerjaan pemerintah saat penutupan pemerintahan.

Dalam sebuah postingan blog yang dirilis Selasa malam, Presiden The Fed Atlanta Raphael Bostic menyatakan bahwa laporan pekerjaan yang beragam tersebut tidak mengubah prospek kebijakan, dan menambahkan bahwa ada “banyak survei” yang mengindikasikan peningkatan biaya input dan perusahaan bertekad menjaga margin mereka dengan menaikkan harga.

Peningkatan yang nyata, dengan hasil inflasi CPI tahunan sebesar 3,3% atau lebih, bisa memperkuat kebijakan The Fed untuk menahan suku bunga pada Januari dan langsung mendorong US Dollar (USD). Sementara itu, jika inflasi tahunan turun menjadi 2,8% atau lebih rendah, para pelaku pasar bisa mulai memprediksi adanya pemotongan suku bunga The Fed di Januari. Dalam keadaan seperti ini, USD bisa langsung mendapatkan tekanan jual yang cukup berat.

Eren Sengezer, European Session Lead Analyst di FXStreet, membagikan pandangan teknikal singkat untuk US Dollar Index (DXY) dan menguraikan:

“Outlook teknikal jangka pendek menunjukkan bias bearish di USD Index masih bertahan, tapi ada beberapa tanda yang menunjukkan momentum negatif mulai berkurang. Indikator Relative Strength Index (RSI) di grafik harian sudah kembali naik ke atas 40 dan USD Index masih bertahan di atas retracement Fibonacci 50% dari tren naik September-November.”

“Simple Moving Average (SMA) 100-hari berada di level pivot 98,60. Jika USD Index naik di atas level ini dan menegaskannya sebagai support, para penjual teknikal bisa kehilangan kepercayaan. Dalam skenario ini, retracement Fibonacci 38,2% bisa menjadi resistance berikutnya di 98,85 sebelum mencapai area 99,25-99,40, tempat di mana terdapat SMA 200-hari dan retracement Fibonacci 23,6%.”

“Pada sisi bawah, level retracement Fibonacci 61,8% berada di 98,00 sebagai support utama sebelum ke 97,40 (retracement Fibonacci 78,6%) dan 97,00 (angka bulat).”

Posisi Long Bitcoin Whale di Bitfinex Melonjak 36%: Apa Artinya?

18 December 2025 at 13:23

Investor Bitcoin besar di Bitfinex kembali menjadi perhatian pasar. Analis yang memantau data posisi leverage menunjukkan posisi long margin Bitcoin yang dipegang oleh crypto whale melonjak tajam, hampir menyentuh level tertinggi seperti pada Maret 2024.

Peningkatan akumulasi ini terjadi meski partisipasi pasar secara umum sedang melandai, sehingga muncul pertanyaan mengenai sinyal apa yang ingin dikirimkan oleh para trader bermodal besar ini.

Apa Arti Rekor Tertinggi Posisi Long Crypto Whale di Bitfinex?

Menurut analis on-chain James Van Straten, whale di Bitfinex terus menambah posisi secara agresif.

“Whale Bitfinex terus menambah posisi margin long bitcoin, mendekati level tertinggi Maret 2024. 36% lebih tinggi dalam 3 bulan terakhir,” tulisnya di X (Twitter).

Data tersebut menunjukkan tren akumulasi yang konsisten sejak September, di mana eksposur long justru bertambah saat harga lemah, bukan ketika reli terjadi.

Pihak Bitfinex sendiri sepertinya mengakui aktivitas tersebut, dengan menyoroti bahwa trader besar dan berpengalaman sedang memasang posisi dengan keyakinan, sementara peserta yang lebih kecil memilih mengurangi risiko.

Whale moves 🐳https://t.co/1Zgcof54xV

— Bitfinex (@bitfinex) December 8, 2025

Perbedaan perilaku ini pun patut dicatat. Walau pergerakan harga Bitcoin memang masih cukup fluktuatif dalam beberapa minggu terakhir, akumulasi oleh whale malah semakin kuat.

TradingView chart showing BTCUSD long positions on Bitfinex
Posisi long Bitcoin Bitfinex hampir menyamai level tertinggi Maret 2024 | Sumber: btcjvs

Secara historis, posisi long Bitfinex ini sering dihubungkan dengan trader yang memanfaatkan leverage secara taktis. Mereka biasanya menambah posisi saat harga turun, bukan saat harga melonjak.

Menurut eksekutif kripto Samson Mow, dinamika saat ini memperlihatkan perpindahan koin dari penjual yang tidak sabaran ke holder jangka panjang.

“Whale Bitfinex ramai-ramai beli dari tangan-tangan lemah,” ujar dia, menyoroti kontras antara tekanan jual dari pihak lemah dan pembelian berkelanjutan oleh akun-akun besar.

Sinyal Kontrarian, tapi Bukan Alat Waktu

Metode pemantauan posisi long whale Bitfinex sudah lama dianggap sebagai salah satu indikator yang bisa memimpin dalam analisis teknikal. Tapi, interpretasinya perlu kehati-hatian.

Trader seperti ini punya pola yang tercatat jelas, yaitu menambah posisi long saat harga melemah dan mengurangi posisi saat harga menguat. Oleh karena itu, posisi long yang tinggi sering kali justru diikuti, bukan mendahului, reli harga.

Van Straten mengingatkan bahwa nilai utama dari sinyal ini lebih baik dipakai untuk memantau jika terjadi pembalikan tren, bukan sekadar pada level angkanya saja.

“Jangka pendek, begitu tren berbalik arah,” terang dia, yang menyiratkan bahwa penurunan posisi long tersebut di kemudian hari mungkin jauh lebih informatif daripada ukurannya saat ini.

Tidak semua pihak sepakat indikator ini selalu bisa diandalkan. Analis Parabear Nick mempertanyakan interpretasi berlebihan terhadap data whale bahkan menepis beberapa narasi bullish, di tengah klaim bahwa akumulasi whale saja sudah pasti membawa harga naik.

Kenyataannya, data sejarah justru mendukung pandangan lebih seimbang. Posisi long whale memang sempat menyentuh titik ekstrem di berbagai fase siklus sebelumnya, bahkan kadang bertahan tinggi selama beberapa bulan sebelum harga benar-benar bergerak signifikan.

Multi-year comparison of whale positioning versus Bitcoin price trends
Perbandingan posisi whale dan tren harga Bitcoin selama beberapa tahun | Sumber: Parabear Nick di X

Artinya, meski metrik ini dapat memberi gambaran tentang posisi dan sentimen, tetap perlu dievaluasi bersama indikator lain, seperti open interest, funding rate, dan likuiditas makro.

Peningkatan akumulasi saat ini terjadi bersamaan dengan tren penurunan open interest di pasar derivatif, menandakan partisipasi trader ritel dan jangka pendek semakin menurun.

Dalam kondisi seperti ini, konsentrasi leverage di kalangan whale jadi makin berarti. Dengan jumlah pelaku spekulasi yang berkurang, pemain besar lebih mudah menggerakkan harga di pasar.

Yang masih belum jelas adalah waktunya. Posisi long whale yang tinggi memang menandakan ekspektasi harga akan naik, tapi bukan berarti breakout akan segera terjadi.

Titik krusial baru akan terjadi jika dan ketika posisi besar ini mulai dilepas. Sejarah memperlihatkan, perubahan semacam itu kerap mendahului pergantian rezim pasar.

Statistik Pembayaran USDT Tether Tunjukkan Kondisi Sebenarnya Adopsi Aset Kripto di 2025

18 December 2025 at 11:00

USDT milik Tether memproses pembayaran senilai US$156 miliar untuk transaksi US$1.000 atau kurang di tahun 2025, menurut data yang dibagikan hari ini oleh CEO Paolo Ardoino, berdasarkan data Chainalysis dan Artemis.

Angka ini menyoroti sisi adopsi aset kripto yang sering tidak terlihat di grafik harga maupun aliran ETF, yaitu penggunaan transaksi sehari-hari.

USDT digunakan sebagai pengganti bank dan uang tunai

Transfer dengan nilai kecil sekarang menjadi bagian signifikan dari aktivitas USDT. Data menunjukkan pertumbuhan stabil sejak 2020, bahkan makin cepat di sepanjang 2024 hingga 2025, karena rata-rata volume harian untuk transfer di bawah US$1.000 naik melampaui US$500 juta.

Hal ini menunjukkan USDT berfungsi bukan hanya sebagai instrumen trading, tapi lebih sebagai jalur pembayaran digital.

Data Pembayaran USDT yang Dibagikan CEO Tether | Sumber: X/Paolo Ardoino

Pentingnya terlihat dari siapa yang menggunakan stablecoin dan bagaimana caranya. Transfer di bawah US$1.000 biasanya mencerminkan pengiriman uang, gaji, pembayaran ritel, perpindahan dana tabungan, dan transaksi antar pengguna, terutama di negara-negara berkembang.

Berbeda dengan arus besar di exchange, transaksi ini umumnya tidak bersifat spekulatif dan terjadi secara rutin.

Secara praktis, USDT semakin sering digunakan sebagai pengganti uang tunai dan transfer bank di wilayah di mana akses terhadap dollar terbatas atau mahal.

Tren ini sejalan dengan perkembangan USDT di tahun 2025. Pasokan yang beredar mencapai rekor tertinggi selama tahun ini, menggambarkan permintaan likuiditas dollar yang melampaui sekadar trading aset kripto.

Pada saat yang sama, perubahan regulasi juga memengaruhi di mana dan bagaimana USDT beredar.

Di AS, GENIUS Act memperjelas aturan hukum untuk stablecoin pembayaran, sehingga memperkuat kepercayaan institusional terhadap token dollar yang sesuai regulasi.

Di Eropa, MiCA memperkenalkan aturan lisensi yang lebih ketat sehingga beberapa aktivitas di platform berlisensi bergeser dari USDT, tapi tidak mengurangi penggunaan USDT di jaringan global.

Kapitalisasi Pasar Stablecoin di 2025 | Sumber: DeFilLama

Tether juga memperluas infrastruktur miliknya. Investasi terbaru dalam jalur pembayaran berbasis Lightning menandakan upaya untuk membawa USDT ke jaringan settlement yang lebih cepat dan biaya rendah.

Kemitraan regional di Afrika serta Timur Tengah juga menegaskan fokus pada pembayaran dan akses keuangan, bukan hanya likuiditas exchange.

Secara menyeluruh, angka US$156 miliar ini mengubah sudut pandang soal adopsi kripto. Walau siklus pasar mendominasi berita utama, stablecoin terus berkembang diam-diam sebagai infrastruktur keuangan sehari-hari.

Pertumbuhan pembayaran kecil dengan USDT menunjukkan bahwa di tahun 2025, adopsi kripto kini bukan hanya soal spekulasi, tapi soal manfaat nyata, ketahanan, dan kemudahan akses ke dollar global. Pergeseran ini bisa jadi jauh lebih tahan lama dibanding reli pasar bullish manapun.

Bisakah Bittensor Menjadi Sukses Seperti Bitcoin?

18 December 2025 at 08:58

Bitcoin sekarang, hampir secara paradoks dengan prinsip awalnya, justru diadopsi oleh Wall Street. Bittensor muncul sebagai cara baru ‘melawan’ sentralisasi. Ini adalah narasi yang saat ini sedang panas. Seiring berkembangnya AI, muncul juga kekhawatiran mengenai konsentrasi dan sentralisasi teknologi tersebut.

Bittensor dan aset kriptonya, TAO, bertujuan untuk mendesentralisasikan layanan AI. Meskipun TAO kehilangan hampir 53% pada 2025, beberapa orang percaya bahwa Bittensor adalah Bitcoin generasi baru untuk era AI. Tapi, seberapa realistis optimisme seperti ini?

Premis dan Janji dari Bittensor

Jaringan ini baru saja menyelesaikan halving reward pada 15 Desember, yang mengurangi suplai koin baru. Masalahnya, banyak orang sudah pernah mendengar narasi seperti ini sebelumnya.

With the first Bittensor halving complete, I can’t help but recall Bitcoin’s first halving, which I was fortunate enough to witness.  History doesn’t repeat, but the rhymes are unmistakable; both the parallels and differences between the two are striking:

Same: A Decentralized…

— Greg Schvey (@GSchvey) December 15, 2025

Banyak aset kripto sudah mengklaim menjadi “Bitcoin berikutnya” – karena cerita ini memang bisa menghasilkan banyak uang.

Walaupun demikian, Bittensor memang bisa memiliki nilai nyata dalam jangka panjang – hanya saja ada tantangan besar yang harus dihadapi, seperti halnya proyek kripto ambisius lain.

Kisah Bittensor tidak jauh berbeda dari Bitcoin: Ada para pemain kuat yang telah lama berkuasa, tapi jaringan baru bisa muncul dan bahkan membalik tatanan dunia tersebut.

Selama bertahun-tahun, para influencer terus mengulang slogan yang hampir sama, yaitu “long Bitcoin, short the banks”. Meski sekarang Bitcoin ada di bank-bank Wall Street dan saham DAT sudah diperdagangkan di bursa publik, narasi ini memang berhasil menarik perhatian.

Riwayat harga Bittensor sejak listing di exchange pada 2023. Sumber: CoinGecko

Intinya, perusahaan AI seperti OpenAI, Anthropic, dan Deepseek sudah menjadi terlalu besar dan menakutkan, sehingga orang-orang mulai waspada dengan pertumbuhan mereka.


Mendesentralisasikan pekerjaan kecerdasan buatan dan menggantikan teka-teki proof-of-work konvensional dengan AI yang benar-benar memiliki fungsi nyata – itulah inti dari Bittensor.

“Bitcoin membuktikan bahwa insentif kriptografi bisa mengkoordinasikan jaringan perangkat keras global untuk mengamankan sebuah ledger,” Evan Malanga, eksekutif di Yuma, salah satu pendukung terbesar platform Bittensor, kepada BeInCrypto. “Bittensor menggunakan mekanisme yang sama dan mengalihkan daya komputasi ke hal yang punya manfaat langsung di dunia saat ini: Melatih dan menjalankan model, aplikasi, dan infrastruktur AI.”

Bitcoin Lain? Serius?

Penting untuk diketahui bahwa Yuma adalah anak perusahaan Digital Currency Group (DCG), perusahaan yang termasuk pendukung awal berbagai aset kripto seperti Bitcoin, Zcash, dan Decentraland.

DCG juga termasuk investor awal di Coinbase, Circle, dan Chainalysis. CEO DCG, Barry Silbert, jelas mendukung Bittensor – bagi sebagian orang, ini menjadi sinyal positif.

Barry Silbert, yang mulai berinvestasi di aset kripto sejak 2012, ikut bergabung dalam perjalanan TAO. Sumber: X

Bittensor memang punya sejumlah karakteristik seperti Bitcoin. Jumlah TAO yang tersedia cuma 21 juta, jelas-jelas meniru jumlah BTC. Bittensor juga punya mekanisme halving, yang terakhir bulan Desember lalu menurunkan reward dari 7.200 TAO menjadi 3.600 TAO per hari.

Bukan memakai teka-teki proof-of-work yang boros energi seperti Bitcoin, Bittensor menggunakan mekanisme proof-of-intelligence, dimana node harus menyelesaikan tugas untuk membuktikan mereka mampu menangani tugas AI. Semakin baik kualitas keluaran tugas sebuah node, semakin besar peluang mendapatkan reward TAO.

Node yang diizinkan masuk jaringan Bittensor lalu mendapatkan assigned subnet, yang saat ini ada 128 buah. Setiap subnet memiliki spesialisasi terkait bidang AI yang berbeda-beda.

“Setiap subnet seperti marketplace khusus untuk satu jenis layanan AI – ada yang fokus ke pembuatan gambar, ada juga yang untuk model bahasa,” ujar Arrash Yasavolian, co-founder Taoshi, penyedia subnet intelijen keuangan. 

Sentralisasi vs Desentralisasi

Kekhawatiran soal AI biasanya muncul karena hanya segelintir perusahaan saja yang memiliki kekuasaan besar. Konsentrasi di satu industri biasanya menyebabkan harga jadi mahal dan layanan buruk untuk pelanggan – kadang terjadi dua-duanya sekaligus.

Bittensor ingin membuat AI menjadi lebih bermanfaat secara global dengan karakteristik desentralisasi—misalnya dengan melibatkan operator node independen untuk menggerakkan subnet/subjaringan AI.

“AI sedang mendefinisikan ulang seluruh industri,” terang Ken Jon Miyachi, CEO BitMind, yang menjalankan subnet khusus deteksi deepfake di Bittensor. “Bitcoin merevolusi penyimpan nilai, tapi Bittensor merevolusi sistem ekonomi dengan membuat kecerdasan jadi komoditas global.”

Tapi seberapa terdesentralisasi sebenarnya jaringan ini? Pada 10 Juli 2024, jaringan Bittensor dihentikan setelah terjadi peretasan senilai US$8 juta yang menguras wallet. Chain ini kemudian masuk ke “safe mode” yang hanya memproduksi blok tanpa kemampuan transaksi apa pun.

“Ada kekhawatiran soal sentralisasi yang sah saat ini,” tutur Yasavolian dari Taoshi. “Yayasan OpenTensor adalah satu-satunya pihak yang bertanggung jawab untuk validasi blok. Sepuluh validator subnet terbesar menguasai sekitar 67% total bobot stake jaringan.”

Beberapa orang mungkin beranggapan bahwa risiko keamanan Bittensor dan kemampuannya untuk mematikan jaringan justru bertolak belakang dengan prinsip desentralisasi. Para pendukung jaringan ini mengatakan bahwa desentralisasi penuh akan tercapai nanti, sehingga menjadi “credibly neutral” seperti tujuan Bitcoin sebagai penyimpan nilai.

“Tujuan strategis jangka panjang Bittensor adalah menjadi alat pengembangan AI yang benar-benar netral. Desentralisasinya bertahap, mirip dengan perkembangan Ethereum,” tambah Yasavolian.

Alarm AI

Salah satu cara meningkatkan desentralisasi di Bittensor dan mendengarkan lebih banyak suara berbeda adalah lewat operator subnet. Kelompok-kelompok ini menginvestasikan waktu dan uang mereka ke jaringan, dan mereka, seperti Yasavolian, juga turut menyampaikan pendapat.

Pertumbuhan subnet pun sangat kuat. Sejak awal 2025, jumlah subnet naik 97%, dari 65 menjadi 128.

Sergey Khusnetdinov, Direktur AI di Gain Ventures, menilai komunitas subnet ini sangat penting bagi keberhasilan Bittensor.

“Hasilnya adalah ekosistem meritokrasi yang terus berkembang, di mana kecerdasan yang berguna tidak hanya muncul dari satu laboratorium atau perusahaan, tapi hadir secara organik dari komunitas global yang bersifat permissionless.”

Grafik pertumbuhan subnet Bittensor sejak Maret 2023 | Sumber: Taostats

Perusahaan AI yang terpusat saat ini memiliki valuasi sangat tinggi – OpenAI bernilai US$500 miliar, Anthropic senilai US$350 miliar. Deepseek dari Cina kabarnya juga memiliki valuasi US$150 miliar. Dengan fakta tersebut, berapa nilai jaringan AI seperti Bittensor yang sangat kuat?

Miyachi, CEO BitMind yang mengelola subnet deteksi deepfake, menilai jaringan Bittensor bisa saja mengungguli Bitcoin di masa depan.

“Nilai yang dihasilkan ekosistem Bittensor bisa melebihi Bitcoin dalam jangka panjang,” ucapnya kepada BeInCrypto.

Hal ini sangat bergantung pada bagaimana orang memandang sistem AI terpusat seiring waktu, atau apakah mereka merasa perlu khawatir. Tapi Bitcoin sendiri sudah mengalami lonjakan besar setiap kali masyarakat menghadapi ketidakstabilan ekonomi atau kegagalan sentralisasi seperti pandemi global, rush di bank, dan debasement mata uang fiat.

Mungkin tidak lama lagi, para influencer akan berkata, “long Bittensor, short centralized AI.” Tapi siapa yang bisa menebak? Kadang masa depan bahkan bisa lebih aneh daripada apa yang bisa diprediksi AI.

Bitcoin Tambah dan Kehilangan Hampir US$100 Miliar dalam Beberapa Jam, Apa yang Terjadi?

18 December 2025 at 07:42

Bitcoin mengalami volatilitas ekstrem pada 17 Desember, melonjak lebih dari US$3.000 dalam waktu kurang dari satu jam sebelum berbalik tajam dan turun kembali mendekati US$86.000.

Pergerakan yang begitu liar ini tidak terjadi karena berita besar. Sebaliknya, data pasar menunjukkan bahwa pergerakan ini didorong oleh leverage, posisi trader, dan kondisi likuiditas yang rapuh.

Short squeeze dorong harga Bitcoin naik

Reli awal dimulai saat Bitcoin bergerak mendekati level US$90.000, yaitu zona resistance psikologis dan teknikal utama.

Pergerakan Harga Bitcoin yang Liar pada 17 Desember | Sumber: CoinGecko

Data likuidasi menunjukkan ada klaster short position dengan leverage yang padat di atas level tersebut. Saat harga naik, para pelaku short ini terpaksa menutup posisi. Proses itu membutuhkan membeli Bitcoin sehingga mendorong harga naik semakin cepat.

Sekitar US$120 juta posisi short terlikuidasi selama lonjakan harga itu. Hal ini menciptakan short squeeze klasik, di mana pembelian terpaksa membuat harga melonjak melampaui permintaan spot yang sewajarnya.

Likuidasi Pasar Kripto pada 17 Desember | Sumber: Coinglass

Pada tahap ini, pergerakan tampak kuat. Tapi struktur di baliknya ternyata lemah.

Reli Berubah Menjadi Rangkaian Likuidasi Long

Saat Bitcoin sempat kembali menyentuh US$90.000, trader-trader baru masuk ke pasar untuk mengejar momentum reli.

Banyak dari para trader itu membuka long position dengan leverage, berharap breakout akan bertahan. namun, reli ini tidak didukung oleh pembelian spot berkelanjutan sehingga harga pun cepat berhenti naik.

Saat harga mulai turun, posisi long itu jadi rentan. Begitu level support kunci terpecahkan, exchange secara otomatis melikuidasi posisi-posisi tersebut. Lebih dari US$200 juta long position terlikuidasi setelahnya, sehingga pasar pun kewalahan.

Whoever is left

We need to know what happened on October 10

It's VERY apparent that the market broke that day and nothing has been the same since

We haven't seen Bitcoin or Alts trade like this since 2018

We need answers pic.twitter.com/jXe7jwd7RA

— EllioTrades (@elliotrades) December 17, 2025

Gelombang kedua inilah yang membuat penurunan harga terjadi lebih cepat dan dalam dibanding kenaikan sebelumnya.

Dalam hitungan jam, Bitcoin turun kembali mendekati US$86.000 sehingga hampir semua keuntungan tadi terhapus.

Data Positioning Menunjukkan Setup Pasar yang Rentan

Data posisi trader dari Binance dan OKX membantu menjelaskan kenapa pergerakan harga berlangsung sangat liar.

Di Binance, jumlah akun trader top yang cenderung long naik tajam sebelum lonjakan ini. namun, data ukuran posisi menunjukkan keyakinan yang kurang kuat, menandakan banyak trader memang sedang long namun nominalnya tidak terlalu besar.

Rasio Long/Short Bitcoin pada Binance Futures | Sumber: Coinglass

Di OKX, rasio berbasis posisi langsung berubah secara agresif setelah terjadinya volatilitas. Hal ini menandakan trader-trader besar segera mengubah posisi mereka, entah dengan beli saat harga turun maupun mengatur ulang hedging ketika terjadi likuidasi.

Kombinasi ini — posisi yang menumpuk, keyakinan yang tidak kuat, dan leverage yang tinggi — menciptakan pasar yang bisa bergerak sangat liar ke dua arah tanpa banyak peringatan.

Rasio Long/Short Bitcoin pada OKX | Sumber: Coinglass

Apakah market maker atau whale yang mengatur pergerakan ini?

Data on-chain menunjukkan market maker seperti Wintermute memindahkan Bitcoin antar exchange saat terjadi volatilitas. Perpindahan tersebut bertepatan dengan pergerakan harga, tapi tidak membuktikan adanya manipulasi.

Market maker memang sering menyeimbangkan inventori mereka di masa-masa pasar bergejolak. Setoran ke exchange bisa jadi menandakan hedging, pengelolaan margin, atau penyediaan likuiditas — tidak selalu berarti menjual untuk menjatuhkan harga.

Yang penting, seluruh pergerakan ini bisa dijelaskan dengan mekanisme pasar yang sudah diketahui: klaster likuidasi, leverage, dan order book yang tipis. Tidak ada bukti jelas soal manipulasi terkoordinasi.

Wintermute Sedang Melakukan Reposisi Besar Bitcoin di Berbagai Exchange Terpusat | Sumber: Arkham

Apa Artinya Ini untuk Bitcoin ke Depan

Episode ini menyoroti risiko utama di pasar Bitcoin saat ini.

Leverage masih tinggi dan likuiditas cepat menipis saat terjadi pergerakan harga yang pesat. Ketika harga mendekati level penting, likuidasi paksa bisa mendominasi pergerakan harga.

Fundamental Bitcoin tidak berubah dalam beberapa jam tersebut. Pergerakan harga hanya mencerminkan struktur pasar yang rapuh, bukan perubahan nilai jangka panjang.

🚨 BITCOIN IS BEING MANIPULATED, AND I HAVE SOLID PROOF!!!

Everyone’s talking about how Bitcoin went up $3,000 and then down $4,000 in minutes.

Everyone’s posting about it…

but nobody seems to understand what actually happened.

You need to look at the flows, not the chart.… pic.twitter.com/IHCXtx3sUF

— NoLimit (@NoLimitGains) December 17, 2025

Selama leverage belum kembali normal dan posisi pasar belum sehat, pergerakan tajam yang mirip masih bisa saja terjadi. Dalam kasus ini, Bitcoin tidak reli atau anjlok gara-gara berita.

Pergerakan terjadi karena leverage membuat harga berbalik arah sendiri.

Bank Stablecoin Didukung Coinbase Ventures Picu Kekhawatiran seperti Terra UST

18 December 2025 at 06:05

Kontigo semakin populer dengan mengedepankan model perbankan stablecoin-first sebagai alternatif global untuk layanan keuangan tradisional.

Di sisi lain, kenaikan pesat Kontigo juga memunculkan keraguan di komunitas aset kripto. Banyak pihak mempertanyakan apakah model ini bisa berkembang secara berkelanjutan tanpa mengulangi kesalahan yang pernah terjadi di industri ini sebelumnya.

Kenaikan Pesat Kontigo Menarik Perhatian

Sebuah bank baru yang membangun identitas sepenuhnya berdasarkan stablecoin sedang cepat menanjak di industri layanan keuangan.

Kontigo memposisikan diri sebagai platform mata uang stabil yang menawarkan layanan wallet self-custodial. Pengguna bisa menyimpan nilai dalam Bitcoin dan membelanjakannya dalam stablecoin lokal, dengan semua transaksi tercatat di blockchain.

Pada hari Selasa, CEO Kontigo Jesus Castillo mengumumkan bahwa perusahaan telah memperoleh pendanaan awal sebesar US$20 juta untuk mengejar ambisi menjadi bank terbesar di dunia.

We just raised a $20M seed round to build the largest bank in the world.

Kontigo crossed $30M in annual revenue, $1B in payment volume, and 1M users in under 12 months, with a team of six engineers and one designer.

We are the fastest-growing stablecoin neobank in the world.… pic.twitter.com/pOmQ6gSy2H

— Jesus A. Castillo F. (@jecastillof) December 16, 2025

Castillo juga menyebut Kontigo sebagai stablecoin neobank dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Ia terang, platform ini memungkinkan individu dan bisnis memperoleh imbal hasil 10% pada digital dollar, menggunakan kartu yang terhubung ke stablecoin dengan cashback dalam Bitcoin, dan berinvestasi di saham AS yang sudah ditokenisasi, serta fitur lainnya.

Tim kepemimpinan mengatakan bahwa Kontigo bertujuan memperluas akses layanan keuangan dasar untuk hampir 5 miliar orang di dunia. Investor institusi ternama, termasuk Base dan Coinbase Ventures, juga mendukung perusahaan ini.

Meskipun cepat meraih perhatian, Kontigo juga tak luput dari sikap skeptis. Sejumlah pengamat menanyakan apakah ini hanya narasi aset kripto yang sudah sering berujung dampak buruk besar untuk pasar secara keseluruhan.

Akses tanpa KYC Picu Tanda Peringatan

Salah satu manfaat yang ditekankan Kontigo ialah pengguna dari mana saja di dunia bisa membuka akun serta mulai bertransaksi dalam USDC atau USDT tanpa harus memenuhi syarat Know Your Customer (KYC).

Langkah ini memang terlihat kurang birokratis di permukaan, tapi langsung membuat banyak pengguna dan pengamat industri merasa khawatir.

Aturan KYC dibuat untuk melindungi lembaga keuangan dari pihak-pihak jahat. Regulasi ini mengharuskan verifikasi identitas dan konfirmasi keabsahan nasabah.

Tanpa perlindungan semacam itu, baik platform keuangan maupun pengguna akan lebih rentan terhadap risiko penipuan, pencucian uang, dan pendanaan terorisme.

Di dunia aset kripto, ketiadaan standar KYC sebelumnya telah merugikan pengguna yang mengandalkan platform tanpa perlindungan.

A multinational stablecoin operation
Promising a fixed above-market yield
And access to tokenized stocks
With no KYC

Where have I seen all this before? pic.twitter.com/YAKiPpWH9B

— Zack Guzmán ♻️ (@zGuz) December 17, 2025

Pekan lalu, co-founder Terraform Labs Do Kwon divonis 15 tahun penjara karena kasus penipuan aset kripto senilai US$40 miliar. Ekosistem Terra berjalan tanpa kontrol KYC yang berarti, sehingga dana dalam jumlah sangat besar bisa masuk ke sistem secara anonim dan masif.

Saat kepercayaan terhadap algorithmic stablecoin-nya runtuh, kurangnya pengawasan memperburuk aksi rush, membatasi transparansi arus dana, dan memperbesar kerugian jutaan pengguna. Kasus ini menyoroti, minimnya perlindungan dasar bisa mengubah pertumbuhan cepat menjadi kolaps sistemik.

Ketiadaan standar KYC bukan satu-satunya alasan yang memunculkan kekhawatiran terkait misi Kontigo.

Janji Yield Uji Kepercayaan Pengguna

Castillo pernah menjelaskan bahwa imbal hasil 10% dari kepemilikan USDC berasal dari hasil lending melalui DeFi protocol Morpho, eksposur ke surat utang negara AS, serta layanan kustodian atau terkait imbal hasil lewat Coinbase.

Tapi, para kritikus menilai, angka tersebut tidak masuk akal dan menimbulkan pertanyaan terkait kredibilitas janji Kontigo. Imbal hasil dari sumber itu biasanya hanya berkisar antara 3% sampai 7% per tahun, bahkan jika digabungkan dalam kondisi pasar saat ini.

be @kontigo_app a new Fintech

offer 10% yield on USDC

when asked where does it comes from lie saying is lending in Morpho + Tbills + Coinbase

math ain't mathing as those APRs are 5-7% short of 10%

Ignore people who point this shortage

any comments @jecastillof ? https://t.co/xegvZiODrg pic.twitter.com/blSKZLN7g7

— Cisco | CryptoAlert (@CiscoCANFT) December 17, 2025

Pihak skeptis mempertanyakan bagaimana Kontigo bisa memberikan retur 10% secara berkelanjutan. Mereka menunjukkan kemungkinan adanya risiko yang tidak diungkapkan, penggunaan leverage, atau strategi yang tidak transparan.

Sementara itu, seorang pengguna lain melaporkan transfer USDC yang tidak masuk ke wallet mereka walaupun sudah beberapa jam sejak transaksi dilakukan.

Pada platform yang mengklaim diri sebagai infrastruktur bank atau pembayaran, keterlambatan dana walau sesaat saja bisa menurunkan kepercayaan pengguna. Keandalan dan proses penyelesaian tepat waktu adalah harapan utama, apa pun besarnya transaksi.

Saat Kontigo tumbuh, kredibilitas jangka panjang mereka akan lebih tergantung pada eksekusi dan kepercayaan yang dibangun, bukan hanya klaim pertumbuhan.

Di sektor yang penuh cerita kegagalan masa lalu, perusahaan ini kini berada di bawah tekanan untuk membuktikan bahwa ekspansi pesat dapat berjalan tanpa mengulang kesalahan yang pernah mengguncang industri aset kripto.

3 Altcoin yang Perlu Dipantau Menjelang Musim Reli Santa 2025

18 December 2025 at 04:00

Selama musim festival, pasar aset kripto – seperti pasar keuangan tradisional – sering cenderung bullish karena likuiditas meningkat, sentimen menjadi lebih optimistis, dan trader mulai bersiap untuk reli akhir tahun. Walaupun token bertema Natal bisa saja naik dalam periode ini, fokus utama justru pada altcoin yang punya momentum kuat.

BeInCrypto telah menganalisis tiga altcoin yang kemungkinan bisa mengalami reli “Santa” dalam satu minggu mendatang.

MYX Finance (MYX)

MYX Finance memberikan sinyal katalis potensial setelah mengonfirmasi pengembangan MYX V2 yang sudah berjalan selama beberapa bulan. Peluncuran yang berdekatan dengan Natal atau Tahun Baru terlihat masuk akal. Kondisi pasar yang biasanya bullish di musim ini bisa semakin menarik minat pasar, membuat MYX berpotensi mengalami volatilitas tinggi.

Token MYX sudah berada dalam tren naik lebih dari enam minggu, menunjukkan momentum yang semakin baik. Saat ini diperdagangkan di kisaran US$3,55, harga MYX bisa menembus ke atas US$3,71 jika minat optimistis terus berkembang. Jika breakout berhasil, MYX berpeluang menuju US$4,00 yang menjadi level tertinggi dalam sekitar dua bulan terakhir.

Ingin insight token seperti ini? Daftarkan diri Anda ke Newsletter Crypto Harian Editor Harsh Notariya di sini.

MYX Price Analysis
Analisis Harga MYX | Sumber: TradingView

Indikator teknikal mendukung potensi kenaikan. Relative Strength Index masih berada di zona bullish, menandakan permintaan tetap kuat. Tapi, jika sudah terlalu overbought bisa memicu aksi ambil untung.

Jika tekanan jual semakin kuat, MYX kemungkinan mundur ke US$3,00 atau lebih rendah sehingga membatalkan outlook bullish.

Memecore (M)

Memecore naik 25% selama seminggu terakhir, mencoba memulihkan penurunan di akhir November. Rebound ini menunjukkan momentum jangka pendek yang semakin positif. Jika tekanan beli berlanjut, altcoin ini bisa menantang level US$2,00, menandakan fase pemulihan lebih luas didukung minat investor yang kembali muncul.

Indikator teknikal memperkuat potensi kenaikan. Parabolic SAR menegaskan tren naik aktif, sementara berbagai event Natal juga bisa memperbesar permintaan. Memecore harus mampu menembus resistance di US$1,88 untuk bisa melaju di atas US$2,00. Breakout akan membuka peluang ke US$2,12 sekaligus memperkuat momentum bullish.

Memecore Price Analysis
Analisis Harga Memecore | Sumber: TradingView

Risiko penurunan tetap ada jika sentimen berubah. Tekanan jual bisa membawa harga M di bawah level saat ini, bahkan menuju support US$1,42. Penurunan di zona ini akan membatalkan outlook bullish dan membuat kepercayaan pasar semakin goyah.

Mantle (MNT)

Mantle mengungguli beberapa altcoin utama meski volatilitas pasar masih tinggi. MNT naik 15% selama seminggu terakhir dan diperdagangkan sekitar US$1,28. Kenaikan ini menunjukkan kekuatan jangka pendek karena investor beralih ke aset yang relatif lebih kuat di tengah situasi pasar kripto yang belum pasti.

On-balance volume meningkat dalam beberapa sesi terakhir, menandakan minat beli yang makin besar. Pergeseran ini bisa mendorong pembalikan bullish atau reli jangka pendek. Jika momentum berlanjut, MNT bisa saja menembus US$1,34. Jika tembus, target berikutnya adalah US$1,50 dalam waktu dekat.

MNT Price Analysis
Analisis Harga MNT | Sumber: TradingView

Risiko masih ada kalau tekanan beli melemah. Kegagalan menembus resistance US$1,34 bisa menyetop reli. Setelah itu, MNT bisa saja sideways atau turun menuju US$1,30. Jika MNT jatuh di bawah level ini, outlook bullish akan terpatahkan dan harga berpotensi bergerak sideways atau bahkan bearish.

Akankah Peralihan AI Hut 8 Milik Keluarga Trump Membalikkan Penurunan Sahamnya Secara Permanen?

18 December 2025 at 03:09

Perusahaan Bitcoin miner, Hut 8, mengumumkan pada hari Rabu perjanjian sewa data center AI senilai US$7 miliar dengan penyedia infrastruktur cloud, Fluidstack. Langkah ini semakin memperkuat tren yang berkembang di mana para Bitcoin miner mulai beralih ke infrastruktur AI.

Setelah pengumuman tersebut, saham Hut 8 langsung melonjak, mengakhiri periode panjang performa saham yang volatil, serta mencerminkan minat baru dari para investor.

Di Balik Sewa AI Bersejarah Hut 8

Kesepakatan ini mencakup kapasitas komputasi AI sebesar 245 megawatt di kampus River Bend milik Hut 8 di Louisiana, dengan masa sewa dasar selama 15 tahun.

Perjanjian ini juga mencakup tiga opsi perpanjangan masing-masing selama lima tahun, sehingga nilai total kontrak bisa meningkat hingga sekitar US$17,7 miliar selama masa berlaku penuh. Selain itu, penyedia infrastruktur Fluidstack memperoleh hak prioritas untuk menyewa hingga 1.000 megawatt tambahan seiring dengan ekspansi kampus tersebut.

At first glance, this $HUT deal looks like one of the strongest AI/HPC colocation deals disclosed so far:

🟠 ~$28–29M contract value per MW (high end of the peer set)
🟠 ~$1.85M guided NOI per MW-yr (peers typically disclosed ARR, not NOI)
🟠 15-yr base term + guidance to ~85%… https://t.co/eMa2Qoqnn7 pic.twitter.com/TgSPIR1rJ0

— matthew sigel, recovering CFA (@matthew_sigel) December 17, 2025

Selain dari sewa awal, perjanjian ini menjadi bagian dari kolaborasi yang lebih luas antara Hut 8 dan pengembang AI Anthropic yang nantinya bisa berkembang hingga kapasitas 2,3 gigawatt.

Google yang dimiliki oleh Alphabet memberikan jaminan keuangan untuk masa sewa awal ini, mempertegas urgensi dari penyedia cloud besar dalam mengamankan pasokan energi jangka panjang untuk kebutuhan AI yang boros energi.

Hut 8 memperkirakan proyek ini akan menghasilkan pendapatan operasi bersih sekitar US$6,9 miliar selama masa sewa awal.

Para investor merespons secara positif, dengan saham Hut 8 melesat sekitar 20% dalam perdagangan pre-market setelah pengumuman tersebut.

Langkah ini menyoroti upaya perusahaan untuk menstabilkan bisnisnya, sekaligus mencerminkan tren yang lebih luas di kalangan Bitcoin miner yang mulai beralih ke komputasi AI demi menjaga relevansi jangka panjang mereka.

Bitcoin miner Menghadapi Reset Struktural

Sepanjang tahun ini, Bitcoin mining menjadi bisnis yang semakin menantang secara struktural. Naiknya tingkat kesulitan jaringan, lonjakan hash rate secara berkala, biaya energi yang makin tinggi, serta lingkungan pasca-halving terus menekan margin keuntungan.

Akibatnya, banyak miner yang terdaftar di bursa dan tetap menjadi operator murni Bitcoin kesulitan untuk memberikan pendapatan yang konsisten atau narasi pertumbuhan yang jelas. Oleh karena itu, semakin banyak dari mereka yang mulai mendiversifikasi operasi ke bidang lain, tidak hanya fokus pada mining saja.

Hit 8 5-Day Price Performance. Source: Yahoo Finance.
Performa Harga Hut 8 dalam 5 Hari | Sumber: Yahoo Finance.

Pada saat yang sama, pertumbuhan pesat artificial intelligence mendorong lonjakan permintaan atas daya komputasi. Karena Bitcoin miner sudah mengendalikan akses listrik skala besar dan infrastruktur industri, beralih ke data center AI menjadi strategi yang praktis dan semakin diperlukan.

Hut 8 menyadari latar belakang yang lebih luas ini, apalagi sahamnya sempat sulit mencapai stabilitas dalam beberapa minggu terakhir akibat volatilitas harga Bitcoin yang meningkat.

Bisakah Narasi ETP Solana di Brasil Picu Breakout Harga? Grafik Menyimpan Petunjuk

18 December 2025 at 02:00

Pergerakan harga Solana menjadi sepi setelah berminggu-minggu mendapat tekanan. SOL turun sekitar 10% dalam 30 hari terakhir, tapi bergerak hampir datar selama 24 jam terakhir, meski pasar secara luas sedang melemah. Jeda ini cukup penting.

Situasi ini terjadi saat Solana secara diam-diam mencoba menjangkau investor institusi di Brasil melalui Solana ETP (Exchange-Traded Product) dari Valour, yang diperkirakan akan listing di exchange B3. Langkah ini memperkuat jalur permintaan teratur di saat grafik mulai menunjukkan tanda-tanda breakout. Sekarang pertanyaannya sederhana. Apakah latar belakang ini bisa membantu Solana menyelesaikan setup teknikal yang sulit, atau masihkah penjual yang mendominasi tren?

Hype ETP Bertemu Struktur Breakdown yang Menurun

Solana ETP dari Valour memberikan kesempatan investor dan institusi di Brasil untuk membeli SOL secara regulasi. Meski produk ini bukanlah pendorong harga jangka pendek, keberadaannya mampu menyerap tekanan jual secara bertahap. Hal tersebut jadi penting, apalagi saat grafik menunjukkan pola kunci. Selain itu, kehadiran ETP juga bisa jadi pemicu sentimen di pasar, di mana semua aset sedang mencari narasi masing-masing.

DeFi Technologies' Subsidiary @ValourFunds Approved to List Valour Solana (VSOL) ETP on Brazil's B3 Exchange (@B3_Oficial) https://t.co/xy0ILbKzdU $DEFT pic.twitter.com/PKGZfHN1Kp

— DeFi Technologies (@DeFiTechGlobal) December 16, 2025

Secara teknikal, Solana saat ini bergerak di dalam struktur head-and-shoulders yang miring ke bawah, bukan pola textbook yang bersih. Ketika neckline menurun, breakout butuh konfirmasi yang lebih kuat karena penjual terus menekan pada level yang makin rendah seiring waktu.

Weak Breakout Pattern
Pola Breakout Lemah: TradingView

Ingin insight token menarik lainnya? Daftar untuk menerima Crypto Newsletter Harian dari Editor Harsh Notariya melalui tautan ini.

Meski begitu, ada beberapa sinyal dari sisi pembeli yang mulai muncul, sehingga bisa membantu menghadang penjual dan membuat harga Solana mencoba breakout neckline dengan lebih bersih.

Akumulasi Diam-diam Nampak di Bawah Permukaan

Saat harga masih terpaku, data on-chain menunjukkan tanda-tanda akumulasi awal.

Kelompok holder 3 bulan hingga 6 bulan mengalami peningkatan porsi kepemilikannya secara signifikan. Pada 16 November, kelompok ini memegang 11,756% dari total suplai, dan kini meningkat menjadi 16,126% per 16 Desember. Kenaikan tajam ini dalam sebulan menandakan bahwa pembeli menengah mulai masuk saat harga melemah.

Solana Buyers Surface
Munculnya Pembeli Solana: Glassnode

Pada saat yang sama, Chaikin Money Flow (CMF) juga memberikan sinyal positif. Antara 3 November dan 15 Desember, harga Solana mencetak posisi low lebih rendah, tapi CMF justru membentuk low lebih tinggi. Divergensi ini menunjukkan tekanan beli yang mulai membangun, meski harga masih cenderung turun.

Big Money Divergence Surfaces
Terbentuknya Divergensi Dana Besar: TradingView

Namun, CMF tetap berada di bawah nol. Ini menandakan modal besar masih berhati-hati. Pembeli memang ada, tapi mereka belum tampil agresif. Kesimpulannya, sinyal-sinyal ini menunjukkan adanya posisi, tapi bukan berarti sudah ada konfirmasi.

Level Harga Solana yang Menentukan Pergerakan Selanjutnya

Sekarang, harga Solana menanggung sepenuhnya beban cerita ini. US$141 menjadi level pertama yang perlu diamati. Jika harga naik dan merebut level ini, maka itu akan menandai break dari neckline yang miring, meski belum mengubah tren. Ingat, karena neckline menurun, butuh konfirmasi yang jauh lebih kuat.

Karena itu, US$153 menjadi kunci utama. Penutupan harian di atas US$153 akan mengonfirmasi bahwa pembeli telah mampu mengalahkan struktur menurun, dan ini bisa membuka peluang pergerakan menuju zona resistance yang lebih tinggi.

Solana Price Analysis
Analisis Harga Solana: TradingView

Di sisi bawah, US$121 menjadi support yang sangat penting. Jika harga gagal bertahan di sana, maka tesis akumulasi dan pola breakout tidak berlaku, sehingga perhatian pasar kembali tertuju ke potensi penurunan lebih dalam.

Tokoh Skandal FTX Caroline Ellison Tinggalkan Penjara: Apakah Hukuman Terlalu Ringan?

18 December 2025 at 00:30

Caroline Ellison, mantan CEO Alameda Research sekaligus tokoh sentral dalam skandal FTX, kini sudah tidak lagi berada di balik jeruji penjara.

Catatan dari US Bureau of Prisons menunjukkan bahwa Ellison telah dipindahkan dari penjara federal ke Residential Reentry Management (RRM) di New York. Ini menandai perubahan dari tahanan menjadi penahanan dalam komunitas.

Apa Arti Sebenarnya Status RRM

Berdasarkan situs pencarian napi milik Bureau of Prisons, Ellison masih berada dalam pengawasan federal dengan tanggal pembebasan yang diproyeksikan pada 20 Februari 2026. tapi, statusnya sekarang memastikan ia sudah tidak lagi tinggal di fasilitas tahanan.

RRM — singkatan dari Residential Reentry Management — mengawasi tahapan akhir masa hukuman federal. Orang yang berada di bawah RRM bisa ditempatkan di rumah singgah (halfway house) atau tahanan rumah, bukan lagi di penjara.

Lokasi Narapidana BOP | Sumber: Federal Bureau of Prisons

Walaupun masih di bawah pengawasan Bureau of Prisons, napi menghadapi pembatasan fisik yang lebih sedikit dan biasanya boleh bekerja, menjaga kontak sosial terbatas, serta mempersiapkan diri untuk kembali ke masyarakat.

Berbeda dengan penjara, penempatan di RRM tidak ada sel, tanpa penjaga, dan jauh lebih mandiri, walau tetap ada pengawasan ketat dan pembatasan pergerakan.

Pemindahan Ellison menandakan ia sudah memasuki tahap reintegrasi dalam hukumannya, bukan berarti sudah bebas sepenuhnya.

Peran Ellison dalam Kejatuhan FTX

Pada 2022, Ellison mengaku bersalah atas beberapa dakwaan penipuan federal yang berkaitan dengan penyalahgunaan dana nasabah FTX.

Sebagai CEO Alameda Research, divisi perdagangan yang terhubung erat dengan FTX, ia mengakui telah melakukan perdagangan dan manuver keuangan yang mengandalkan dana nasabah hingga miliaran dolar.

tapi, jaksa dan pengadilan dengan jelas membedakan peran Ellison dibanding Sam Bankman-Fried, pendiri FTX yang merancang sistem penipuan tersebut. Ellison tidak mengendalikan infrastruktur exchange FTX, sistem penitipan dana nasabah, maupun tata kelolanya.

Today, SBF's lawyer asked him about his relationship with Caroline Ellison and why it ended. SBF responded by mentioning she wanted more than the time and energy he could give:

"Historically, I haven't been great at … romantic relationships" pic.twitter.com/w19csqFgPr

— Zack Guzmán ♻️ (@zGuz) October 27, 2023

Kerja sama dari pihaknya menjadi sangat penting. Ellison menjadi saksi kunci pemerintah, memberikan kesaksian komprehensif yang membantu menghukum Bankman-Fried. Pada 2024, hakim federal memvonis Ellison dengan hukuman dua tahun penjara, mempertimbangkan kerjasama, pengakuan bersalah sejak awal, serta peran bawahan.

Perbedaan Besar dengan Do Kwon

Keluar-masuknya Ellison dari penjara terjadi ketika co-founder Terraform Labs, Do Kwon, mulai menjalani hukuman 15 tahun penjara federal AS karena penipuan terkait runtuhnya stablecoin TerraUSD.

Pihak jaksa berargumen Kwon secara sadar menyesatkan investor soal stabilitas algoritmik Terra, sehingga menimbulkan kerugian lebih dari US$40 miliar.

4:04 pm- they've back.
Judge Engelmayer: 5 years is entire off the table. Even 12 years might be unreasonable & here is why. The fraud you pled guilty to cost victims more than $40 billion. Even in SDNY, it's eye popping. There is a 25 year cap, so not life

— Inner City Press (@innercitypress) December 11, 2025

Berbeda dengan Ellison, Kwon merupakan pendiri, promotor publik, sekaligus arsitek utama sistem yang menjadi pusat keruntuhan tersebut. Perbedaan hukuman ini menunjukkan bagaimana pengadilan membedakan antara perancang sistem dan operator biasa.

Terlalu Lunak atau Konsisten dengan Hukum?

Transisi Ellison ke penahanan komunitas adalah prosedur rutin secara hukum, tapi bermuatan politis. Bagi para pengkritik, hal ini memperkuat anggapan bahwa akuntabilitas dalam skandal aset kripto masih belum merata.

Sedangkan bagi jaksa, hal ini mencerminkan prinsip pemidanaan yang berlaku: adanya kerja sama, kewenangan yang lebih rendah, dan penerimaan tanggung jawab.

Sampai saat ini, Ellison tetap dibawah pengawasan federal. tapi, keluarnya dia dari penjara — meski hanya sementara — kembali mengangkat pertanyaan lama: siapa sebenarnya yang menanggung akibat saat kerajaan aset kripto runtuh?

Pi Coin Turun 25% dalam 20 Hari karena Arus Keluar Investor Meningkat

18 December 2025 at 00:00

Pi Coin mengalami tekanan jual yang terus-menerus dalam beberapa minggu terakhir, sehingga harganya turun ke level terendah beberapa minggu. Altcoin ini anjlok tajam bersama dengan pelemahan pasar secara luas, dengan Bitcoin menjadi hambatan utama.

Dukungan investor yang melemah dan penarikan dana yang meningkat memperparah tekanan turun, serta membatasi setiap upaya pemulihan yang berarti.

Pi Coin Ikuti Jejak Bitcoin

Indikator on-chain menunjukkan sentimen yang memburuk di kalangan holder Pi Coin. Chaikin Money Flow memperlihatkan penarikan dana besar-besaran, dengan indikator turun ke titik terendah dalam delapan bulan. Angka ini mengisyaratkan arus keluar modal yang kuat, serta menandakan investor sedang mengurangi eksposur di tengah harga yang terus melemah.

Tekanan jual yang berlanjut ini mencerminkan kepercayaan yang memudar setelah berbagai upaya pemulihan gagal berulang kali. Banyak holder sepertinya enggan menunggu rebound, sehingga mereka lebih memilih keluar dari posisi.

Ingin wawasan token seperti ini? Daftar Newsletter Crypto Harian Editor Harsh Notariya di sini.

Pi Coin CMF
CMF Pi Coin. Sumber: TradingView

Arah pergerakan makro Pi Coin masih sangat terkait dengan pergerakan Bitcoin. Korelasi antara PI dan Bitcoin kini berada di 0,42. Hubungan ini berubah positif setelah meningkat secara konsisten hampir tiga minggu terakhir, sekaligus mencerminkan periode pelemahan harga Pi Coin baru-baru ini.

Keterkaitan ini justru merugikan PI. Saat Bitcoin terkoreksi, Pi Coin ikut turun lebih dalam, sehingga kerugian makin besar. Korelasi yang meningkat di tengah tren turun biasanya menambah kerentanan, karena peluang pemulihan mandiri menjadi lebih kecil jika pasar secara keseluruhan belum stabil atau tidak ada katalis yang spesifik untuk aset tersebut.

Pi Coin Correlation To Bitcoin
Korelasi Pi Coin Terhadap Bitcoin. Sumber: TradingView

Harga PI Turun ke Support Krusialnya

Pada waktu publikasi, Pi Coin diperdagangkan di US$0,201, yang berarti turun 25% dalam 20 hari terakhir. Penurunan ini terjadi setelah usaha gagal untuk menembus resistance di US$0,272. Rejection di level tersebut memperjelas peralihan ke tren bearish yang berkepanjangan.

Saat ini, Pi Coin sedang mengetes support US$0,198, yaitu level terendah delapan minggu yang sebelumnya menjadi lantai harga. Level ini masih sangat krusial. namun, sinyal bearish tetap mendominasi, dan jika breakdown terjadi, PI bisa turun ke US$0,188 bahkan US$0,180, sehingga memperpanjang tren turun.

Pi Coin Price Analysis.
Analisis Harga Pi Coin. Sumber: TradingView

Skenario pemulihan masih mungkin terjadi jika pola historis terulang. Jika terjadi rebound dari US$0,198 secara sukses, maka bisa memulihkan kepercayaan jangka pendek. Apabila Pi Coin berhasil mengamankan US$0,208 kembali sebagai support, maka sentimen bearish akan melemah. Pergerakan ini bisa membuat PI naik ke US$0,217, yang artinya ada jeda sementara dalam tekanan turun.

Langkah Baru Tether Bisa Membuat Password Cloud Menjadi Usang | Berita Kripto AS

17 December 2025 at 23:02

Selamat datang di US Crypto News Morning Briefing—ringkasan penting untuk perkembangan aset kripto utama yang perlu Anda ketahui hari ini.

Sambil Anda menikmati secangkir kopi, penerbit stablecoin USDT, Tether, kini mendorong perubahan cara kita melindungi kehidupan digital. Ada pendekatan baru yang berjanji mengembalikan kendali ke tangan Anda, tanpa bergantung lagi pada cloud dan membuat metode password tradisional semakin ketinggalan zaman.

Berita Kripto Hari Ini: Tether Luncurkan Senjata Rahasia untuk Lawan Peretasan Cloud

Tether melangkah berani ke dunia keamanan siber dengan meluncurkan PearPass, aplikasi password manager peer-to-peer pertama yang dirancang untuk menghilangkan kebutuhan penyimpanan cloud. Aplikasi ini:

  • Menyimpan semua kredensial di perangkat pengguna
  • Menghapus server terpusat dan perantara dari sistem
  • Memberikan pengguna kendali penuh atas keamanan digital mereka.

Peluncuran ini hadir di saat miliaran data login telah bocor dalam kasus besar, sehingga banyak pengguna mengalami pencurian identitas, kerugian finansial, dan risiko siber lainnya.

Password manager berbasis cloud memang praktis, tapi seiring waktu menjadi target empuk bagi hacker karena sistem penyimpanan terpusatnya.

PearPass mengatasi masalah ini dengan hanya menyimpan semua data secara lokal di perangkat pengguna dan mendukung sinkronisasi peer-to-peer dienkripsi antar perangkat yang dipilih pengguna.

“Every major breach proves the same point: if your secrets live in the cloud, they’re not really yours…PearPass removes the single point of failure. No servers, no intermediaries, no back doors. Recovery and synchronization across devices happen peer-to-peer, under your control. This is security that can’t be switched off, seized, or compromised, because it was never in someone else’s hands to begin with,” baca kutipan dalam pengumuman Tether, mengutip CEO Paolo Ardoino.

PearPass memadukan kemudahan penggunaan dan fitur keamanan tingkat lanjut. Aplikasi ini memiliki generator password bawaan, enkripsi end-to-end dari kriptografi open-source, dan arsitektur peer-to-peer yang memastikan kredensial Anda tidak pernah terekspos ke pihak ketiga.

Proses recovery sepenuhnya dikendalikan oleh pengguna melalui private key, sehingga Anda tidak bergantung lagi pada sistem eksternal.

PearPass Membuka Standar Baru untuk Keamanan Terdesentralisasi dan Sumber Terbuka

Selain itu, PearPass bersifat open-source dan diaudit komunitas. Ini memberi kesempatan kepada para ahli keamanan serta pengguna untuk memeriksa, memverifikasi, dan berkontribusi langsung ke perangkat lunak tersebut.

Platform ini juga disebut-sebut sudah menjalani audit keamanan independen oleh Secfault Security, sebuah firma spesialis keamanan ofensif dan analisa kriptografi. Hal ini makin memperkuat ketahanan PearPass terhadap ancaman siber di dunia nyata.

Introducing🍐🔒 PearPass — the password manager that keeps your data on your devices.

No servers to hack. No cloud to leak.

Just pure local security.

Follow @Pears_p2p & Download the App https://t.co/gP9FIPn2dW pic.twitter.com/ObIuyfToMo

— Tether (@Tether_to) December 17, 2025

Peluncuran ini menunjukkan strategi Tether yang lebih luas dalam mengembangkan teknologi tahan tekanan sentralisasi. Karena pemerintah, korporasi, dan perantara kini makin sering mencari akses ke data pribadi, PearPass menawarkan sistem yang tetap privat, mandiri, serta tetap bisa digunakan bahkan dalam situasi penuh ancaman.

namun, meski sistem peer-to-peer menghindari risiko cloud:

  • Bisa jadi kurang praktis bagi pengguna yang sering berpindah perangkat.

Proses recovery sepenuhnya bergantung pada pengguna yang harus mengelola private key mereka sendiri, sehingga berisiko bagi pengguna yang kurang teknis.

  • Pakar mungkin mempertanyakan apakah password manager terdesentralisasi seperti ini bisa diadopsi oleh konsumen pada umumnya.

Padahal, pilihan cloud mainstream kini lebih ramah pengguna dan telah terintegrasi di browser serta perangkat mobile.

  • Pengguna tetap membutuhkan keamanan perangkat yang kuat.

Walaupun PearPass mencegah kebocoran lewat cloud, aplikasi ini tidak bisa melindungi data dari peretasan perangkat lokal, malware, atau pencurian fisik perangkat.

Sistem sinkronisasi peer-to-peer terenkripsi memang menjanjikan, tapi jaringan peer bisa menimbulkan masalah seperti keterlambatan, error sinkronisasi, atau titik serangan baru jika tidak diamankan dengan benar.

Meskipun PearPass mengandalkan audit open-source dan Secfault Security, tetap saja tidak ada sistem yang benar-benar bebas risiko. Para skeptis mungkin mengatakan solusi peer-to-peer perdana ini punya risiko tersembunyi yang baru akan terlihat setelah diuji luas di dunia nyata.

Alpha Byte-Sized

Berikut ringkasan berita aset kripto penting di AS yang juga perlu Anda ikuti hari ini:

Gambaran Umum Pre-market Crypto Equities

PerusahaanPenutupan 16 DesemberRingkasan Pre-Market
Strategy (MSTR)US$167,50US$167,40 (-0,060%)
Coinbase (COIN)US$252,61US$254,00 (+0,51%)
Galaxy Digital Holdings (GLXY)US$24,31US$24,51 (+0,82%)
MARA Holdings (MARA)US$10,69US$10,75 (+0,56%)
Riot Platforms (RIOT)US$13,47US$13,65 (+1,34%)
Core Scientific (CORZ)US$14,73US$15,11 (+2,58%)
Balapan pembukaan pasar ekuitas kripto | Sumber: Google Finance

Harga Ethereum Turun di Bawah US$3.000 karena Keyakinan Holder Menurun

17 December 2025 at 22:00

Harga Ethereum kembali mengalami tekanan setelah gagal breakout dari tren turun selama dua bulan terakhir. ETH sempat mencoba pulih minggu lalu, tapi langsung kehilangan momentum.

Dukungan investor yang lemah mendorong Ethereum semakin turun, sehingga muncul kekhawatiran tentang kemampuannya untuk mempertahankan pemulihan yang berarti dalam waktu dekat.

Ethereum Mulai Kehilangan Dukungan dari Investor

Data on-chain menunjukkan bahwa tingkat keuntungan baik bagi holder jangka panjang maupun jangka pendek telah menurun. Saat ini, kedua kelompok berada pada level profitabilitas yang mirip, sehingga menandakan keyakinan di pasar makin menurun. Konvergensi ini memperlihatkan tak ada satu kelompok pun yang meraih keuntungan signifikan pada harga saat ini.

Perbedaan MVRV Long/Short juga turun ke bawah garis nol dan memperkuat tren ini. Angka ini menunjukkan baik holder jangka panjang maupun jangka pendek sama-sama tidak memegang profit tak terealisasi yang dominan. Jika indikator ini turun lebih jauh, keuntungan holder jangka pendek Ethereum bisa mendominasi, sehingga meningkatkan risiko penurunan dan menggambarkan sentimen investor yang rapuh.

Ingin update token seperti ini? Daftar untuk Newsletter Harian Crypto dari Editor Harsh Notariya di sini.

Ethereum MVRV Long/Short Difference
Perbedaan MVRV Long/Short Ethereum | Sumber: Santiment

Aktivitas makro pada Ethereum juga terlihat semakin melemah. Jumlah alamat aktif di jaringan turun ke level terendah dalam tujuh bulan. Penurunan ini mencerminkan berkurangnya partisipasi dari holder ETH, sehingga menandakan interaksi dengan jaringan pun ikut menurun di tengah lemahnya harga.

Aktivitas yang lebih rendah ini menunjukkan investor melihat insentif yang terbatas untuk bertransaksi di tengah harga yang cenderung sideways. Penurunan penggunaan jaringan sering kali menandakan kepercayaan yang mulai luntur. Tanpa permintaan baru atau dorongan dari faktor tertentu, Ethereum sepertinya akan sulit mendapatkan momentum dalam waktu dekat.

Ethereum Active Addresses
Alamat Aktif Ethereum | Sumber: Glassnode

Harga ETH kini di bawah US$3.000 lagi

ETH saat ini diperdagangkan di US$2.929, yang menandai penurunan ketiga kalinya di bawah US$3.000 bulan ini. Upaya breakout harga Ethereum awal pekan lalu gagal bertahan. Penolakan ini memperkuat tren turun yang ada dan menunjukkan minat beli yang minim di level lebih tinggi.

Indikator bearish mengisyaratkan Ethereum bisa retest support di US$2.762. Zona ini secara historis menjadi batas bawah yang penting. Meski tekanan turun masih ada, penurunan yang lebih dalam sepertinya terbatas kecuali kondisi pasar secara umum memburuk secara signifikan.

ETH Price Analysis.
Analisis Harga ETH | Sumber: TradingView

Perubahan sentimen investor bisa saja mengubah prospek Ethereum. Mengamankan level US$3.000 sebagai support tetap menjadi kunci utama. Jika ETH bisa bertahan secara konsisten di atas level ini, ETH berpotensi menantang area US$3.131. Pemulihan seperti itu bisa membatalkan skenario bearish dan menjadi sinyal breakout dari tren turun.

ZOOMEX Gelar Kompetisi Trading Crypto “Fair Play Cup”, Siap Kantongi Rp1,67 Miliar?

17 December 2025 at 21:38

ZOOMEX, crypto exchange global, secara resmi mengumumkan peluncuran acara unggulan akhir tahun bertajuk Fair Play Cup” Trading Competition. Dengan total hadiah mencapai US$100.000 (Rp1,67 miliar), kompetisi ini tidak hanya menjadi ajang persaingan global bagi para trader, tetapi juga menjadi bukti nyata komitmen jangka panjang ZOOMEX atas prinsip keadilan, transparansi, dan integritas.

Menurut ZOOMEX, Fair Play Cup dirancang untuk menciptakan lingkungan trading yang setara dan transparan, di mana seluruh peserta berkompetisi di level yang sama. Dengan demikian, trader dapat sepenuhnya berfokus pada strategi, keahlian, dan performa tanpa distraksi struktural.

Sorotan Acara dan Mekanisme Hadiah

Kompetisi Fair Play Cup akan berlangsung mulai 15 Desember hingga 31 Desember 2025 pukul 10:00 UTC. Mekanisme hadiah dirancang agar dapat menjangkau spektrum peserta yang luas.

Skala Pool Hadiah:

  • Kompetisi dimulai dengan pool hadiah 50.000 USDT dan akan bertambah sesuai jumlah partisipasi, dengan batas maksimal US$100.000.

Peringkat dan Hadiah:

  • Juara pertama berhak memperoleh hadiah sampai US$12.000. Menariknya, hadiah juga akan diberikan untuk Top 100 trader, dengan nilai hadiah mulai dari US$250. Dengan begitu, akan semakin banyak trader berprestasi yang mendapat pengakuan.

Subsidi Trader dan Insentif Pengguna Baru:

Untuk membantu trader mengelola risiko sekaligus memperkuat strategi, ZOOMEX menyediakan subsidi trading US$300 bagi peserta yang mencapai volume trading US$50.000 dan menanggung kerugian bersih lebih dari US$300.

  • Sebagai tambahan, pengguna baru yang mendaftar bisa mendapatkan cashback deposit 100% maksimal US$1.000. Ini akan memudahkan peserta baru untuk mulai berpartisipasi.

Filosofi di Balik Fair Play Cup: Komitmen Keadilan Jangka Panjang

ZOOMEX menuturkan bahwa penamaan “Fair Play Cup” mencerminkan keyakinan dasar platform bahwa pasar yang benar-benar kompetitif harus dibangun di atas fondasi keadilan dan kesempatan yang sama. Prinsip ini diwujudkan melalui praktik operasional jangka panjang berikut:

Kepemilikan Nilai dan Akses Profit:

  • ZOOMEX menekankan bahwa seluruh profit—baik saat kompetisi maupun trading reguler—dapat dipakai sepenuhnya dan mudah diakses. Prinsip “kepemilikan nilai” ini sangat penting guna melindungi kepentingan pengguna dan meningkatkan kepercayaan terkait kontrol atas aset mereka.

Transparansi sebagai Sistem, Bukan Sekadar Slogan:

  • Keadilan dan transparansi di ZOOMEX tertanam dalam sistem operasional. Mulai dari transparansi cadangan, data dana yang dapat diverifikasi publik, hingga keamanan dan keterbukaan regulasi yang bisa ditelusuri, platform ini membangun kepercayaan lewat mekanisme nyata, bukan klaim pemasaran semata.

Keamanan dan Kepatuhan sebagai Fondasi Lingkungan Trading yang Adil

Untuk membangun ekosistem trading yang benar-benar adil dan bisa dipercaya, ZOOMEX menyoroti investasinya yang terus berlanjut di bidang keamanan dan kepatuhan regulasi:

Infrastruktur Keamanan Tingkat Lanjut:

  • Aset pengguna terlindungi dengan otorisasi multi-signature, pemisahan hot wallet dan cold wallet, kontrol akses berbasis least-privilege, serta sistem autentikasi berlapis.

Standar Kepatuhan Global:

  • ZOOMEX beroperasi sesuai standar regulasi internasional dan memiliki banyak registrasi, termasuk lisensi AUSTRAC dan MSB, di antara lisensi lainnya.

Audit Pihak Ketiga Independen:

  • Platform ini telah menjalani audit keamanan dari perusahaan terkemuka seperti Hacken, sehingga kredibilitas dan kekuatan sistemnya semakin terjamin.

ZOOMEX mengundang trader dari seluruh dunia untuk berpartisipasi dalam Fair Play Cup Trading Competition, bersaing meraih gelar terbaik, sekaligus merasakan langsung lingkungan trading yang aman, transparan, serta adil sesuai komitmen platform ini.

Selengkapnya tentang acara ini

Tentang ZOOMEX

Berdiri sejak 2021, Zoomex adalah platform trading aset kripto global yang sudah memiliki lebih dari 3 juta pengguna di lebih dari 35 negara dan wilayah, menawarkan lebih dari 600 pasangan trading. Dengan nilai utama “Simple × User-Friendly × Fast”, platform ini ingin menghadirkan pengalaman trading yang berkinerja tinggi dan mudah diakses oleh siapa saja. Mengoptimalkan mesin pencocokan order dan proses interaksi pengguna, Zoomex mendukung eksekusi order dalam hitungan milidetik dan membuat semua makin simpel lewat tampilan antarmuka minimalis.

Sebagai mitra resmi tim Haas F1, Zoomex menunjukkan kecepatan, presisi, dan teknologi canggih baik di lintasan balap maupun dalam trading. Zoomex juga dengan bangga mengumumkan kerja sama global eksklusif bersama penjaga gawang kelas dunia Emiliano Martínez sebagai brand ambassador, yang makin memperkuat citra dan kepercayaan pengguna lewat semangat profesionalisme serta pengaruh global yang ia miliki.

Platform ini juga mengutamakan keamanan dan kepatuhan, terbukti dengan lisensi regulasi seperti Canada MSB, US MSB, US NFA, serta Australia AUSTRAC, dan sudah diaudit oleh perusahaan keamanan blockchain Hacken. Dengan verifikasi identitas yang fleksibel dan sistem trading gratis, Zoomex bertekad membangun lingkungan trading yang semakin cepat, aman, dan mudah diakses bagi para pengguna di seluruh dunia.

Info lebih lanjut: Website | X | Telegram | Discord

❌