Exchange-traded fund (ETF) XRP spot yang terdaftar di AS telah mencatat arus masuk bersih berturut-turut selama satu bulan penuh sejak peluncurannya pada 13 November, membedakannya dari ETF Bitcoin dan Ethereum yang mengalami miliaran arus keluar di periode yang sama.
Pencapaian ini menjadi titik balik bagi XRP, yang selama bertahun-tahun tidak bisa diakses oleh investor tradisional karena ketidakpastian regulasi terkait gugatan hukum Ripple dengan US Securities and Exchange Commission. Sekarang, setelah ada ETF spot yang membuka akses tersebut, dana institusional mengalir ke aset ini dengan kecepatan yang bahkan mengejutkan para pengamat yang paling optimistis sekalipun.
Perbedaan Mencolok dengan BTC dan ETH
Berdasarkan data SoSoValue, ETF spot XRP berhasil menarik dana segar di setiap sesi perdagangan sejak peluncurannya, sehingga arus masuk bersih kumulatif mencapai sekitar US$990,9 juta per 12 Desember. Total aset bersih di lima produk tersebut naik jadi sekitar US$1,18 miliar, tanpa adanya satu hari pun yang mengalami penarikan bersih.
Sumber: Sosovalue
Konsistensi ini menonjol di pasar yang bahkan ETF aset kripto terbesar sekalipun kesulitan mempertahankan momentum stabil. Dalam 30 hari yang sama, ETF Bitcoin spot AS mencatat arus keluar bersih sekitar US$3,39 miliar, termasuk penarikan satu hari sekitar US$903 juta pada 20 November. ETF Ethereum juga mengalami tren serupa, dengan arus keluar bersih sekitar US$1,26 miliar.
Perbedaan paling mencolok terjadi pada 1 Desember. Pada hari itu, ETF XRP meraup dana masuk US$89,65 juta sementara ETF Bitcoin hanya mendapatkan US$8,48 juta—hanya sekitar sepersepuluh dari angka ETF XRP. Di sisi lain, ETF Ethereum justru mencatat lebih dari US$79 juta arus keluar bersih.
Perdagangan di bulan Desember makin menegaskan kontras tersebut. ETF Bitcoin spot mencatat empat hari arus negatif dibanding delapan hari positif, dan ETF Ethereum juga memperlihatkan volatilitas serupa dengan lima hari negatif dan tujuh hari positif hingga 12 Desember. ETF XRP tetap mencatat arus masuk positif setiap hari.
Paling Cepat Kedua Raih US$1 Miliar
CEO Ripple, Brad Garlinghouse, menerangkan bahwa XRP kini menjadi salah satu ETF spot aset kripto tercepat yang mencapai aset kelolaan US$1 miliar di AS, di bawah Ethereum.
“There’s pent-up demand for regulated crypto products,” Garlinghouse stated. Ia menyoroti langkah Vanguard baru-baru ini yang memberikan akses ke ETF kripto melalui akun pensiun dan investasi tradisional, serta menegaskan bahwa aset kripto kini “jadi lebih mudah diakses oleh jutaan orang yang tidak perlu ahli di bidang teknologinya.”
Garlinghouse juga menekankan bahwa ketahanan, stabilitas, dan kekuatan komunitas menjadi tema yang semakin esensial bagi para “investor aset kripto ‘off-chain'” yang baru ini.
👀<4 weeks, and XRP is now the fastest crypto Spot ETF to reach $1B in AUM (since ETH) in the US.
With over 40 crypto ETFs launched this year in the US alone, a few points are obvious to me:
1/ there’s pent up demand for regulated crypto products, and with Vanguard opening up…
“Kami telah melihat permintaan kuat untuk Futures Bitcoin dan Ether Spot-Quoted kami saat ini, dengan lebih dari 1,3 juta kontrak yang telah diperdagangkan sejak diluncurkan pada bulan Juni, dan kami senang bisa menambahkan XRP serta SOL ke dalam pilihan produk kami,” terang Giovanni Vicioso, Global Head of Cryptocurrency Products di CME Group.
Futures Bitcoin dan Ether Spot-Quoted yang sudah ada pun mengalami pertumbuhan pesat, dengan rata-rata volume perdagangan harian bulan Desember mencapai 35.300 kontrak dan rekor transaksi harian gabungan sebanyak 60.700 kontrak pada 24 November.
Harga tertinggal saat sinyal akumulasi mulai terbentuk
Analis pasar menyarankan bahwa pola arus masuk tanpa henti menunjukkan ETF XRP digunakan sebagai alokasi struktural, bukan hanya instrumen trading taktis.
“Ini baru 5 ETF spot. Belum ada BlackRock, belum ada eksposur 10-15 ETF lain, tapi semuanya akan datang,” tutur seorang analis, sambil memperkirakan jika arus mingguan tetap di kisaran US$200 juta, total arus masuk bisa melebihi US$10 miliar pada 2026.
Sumber: BeInCrypto
Meski arus masuk ETF sangat kuat, performa harga XRP justru masih lesu. Dalam sebulan terakhir, token ini terkoreksi hampir 15% dan diperdagangkan di harga US$1,89 pada waktu publikasi.
Kesenjangan antara arus masuk dan harga tersebut mungkin mencerminkan mekanisme pasar ETF. Proses pembentukan dan penebusan ETF melibatkan arbitrase yang rumit sehingga dampak ke harga bisa tertunda. Selain itu, aksi market maker yang melakukan hedging posisi mereka juga dapat mengurangi dampak langsung arus masuk terhadap harga.
Presiden Donald Trump mengatakan bahwa dia akan mempertimbangkan memberikan pengampunan bagi Keonne Rodriguez, CEO dompet Bitcoin Samourai yang berfokus pada privasi, yang dijatuhi hukuman penjara federal selama lima tahun bulan lalu atas dakwaan pencucian uang.
Pernyataan tersebut kembali memicu perdebatan tentang teknologi privasi dalam aset kripto. Ini juga menimbulkan pertanyaan apakah pengembang lain yang sudah divonis bersalah, termasuk Roman Storm dari Tornado Cash, bisa menerima pengampunan presiden serupa.
Seruan untuk Lebih Banyak Grasi dan Kekecewaan Pasar
Dalam sebuah jumpa pers pada 15 Desember, seorang reporter bertanya kepada Trump mengenai kasus Rodriguez, dengan mencatat bahwa kasus ini dimulai di bawah pemerintahan Biden namun berlanjut di bawah Departemen Kehakimannya. Trump menjawab, “I’ve heard about it. I’ll look at it.” Presiden menambah bahwa ia akan meninjau kasus ini setelah reporter menyebut adanya dukungan besar untuk pengampunan dari komunitas kripto.
Rodriguez, umur 37 tahun, bersama co-founder William Lonergan Hill, umur 67, dinyatakan bersalah karena mengoperasikan layanan mixing aset kripto. Jaksa mengatakan keduanya membantu mencuci hasil kejahatan lebih dari US$237.000.000. Rodriguez mendapatkan hukuman lima tahun, sedangkan Hill mendapat empat tahun, dan keduanya diperintahkan membayar denda sebesar US$250.000.
Pengumuman ini menarik reaksi beragam. Ada pendukung yang berharap keputusan ini bisa memberi dorongan untuk kebijakan pro-kripto. Seorang pengguna X bahkan menyerukan agar pengampunan juga diberikan untuk Do Kwon, pendiri ekosistem Terra/Luna yang telah runtuh.
namun, para pengkritik menyoroti performa pasar secara umum saat era kepemimpinan Trump. Sejak ia menjabat, nilai berbagai aset kripto utama mengalami penurunan besar, dengan beberapa token telah turun lebih dari 70%.
Kasus Penuntut Terhadap Narasi “Simple Developer”
Departemen Kehakiman menunjukkan bukti yang menantang gambaran Rodriguez dan Hill sebagai sekedar pengembang alat privasi. Menurut pengumuman vonis 19 November, jaksa berhasil menunjukkan bahwa para founder secara aktif mempromosikan layanan mereka ke pengguna kriminal.
Hill disebut pernah mempromosikan Samourai di Dread, sebuah forum darknet, dan secara langsung menanggapi seorang pengguna yang mencari “cara aman untuk mencuci BTC kotor” dengan merekomendasikan Whirlpool sebagai pilihan terbaik. Rodriguez juga pernah mendorong pelaku peretasan di Twitter tahun 2020 untuk menyalurkan hasil curian melalui layanan mixing tersebut. Ia bahkan mengaku kecewa ketika para pelaku memilih layanan kompetitor.
Paling memberatkan adalah pernyataan Rodriguez sendiri yang menggambarkan aktivitas mixing sebagai “money laundering for bitcoin” di pesan WhatsApp. Pada saat yang sama, materi pemasaran perusahaannya mengakui bahwa mereka menargetkan “Dark/Grey Market participants” yang memindahkan hasil dari “illicit activity.”
Pihak jaksa menyampaikan bahwa dana kriminal yang diproses melalui Samourai berasal dari perdagangan narkoba, marketplace darknet, serangan siber, penipuan, yurisdiksi yang terkena sanksi, skema pembunuhan berbayar, dan situs pornografi anak.
Implikasi yang Lebih Luas
Kasus ini kembali membuka perdebatan soal tanggung jawab pengembang atas tindakan pengguna di platform decentralized. Para pendukung privasi berpendapat bahwa penuntutan ini menjadi preseden yang membahayakan untuk pengembangan software open-source, sementara aparat hukum menilai promosi aktif untuk penggunaan kriminal telah melampaui batas hukum.
Diskusi daring kini berkembang dengan mempertanyakan apakah Roman Storm, pengembang Tornado Cash yang juga divonis atas tuduhan serupa pada Agustus, akan dipertimbangkan juga untuk mendapatkan pengampunan. Storm dinyatakan bersalah atas konspirasi menjalankan bisnis transfer uang tanpa izin. Sementara itu, juri tidak mencapai keputusan untuk tuduhan pencucian uang dan pelanggaran sanksi yang lebih berat.
Kongres terus membahas regulasi aset kripto. Para legislator mengusulkan banyak rancangan undang-undang untuk memperjelas status hukum teknologi peningkat privasi, meski belum ada yang disahkan menjadi undang-undang.
Trump sebelumnya juga sudah memberikan pengampunan kepada sejumlah tokoh kripto, termasuk mantan CEO Binance Changpeng Zhao dan pendiri Silk Road Ross Ulbricht, membangun pola yang membuat spekulasi soal keputusan pengampunan di sektor ini semakin ramai.
Senat AS kembali menunda RUU Struktur Pasar Kripto yang telah lama dinantikan, dan akan mempertimbangkan secara final pada awal 2026. Para anggota legislatif kehabisan waktu sidang, karena perdebatan internal memperlambat tercapainya kesepakatan terkait sejumlah ketentuan penting.
Penundaan ini membuat ketidakpastian regulasi semakin lama untuk exchange aset kripto, penerbit, serta investor institusi yang beroperasi di AS.
Kenapa RUU Struktur Pasar Aset Kripto Ditunda
RUU ini, yang mengacu pada Digital Asset Market Clarity (CLARITY) Act versi DPR, bertujuan menentukan bagaimana aset digital akan diatur. Regulasi ini juga secara resmi membagi pengawasan antara Securities and Exchange Commission (SEC) dan Commodity Futures Trading Commission (CFTC).
Namun, perbedaan pendapat yang belum terselesaikan tentang yurisdiksi, pengawasan DeFi, dan perlindungan konsumen memperlambat kemajuan pembahasan.
🚨NEW: In a statement, a Senate Banking Committee spokesperson confirmed my reporting from this AM that @BankingGOP will not hold a market structure markup this year:
“Chairman Scott and the Senate Banking Committee have made strong progress with Democratic counterparts on… pic.twitter.com/op5rIyMn3d
Negosiator Senat kesulitan menemukan jalan tengah antara Komite Perbankan dan Komite Pertanian. Dua komite ini mengawasi SEC dan CFTC, dan keduanya sama-sama mengklaim otoritas atas pasar spot kripto.
Akibatnya, para legislator tidak berhasil merampungkan perumusan aturan yang didukung kedua pihak sebelum sesi berakhir.
Regulasi DeFi pun menjadi salah satu pembahasan yang alot. Beberapa senator mengusulkan agar protokol decentralized tanpa perantara pengendali memperoleh pengecualian.
Sementara itu, senator lain memperingatkan bahwa pengecualian yang terlalu luas bisa melemahkan penegakan hukum dan memunculkan celah regulasi.
Kelompok advokasi konsumen juga menambah tekanan dengan menentang sebagian isi RUU ini. Mereka berpendapat kerangka regulasi ini memindahkan kekuasaan dari SEC serta berisiko melemahkan perlindungan investor setelah beberapa kegagalan besar aset kripto.
Penolakan itu akhirnya mendorong revisi tambahan dan memperlambat proses negosiasi.
Meski tertunda, RUU ini sangat berbeda dari beberapa regulasi kripto lain yang sudah disahkan. Tidak seperti GENIUS Act, yang hanya berfokus pada stablecoin, RUU struktur pasar ini justru mengatur seluruh ekosistem perdagangan aset kripto.
RUU tersebut juga menetapkan aturan untuk exchange, broker, penyedia kustodi, dan penerbit token di bawah satu kerangka federal yang terpadu.
RUU ini bahkan lebih maju daripada regulasi berbasis penegakan hukum saja. RUU ini memperkenalkan standar klasifikasi aset secara formal, dan mengurangi ketergantungan pada putusan pengadilan untuk menentukan apakah suatu token tergolong sekuritas atau komoditas.
Para legislator menyatakan bahwa pendekatan ini akan menggantikan ketidakpastian hukum dengan kejelasan berdasarkan undang-undang.
Upaya diplomatik untuk mengakhiri perang Rusia–Ukraina terlihat semakin maju pada hari Senin, saat pejabat AS, Ukraina, dan Eropa menguraikan dasar-dasar kemungkinan gencatan senjata dan kerangka keamanan pasca-perang.
Perkembangan ini menjadi salah satu kemajuan diplomatik paling signifikan sejak konflik dimulai. Tanda-tanda positif ini sudah mendorong investor untuk menilai ulang risiko geopolitik di seluruh pasar global, termasuk aset kripto.
Bagi kripto, yang belakangan ini mengalami penurunan tajam akibat dinamika risk-off global, gencatan senjata bisa mengubah sentimen, tapi tetap ada beberapa catatan penting.
Momentum Diplomatik Meningkat untuk Gencatan Senjata Rusia-Ukraina
Negosiator dari Ukraina, AS, dan sekutu utama Eropa bertemu di Berlin minggu ini dalam putaran diskusi intensif yang fokus untuk mengakhiri permusuhan dan mencegah konflik kembali terjadi.
Pejabat yang terlibat dalam diskusi tersebut menyebutkan kemajuan sebagai hal yang signifikan, dengan kesepakatan pada sebagian besar elemen yang diusulkan dalam kerangka perdamaian.
Pejabat AS mengonfirmasi bahwa Washington telah sepakat untuk mendukung jaminan keamanan bermakna bagi Ukraina sebagai bagian dari perjanjian damai, menjawab permintaan Kyiv selama ini untuk perlindungan dari agresi di masa depan.
Flood of positive-sounding headlines as US official briefs media on Ukraine talks, says 90% of issues solved, Polymarket pricing just 3% odds of ceasefire this year pic.twitter.com/IMVlegXJGW
Menurut pejabat yang tahu jalannya perundingan, negosiator kini sepakat untuk sekitar 90% dari kerangka yang diajukan.
Namun, perbedaan yang tersisa berpusat pada pertanyaan wilayah di Ukraina timur, terutama di wilayah Donetsk.
Pemimpin Eropa semakin menegaskan dorongan diplomasi dengan menyetujui rencana pembentukan pasukan multinasional yang dipimpin Eropa untuk membantu menstabilkan Ukraina jika gencatan senjata tercapai. Usulan ini juga mencakup mekanisme pemantauan dan verifikasi yang didukung AS untuk memantau kepatuhan gencatan senjata dan merespons pelanggaran.
Most recent polls suggest that only 38% of Ukraine's population are in favor of giving up any territory, even if it means the war must drag on. pic.twitter.com/kSsAPc6ZsS
Opini publik di Ukraina tetap menjadi batasan dalam perundingan. Survei yang dikutip oleh Reuters menunjukkan mayoritas warga Ukraina menolak kompromi wilayah besar atau adanya batasan pada kemampuan militer negara, kecuali ada komitmen keamanan yang tegas dan bisa ditegakkan.
Pertempuran tetap berlangsung meski ada negosiasi
Walaupun pembicaraan diplomatik berjalan maju, operasi militer belum berhenti. Pada hari Senin, pasukan Ukraina melancarkan serangan tambahan menggunakan drone jarak jauh terhadap infrastruktur minyak Rusia di Laut Kaspia, sehingga mengganggu produksi di beberapa platform utama untuk ketiga kalinya dalam beberapa hari belakangan.
Serangan ini menyoroti strategi Kyiv untuk memberi tekanan ekonomi pada pendapatan energi Rusia ketika negosiasi belum mencapai hasil.
Ukraine has opened another front against Russia. Ukraine has begun striking Russian oil platforms and ships in the Caspian Sea. Russia is helpless to stop these Ukrainian drone and missile attacks. pic.twitter.com/bD3YW5Yg4P
Ukraina juga mengklaim telah mengenai kapal selam kelas Kilo milik Rusia di pelabuhan Novorossiysk menggunakan drone bawah laut.
Jika terbukti benar, hal ini akan menunjukkan semakin canggihnya kemampuan angkatan laut asimetris Ukraina. Verifikasi independen atas klaim tersebut masih terbatas, sementara pejabat Rusia membantah adanya kerusakan.
Apa Arti Gencatan Senjata untuk Pasar Aset Kripto
1. Permintaan Safe-Haven Berkurang dan Minat Risiko Meningkat
Sebuah gencatan senjata yang kredibel akan menghilangkan salah satu sumber risiko besar di dunia. Di pasar dengan sentimen risiko sebagai penggerak utama, penurunan eskalasi seperti ini dapat:
Menambah daya tarik pada aset berisiko secara luas, sehingga menurunkan permintaan terhadap aset safe haven tradisional seperti US Treasuries dan US dollar.
Mendukung aset seperti Bitcoin dan altcoin besar karena investor mulai kembali memilih investasi dengan risiko lebih tinggi.
Menurunkan volatilitas yang diharapkan di pasar saham dan aset digital.
Mekanismenya sederhana: dengan risiko geopolitik yang berkurang, dana yang sebelumnya mencari keamanan bisa kembali masuk ke aset berisiko, sehingga berpotensi mendorong harga Bitcoin dan Ethereum naik. Selera risiko yang lebih besar juga bisa menguntungkan altcoin, yang biasanya melesat lebih tinggi saat pasar mulai pulih.
Peluang Gencatan Senjata Rusia-Ukraina di Polymarket Sebelum Awal 2026 Meningkat | Sumber: Polymarket
2. Narasi Energi dan Inflasi
Gencatan senjata berkelanjutan juga bisa memengaruhi pasar komoditas, khususnya jika tekanan pada harga energi menurun. Harga energi global yang turun atau stabil dapat:
Menurunkan ekspektasi inflasi di Eropa dan wilayah lain.
Mengurangi tekanan pada bank sentral untuk tetap menjalankan kebijakan ketat.
Membuka peluang kelonggaran likuiditas lebih lanjut, yang secara historis mendukung valuasi lebih tinggi untuk aset berisiko seperti aset kripto.
Namun, transmisi pengaruh ini tidak langsung maupun instan. Semua tergantung pada seberapa cepat pasar melihat perubahan struktural di pasar energi dan arah kebijakan bank sentral.
Apa Saja yang Bisa Membatasi Pemulihan Aset Kripto
Meski gencatan senjata dapat menurunkan risiko geopolitik, hal ini tidak sepenuhnya mampu menangkal tekanan ekonomi makro yang memengaruhi pasar aset kripto beberapa bulan terakhir:
Ketidakpastian bank sentral yang terus berlanjut: Jika Bank of Japan melanjutkan pengetatan dan data Amerika Serikat terus menunjukkan inflasi yang membandel, maka likuiditas bisa tetap terbatas, sehingga kenaikan pada aset berisiko bisa tertahan.
Posisi pasar derivatif: Leverage jadi pemicu utama penurunan aset kripto di masa lalu. Reli sesaat bisa memicu pembukaan posisi baru serta funding rate yang tinggi, tapi bisa saja terbalik jika tekanan ekonomi makro kembali muncul.
Kondisi likuiditas: Gencatan senjata memang kabar baik, namun reli harga aset yang berkelanjutan membutuhkan likuiditas yang cukup besar. Tanpa sinyal yang lebih jelas tentang pelonggaran kondisi keuangan, aset kripto mungkin hanya akan mengalami reli singkat sementara.
Penurunan Bitcoin Saat Rusia Menyerang Ukraina Tahun 2022 | Sumber: Reuters
Gencatan senjata memang positif, namun belum cukup
Kesepakatan gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina akan menjadi perubahan besar di dunia geopolitik serta awalnya bisa mendongkrak aset berisiko, termasuk aset kripto.
Namun, dampak lebih luas terhadap pasar aset kripto sangat bergantung pada bagaimana gencatan senjata ini bersinggungan dengan kondisi likuiditas, ekspektasi kebijakan bank sentral, dan selera risiko global.
Dalam jangka pendek, aset kripto bisa mendapat reli relief yang berarti, didorong oleh sentimen dan pergeseran risiko.
Untuk jangka menengah, tren pasar mungkin akan bergantung pada apakah hasil gencatan senjata benar-benar mampu meredakan tekanan inflasi dan likuiditas — karena faktor makro ini menjadi pendorong utama perubahan aset digital dalam beberapa bulan terakhir.
Bitcoin turun ke level US$85.000 pada 15 Desember, memperpanjang penurunan terbarunya seiring risiko ekonomi makro global, peluruhan leverage, dan likuiditas tipis bertemu dalam waktu bersamaan. Penurunan ini menghapus lebih dari US$100 miliar dari total kapitalisasi pasar aset kripto hanya dalam beberapa hari, sehingga menimbulkan pertanyaan apakah aksi jual ini sudah selesai.
Walau tidak ada satu pemicu tunggal, lima faktor yang saling tumpang tindih mendorong Bitcoin turun dan bisa terus memberi tekanan pada harga dalam waktu dekat.
Ketakutan Kenaikan Suku Bunga Bank of Japan Picu De-Risking Global
Selama bertahun-tahun, investor meminjam yen murah untuk membeli aset berisiko tinggi seperti saham dan aset kripto. Saat suku bunga Jepang naik, aktivitas ini pun berbalik. Investor menjual aset risiko demi membayar kembali utang yen.
Bitcoin sebelumnya juga sudah merespons dengan tajam terhadap kenaikan suku bunga BOJ. Dalam tiga kejadian terakhir, BTC turun antara 20% hingga 30% dalam beberapa minggu setelahnya. Trader sudah mulai mengantisipasi pola historis itu sebelum keputusan dikeluarkan, sehingga Bitcoin pun menurun lebih dulu.
Bank of Japan is about to hike rates with 0.25% on December 19
Bitcoin dumped the last 3 times the BoJ hiked interest rates:
Data Ekonomi AS Kembali Picu Ketidakpastian Kebijakan
Pada saat yang sama, para trader mengurangi risiko menjelang jadwal padat data makroekonomi Amerika Serikat, termasuk data inflasi dan ketenagakerjaan.
The Fed baru-baru ini memangkas suku bunga, tapi pejabatnya menyampaikan sikap hati-hati soal kecepatan pelonggaran ke depan. Ketidakpastian itu berdampak bagi Bitcoin, yang kini makin sering diperdagangkan sebagai aset makro sensitif likuiditas daripada sekadar lindung nilai terpisah.
Dengan inflasi masih di atas target dan data ketenagakerjaan yang diprediksi melemah, pasar kesulitan memprediksi langkah The Fed berikutnya. Keraguan tersebut mengurangi permintaan spekulatif dan membuat trader jangka pendek memilih menunggu.
Akibatnya, Bitcoin kehilangan momentum tepat saat mendekati level teknikal kunci.
Data derivatif menunjukkan lebih dari US$200 juta posisi long leverage dilikuidasi dalam hitungan jam. Trader long sebelumnya membuka posisi optimistis usai pemangkasan suku bunga oleh The Fed awal bulan ini.
Ketika harga melemah, sistem likuidasi otomatis menjual Bitcoin untuk menutup kerugian. Penjualan ini membuat harga makin jatuh, menimbulkan likuidasi beruntun dalam efek umpan balik.
Efek mekanis ini menjelaskan kenapa pergerakan harga terjadi secara cepat dan tajam, bukan bertahap.
Likuidasi Kripto Pada 15 Desember | Sumber: Coinglass
Likuiditas Tipis di Akhir Pekan Memperbesar Ayunan Harga
Waktu terjadinya aksi jual membuat situasi makin parah.
Bitcoin terkoreksi di saat perdagangan akhir pekan yang tipis, ketika likuiditas biasanya lebih rendah dan order book juga dangkal. Dalam kondisi seperti itu, order jual yang tak terlalu besar pun bisa menggerakkan harga dengan agresif.
Holder besar dan desk derivatif mengurangi eksposur saat likuiditas kecil, sehingga volatilitas pun makin tinggi. Dinamika ini membuat Bitcoin tergelincir dari kisaran rendah US$90.000 menuju US$85.000 dalam waktu singkat.
Penurunan saat akhir pekan seringkali tampak dramatis meski fundamental pasar secara umum tidak berubah.
Selama aksi jual, data on-chain dan pasar menunjukkan Wintermute melepas sejumlah besar Bitcoin — diperkirakan bernilai lebih dari US$1,5 miliar — ke exchange terpusat. Perusahaan ini dilaporkan menjual BTC untuk menyeimbangkan risiko dan menutup eksposur setelah volatilitas dan kerugian di pasar derivatif baru-baru ini.
Karena Wintermute menjadi penyedia likuiditas di pasar spot maupun derivatif, aksi jualnya punya dampak besar.
Wintermute Mengirim Bitcoin ke Exchange Terpusat | Sumber: Arkham
Waktu penjualan juga sangat berpengaruh. Aktivitas Wintermute terjadi saat kondisi likuiditas rendah, sehingga memperbesar pergerakan penurunan dan mempercepat penurunan harga Bitcoin menuju US$85.000.
Apa yang Terjadi Selanjutnya?
Apakah Bitcoin turun lebih dalam sekarang bergantung pada tindak lanjut situasi ekonomi makro, bukan berita spesifik soal kripto.
Jika Bank of Japan mengonfirmasi kenaikan suku bunga dan imbal hasil global naik, Bitcoin bisa tetap tertekan karena perdagangan carry trade semakin dibuka. Nilai yen yang kuat juga bakal menambah tekanan tersebut.
tapi jika pasar sudah memasukkan pergerakan ini secara penuh dan data AS mulai melemah sehingga harapan pemangkasan suku bunga muncul lagi, Bitcoin bisa stabil setelah fase likuidasi selesai.
Untuk saat ini, aksi jual pada 15 Desember mencerminkan penyesuaian karena faktor makro, bukan kegagalan struktur pasar kripto — namun volatilitas nampaknya tidak akan langsung mereda.
Berdasarkan Crypto Fear & Greed Index, sentimen pasar kripto pada minggu ketiga Desember masih didominasi oleh ketakutan, dengan skor fear ekstrem. Sentimen negatif ini telah membuat posisi short mendominasi perdagangan.
Meski begitu, beberapa altcoin punya katalis khusus yang bisa memicu likuidasi untuk posisi short. Altcoin apa saja yang dimaksud, dan risiko spesifik apa yang mereka hadapi?
1. Solana (SOL)
Liquidation heatmap 7 hari untuk SOL menunjukkan volume potensi likuidasi posisi short dua kali lebih besar daripada posisi long.
Khususnya, jika SOL naik ke US$147 minggu ini, para trader yang membuka posisi short bisa menanggung kerugian hingga US$1 miliar. Sebaliknya, jika SOL turun di bawah US$120, para trader long bisa menghadapi likuidasi sekitar US$500 juta.
Kedua, SOL telah membentuk support kuat di area US$130 dalam empat minggu terakhir. Selain itu, kabar positif tentang perluasan kasus penggunaan DeFi XRP di Solana melalui Hex Trust juga memperbaiki sentimen pasar.
Dengan latar belakang ini, SOL punya pondasi yang kuat untuk pulih minggu ini dan bisa memicu likuidasi posisi short.
2. Cardano (ADA)
Seperti SOL, sentimen pasar secara umum yang negatif mendorong para trader derivatif ADA jangka pendek untuk menambah modal dan leverage pada posisi short.
Tindakan ini secara signifikan meningkatkan total volume likuidasi short. Jika ADA naik ke US$0,45 minggu ini, posisi short bisa rugi hingga US$50 juta. Sebaliknya, jika ADA turun ke US$0,35, posisi long bisa menghadapi likuidasi sekitar US$19,5 juta.
Salah satu faktor penting yang harus dipertimbangkan oleh trader short ADA untuk mengurangi risiko adalah sentimen positif seputar proyek Midnight.
Midnight Network merupakan blockchain baru yang dikembangkan oleh Input Output Global (IOG), perusahaan di balik Cardano yang didirikan Charles Hoskinson.
Midnight Network fokus pada privasi melalui teknologi zero-knowledge proof, khususnya ZK-SNARKs. Token NIGHT naik lebih dari 150% dalam tujuh hari terakhir. Selain itu, proyek ini juga berhasil menang BeInCrypto “Breakthrough of the Year”.
Midnight has been voted @beincrypto's Breakthrough of the Year & this win belongs entirely to the community. 🏆🕛
Thank you to everyone who shared, voted, & continues to support privacy as a fundamental right & what Midnight is building.
Peningkatan permintaan untuk NIGHT ikut mendorong permintaan terhadap ADA. Berdasarkan platform trading Taptool, volume trading NIGHT di DEX mencapai lebih dari 85 juta ADA dalam lima hari terakhir. Selain itu, para holder ADA dapat memperoleh NIGHT dengan staking ADA mereka.
3. PIPPIN
PIPPIN adalah meme coin yang mencuri perhatian di akhir tahun. Kapitalisasi pasarnya naik dari di bawah US$60 juta menjadi lebih dari US$350 juta hanya dalam tiga minggu.
Liquidation heatmap menunjukkan potensi likuidasi posisi long secara kumulatif masih lebih tinggi dibandingkan short. Data ini menandakan banyak trader jangka pendek masih memperkirakan harga akan terus naik.
namun, harapan tersebut membawa risiko besar. Analisis terbaru dari akun pelacak data on-chain Evening Trader Group mengungkapkan bahwa saat ini 93 wallet memegang 73% dari total suplai.
$PIPPIN | Case Study: Supply Control & The Hidden Architecture Behind the Rally
93 wallets now hold 73% of the supply, organized into three well-defined clusters based on accumulation origin.$PIPPIN keeps climbing with zero signs of exhaustion. The on-chain picture shows why:… pic.twitter.com/MVvPCWq6rh
Wallet-wallet ini terbagi menjadi tiga klaster akumulasi utama. Setiap klaster menunjukkan asal-usul dan pola perilaku yang berbeda. Menurut Evening Trader Group, akumulasi ini bisa menjadi pendorong utama lonjakan harga. Di sisi lain, tekanan jual bisa saja muncul kapan saja.
Selain itu, akun yang terkait dengan proyek (ThePippinCo) tidak pernah memberikan update sejak bulan Juni. Keheningan ini menimbulkan kekhawatiran akan komitmen tim terhadap proyek tersebut.
Jika PIPPIN turun di bawah US$0,30 minggu ini, lebih dari US$9.000.000 posisi long bisa terlikuidasi. Angka ini bahkan bisa lebih besar jika PIPPIN mengalami dump tajam, seperti nasib token meme lain yang pernah dimanipulasi.
Embedded finance kini tidak hanya untuk pembayaran, tapi juga telah merambah ke dunia pinjaman. Trading menjadi langkah logis berikutnya, dan platform yang membuat pengguna harus berpindah-pindah layanan demi mengakses berbagai jenis aset kini mulai tertinggal. Patrick Murphy, Managing Director Eightcap untuk Inggris dan Uni Eropa, menegaskan bahwa akses multi-asset harus dibangun sejak awal jika platform mau mempertahankan minat pengguna.
Tetapi, memenuhi ekspektasi itu tidak semudah menambah instrumen baru. Ada pertanyaan lebih dalam soal infrastruktur. Bagaimana cara menggabungkan derivatif yang telah diatur bersamaan dengan aset kripto? Bagaimana stablecoin cocok untuk penyelesaian lintas negara jika bank masih pakai sistem lawas? Dan bagaimana jika aset token mulai digunakan sebagai jaminan di keuangan tradisional dan DeFi secara bersamaan?
Dalam sesi wawancara dengan BeInCrypto, Murphy menjelaskan bagaimana Eightcap menghadapi tantangan tersebut, mulai dari membangun kepatuhan di dalam tumpukan API mereka, sampai bersiap menghadapi masa depan di mana Bitcoin, saham, dan emas secara bertahap bergerak di atas chain.
BeInCrypto: Eightcap Embedded memungkinkan broker, exchange, dan wallet mengintegrasikan trading multi-asset melalui satu API. Sinyal pasar atau kebutuhan klien spesifik apa yang menurut Anda menjadi alasan utama embedded multi-asset access jadi berikutnya dalam keterlibatan platform?
Patrick Murphy: “Saat kami memantau arah pasar, ada beberapa hal yang menonjol. Di antara broker, exchange, dan fintech lainnya, kami melihat kebutuhan klien yang semakin mirip. Pengguna ingin dapat berpindah antara aset kripto, forex, dan komoditas dengan mudah. Platform kehilangan keterlibatan ketika pengguna harus keluar demi mengakses kelas aset lain, sehingga retensi menjadi tantangan tersendiri. Jika Anda tidak bisa menawarkan eksposur multi-asset secara native, maka klien Anda akan trading di tempat lain.
Embedded finance mengubah ekspektasi pengguna. Sama seperti pembayaran dan pinjaman kini bisa diakses di ekosistem non-keuangan, trading menjadi langkah berikutnya yang logis. Kami melihat peluang untuk membawa model tersebut ke trading, menjadikan para mitra sebagai pusat investasi all-in-one, bukan sekadar penyedia satu aset.
Kami juga menemukan bahwa trader masa kini sangat menghargai pengalaman, bukan hanya eksekusi; mereka menginginkan akses pasar secara instan dan tanpa hambatan. Kemampuan multi-asset Eightcap Embedded mendukung ekosistem itu, di mana trader tidak sekadar beli/jual aset kripto lewat exchange, tapi juga bisa mendiversifikasi aset lewat derivatif. Hal ini meningkatkan keterlibatan dan potensi monetisasi bagi klien kami. Eightcap Embedded lahir bukan hanya dari satu kebutuhan klien; aplikasi ini muncul setelah kami melihat pergeseran ke embedded finance serta perubahan perilaku trader yang kini ingin akses all-in-one,” ujar Patrick Murphy.
BeInCrypto: Dengan latar belakang Anda di bidang kepatuhan dan pembayaran, bagaimana Anda mengintegrasikan fitur trading teregulasi ke dalam platform mitra sambil tetap menjaga kecepatan dan skalabilitas?
Patrick Murphy: “Pengalaman saya di vertikal pembayaran dan kepatuhan membuat saya bisa menggabungkan prinsip regulasi dengan kelincahan produk. Di dunia pembayaran, saya belajar bahwa skalabilitas akan terganggu jika kepatuhan dianggap sebagai ‘tahap tinjauan’.
Di Eightcap, API trading embedded kami dirancang dengan kesadaran yurisdiksi, KYC, AML, dan logika perizinan yang langsung terintegrasi di proses onboarding dan alur transaksi. Ini berarti mitra tidak perlu membangun sistem ganda; kepatuhan sudah tersemat di dalamnya, bukan sekadar tempelan setelahnya.
Dengan inti kepatuhan ini, mitra kami bisa meluncurkan produk lebih cepat karena mereka tidak perlu meninjau ulang atau menguji ulang kontrol inti yang ada.
Kami memposisikan Eightcap Embedded sebagai infrastruktur ‘compliant-by-design’, sehingga broker, exchange, dan wallet bisa tumbuh dengan percaya diri, menjaga kepercayaan baik dari klien maupun regulator,” terang Murphy.
BeInCrypto: Menggabungkan produk derivatif dan aset kripto di embedded finance membawa tantangan teknis dan manajemen risiko yang berbeda. Apa kompromi paling sulit dalam menyeimbangkan kemudahan penggunaan, kepatuhan, dan ketahanan di pasar yang volatil?
Patrick Murphy: “Salah satu tantangan kami adalah membuat pengalaman yang tetap terasa alami di platform mitra, sembari mengikuti aturan regulasi, seperti klasifikasi klien berdasarkan TMD, batas leverage, dan persyaratan margin.
tapi, hal ini berhasil dan mudah kami atasi, karena tim trading dan tim hukum serta kepatuhan bekerjasama menciptakan integrasi yang dapat berjalan untuk para mitra dengan tetap mematuhi aturan,” ujar Murphy.
BeInCrypto: Eightcap Tradesim memberi hadiah pada pengguna untuk trading simulasi. Apa pelajaran yang Anda dapatkan tentang perilaku atau edukasi trader dari eksperimen ini, dan bagaimana pengaruhnya pada strategi onboarding dan retensi Anda?
Patrick Murphy: “Tradesim menunjukkan bahwa trader belajar paling efektif ketika lingkungan terasa nyata tanpa konsekuensi nyata. Dengan mensimulasikan kondisi pasar secara langsung dan memberi hadiah untuk performa pelatihan, kami melihat kepercayaan diri trading meningkat nyata. Banyak trader jadi disiplin, seperti mencatat posisi, memahami dinamika pasar, dan menganalisis data. Inti pelajarannya di sini, edukasi gamifikasi menjembatani rasa ingin tahu dan kepercayaan diri.
Kami juga menemukan bahwa edukasi yang interaktif berbanding lurus dengan ketahanan trading. Pengguna yang menghabiskan lebih dari lima hari di sistem trading simulasi cenderung jadi trader aktif,” papar Murphy.
BeInCrypto: Stablecoin kini mengubah cara settlement dan likuiditas. Bagaimana Eightcap memanfaatkannya untuk mempermudah alur dana fiat-kripto di platform embedded, dan hambatan apa yang masih sering diabaikan terkait regulasi atau transfer lintas negara?
Patrick Murphy: “Stablecoin adalah salah satu inovasi keuangan paling signifikan selama sepuluh tahun terakhir. Stablecoin membuka akses ke digital dollar seperti USD₮, sehingga transfer dalam jumlah besar bisa berlangsung instan dan murah, serta mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh sistem perbankan serta pembayaran yang terfragmentasi, khususnya di pasar berkembang dan negara-negara di luar Inggris, Uni Eropa, dan Australia.
Di Eightcap, kami bisa memanfaatkan stablecoin untuk mempercepat pendanaan dan penarikan klien, memastikan proses lebih lancar di saat infrastruktur keuangan tradisional tidak bekerja optimal. tapi, masih ada rintangan regulasi soal bagaimana menghitung stablecoin seperti dolar sebagai dana klien pada entitas berlisensi. Kerangka kerja yang berlaku belum didesain untuk settlement berbasis blockchain, jadi urusan kustodi, perlindungan, maupun rekonsiliasi masih mengikuti aturan dana bank tradisional.
Keterhubungan dengan rekening bank USD pun masih terbatas. Stablecoin bisa settle 24/7 di chain, tapi bank masih beroperasi berdasarkan jam kerja dan sistem pembayaran yang terpisah-pisah. Sampai regulasi dan infrastruktur mengikuti perubahan, stablecoin akan tetap menjadi sistem paralel — sangat efisien di ranahnya sendiri, tapi belum terintegrasi penuh di sistem pengelolaan dana klien yang diatur secara formal,” jelas Murphy.
BeInCrypto: Menurut Anda, perubahan regulasi atau teknologi apa yang akan paling memengaruhi masa depan trading multi-asset embedded dua tahun ke depan, dan bagaimana Eightcap mempersiapkan diri menjadi pemimpin di masa transisi itu?
Patrick Murphy: “Dalam dua tahun ke depan, sebagian besar aset akan mulai bergerak di chain, bukan hanya kripto, melainkan juga emas, saham, maupun instrumen kas yang sudah ditokenisasi. Pergeseran ini akan mengubah cara kerja modal secara fundamental. Jika suatu aset sudah eksis secara native di chain, maka aset itu bisa lebih mudah digunakan sebagai jaminan, settlement, atau reinvestasi tanpa harus dijual atau keluar posisi. Investor bisa memakai Bitcoin, emas token, atau saham untuk jaminan dinamis saat trading aset lain, melakukan hedging menggunakan derivatif, atau reinvestasi secara instan.
Di Eightcap, kami bermitra dengan perusahaan teknologi kripto papan atas yang membutuhkan tumpukan lisensi global agar bisa membawa produk hybrid DeFi dan keuangan tradisional ke pasar. Dengan menggabungkan infrastruktur multi-asset teregulasi dan settlement melalui tokenisasi serta stablecoin, kami membantu mitra untuk menawarkan pengalaman trading yang seamless, patuh regulasi, sekaligus efisien modal.
Ketika regulasi aset kripto dan tokenisasi semakin matang, Eightcap menempatkan diri sebagai jembatan antara pasar modal tradisional dan ekonomi on-chain yang tengah berkembang,” tutur Murphy.
Pasar aset kripto tetap waspada, namun beberapa token menghadapi ujian penting minggu ini. Saat harga bergerak sideways, perhatian para pelaku pasar bergeser pada tiga altcoin yang layak dipantau di minggu ketiga Desember. Masing-masing punya pemicu spesifik, mulai dari perubahan suplai, event pada jaringan, sampai pergeseran perilaku para holder.
Skenario ini bisa memicu pergerakan tajam apabila pembeli atau penjual mengambil kendali dalam beberapa hari ke depan.
Sei (SEI)
SEI terus mendapat tekanan menjelang pertengahan Desember, dan pergerakan harganya mencerminkan sikap hati-hati tersebut. Token ini turun sekitar 23% dalam sebulan terakhir dan lebih dari 60% dalam tiga bulan, membuat sentimen pasar tetap rapuh karena pasar masih mencari arah.
Pada waktu publikasi, SEI diperdagangkan sekitar US$0,124, terkonsolidasi di dalam pola falling wedge yang lebih luas pada grafik harian. Pola ini biasanya muncul pada akhir tren turun, di mana tekanan jual mulai melambat, dan harga mulai menyempit. Untuk saat ini, SEI bergerak persis di atas batas bawah struktur tersebut sehingga beberapa sesi berikutnya menjadi sangat krusial. Ketegangan inilah yang menjadikan SEI masuk dalam daftar altcoin yang wajib diperhatikan.
Indikator momentum memberikan sinyal campuran namun cukup menarik. Di antara tanggal 5 Desember sampai 14 Desember, harga SEI mencetak lower low, sementara Relative Strength Index (RSI) justru membentuk higher low. RSI mengukur kekuatan momentum, dan divergensi bullish ini mengindikasikan tekanan jual mungkin mulai melemah, walaupun harga masih terlihat lemah.
Mau wawasan token seperti ini setiap hari? Daftar Newsletter Crypto Harian dari Editor Harsh Notariya di sini.
Meski begitu, risiko jangka pendek masih tinggi karena jadwal token unlock SEI pada 15 Desember. Sekitar 55,56 juta SEI — sekitar 1,08% dari suplai beredar — akan masuk ke pasar. Token unlock biasanya menambah tekanan jual jangka pendek, terutama di tengah sentimen pasar yang sedang hati-hati.
Level-level kunci sangat menentukan skenarionya. Jika SEI mampu menembus US$0,159 secara bersih, itu menandakan pembeli sudah mulai menyerap suplai dari unlock dan membuka potensi reli ke resistance yang lebih tinggi. Target berikutnya yaitu US$0,193 atau bahkan lebih.
Di sisi lain, jika harga turun sekitar 3% dari level saat ini, menuju US$0,120, risiko akan muncul untuk terjadinya breakdown ke bawah trendline. Hal ini melemahkan skenario divergensi bullish.
Bittensor (TAO)
Pergerakan harga Bittensor terkonsolidasi dalam rentang yang sangat sempit menjelang jadwal halving, sehingga menciptakan momen keputusan penting. TAO telah bergerak di dalam pola segitiga simetris pada grafik harian, menandakan keseimbangan antara pembeli dan penjual setelah berminggu-minggu mengalami tekanan turun. Dengan perseteruan antara pembeli dan penjual seperti ini, TAO jelas menjadi salah satu altcoin yang patut diawasi pada minggu ketiga Desember.
1/
The TAO Halving is approaching, Here’s what changes and what stays the same… 🧵 pic.twitter.com/0pwLdZLeCD
TAO turun sekitar 15,5% dalam sebulan terakhir dan sekitar 6,6% dalam tujuh hari terakhir. Meski ada kelemahan jangka pendek, volatilitas juga menurun, yang biasanya terjadi sebelum munculnya pergerakan besar. Struktur ini menunjukkan keraguan alih-alih kontrol penuh dari pihak bearish.
Halving menjadi latar belakang penting. Halving Bittensor akan mengurangi emisi token dan memperketat suplai baru. Secara historis, event seperti ini memang tidak selalu langsung memicu kenaikan harga, tapi sering kali menjadi pemicu ketika harga sudah terkonsolidasi dan menyempit.
Dari sudut pandang teknikal, pemicu bullish pertama ada di kisaran US$301. Jika harga mampu menutup harian di atas level ini, maka itu menandakan trendline atas segitiga sudah ditembus dan kekuatan baru mulai terbentuk. Skenario tersebut membuka jalan ke US$321, lalu US$396 jika momentum terjaga dan kondisi pasar secara umum mendukung.
Risiko penurunan tetap ada. US$277 merupakan support yang sangat krusial. Jika breakdown ke bawah level ini terjadi, struktur akan melemah dan membuka peluang penurunan ke US$255, bahkan hingga US$199 apabila sentimen makin memburuk.
Data on-chain memperlihatkan akumulasi agresif whale selama menuju minggu ini. Dalam tujuh hari terakhir, saldo ASTER yang dimiliki whale melonjak sekitar 42,7 juta token, dari 39,85 juta menjadi 82,54 juta ASTER. Kenaikan 107% ini memperkuat sinyal keyakinan dari holder besar menjelang minggu ketiga Desember.
Di sisi lain, data dari exchange menunjukkan cerita berbeda. Saldo di exchange naik 10,48%. Hal ini mengindikasikan adanya potensi penjualan dari ritel walaupun whale sedang melakukan akumulasi.
Konflik antara pembeli dan penjual juga terlihat di chart. ASTER sedang mengalami koreksi sejak 19 November namun sekarang bergerak dalam pola segitiga, yang mencerminkan keraguan pasar. Di fase ini, telah terbentuk hidden bullish divergence. Antara 3 November sampai 14 Desember, harga membentuk low yang lebih tinggi, sedangkan Relative Strength Index (RSI) menciptakan low yang lebih rendah. Situasi seperti ini sering menandakan tekanan jual mulai melemah.
Kondisi ini biasanya berhubungan dengan potensi harga memantul naik. Jika pola ini berjalan, level pertama yang harus diperhatikan ada di US$0,94. Penutupan harian di atas level tersebut akan menembus resistance segitiga dan membuka peluang menuju US$0,98, lalu bisa berlanjut ke kenaikan sekitar 16% ke US$1,08 jika momentum menguat dan dukungan whale masih kuat.
Di sisi lain, jika harga turun di bawah US$0,88 maka hidden bullish divergence akan gagal dan harga bisa lanjut menuju US$0,81, sehingga kontrol pasar beralih kembali ke penjual.
Buenos Aires punya nuansa yang unik. Kota ini adalah tempat kemewahan Eropa bertemu dengan intensitas Amerika Latin, di mana teori ekonomi bukanlah konsep abstrak di ruang akademis, melainkan perjuangan nyata dan harian untuk bertahan hidup. Karena itu, tidak mengherankan kalau kota metropolitan ini dipilih sebagai tuan rumah Devconnect 2025. Latar Argentina, negara yang identik dengan volatilitas moneter sekaligus adopsi aset kripto secara akar rumput, jadi panggung sempurna untuk industri yang akhirnya mulai dewasa.
Jika tahun-tahun sebelumnya di siklus kripto dipenuhi oleh hiruk-pikuk, kemewahan, dan hingar-bingar spekulasi seperti suasana kasino Las Vegas, Buenos Aires jelas menghadirkan suasana berbeda yang lebih realistis. Udara di sini tidak berbau “uang mudah” atau proyek kosong; namun, terasa aroma kopi kental dan kerja keras para engineer. Di sinilah narasi berubah. Kita tidak lagi membuat mainan untuk orang bosan dan kaya; kita sedang membangun infrastruktur untuk dunia yang sedang rapuh.
Untuk memahami perubahan besar ini, kami mengumpulkan wawasan dari para arsitek utama industri: Arthur Firstov (CBO Mercuryo), yang menyoroti mandat privasi; Vivien Lin (CPO BingX), yang merinci integrasi AI ke dalam ekosistem trading; dan Ivan Machena (CCO 8lends), yang memberikan penilaian penting tentang perkembangan adopsi layer-2.
Melalui banyak diskusi internal dengan para pemimpin ini, gambaran jelas pun terbentuk. Kita memasuki sebuah era baru. Inilah kisah tentang bagaimana privasi menjadi sebuah mandat, bagaimana Artificial Intelligence mulai menuntut peran besar di dunia keuangan, dan bagaimana keberagaman global akhirnya mematahkan mitos “pengguna ideal”.
Mandat Privasi, Dari Fitur Menjadi Fondasi
Pesan terkuat dari Buenos Aires bukan datang lewat kembang api atau dukungan selebritas. Pesan itu berbisik di tengah padatnya workshop teknis dan rumah hacker yang ramai. Pesannya sederhana: transparansi memang keunggulan, tapi keterbukaan total justru kelemahan.
Di Bangkok pada pertemuan sebelumnya, privasi hanya menjadi “track” sampingan, ruangan kecil yang dikunjungi cypherpunk dan idealis. Di Buenos Aires, privasi justru menjadi agenda utama. Industri bersama-sama menyadari bahwa tanpa privasi, tidak akan ada adopsi massal, yang ada hanya pengawasan massal.
Arthur Firstov, Chief Business Officer dari Mercuryo, menangkap perubahan paradigma ini dengan sangat tepat. Saat mengulas topik riset utama di acara ini, Firstov melihat perubahan suasana yang berbeda.
“Privacy was the defining theme,” terang Firstov, lalu menambahkan:
“Compared to Bangkok, where privacy was just one important track, Buenos Aires elevated it to the main stage.”
Pandangan ini sejalan dengan perasaan yang tersebar di setiap venue konferensi. Sebuah kalimat mulai beredar di ruang co-working dan kelas-kelas, bahkan menjadi motto tidak resmi Devconnect 2025:
“If your wallet is not privacy-preserving by design, it is legacy.”
Ini bukan tren teknologi sesaat, melainkan respons atas dunia yang semakin transparan di mana data keuangan bisa dipersenjatai. Firstov menyoroti, suasana ini sudah dibangun dari level atas, di mana Vitalik Buterin bahkan memberikan “penjelasan lengkap tentang privasi yang ia gunakan sendiri, mulai dari OS dan perangkat mobile hingga RPC privat.”
Tapi evolusi penting terletak pada cara teknologi ini kini dikemas. Privasi bukan lagi soal interface command-line untuk para elite; melainkan tentang membuatnya tidak terlihat.
Firstov menjelaskan:
“Builders focused on stealth addresses, smart AA [Account Abstraction] patterns, selective disclosures, and ‘creating better defaults so users do not even notice how much complexity is being handled beneath the surface.'”
“Tak terlihat” inilah tujuan utama. Pengguna tidak mau pusing soal zero-knowledge proof; mereka hanya ingin saldo di bank mereka tidak menjadi konsumsi publik.
Bersamaan dengan dorongan untuk privasi, Firstov juga melihat evolusi praktis di DeFi: munculnya “preconfirmation untuk pembayaran stablecoin yang terasa instan” serta peluang yield baru yang menawarkan pengalaman “gaya pasar uang sederhana tanpa harus berisiko tinggi.” Industri kini beranjak dari skema Ponzi APY 10.000% ke arah keuangan yang membosankan, bisa diandalkan, dan privat.
Kontroversi “Black Box”, Siapa yang Kita Percaya?
Tapi, tidak ada revolusi tanpa perbedaan di internal. Walau semua sepakat butuh privasi, cara mewujudkannya justru memancing debat teknis paling panas selama acara. Titik sentral perdebatan ada pada pemakaian Trusted Execution Environments (TEE), yaitu enclave hardware yang aman.
Apakah masa depan privasi bersumber dari matematika kriptografi atau dari pembuatan microchip?
Firstov menggambarkan perpecahan ini sebagai “debat teknis paling tak terduga atau paling kontroversial” di acara. Satu kubu pragmatis meyakini, jelasnya:
“One camp argued that TEEs are ‘practically necessary for high-throughput, low-latency, and private computation’, particularly for private settlement, derivatives strategies, and agent-based execution.”
Argumen ini memang masuk akal: bila kita ingin kecepatan ala Wall Street di blockchain, matematika saja mungkin terlalu lamban. Kita perlu akselerasi lewat hardware.
Tapi kelompok lawan pun bersuara keras, berprinsip, dan sangat skeptis. Firstov menyampaikan peringatan mereka: “If the trust model becomes ‘trust this black-box server in a data center,’ then crypto is not improving much over traditional finance.”
Kalau kita sekadar mengganti server bank dengan enclave SGX milik Intel, apa benar kita sudah mendesentralisasi apapun?
Diskusi ini lalu memunculkan pertanyaan yang belum terjawab dan kemungkinan besar akan menjadi fokus riset di sisa dekade ini:
“How much of the world’s stablecoin and payment rails are we comfortable running on opaque hardware… and what does ‘trust-minimized enough’ actually mean in that context?”
Kebangkitan Mesin: AI Jadi Arsitek Keuangan Baru
Saat para kriptografer beradu soal hardware, titan lain diam-diam mulai meresap ke dunia kripto: Artificial Intelligence. Devconnect 2025 tidak sekadar membahas ledger; tapi juga tentang pernikahan yang tak terelakkan antara database decentralized dan otak otonom.
Vivien Lin, Chief Product Officer sekaligus Kepala BingX Labs, membawa perspektif dari garis depan exchange terpusat (CEX) yang kini berkembang pesat dan makin kompleks. Menurutnya, tema utama tahun ini sudah jelas tak mungkin bisa diingkari.
Lin berpendapat:
“Tema utama bagi saya adalah integrasi AI ke dalam infrastruktur exchange dan kesadaran bahwa exchange berkembang menjadi ekosistem keuangan yang lengkap, bukan cuma aplikasi trading saja.”
Ia menggambarkan masa depan di mana AI akan menjadi penghubung utama di dunia keuangan.
“Para builder memikirkan bagaimana AI bisa menyatukan trading, kustodian, pembayaran, manajemen risiko, dan kecerdasan pengguna menjadi pengalaman ‘super app’ yang terintegrasi.”
Namun, mirip seperti perdebatan TEE di sektor privasi, integrasi AI membawa paradoks keamanannya sendiri. Bagaimana kamu bisa mempercayai AI dengan seluruh tabungan hidupmu? Lin menjelaskan, ada dorongan kuat menuju “sistem yang aman dan terverifikasi, termasuk komputasi pelindung privasi dan bukti on-chain, agar fitur AI tidak membahayakan data pengguna atau keamanan dana.”
Tujuannya adalah menciptakan ekosistem yang “cerdas dan sangat aman, sehingga pengguna mendapat otomatisasi dan konteks lebih banyak tanpa harus mengorbankan kepercayaan.” Tapi, menurut Lin, titik gesekan paling menarik bukanlah soal kemampuan, tapi soal otonomi.
“Titik friksi terbesar adalah seberapa banyak otonomi yang seharusnya dimiliki agen AI di lingkungan trading,” terang Lin. Perdebatan itu pun membelah ruangan.
Ia menambahkan:
“Beberapa pengembang berargumen bahwa agen seharusnya bisa mengelola likuiditas, menyeimbangkan portofolio, atau melakukan order tanpa pengawasan manusia. Tapi yang lain memperingatkan bahwa memberikan AI akses tak terbatas ke layer eksekusi bisa menimbulkan risiko sistemik.”
Perdebatan intinya soal peran manusia di pasar: “Apakah AI seharusnya menjadi co-pilot bagi para trader, atau justru pemain mandiri sepenuhnya di dalam struktur pasar?” Di Buenos Aires, konsensusnya sepertinya mulai bergeser ke arah otonomi, asalkan keamanan kriptografi cukup kuat menahannya.
Geografi adalah Takdir, Pelajaran dari Global South
Mungkin, hal paling transformatif dari Devconnect 2025 adalah lokasinya sendiri. Acara di Argentina ini membuat komunitas pengembang global benar-benar membumi. Sementara para pengembang di Silicon Valley sibuk mengoptimalkan kode sedetik lebih cepat, masyarakat Buenos Aires justru berjuang menjaga nilai hasil kerja mereka dari inflasi.
Arthur Firstov memperhatikan bagaimana keberagaman ekstrem ini mengubah diskusi dari soal scaling teoritis menjadi alat-alat untuk bertahan hidup. “Devconnect mempertemukan prioritas pengguna yang sangat berbeda dalam satu ruangan,” ujarnya.
“Tim-tim Amerika Latin menonjolkan contoh pemakaian sehari-hari seperti ‘wallet di smartphone murah’ hingga pembayaran sewa atau gaji yang dilakukan pakai stablecoin,” tutur Firstov, sembari menambahkan:
“Bandingkan dengan tim infrastruktur dari Asia dan AS, yang tetap fokus pada ‘perpetual futures, routing, MEV, dan latency.'”
Tabrakan dua dunia ini menghasilkan sintesis baru. Pembicaraan bergeser dari sekadar “Transactions Per Second” (TPS) ke soal UX dan penerapan nyata. Firstov mencantumkan pertanyaan-pertanyaan yang kini lebih penting:
“Bagaimana smart wallet bisa menyembunyikan kerumitan sehingga pengguna merasa mereka memakai aplikasi fintech biasa? Bagaimana mendukung ‘arus trading frekuensi tinggi dan pembayaran gaji bulanan’ tanpa mengorbankan kepercayaan dan keamanan?”
Kesadaran terbesarnya? “Tidak ada satu tipe pengguna saja di dunia kripto ini.”
Vivien Lin pun menyetujui hal ini, menyoroti bagaimana kehadiran orang Argentina membuat perdebatan teknis yang tinggi jadi lebih membumi.
“Keragaman pengembang, apalagi dari Argentina, menggeser diskusi ke tantangan adopsi nyata di lapangan, bukan cuma masalah scaling teoritis,”
Para builder Argentina tidak tertarik bicara filosofi uang; mereka ingin menyelesaikan masalah yang mereka hadapi setiap hari.
Lin memaparkan:
“Para builder Argentina mengangkat isu tentang inflasi, kontrol modal, sampai butuh sistem settlement yang cepat dan selalu bisa diandalkan di ekonomi yang volatile.”
Diskusi ini memperluas peran exchange seharusnya, mendorong terciptanya “ekosistem AI yang bisa menjawab keterbatasan lokal maupun tantangan besar, seperti fragmentasi compliance, likuiditas lintas negara, dan onboarding mobile-first.”
Apa yang Sebenarnya Sedang Dibangun? Infrastruktur Lebih Penting dari Hype
Meninggalkan soal filosofi dan geografi, kita harus bertanya: di mana para builder betul-betul melakukan deploy kode?
Ivan Machena, Chief Communication Officer di 8lends, memberikan gambaran realistis. Era “ghost chains”, blockchain yang memiliki valuasi tinggi tapi tanpa pengguna, sudah berakhir. Sekarang, fokusnya beralih ke ekosistem yang benar-benar menopang produk nyata.
“Kalau melihat percakapan industri yang berkembang sekitar Devconnect,” papar Machena, “ada beberapa proyek layer-2 dan application-layer yang tetap menarik minat builder.”
Dari sisi konsumen, Machena menyoroti Base. Ia sering disebut berkat “pertumbuhan pesat dan infrastruktur onboarding yang lancar,” sehingga kini menjadi gerbang utama untuk pengguna ritel. Untuk segmen DeFi, Arbitrum masih menjadi “pilihan utama karena ekosistemnya matang dan komposisinya mudah,” sedangkan Polygon tetap andalan tim-tim yang mencari keseimbangan.
namun, Machena melihat ada perpindahan menuju teknologi yang lebih maju.
“Kini semakin banyak perhatian ke solusi berbasis zk seperti zkSync dan StarkNet, terutama dari tim yang membangun produk-produk yang lebih menantang secara teknis atau bersifat jangka panjang. Tren utamanya jelas: Diskusi di Devconnect sekarang mengarah ke L2 yang sudah mendukung produk nyata, bukan sekadar konsep eksperimental.”
Arthur Firstov menambahkan satu sisi lagi dalam peta adopsi ini dengan mengarahkan perhatian ke sektor privasi dan “agent-native”. Ia mengidentifikasi Aztec sebagai ekosistem yang “sangat diperhatikan karena mengutamakan privasi, di mana produk bisa ‘privat secara default, namun transparan secara selektif sesuai kebutuhan'”.
Yang terpenting, Firstov menyoroti Privacy Pools sebagai jembatan antara semangat cypherpunk dan realitas institusi. Proyek ini muncul sebagai “solusi yang paham compliance… ‘jawaban praktis tentang bagaimana privasi harus berjalan agar regulator dan investor besar bisa nyaman'”.
Lebih jauh lagi, dunia fisik kini mulai masuk ke dalam chain. Firstov mencatat tren tim-tim yang membangun layanan storage dan compute ala DePIN (Decentralized Physical Infrastructure Networks), dibayar pakai stablecoin, “bertujuan supaya kripto terasa layaknya API cloud tradisional.”
Outlook 2026: Dari Kasino ke Katedral
Setelah para peserta Devconnect 2025 bubar dari Buenos Aires dan kembali ke berbagai penjuru dunia, suasana terasa jelas berbeda. Industri ini makin dewasa. Budaya acara ini yang berupa sesi kecil, teknis, dan dipimpin komunitas, bukan acara besar yang penuh promosi, mulai membentuk narasi untuk tahun depan.
Arthur Firstov memperkirakan bakal ada perubahan mendasar dalam cara kita menceritakan perkembangan industri aset kripto:
“Nantikan narasi tahun 2026 yang menggambarkan pergeseran ini, seperti ‘cerita infrastruktur, bukan cerita kasino’, ‘stablecoin sebagai antarmuka utama dunia kripto’, dan privasi sebagai kebutuhan dasar.”
Ini adalah gambaran dunia di mana kripto tidak lagi identik dengan judi, melainkan menjadi sistem infrastruktur kuat yang mendukung keuangan global secara diam-diam. Pertanyaannya sekarang bukan lagi soal harga token. Seperti yang disampaikan Firstov, pertanyaan penting yang muncul adalah: “Integrasi Web2–Web3 mana yang benar-benar akan jadi kenyataan dan membawa dampak untuk pengguna sungguhan?”
Vivien Lin juga sependapat, dan melihat masa depan akan berada pada ekosistem yang saling terhubung, bukan di taman tertutup.
“Hal itu memperkuat pandangan bahwa masa depan trading kripto akan fokus pada ekosistem terlebih dulu. Prinsip ini mendorong industri menuju ekosistem trading yang interoperable dan didukung AI, di mana likuiditas, identitas, eksekusi, dan automasi strategi akan makin terintegrasi saat kita bergerak menuju 2026.”
Buenos Aires menjadi ujian batin untuk dunia aset kripto. Industri ini berhasil melewati ujian, bukan dengan memberi jawaban yang mudah, melainkan akhirnya mengajukan pertanyaan-pertanyaan sulit yang tepat. Kita pulang dengan lebih sedikit ilusi, tapi punya alat yang lebih baik. “Cerita Kasino” sudah berakhir; “Cerita Infrastruktur” baru saja dimulai. Dan untuk pertama kalinya setelah sekian lama, terasa seperti kita sedang membangun sesuatu yang benar-benar bertahan lama.
Selamat datang di US Crypto News Morning Briefing—ringkasan penting perkembangan dunia aset kripto paling utama untuk hari ini.
Ambil secangkir kopi, karena Wall Street baru saja memberikan sinyal lain bahwa masa depan kripto makin bersifat institusional. Ketika JPMorgan membawa salah satu produk keuangan intinya ke dalam chain, para pengamat pasar mulai bertanya-tanya apakah ini sekadar percobaan atau perubahan yang lebih dalam menuju Ethereum sebagai infrastruktur ekonomi.
Berita Kripto Hari Ini: JPMorgan Bawa Pasar Uang ke On-Chain dengan Fund Berbasis Ethereum
JPMorgan Chase kembali mengambil langkah tegas di dunia keuangan berbasis blockchain, dengan meluncurkan exchange-traded fund (ETF) pasar uang ter-tokenisasi pertamanya di jaringan Ethereum.
Menurut laporan WSJ, divisi manajemen aset raksasa perbankan ini yang mengelola US$4 triliun telah merilis My OnChain Net Yield Fund atau MONY. Produk ini merupakan private money market fund yang berjalan di Ethereum dan didukung oleh platform tokenisasi milik JPMorgan, yakni Kinexys Digital Assets.
Bank tersebut akan memodali fund ini dengan US$100 juta dari dana mereka sendiri sebelum membukanya untuk investor eksternal, yang menandakan keyakinan internal yang kuat terhadap produk keuangan berbasis tokenisasi.
JPMORGAN STEPS FURTHER INTO CRYPTO WITH TOKENIZED MONEY FUND
The banking giant’s $4 trillion asset-management arm is rolling out its first tokenized money-market fund on the Ethereum blockchain. JPMorgan will seed the fund with $100 million of its own capital, and then open it… pic.twitter.com/TTlS5E1MyV
MONY khusus dibuat untuk partisipasi institusi dan individu dengan kekayaan tinggi saja. Fund ini terbuka untuk investor yang memenuhi syarat, termasuk individu dengan setidaknya US$5 juta aset investable dan institusi dengan minimum US$25 juta, serta investasi minimum sebesar US$1 juta.
Investor akan menerima token digital yang mewakili kepemilikan mereka dalam fund ini, yang membawa eksposur pasar uang tradisional ke blockchain sembari tetap menjaga pola imbal hasil yang sudah dikenal.
Berdasarkan laporan tersebut, eksekutif JPMorgan menyebut bahwa permintaan dari klien menjadi pendorong utama peluncuran ini.
“There is a massive amount of interest from clients around tokenization,” baca kutipan dalam laporan itu, mengutip John Donohue, kepala global liquidity di JPMorgan Asset Management.
Ia menambahkan bahwa mereka berharap bisa jadi pemimpin di bidang ini dengan menawarkan produk pasar uang tradisional versi berbasis blockchain.
Peluncuran ini terjadi di tengah momentum makin kencang tokenisasi aset di Wall Street, seiring dengan disahkannya GENIUS Act pada awal tahun ini.
Undang-undang tersebut menetapkan kerangka regulasi stablecoin di AS dan dianggap sebagai pendorong utama upaya tokenisasi yang lebih luas pada fund, obligasi, dan aset dunia nyata lainnya.
Sejak saat itu, institusi keuangan besar bergerak cepat untuk mengeksplorasi blockchain sebagai infrastruktur inti pasar, bukan sekadar eksperimen sampingan.
Bagi Ethereum, keputusan JPMorgan untuk meluncurkan MONY di jaringan ini dipandang sebagai bentuk dukungan institusional yang signifikan. Co-founder Fundstrat, Tom Lee, menanggapi kabar ini dengan menyebut bahwa langkah tersebut “bullish for ETH.”
— Thomas (Tom) Lee (not drummer) FSInsight.com (@fundstrat) December 15, 2025
Komentar tersebut menunjukkan bagaimana produk seperti MONY memperluas kegunaan Ethereum di dunia nyata melalui aktivitas transaksi, eksekusi smart contract, serta integrasi lebih dalam dengan sektor keuangan global.
Pemerhati kripto pun sependapat, dengan beberapa di antara mereka berpendapat bahwa peran Ethereum sebagai layer settlement untuk produk keuangan yang sudah teregulasi jadi semakin sulit diabaikan.
JPMorgan vs BlackRock: Tokenized Money Market Fund Tanda Era Baru di Dunia Keuangan
Langkah JPMorgan juga mengundang perbandingan dengan tokenized money market fund milik BlackRock, yaitu BUIDL, yang kini aset kelolaannya sudah tumbuh sekitar US$1,83 miliar menurut data blockchain publik.
Money Market Fund BlackRock (BUIDL) | Sumber: Rwa.xyz
Sama seperti MONY, BUIDL juga berinvestasi di US Treasury jangka pendek, repo, dan instrumen setara kas. Namun, BUIDL menganut strategi lintas chain dan bekerja sama dengan mitra tokenisasi yang berbeda.
Keberadaan dua fund ini semakin menyoroti tren besar di mana perusahaan tradisional finance (TradFi) mulai terjun ke blockchain untuk memodernisasi produk-produk penghasil imbal hasil berisiko rendah.
Secara lebih luas, analis melihat tokenisasi sebagai cara bagi produk money market tradisional tetap bisa bersaing dengan stablecoin, sekaligus membuka beragam use case baru seperti settlement di chain, programmable, hingga transferabilitas yang lebih baik.
JPMorgan sudah lebih dulu menjajal tokenized deposit, private equity fund, dan token pembayaran institusional, yang menunjukkan bahwa MONY merupakan bagian dari strategi jangka panjang, bukan sekadar uji coba sesaat.
Seiring regulasi makin jelas dan partisipasi institusi semakin dalam, fund JPMorgan berbasis Ethereum semakin mempertegas cerita bahwa blockchain—yang dulu hanya dianggap khusus—perlahan makin jadi bagian penting dari sistem keuangan modern.
Bagi Ethereum, perubahan ini mungkin menjadi salah satu sinyal paling besar dan menentukan selama ini.
Chart Hari Ini
BUIDL BlackRock vs MONY Tokenized Money Market Fund JPMorgan
Byte-Sized Alpha
Berikut rangkuman berita aset kripto terbaru di Amerika Serikat yang patut diperhatikan hari ini:
XRP saat ini diperdagangkan di sekitar US$1,99, turun sekitar 1% dalam 24 jam terakhir. Walaupun pasar secara umum cukup volatil, XRP hanya turun sekitar 4% selama seminggu terakhir, yang menunjukkan stabilitas relatif dibandingkan dengan banyak altcoin seperti ADA dan BCH.
Yang lebih penting, grafik menunjukkan sinyal awal potensi pembalikan arah ke bullish. Pola ini memang belum terkonfirmasi, tapi jika satu level kunci tetap bertahan, peluang XRP untuk rebound jangka pendek, setidaknya 9%, akan meningkat cukup signifikan.
Bullish divergence muncul saat harga XRP bertahan di support utama
XRP membentuk bullish divergence pada grafik harian antara 1 Desember hingga 14 Desember. Bullish divergence terjadi saat harga mencetak low yang lebih rendah, namun Relative Strength Index (RSI) justru mencetak low yang lebih tinggi. RSI adalah indikator momentum yang mengukur kekuatan beli dan jual. Ketika RSI membaik di saat harga melemah, biasanya ini menandakan tekanan jual mulai berkurang.
Pada grafik harian, bullish divergence seperti ini seringkali menjadi tanda pembalikan tren — dari bearish ke bullish.
Namun, sinyal divergence ini saja belum cukup. Pola ini hanya berlaku jika harga XRP tetap bertahan di area support.
Sekitar 1,79 miliar XRP terakumulasi dalam rentang ini. Peta heatmap cost basis menggambarkan di mana grup besar holder membeli koin mereka. Saat harga bergerak di area ini, holder cenderung enggan menjual rugi sehingga area support semakin kuat.
Selama XRP tetap di atas US$1,97, teori bullish divergence ini tetap berlaku, dengan catatan RSI juga tetap kuat.
Mengapa US$2,17 Menjadi Ujian Nyata Pertama bagi Para Bull
Jika support ini bertahan, XRP punya peluang untuk bergerak naik. Target kenaikan pertama ada di sekitar US$2,17, yang berarti kenaikan sekitar 9% dari level saat ini.
Level ini penting karena di peta heatmap cost basis terlihat banyak pasokan di kisaran US$2,16 hingga US$2,17. Sekitar 1,36 miliar XRP didapatkan pada zona tersebut. Itu membuat area ini menjadi resistance kuat, di mana tekanan jual kemungkinan muncul.
Harga XRP Bisa Menghadapi Resistance di Level Ini | Sumber: Glassnode
Jika harga XRP berhasil menembus US$2,17 dan bertahan dengan candle harian, peluang terbuka bagi XRP untuk naik ke US$2,28, lalu ke US$2,69, dan pada akhirnya US$3,10. Namun, untuk saat ini level-level tersebut masih menjadi target sekunder dan sangat bergantung pada kondisi pasar secara menyeluruh.
Sinyal invalidasi sangat jelas. Jika terjadi penutupan harian di bawah US$1,97 maka pola pembalikan arah akan melemah dan harga berisiko turun ke US$1,81 dan US$1,77.
Untuk saat ini, harga XRP berada di titik penentuan. Sinyal pembalikan ke bullish sudah aktif, tapi hanya berlaku jika level support paling penting tetap bertahan.
Pasar aset kripto masih dalam fase stabilisasi, tapi tekanan harga mulai melambat di aset utama. Saat volatilitas menyusut dan pembeli mempertahankan level penting, perhatian mulai beralih ke altcoin yang berpotensi mencetak all-time high (ATH) meski tanpa breakout besar di pasar.
Ini bukan pilihan acak. Koin-koin ini sudah diperdagangkan di kisaran 5–15% dari level ATH sebelumnya, artinya momentum, struktur, dan likuiditas tampak sejalan. Jika pasar secara keseluruhan tetap bertahan, altcoin ini bisa saja naik lebih tinggi tanpa perlu pemicu tambahan.
Sejak 21 November, PIPPIN terus naik dengan tren stabil, membentuk pola bull flag lalu berhasil breakout dan mendapat volume beli lanjutan.
Saat ini, PIPPIN diperdagangkan di kisaran US$0,37, yang hanya 5% di bawah ATH-nya di sekitar US$0,39. Harga tetap di atas resistance sebelumnya tanpa ada koreksi tajam, menunjukkan pembeli lebih memilih mempertahankan level atas, bukan mengejar lonjakan harga semata.
Mau insight token seperti ini setiap hari? Daftar Newsletter Crypto Harian Editor Harsh Notariya di sini.
Dari sisi struktur, breakout bersih di atas US$0,39 akan mengonfirmasi level ATH baru. Jika itu terjadi, target kenaikan selanjutnya ada di wilayah US$0,45, sejalan dengan target pengukuran dari breakout flag sebelumnya. Level itu akan menandakan tren masih berlanjut, bukan tanda kelelahan naik.
Untuk sisi bawah, struktur harga masih sehat selama PIPPIN bertahan di atas US$0,25. Jika harga turun ke bawah US$0,13 lalu lanjut ke US$0,10, maka pola besar ini batal dan tren berisiko gagal. Sampai saat ini, harga masih jauh di atas zona risiko tersebut.
Audiera (BEAT)
Token Audiera (BEAT) juga jadi sorotan di antara altcoin yang berpotensi mencetak ATH. BEAT adalah token infrastruktur cloud Web3 dan minggu ini jadi salah satu pergerak terkuat. Dalam 24 jam terakhir, harga BEAT naik tajam dan selama tujuh hari terakhir sudah menguat hampir 90%.
ATH terbaru BEAT tercapai beberapa hari lalu di sekitar US$3,31. Sekarang, harga tetap konsolidasi tipis di bawah level tersebut, tepatnya di sekitar US$2,83, bukannya langsung koreksi besar.
Jika BEAT mampu menembus high sebelumnya, target kenaikan selanjutnya di area US$3,95 yang sejalan dengan level ekstensi penting di grafik 12 jam. Jika momentum terus berlanjut, level lebih tinggi di sekitar US$5,58 bisa jadi target berikutnya dalam waktu mendatang.
Selama BEAT bertahan di kisaran support US$2,62–US$2,94, struktur tren masih terjaga. Jika zona ini hilang secara konsisten, itu sinyal awal bahwa momentum kenaikan mulai melemah. Hal tersebut bisa memicu retest ke US$1,30, zona support kunci berikutnya.
Rain (RAIN)
Rain (RAIN) jadi nama terakhir di daftar altcoin yang bisa cetak ATH jika kondisi pasar tetap stabil. Token ini fokus pada DeFi dan terhubung dengan aktivitas pinjaman di jaringan Jupiter. Meski pergerakannya cenderung lebih tenang daripada token lain yang bergerak cepat, struktur harga RAIN makin solid.
Selama tujuh hari terakhir, RAIN menguat sekitar 4,4%. Dalam 24 jam terakhir, token ini bertambah sekitar 6,7%, menandakan munculnya momentum baru.
Saat ini, harga RAIN ada di kisaran US$0,0079. ATH token ini berada di sekitar US$0,0084 yang tercipta pada 24 November. Artinya, RAIN hanya kurang dari 6% dari penemuan harga baru. Ini penting, sebab tokennya sudah berminggu-minggu konsolidasi tipis di bawah level itu, bukannya langsung turun tajam.
Jika RAIN mampu breakout bersih di atas US$0,0084, maka token ini akan memasuki fase price discovery. Berdasarkan perluasan range sebelumnya dan proyeksi Fibonacci, level yang bisa diperhatikan berikutnya ada di sekitar US$0,0097, lalu US$0,010 dan US$0,011 jika momentum naik makin kuat dan pasar luas tetap stabil.
Level bawah juga cukup jelas. Jika kehilangan US$0,0075 maka struktur mulai lemah. Jika breakdown lebih dalam terjadi, lalu menembus ke bawah US$0,0062, akan terbuka gap lebih besar dengan US$0,0032 sebagai support historis utama berikutnya.