Normal view

Received today — 20 December 2025

Xiaomi Siap Luncurkan Alat Pelacak, Xiaomi Tag

16 December 2025 at 04:45

Xiaomi Tag


Teknologi.id — Perusahaan teknologi asal Tiongkok, Xiaomi, dikabarkan tengah menyiapkan aksesori pelacak barang miliknya sendiri yang digadang-gadang akan menjadi pesaing langsung Apple AirTag. Produk yang dirumorkan bernama Xiaomi Tag ini disebut akan memperluas ekosistem Xiaomi sekaligus menghadirkan alternatif pelacak yang lebih kompetitif bagi pengguna Android.

Dengan basis pengguna yang sangat besar serta ekosistem perangkat yang luas, kehadiran Xiaomi Tag berpotensi mengguncang pasar pelacak Bluetooth yang selama ini didominasi Apple.

Apa Itu Xiaomi Tag?

Berdasarkan rumor dan laporan industri terbaru, Xiaomi Tag merupakan perangkat pelacak berbasis Bluetooth yang dikombinasikan dengan teknologi Ultra-Wideband (UWB). Fungsinya serupa dengan AirTag, yakni membantu pengguna menemukan barang pribadi seperti kunci, dompet, tas, atau koper dengan lebih mudah dan presisi.

Xiaomi Tag diperkirakan akan diperkenalkan bersamaan dengan peluncuran ponsel flagship Xiaomi 17 Ultra, yang dirumorkan meluncur pada 26 Desember 2025.

Dukungan Teknologi UWB, Lebih Akurat dari Bluetooth

Berbeda dari pelacak Bluetooth konvensional, Xiaomi Tag disebut akan mengintegrasikan teknologi UWB, standar radio yang juga digunakan oleh Apple AirTag. Teknologi ini memungkinkan ponsel mendeteksi jarak dan arah pelacak secara akurat, bukan sekadar perkiraan lokasi.

Dengan UWB, pengguna dapat diarahkan secara real-time menuju lokasi barang yang hilang, sehingga proses pencarian menjadi lebih cepat dan presisi dibandingkan pelacak Bluetooth biasa.

Terhubung dengan Jaringan Temukan Perangkat Saya Google

Salah satu keunggulan paling krusial dari Xiaomi Tag adalah potensi integrasinya dengan Jaringan Temukan Perangkat Saya (Find My Device) milik Google. Jaringan ini bekerja berbasis komunitas, mirip dengan fitur Find My milik Apple.

Melalui jaringan tersebut, perangkat Android di sekitar pelacak dapat secara anonim dan aman mengirimkan lokasi Xiaomi Tag kepada pemiliknya, bahkan ketika pelacak berada dalam kondisi offline. Dengan memanfaatkan jutaan perangkat Android di seluruh dunia, Xiaomi Tag berpeluang memiliki jangkauan pelacakan yang sangat luas.

Dukungan ini menjadi pembeda penting dibanding sistem pelacakan Android lama yang sebelumnya belum memiliki jaringan terintegrasi secara global.


Baca juga: Xiaomi Targetkan Robot Humanoid Jadi Tenaga Utama di Pabriknya pada 2030

Tantangan Keamanan dan Privasi

Di balik manfaatnya, perangkat pelacak berbasis Bluetooth Low Energy (BLE) juga menghadirkan tantangan serius terkait privasi dan keamanan. Teknologi ini bekerja dengan memancarkan sinyal yang dapat dideteksi oleh perangkat di sekitarnya, sehingga berpotensi disalahgunakan untuk pelacakan ilegal.

Berbagai studi industri dan akademis telah menyoroti risiko seperti pemalsuan sinyal, manipulasi data, hingga penguntitan tanpa izin. Untuk mengatasi hal tersebut, sistem operasi seperti Android dan iOS telah menghadirkan fitur anti-penguntit yang memberi peringatan jika pelacak tak dikenal bergerak bersama pengguna.

Namun, efektivitas fitur ini sangat bergantung pada pembaruan perangkat lunak dan konsistensi dukungan perangkat di seluruh ekosistem.

Strategi Xiaomi Agar Xiaomi Tag Kompetitif

Agar Xiaomi Tag dapat menjadi pilihan jangka panjang yang terpercaya, ada beberapa aspek penting yang perlu diperkuat:

  • Daya tahan baterai: Idealnya mampu bertahan berbulan-bulan hingga bertahun-tahun, dengan sistem penggantian baterai yang mudah.

  • Kompatibilitas luas: Tidak terbatas pada ponsel Xiaomi saja, tetapi juga optimal di berbagai merek Android lain.

  • Keamanan data: Enkripsi kuat, pembaruan firmware rutin, dan kebijakan privasi yang transparan.

  • Ekosistem aksesori: Dukungan gantungan kunci, dompet pintar, hingga integrasi mendalam dengan aplikasi harian.

Dengan pendekatan ini, Xiaomi tidak hanya menawarkan harga yang kompetitif, tetapi juga pengalaman pengguna yang matang dan aman.

Kesimpulan

Kehadiran Xiaomi Tag menegaskan ambisi Xiaomi untuk bersaing langsung dengan Apple AirTag di pasar pelacak pintar. Dukungan UWB, integrasi dengan Jaringan Google, serta potensi harga yang lebih terjangkau menjadikan Xiaomi Tag sebagai ancaman serius bagi dominasi Apple.

Meski begitu, keberhasilan Xiaomi Tag akan sangat ditentukan oleh stabilitas perangkat lunak, perlindungan privasi, dan kepercayaan pengguna dalam jangka panjang. Jika semua aspek tersebut terpenuhi, Xiaomi Tag berpeluang menjadi solusi pelacakan Android yang andal dan relevan di masa depan.

(jf)

Bukan Monitor Murah Biasa! Lenovo Legion Gen 10 Rilis dengan 320Hz & Panel Pro

20 December 2025 at 00:51

Foto: Lenovo

Teknologi.id – Industri perangkat keras komputer (hardware) menutup tahun 2025 dengan sebuah kejutan besar yang bisa dibilang "merusak harga pasar". Selama ini, para gamer dengan anggaran terbatas selalu dihadapkan pada dilema klasik: memilih monitor yang cepat (refresh rate tinggi) namun warnanya pucat, atau memilih monitor dengan warna akurat namun gerakannya lambat.

Lenovo, melalui lini gaming andalannya, Legion, baru saja menghapus dilema tersebut, lenovo resmi meluncurkan jajaran monitor Legion Generasi ke-10 (Gen 10 Series) yang membawa spesifikasi kelas dewa ke segmen harga rakyat.

Dengan banderol harga mulai dari Rp 1 jutaan, monitor ini tidak hanya menawarkan kecepatan refresh rate hingga 320Hz, tetapi juga akurasi warna 99% DCI-P3. Kombinasi "maut" ini disebut-sebut sebagai lonceng kematian bagi monitor-monitor lawas yang masih berharga mahal namun minim fitur.

Definisi Ulang "Monitor Murah"

Istilah "monitor gaming murah" biasanya identik dengan kompromi. Sering kali, pengguna harus puas dengan panel TN yang sudut pandangnya buruk, atau refresh rate yang mentok di 75Hz atau 144Hz.

Namun, Lenovo Legion Gen 10 mendobrak stigma tersebut. Seri ini hadir dalam dua varian utama, yakni seri Pro dan Non-Pro. Kehadiran seri ini seolah mengirim pesan keras kepada kompetitor bahwa teknologi tinggi tidak harus selalu mahal.

Bagi gamer kompetitif terutama pemain First Person Shooter (FPS) seperti Valorant, Counter-Strike 2, atau Overwatch, kecepatan adalah segalanya. Setiap milidetik sangat berharga. Dengan dukungan refresh rate mencapai 320Hz (pada varian tertingginya), monitor ini menawarkan kehalusan pergerakan gambar yang sulit ditandingi di kelas harganya. Musuh yang bergerak cepat akan terlihat lebih jelas, tanpa efek bayangan (ghosting) atau patah-patah (tearing) yang mengganggu bidikan.

Baca juga: Harga Nyaris Rp 100 Juta! Lenovo Legion 9i Resmi Meluncur di Indonesia

Warna Akurat: Bukan Cuma Buat Main Game

Satu hal yang membuat peluncuran ini sangat menarik adalah perhatian Lenovo pada kualitas visual, bukan sekadar kecepatan. Biasanya, monitor dengan refresh rate super tinggi mengorbankan kualitas warna demi mengejar performa waktu respons. Akibatnya, warna terlihat pudar (washed out).

Lenovo mengatasi masalah ini dengan menyematkan panel yang mampu mencakup 99% DCI-P3 color gamut. Bagi yang belum familier, DCI-P3 adalah standar rentang warna yang digunakan dalam industri film digital Amerika Serikat. Cakupan 99% berarti monitor ini mampu menampilkan variasi warna yang sangat luas, hidup, dan akurat, jauh di atas standar sRGB biasa.

Artinya, monitor ini adalah "Hybrid Beast". Di pagi hari, ia bisa digunakan oleh seorang desainer grafis, editor video, atau fotografer untuk bekerja dengan presisi warna tinggi layaknya monitor studio profesional. Di malam hari, monitor yang sama bisa berubah menjadi mesin gaming buas yang siap melibas game dengan frame rate tinggi.

Fleksibilitas inilah yang menjadi nilai jual utama, terutama bagi para konten kreator gaming yang membutuhkan kedua aspek tersebut (akurasi warna untuk editing dan kecepatan untuk gameplay).

Desain Elegan dan Fitur Pendukung

Selain spesifikasi jeroan yang gahar, Lenovo juga tidak melupakan estetika. Lini Legion Gen 10 ini tetap membawa bahasa desain khas Legion yang minimalis namun futuristik. Bezel (bingkai layar) dibuat sangat tipis di ketiga sisinya, memberikan kesan immersive yang mendalam saat bermain game atau menonton film.

Penyangga (stand) monitor juga dirancang ergonomis, memungkinkan pengguna untuk mengatur kemiringan dan ketinggian agar sesuai dengan posisi duduk yang nyaman, mengurangi risiko sakit leher saat sesi gaming maraton. Fitur perlindungan mata (eye care) juga disematkan untuk meminimalisir paparan sinar biru (blue light) yang berbahaya, menjaga mata tetap segar meski menatap layar berjam-jam.

Persaingan Pasar Monitor 2026

Peluncuran Lenovo Legion Gen 10 dengan harga mulai Rp 1 jutaan ini diprediksi akan memicu perang harga baru di pasar monitor Indonesia pada awal tahun 2026.

Merek-merek lain yang selama ini nyaman bermain di segmen entry-level dengan spesifikasi standar (100Hz-144Hz sRGB) kini harus waspada. Konsumen yang cerdas tentu akan membandingkan spesifikasi apple-to-apple. Jika dengan harga yang sama mereka bisa mendapatkan 320Hz dan warna sekelas laptop editing, sulit bagi produk lain untuk bersaing tanpa melakukan inovasi dengan harga yang sama.

Langkah Lenovo ini juga menjadi angin segar bagi pertumbuhan industri esports dan ekonomi kreatif di Indonesia. Untuk pasar Indonesia monitor Lenovo Legion 24-10 dibandrol dengan harga mulai dari: Rp1.829.000 dengan ukuran layar mulai dari 24 inch. 

Baca juga: Lenovo Tembus Batas: Laptop Gaming dengan Layar Fleksibel Ultrawide Siap Dipasarkan

Foto: Lenovo

Dengan perangkat berkualitas tinggi yang semakin terjangkau, hambatan (barrier to entry) bagi talenta muda untuk menjadi atlet esports atau konten kreator profesional menjadi semakin rendah.

Lenovo Legion Gen 10 bukan sekadar monitor baru; ini adalah standar baru. Ia membuktikan bahwa di era teknologi yang semakin maju, kesenjangan antara perangkat "Pro" dan "Budget" semakin tipis.

Bagi Anda yang saat ini masih menggunakan monitor 60Hz lama yang warnanya mulai memudar, mungkin ini adalah saat yang tepat untuk pensiunkan layar tersebut. Kiamat bagi layar lelet telah tiba, dan penggantinya hadir dengan harga yang sangat masuk akal.

Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News.

(WN/ZA)

Prediksi Harga Solana: Rotasi Modal Buyarkan Potensi Pembalikan Tren

19 December 2025 at 19:36

Tren prediksi harga Solana kini makin suram setelah jatuh ke level $124,66. Dengan RSI di angka 33,29, minat beli terlihat sangat lemah dan pasar mulai didominasi sentimen negatif. Analis memperingatkan risiko terjun bebas ke $110 jika indikator teknis tak segera membaik.

Di sisi lain, banyak investor mulai melirik presale Bitcoin Hyper yang sukses meraup $29,6 juta. Saat altcoin besar seperti Solana kehilangan tenaga, rotasi modal ini menjadi sinyal bahwa trader lebih memilih aset baru dengan potensi pertumbuhan jangka pendek yang lebih segar.

Analisis Teknikal: Momentum Bearish Menghantui Solana

Kondisi pasar saat ini sedang tidak bersahabat bagi SOL. Berdasarkan indikator teknis, prediksi harga Solana cenderung makin melemah setelah gagal mempertahankan level-level krusial. Saat ini, harga terpaku jauh di bawah SMA 50 hari ($143,38) dan SMA 200 hari ($170,70), yang menandakan adanya tekanan jual yang masif dalam jangka menengah maupun panjang.

Meskipun indikator RSI 14 hari berada di angka 33,29—hampir menyentuh zona jenuh jual (oversold)—nyatanya belum ada aksi beli signifikan yang mampu mengangkat harga. Optimisme yang sempat muncul di awal Desember seolah menguap begitu saja. Solana terlihat kesulitan untuk sekadar menembus titik resistensi terdekat di kisaran $133 hingga $138.

Fear and Greed Index - Prediksi Harga Solana

Situasi makin diperparah dengan skor Fear & Greed Index yang anjlok ke angka 16, kategori Extreme Fear. Para analis memperingatkan jika harga merosot di bawah $120, target penurunan berikutnya ada di $110, atau bahkan bisa memburuk hingga $95 jika tekanan tidak mereda.

Tanpa adanya dorongan volume beli yang kuat untuk menembus level $138, tren bearish ini kemungkinan besar akan berlanjut. Bagi para trader, risiko likuidasi berantai kini membayangi jika Solana kembali mencatatkan koreksi tajam dalam waktu dekat.

Tekanan Regulasi MSCI: Ancaman Baru Bagi Altcoin

Selain faktor teknis, sentimen pasar saat ini sangat dipengaruhi oleh kebijakan eksternal, terutama rencana aturan baru dari penyedia indeks global, MSCI.

Ada kekhawatiran besar bahwa perusahaan yang mengalokasikan lebih dari 50% asetnya ke kripto akan didepak dari indeks utama MSCI mulai Februari 2026. Jika ini terjadi, dana investasi pasif di seluruh dunia terpaksa melakukan aksi jual massal yang diperkirakan mencapai $15 miliar.

Harga Solana Terbaru - Prediksi Harga Solana

Kabar ini tentu memperburuk prediksi harga Solana dan daftar altcoin lainnya. Sebagai aset dengan likuiditas tinggi dan suplai beredar yang besar, Solana sangat rentan terhadap guncangan arus modal keluar.

Analis dari JPMorgan bahkan mencatat bahwa satu perusahaan strategi besar saja bisa kehilangan aliran dana sebesar $2,8 miliar. Angka ini baru dari satu pintu; jika penyedia indeks lain mengikuti jejak MSCI, total dana yang keluar dari ekosistem kripto bisa membengkak hingga $11,6 miliar.

Keterkaitan antara berita kebijakan dan penurunan harga jangka pendek kini semakin erat. Bagi pemegang Solana, situasi ini menciptakan risiko sistemik karena institusi cenderung “cari aman” dengan mengalihkan aset mereka ke likuiditas yang lebih stabil.

Selama ketidakpastian regulasi ini belum menemui titik terang pada keputusan final Januari mendatang, pasar diperkirakan tetap akan bergerak reaktif dan penuh tekanan.

Prediksi Harga Solana: Apakah Solana Masih Memiliki Harapan Jangka Panjang?

Meski saat ini sedang babak belur di bawah tekanan teknis, prediksi harga Solana untuk jangka panjang rupanya masih menyimpan optmisme. Beberapa model pertumbuhan linear memproyeksikan kenaikan tahunan sebesar 5%, yang secara bertahap bisa membawa SOL ke angka $131 di tahun 2026, lalu merangkak naik ke $159 pada 2030, hingga menyentuh $259 di tahun 2040.

Prediksi Harga Solana

Namun, angka-angka ini bukan sekadar hitungan di atas kertas. Realisasinya sangat bergantung pada kesehatan ekosistem Solana sendiri.

Agar target tersebut tercapai, Solana harus membuktikan taji di sektor DeFi, gaming, hingga adopsi korporasi melalui tokenisasi aset nyata (Real World Assets). Selain itu, peluncuran pembaruan Firedancer yang dijanjikan bakal meningkatkan kapasitas transaksi hingga satu juta per detik menjadi variabel kunci yang sangat dinanti pasar.

Para pemegang aset jangka panjang atau HODLers tampaknya masih setia meski volatilitas sedang tinggi-tingginya. Mereka melihat fundamental Solana yang tetap solid sebagai salah satu blokchain tercepat dengan biaya transaksi rendah.

Namun, perilaku on-chain saat ini menunjukkan bahwa investor baru masih cenderung “menahan diri”. Mereka lebih memilih menunggu hingga muncul konformasi teknis yang kuat sebelum kembali menyuntikkan modal besar ke jaringan ini.

Bitcoin Hyper (HYPER): Pelarian Strategis Saat Pasar Altcoin Lesu

Di tengah prediksi harga Solana yang masih dibayangi tren penurunan, banyak investor mulai mengalihkan modal mereka ke proyek baru yang lebih dinamis. Salah satu yang paling mencuri perhatian adalah Bitcoin Hyper, sebuah solusi Layer-2 Bitcoin berbasis Solana Virtual Machine (SVM).

Hingga saat ini, presale crypto proyek ini telah sukses mengumpulkan dana lebih dari $29,6 juta (Rp495 miliar), menandakan tingginya kepercayaan investor terhadap narasi “Bitcoin yang lebih cepat dan fungsional.”

Bitcoin Hyper - Prediksi Harga Solana

Bagi yang mencari imbal hasil pasif, Bitcoin Hyper menawarkan program staking dengan APY hingga 39% selama masa presale. Dengan harga token saat ini di angka $0,013445, banyak analis memberikan prediksi harga Bitcoin Hyper yang cukup ambisius, yakni berpotensi menembus level $0,20 pada akhir 2026.

Angka ini didukung oleh teknologi jembatan kanonik (canonical bridge) dan efisiensi biaya yang jauh lebih murah dibanding jaringan utama Bitcoin, yang diprediksi akan diadopsi secara pesat setelah peluncuran resminya.

Jika Anda tertarik, cara beli Bitcoin Hyper cukup sederhana. Anda hanya perlu mengunjungi situs resminya, menghubungkan dompet kripto seperti MetaMask atau Best Wallet, dan melakukan pembelian menggunakan ETH, USDT, BNB, atau bahkan kartu kredit.

Menariknya, platform ini juga menerima pembayaran dalam bentuk SOL, memberikan jalan keluar bagi pemegang Solana yang ingin memutar modal ke aset dengan momentum pertumbuhan yang sedang panas di awal 2026 ini.

Beli Bitcoin Hyper di Sini

Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.

The post Prediksi Harga Solana: Rotasi Modal Buyarkan Potensi Pembalikan Tren appeared first on Cryptonews Indonesia.

Aptos Usulkan Tanda Tangan Anti-Quantum untuk Mengamankan Blockchain di Masa Depan

19 December 2025 at 17:58

Aptos mengambil langkah proaktif dalam menghadapi ancaman jangka panjang dengan memperkenalkan proposal kriptografi baru yang dirancang khusus untuk era quantum computing. Melalui AIP-137, jaringan ini mengusulkan penerapan skema tanda tangan post-quantum pertama mereka, SLH-DSA-SHA2-128s, sebagai fondasi keamanan tambahan di masa depan.

Pendekatan ini muncul di tengah percepatan riset quantum global, ketika diskusi tidak lagi berkutat pada kemungkinan, melainkan pada kapan teknologi tersebut akan berdampak nyata. Alih-alih menunggu ancaman menjadi mendesak, Aptos memilih menyiapkan infrastruktur sejak dini agar ekosistemnya tetap aman dan adaptif dalam jangka panjang.

Pendekatan Konservatif untuk Ancaman Quantum yang Nyata

AIP-137 disusun langsung oleh Head of Cryptography Aptos Labs, Alin Tomescu, dengan tujuan utama mempersiapkan jaringan sebelum komputer quantum mencapai tingkat relevansi kriptografis.

Plans for a post-quantum future on Aptos, drafted by @AptosLabs' Head of Cryptography, @alinush.

→ AIP-137 aims to empower Aptos to better respond to future developments in quantum computing with a focus on ease of integration & limited new security assumptions.

Learn more 👇 https://t.co/dgPRueL4Jk

— Aptos (@Aptos) December 18, 2025

Proposal ini lahir pada fase transisi penting, ketika IBM mulai memaparkan jalur skalabilitas quantum, sementara NIST telah merilis standar post-quantum final. Walaupun perdebatan masih berlangsung apakah ancaman quantum akan hadir dalam lima tahun atau lima dekade, Aptos memilih strategi antisipatif dibanding respons reaktif.

Pendekatan ini menempatkan keamanan jangka panjang di atas spekulasi waktu. Aptos berangkat dari asumsi bahwa fondasi kriptografi yang kuat harus disiapkan lebih awal, bahkan ketika ancaman tersebut belum berdampak langsung pada harga atau adopsi aset digital.

Keamanan Diutamakan, Efisiensi Jadi Kompromi

Dalam AIP-137, Aptos memilih SLH-DSA-SHA2-128s, sebuah skema tanda tangan berbasis hash yang bersifat stateless dan telah distandarisasi oleh NIST sebagai FIPS 205. Skema ini sepenuhnya bergantung pada SHA-256, fungsi hash yang sudah digunakan luas di infrastruktur Aptos, sehingga tidak memperkenalkan asumsi kriptografi baru yang belum teruji.

Aptos crypto

Pilihan ini mencerminkan sikap hati-hati Aptos terhadap kegagalan historis di ranah post-quantum cryptography. Salah satu contohnya adalah Rainbow, finalis NIST berbasis multivariate cryptography, yang berhasil diretas hanya dengan laptop biasa pada 2022. Dengan menghindari pendekatan matematis eksotis, Aptos meminimalkan risiko skema “tahan quantum” justru runtuh akibat serangan klasik.

Konsekuensinya terletak pada performa. Ukuran signature SLH-DSA mencapai 7.856 byte, sekitar 82 kali lebih besar dibanding Ed25519. Proses verifikasi juga membutuhkan sekitar 294 mikrodetik, hampir 4,8 kali lebih lambat. Aptos secara sadar menerima biaya ini sebagai harga dari jaminan keamanan yang lebih kuat.

Alternatif lain seperti ML-DSA memang menawarkan signature lebih kecil dan verifikasi lebih cepat, tetapi bergantung pada asumsi lattice terstruktur. Falcon bahkan lebih efisien dengan ukuran signature sekitar 1,5 KB, namun mengandalkan floating-point arithmetic yang rawan kesalahan implementasi. Aptos memilih menjadikan opsi agresif tersebut sebagai bahan proposal lanjutan, setelah baseline konservatif terbukti stabil.

Persiapan Bertahap Tanpa Memaksa Migrasi

Proposal AIP-137 secara tegas tidak memaksakan migrasi massal. Ed25519 tetap menjadi default, sementara SLH-DSA diperkenalkan sebagai lapisan opsional yang dapat diaktifkan melalui mekanisme governance ketika ancaman quantum dianggap relevan. Pendekatan ini memberi fleksibilitas bagi pengguna yang membutuhkan jaminan post-quantum tanpa mengganggu stabilitas jaringan secara keseluruhan.

The Bitcoin Quantum Leap: Quantum computing won’t break Bitcoin—it will harden it. The network upgrades, active coins migrate, lost coins stay frozen. Security goes up. Supply comes down. Bitcoin grows stronger.

— Michael Saylor (@saylor) December 16, 2025

Strategi ini sejalan dengan pandangan industri yang lebih luas. Pendiri MicroStrategy, Michael Saylor, pernah menyatakan bahwa quantum computing tidak akan menghancurkan Bitcoin yang merupakan salah satu crypto terbaik, melainkan justru memperkuatnya, karena jaringan yang siap beradaptasi akan memiliki fondasi keamanan lebih kokoh. Perspektif ini menempatkan quantum threat sebagai katalis evolusi, bukan kehancuran.

Di sisi implementasi, Aptos merancang feature flags yang memungkinkan penerapan bertahap di validator, indexer, wallet, dan tool pengembang. Model ini memberi waktu adaptasi bagi seluruh ekosistem sebelum komputer quantum mampu memecahkan kriptografi yang digunakan saat ini.

Kekhawatiran Quantum Menguat di Seluruh Industri Crypto

Langkah Aptos mencerminkan kecemasan yang semakin meluas di industri crypto. Salah satu pendiri Solana, Anatoly Yakovenko, bahkan memperingatkan adanya peluang 50 persen terjadinya terobosan quantum dalam lima tahun ke depan. Ia mendorong adopsi skema tahan quantum lebih cepat, terutama karena percepatan AI berpotensi memadatkan timeline pengembangan teknologi.

⚠ Solana's @aeyakovenko warns Bitcoin has 5-year window to prepare for quantum computing threat with millions of BTC potentially vulnerable to future attacks.#Bitcoin #Quantumhttps://t.co/z9VpFCZwNM

— Cryptonews.com (@cryptonews) September 19, 2025

Estimasi menunjukkan sekitar 30 persen suplai Bitcoin, setara 6–7 juta BTC bernilai ratusan miliar dolar, masih berada pada format address lama yang mengekspos public key secara langsung. Kondisi ini menambah urgensi diskusi tentang post-quantum upgrades.

Perusahaan teknologi besar juga bergerak agresif. IBM menargetkan chip 100.000 qubit sebelum akhir dekade, sementara PsiQuantum membidik satu juta photonic qubit. Microsoft menyebut quantum computing kini berjarak hitungan tahun, bukan dekade, setelah terobosan chip terbaru. Google bahkan mengklaim chip Willow mereka menyelesaikan masalah dalam lima menit yang membutuhkan miliaran tahun bagi komputer klasik.

Gavin Brennen dari Macquarie University menyampaikan bahwa estimasi untuk memecahkan signature elliptic curve 256-bit telah turun drastis, dari kebutuhan 10–20 juta qubit menjadi sekitar satu juta. Ia menilai timeline yang masuk akal untuk memecahkan signature digital 256-bit berada di pertengahan 2030-an.

Laporan Grayscale Digital Asset Outlook 2026 juga mengakui quantum computing sebagai tantangan kriptografi jangka panjang, meski menilai dampak harga jangka pendek masih kecil. Namun satu kesimpulan utama tetap sama: mayoritas blockchain pada akhirnya harus mengadopsi post-quantum upgrade seiring teknologi mendekati kelayakan praktis.

Bitcoin Hyper – Proyek Infrastruktur Masa Depan dan Narasi Jangka Panjang

Diskusi mengenai ketahanan blockchain terhadap ancaman masa depan juga mendorong minat terhadap proyek infrastruktur baru yang berfokus pada keamanan dan skalabilitas jangka panjang.

Salah satu proyek presale yang banyak dibicarakan adalah Bitcoin Hyper ($HYPER), sebuah solusi Layer-2 yang berupaya memperluas utilitas Bitcoin tanpa mengorbankan prinsip keamanannya. Harga token saat ini berada di $0.013445, dengan dana presale yang telah terkumpul mencapai $29,5 juta.

Bitcoin Hyper

Bagi investor yang tertarik memahami potensi jangka panjang, pembahasan mengenai prediksi harga Bitcoin Hyper mulai ramai di kalangan komunitas. Informasi teknis mengenai cara beli Bitcoin Hyper juga tersedia bagi pengguna yang ingin masuk lebih awal sebelum fase berikutnya.

Proyek ini aktif membagikan pembaruan melalui akun X (Twitter) resmi dan kanal Telegram mereka, serta menyediakan detail roadmap dan whitepaper di situs resminya. Pendekatan yang menitikberatkan pada kesiapan masa depan membuat proyek seperti ini sering diposisikan sebagai bagian dari narasi infrastruktur crypto generasi berikutnya.

Beli Bitcoin Hyper di Sini

Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.

The post Aptos Usulkan Tanda Tangan Anti-Quantum untuk Mengamankan Blockchain di Masa Depan appeared first on Cryptonews Indonesia.

Linux Mint 22.3 Beta is Available to Download

By:Ji m
19 December 2025 at 21:16

For Linux Mint users, the Beta release of next version 22.3 is now available to download for testing purpose.

Linux Mint 22.3, code-name “Zena”, features Cinnamon Desktop 6.6.2, modern new application menu, and new application to configure the boot menu.

The Linux Mint blog revealed the exciting new features for 22.3 version in the October monthly news post. The start menu (aka Applications Menu) has been redesigned to look modern in today’s desktop operating systems.

It now has a full height left-bar contains user avatar, user folders, and few core apps (e.g. Settings and Software Manager). The categories now use new XApp Symbolic Icons which look tidy and compact that no longer needs a scroll-bar.

Linux Mint 22.3 Cinnamon Desktop

The search box can now be moved to the bottom of menu, and the system buttons (e.g., lock, logout, and power-off) can be placed to either in left sidebar or alongside the search box.

In addition, user can configure which kind of apps and user folders to display, and even hide the whole left-bar from the application menu.

Linux Mint 22.3 also renamed System Info to System Information. Besides showing the basic system info, the app merged “System Reports” and “Error Reports”, as well added following new pages:

  • USB – displays all plugged-in devices, as well as their types, names, and IDs.
  • GPU – shows information about the default graphics card and the status of hardware acceleration support.
  • PCI – with detailed look of internal computer components, and their bus IDs, device names, and drivers.
  • BIOS – shows the information about the motherboard, BIOS version, boot mode (UEFI or legacy boot), and secure-boot enabled or not.

Moreover, Mint 22.3 introduced new System Administration app, allowing to configure the boot menu (aka Grub boot-loader).

With it, you may choose whether to show the boot menu or not, configure how long the menu displayed before booting the default entry, and select to remember and boot the last choice. As well, it supports adding/editing Kernel and boot parameters.

Other changes include:

  • Wayland-compatible keyboard/IM handling.
  • Improved on-screen keyboard.
  • Ability to pause file operations in Nemo file manager.
  • Add ‘Always on’ Night Light schedule option.
  • Add ability to send text messages in Warpinator.

Get Linux Mint 22.3 Beta

The official release note is not ready at the moment of writing. You may keep an eye on Linux Mint blog for the announcement and download link.

For the .iso images, choose a download mirror that near to you, then select download either Cinnamon, MATE, or XFCE edition under “testing” directory.

Xiaomi reveals plans for REDMI Note 15 Spring Festival edition

19 December 2025 at 22:37

Xiaomi has announced an official live stream for the REDMI Note 15 Spring Festival Edition through its official live stream event scheduled to happen on December 20, 8:00 PM China Time. The live stream event has been announced through the official platform by none other than the Lu Weibing, the Partner and President of Xiaomi Group, and reposted by the official REDMI account. The live event will see the Xiaomi devices provider give the latest updates on the impending launch of the Xiaomi 17 Ultra.

The REDMI Note 15 Spring Festival Edition Gets the Limelight

The live streaming event is expected to focus mainly on the REDMI Note 15 Spring Festival Edition, which is a variation launched specifically due to the Chinese New Year festivities, catering only to the Chinese market. Xiaomi has not announced any details regarding this particular device, except that it is expected to be more of a design variation rather than an overhaul.

REDMI Note 15 festival edition

REDMI’s models for Spring Festival usually involve design elements inspired by culture and are limited in distribution. Like other models in the REDMI K and REDMI Note series special editions, this particular type will probably be confined in China, at least for now, with no information on models that can be found globally under the POCO brand name.

What to Expect From the Live Stream

Besides the REDMI Note 15 Spring Festival Edition, there are other products that Lu Weibing is expected to talk about briefly, such as the future Xiaomi 17 Ultra product line. Even though there are no technical details expected, product previews give a hint about the upcoming timelines of their launch. Users, who want to update their Xiaomi system apps, can also use HyperOSUpdates.com or download the MemeOS Enhancer app from the Play Store, which gives access to the update of system apps and more features of Xiaomi.

Source

Top benefits of Android 16 update for Xiaomi users

19 December 2025 at 20:36

Xiaomi smartphones such as the Xiaomi 15, Xiaomi 15 UltraXiaomi 15TXiaomi 15T ProPOCO F7 Ultra, as well as the Redmi A3, have officially started receiving the update of Android 16. This upgrade is expected to provide a new user experience focused on the improvement of usability, multitasking, as well as privacy. As this rollout of the Android 16 is set to continue in the entire online community, Xiaomi smartphones supporting HyperOS based on Android 16 already enjoy new interface updates as well as optimized background processes.

What’s New in Android 16

Android 16 is primarily geared towards making the overall experience of a smartphone more intuitive, more responsive, as well as more secure. Some of the key features of this operating system include

  • Auto Grouping of Notifications. Predictive back gesture that allows the user a preview before navigating back to the previous screen.
  • Adaptive refresh rate that balances a smooth display with battery life.
  • Desktop windowing mode, optimized to improve productivity on a large screen, such as in the Xiaomi Pad 7 Pro.
  • Trade-in Mode, where device resets are ensured to be secure before disposal.

These functionalities ensure that Xiaomi customers enjoy a seamless multitasking experience as well as security control capabilities on phones as well as tablets.

Xiaomi Android 16 2 Xiaomi Android 16 3 Xiaomi Android 16 1

How Android 16 Improves Xiaomi’s HyperOS

Xiaomi’s HyperOS, which had previously impressed as a performance optimizer with a smooth user interface, is bundled flawlessly with the under-the-hood enhancements of Android 16. This is despite the fact that the user interface of Android 16 and that of Android 15 look no different on a Xiaomi phone, as a result of the API-level differences.

This update also improves Xiaomi’s HyperConnect ecosystem in order to ensure there is a seamless connectivity between the various Xiaomi gadgets including smartphones, tablets, as well as home smart products.

Security & Accessibility Upgrade

Android 16 comes with many new privacy features that are strengthened by HyperOS, a trusted security environment offered by Xiaomi. “Identity Check” brings a new concept of having a biometric verification process in addition to trusted zones, and “Advanced Protection” consolidates anti-scam, malware, and network shields under a single umbrella called a “hub.”

Accessibility is also enhanced in this new model through functions such as LE Audio support, in which one can use the phone as a microphone for hearing aids. This is a reflection of the shared mission of inclusiveness between Google and Xiaomi.

Android 16 does not bring any radical changes to the Xiaomi HyperOS experience in particular, rather enhancing it further with optimized improvements. Beginning from multitasking functions to privacy-centric management solutions, this update will keep Xiaomi users at par with all the advanced technological innovations offered by new Android updates.

Reference: Android 16 Official Overview

China’s 200MP Camera Sensor Revealed, Targeting Flagships by 2027

19 December 2025 at 20:12

A new domestically developed camera sensor has been revealed, pointing to China’s long-term ambition in flagship mobile imaging. According to a trusted leak, the sensor combines a large 1/1.12-inch format with an ultra-high 200-megapixel resolution and is expected to mature by 2027.

Key specifications shared by the leak

The information was disclosed by well-known blogger Digital Chat Station, who described the component as a “top-tier domestically produced sensor.” While the manufacturer name was not confirmed, several technical details were highlighted, suggesting a clear focus on premium smartphones.

  • Resolution: 200 megapixels
  • Sensor size: 1/1.12-inch
  • Pixel size: 0.7μm
  • Process: 12nm
  • Technology: LOFIC (Lateral Overflow Integral Capacitor)
  • Expected timeline: Around 2027

The blogger also noted that true one-inch sensors remain relatively rare in mass production, explaining why a slightly smaller format is still considered a flagship-class solution.

Leica 200MP

What LOFIC means for real-world photography

LOFIC technology plays a central role in this sensor’s positioning. Each photodiode is paired with a high-density capacitor, allowing excess photoelectrons to be stored rather than lost when light levels are too strong. In practical terms, this approach improves highlight control and reduces overexposure in bright scenes.

For Xiaomi, which has invested heavily in camera algorithms and Leica-tuned imaging pipelines, such hardware could offer a stronger foundation for HDR processing, night photography, and consistent color reproduction. Combined with Xiaomi HyperOS optimizations, this type of sensor design fits well with the brand’s long-term imaging strategy.

Industry context and Xiaomi’s possible interest

The leak also mentions that two manufacturers are already using Sony’s LYT901 sensor, a 200MP 1/1.12-inch solution built on a 22nm process, in their high-end models. The newly revealed domestic sensor appears to target the same class, but with a more advanced manufacturing process.

While no brand has been officially linked to this component, Xiaomi is widely regarded as one of the strongest candidates to adopt advanced domestic sensors in future flagship devices, especially as the company balances performance, supply chain stability, and innovation.

Source

3 Altcoin yang Perlu Dipantau Akhir Pekan Ini | 20 – 21 Desember

20 December 2025 at 06:00

Pasar aset kripto memasuki pekan terakhir di tahun 2025, dan ini akan menjadi akhir pekan kedua terakhir di tahun ini. Karena Bitcoin dan altcoin lainnya masih bergerak tanpa arah yang jelas, faktor eksternal dapat menjadi pemicu dalam beberapa hari mendatang.

BeInCrypto telah menganalisis tiga altcoin yang menawarkan peluang menarik bagi investor di akhir pekan ini.

Midnight (NIGHT)

NIGHT muncul sebagai altcoin dengan performa terbaik minggu ini, naik 61% sejak peluncuran. Momentum awal yang kuat ini terus menarik minat spekulatif. Kenaikan tajam mencerminkan tingginya permintaan dari trader yang ingin mendapatkan eksposur ke aset baru dengan potensi pertumbuhan tinggi.

Minat investor didorong oleh keterkaitan pengembangan NIGHT dengan Charles Hoskinson dan ekosistem Cardano lewat chain Midnight. Sekarang, token tersebut sudah memiliki kapitalisasi pasar lebih dari US$1 miliar. Dengan harga perdagangan mendekati US$0,064, NIGHT berpotensi breakout ke atas US$0,065 dan US$0,075, dengan target tertinggi sepanjang masa di US$0,088.

Ingin insight token seperti ini? Daftar ke Newsletter Harian Crypto Editor Harsh Notariya di sini.

NIGHT Price Analysis.
Analisis Harga NIGHT | Sumber: TradingView

Risiko turun tetap tinggi untuk token yang baru saja diluncurkan. Pengambilan untung yang terlalu cepat dapat membalikkan momentum dengan cepat. Jika tekanan jual bertambah, NIGHT bisa turun ke US$0,045. Gerakan seperti ini akan menghapus kenaikan terbaru, membatalkan skenario bullish, dan meningkatkan volatilitas jangka pendek.

Pump.fun (PUMP)

PUMP bergerak berlawanan dengan NIGHT, di mana token ini menjadi salah satu altcoin dengan performa terburuk minggu ini. Token ini sudah turun lebih dari 35%, dengan harga mendekati US$0,00197. Tekanan jual yang terus terjadi menunjukkan sentimen yang lemah, karena investor terus mengurangi eksposur di tengah ketidakpastian pasar yang lebih luas.

Walau mengalami penurunan, indikator teknikal menawarkan sinyal rebound potensial. Relative Strength Index telah masuk ke wilayah oversold, menandakan tekanan jual kemungkinan mulai melemah. Jika pembeli mulai masuk, PUMP bisa reli kembali ke atas US$0,00212 dan memperpanjang kenaikan menuju resistance di US$0,00242.

PUMP Price Analysis.
Analisis Harga PUMP | Sumber: TradingView

Skenario pemulihan masih rapuh. Jika gagal menarik minat beli, penurunan bisa berlanjut. Jika breakdown di bawah level saat ini terjadi, PUMP bisa saja turun ke support US$0,00171. Pergerakan ini akan membatalkan prospek bullish dan memperkuat risiko penurunan lebih lanjut.

Bitcoin Cash (BCH)

Bitcoin Cash naik 8% hari ini karena aktivitas spesifik aset, bukan karena pergerakan Bitcoin secara umum. Reli ini dipicu oleh spekulasi tentang pendiri ShapeShift, Erik Voorhees, yang menukar 4.619 ETH senilai US$13,42 juta dengan 24.950 BCH dari wallet yang tidak aktif selama sembilan tahun, sehingga memicu kembali minat pasar.

Meski demikian, Erik Voorhees telah mengonfirmasi bahwa wallet tersebut bukan miliknya, dan dia juga tidak memiliki BCH. Walau begitu, reli yang sudah terpicu oleh spekulasi ini sepertinya akan berlanjut hingga akhir pekan.

Masuknya dana investor yang terus berlanjut, tertunjuk oleh kenaikan Chaikin Money Flow, memperkuat peluang kenaikan. Jika permintaan tetap kuat, BCH bisa breakout di atas US$593 dan bergerak ke arah US$624, menandakan kekuatan pemulihan jangka pendek berkat keyakinan pasar yang baru.

BCH Price Analysis.
Analisis Harga BCH | Sumber: TradingView

Risiko turun tetap menghantui jika momentum melemah. Jika gagal menembus US$593, Bitcoin Cash mungkin tetap terkunci di bawah US$600. Dalam kondisi itu, permintaan yang melemah bisa menarik BCH ke US$555 atau lebih rendah, memperkuat konsolidasi dan membatalkan prospek bullish jangka pendek.

Inflasi Melambat, Kepercayaan Lemah: Apa Arti Data Konsumen Michigan untuk Bitcoin

20 December 2025 at 04:30

Data ekonomi AS terbaru memberikan sinyal yang jelas tapi juga penuh nuansa bagi pasar. Tekanan inflasi mulai mereda, namun konsumen masih merasakan beban. 

Bagi Bitcoin dan pasar aset kripto secara umum, kombinasi ini mengindikasikan kondisi ekonomi makro yang membaik, meskipun volatilitas jangka pendek masih akan membayangi.

Mengapa Ekspektasi Inflasi Lebih Penting dari Sentimen

Sentimen konsumen AS naik tipis ke 52,9 pada bulan Desember, sedikit lebih tinggi dari November namun tetap hampir 30% lebih rendah dibandingkan tahun lalu, mengutip data dari University of Michigan. 

Di saat yang sama, ekspektasi inflasi terus menurun. Ekspektasi jangka pendek turun ke angka 4,2%, sementara ekspektasi jangka panjang turun ke 3,2%.

The University of Michigan consumer sentiment index came in worse than expected at 52.9 in December. pic.twitter.com/yQ79MOBt5R

— Yahoo Finance (@YahooFinance) December 19, 2025

Bagi pasar, ekspektasi inflasi ini jauh lebih penting daripada tingkat kepercayaan diri konsumen.

Sentimen konsumen mengukur bagaimana perasaan masyarakat tentang keuangan dan ekonomi mereka. Sementara itu, ekspektasi inflasi mengukur apa yang mereka pikirkan tentang harga di masa depan. Bank sentral jauh lebih memperhatikan hal yang kedua.

Penurunan ekspektasi inflasi jangka pendek dan panjang mengindikasikan bahwa rumah tangga meyakini tekanan harga mulai mereda dan akan tetap terkendali. 

Kondisi ini mendukung tujuan The Fed untuk meredam inflasi tanpa menerapkan kebijakan yang terlalu ketat dalam jangka waktu lama.

Data ini hadir setelah laporan CPI bulan November yang memperlihatkan inflasi menurun lebih cepat dari perkiraan. Kedua laporan tersebut menegaskan pesan yang sama: inflasi mulai kehilangan momentumnya.

Who do you believe:

A. University of Michigan consumer confidence below COVID April 2020 and Lehman September 2008 levels.

B. CPI inflation data, skewed by bogus OER? pic.twitter.com/FFEWj0I7OE

— Lawrence McDonald (@Convertbond) December 19, 2025

Arti Penting untuk Suku Bunga dan Likuiditas

Ekspektasi inflasi yang menurun mengurangi kebutuhan suku bunga tinggi. Pasar cenderung bereaksi dengan memperkirakan pemangkasan suku bunga lebih awal atau lebih dalam, meskipun pertumbuhan ekonomi masih lambat.

Bagi aset berisiko, termasuk kripto, ini penting karena:

  • Suku bunga yang lebih rendah menurunkan imbal hasil dari uang tunai dan obligasi
  • Imbal hasil riil cenderung turun
  • Kondisi keuangan perlahan melonggar

Secara historis, Bitcoin lebih responsif terhadap kondisi likuiditas daripada terhadap kepercayaan konsumen maupun pertumbuhan ekonomi.

Mengapa Kepercayaan Lemah Tidak Terlalu Berdampak pada Aset Kripto

Kepercayaan konsumen yang rendah mencerminkan tekanan biaya hidup, bukan karena permintaan yang anjlok. Orang-orang masih merasa terbebani, namun mereka tidak lagi terlalu khawatir harga akan naik tajam.

Pada dasarnya, pasar aset kripto tidak bergantung pada konsumsi masyarakat secara langsung seperti saham. Sebaliknya, pasar kripto merespons:

  • Ekspektasi suku bunga
  • Kekuatan Dollar
  • Likuiditas global

Hal ini membuat ekspektasi inflasi yang menurun menjadi hal yang positif bagi Bitcoin, walaupun kepercayaan konsumen masih lemah.

Mengapa Volatilitas Nampaknya Akan Terus Berlanjut

Kondisi seperti ini memang menguntungkan aset berisiko dalam jangka panjang, meski jalurnya tidaklah mulus.

Kepercayaan diri yang lemah menandakan pertumbuhan ekonomi masih rapuh. Hal ini membuat pasar lebih sensitif terhadap rilis data, strategi pelaku pasar, dan arus modal jangka pendek. Seperti yang terlihat setelah rilis laporan CPI, bahkan data makro yang positif bisa saja memicu pembalikan harga mendadak ketika leverage sedang tinggi.

Bagi Bitcoin sendiri, situasi ini biasanya menghasilkan:

  • Reaksi kuat terhadap berita makro
  • Gerakan harga yang tidak menentu
  • Reli yang lebih banyak didorong likuiditas ketimbang keyakinan

Melihat Ke Depan ke Januari 2026

Secara keseluruhan, data ini menunjukkan latar makro yang konstruktif bagi kripto menjelang awal 2026. Tekanan inflasi mulai mereda, kebijakan mulai longgar, serta kondisi likuiditas semakin membaik.

Namun di sisi lain, kepercayaan diri yang lemah menjelaskan kenapa volatilitas pasar masih tinggi dan rentan mengalami penurunan mendadak.

Poin utamanya sederhana: kondisi makro untuk Bitcoin terus membaik, tapi pergerakan harga akan tetap ditentukan oleh arus dana, leverage, dan momentum, bukan hanya optimisme belaka.

90% Pembeli HBAR Telah Pergi — Apakah Breakout Harga Sekarang Jadi Skenario Utama?

20 December 2025 at 04:00

Hedera sedang bergerak ke zona berisiko. Dalam sebulan terakhir, tekanan beli turun hampir 90%, sementara harga HBAR terus turun. Sementara pasar aset kripto secara luas mencoba untuk stabil, Hedera sepertinya tidak mendapatkan respons yang sama, apalagi jika kita lihat di grafik.

Pembeli mulai menjauh alih-alih memanfaatkan penurunan harga. Pada titik ini, penurunan lebih lanjut bukan lagi kemungkinan kecil. Maka, itu mulai terlihat sebagai skenario dasar.

Spot buying hampir hilang karena tren turun tetap bertahan

Peringatan paling jelas terlihat pada pasar spot HBAR.

Pada pekan yang berakhir 10 November, Hedera mencatat arus keluar spot sekitar US$26,7 juta. Ini menunjukkan pembelian besar karena koin berpindah dari exchange. Namun, pada pekan yang berakhir 15 Desember, jumlah tersebut turun menjadi hanya US$2,4 juta. Artinya, dalam waktu sedikit lebih dari sebulan, tekanan beli ambruk sekitar 90%.

Buyers Leaving
Pembeli Pergi | Sumber: Coinglass

Ini penting karena harga HBAR sudah bergerak dalam channel menurun, yang termasuk pola bearish. Saat pembeli menghilang di tengah tren turun, penjual cuma butuh sedikit dorongan untuk mendorong harga lebih rendah. Pasar pun jadi rapuh.

Money Flow Index atau MFI mengonfirmasi lemahnya kondisi ini. MFI mengukur seberapa banyak dana yang masuk atau keluar dari suatu aset lewat pergerakan harga dan volume. Dalam kasus HBAR, MFI terus mencetak nilai terendah baru sejalan dengan harga, dan kini sudah jatuh ke zona oversold. Bukannya berbalik naik, indikator justru makin turun.

Ingin insight token seperti ini? Daftar ke Newsletter Harian Crypto Editor Harsh Notariya di sini.

No Dip Buying Visible
Tidak Terlihat Pembelian Saat Harga Turun | Sumber: TradingView

Hal ini menunjukkan tidak ada pembelian di saat harga koreksi, yang berarti keyakinan pada harga sangat minim.

Mengapa Skenario Breakdown Harga HBAR Semakin Kuat

Dengan permintaan spot yang lemah dan arus dana yang menurun, pergerakan harga HBAR-lah yang menjadi penentu akhir.

HBAR saat ini berada dekat batas bawah channel turun. Level kunci pertama yang perlu diamati adalah US$0,106. Kalau harga jatuh di bawah level itu pada penutupan harian, target berikutnya ada di kisaran US$0,095, sekitar 12% lebih rendah dari level saat ini. Jika harga mencapai sana, penurunan bearish semakin terkonfirmasi sehingga target US$0,078 pun ikut mengancam.

Pergerakan ini akan mengonfirmasi kelanjutan tren turun, bukan sekadar koreksi sementara.

HBAR Price Analysis
Analisis Harga HBAR | Sumber: TradingView

Agar skenario bearish ini gagal, HBAR harus mengalami perubahan besar. Harga harus kembali menembus berbagai zona resistance dan mampu ditutup di dekat US$0,155. Dengan tekanan beli spot ambruk dan MFI yang tetap lemah, peluangnya sepertinya sangat kecil saat ini.

Kesimpulannya cukup jelas. Dengan pembeli yang hampir menghilang, arus dana turun, dan harga sudah terjebak di pola bearish, risiko breakdown bukan sekadar kemungkinan saja. Saat ini, justru itu yang menjadi skenario utama atau bahkan kemungkinan paling mungkin terjadi.

Apakah Arthur Hayes Baru Saja Menjual Ethereum Senilai US$1,5 Juta?

20 December 2025 at 02:35

Arthur Hayes telah memindahkan 508,647 ETH, dengan nilai sekitar US$1,5 juta, ke Galaxy Digital, dan langkah ini memicu spekulasi baru bahwa veteran kripto tersebut sedang mengurangi eksposurnya.

Lewat langkah ini, banyak yang terkejut karena belakangan Hayes justru memaparkan salah satu thesis bullish terkuatnya untuk Ethereum.

Spekulasi Penjualan Ethereum oleh Arthur Hayes

Data on-chain menunjukkan transfer tersebut berasal dari wallet yang terhubung pada Hayes dan masuk ke alamat deposit Galaxy Digital. 

Transfer ke institusi tidak selalu berarti akan ada penjualan langsung. Tapi, biasanya pergerakan seperti ini berkaitan dengan penyediaan likuiditas atau proses eksekusi over-the-counter.

Arthur Hayes Kirim 508 ETH Ke Galaxy Digital | Sumber: Arkham

Transaksi ini terjadi ketika Ethereum diperdagangkan sedikit di bawah level psikologis penting US$3.000, setelah Desember yang bergejolak akibat outflow ETF dan reposisi di derivatif.

Meski begitu, Hayes masih memegang lebih dari 4.500 ETH.

Jadi, jika ada penjualan itu hanya bagian dari manajemen portofolio, bukan keluar sepenuhnya.

Waktu langkah ini juga menarik. Baru beberapa hari lalu, Hayes menyampaikan penjelasan terperinci soal masa depan institusional Ethereum, dengan meyakini bahwa pelaku keuangan besar akhirnya menerima batasan blockchain privat.

“You can’t have a private blockchain. You must have a public blockchain for security and real usage.”

Hayes menggambarkan stablecoin sebagai katalis yang membuat Ethereum dapat diterima oleh keuangan tradisional. Ia memperkirakan bahwa perbankan akan membangun lebih banyak infrastruktur Web3 di atas Ethereum, bukan melalui ledger khusus.

“You’re going to see large banks start doing crypto and Web3 using a public blockchain. I think the public blockchain will be Ethereum.”

Ia juga menyadari bahwa masalah privasi masih menjadi tantangan untuk adopsi institusi, namun menurutnya kendala ini akan terselesaikan di level aplikasi atau layer-2, dengan Ethereum tetap menjadi fondasi keamanan.

“They might build an L2 that has some sort of privacy features… but the substrate, the security layer, is still Ethereum.”

namun kondisi pasar masih campuran. Ethereum masih sulit mempertahankan reli di atas US$3.000 karena exchange-traded fund (ETF) ETH spot mencatat outflow besar pada pertengahan Desember, sementara volatilitas di pasar derivatif juga makin mengecil. Ini mengindikasikan kehati-hatian, bukan ketakutan. 

Pada level protokol, aktivitas pengguna terus berpindah ke rollup sehingga biaya transaksi tetap rendah, tapi pendapatan fee untuk core Ethereum jadi terbatas.

Hayes juga menyampaikan pandangan realistis tentang harapan valuasi, dengan memberi target jangka panjang, bukan prediksi jangka pendek.

“If ETH gets to $20,000, that’s about 50 Ethereum to make a million… by the end of the cycle, by the next presidential election.”

Saat ini, aktivitas on-chain Hayes menggambarkan posisi taktis, bukan perubahan keyakinan. Thesis dia masih kokoh: Ethereum akan unggul jika stablecoin dan keuangan institusi on-chain bisa berkembang besar. 

Namun market sepertinya masih menunggu narasi itu benar-benar terwujud sepenuhnya.

Ethereum Lebih Unggul dari Bitcoin meskipun Harga Masih Tertahan di Bawah US$3.000

20 December 2025 at 02:00

Ethereum masih sulit pulih karena terus gagal menutup harga di atas level US$3.000. ETH beberapa kali mencoba naik, tapi selalu kembali turun akibat tekanan jual.

Meskipun pergerakan harga membuat holder merasa frustrasi, data jaringan menunjukkan fundamental yang semakin kuat sehingga mungkin dapat mendukung pemulihan di masa depan.

Holder Ethereum Masih Bertahan

Ethereum kini memimpin semua aset kripto utama dalam jumlah wallet non-kosong. Jaringannya memiliki lebih dari 167,9 juta alamat aktif dengan saldo. Sebagai perbandingan, Bitcoin hanya punya sekitar 57,62 juta. Aset top cap lain tertinggal jauh dari kedua jaringan tersebut.

Dominasi ini menunjukkan basis pengguna Ethereum yang sangat luas dan ragam kegunaannya. Aktivitas decentralized finance, NFT, serta smart contract terus mendorong keterlibatan pengguna. Partisipasi tinggi menandakan kepercayaan dari pengguna, yang sangat penting dalam menjaga permintaan.

Ingin dapat insight token lain seperti ini? Daftar Newsletter Harian Crypto Editor Harsh Notariya di sini.

Ethereum Holders Data
Data Holder Ethereum | Sumber: Santiment

Indikator makro juga semakin memperkuat pandangan positif. Saldo Ethereum di exchange terpusat terus berkurang secara bertahap. Sejak awal bulan ini, sekitar 397.495 ETH telah ditarik dari exchange, sehingga pasokan jual yang tersedia langsung menjadi lebih sedikit.

Pengeluaran ETH dari exchange ini menandakan akumulasi pada level harga saat ini. ETH yang ditarik bernilai lebih dari US$1,17 miliar, menunjukkan keyakinan investor jangka panjang. Saldo exchange yang lebih rendah sering kali membuat tekanan jual berkurang sehingga bisa mendukung pemulihan harga saat permintaan meningkat.

Ethereum Balance on Exchanges
Saldo Ethereum di Exchange | Sumber: Glassnode

Harga ETH Bisa Tembus Batas Kritis

Harga Ethereum berada di kisaran US$2.946 pada waktu publikasi, masih di bawah level psikologis US$3.000. Aset ini terus memantul dari zona support US$2.762 selama beberapa pekan terakhir. Perilaku ini menunjukkan pembeli tetap mempertahankan di level bawah walau situasi pasar masih tidak pasti.

Bila tren positif berlanjut, ETH bisa mencoba breakout lagi melewati US$3.000. Jika berhasil, harga bisa menuju US$3.131. Momentum yang terus berlanjut dapat mendorong kenaikan ke US$3.287, yang menandakan kepercayaan yang makin besar dari partisipan ritel maupun institusi.

ETH Price Analysis.
Analisis Harga ETH | Sumber: TradingView

Risiko tetap muncul bila tekanan jual makin kuat. Jika ETH breakdown di bawah US$2.762, narasi pemulihan bisa makin lemah. Hilangnya support ini dapat mendorong Ethereum ke level US$2.681, yang merupakan titik terendah empat pekan terakhir dan bisa membatalkan prediksi bullish yang didukung metrik on-chain.

Harga Zcash Menanti Arah Walau Arthur Hayes Mendukung Model Privasinya — Tapi Kenapa?

20 December 2025 at 00:00

Harga Zcash sulit menemukan arah yang jelas dalam beberapa minggu terakhir, meskipun naik lebih dari 600% dalam waktu 3 bulan. Token ini bergerak sideways, sementara bagian lain dari pasar aset kripto mencoba melakukan reli kecil.

Hal ini terjadi walau ada perhatian baru dari sosok ternama di dunia kripto. Dalam sebuah wawancara terbaru, Arthur Hayes berbicara positif mengenai desain Zcash.

Meski begitu, pergerakan harga ZEC menunjukkan keraguan walaupun ada kenaikan hampir 4% secara harian. Trader kini mempertimbangkan apakah support ini penting untuk jangka pendek atau grafik akan berbicara lebih dulu.

Arthur Hayes Bilang Seperti Ini Tentang Model Privasi

Arthur Hayes adalah co-founder BitMEX dan sosok yang terkenal di pasar aset kripto. Dalam wawancara terbarunya bersama Kyle Chasse, Hayes memaparkan alasan kenapa pandangannya terhadap privacy coin berubah seiring waktu.

GET ALL THE ALPHAhttps://t.co/BvfWWoPVMr

— Kyle Chassé 🐸 (@Kylechasse) December 18, 2025

Ia menjelaskan, dulu Monero dianggap privacy coin terkuat, namun data dan upgrade baru mengubah cara berpikirnya. Hayes juga menyoroti kemajuan Zcash, terutama pada transaksi terlindungi dan peningkatan kriptografi.

“That’s one of the reasons why I moved from the Monero camp into the Zcash camp when we talk about privacy coins,” ujar Hayes pada menit ke-30 wawancara.

Yang perlu diperhatikan adalah konteksnya. Hayes tidak membahas target harga Zcash. Dia juga tidak mengatakan agar pembeli segera masuk. Komentarnya lebih menekankan teknologi dan desain, bukan soal waktu masuk pasar.

Perbedaan inilah yang membuat harga belum merespons sampai sekarang.

Mengapa harga Zcash belum bereaksi

Meski mendapat perhatian dari Arthur Hayes, harga Zcash belum banyak bergerak. Alasannya bisa dilihat di grafik.

Pertama, crossover EMA bearish mulai terbentuk. EMA adalah exponential moving average, yang menunjukkan harga rata-rata dengan bobot lebih besar pada pergerakan terbaru.

Kalau EMA 20-hari bergerak di bawah EMA 50-hari, biasanya artinya penjual jangka pendek lebih dominan daripada pembeli. Saat ini, EMA 20-hari hampir menembus ke bawah EMA 50-hari. Hal ini membuat trader tetap waspada.

Mau insight token lain seperti ini? Daftar Newsletter Harian Crypto dari Editor Harsh Notariya di sini.

Bearish Cross Looms
Death Cross Mendekat | Sumber: TradingView

Kedua, on-balance volume (OBV) tidak mendukung harga. OBV melacak apakah volume masuk atau keluar. Antara 12 Desember sampai 18 Desember, harga Zcash bergerak turun dan OBV juga melemah. Ini menandakan pembeli belum menambah kekuatan. Jika OBV tidak naik, reli sering gagal dan tekanan turun biasanya sulit berbalik arah.

Volume Support Lacks
Dukungan Volume Kurang | Sumber: TradingView

Kalau digabungkan, gambaran menjadi jelas. Crossover EMA memperingatkan tekanan jangka pendek. OBV menunjukkan kelemahan dari sisi pembeli. Hal ini menjelaskan kenapa harga Zcash masih terjebak dan menunggu arah yang pasti.

Komentar Arthur Hayes memang memberi kepercayaan jangka panjang, tapi grafik memperlihatkan trader masih menunggu sinyal teknikal. Sampai pembeli masuk dengan volume nyata, harga sepertinya akan tetap belum pasti.

Faktor yang Bisa Menentukan Pergerakan Harga Zcash Selanjutnya

Aliran modal besar menjadi petunjuk paling jelas. Indikator CMF atau Chaikin Money Flow naik antara 11 Desember hingga 18 Desember, walau harga ZEC mengalami koreksi. Pola ini menunjukkan holder besar mulai berminat meski harga masih lemah.

namun, CMF masih di bawah garis nol. Hal itu penting. Jika berhasil tembus ke atas nol, biasanya mengonfirmasi pembelian nyata. Pada kasus sebelumnya, seperti awal November, harga langsung reli setelah CMF menembus level ini.

ZEC CMF Rising
CMF ZEC Naik | Sumber: TradingView

Untuk Zcash, levelnya sudah jelas. Penutupan harian yang bersih di atas US$434 akan menunjukkan pembeli mulai berkuasa lagi. Jika itu tercapai, zona penting berikutnya berada di sekitar US$516.

Zcash Price Analysis
Analisis Harga Zcash | Sumber: TradingView

Di sisi bawah, US$371 menjadi support kunci pertama. Jika harga turun di bawah level tersebut, para penjual bisa mendorongnya ke US$301, di mana minat beli sebelumnya muncul.

Jepang Perketat, Amerika Longgarkan: Bank Sentral Mana yang Sebenarnya Pengaruhi Pasar Saat Ini? | Berita Kripto AS

19 December 2025 at 23:54

Selamat datang di US Crypto News Morning Briefing—ringkasan penting untuk perkembangan paling utama di dunia aset kripto hari ini.

Siapkan kopi karena Morning Briefing kali ini tidak hanya soal suku bunga. Kita juga akan membahas soal leverage, funding, dan pihak mana di Pasifik yang sebenarnya paling menentukan irama risiko aset ketika kebijakan berlawanan arah. Satu bank sentral melonggarkan kebijakan (AS), sedangkan yang lain mengetatkan (Jepang). Ketegangan di antara keduanya mulai mengubah likuiditas global dengan cara-cara yang tidak langsung terlihat di satu grafik atau candle harga.

Berita Kripto Hari Ini: Jepang Naikkan Suku Bunga, namun The Fed Turunkan, yang Mana Lebih Berdampak Kuat?

Pada saat ini, pasar global berada di persimpangan jalan, di tengah perbedaan kebijakan yang jarang terjadi dan sangat penting. Di satu sisi, The Fed AS sudah memangkas suku bunga untuk mendukung pertumbuhan yang melambat. Sebaliknya, Bank of Japan (BOJ) justru bergerak ke arah sebaliknya, menaikkan suku bunga ke level yang belum terlihat selama tiga dekade terakhir.

Pertanyaan yang dihadapi investor sekarang bukan lagi apakah langkah-langkah ini penting, tetapi kebijakan mana yang akhirnya lebih berpengaruh untuk likuiditas global, mata uang, dan pasar kripto.

Pada 19 Desember, BOJ menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 0,75%, level tertinggi sejak 1995. Ini menandai satu langkah lagi meninggalkan kebijakan moneter super longgar selama puluhan tahun. Para analis makro melihat langkah ini lebih dari sekadar perubahan kecil.

🚨 BREAKING: 🇯🇵 BOJ DELIVERS THE HIKE

Rates raised 25 bps to 0.75%, marking a 30-year high.

Japan’s era of ultra-easy money keeps fading.

This is a major global LIQUIDITY shift… watch yen and risk assets closely. 👀 pic.twitter.com/vfciRH84WJ

— Wise Advice (@wiseadvicesumit) December 19, 2025

Berbeda dengan pemangkasan suku bunga The Fed yang bersifat siklus dan dirancang untuk menghaluskan perlambatan ekonomi, pengetatan di Jepang bersifat struktural. Selama hampir 30 tahun, suku bunga Jepang yang mendekati nol telah menjadi salah satu sumber leverage murah terbesar di dunia.

Bahkan sedikit kenaikan sekarang membawa konsekuensi besar karena mengganggu strategi pendanaan yang selama ini mengakar di berbagai pasar global.

Dampak langsungnya paling terlihat di pasar mata uang. Meskipun kenaikan suku bunga ini bersejarah, yen sempat melemah karena Gubernur Kazuo Ueda hanya memberikan penjelasan terbatas soal kecepatan pengetatan di masa depan.

Reuters menyebutkan bahwa nilai yen turun karena BOJ “tetap samar soal arah pengetatan.” Hal ini memperlihatkan bahwa forward guidance, bukan hanya kenaikan suku bunga itu sendiri, tetap sangat penting.

Meski demikian, para analis berpendapat jalur transmisi utamanya ada di tempat lain: yen carry trade, seperti yang dilaporkan dalam US Crypto News terbaru.

Saat yield Jepang naik dan selisih suku bunga AS–Jepang menyempit, meminjam yen untuk mendanai posisi yang memberikan imbal hasil lebih tinggi jadi makin mahal.

Fed cut rates, but the message mattered more than the cut. Their dot plot now shows fewer cuts ahead. That flipped expectations from “easy money coming” to “higher for longer.” At the same time, BOJ hike expectations strengthened the yen → yen carry trades started unwinding →… pic.twitter.com/eSaJLWQajg

— Dmytro V7 🇺🇦 (@V7Dmytro) December 16, 2025

Di sinilah perbedaan antara Tokyo dan Washington menjadi sangat penting:

  • Pemangkasan suku bunga The Fed biasanya secara bertahap mendukung pasar dengan melonggarkan kondisi kredit.
  • Berbeda dengan itu, pengetatan dari BOJ memaksa pasar untuk langsung mengubah posisi karena biaya leverage meningkat.

Pasar kripto selama ini merasakan dampak tersebut lebih cepat dibandingkan aset tradisional. Siklus pengetatan BOJ sebelumnya sering bersamaan dengan penurunan harga Bitcoin tajam sebesar 20–30% ketika likuiditas mengetat dan carry trade terurai.

THE BANK OF JAPAN MIGHT BE BITCOIN’S BIGGEST ENEMY

Japan holds the most US debt.
Every time they hike, Bitcoin bleeds:

March 2024: -23%
July 2024: -30%
Jan 2025: -31%

Next hike: Dec 19
Next move: loading…

If the pattern repeats, $70K is in play. pic.twitter.com/R5916R702I

— Merlijn The Trader (@MerlijnTrader) December 14, 2025

Pola ini membuat kestabilan Bitcoin belakangan menjadi sangat mencolok. Pada waktu publikasi, BTC berada di harga US$88.035, naik hampir 1% dalam 24 jam terakhir.

Performa Harga Bitcoin (BTC) | Sumber: BeInCrypto

“History shows every prior tightening triggered 20–30% Bitcoin drops as yen carry trades unwound and liquidity tightened. Yet with the hike fully priced in and BTC holding around $85k–$87k, this could be the dip buyers have been waiting for,” tulis analis Blueblock.

Meski begitu, ketahanan di puncak pasar kripto tidak menghilangkan risiko di tempat lain. Altcoin, yang jauh lebih sensitif terhadap kondisi likuiditas, tetap terpapar jika pengetatan di Jepang masih berlanjut.

Faktanya, pejabat BOJ secara terbuka sudah menyatakan kesediaannya terus mengetatkan kebijakan jika pertumbuhan upah dan inflasi masih kuat. Analis dari ING dan Bloomberg telah memperingatkan bahwa walaupun kenaikan berikutnya tidak akan terjadi dalam waktu dekat, arahnya sudah jelas.

Dampaknya bagi pasar global sangat jelas. Pemangkasan suku bunga dari The Fed mungkin memberikan dukungan dalam jangka panjang, tapi keluarnya Jepang dari kebijakan super longgar justru menghantam langsung fondasi leverage dunia. Jika BOJ terus di jalur ini, pengaruhnya ke likuiditas, mata uang, dan kripto bisa jadi lebih besar dari pelonggaran AS, setidaknya dalam waktu dekat.

Chart Hari Ini

Fed Fund Rates vs BOJ Policy Rate
Fed Fund Rates vs BOJ Policy Rate

Alpha dalam Ukuran Kecil

Berikut rangkuman berita aset kripto AS lainnya yang perlu kamu pantau hari ini:

Gambaran Umum Pre-market Crypto Equities

PerusahaanPenutupan 18 DesemberRingkasan Pre-Market
Strategy (MSTR)US$158,24US$163,97 (+3,62%)
Coinbase (COIN)US$239,20US$246,00 (+2,84%)
Galaxy Digital Holdings (GLXY)US$22,51US$22,95 (+1,95%)
MARA Holdings (MARA)US$9,69US$9,87 (+1,86%)
Riot Platforms (RIOT)US$13,38US$13,73 (+2,62%)
Core Scientific (CORZ)US$14,56US$15,04 (+3,30%)
Perlombaan pembukaan pasar saham kripto: Google Finance

US$1 miliar pada 2026? Analis lirik ownership coin sebagai inovasi governance berikutnya di aset kripto

19 December 2025 at 22:00

Ownership coin siap mengubah tata kelola terdesentralisasi pada 2026, dengan para analis memprediksi setidaknya satu proyek bakal melampaui kapitalisasi pasar US$1 miliar.

Beda dari governance token saat ini, ownership coin menggabungkan hak ekonomi, hak hukum, serta hak tata kelola sekaligus dalam satu aset. Inovasi ini bisa menyelesaikan masalah lama yang selama bertahun-tahun jadi tantangan bagi decentralized autonomous organization (DAO).

Perbedaan Ownership Coin dan Governance Token Tradisional

Token governance DAO tradisional umumnya cuma menyediakan hak suara, tanpa kekuatan ekonomi nyata maupun pertanggungjawaban hukum di dalam organisasi terdesentralisasi. Keterbatasan ini membuat investasi berisiko dan memperlemah tujuan tata kelola yang sepenuhnya terdesentralisasi.

Ownership coin menghadirkan perubahan besar pada desainnya. Menurut riset dari Galaxy Digital, token ini menyatukan kekuatan ekonomi, hukum, serta tata kelola di satu aset digital yang bisa ditegakkan secara hukum. Pendekatan terpadu ini bertujuan memperbaiki isu pertanggungjawaban yang sudah lama dihadapi DAO sejak awal kemunculannya.

Galaxy Digital menyebut model ini sebagai pembentukan “perusahaan digital”, di mana tata kelola onchain punya kekuatan hukum, bukan sekadar konsensus sosial.

Dengan begitu, para holder token memperoleh kendali nyata dan dapat ditegakkan atas organisasi digital yang punya aset konkret. Inovasi tersebut membuka jalan menuju entitas on-chain yang diakui secara hukum serta mengelola diri sendiri.

MetaDAO termasuk yang pertama menerapkan kerangka tersebut, menggunakan prinsip futarchy, yaitu sistem tata kelola yang memakai prediction market alih-alih pemungutan suara langsung.

Proyek ini diluncurkan di Solana pada November 2023, dan mengambil keputusan lewat aktivitas di prediction market, bukan metode voting tradisional.

Laporan Messari Sebut AVICI Sebagai Top Performer

Laporan Messari Theses menempatkan ownership coin sebagai peluang investasi utama pada 2026. Laporan tersebut menyoroti AVICI sebagai pemenang terbesar dalam setahun terakhir yang menunjukkan potensi pertumbuhan sektor ini.

We are so back!

The Messari Theses for 2026 is live and available for free.

Jump into the full report now ⬇️ pic.twitter.com/HA3za2QktZ

— Messari (@MessariCrypto) December 18, 2025

AVICI memperlihatkan retensi holder yang kuat serta distribusi yang cukup luas, walau harga tokennya fluktuatif. Per Desember 2025, token ini tercatat punya 12.752 holder dan konsentrasi rendah di kalangan holder besar.

Analis crypto_iso membagikan bahwa AVICI dimulai dengan 4.000 holder dan naik menjadi 13.300 hanya dalam 45 hari.

Saat harga turun tajam 65%, AVICI hanya kehilangan 600 holder atau sekitar 21% dari laju pertumbuhan awalnya. Rata-rata, di masa puncaknya koin ini menambah 200 holder per hari, sementara saat penurunan rata-ratanya kehilangan 43 holder harian. Angka-angka ini menunjukkan komunitas yang tangguh meski ada fluktuasi pasar.

Yes for sure.

Here is an interesting datapoint on the holder front.$Avici is still sitting at 12.7k holders which is pretty impressive because if you think about the net number given a drawdown of 65% it's strong. I think it started with around 4k holders or so day 1 and in 45… pic.twitter.com/pTnn9pItjf

— CryptoISO (@crypto_iso) December 18, 2025
Table comparing ownership coin holder metrics
AVICI terdepan dalam jumlah dan distribusi holder di antara ownership coin (crypto_iso)

Sektor Masih Dalam Tahap Awal, tapi Menawarkan Potensi Pertumbuhan

Pangsa pasar ownership coin kini dipandang sebagai wilayah baru dengan potensi besar, sebab belum ada satu pun proyek yang menembus fully diluted valuation US$1 miliar. Banyak investor menilai ini sebagai peluang meraih keuntungan signifikan yang belum tergarap.

“My biggest bet for 2026 are ownership coins. They are in early stage right now, not a single coin above 1B mcap. Opportunity right in front of you,” tulis analis Anglio.

Banyak pembahasan di media sosial menobatkan 2026 sebagai “tahun ownership coin.” Gabungan inovasi asli dengan peluang masuk awal inilah yang menarik minat baik dari investor ritel maupun institusi.

Ownership coin berpotensi mengatasi hambatan yang menghalangi pertumbuhan dan investasi DAO. Sistem tata kelola onchain yang mengikat secara hukum bisa membuat organisasi asli blockchain beroperasi seperti bisnis sebenarnya.

Langkah ini bisa berpengaruh pada pembentukan modal, perlindungan investor, dan perkembangan tata kelola terdesentralisasi.

Walaupun begitu, pasar ini masih sangat dini. Mayoritas proyek ownership coin masih dalam tahap pengembangan dan kejelasan hukum untuk entitas hybrid semacam ini pun berbeda-beda di tiap wilayah. Apakah inovasi ini dapat mewujudkan cita-cita organisasi onchain yang mengelola diri sendiri sangat bergantung pada implementasi yang berhasil di tahun 2026.

❌