Normal view

Vanguard Membatalkan Larangan Aset Kripto Bertahun-tahun Dengan Fitur Trading Baru Mulai Besok

2 December 2025 at 07:01

Vanguard, manajer aset AS senilai US$8 triliun, akan mengizinkan ETF dan reksa dana yang berfokus pada kripto untuk diperdagangkan di platformnya mulai 2 Desember, mengakhiri penolakannya sejak lama terhadap produk aset digital.

Keputusan ini menandai pergeseran besar bagi manajer aset terbesar kedua di dunia dan membuka akses kripto yang diatur untuk lebih dari 50 juta pelanggan pialang.

Vanguard Tinggalkan Kebijakan Anti-Kripto

Perusahaan ini mengonfirmasi bahwa mereka akan mendukung produk yang mengandung Bitcoin, Ether, XRP, Solana, dan aset kripto lain yang diatur.

Namun, mereka akan terus memblokir dana yang terikat dengan meme coin dan tidak akan meluncurkan produk aset digitalnya sendiri.

Starting tmrw vanguard will allow ETFs and MFs tracking bitcoin and select other cryptos to begin trading on their platform. They cite how the ETfs have been tested performed as designed through multiple periods of volatility. Story via @emily_graffeo pic.twitter.com/AKhMdR7pab

— Eric Balchunas (@EricBalchunas) December 1, 2025

Vanguard menghabiskan bertahun-tahun menolak papar kripto dan berulang kali menggambarkan Bitcoin serta aset digital lainnya sebagai spekulatif.

Perusahaan ini menolak ETF Bitcoin spot setelah debut mereka pada Januari 2024 dan bahkan membatasi pembelian pelanggan terhadap dana pesaing.

Selama bertahun-tahun, eksekutif Vanguard berpendapat bahwa kripto tidak memiliki nilai intrinsik, tidak menghasilkan arus kas, dan tidak cocok untuk strategi pensiun jangka panjang.

Namun permintaan yang terus-menerus menekan perusahaan untuk memikirkan kembali sikapnya. ETF Bitcoin menjadi salah satu kategori produk dengan pertumbuhan tercepat dalam sejarah dana AS, dengan IBIT BlackRock saja mengumpulkan puluhan miliar aset.

Skala ini, dikombinasikan dengan pergeseran preferensi investor yang stabil, melemahkan alasan untuk pengecualian.

Vanguard 2024: “#Bitcoin isn’t a store of value. We’ll never offer ETFs.”

Vanguard 2025: “Bitcoin trading starts tomorrow.” pic.twitter.com/dBysvngja7

— TFTC (@TFTC21) December 1, 2025

Perubahan Kepemimpinan Bantu Menciptakan Jalan

Pergeseran kebijakan ini mengikuti lebih dari satu tahun perdebatan internal. Mantan CEO Vanguard, Tim Buckley, dipandang luas sebagai penentang utama adopsi kripto.

Kepergiannya dan penunjukan Salim Ramji— mantan eksekutif BlackRock dengan pengalaman dalam inisiatif blockchain — memberikan sinyal perubahan potensi.

Ramji tidak mendorong perusahaan ke arah penerbitan dana kriptonya sendiri tetapi mendukung pemberian akses kepada pelanggan ke produk yang diatur.

Langkah itu menyelaraskan kripto dengan perlakuan Vanguard terhadap aset non-inti lainnya, seperti ETF emas.

Kondisi Pasar Tidak Menghentikan Pergerakan

Pembalikan ini terjadi selama koreksi kripto yang dalam dan arus keluar ETF yang berat sejak awal Oktober. Nilai pasar Bitcoin turun tajam dan posisi dengan leverage mengalami kerugian besar.

Namun Vanguard mengatakan bahwa ETF aset digital terus beroperasi dengan lancar dan mempertahankan likuiditas melalui periode volatilitas.

Perusahaan itu mencatat bahwa proses operasional untuk melayani produk kripto telah meningkat sejak 2024. Mereka menambahkan bahwa klien mereka semakin mengharapkan akses ke beragam kelas aset melalui satu platform pialang.

Vanguard *finally* caves…

Will now allow spot crypto ETF trading on brokerage platform.

Includes btc, eth, xrp, & sol ETFs.

However, Vanguard reiterates that they have *no* plans to launch own spot crypto ETFs.

via @emily_graffeo pic.twitter.com/QFvF8BZTWt

— Nate Geraci (@NateGeraci) December 1, 2025

Apa Arti Keputusan Ini bagi Investor

Mulai Selasa, pelanggan Vanguard dapat membeli dan menjual sebagian besar ETF kripto yang diatur dan reksa dana yang berfokus pada kripto. Perusahaan akan tetap menyaring produk untuk kepatuhan dan akan mengecualikan kendaraan apa pun yang terkait dengan memecoin yang didefinisikan oleh SEC.

Vanguard menekankan bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk membangun penawaran kripto eksklusif.

Sebaliknya, mereka bertujuan untuk mengakomodasi beragam profil risiko sambil mempertahankan filosofi produk konservatif mereka.

Langkah ini kemungkinan akan memperkuat legitimasi aset digital di seluruh keuangan tradisional. Ini juga menandai titik balik simbolis bagi perusahaan yang lama dianggap paling gigih menolak kripto.

Washington Menutup Crypto ATM yang Klaim Dana Pengguna Sebesar US$8 Juta Sebagai Pendapatan

2 December 2025 at 05:35

Regulator negara bagian Washington memerintahkan CoinMe untuk menghentikan semua aktivitas transfer uang setelah menuduh operator ATM kripto ini memperlakukan lebih dari US$8 juta dana pelanggan sebagai pendapatan mereka sendiri.

Departemen Lembaga Keuangan (DFI) mengeluarkan perintah darurat untuk menghentikan dan menghentikan sementara aksi pada 1 Desember, dengan alasan praktik yang “tidak aman dan tidak sehat.”

Regulator Menandai Penyalahgunaan Uang Pelanggan

DFI mengatakan CoinMe gagal untuk menjaga uang yang dibayarkan konsumen untuk voucher kripto. Alih-alih, perusahaan ini diduga menghitung saldo voucher yang belum diklaim atau sudah kedaluwarsa sebagai pendapatan.

Berdasarkan dokumen, pelanggan membeli voucher di kios CoinMe namun tidak pernah menebusnya. Hukum Washington mengharuskan perusahaan untuk menyimpan dana tersebut sebagai properti konsumen atau menyerahkannya sebagai aset yang tidak diklaim.

Namun, DFI mengatakan CoinMe memperlakukan saldo tersebut sebagai pendapatan perusahaan. Regulator menilai ini merugikan konsumen dan mendistorsi kondisi keuangan perusahaan.

Karena temuan ini, DFI memerintahkan CoinMe untuk menghentikan semua operasi terkait transfer uang dan kios di negara bagian tersebut. Perusahaan ini tidak boleh menerima dana baru dari konsumen Washington di bawah perintah tersebut.

Pihak resmi juga mengatakan mereka akan mencari pengembalian dana untuk pelanggan yang terkena dampak. Agen tersebut memberi sinyal rencana untuk mencabut lisensi pemancar uang negara CoinMe.

Perintah penghentian dan pengunduran diri tersebut mencantumkan beberapa pelanggaran lain. Termasuk gagal mempertahankan kekayaan bersih yang diperlukan, menyimpan catatan yang tidak akurat, dan mengajukan dokumen yang salah.

DFI juga mencatat bahwa beberapa voucher CoinMe menampilkan nomor telepon dukungan yang sudah tidak berfungsi. Regulator mengatakan ini berkontribusi pada perlindungan konsumen yang buruk.

Pukulan Signifikan pada Jaringan ATM Cash-to-Crypto Utama

Tindakan ini menandai salah satu dari langkah penegakan negara paling serius terhadap operator ATM kripto di AS. CoinMe mengoperasikan salah satu jaringan konversi uang ke kripto terbesar di negara tersebut.

Kasus ini menyoroti meningkatnya pengawasan terhadap pengonversi kripto yang menangani uang tunai fisik. Regulator mengharapkan perusahaan-perusahaan ini mengikuti standar yang sama seperti pemancar uang tradisional.

CoinMe dapat menentang perintah tersebut, namun regulator Washington nampaknya siap untuk meningkatkan kasus ini. Jika negara mencabut lisensi perusahaan, CoinMe akan kehilangan kemampuan untuk mengoperasikan layanan transfer uang apa pun di Washington.

Sementara itu, DFI mendesak pelanggan yang terpengaruh untuk mempersiapkan klaim untuk kemungkinan pengembalian dana. Prioritas agen tersebut, ujarnya, adalah melindungi konsumen yang bergantung pada perusahaan berlisensi untuk mengelola uang mereka dengan aman.

Kapitalisasi Pasar MicroStrategy Turun Miliaran di Bawah Kepemilikan Bitcoinnya

2 December 2025 at 04:45

MicroStrategy mengalami awal Desember yang buruk ketika kapitalisasi pasarnya sempat jatuh di bawah nilai bersih kepemilikan Bitcoinnya, memunculkan kembali kekhawatiran tentang leverage, likuiditas, dan kepercayaan investor terhadap perusahaan ini.

Sahamnya anjlok pada Senin pagi, jatuh ke angka US$156, yang membuat valuasi MicroStrategy turun menjadi US$45 miliar.

Mimpi Buruk Wall Street Untuk MicroStrategy?

Perusahaan ini saat ini memiliki 650.000 BTC senilai sekitar US$55,2 miliar, menjadikan penurunan ini momen langka di mana Wall Street menilai bisnis ini lebih rendah daripada aset-aset dasarnya.

Namun, MicroStrategy juga memiliki utang senilai US$8,2 miliar. Setelah mengurangi utang tersebut dan menambahkan cadangan kas sebesar US$1,4 miliar, perusahaan ini masih memegang sekitar US$48,4 miliar dalam nilai bersih Bitcoin. 

Ini berarti sahamnya jatuh US$3,4 miliar di bawah nilai yang sudah disesuaikan dengan Bitcoin pada titik terendah sesi tersebut.

MicroStrategy's Current Situation:

1. Bitcoin holdings: $55.2 billion
2. Debt holdings: $8.2 billion
3. Cash reserve (announced today): $1.4 billion
4. Bitcoin holdings – Debt + Cash: $48.4 billion
5. Market cap of $MSTR: $45 billion

MicroStrategy's NET Bitcoin holdings are… https://t.co/Ii4T6dEFo8

— The Kobeissi Letter (@KobeissiLetter) December 1, 2025

Keterpisahan ini mengejutkan para trader. Biasanya, MicroStrategy diperdagangkan pada harga premium karena pasar memperhitungkan strategi agresif Michael Saylor terhadap Bitcoin, pembelian BTC di masa depan, dan peran saham sebagai proxy Bitcoin yang diatur.

Namun, penjualan besar pada hari Senin memaksa premium tersebut masuk ke salah satu rentang tersempitnya tahun ini.

Such a bad take.

A) Bitcoin price would crash if Saylor sold. And there’s not enough liquidity to exit the position. He is the liquidity. Institutions have been net sellers.

B) Debt isn’t free. There’s regular interest payments. Therefore he must sell more shares in perpetuity. pic.twitter.com/fsChvN4DHW

— Beanie (@beaniemaxi) December 1, 2025

Di tengah hari, rasio mNAV perusahaan—yang mengukur seberapa jauh saham diperdagangkan di atas atau di bawah nilai aset bersih Bitcoin—pulih menjadi 1,16, jauh di bawah level yang terlihat sebelumnya pada tahun 2025.

Bacaan ini menunjukkan pasar kini menilai MicroStrategy hanya 16% di atas kepemilikan Bitcoinnya, dibandingkan dengan premi yang melebihi 50% selama reli tahun ini.

Statistik Utama MSTR pada 1 Desember | Sumber: Strategy


Periode Risiko Kritis untuk MicroStrategy dan Bitcoin

Penilaian ulang yang tajam ini mencerminkan meningkatnya kekhawatiran investor. Bitcoin turun dari US$125.000 menjadi US$85.500 sejak Oktober, menghapus nilai dalam puluhan miliar dari neraca MicroStrategy.

Penurunan ini bertepatan dengan likuiditas yang mengetat, arus masuk ETF menurun, dan penyesuaian selera risiko secara luas di industri ini.

Keprihatinan terhadap strategi jangka panjang Saylor juga muncul kembali. Para kritikus berargumen bahwa utang perusahaan harus dibayar terlepas dari kinerja Bitcoin, menambah tekanan untuk mengumpulkan modal baru atau menjual lebih banyak saham.

Pihak lain memperingatkan bahwa posisi MicroStrategy kini begitu besar sehingga Saylor tidak dapat mengurangi risiko tanpa mendestabilisasi pasar.

Namun, perusahaan ini tetap menjadi holder Bitcoin korporat terbesar di dunia, dan kepemilikannya terus melebihi kapitalisasi pasarnya.

Grafik Harga Saham MSTR pada 1 Desember | Sumber: Google Finance

Pemulihan di kemudian hari menunjukkan investor tidak meninggalkan saham ini, tetapi mereka lebih agresif dalam mengevaluasi kembali risiko daripada tahun ini.

MicroStrategy mengawali Desember dengan celah valuasi terketat dalam beberapa tahun, menandakan sebuah titik balik dalam cara pasar melihat strategi Bitcoin perusahaan yang berbasis leverage.

Apakah ini menandai sebuah kepanikan sementara atau awal dari koreksi lebih dalam akan tergantung pada stabilitas Bitcoin dan langkah selanjutnya dari perusahaan.

Aktivitas XRP Ledger Mendadak Meledak Minggu Ini, Apa Artinya?

2 December 2025 at 02:18

XRP Ledger mencatat lonjakan transaksi AccountSet dan AMM Bid yang tidak biasa minggu ini, memicu diskusi luas di crypto Twitter. Ledger memproses lebih dari 40.000 transaksi AccountSet pada akhir November, menandai aktivitas konfigurasi tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.

Aktivitas ini berlanjut meskipun BitGo mengakhiri update batch-nya. Ini menunjukkan aktor baru sedang mempersiapkan atau mengonfigurasi ulang sejumlah besar akun, bukan penyesuaian penahanan rutin.

Apa yang Diindikasi oleh Lonjakan AccountSet

Transaksi AccountSet memperbarui pengaturan, termasuk bendera keamanan, izin AMM (Automated Market Maker), dan konfigurasi multi-sig. Biasanya digunakan ketika institusi mempersiapkan akun untuk layanan baru atau operasi likuiditas.

Someone is doing a lot of AccountSet TXs on the XRP Ledger recently. Even after BitGo stopped. pic.twitter.com/rhdYGqFzLr

— Vet (@Vet_X0) November 29, 2025

Oleh karena itu, lonjakan sebesar ini menunjukkan onboarding yang terstruktur. Para analis percaya ini mungkin melibatkan penjaga aset, pembuat pasar, atau sistem otomatis yang mengonfigurasi akun XRPL secara massal.

Pola ini menyerupai persiapan jaringan daripada perilaku ritel. 

Lonjakan sebelumnya yang terkait dengan pemeliharaan penahanan tidak mencapai tingkat saat ini, memperkuat pendapat bahwa partisipan baru sedang memasuki jaringan.

🚨 Something’s happening on the XRP Ledger.

According to XRPL Metrics, activity just exploded:
📈 Over 40,000 “AccountSet” transactions, the highest in years.
💧 A sharp spike in AMM bids right after November 23.
Imo, it’s network preparation.

With RLUSD approvals, AMM rollout,… pic.twitter.com/g1a5fUKYT9

— Arthur (@XrpArthur) December 1, 2025

Aktivitas Bid AMM Menandakan Posisi Likuiditas di XRP

Transaksi AMM Bid juga meningkat setelah 23 November. Transaksi ini membantu penyedia likuiditas untuk menawar slot lelang AMM dan menempatkan diri mereka dalam pool manajer pasar otomatis XRPL.

Peningkatan tajam menunjukkan pelaku likuiditas mempersiapkan diri untuk mengamankan posisi awal. Tawaran awal sering menangkap imbalan yang paling menguntungkan, menjadikan waktu sangat penting.

Lonjakan AMM bertepatan dengan perkembangan XRPL yang lebih luas. Persetujuan RLUSD, kemajuan peluncuran AMM, dan onboarding institusional semuanya meningkat dalam beberapa minggu terakhir. Ini menawarkan penjelasan yang mungkin untuk pergerakan likuiditas mendadak ini.

PODCAST: Tokenization is just step one, now what do we do with the assets?@RippleXDev's Jasmine Cooper explains why the next wave for the XRP Ledger is on-chain collateral management, repos and credit origination turning RWAs into real value for institutions. pic.twitter.com/S2MTJ0j7pm

— BeInCrypto (@beincrypto) December 1, 2025

Arus Masuk ETF XRP Tambahkan Satu Lapisan Konteks Lagi

Lonjakan ini juga mengikuti debut ETF XRP spot di Amerika Serikat. Produk ini mengumpulkan arus masuk bersih US$643,92 juta dan mencapai US$676,49 juta dalam total aset ETF. 

Arus masuk meningkat pada sembilan dari sepuluh sesi terakhir, menunjukkan permintaan institusional yang kuat.

Meskipun arus masuk ETF tidak berinteraksi langsung dengan XRP Ledger, mereka mempengaruhi bagaimana penjaga aset mengelola penyimpanan dan keamanan XRP. 

Permintaan ETF yang besar dapat memicu akun penahanan institusional baru, sistem penyimpanan yang dikonfigurasi ulang, infrastruktur wallet yang diperluas, dan persiapan untuk aktivitas penyelesaian yang lebih tinggi. Proses-proses ini sering melibatkan transaksi AccountSet. 

Oleh karena itu, gelombang ETF mungkin memberikan kontribusi tidak langsung pada lonjakan konfigurasi ini.

Kinerja ETF XRP Spot pada November 2025. Sumber: SoSoValue

Implikasi untuk Pasar

Gabungan lonjakan dalam aktivitas konfigurasi dan AMM menunjukkan persiapan struktural di bawah ekosistem XRP. Jenis aktivitas ini sering mendahului upgrade jaringan, ekspansi likuiditas, atau jalur institusional baru.

Meski harga XRP tetap fluktuatif, data ledger menunjukkan peningkatan aktivitas di belakang layar. Pengamat pasar melihat pola ini sebagai indikator awal dari keterlibatan yang lebih luas, bukan sebagai anomali yang terisolasi.

some fun tinkering this weekend!

a cool visualisation of live transactions on the xrp ledger.

the blockchain never stops.

even on weekends! pic.twitter.com/UvcekHq4n1

— Phil Kwok | EasyA (@kwok_phil) November 30, 2025

Saat ini, pengembang belum memberikan komentar publik. 

Namun, koordinasi meningkat dalam transaksi AccountSet dan AMM Bid menunjukkan perubahan infrastruktur yang berarti sedang berlangsung di XRP Ledger.

Vanguard Reverses Years-Long Crypto Ban With New Trading Features From Tomorrow

2 December 2025 at 07:01

Vanguard, the $8 trillion US asset manager, will allow crypto-focused ETFs and mutual funds to trade on its platform from December 2, ending its long-standing refusal to support digital asset products. 

The decision marks a major shift for the world’s second-largest asset manager and opens regulated crypto access to more than 50 million brokerage customers.

Vanguard Abandons Its Anti-Crypto Policy

The firm confirmed it will support products that hold Bitcoin, Ether, XRP, Solana, and other regulated cryptocurrencies. 

However, it will continue to block funds tied to meme coins and will not launch its own digital asset products.

Starting tmrw vanguard will allow ETFs and MFs tracking bitcoin and select other cryptos to begin trading on their platform. They cite how the ETfs have been tested performed as designed through multiple periods of volatility. Story via @emily_graffeo pic.twitter.com/AKhMdR7pab

— Eric Balchunas (@EricBalchunas) December 1, 2025

Vanguard spent years resisting crypto exposure and repeatedly framed Bitcoin and other digital assets as speculative. 

The company rejected spot Bitcoin ETFs after their January 2024 debut and even restricted customer purchases of competing funds. 

For years, Vanguard executives argued that crypto lacked intrinsic value, produced no cash flows, and did not fit long-term retirement strategies.

However, persistent demand pressured the firm to rethink its stance. Bitcoin ETFs became one of the fastest-growing product categories in US fund history, with BlackRock’s IBIT alone gathering tens of billions in assets. 

This scale, combined with a steady shift in investor preferences, weakened the rationale for exclusion.

Vanguard 2024: “#Bitcoin isn’t a store of value. We’ll never offer ETFs.”

Vanguard 2025: “Bitcoin trading starts tomorrow.” pic.twitter.com/dBysvngja7

— TFTC (@TFTC21) December 1, 2025

Leadership Changes Helped Clear the Path

The policy shift follows more than a year of internal debate. Vanguard’s former CEO, Tim Buckley, was widely seen as the main opponent of crypto adoption. 

His departure and the appointment of Salim Ramji — a former BlackRock executive with experience in blockchain initiatives — signaled a potential pivot.

Ramji did not push the firm toward issuing its own crypto funds but supported granting customers access to regulated products. 

That move aligns crypto with Vanguard’s treatment of other non-core assets, such as gold ETFs.

Market Conditions Did Not Stop the Move

The reversal comes during a deep crypto drawdown and heavy ETF outflows since early October. Bitcoin’s market value has fallen sharply, and leveraged positions have suffered heavy losses. 

Yet Vanguard said digital asset ETFs have continued to operate smoothly and maintain liquidity through volatile periods.

The firm noted that operational processes for servicing crypto products have matured since 2024. It added that its clients increasingly expect access to a wide range of asset classes through a single brokerage platform.

Vanguard *finally* caves…

Will now allow spot crypto ETF trading on brokerage platform.

Includes btc, eth, xrp, & sol ETFs.

However, Vanguard reiterates that they have *no* plans to launch own spot crypto ETFs.

via @emily_graffeo pic.twitter.com/QFvF8BZTWt

— Nate Geraci (@NateGeraci) December 1, 2025

What the Decision Means for Investors

Starting Tuesday, Vanguard customers can buy and sell most regulated crypto ETFs and crypto-focused mutual funds. The company will still screen products for compliance and will exclude any vehicle tied to SEC-defined memecoins.

Vanguard stressed that it has no plans to build proprietary crypto offerings.

Instead, it aims to accommodate diverse risk profiles while maintaining its conservative product philosophy.

The move is likely to strengthen digital asset legitimacy across traditional finance. It also marks a symbolic turning point for a firm long considered crypto’s most persistent holdout.

The post Vanguard Reverses Years-Long Crypto Ban With New Trading Features From Tomorrow appeared first on BeInCrypto.

Washington Shuts Down Crypto ATM that Claimed $8 Million in User Funds as Income

2 December 2025 at 05:35

Washington state regulators have ordered CoinMe to halt all money-transfer activity after accusing the crypto ATM operator of treating more than $8 million in customer funds as its own revenue. 

The Department of Financial Institutions (DFI) issued an emergency cease-and-desist order on December 1, citing “unsafe and unsound practices.”

Regulator Flags Misuse of Customer Money

DFI said CoinMe failed to safeguard money that consumers paid for crypto vouchers. Instead, the company allegedly counted unclaimed or expired voucher balances as income.

According to the filing, customers bought vouchers at CoinMe kiosks but never redeemed them. Washington law requires companies to hold those funds as consumer property or turn them over as unclaimed assets.

However, DFI says CoinMe treated the balances as corporate revenue. The regulator argues this harmed consumers and distorted the company’s financial condition.

Because of these findings, DFI ordered CoinMe to stop all money-transfer and kiosk-related operations in the state. The company cannot accept new funds from Washington consumers under the order.

Officials also said they will seek restitution for affected customers. The agency signaled plans to revoke CoinMe’s state money-transmitter license.

The cease-and-desist order lists several other violations. These include failing to maintain required net worth, keeping inaccurate records, and submitting incorrect filings.

DFI also noted that some CoinMe vouchers displayed a support phone number that no longer worked. The regulator said this contributed to poor consumer protection.

A Significant Blow to a Major Cash-to-Crypto ATM Network

This action marks one of the most serious state enforcement moves against a US crypto ATM operator. CoinMe operates one of the largest cash-to-crypto networks in the country.

The case highlights growing scrutiny of crypto on-ramps that handle physical cash. Regulators expect these companies to follow the same standards as traditional money-transmitters.

CoinMe can contest the order, but Washington regulators appear prepared to escalate the case. If the state revokes the company’s license, CoinMe will lose the ability to operate any money-transfer service in Washington.

Meanwhile, DFI urged affected customers to prepare claims for potential refunds. The agency’s priority, it said, is protecting consumers who rely on licensed firms to securely handle their money.

The post Washington Shuts Down Crypto ATM that Claimed $8 Million in User Funds as Income appeared first on BeInCrypto.

MicroStrategy’s Market Cap Falls Billions Below Its Bitcoin Holdings

2 December 2025 at 04:45

MicroStrategy suffered a catastrophic start to December as its market cap briefly fell below the net value of its Bitcoin holdings, exposing the company to renewed concerns about leverage, liquidity, and investor confidence.

Shares collapsed early Monday, dropping to $156, which pushed MicroStrategy’s valuation to $45 billion. 

Wall Street Nightmare For MicroStrategy?

The company currently holds 650,000 BTC worth roughly $55.2 billion, making this drop a rare moment where Wall Street valued the business at less than its underlying assets.

However, MicroStrategy also carries $8.2 billion in debt. After subtracting that debt and adding the firm’s $1.4 billion cash reserve, the company still holds about $48.4 billion in net Bitcoin value. 

This means the stock fell $3.4 billion below its Bitcoin-adjusted worth at the session low.

MicroStrategy's Current Situation:

1. Bitcoin holdings: $55.2 billion
2. Debt holdings: $8.2 billion
3. Cash reserve (announced today): $1.4 billion
4. Bitcoin holdings – Debt + Cash: $48.4 billion
5. Market cap of $MSTR: $45 billion

MicroStrategy's NET Bitcoin holdings are… https://t.co/Ii4T6dEFo8

— The Kobeissi Letter (@KobeissiLetter) December 1, 2025

The disconnect shocked traders. MicroStrategy normally trades at a premium because markets price in Michael Saylor’s aggressive Bitcoin strategy, future BTC purchases, and the stock’s role as a regulated Bitcoin proxy. 

Yet Monday’s sell-off forced the premium into one of its tightest ranges of the year.

Such a bad take.

A) Bitcoin price would crash if Saylor sold. And there’s not enough liquidity to exit the position. He is the liquidity. Institutions have been net sellers.

B) Debt isn’t free. There’s regular interest payments. Therefore he must sell more shares in perpetuity. pic.twitter.com/fsChvN4DHW

— Beanie (@beaniemaxi) December 1, 2025

By midday, the company’s mNAV ratio—which measures how far the stock trades above or below Bitcoin net asset value—recovered to 1.16, far below the levels seen earlier in 2025. 

The reading shows the market now values MicroStrategy only 16% above its Bitcoin holdings, compared with premiums exceeding 50% during the year’s rally.

MSTR Key Stats on December 1. Source: Strategy


A Critical Risk Period for MicroStrategy and Bitcoin

The sharp repricing reflects rising investor fears. Bitcoin has dropped from $125,000 to $85,500 since October, erasing tens of billions in paper value from MicroStrategy’s balance sheet

The decline coincided with tightening liquidity, falling ETF inflows, and an industry-wide reset in risk appetite.

Concerns about Saylor’s long-term strategy also resurfaced. Critics argue the company’s debt must be serviced regardless of Bitcoin’s performance, increasing pressure to raise new capital or sell more shares. 

Others warn that MicroStrategy’s position is now so large that Saylor cannot reduce risk without destabilizing the market.

Still, the company remains the largest corporate Bitcoin holder in the world, and its holdings continue to exceed its market cap. 

MSTR Stock Price Chart On December 1. Source: Google Finance

The rebound later in the day shows investors are not abandoning the stock, but they are reassessing the risks more aggressively than at any point this year.

MicroStrategy begins December with its tightest valuation gap in years, signaling a turning point in how markets view the company’s leveraged Bitcoin strategy. 

Whether this marks a temporary panic or the start of a deeper correction will depend on Bitcoin’s stability and the company’s next moves.

The post MicroStrategy’s Market Cap Falls Billions Below Its Bitcoin Holdings appeared first on BeInCrypto.

XRP Ledger Activity Suddenly Exploded This Week, What Is It Signalling

2 December 2025 at 02:18

The XRP Ledger recorded an abnormal surge in AccountSet and AMM Bid transactions this week, triggering widespread discussion across crypto Twitter. The ledger processed more than 40,000 AccountSet transactions in late November, marking its highest configuration activity in years.

The activity continued even after BitGo ended its batch updates. This indicates new actors are preparing or reconfiguring large numbers of accounts, rather than routine custodial adjustments.

What the AccountSet Surge Indicates

AccountSet transactions update settings, including security flags, AMM (Automated Market Maker) permissions, and multi-sig configurations. They are typically used when institutions prepare accounts for new services or liquidity operations.

Someone is doing a lot of AccountSet TXs on the XRP Ledger recently. Even after BitGo stopped. pic.twitter.com/rhdYGqFzLr

— Vet (@Vet_X0) November 29, 2025

Therefore, a spike of this magnitude suggests structured onboarding. Analysts believe this may involve custodians, market makers, or automated systems configuring XRPL accounts at scale.

The pattern resembles network preparation rather than retail behavior. 

Previous spikes linked to custodial maintenance did not reach current levels, reinforcing the view that new participants are entering the network.

🚨 Something’s happening on the XRP Ledger.

According to XRPL Metrics, activity just exploded:
📈 Over 40,000 “AccountSet” transactions, the highest in years.
💧 A sharp spike in AMM bids right after November 23.
Imo, it’s network preparation.

With RLUSD approvals, AMM rollout,… pic.twitter.com/g1a5fUKYT9

— Arthur (@XrpArthur) December 1, 2025

AMM Bid Activity Signals Liquidity Positioning in XRP

AMM Bid transactions also surged after November 23. These transactions help liquidity providers bid for AMM auction slots and position themselves within XRPL’s automated market-maker pools.

The sharp rise suggests liquidity actors are preparing to secure early positions. Early bids often capture the most profitable rewards, making the timing significant.

The AMM spike coincides with broader XRPL developments. RLUSD approvals, AMM rollout progress, and institutional onboarding have all accelerated in recent weeks. This offers a possible explanation for the sudden liquidity movement.

PODCAST: Tokenization is just step one, now what do we do with the assets?@RippleXDev's Jasmine Cooper explains why the next wave for the XRP Ledger is on-chain collateral management, repos and credit origination turning RWAs into real value for institutions. pic.twitter.com/S2MTJ0j7pm

— BeInCrypto (@beincrypto) December 1, 2025

XRP ETF Inflows Add Another Layer of Context

The surge also follows the debut of spot XRP ETFs in the United States. The products accumulated $643.92 million in net inflows and reached $676.49 million in total ETF assets. 

Inflows increased on nine of the last ten sessions, showing strong institutional demand.

While ETF inflows do not directly interact with the XRP Ledger, they influence how custodians manage XRP storage and security. 

Large ETF demand can trigger new institutional custody accounts, reconfigured storage systems, expanded wallet infrastructure, and preparation for higher settlement activity. These processes often involve AccountSet transactions. 

Therefore, the ETF wave may be indirectly contributing to the configuration spike.

Spot XRP ETF Performance in November 2025. Source: SoSoValue

Implications for the Market

The combined surge in configuration and AMM activity signals structural preparation beneath the XRP ecosystem. This type of activity often precedes network upgrades, liquidity expansion, or new institutional pipelines.

Although XRP price remains volatile, the ledger’s data suggests increasing backend activity. Market watchers view the patterns as early indicators of broader engagement, rather than isolated anomalies.

some fun tinkering this weekend!

a cool visualisation of live transactions on the xrp ledger.

the blockchain never stops.

even on weekends! pic.twitter.com/UvcekHq4n1

— Phil Kwok | EasyA (@kwok_phil) November 30, 2025

For now, developers have not commented publicly. 

However, the coordinated rise in AccountSet and AMM Bid transactions points to meaningful infrastructure changes underway on the XRP Ledger.

The post XRP Ledger Activity Suddenly Exploded This Week, What Is It Signalling appeared first on BeInCrypto.

Yearn Finance Hit by Major yETH Exploit as Attacker Drains Funds

1 December 2025 at 07:46

Yearn Finance confirmed an active exploit affecting its yETH product on Sunday, after an attacker minted an effectively unlimited amount of yETH and drained liquidity from Balancer pools. 

The incident triggered heavy on-chain movement, including multiple 100 ETH transfers routed through Tornado Cash. 

Infinite-Mint Attack Drains Liquidity From Balancer Pools

According to blockchain data, the exploit occurred around 21:11 UTC on November 30, when a malicious wallet executed an infinite-mint attack that created roughly 235 trillion yETH in a single transaction. 

some other balancer related stuff looking like an exploit considering heavy interactions with tornado

yearn, rocket pool, origin, dinero and other LST going around pic.twitter.com/wUuexeQJyg

— Togbe (@Togbe0x) November 30, 2025

Nansen’s alert system later confirmed the attack and identified the event as an infinite-mint vulnerability in the yETH token contract, not in Yearn’s Vault infrastructure.

The attacker used the newly minted yETH to drain real assets—primarily ETH and Liquid Staking Tokens (LSTs)—from Balancer liquidity pools. Early estimates suggest roughly $2.8 million in assets were removed. 

Around 1,000 ETH was laundered through Tornado Cash shortly after the attack. Several helper contracts used in the exploit were deployed minutes before the incident and self-destructed afterward to obscure the trail.

some other balancer related stuff looking like an exploit considering heavy interactions with tornado

yearn, rocket pool, origin, dinero and other LST going around pic.twitter.com/wUuexeQJyg

— Togbe (@Togbe0x) November 30, 2025

Yearn stated that V2 and V3 Vaults were not affected, and the vulnerability appears limited to the legacy yETH implementation. 

The protocol’s Total Value Locked (TVL) remains above $600 million, according to CoinGecko, suggesting core systems were not compromised. 

YFI Price Spikes as Market Reverses Initial Panic

However, the market reaction created an unexpected dynamic. Shortly after the exploit was flagged on social media and by blockchain analysts, YFI’s price spiked sharply, climbing from near $4,080 to over $4,160 within an hour. 

The move came despite the negative headlines surrounding the broader Yearn ecosystem.

Yearn Finance YFI Token Price Chart. Source: CoinGecko

The price reaction appears tied to market misinterpretation in the early minutes of the incident. Initial claims of a “Yearn exploit” prompted high-leverage short positions on YFI, given the token’s thin liquidity and historically aggressive downside moves during hack events. 

The attack was isolated to yETH and not Yearn’s Vaults, and short-sellers began covering their positions. This triggered a brief short squeeze and a volatility-driven price spike.

YFI’s circulating supply is only 33,984 tokens, making it one of the most illiquid major DeFi governance assets. This structure amplifies price movements, particularly during periods of uncertainty or rapid liquidation flow. Derivatives data also showed elevated funding volatility immediately after the exploit alert.

For now, losses appear contained to the yETH and Balancer pools touched by the exploit. Investigations remain ongoing, and it is unclear whether any recovery options exist for the stolen assets. 

Markets will likely watch for a formal Yearn disclosure detailing root cause, patching efforts, and potential governance actions.

The post Yearn Finance Hit by Major yETH Exploit as Attacker Drains Funds appeared first on BeInCrypto.

Yearn Finance Terdampak Eksploitasi yETH Besar saat Penyerang Kurasi Dana

1 December 2025 at 07:46

Yearn Finance mengonfirmasi adanya eksploitasi aktif yang memengaruhi produk yETH pada hari Minggu, setelah seorang penyerang mencetak sejumlah tak terbatas yETH dan menguras likuiditas dari pool Balancer.

Insiden ini memicu pergerakan besar di dalam chain, termasuk beberapa transfer 100 ETH yang diarahkan melalui Tornado Cash.

Serangan Infinite-Mint Kurangi Likuiditas dari Balancer Pools

Menurut data blockchain, eksploitasi terjadi sekitar pukul 21:11 UTC pada 30 November, ketika sebuah wallet jahat melakukan serangan pencetakan tak terbatas yang menghasilkan sekitar 235 triliun yETH dalam satu transaksi. 

some other balancer related stuff looking like an exploit considering heavy interactions with tornado

yearn, rocket pool, origin, dinero and other LST going around pic.twitter.com/wUuexeQJyg

— Togbe (@Togbe0x) November 30, 2025

Sistem peringatan Nansen kemudian mengonfirmasi serangan tersebut dan mengidentifikasinya sebagai kerentanan pencetakan tak terbatas dalam kontrak token yETH, bukan pada infrastruktur Vault Yearn.

Penyerang menggunakan yETH yang baru dicetak untuk menguras aset nyata—terutama ETH dan Liquid Staking Tokens (LSTs)—dari pool likuiditas Balancer. Perkiraan awal menunjukkan sekitar US$2,8 juta dalam bentuk aset telah diambil.

Sekitar 1.000 ETH dicuci melalui Tornado Cash sesaat setelah serangan. Beberapa kontrak pembantu yang digunakan dalam eksploitasi ini dikerahkan beberapa menit sebelum insiden dan dihancurkan sendiri setelahnya untuk mengaburkan jejak.

some other balancer related stuff looking like an exploit considering heavy interactions with tornado

yearn, rocket pool, origin, dinero and other LST going around pic.twitter.com/wUuexeQJyg

— Togbe (@Togbe0x) November 30, 2025

Yearn menyatakan bahwa Vault V2 dan V3 tidak terpengaruh, serta kerentanan ini nampaknya terbatas pada implementasi yETH yang lama.

Total Value Locked (TVL) protokol ini tetap di atas US$600 juta, menurut CoinGecko, menunjukkan sistem inti tidak terkompromi.

Harga YFI Melonjak saat Pasar Balik dari Kepanikan Awal

Namun, reaksi pasar menciptakan dinamika yang tak terduga. Tak lama setelah eksploitasi diketahui melalui media sosial dan analis blockchain, harga YFI melonjak tajam, naik dari sekitar US$4.080 menjadi lebih dari US$4.160 dalam waktu satu jam.

Pergerakan ini terjadi meskipun ada berita negatif yang melingkupi ekosistem Yearn secara umum.

Grafik Harga Token YFI Yearn Finance | Sumber: CoinGecko

Reaksi harga ini nampaknya terkait dengan kesalahpahaman pasar pada menit-menit awal insiden. Klaim awal tentang “eksploitasi Yearn” mendorong posisi jual short leverage tinggi pada YFI, mengingat likuiditas token yang tipis, dan pergerakan negatif yang agresif secara historis selama peristiwa peretasan.

Serangan ini terisolasi pada yETH dan bukan Vault Yearn, dan para penjual short mulai menutup posisi mereka. Hal ini memicu short squeeze singkat serta lonjakan harga yang dipicu oleh volatilitas.

Pasokan beredar YFI hanya 33.984 token, menjadikannya salah satu aset governance DeFi utama yang paling tidak likuid. Struktur ini memperbesar pergerakan harga, terutama selama periode ketidakpastian atau aliran likuidasi yang cepat. Data derivatif juga menunjukkan volatilitas funding yang meningkat segera setelah peringatan eksploitasi.

Untuk saat ini, kerugian nampaknya terbatas pada yETH dan pool Balancer yang tersentuh oleh eksploitasi. Investigasi masih berlangsung, dan belum jelas apakah ada opsi pemulihan untuk aset yang dicuri.

Pasar kemungkinan akan menunggu pengungkapan resmi dari Yearn yang merinci penyebab utama, upaya penambalan, dan potensi tindakan governance.

Arthur Hayes Sticks To His Extreme Bitcoin Price Prediction for Year-End

29 November 2025 at 09:55

Arthur Hayes is standing by his prediction that Bitcoin could reach $200,000–$250,000 by the end of 2025, despite the October–November crash and lingering market fear. 

Speaking on the Milk Road Show on November 26, he said the recent drop to $80,000 marked the cycle bottom and argued that global dollar liquidity has turned a corner.

“I’m going to stick with it,” Hayes said when asked if his $200,000–$250,000 target still holds with only weeks left in the year. “If I’m wrong it doesn’t matter… I’m long, I’m still happy either way.”

Hayes Calls $80,000 the Bottom After Liquidity Shock

Hayes framed the entire move from Bitcoin’s $125,000 high down to $80,000 as a liquidity-driven reset, not the start of a new bear market.

He said his Bloomberg-based US dollar liquidity index showed about $1 trillion drained from dollar money markets between July and now. 

This came from the US Treasury refilling its account and the Federal Reserve continuing quantitative tightening.

People think Bitcoin runs on halving cycles.

Wrong.

It runs on liquidity, politics and the US business cycle. Which hasn’t even started yet.

2026 is where the fireworks starts:
– QT ending
– The US Midterm election
– Booming economy and stock market for reelection purposes
-… pic.twitter.com/aiyOOlODm1

— Quinten | 048.eth (@QuintenFrancois) November 28, 2025

According to Hayes, Bitcoin ignored that liquidity drain for months because ETF inflows and Digital Asset Treasury (DAT) issuances masked the damage. 

Once those flows flipped, he said, Bitcoin “fell down to where it should have been based on the dollar liquidity situation.”

ETF “Institutional Bid” Was Just a Basis Trade

Hayes argued that the widely celebrated ETF bid was badly misunderstood by retail traders.

The largest holders of BlackRock’s IBIT ETF are firms like Brevan Howard, Goldman Sachs, Millennium, Jane Street and Avenue

These are not long-only Bitcoin believers, he stressed, but basis traders exploiting a spread.

“They’re taking the IBIT ETF, they buy it, they pledge it with their broker, then they sell a futures contract… they were making let’s call it 7 to 10% per annum on that trade,” he said. 

As funding rates fell in September and October, those players unwound the trade by selling ETFs and buying back futures, turning ETF flows negative.

Retail investors then misread the outflows as “institutions dumping Bitcoin,” Hayes said, without understanding that institutions were only unwinding a funding strategy.

JP MORGAN IS MOVING BITCOIN INTO THE $318 TRILLION BOND MARKET.

JP Morgan has launched a new structured note that gives investors exposure to Bitcoin through BlackRock’s spot ETF (IBIT).

This matters because it pulls Bitcoin directly into the traditional bond and fixed-income… pic.twitter.com/HZQLM9YgGG

— Bull Theory (@BullTheoryio) November 28, 2025

Hayes also highlighted the role of Digital Asset Treasury companies, which issue stock and debt to buy Bitcoin when their market NAV trades at a premium.

When those stocks fell to par or discount, he said, this model broke. DATs could no longer issue new securities in an accretive way. 

Some even had an incentive to sell Bitcoin and buy back their own shares.

“All we know is that we have essentially bottomed on the liquidity chart and the direction in the future is higher,” he said. “That’s why I believe that the $80,000 dip on Bitcoin recently is the bottom.”

He expects the next leg of liquidity to come less from the Fed and more from the commercial banking system, pointing to early signs of renewed bank lending and political plans for a credit-fuelled industrial build-out.

Why Bitcoin Is “Stuck” Around $90,000 For Now

Asked why Bitcoin still trades near $90,000 if the liquidity outlook is improving, Hayes pointed to uncertainty over how aggressively the new US administration will actually create credit.

Markets, he said, still question how and when another “$10 trillion” of liquidity will materialise. 

Promises about bank lending, industrial policy, and a new Fed chair remain political talk until they turn into concrete programs and flows.

“Once we actually start to see things happen, markets will price a bigger forward on where this dollar liquidity situation is and risk assets like Bitcoin will accelerate their rise in price,” Hayes said.

The post Arthur Hayes Sticks To His Extreme Bitcoin Price Prediction for Year-End appeared first on BeInCrypto.

XRP ETFs Record $643 Million in Net Inflows in First Month as Demand Surges

29 November 2025 at 04:05

XRP spot ETFs recorded $643.92 million in cumulative net inflows during their first month of trading, according to SoSoValue data. The products also reached $676.49 million in total net assets, capturing 0.50% of XRP’s market capitalization.

Daily inflows remained positive for most of the month. The strongest sessions included $243.05 million on November 14 and $164.04 million on November 24.

Trading Volume Resilient Despite XRP Price Volatility

The leading issuers—Grayscale, Franklin Templeton, Bitwise, and Canary—collectively drove steady inflows across US exchanges. 

Together, the four funds brought ETF-held XRP above 0.5% of total circulating supply, indicating early institutional interest.

XRP ETFs Total Net Assets. Source: SoSoValue

The ETFs generated a total value of $38.12 million in trading on November 26 alone. Trading volumes earlier in the month were higher, coinciding with large inflow spikes.

However, XRP’s market price remained volatile. The token traded around $2.23 as ETF demand offset wider crypto-market weakness.

Meanwhile, other major asset managers are looking to enter the XRP ETF race. 21Shares is expected to launch its spot ETF on Monday as WisdomTree’s application remains under review.

Early Signs Point to Sustained Institutional Demand

ETF inflows increased on nine of the past ten sessions. The most recent daily total showed $21.81 million entering XRP ETFs on November 26.

This inflow streak suggests institutions are still building exposure. It also reduces liquid supply on exchanges, as ETF custodians move XRP into regulated storage.

XRP ETFs Daily Inflows. Source: SoSoValue

Franklin Templeton disclosed 32.04 million XRP held in its ETF by November 25, signalling continued accumulation. 

This steady inflow pattern in the first month is positive for new crypto ETFs and reflects improved regulatory clarity for XRP products.

Meanwhile, XRP wasn’t the only altcoin to receive an ETF greenlight over the past week. Dogecoin, HBAR, and Litecoin spot ETFs also started trading earlier this month.

However, these funds did not receive any notable interest from institutional investors. Bitwise and Grayscale’s DogeCoin ETF only attracted around $2 million in inflows in their first 48 hours of trading.  

The post XRP ETFs Record $643 Million in Net Inflows in First Month as Demand Surges appeared first on BeInCrypto.

Coinbase Bitcoin Premium Turns Positive as Silver Hits Record High

29 November 2025 at 03:03

Bitcoin may be showing its first signs of demand recovery after a bruising month. The Coinbase Bitcoin Premium Index (CBPI) — a measure tracking whether US investors pay more or less for BTC on Coinbase vs. global exchanges — turned positive today for the first time in weeks. 

The shift comes just as silver surged to a new all-time high above $55/oz, signalling renewed appetite for hard-asset exposure across markets.

What the Coinbase Premium Turning Green Actually Means

The premium had spent almost the entire month of November in negative territory, reflecting softer US demand, ETF outflows, and weakened liquidity.

Now, the green print suggests that US spot buyers are finally paying a slight premium again, a sign that domestic demand is stabilising.



In simple terms, the Coinbase Premium Index compares BTC price on Coinbase (USD market) with its price on major global exchanges (USDT markets like Binance).

  • Positive premium → US investors buying aggressively
  • Negative premium → Lower US demand or stronger international flow
  • Neutral → Balanced global demand

Today’s shift into positive territory indicates that US spot demand has improved for the first time all month, even while broader sentiment still sits in extreme fear.

This matters because the US market has historically led BTC price inflection points — particularly during liquidity transitions or macro pivots.

https://x.com/KobeissiLetter/status/1994450463731675417 

The Silver and Bitcoin Correlation

Silver hitting an all-time high is notable on its own. But its timing alongside a newly positive Coinbase Premium adds an interesting behavioural layer.

Historically, BTC–Silver correlation is low and unstable. Long-term correlation usually sits near 0 to +0.3. It spikes only during major macro fear episodes, and collapses when crypto-specific factors dominate.

Right now, BTC and Silver are clearly decoupled. However, this decoupling highlights something important

When silver rallies strongly while Bitcoin stops falling, it often marks the end of fear-driven selling.

Binance whales are buying $BTC

Coinbase institutions are bidding too.

Finally some spot demand for Bitcoin. pic.twitter.com/oBzJiQrZSI

— Ted (@TedPillows) November 28, 2025

The Coinbase Premium turning green aligns with this pattern. Silver’s strength is signalling a broader hard-asset appetite. 

As the US premium flips positive, Bitcoin demand could be returning where it had vanished.

Overall, this does not mean the assets are correlated today — they’re not. 

But it does mean macro conditions (rates, liquidity, dollar weakness) are starting to support “alternative asset” flows again.

The post Coinbase Bitcoin Premium Turns Positive as Silver Hits Record High appeared first on BeInCrypto.

US Job Market Crisis Raises Stakes for Crypto Prices in December and January

29 November 2025 at 02:00

The weakening US labour market is emerging as a major risk variable for crypto heading into December and early 2026. Rising layoffs, slowing hiring, and deteriorating consumer confidence have intensified expectations of a Federal Reserve rate cut. 

The shift could influence Bitcoin and Ethereum more sharply than equities due to fragile liquidity conditions across digital assets.

Labour-Market Stress Increases Pressure on the Fed

Layoff announcements surged in October to their highest level since 2003. Several large employers cut jobs or froze hiring, reflecting tariff costs, AI restructuring, and post-shutdown uncertainty. 

Consumer confidence also fell in November as job insecurity increased.

Alternative data shows US layoffs are surging:

Job cuts tracked by MacroEdge jumped +70,609 MoM in October, to 154,559, the highest in at least 2 years.

Monthly job cuts have now exceeded 100,000 for the 5th time this year.

At the same time, layoff announcements compiled by… pic.twitter.com/zLRiMebfi5

— The Kobeissi Letter (@KobeissiLetter) November 28, 2025

Despite these pressures, weekly jobless claims remain low. Markets interpret this mixed picture as a sign that the economy is softening but not collapsing. 

As a result, traders now expect a 25-basis-point rate cut at the December meeting. Futures markets price a significant easing for 2026.

A December cut would mark a sharp pivot from the Fed’s earlier “higher for longer” stance. It would also signal that the central bank is responding to labour-market weakness before broader damage spreads.

Fed Rate Cut Probability For December. Source: CME FedWatch

Crypto Markets Are Highly Sensitive to Liquidity Signals

Bitcoin and Ethereum still operate in thin liquidity after the October 10 liquidation shock. Market makers reduced risk inventories, leaving order books with less depth. 

Tom Lee described the market as “limping” for six weeks due to damaged liquidity capacity.

These conditions increase the impact of macro shifts. When liquidity is thin, changes in interest-rate expectations typically move crypto faster than equities

This dynamic was clear during November, when ETF outflows and selling pressure pushed Bitcoin down nearly 30% from its October peak.

On-chain metrics now show signs of stabilisation. The 90-day Taker CVD has moved from persistent selling to neutral, indicating seller exhaustion. 

At the same time, users are borrowing against Bitcoin rather than selling it, which reduces immediate supply pressure but increases latent liquidation risk.

December Rally Is Possible, but Not Guaranteed

A December rate cut would reduce real yields and inject liquidity into risk assets. Bitcoin historically rallies during such conditions, especially after deep drawdowns. 

Several metrics already point to improving momentum. Fear and Greed Index readings lifted from 11 to 22. Average crypto RSI rose toward 60 after touching oversold levels earlier in the month. MACD also turned positive.

🔴Record layoffs in the US

US companies cut 153,000 jobs in October, 175% more than a year ago. That makes October the worst in 20 years and the rate the highest for the fourth quarter since 2008🗓

For the crypto market, this creates a double effect: on the one hand, a… pic.twitter.com/LcAcbjwhFk

— Vlados0707 (@Vladislav77001) November 9, 2025

However, ETF flow data remains uncertain. November saw heavy outflows, though recent days show tentative inflows. 

If ETF demand returns, thin liquidity could amplify upside moves. If outflows resume, the market could revisit recent lows.

Macro signals will therefore dominate crypto into year-end. A dovish Fed stance may trigger a rally similar to 2023. 

A hawkish tone could undermine the current recovery and reinforce the bearish trend seen in November.

Binance Bitcoin & Ethereum Exchange Inflow Value Is Structurally Elevated

“This often aligns with phases of rotation rather than pure accumulation. Large players move size onto the exchange, giving the market more room for distribution.” – By @TeddyVision pic.twitter.com/wnpOWkyhPL

— CryptoQuant.com (@cryptoquant_com) November 28, 2025

January 2026 Carries Added Volatility Risk

Even if crypto rallies in December, January remains uncertain. The combined October–November employment report arrives on December 16. The release may confirm deeper labour stress not yet captured in weekly data.

If layoffs accelerate into January, risk assets may weaken. Markets could interpret labour deterioration as a sign of recession. 

In that scenario, rate cuts may not offset broad risk aversion. Bitcoin often reacts first in such conditions due to its liquidity profile.

Alternatively, if the report shows moderate softness with stable wage growth, markets may price a controlled slowdown. 

This would support a continuation of any December rally into early 2026. In both cases, liquidity conditions will govern the scale of price swings.

With momentum improving and liquidity still thin, the market remains primed for a significant move. The direction will be set by how the Federal Reserve responds to growing labour-market pressure and how investors interpret the broader economic signal in the weeks ahead.

The post US Job Market Crisis Raises Stakes for Crypto Prices in December and January appeared first on BeInCrypto.

ETF XRP Catat Arus Masuk Bersih US$643 Juta di Bulan Pertama Saat Permintaan Meningkat

29 November 2025 at 04:05

ETF XRP spot mencatat arus masuk bersih kumulatif sebesar US$643,92 juta selama bulan pertama perdagangan, menurut data SoSoValue. Produk ini juga mencapai total aset bersih US$676,49 juta, menangkap 0,50% dari kapitalisasi pasar XRP.

Arus masuk harian tetap positif untuk sebagian besar bulan ini. Sesi terkuat mencakup US$243,05 juta pada 14 November dan US$164,04 juta pada 24 November.

Trading Volume Tetap Kuat Meski Volatilitas Harga XRP

Penerbit terkemuka—Grayscale, Franklin Templeton, Bitwise, dan Canary—bersama-sama mendorong arus masuk yang stabil di bursa AS.

Bersama-sama, keempat dana ini membawa ETF yang disimpan XRP di atas 0,5% dari total pasokan yang beredar, menunjukkan minat awal institusi.

Total Aset Bersih ETF XRP | Sumber: SoSoValue

ETF ini menghasilkan total nilai perdagangan US$38,12 juta pada 26 November saja. Volume perdagangan sebelumnya lebih tinggi, bertepatan dengan lonjakan arus masuk yang besar.

Namun, harga pasar XRP tetap fluktuatif. Token ini diperdagangkan sekitar US$2,23 ketika permintaan ETF mengimbangi kelemahan pasar kripto yang lebih luas.

Sementara itu, manajer aset besar lainnya melihat peluang untuk masuk ke perlombaan ETF XRP. 21Shares diperkirakan akan meluncurkan ETF spot mereka pada hari Senin sementara aplikasi WisdomTree masih dalam tinjauan.

Tanda Awal Menunjukkan Permintaan Institusional yang Berkelanjutan

Arus masuk ETF meningkat dalam sembilan dari sepuluh sesi terakhir. Total harian terbaru menunjukkan US$21,81 juta masuk ke ETF XRP pada 26 November.

Rantai arus masuk ini menunjukkan institusi masih membangun eksposur. Ini juga mengurangi pasokan cair di exchange, ketika kurator ETF memindahkan XRP ke penyimpanan yang diatur.

Arus Masuk Harian ETF XRP | Sumber: SoSoValue

Franklin Templeton mengungkapkan 32,04 juta XRP yang disimpan dalam ETF mereka pada 25 November, menandakan akumulasi yang berkelanjutan.

Pola arus masuk yang stabil dalam bulan pertama ini positif bagi ETF kripto baru dan mencerminkan kejelasan regulasi yang lebih baik untuk produk XRP.

Sementara itu, XRP bukan satu-satunya altcoin yang mendapat persetujuan ETF pekan lalu. Dogecoin, HBAR, dan Litecoin juga mulai diperdagangkan awal bulan ini.

Namun, dana ini tidak mendapat minat berarti dari investor institusi. ETF DogeCoin Bitwise dan Grayscale hanya menarik sekitar US$2 juta dalam arus masuk pada 48 jam pertama perdagangan.

Coinbase Bitcoin Premium Menjadi Positif saat Perak Mencapai Rekor Tertinggi

29 November 2025 at 03:03

Bitcoin mungkin menunjukkan tanda-tanda pemulihan permintaan pertamanya setelah bulan yang sulit. Coinbase Bitcoin Premium Index (CBPI) — ukuran yang melacak apakah investor AS membayar lebih atau kurang untuk BTC di Coinbase dibandingkan dengan exchange global — hari ini untuk pertama kalinya dalam beberapa minggu kembali positif.

Perubahan ini terjadi bersamaan ketika harga perak melonjak ke posisi tertinggi sepanjang masa di atas US$55/oz, yang menandakan peningkatan minat untuk eksposur aset keras di berbagai pasar.

Apa Artinya Premium Coinbase Menjadi Hijau

Sepanjang bulan November, premi ini hampir sepenuhnya berada di wilayah negatif, mencerminkan permintaan AS yang melemah, keluarnya dana ETF, dan likuiditas yang melemah.

Sekarang, adanya cetakan hijau menunjukkan bahwa pembeli spot AS akhirnya membayar sedikit premium lagi, menandakan bahwa permintaan domestik mulai stabil.



Sederhananya, Coinbase Premium Index membandingkan harga BTC di Coinbase (pasar USD) dengan harganya di exchange global utama (pasar USDT seperti Binance).

  • Premium positif → Investor AS membeli dengan agresif
  • Premium negatif → Permintaan AS lebih rendah atau aliran internasional lebih kuat
  • Netral → Permintaan global seimbang

Perubahan hari ini ke wilayah positif menunjukkan bahwa permintaan spot AS telah membaik untuk pertama kalinya dalam bulan ini, meskipun sentimen yang lebih luas masih berada dalam ketakutan ekstrem.

Ini penting karena pasar AS secara historis memimpin titik perubahan harga BTC — terutama selama transisi likuiditas atau perubahan makro.

https://x.com/KobeissiLetter/status/1994450463731675417

Hubungan Perak dan Bitcoin

Perak mencapai tertinggi sepanjang masa adalah hal yang penting tersendiri. Namun, waktunya bersamaan dengan Coinbase Premium yang baru saja positif menambah lapisan perilaku yang menarik.

Secara historis, korelasi BTC–Perak rendah dan tidak stabil. Korelasi jangka panjang biasanya berada di dekat 0 hingga +0,3. Ini hanya melonjak selama episode ketakutan makro besar, dan runtuh ketika faktor khusus kripto mendominasi.

Saat ini, BTC dan Perak jelas terlepas. Namun, keterlepasan ini menunjukkan sesuatu yang penting

Ketika perak reli dengan kuat sementara Bitcoin berhenti jatuh, sering kali menandakan akhir dari penjualan yang didorong oleh ketakutan.

Binance whales are buying $BTC

Coinbase institutions are bidding too.

Finally some spot demand for Bitcoin. pic.twitter.com/oBzJiQrZSI

— Ted (@TedPillows) November 28, 2025

Coinbase Premium yang berubah menjadi hijau sejalan dengan pola ini. Kekuatan perak menandakan selera yang lebih luas untuk aset keras.

Saat premium AS berbalik positif, permintaan Bitcoin bisa kembali di mana sebelumnya menghilang.

Secara keseluruhan, ini tidak berarti aset terhubung hari ini — memang tidak.

Tetapi ini berarti kondisi makro (suku bunga, likuiditas, kelemahan dolar) mulai mendukung aliran “aset alternatif” lagi.

Krisis Pasar Kerja AS Tingkatkan Taruhan Harga Aset Kripto di Desember dan Januari

29 November 2025 at 02:00

Pelemahan pasar tenaga kerja AS menjadi variabel risiko utama bagi kripto memasuki Desember dan awal 2026. Pemutusan hubungan kerja yang meningkat, melambatnya perekrutan, dan penurunan kepercayaan konsumen semakin memperkuat ekspektasi pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve. 

Perubahan ini dapat mempengaruhi Bitcoin dan Ethereum lebih tajam daripada ekuitas karena kondisi likuiditas yang rapuh di seluruh aset digital.

Stres Pasar Tenaga Kerja Tingkatkan Tekanan pada The Fed

Pengumuman pemutusan hubungan kerja meningkat tajam pada bulan Oktober ke tingkat tertinggi sejak 2003. Beberapa perusahaan besar memangkas pekerjaan atau membekukan perekrutan, mencerminkan biaya tarif, restrukturisasi AI, dan ketidakpastian pasca penutupan. 

Kepercayaan konsumen juga menurun pada bulan November seiring meningkatnya ketidakamanan pekerjaan.

Alternative data shows US layoffs are surging:

Job cuts tracked by MacroEdge jumped +70,609 MoM in October, to 154,559, the highest in at least 2 years.

Monthly job cuts have now exceeded 100,000 for the 5th time this year.

At the same time, layoff announcements compiled by… pic.twitter.com/zLRiMebfi5

— The Kobeissi Letter (@KobeissiLetter) November 28, 2025

Namun, klaim pengangguran mingguan tetap rendah. Pasar menafsirkan gambaran yang campur aduk ini sebagai tanda bahwa ekonomi melemah tapi tidak runtuh. 

Akibatnya, trader sekarang mengharapkan pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan bulan Desember. Pasar Futures memprediksi pelonggaran yang signifikan untuk 2026.

Pemotongan di bulan Desember akan menandai perubahan tajam dari sikap The Fed sebelumnya “lebih tinggi lebih lama”. Ini juga akan menjadi sinyal bahwa bank sentral merespons pelemahan pasar tenaga kerja sebelum kerusakan yang lebih meluas terjadi.

Probabilitas Pemotongan Suku Bunga The Fed Untuk Desember | Sumber: CME FedWatch

Pasar Aset Kripto Sangat Sensitif terhadap Sinyal Likuiditas

Bitcoin dan Ethereum masih beroperasi dalam likuiditas tipis setelah kejutan likuidasi pada 10 Oktober. Pembuat pasar mengurangi inventaris risiko, membuat buku pesanan dengan kedalaman lebih sedikit. 

Tom Lee menggambarkan pasar sebagai “pincang” selama enam minggu akibat kapasitas likuiditas yang rusak.

Kondisi ini meningkatkan dampak dari perubahan makro. Ketika likuiditas tipis, perubahan ekspektasi suku bunga biasanya menggerakkan kripto lebih cepat daripada ekuitas

Dinamika ini terlihat jelas pada bulan November, ketika arus keluar ETF dan tekanan penjualan mendorong Bitcoin turun hampir 30% dari puncaknya di bulan Oktober.

Metrik on-chain kini menunjukkan tanda-tanda stabilisasi. CVD Taker 90 hari telah bergerak dari penjualan terus-menerus ke netral, menunjukkan kelelahan penjual. 

Di saat yang sama, pengguna meminjam dengan jaminan Bitcoin daripada menjualnya, yang mengurangi tekanan pasokan langsung namun meningkatkan risiko likuidasi laten.

Reli Desember Mungkin Terjadi, namun Tidak Dijamin

Pemotongan suku bunga pada Desember akan mengurangi imbal hasil riil dan menyuntikkan likuiditas ke aset berisiko. Bitcoin secara historis reli dalam kondisi seperti itu, terutama setelah penurunan tajam. 

Beberapa metrik sudah menunjukkan momentum yang membaik. Bacaan Fear and Greed Index naik dari 11 ke 22. Rata-rata Relative Strength Index (RSI) crypto naik menuju 60 setelah menyentuh level oversold di awal bulan. MACD juga berubah positif.

🔴Record layoffs in the US

US companies cut 153,000 jobs in October, 175% more than a year ago. That makes October the worst in 20 years and the rate the highest for the fourth quarter since 2008🗓

For the crypto market, this creates a double effect: on the one hand, a… pic.twitter.com/LcAcbjwhFk

— Vlados0707 (@Vladislav77001) November 9, 2025

Namun, data arus ETF tetap tidak pasti. Bulan November menunjukkan arus keluar yang besar, meskipun hari-hari terakhir menunjukkan arus masuk yang tentatif. 

Jika permintaan ETF kembali, likuiditas tipis dapat memperkuat pergerakan naik. Jika arus keluar berlanjut, pasar mungkin kembali ke level terendah baru-baru ini.

Sinyal makro akan mendominasi kripto hingga akhir tahun. Sikap dovish The Fed dapat memicu reli seperti 2023. 

Sikap hawkish dapat melemahkan pemulihan saat ini dan memperkuat tren bearish yang terlihat pada bulan November.

Binance Bitcoin & Ethereum Exchange Inflow Value Is Structurally Elevated

“This often aligns with phases of rotation rather than pure accumulation. Large players move size onto the exchange, giving the market more room for distribution.” – By @TeddyVision pic.twitter.com/wnpOWkyhPL

— CryptoQuant.com (@cryptoquant_com) November 28, 2025

Januari 2026 Nampaknya Membawa Risiko Volatilitas Tambahan

Meski kripto reli pada Desember, Januari tetap tidak pasti. Laporan pekerjaan gabungan Oktober–November tiba pada 16 Desember. Rilis ini mungkin mengkonfirmasi tekanan tenaga kerja yang lebih dalam yang belum tertangkap dalam data mingguan.

Jika pemutusan hubungan kerja meningkat pada Januari, aset berisiko bisa melemah. Pasar dapat menafsirkan penurunan tenaga kerja sebagai tanda resesi. 

Dalam skenario itu, pemotongan suku bunga mungkin tidak mengimbangi aversi risiko yang meluas. Bitcoin sering bereaksi lebih dulu dalam kondisi seperti itu karena profil likuiditasnya.

Sebaliknya, jika laporan menunjukkan kelemahan moderat dengan pertumbuhan upah yang stabil, pasar mungkin memperkirakan pelambatan yang terkendali. 

Ini dapat mendukung kelanjutan reli Desember hingga awal 2026. Dalam kedua kasus, kondisi likuiditas akan memengaruhi besarnya fluktuasi harga.

Dengan momentum yang membaik dan likuiditas yang masih tipis, pasar tetap siap untuk pergerakan signifikan. Arah akan ditentukan oleh bagaimana Federal Reserve merespons tekanan pasar tenaga kerja yang meningkat dan bagaimana investor menafsirkan sinyal ekonomi yang lebih luas dalam minggu-minggu mendatang.

Rivalitas UFC Conor McGregor dan Khabib Meletus Lagi Setelah Tuduhan ‘Scam’ NFT

28 November 2025 at 06:44

Kembali lagi ke spotlight, perseteruan antara Conor McGregor dan Khabib Nurmagomedov kali ini mendominasi Crypto Twitter. McGregor menuduh koleksi NFT berbasis Telegram terbaru milik Khabib menipu penggemar.

Tudingan ini memicu tanggapan cepat dari Khabib dan intervensi tajam dari penyelidik on-chain ZachXBT, yang mengalihkan perhatian ke peluncuran token kontroversial milik McGregor sendiri.

Pertikaian Kripto Muncul Setelah Peluncuran NFT Khabib

Khabib mempromosikan koleksi digital baru di Telegram minggu ini, bertema topi papakha Dagestan yang biasanya ia pakai saat UFC walkouts.

Koleksi tersebut terjual habis dengan cepat, menghasilkan sekitar US$4,4 juta dalam sehari.

Tweet dari Conor McGregor yang Sekarang Dihapus

Mantan juara UFC tersebut menggambarkan NFT sebagai hadiah digital budaya, bukan aset spekulatif. Dia menyoroti keterkaitannya dengan tradisi Dagestan dan menyajikannya sebagai barang yang dapat dibagikan dalam ekosistem Telegram.

Namun, McGregor secara publik menolak narasi tersebut. Dia menuduh Khabib menjalankan “skema multi-juta dollar,” dengan menyatakan bahwa postingan promosi dihapus setelah penjualan selesai. 

Komentar-komentarnya langsung memicu reaksi keras dari komunitas MMA dan kripto.

Can anybody find me a single person who bought the Khabib NFT who is claiming they have been scammed?

Can anyone show me a single shred of evidence of Khabib misrepresenting what he was selling?

The answer to both those questions are no. We get it you guys hate Muslims

— MMA Joey (@MMAJOEYC) November 26, 2025

McGregor Tingkatkan Persaingan Jangka Panjang

Postingan McGregor menghidupkan kembali perseteruan pahit yang dimulai dari UFC 229, di mana Khabib mengalahkannya pada tahun 2018. Kedua belah pihak sering saling menyerang, sering kali merujuk pada keluarga, warisan, dan kebanggaan nasional.

Kali ini, McGregor mengklaim Khabib memanfaatkan warisan ayahnya dan simbol budaya Dagestan untuk menyesatkan penggemar. Pesannya menggambarkan peluncuran ini sebagai “cara cepat” untuk mendapatkan uang yang menyamar sebagai warisan budaya. 

Tuduhan ini menyebar dengan cepat, menarik reaksi kuat di media sosial.

Khabib menanggapi dalam hitungan jam. Dia menyebut McGregor sebagai “pembohong absolut” dan menuduhnya mencoba “menghitamkan namaku” sejak kekalahan UFC 229. 

Dia menegaskan kembali bahwa NFT adalah hadiah budaya dan membantah melakukan kesalahan apa pun.

Intervensi ZachXBT Mengubah Narasi

Perseteruan ini semakin meningkat ketika penyelidik on-chain ZachXBT ikut dalam percakapan ini. Dia memposting ulang komentar McGregor tetapi mengembalikan tuduhan tersebut padanya.

There is just no way good guy McGregor used his reputation, as well as Irish culture, to scam his fans and fire sell a bunch of digital tokens’s online and then delete all of the posts after they were sold, leaving his fans robbed of their money?

There is just no way good guy… pic.twitter.com/CuUzvPGiKS

— ZachXBT (@zachxbt) November 26, 2025

ZachXBT menyoroti token REAL milik McGregor yang gagal awal tahun ini. Koin tersebut mengumpulkan jauh lebih sedikit dari target publiknya, harga turun tajam, dan kehilangan dukungan komunitas dalam beberapa minggu.

McGregor kemudian menghapus sebagian besar postingan promosi, meninggalkan proyek tersebut dan membuat investor frustrasi.

Crypto Twitter dengan cepat menyebut ini sebagai kemunafikan. Banyak yang mencatat bahwa token McGregor sendiri menunjukkan lebih banyak bendera merah dibandingkan koleksi Telegram Khabib.

Setelah reaksi keras meningkat, McGregor menghapus postingan “penipuan”-nya tentang Khabib.

Meski ada tuduhan tersebut, tidak ada laporan yang menunjukkan bahwa pembeli kehilangan akses ke NFT mereka. Barang-barang tersebut tetap berfungsi sebagai hadiah digital di dalam Telegram, tanpa utilitas yang rusak atau aset yang dibekukan.

Khabib tidak memasarkan peluncuran ini sebagai investasi finansial. 

Pasar Crypto Isyaratkan Pola Dua Tahun Pasca-Thanksgiving Kembali

28 November 2025 at 03:53

Pasar aset kripto menunjukkan pemulihan berarti pertama setelah penjualan besar di bulan November yang berat, dan beberapa metrik kini menyerupai kondisi yang sama seperti yang terlihat saat Hari Thanksgiving pada tahun 2022 dan 2023.

Bitcoin telah pulih ke level US$91.000, ETH kembali di atas US$3.000, dan pasar yang lebih luas kembali ke warna hijau yang hati-hati. Pantulan ini terjadi saat para trader memasuki akhir pekan libur panjang AS yang secara historis menentukan nada untuk Desember.

Indikator Pasar Nampak Positif Setelah Berminggu-minggu Ketakutan

Data Fear and Greed Index menunjukkan sentimen meningkat dari 11 minggu lalu menjadi 22 hari ini, meskipun masih berada di “Ketakutan Ekstrem.”

Perubahan ini sejalan dengan kenaikan stabil dalam rata-rata RSI aset kripto, yang naik dari 38,5 tujuh hari yang lalu menjadi 58,3 hari ini. Pembacaan ini menandakan peningkatan kekuatan setelah kondisi terjual terlalu banyak yang dalam di awal bulan.

Rata-rata RSI Aset Kripto Pada Hari Thanksgiving 2025 | Sumber: CoinMarketCap

Momentum juga berbalik positif. MACD yang dinormalisasi di berbagai aset utama telah berubah positif untuk pertama kalinya sejak awal November.

Sekitar 82% dari aset kripto yang dilacak kini menunjukkan momentum tren positif. Bitcoin, Ethereum, dan Solana tampil di zona bullish pada heatmap MACD CoinMarketCap.

Aksi harga mendukung perubahan ini. Bitcoin naik 6% dalam seminggu ini. Ethereum meningkat hampir 8%. Solana naik hampir 8% dalam periode yang sama.

Kapitalisasi pasar telah tumbuh menjadi US$3,21 triliun, naik 1,1% dalam 24 jam terakhir.

Rata-rata MACD Aset Kripto Pada Hari Thanksgiving 2025 | Sumber: CoinMarketCap

Sebuah Pola Pascathanksgiving yang Dikenal Telah Muncul

Pemulihan saat ini mencerminkan struktur yang telah terlihat dua kali sebelumnya. Pada tahun 2022 dan 2023, pasar memasuki Thanksgiving setelah penurunan tajam dan kemudian stabil hingga Desember.

Pada tahun 2022, Bitcoin turun mendekati US$16.000 setelah keruntuhan FTX. Saat Thanksgiving, tekanan jual telah habis, dan pasar diperdagangkan sideways hingga Natal.

Itu adalah fase konsolidasi bear yang dalam, bukan reli.

Pada tahun 2023, Bitcoin memasuki Thanksgiving di US$37.000 setelah koreksi tajam pada bulan September-Oktober. Ekspektasi ETF yang kuat dan kondisi likuiditas yang membaik mendorong BTC ke US$43.600 saat Natal. Itu adalah reli bullish awal klasik di bulan Desember.

Kinerja Bitcoin Antara Hari Thanksgiving dan Natal (2021–2024)

Tahun ini, pola tersebut kembali mengulangi satu elemen yang familiar: crash di bulan November terjadi lebih awal, dan pada saat Thanksgiving, momentum jual telah mereda.

90 hari Taker CVD Bitcoin telah bergeser dari dominasi jual yang terus-menerus ke netral, menandakan bahwa penjual agresif telah mundur. Funding rate dan data leverage mendukung interpretasi yang sama.

BREAKING: The S&P 500 closes the day +0.7% higher, adding +$2.5 trillion of market cap since last week’s low.

Happy Thanksgiving to all! pic.twitter.com/tsjKylr5UV

— The Kobeissi Letter (@KobeissiLetter) November 26, 2025

Kerugian Likuiditas Masih Mempengaruhi Siklus Saat Ini

Ketua BitMine Tom Lee menggambarkan pasar sebagai “terhuyung-huyung” setelah kejutan likuidasi pada 10 Oktober.

Dia mengatakan pembuat pasar terpaksa memperkecil neraca mereka, melemahkan kedalaman pasar di berbagai exchange. Kondisi kerentanan ini terus berlanjut hingga November.

Namun, Lee juga berpendapat bahwa Bitcoin cenderung bergerak signifikan dalam waktu singkat ketika likuiditas pulih. Dia mengharapkan reli Desember yang kuat jika Federal Reserve memberikan sinyal sikap lebih lunak.

Data on-chain sejalan dengan pandangan ini. Angka agunan Nexo menunjukkan pengguna masih lebih memilih meminjam dengan jaminan Bitcoin daripada menjualnya.

BTC menyumbang lebih dari 53% dari semua agunan di platform. Perilaku ini mengurangi tekanan jual langsung, membantu menstabilkan pasar spot. Tapi ini juga menambah leverage tersembunyi yang bisa memperbesar volatilitas di masa depan.

'@Nexo users aren’t selling their Bitcoin, they’re borrowing against it.

BTC now accounts for 54.3% of all collateral on the platform, holding a steady 53–57% range for months.

It confirms Bitcoin is the dominant asset users leverage when they need liquidity. pic.twitter.com/bhmL9UdUvO

— CryptoQuant.com (@cryptoquant_com) November 27, 2025

Sepertinya Kita Memasuki Pola Liburan Dua Tahun

Tiga faktor sekarang tampak mirip dengan kondisi pasca-Thanksgiving tahun 2022 dan 2023:

  • Kejenuhan penjual: Taker CVD yang bergeser ke netral menunjukkan akhir dari penjualan paksa untuk saat ini.
  • Pemulihan momentum: Metrik MACD dan RSI telah berbalik tajam setelah mencapai titik terendah di awal November.
  • Stabilisasi likuiditas: Pembuat pasar masih terluka, namun volatilitas telah mereda dan arus keluar ETF melambat.

Jika pola ini berlanjut, Desember bisa menghasilkan salah satu dari dua hasil berdasarkan dua tahun terakhir:

  • Konsolidasi sideways seperti 2022 jika likuiditas tetap tipis.
  • Reli singkat dan tajam seperti 2023 jika kondisi makro berbalik mendukung.

Faktor penentu kemungkinan besar adalah nada dari Federal Reserve awal Desember dan perilaku arus ETF Bitcoin. Likuiditas tipis berarti bahkan arus masuk yang moderat bisa menggerakkan harga dengan cepat.

#Bitcoin Testing 90k 
if it holds its the first step to a Santa Rally pic.twitter.com/QhHQNfDQPk

— RudoViljoen (@TheChartArtist) November 19, 2025

Desember Bisa Memberikan Pergerakan Besar ke Arah Mana Pun

Pasar telah memasuki fase transisi daripada tren yang jelas. Sentimen masih sangat takut, namun indikator harga dan momentum menunjukkan pemulihan. 

Posisi Bitcoin di atas US$91.000 menunjukkan pembeli bersedia mempertahankan level kunci, meski kedalaman order-book tetap lemah.

Dengan tekanan jual yang memudar dan momentum teknis yang meningkat, lingkungan saat ini menyerupai setup pasca-Thanksgiving yang menandai dua siklus akhir tahun terakhir. 

Bitcoin dominance looks weak here.

ETH/BTC is holding above the 0.03-0.032 support zone.

It seems like we could see ETH outperformance in December. pic.twitter.com/IRQS05mETi

— Ted (@TedPillows) November 27, 2025

Jika pola tersebut tetap, Desember tidak akan datar. Sepertinya akan ada pergerakan yang menentukan saat kondisi likuiditas bergeser.

Arah pergerakan, bagaimanapun, akan lebih bergantung pada sinyal makro dan permintaan ETF dalam beberapa minggu ke depan daripada narasi kripto.

Tom Lee dari BitMine dan Data On-Chain Isyaratkan Pergerakan Besar Bitcoin di Bulan Desember

28 November 2025 at 00:55

Bitcoin mungkin akan menghadapi Desember yang menentukan seiring kondisi likuiditas mengetat dan metrik on-chain berubah. Ketua BitMine Tom Lee mengatakan pasarnya telah “merangkak” sejak kejutan likuidasi 10 Oktober, namun ia berargumen bahwa kondisi saat ini mendukung pergerakan besar sebelum akhir tahun.

Tren on-chain terbaru dan data kolateral exchange menunjukkan tekanan serupa yang sedang membangun di bawah permukaan.

Kerusakan Likuiditas Masih Mendefinisikan Pasar

Lee berujar kepada CNBC bahwa kejadian bulan Oktober tersebut merusak neraca keuangan market-maker dengan signifikan. 

Ia menggambarkan perusahaan-perusahaan ini sebagai “bank sentral” kripto yang bertanggung jawab atas kedalaman, spread, dan inventori. Ketika neraca mereka menyusut, likuiditas menyusut selama berminggu-minggu.

WATCH: Tom Lee says “Bitcoin could hit a new all-time high before year-end” pic.twitter.com/13czeJdJeL

— BeInCrypto (@beincrypto) November 27, 2025

Hal ini sejalan dengan kinerja pasar sejak awal Oktober. Bitcoin telah turun hampir 30% dari puncaknya di US$126.000. 

Sementara itu, bulan November menjadi salah satu bulan terburuk baik untuk harga maupun arus ETF dalam beberapa tahun terakhir.

Market maker menarik modal risiko setelah gelombang likuidasi menghapus sekitar US$19 miliar posisi leverage. 

Kedalaman order-book turun tajam di berbagai exchange besar, menciptakan celah yang memperkuat pergerakan ke bawah. Dalam kondisi seperti ini, Bitcoin dan Ethereum cenderung merespons lebih awal terhadap tekanan makro dibandingkan ekuitas.

Meskipun mengalami kerusakan ini, Lee memperkirakan reli kuat di bulan Desember, dengan mengutip kemungkinan pergeseran dovish dari Federal Reserve.

“Bitcoin membuat pergerakan terbaiknya dalam 10 hari setiap tahun, saya pikir beberapa dari hari-hari tersebut masih akan terjadi sebelum akhir tahun,” ucap Tom Lee.

Metrix On-Chain Menunjukkan Penjual Kehilangan Kontrol

Bitcoin’s 90-day Spot Taker CVD telah berubah dari dominasi jual yang persisten menjadi posisi netral. Indikator ini melacak order pasar agresif di spot exchange.

Bitcoin Spot Taker CVD (Cumulative Volume Delta, 90 hari) | Sumber: CryptoQuant

Bar merah mendominasi dari awal September hingga pertengahan November, menunjukkan tekanan jual taker yang berkelanjutan.

Pergerakan terbaru ke posisi netral menandai jeda dalam pola tersebut. Ini menyarankan fase penjualan agresif telah habis. 

Namun, ini tidak menunjukkan dominasi pembeli yang kuat. Sebaliknya, pasar telah memasuki fase seimbang yang umum dalam pasar bear di akhir siklus.

Harga tetap jauh di bawah level Oktober, namun ketiadaan tekanan jual taker yang persisten menunjukkan stabilitas yang lebih baik. 

Perubahan ini sejalan dengan pengaturan ulang leverage yang lebih luas yang terlihat di pasar futures, di mana funding rates bergerak mendekati nol.

Tren Pinjaman Menunjukkan Tangan Kuat, tapi Leverage Rapuh

Data CryptoQuant menunjukkan pengguna Nexo lebih memilih meminjam dengan jaminan Bitcoin daripada menjualnya. BTC menyumbang 53% hingga 57% dari semua kolateral di platform. Rentang ini bertahan selama beberapa bulan meskipun ada penurunan.

'@Nexo users aren’t selling their Bitcoin, they’re borrowing against it.

BTC now accounts for 54.3% of all collateral on the platform, holding a steady 53–57% range for months.

It confirms Bitcoin is the dominant asset users leverage when they need liquidity. pic.twitter.com/bhmL9UdUvO

— CryptoQuant.com (@cryptoquant_com) November 27, 2025

Perilaku ini mengurangi tekanan jual langsung. Ini juga menegaskan bahwa holder jangka panjang terus memperlakukan Bitcoin sebagai sumber likuiditas utama mereka. 

Namun, ini menambahkan lapisan kerentanan lain. Jika Bitcoin turun lebih jauh, posisi yang berkolateral menghadapi risiko likuidasi.

Ditambah dengan order book yang tipis, penjualan terpaksa dapat menghasilkan volatilitas yang berlebihan. Dinamika ini mencerminkan kerapuhan akhir-bear daripada kekuatan awal-bull.

Pasar Terjebak antara Kelelahan dan Likuiditas Rendah

Struktur pasar saat ini mencerminkan transisi daripada pembalikan yang bersih. Arus keluar ETF, likuiditas yang rusak, dan ketidakpastian makro terus memberi tekanan pada harga. 

Namun, penjualan on-chain telah mereda, dan holder struktural terus mempertahankan posisi.

Hasilnya adalah lingkungan di mana katalis kecil dapat menghasilkan pergerakan besar. 

🚨TOM LEE: YEAR-END RALLY IS COMING

Despite a brutal six weeks, Tom Lee says a STRONG December rally is on deck, backed by by a dovish incoming Fed pivot. pic.twitter.com/G9afNmV0RR

— Coin Bureau (@coinbureau) November 27, 2025

Sebuah pergeseran dovish dari The Fed kemungkinan akan menembus order book yang tipis dan mempercepat rebound. Kejutan makro lainnya dapat memicu pengurangan leverage baru.

Pandangan Lee sejalan dengan pengaturan ini. Pasar telah berhenti berdarah, namun tetap rapuh. Bitcoin memiliki sejarah menghasilkan pergerakan dua digit dalam periode yang terkompresi, terutama setelah likuidasi agresif.

Seiring datangnya bulan Desember, baik kondisi likuiditas maupun data on-chain menunjukkan pergerakan besar berikutnya semakin dekat. 

Arah pergerakan akan bergantung pada sinyal makro dan arus ETF, bukan hanya pada sentimen saja.

❌