Reading view

3 Altcoin yang Perlu Dipantau Akhir Pekan Ini | 20 – 21 Desember

Pasar aset kripto memasuki pekan terakhir di tahun 2025, dan ini akan menjadi akhir pekan kedua terakhir di tahun ini. Karena Bitcoin dan altcoin lainnya masih bergerak tanpa arah yang jelas, faktor eksternal dapat menjadi pemicu dalam beberapa hari mendatang.

BeInCrypto telah menganalisis tiga altcoin yang menawarkan peluang menarik bagi investor di akhir pekan ini.

Midnight (NIGHT)

NIGHT muncul sebagai altcoin dengan performa terbaik minggu ini, naik 61% sejak peluncuran. Momentum awal yang kuat ini terus menarik minat spekulatif. Kenaikan tajam mencerminkan tingginya permintaan dari trader yang ingin mendapatkan eksposur ke aset baru dengan potensi pertumbuhan tinggi.

Minat investor didorong oleh keterkaitan pengembangan NIGHT dengan Charles Hoskinson dan ekosistem Cardano lewat chain Midnight. Sekarang, token tersebut sudah memiliki kapitalisasi pasar lebih dari US$1 miliar. Dengan harga perdagangan mendekati US$0,064, NIGHT berpotensi breakout ke atas US$0,065 dan US$0,075, dengan target tertinggi sepanjang masa di US$0,088.

Ingin insight token seperti ini? Daftar ke Newsletter Harian Crypto Editor Harsh Notariya di sini.

NIGHT Price Analysis.
Analisis Harga NIGHT | Sumber: TradingView

Risiko turun tetap tinggi untuk token yang baru saja diluncurkan. Pengambilan untung yang terlalu cepat dapat membalikkan momentum dengan cepat. Jika tekanan jual bertambah, NIGHT bisa turun ke US$0,045. Gerakan seperti ini akan menghapus kenaikan terbaru, membatalkan skenario bullish, dan meningkatkan volatilitas jangka pendek.

Pump.fun (PUMP)

PUMP bergerak berlawanan dengan NIGHT, di mana token ini menjadi salah satu altcoin dengan performa terburuk minggu ini. Token ini sudah turun lebih dari 35%, dengan harga mendekati US$0,00197. Tekanan jual yang terus terjadi menunjukkan sentimen yang lemah, karena investor terus mengurangi eksposur di tengah ketidakpastian pasar yang lebih luas.

Walau mengalami penurunan, indikator teknikal menawarkan sinyal rebound potensial. Relative Strength Index telah masuk ke wilayah oversold, menandakan tekanan jual kemungkinan mulai melemah. Jika pembeli mulai masuk, PUMP bisa reli kembali ke atas US$0,00212 dan memperpanjang kenaikan menuju resistance di US$0,00242.

PUMP Price Analysis.
Analisis Harga PUMP | Sumber: TradingView

Skenario pemulihan masih rapuh. Jika gagal menarik minat beli, penurunan bisa berlanjut. Jika breakdown di bawah level saat ini terjadi, PUMP bisa saja turun ke support US$0,00171. Pergerakan ini akan membatalkan prospek bullish dan memperkuat risiko penurunan lebih lanjut.

Bitcoin Cash (BCH)

Bitcoin Cash naik 8% hari ini karena aktivitas spesifik aset, bukan karena pergerakan Bitcoin secara umum. Reli ini dipicu oleh spekulasi tentang pendiri ShapeShift, Erik Voorhees, yang menukar 4.619 ETH senilai US$13,42 juta dengan 24.950 BCH dari wallet yang tidak aktif selama sembilan tahun, sehingga memicu kembali minat pasar.

Meski demikian, Erik Voorhees telah mengonfirmasi bahwa wallet tersebut bukan miliknya, dan dia juga tidak memiliki BCH. Walau begitu, reli yang sudah terpicu oleh spekulasi ini sepertinya akan berlanjut hingga akhir pekan.

Masuknya dana investor yang terus berlanjut, tertunjuk oleh kenaikan Chaikin Money Flow, memperkuat peluang kenaikan. Jika permintaan tetap kuat, BCH bisa breakout di atas US$593 dan bergerak ke arah US$624, menandakan kekuatan pemulihan jangka pendek berkat keyakinan pasar yang baru.

BCH Price Analysis.
Analisis Harga BCH | Sumber: TradingView

Risiko turun tetap menghantui jika momentum melemah. Jika gagal menembus US$593, Bitcoin Cash mungkin tetap terkunci di bawah US$600. Dalam kondisi itu, permintaan yang melemah bisa menarik BCH ke US$555 atau lebih rendah, memperkuat konsolidasi dan membatalkan prospek bullish jangka pendek.

  •  

Inflasi Melambat, Kepercayaan Lemah: Apa Arti Data Konsumen Michigan untuk Bitcoin

Data ekonomi AS terbaru memberikan sinyal yang jelas tapi juga penuh nuansa bagi pasar. Tekanan inflasi mulai mereda, namun konsumen masih merasakan beban. 

Bagi Bitcoin dan pasar aset kripto secara umum, kombinasi ini mengindikasikan kondisi ekonomi makro yang membaik, meskipun volatilitas jangka pendek masih akan membayangi.

Mengapa Ekspektasi Inflasi Lebih Penting dari Sentimen

Sentimen konsumen AS naik tipis ke 52,9 pada bulan Desember, sedikit lebih tinggi dari November namun tetap hampir 30% lebih rendah dibandingkan tahun lalu, mengutip data dari University of Michigan. 

Di saat yang sama, ekspektasi inflasi terus menurun. Ekspektasi jangka pendek turun ke angka 4,2%, sementara ekspektasi jangka panjang turun ke 3,2%.

The University of Michigan consumer sentiment index came in worse than expected at 52.9 in December. pic.twitter.com/yQ79MOBt5R

— Yahoo Finance (@YahooFinance) December 19, 2025

Bagi pasar, ekspektasi inflasi ini jauh lebih penting daripada tingkat kepercayaan diri konsumen.

Sentimen konsumen mengukur bagaimana perasaan masyarakat tentang keuangan dan ekonomi mereka. Sementara itu, ekspektasi inflasi mengukur apa yang mereka pikirkan tentang harga di masa depan. Bank sentral jauh lebih memperhatikan hal yang kedua.

Penurunan ekspektasi inflasi jangka pendek dan panjang mengindikasikan bahwa rumah tangga meyakini tekanan harga mulai mereda dan akan tetap terkendali. 

Kondisi ini mendukung tujuan The Fed untuk meredam inflasi tanpa menerapkan kebijakan yang terlalu ketat dalam jangka waktu lama.

Data ini hadir setelah laporan CPI bulan November yang memperlihatkan inflasi menurun lebih cepat dari perkiraan. Kedua laporan tersebut menegaskan pesan yang sama: inflasi mulai kehilangan momentumnya.

Who do you believe:

A. University of Michigan consumer confidence below COVID April 2020 and Lehman September 2008 levels.

B. CPI inflation data, skewed by bogus OER? pic.twitter.com/FFEWj0I7OE

— Lawrence McDonald (@Convertbond) December 19, 2025

Arti Penting untuk Suku Bunga dan Likuiditas

Ekspektasi inflasi yang menurun mengurangi kebutuhan suku bunga tinggi. Pasar cenderung bereaksi dengan memperkirakan pemangkasan suku bunga lebih awal atau lebih dalam, meskipun pertumbuhan ekonomi masih lambat.

Bagi aset berisiko, termasuk kripto, ini penting karena:

  • Suku bunga yang lebih rendah menurunkan imbal hasil dari uang tunai dan obligasi
  • Imbal hasil riil cenderung turun
  • Kondisi keuangan perlahan melonggar

Secara historis, Bitcoin lebih responsif terhadap kondisi likuiditas daripada terhadap kepercayaan konsumen maupun pertumbuhan ekonomi.

Mengapa Kepercayaan Lemah Tidak Terlalu Berdampak pada Aset Kripto

Kepercayaan konsumen yang rendah mencerminkan tekanan biaya hidup, bukan karena permintaan yang anjlok. Orang-orang masih merasa terbebani, namun mereka tidak lagi terlalu khawatir harga akan naik tajam.

Pada dasarnya, pasar aset kripto tidak bergantung pada konsumsi masyarakat secara langsung seperti saham. Sebaliknya, pasar kripto merespons:

  • Ekspektasi suku bunga
  • Kekuatan Dollar
  • Likuiditas global

Hal ini membuat ekspektasi inflasi yang menurun menjadi hal yang positif bagi Bitcoin, walaupun kepercayaan konsumen masih lemah.

Mengapa Volatilitas Nampaknya Akan Terus Berlanjut

Kondisi seperti ini memang menguntungkan aset berisiko dalam jangka panjang, meski jalurnya tidaklah mulus.

Kepercayaan diri yang lemah menandakan pertumbuhan ekonomi masih rapuh. Hal ini membuat pasar lebih sensitif terhadap rilis data, strategi pelaku pasar, dan arus modal jangka pendek. Seperti yang terlihat setelah rilis laporan CPI, bahkan data makro yang positif bisa saja memicu pembalikan harga mendadak ketika leverage sedang tinggi.

Bagi Bitcoin sendiri, situasi ini biasanya menghasilkan:

  • Reaksi kuat terhadap berita makro
  • Gerakan harga yang tidak menentu
  • Reli yang lebih banyak didorong likuiditas ketimbang keyakinan

Melihat Ke Depan ke Januari 2026

Secara keseluruhan, data ini menunjukkan latar makro yang konstruktif bagi kripto menjelang awal 2026. Tekanan inflasi mulai mereda, kebijakan mulai longgar, serta kondisi likuiditas semakin membaik.

Namun di sisi lain, kepercayaan diri yang lemah menjelaskan kenapa volatilitas pasar masih tinggi dan rentan mengalami penurunan mendadak.

Poin utamanya sederhana: kondisi makro untuk Bitcoin terus membaik, tapi pergerakan harga akan tetap ditentukan oleh arus dana, leverage, dan momentum, bukan hanya optimisme belaka.

  •  

90% Pembeli HBAR Telah Pergi — Apakah Breakout Harga Sekarang Jadi Skenario Utama?

Hedera sedang bergerak ke zona berisiko. Dalam sebulan terakhir, tekanan beli turun hampir 90%, sementara harga HBAR terus turun. Sementara pasar aset kripto secara luas mencoba untuk stabil, Hedera sepertinya tidak mendapatkan respons yang sama, apalagi jika kita lihat di grafik.

Pembeli mulai menjauh alih-alih memanfaatkan penurunan harga. Pada titik ini, penurunan lebih lanjut bukan lagi kemungkinan kecil. Maka, itu mulai terlihat sebagai skenario dasar.

Spot buying hampir hilang karena tren turun tetap bertahan

Peringatan paling jelas terlihat pada pasar spot HBAR.

Pada pekan yang berakhir 10 November, Hedera mencatat arus keluar spot sekitar US$26,7 juta. Ini menunjukkan pembelian besar karena koin berpindah dari exchange. Namun, pada pekan yang berakhir 15 Desember, jumlah tersebut turun menjadi hanya US$2,4 juta. Artinya, dalam waktu sedikit lebih dari sebulan, tekanan beli ambruk sekitar 90%.

Buyers Leaving
Pembeli Pergi | Sumber: Coinglass

Ini penting karena harga HBAR sudah bergerak dalam channel menurun, yang termasuk pola bearish. Saat pembeli menghilang di tengah tren turun, penjual cuma butuh sedikit dorongan untuk mendorong harga lebih rendah. Pasar pun jadi rapuh.

Money Flow Index atau MFI mengonfirmasi lemahnya kondisi ini. MFI mengukur seberapa banyak dana yang masuk atau keluar dari suatu aset lewat pergerakan harga dan volume. Dalam kasus HBAR, MFI terus mencetak nilai terendah baru sejalan dengan harga, dan kini sudah jatuh ke zona oversold. Bukannya berbalik naik, indikator justru makin turun.

Ingin insight token seperti ini? Daftar ke Newsletter Harian Crypto Editor Harsh Notariya di sini.

No Dip Buying Visible
Tidak Terlihat Pembelian Saat Harga Turun | Sumber: TradingView

Hal ini menunjukkan tidak ada pembelian di saat harga koreksi, yang berarti keyakinan pada harga sangat minim.

Mengapa Skenario Breakdown Harga HBAR Semakin Kuat

Dengan permintaan spot yang lemah dan arus dana yang menurun, pergerakan harga HBAR-lah yang menjadi penentu akhir.

HBAR saat ini berada dekat batas bawah channel turun. Level kunci pertama yang perlu diamati adalah US$0,106. Kalau harga jatuh di bawah level itu pada penutupan harian, target berikutnya ada di kisaran US$0,095, sekitar 12% lebih rendah dari level saat ini. Jika harga mencapai sana, penurunan bearish semakin terkonfirmasi sehingga target US$0,078 pun ikut mengancam.

Pergerakan ini akan mengonfirmasi kelanjutan tren turun, bukan sekadar koreksi sementara.

HBAR Price Analysis
Analisis Harga HBAR | Sumber: TradingView

Agar skenario bearish ini gagal, HBAR harus mengalami perubahan besar. Harga harus kembali menembus berbagai zona resistance dan mampu ditutup di dekat US$0,155. Dengan tekanan beli spot ambruk dan MFI yang tetap lemah, peluangnya sepertinya sangat kecil saat ini.

Kesimpulannya cukup jelas. Dengan pembeli yang hampir menghilang, arus dana turun, dan harga sudah terjebak di pola bearish, risiko breakdown bukan sekadar kemungkinan saja. Saat ini, justru itu yang menjadi skenario utama atau bahkan kemungkinan paling mungkin terjadi.

  •  

Apakah Arthur Hayes Baru Saja Menjual Ethereum Senilai US$1,5 Juta?

Arthur Hayes telah memindahkan 508,647 ETH, dengan nilai sekitar US$1,5 juta, ke Galaxy Digital, dan langkah ini memicu spekulasi baru bahwa veteran kripto tersebut sedang mengurangi eksposurnya.

Lewat langkah ini, banyak yang terkejut karena belakangan Hayes justru memaparkan salah satu thesis bullish terkuatnya untuk Ethereum.

Spekulasi Penjualan Ethereum oleh Arthur Hayes

Data on-chain menunjukkan transfer tersebut berasal dari wallet yang terhubung pada Hayes dan masuk ke alamat deposit Galaxy Digital. 

Transfer ke institusi tidak selalu berarti akan ada penjualan langsung. Tapi, biasanya pergerakan seperti ini berkaitan dengan penyediaan likuiditas atau proses eksekusi over-the-counter.

Arthur Hayes Kirim 508 ETH Ke Galaxy Digital | Sumber: Arkham

Transaksi ini terjadi ketika Ethereum diperdagangkan sedikit di bawah level psikologis penting US$3.000, setelah Desember yang bergejolak akibat outflow ETF dan reposisi di derivatif.

Meski begitu, Hayes masih memegang lebih dari 4.500 ETH.

Jadi, jika ada penjualan itu hanya bagian dari manajemen portofolio, bukan keluar sepenuhnya.

Waktu langkah ini juga menarik. Baru beberapa hari lalu, Hayes menyampaikan penjelasan terperinci soal masa depan institusional Ethereum, dengan meyakini bahwa pelaku keuangan besar akhirnya menerima batasan blockchain privat.

“You can’t have a private blockchain. You must have a public blockchain for security and real usage.”

Hayes menggambarkan stablecoin sebagai katalis yang membuat Ethereum dapat diterima oleh keuangan tradisional. Ia memperkirakan bahwa perbankan akan membangun lebih banyak infrastruktur Web3 di atas Ethereum, bukan melalui ledger khusus.

“You’re going to see large banks start doing crypto and Web3 using a public blockchain. I think the public blockchain will be Ethereum.”

Ia juga menyadari bahwa masalah privasi masih menjadi tantangan untuk adopsi institusi, namun menurutnya kendala ini akan terselesaikan di level aplikasi atau layer-2, dengan Ethereum tetap menjadi fondasi keamanan.

“They might build an L2 that has some sort of privacy features… but the substrate, the security layer, is still Ethereum.”

namun kondisi pasar masih campuran. Ethereum masih sulit mempertahankan reli di atas US$3.000 karena exchange-traded fund (ETF) ETH spot mencatat outflow besar pada pertengahan Desember, sementara volatilitas di pasar derivatif juga makin mengecil. Ini mengindikasikan kehati-hatian, bukan ketakutan. 

Pada level protokol, aktivitas pengguna terus berpindah ke rollup sehingga biaya transaksi tetap rendah, tapi pendapatan fee untuk core Ethereum jadi terbatas.

Hayes juga menyampaikan pandangan realistis tentang harapan valuasi, dengan memberi target jangka panjang, bukan prediksi jangka pendek.

“If ETH gets to $20,000, that’s about 50 Ethereum to make a million… by the end of the cycle, by the next presidential election.”

Saat ini, aktivitas on-chain Hayes menggambarkan posisi taktis, bukan perubahan keyakinan. Thesis dia masih kokoh: Ethereum akan unggul jika stablecoin dan keuangan institusi on-chain bisa berkembang besar. 

Namun market sepertinya masih menunggu narasi itu benar-benar terwujud sepenuhnya.

  •  

Ethereum Lebih Unggul dari Bitcoin meskipun Harga Masih Tertahan di Bawah US$3.000

Ethereum masih sulit pulih karena terus gagal menutup harga di atas level US$3.000. ETH beberapa kali mencoba naik, tapi selalu kembali turun akibat tekanan jual.

Meskipun pergerakan harga membuat holder merasa frustrasi, data jaringan menunjukkan fundamental yang semakin kuat sehingga mungkin dapat mendukung pemulihan di masa depan.

Holder Ethereum Masih Bertahan

Ethereum kini memimpin semua aset kripto utama dalam jumlah wallet non-kosong. Jaringannya memiliki lebih dari 167,9 juta alamat aktif dengan saldo. Sebagai perbandingan, Bitcoin hanya punya sekitar 57,62 juta. Aset top cap lain tertinggal jauh dari kedua jaringan tersebut.

Dominasi ini menunjukkan basis pengguna Ethereum yang sangat luas dan ragam kegunaannya. Aktivitas decentralized finance, NFT, serta smart contract terus mendorong keterlibatan pengguna. Partisipasi tinggi menandakan kepercayaan dari pengguna, yang sangat penting dalam menjaga permintaan.

Ingin dapat insight token lain seperti ini? Daftar Newsletter Harian Crypto Editor Harsh Notariya di sini.

Ethereum Holders Data
Data Holder Ethereum | Sumber: Santiment

Indikator makro juga semakin memperkuat pandangan positif. Saldo Ethereum di exchange terpusat terus berkurang secara bertahap. Sejak awal bulan ini, sekitar 397.495 ETH telah ditarik dari exchange, sehingga pasokan jual yang tersedia langsung menjadi lebih sedikit.

Pengeluaran ETH dari exchange ini menandakan akumulasi pada level harga saat ini. ETH yang ditarik bernilai lebih dari US$1,17 miliar, menunjukkan keyakinan investor jangka panjang. Saldo exchange yang lebih rendah sering kali membuat tekanan jual berkurang sehingga bisa mendukung pemulihan harga saat permintaan meningkat.

Ethereum Balance on Exchanges
Saldo Ethereum di Exchange | Sumber: Glassnode

Harga ETH Bisa Tembus Batas Kritis

Harga Ethereum berada di kisaran US$2.946 pada waktu publikasi, masih di bawah level psikologis US$3.000. Aset ini terus memantul dari zona support US$2.762 selama beberapa pekan terakhir. Perilaku ini menunjukkan pembeli tetap mempertahankan di level bawah walau situasi pasar masih tidak pasti.

Bila tren positif berlanjut, ETH bisa mencoba breakout lagi melewati US$3.000. Jika berhasil, harga bisa menuju US$3.131. Momentum yang terus berlanjut dapat mendorong kenaikan ke US$3.287, yang menandakan kepercayaan yang makin besar dari partisipan ritel maupun institusi.

ETH Price Analysis.
Analisis Harga ETH | Sumber: TradingView

Risiko tetap muncul bila tekanan jual makin kuat. Jika ETH breakdown di bawah US$2.762, narasi pemulihan bisa makin lemah. Hilangnya support ini dapat mendorong Ethereum ke level US$2.681, yang merupakan titik terendah empat pekan terakhir dan bisa membatalkan prediksi bullish yang didukung metrik on-chain.

  •  

Harga Zcash Menanti Arah Walau Arthur Hayes Mendukung Model Privasinya — Tapi Kenapa?

Harga Zcash sulit menemukan arah yang jelas dalam beberapa minggu terakhir, meskipun naik lebih dari 600% dalam waktu 3 bulan. Token ini bergerak sideways, sementara bagian lain dari pasar aset kripto mencoba melakukan reli kecil.

Hal ini terjadi walau ada perhatian baru dari sosok ternama di dunia kripto. Dalam sebuah wawancara terbaru, Arthur Hayes berbicara positif mengenai desain Zcash.

Meski begitu, pergerakan harga ZEC menunjukkan keraguan walaupun ada kenaikan hampir 4% secara harian. Trader kini mempertimbangkan apakah support ini penting untuk jangka pendek atau grafik akan berbicara lebih dulu.

Arthur Hayes Bilang Seperti Ini Tentang Model Privasi

Arthur Hayes adalah co-founder BitMEX dan sosok yang terkenal di pasar aset kripto. Dalam wawancara terbarunya bersama Kyle Chasse, Hayes memaparkan alasan kenapa pandangannya terhadap privacy coin berubah seiring waktu.

GET ALL THE ALPHAhttps://t.co/BvfWWoPVMr

— Kyle Chassé 🐸 (@Kylechasse) December 18, 2025

Ia menjelaskan, dulu Monero dianggap privacy coin terkuat, namun data dan upgrade baru mengubah cara berpikirnya. Hayes juga menyoroti kemajuan Zcash, terutama pada transaksi terlindungi dan peningkatan kriptografi.

“That’s one of the reasons why I moved from the Monero camp into the Zcash camp when we talk about privacy coins,” ujar Hayes pada menit ke-30 wawancara.

Yang perlu diperhatikan adalah konteksnya. Hayes tidak membahas target harga Zcash. Dia juga tidak mengatakan agar pembeli segera masuk. Komentarnya lebih menekankan teknologi dan desain, bukan soal waktu masuk pasar.

Perbedaan inilah yang membuat harga belum merespons sampai sekarang.

Mengapa harga Zcash belum bereaksi

Meski mendapat perhatian dari Arthur Hayes, harga Zcash belum banyak bergerak. Alasannya bisa dilihat di grafik.

Pertama, crossover EMA bearish mulai terbentuk. EMA adalah exponential moving average, yang menunjukkan harga rata-rata dengan bobot lebih besar pada pergerakan terbaru.

Kalau EMA 20-hari bergerak di bawah EMA 50-hari, biasanya artinya penjual jangka pendek lebih dominan daripada pembeli. Saat ini, EMA 20-hari hampir menembus ke bawah EMA 50-hari. Hal ini membuat trader tetap waspada.

Mau insight token lain seperti ini? Daftar Newsletter Harian Crypto dari Editor Harsh Notariya di sini.

Bearish Cross Looms
Death Cross Mendekat | Sumber: TradingView

Kedua, on-balance volume (OBV) tidak mendukung harga. OBV melacak apakah volume masuk atau keluar. Antara 12 Desember sampai 18 Desember, harga Zcash bergerak turun dan OBV juga melemah. Ini menandakan pembeli belum menambah kekuatan. Jika OBV tidak naik, reli sering gagal dan tekanan turun biasanya sulit berbalik arah.

Volume Support Lacks
Dukungan Volume Kurang | Sumber: TradingView

Kalau digabungkan, gambaran menjadi jelas. Crossover EMA memperingatkan tekanan jangka pendek. OBV menunjukkan kelemahan dari sisi pembeli. Hal ini menjelaskan kenapa harga Zcash masih terjebak dan menunggu arah yang pasti.

Komentar Arthur Hayes memang memberi kepercayaan jangka panjang, tapi grafik memperlihatkan trader masih menunggu sinyal teknikal. Sampai pembeli masuk dengan volume nyata, harga sepertinya akan tetap belum pasti.

Faktor yang Bisa Menentukan Pergerakan Harga Zcash Selanjutnya

Aliran modal besar menjadi petunjuk paling jelas. Indikator CMF atau Chaikin Money Flow naik antara 11 Desember hingga 18 Desember, walau harga ZEC mengalami koreksi. Pola ini menunjukkan holder besar mulai berminat meski harga masih lemah.

namun, CMF masih di bawah garis nol. Hal itu penting. Jika berhasil tembus ke atas nol, biasanya mengonfirmasi pembelian nyata. Pada kasus sebelumnya, seperti awal November, harga langsung reli setelah CMF menembus level ini.

ZEC CMF Rising
CMF ZEC Naik | Sumber: TradingView

Untuk Zcash, levelnya sudah jelas. Penutupan harian yang bersih di atas US$434 akan menunjukkan pembeli mulai berkuasa lagi. Jika itu tercapai, zona penting berikutnya berada di sekitar US$516.

Zcash Price Analysis
Analisis Harga Zcash | Sumber: TradingView

Di sisi bawah, US$371 menjadi support kunci pertama. Jika harga turun di bawah level tersebut, para penjual bisa mendorongnya ke US$301, di mana minat beli sebelumnya muncul.

  •  

Jepang Perketat, Amerika Longgarkan: Bank Sentral Mana yang Sebenarnya Pengaruhi Pasar Saat Ini? | Berita Kripto AS

Selamat datang di US Crypto News Morning Briefing—ringkasan penting untuk perkembangan paling utama di dunia aset kripto hari ini.

Siapkan kopi karena Morning Briefing kali ini tidak hanya soal suku bunga. Kita juga akan membahas soal leverage, funding, dan pihak mana di Pasifik yang sebenarnya paling menentukan irama risiko aset ketika kebijakan berlawanan arah. Satu bank sentral melonggarkan kebijakan (AS), sedangkan yang lain mengetatkan (Jepang). Ketegangan di antara keduanya mulai mengubah likuiditas global dengan cara-cara yang tidak langsung terlihat di satu grafik atau candle harga.

Berita Kripto Hari Ini: Jepang Naikkan Suku Bunga, namun The Fed Turunkan, yang Mana Lebih Berdampak Kuat?

Pada saat ini, pasar global berada di persimpangan jalan, di tengah perbedaan kebijakan yang jarang terjadi dan sangat penting. Di satu sisi, The Fed AS sudah memangkas suku bunga untuk mendukung pertumbuhan yang melambat. Sebaliknya, Bank of Japan (BOJ) justru bergerak ke arah sebaliknya, menaikkan suku bunga ke level yang belum terlihat selama tiga dekade terakhir.

Pertanyaan yang dihadapi investor sekarang bukan lagi apakah langkah-langkah ini penting, tetapi kebijakan mana yang akhirnya lebih berpengaruh untuk likuiditas global, mata uang, dan pasar kripto.

Pada 19 Desember, BOJ menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 0,75%, level tertinggi sejak 1995. Ini menandai satu langkah lagi meninggalkan kebijakan moneter super longgar selama puluhan tahun. Para analis makro melihat langkah ini lebih dari sekadar perubahan kecil.

🚨 BREAKING: 🇯🇵 BOJ DELIVERS THE HIKE

Rates raised 25 bps to 0.75%, marking a 30-year high.

Japan’s era of ultra-easy money keeps fading.

This is a major global LIQUIDITY shift… watch yen and risk assets closely. 👀 pic.twitter.com/vfciRH84WJ

— Wise Advice (@wiseadvicesumit) December 19, 2025

Berbeda dengan pemangkasan suku bunga The Fed yang bersifat siklus dan dirancang untuk menghaluskan perlambatan ekonomi, pengetatan di Jepang bersifat struktural. Selama hampir 30 tahun, suku bunga Jepang yang mendekati nol telah menjadi salah satu sumber leverage murah terbesar di dunia.

Bahkan sedikit kenaikan sekarang membawa konsekuensi besar karena mengganggu strategi pendanaan yang selama ini mengakar di berbagai pasar global.

Dampak langsungnya paling terlihat di pasar mata uang. Meskipun kenaikan suku bunga ini bersejarah, yen sempat melemah karena Gubernur Kazuo Ueda hanya memberikan penjelasan terbatas soal kecepatan pengetatan di masa depan.

Reuters menyebutkan bahwa nilai yen turun karena BOJ “tetap samar soal arah pengetatan.” Hal ini memperlihatkan bahwa forward guidance, bukan hanya kenaikan suku bunga itu sendiri, tetap sangat penting.

Meski demikian, para analis berpendapat jalur transmisi utamanya ada di tempat lain: yen carry trade, seperti yang dilaporkan dalam US Crypto News terbaru.

Saat yield Jepang naik dan selisih suku bunga AS–Jepang menyempit, meminjam yen untuk mendanai posisi yang memberikan imbal hasil lebih tinggi jadi makin mahal.

Fed cut rates, but the message mattered more than the cut. Their dot plot now shows fewer cuts ahead. That flipped expectations from “easy money coming” to “higher for longer.” At the same time, BOJ hike expectations strengthened the yen → yen carry trades started unwinding →… pic.twitter.com/eSaJLWQajg

— Dmytro V7 🇺🇦 (@V7Dmytro) December 16, 2025

Di sinilah perbedaan antara Tokyo dan Washington menjadi sangat penting:

  • Pemangkasan suku bunga The Fed biasanya secara bertahap mendukung pasar dengan melonggarkan kondisi kredit.
  • Berbeda dengan itu, pengetatan dari BOJ memaksa pasar untuk langsung mengubah posisi karena biaya leverage meningkat.

Pasar kripto selama ini merasakan dampak tersebut lebih cepat dibandingkan aset tradisional. Siklus pengetatan BOJ sebelumnya sering bersamaan dengan penurunan harga Bitcoin tajam sebesar 20–30% ketika likuiditas mengetat dan carry trade terurai.

THE BANK OF JAPAN MIGHT BE BITCOIN’S BIGGEST ENEMY

Japan holds the most US debt.
Every time they hike, Bitcoin bleeds:

March 2024: -23%
July 2024: -30%
Jan 2025: -31%

Next hike: Dec 19
Next move: loading…

If the pattern repeats, $70K is in play. pic.twitter.com/R5916R702I

— Merlijn The Trader (@MerlijnTrader) December 14, 2025

Pola ini membuat kestabilan Bitcoin belakangan menjadi sangat mencolok. Pada waktu publikasi, BTC berada di harga US$88.035, naik hampir 1% dalam 24 jam terakhir.

Performa Harga Bitcoin (BTC) | Sumber: BeInCrypto

“History shows every prior tightening triggered 20–30% Bitcoin drops as yen carry trades unwound and liquidity tightened. Yet with the hike fully priced in and BTC holding around $85k–$87k, this could be the dip buyers have been waiting for,” tulis analis Blueblock.

Meski begitu, ketahanan di puncak pasar kripto tidak menghilangkan risiko di tempat lain. Altcoin, yang jauh lebih sensitif terhadap kondisi likuiditas, tetap terpapar jika pengetatan di Jepang masih berlanjut.

Faktanya, pejabat BOJ secara terbuka sudah menyatakan kesediaannya terus mengetatkan kebijakan jika pertumbuhan upah dan inflasi masih kuat. Analis dari ING dan Bloomberg telah memperingatkan bahwa walaupun kenaikan berikutnya tidak akan terjadi dalam waktu dekat, arahnya sudah jelas.

Dampaknya bagi pasar global sangat jelas. Pemangkasan suku bunga dari The Fed mungkin memberikan dukungan dalam jangka panjang, tapi keluarnya Jepang dari kebijakan super longgar justru menghantam langsung fondasi leverage dunia. Jika BOJ terus di jalur ini, pengaruhnya ke likuiditas, mata uang, dan kripto bisa jadi lebih besar dari pelonggaran AS, setidaknya dalam waktu dekat.

Chart Hari Ini

Fed Fund Rates vs BOJ Policy Rate
Fed Fund Rates vs BOJ Policy Rate

Alpha dalam Ukuran Kecil

Berikut rangkuman berita aset kripto AS lainnya yang perlu kamu pantau hari ini:

Gambaran Umum Pre-market Crypto Equities

PerusahaanPenutupan 18 DesemberRingkasan Pre-Market
Strategy (MSTR)US$158,24US$163,97 (+3,62%)
Coinbase (COIN)US$239,20US$246,00 (+2,84%)
Galaxy Digital Holdings (GLXY)US$22,51US$22,95 (+1,95%)
MARA Holdings (MARA)US$9,69US$9,87 (+1,86%)
Riot Platforms (RIOT)US$13,38US$13,73 (+2,62%)
Core Scientific (CORZ)US$14,56US$15,04 (+3,30%)
Perlombaan pembukaan pasar saham kripto: Google Finance

  •  

US$1 miliar pada 2026? Analis lirik ownership coin sebagai inovasi governance berikutnya di aset kripto

Ownership coin siap mengubah tata kelola terdesentralisasi pada 2026, dengan para analis memprediksi setidaknya satu proyek bakal melampaui kapitalisasi pasar US$1 miliar.

Beda dari governance token saat ini, ownership coin menggabungkan hak ekonomi, hak hukum, serta hak tata kelola sekaligus dalam satu aset. Inovasi ini bisa menyelesaikan masalah lama yang selama bertahun-tahun jadi tantangan bagi decentralized autonomous organization (DAO).

Perbedaan Ownership Coin dan Governance Token Tradisional

Token governance DAO tradisional umumnya cuma menyediakan hak suara, tanpa kekuatan ekonomi nyata maupun pertanggungjawaban hukum di dalam organisasi terdesentralisasi. Keterbatasan ini membuat investasi berisiko dan memperlemah tujuan tata kelola yang sepenuhnya terdesentralisasi.

Ownership coin menghadirkan perubahan besar pada desainnya. Menurut riset dari Galaxy Digital, token ini menyatukan kekuatan ekonomi, hukum, serta tata kelola di satu aset digital yang bisa ditegakkan secara hukum. Pendekatan terpadu ini bertujuan memperbaiki isu pertanggungjawaban yang sudah lama dihadapi DAO sejak awal kemunculannya.

Galaxy Digital menyebut model ini sebagai pembentukan “perusahaan digital”, di mana tata kelola onchain punya kekuatan hukum, bukan sekadar konsensus sosial.

Dengan begitu, para holder token memperoleh kendali nyata dan dapat ditegakkan atas organisasi digital yang punya aset konkret. Inovasi tersebut membuka jalan menuju entitas on-chain yang diakui secara hukum serta mengelola diri sendiri.

MetaDAO termasuk yang pertama menerapkan kerangka tersebut, menggunakan prinsip futarchy, yaitu sistem tata kelola yang memakai prediction market alih-alih pemungutan suara langsung.

Proyek ini diluncurkan di Solana pada November 2023, dan mengambil keputusan lewat aktivitas di prediction market, bukan metode voting tradisional.

Laporan Messari Sebut AVICI Sebagai Top Performer

Laporan Messari Theses menempatkan ownership coin sebagai peluang investasi utama pada 2026. Laporan tersebut menyoroti AVICI sebagai pemenang terbesar dalam setahun terakhir yang menunjukkan potensi pertumbuhan sektor ini.

We are so back!

The Messari Theses for 2026 is live and available for free.

Jump into the full report now ⬇️ pic.twitter.com/HA3za2QktZ

— Messari (@MessariCrypto) December 18, 2025

AVICI memperlihatkan retensi holder yang kuat serta distribusi yang cukup luas, walau harga tokennya fluktuatif. Per Desember 2025, token ini tercatat punya 12.752 holder dan konsentrasi rendah di kalangan holder besar.

Analis crypto_iso membagikan bahwa AVICI dimulai dengan 4.000 holder dan naik menjadi 13.300 hanya dalam 45 hari.

Saat harga turun tajam 65%, AVICI hanya kehilangan 600 holder atau sekitar 21% dari laju pertumbuhan awalnya. Rata-rata, di masa puncaknya koin ini menambah 200 holder per hari, sementara saat penurunan rata-ratanya kehilangan 43 holder harian. Angka-angka ini menunjukkan komunitas yang tangguh meski ada fluktuasi pasar.

Yes for sure.

Here is an interesting datapoint on the holder front.$Avici is still sitting at 12.7k holders which is pretty impressive because if you think about the net number given a drawdown of 65% it's strong. I think it started with around 4k holders or so day 1 and in 45… pic.twitter.com/pTnn9pItjf

— CryptoISO (@crypto_iso) December 18, 2025
Table comparing ownership coin holder metrics
AVICI terdepan dalam jumlah dan distribusi holder di antara ownership coin (crypto_iso)

Sektor Masih Dalam Tahap Awal, tapi Menawarkan Potensi Pertumbuhan

Pangsa pasar ownership coin kini dipandang sebagai wilayah baru dengan potensi besar, sebab belum ada satu pun proyek yang menembus fully diluted valuation US$1 miliar. Banyak investor menilai ini sebagai peluang meraih keuntungan signifikan yang belum tergarap.

“My biggest bet for 2026 are ownership coins. They are in early stage right now, not a single coin above 1B mcap. Opportunity right in front of you,” tulis analis Anglio.

Banyak pembahasan di media sosial menobatkan 2026 sebagai “tahun ownership coin.” Gabungan inovasi asli dengan peluang masuk awal inilah yang menarik minat baik dari investor ritel maupun institusi.

Ownership coin berpotensi mengatasi hambatan yang menghalangi pertumbuhan dan investasi DAO. Sistem tata kelola onchain yang mengikat secara hukum bisa membuat organisasi asli blockchain beroperasi seperti bisnis sebenarnya.

Langkah ini bisa berpengaruh pada pembentukan modal, perlindungan investor, dan perkembangan tata kelola terdesentralisasi.

Walaupun begitu, pasar ini masih sangat dini. Mayoritas proyek ownership coin masih dalam tahap pengembangan dan kejelasan hukum untuk entitas hybrid semacam ini pun berbeda-beda di tiap wilayah. Apakah inovasi ini dapat mewujudkan cita-cita organisasi onchain yang mengelola diri sendiri sangat bergantung pada implementasi yang berhasil di tahun 2026.

  •  

Penurunan Pi Coin Berlanjut, namun Data Menunjukkan Cerita yang Lebih Kompleks

Pi Coin kembali lanjutkan penurunan selama tiga minggu berturut-turut, turun tajam dari level puncak lokal terakhirnya. Altcoin ini masih kesulitan di tengah dukungan investor yang lemah dan keraguan pasar secara luas.

Sementara tekanan jual mendominasi sesi-sesi sebelumnya, sinyal on-chain sekarang memperlihatkan bahwa setidaknya ada satu faktor utama yang mulai membaik.

Holder Pi Coin Sedang Meraih Keuntungan

Chaikin Money Flow menunjukkan kenaikan bertahap dalam beberapa hari terakhir. Perubahan ini menandakan modal perlahan-lahan kembali masuk ke Pi Coin. Para investor sepertinya mulai merubah pandangan mereka, kemungkinan melihat harga saat ini sebagai zona akumulasi yang menarik.

Peningkatan angka CMF biasanya mengindikasikan keyakinan yang mulai membaik. Arus modal baru sangat penting untuk upaya pemulihan apa pun, karena pembelian berkelanjutan membantu menahan tekanan jual. Bila tren ini berlanjut, Pi Coin bisa mendapatkan momentum yang diperlukan untuk menstabilkan harga dan mencoba reli jangka pendek.

Ingin mendapatkan insight token lainnya seperti ini? Daftar Newsletter Crypto Harian Editor Harsh Notariya di sini.

Pi Coin CMF
CMF Pi Coin | Sumber: TradingView

Meskipun arus modal mulai membaik, indikator makro masih campuran. Average Directional Index menunjukkan tren turun belakangan ini nyaris makin menguat. Jika bergerak di atas ambang 25,0, hal ini akan mengonfirmasi dominasi momentum bearish dan mempertegas kendali penjual.

namun, jika gagal menembus level ini, itu akan menjadi sinyal melemahnya kekuatan tren. Dalam situasi seperti ini, tekanan jual bisa mereda. Ini akan memberikan ruang bagi Pi Coin untuk pulih, apalagi kalau minat beli terus meningkat seiring membaiknya kondisi pasar.

Pi Coin ADX
ADX Pi Coin | Sumber: TradingView

Harga PI Bisa Saja Bergerak Sideways

Pada waktu publikasi, Pi Coin diperdagangkan mendekati US$0,203, di atas support US$0,198 dan di bawah resistance US$0,208. Nilai token ini masih turun sekitar 28% dari puncak lokal di US$0,284. Pergerakan harga saat ini memperlihatkan konsolidasi, bukan pergerakan yang tegas.

Jika tren turun makin kuat, Pi Coin bisa tetap bergerak sideways di kisaran US$0,198 sampai US$0,208. Pola seperti ini akan membatasi potensi kenaikan dan menunda pemulihan. Konsolidasi berkepanjangan bahkan bisa semakin menguji kesabaran investor di tengah ketidakpastian pasar yang berlangsung.

Pi Coin Price Analysis.
Analisis Harga Pi Coin | Sumber: TradingView

Skenario bullish sangat bergantung pada arus modal yang berkelanjutan. Akumulasi yang terus berlangsung bisa membantu Pi Coin merebut kembali US$0,208 sebagai support. Jika sukses breakout, harga berpotensi mengarah ke US$0,217, bahkan lebih tinggi ke US$0,224. Pergerakan seperti ini akan menggagalkan skenario bearish.

  •  

Apa Sinyal Indikator Historis 100% Akurat untuk Bitcoin pada Desember?

Bitcoin mungkin sedang mendekati salah satu titik balik paling penting dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu metrik valuasi utama, BTC Yardstick, saat ini menunjukkan -1,6 standar deviasi di bawah rata-rata jangka panjangnya, menandakan undervalued terdalam aset kripto pelopor ini sejak fase terendah bear market 2022.

Secara historis, level ini sering muncul bersamaan dengan titik dasar siklus utama, termasuk pada tahun 2011, 2017, 2020, dan 2022.

BTC Yardstick Tunjukkan BTC Paling Undervalued dalam Beberapa Tahun Terakhir

Yardstick mengukur harga pasar Bitcoin terhadap biaya dan daya yang dibutuhkan untuk menjaga keamanannya. Hal ini mencakup infrastruktur mining serta pengeluaran operasionalnya.

“BTC Yardstick di –1,6σ = Bitcoin sangat undervalued. Momen lain yang serupa: dasar bear market 2022, titik bawah crash COVID 2020, base sebelum blow-off 2017, dasar bear market 2011…Semua kejadian tersebut selalu bersamaan dengan akumulasi kuat…Titik bawahnya pun selalu di situ!” tulis analis Gert van Lagen dalam sebuah postingan.

BTC Yardstick indicator showing historical undervaluation signals
Indikator BTC Yardstick pada titik dasar utama pasar, atribusi kepada Gert van Lagen

Akumulasi whale Capai Level Tertinggi dalam Lebih dari Satu Dekade

Pada saat yang sama, sinyal undervalued ini muncul bersamaan dengan aktivitas akumulasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dalam 30 hari terakhir, whale BTC dan holder besar membeli 269.822 BTC, senilai sekitar US$23,3 miliar. Menurut data dari Glassnode, ini adalah akumulasi bulanan terbesar sejak 2011.

BITCOIN'S BIGGEST MONTHLY ACCUMULATION IN 13 YEARS

Whales purchased 269,822 BTC, worth approximately $23.3 billion, in just 30 days.

– Glassnode Data pic.twitter.com/6FPfhFhfh4

— Kashif Raza (@simplykashif) December 18, 2025

“Akumulasi terbesar dalam 13 tahun. Siklus 4 tahunan sudah mati; kini masuk Supercycle,” tulis analis kripto Kyle Chasse.

Sebagian besar pembelian ini terjadi pada wallet yang memegang antara 100 sampai 1.000 BTC. Hal ini menunjukkan bahwa baik individu dengan kekayaan besar maupun institusi yang lebih kecil sedang memposisikan diri untuk kemungkinan rebound pasar.

Sentimen Pasar setelah Koreksi Kecil Bitcoin, Saat Frustrasi Menjadi Peluang

Meskipun akumulasi dan undervalued tercatat rekor, harga Bitcoin masih mengalami tekanan turun tahun ini. Menurut analis ETF Bloomberg Eric Balchunas, penurunan belakangan ini masih terbilang kecil bila dibandingkan dengan lonjakan sebelumnya.

I get that this year is a drag but consider Bitcoin was up 468%(!!) in the two years prior to this year. That's 138% ann, 8x US stocks. That is sooo much excess return beyond normalcy (even for btc, thank you ETFs!). All that happened this year is you gave back a tiny bit of the… https://t.co/oQ4EuUt64A

— Eric Balchunas (@EricBalchunas) December 18, 2025

Peluncuran exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot pada awal 2024 mendorong reli sebelumnya, membawa aset ini ke rekor tertinggi mendekati US$69.000 pada Maret 2024.

Secara keseluruhan, Bitcoin mencatatkan pengembalian 155,42% di tahun 2023 dan 121,05% di tahun 2024 sebelum mengalami penurunan sebesar 7% selama tahun berjalan ini. Ini mengisyaratkan bahwa penurunan saat ini bisa saja menjadi koreksi alami setelah reli besar-besaran.

Bitcoin (BTC) Price Performance
Performa Harga Bitcoin (BTC) | Sumber: TradingView

Analis menyampaikan bahwa reli pasar biasanya tidak dimulai ketika harapan sedang tinggi, melainkan ketika para investor sudah lelah.

“Kita sekarang sudah tidak takut lagi, tapi sudah lelah. Lelah menunggu. Lelah percaya. Tapi dengarkan, reli pasar tidak dimulai selama harapan masih tinggi; justru saat orang-orang sudah lelah, frustrasi, dan nyaris menyerah,” tulis analis Ash Crypto.

Kombinasi valuasi terendah sepanjang sejarah, akumulasi whale tertinggi, dan penurunan leverage mengindikasikan bahwa Bitcoin mungkin sudah mendekati titik balik siklus berikutnya.

Walaupun timing-nya masih belum pasti, indikator-indikator ini menunjukkan adanya peluang unik bagi investor jangka panjang.

  •  

ADA turun 70% di 2025, namun 2 sumber permintaan baru mulai muncul untuk Cardano

Harga Cardano (ADA) turun 70% di tahun 2025, menghapus seluruh kenaikan dari tahun sebelumnya. Meski masih menjadi altcoin top-10 berdasarkan kapitalisasi pasar, ADA semakin membuat banyak holder kecewa.

Namun, akhir Desember menghadirkan tanda-tanda yang bisa mendukung potensi pemulihan ADA. Faktor paling menonjol adalah meningkatnya permintaan untuk Midnight (NIGHT).

Bagaimana Permintaan Trading Midnight (NIGHT) Bisa Berdampak pada ADA?

Pertama, lonjakan volume trading NIGHT di decentralized exchange (DEX) berbasis Cardano menjadi pendorong utama.

Midnight adalah jaringan blockchain yang dikembangkan oleh Input Output Global (IOG), perusahaan di balik Cardano. Jaringan ini mengutamakan privasi data dengan memanfaatkan teknologi zero-knowledge proof.

Cardanians, perusahaan yang menjalankan stake pool Cardano, menyampaikan bahwa trading NIGHT di DEX Cardano telah menciptakan gelombang baru aktivitas on-chain.

Cardano DEXs Volume. Source: Cardanians
Volume DEX Cardano | Sumber: Cardanians

Data menunjukkan volume trading di DEX Cardano mencapai 125 juta ADA minggu lalu dan 59 juta ADA sejauh minggu ini.

DexHunter, agregator DEX Cardano, mengungkapkan bahwa order book NIGHT memperlihatkan permintaan beli NIGHT dengan ADA lebih besar dibandingkan penjualannya. Secara spesifik, total order beli mencapai 1,38 juta ADA, sementara order jual hanya berjumlah 480.000 ADA.

Midnight (NIGHT) Order Book. Source: DexHunter
Order Book Midnight (NIGHT) | Sumber: DexHunter

“NIGHT adalah salah satu proyek paling dinantikan di Cardano saat ini, dan mungkin di seluruh ekosistem,” tulis DexHunter.

Sinyal-sinyal ini menunjukkan minat yang makin besar terhadap Midnight dan juga meningkatkan permintaan terhadap ADA sebagai aset dasar untuk biaya, likuiditas, dan swap.

Belum pasti sampai kapan minat terhadap Midnight akan bertahan. Namun untuk saat ini, permintaan tersebut sedang menciptakan momentum yang dapat berpadu dengan faktor-faktor lain untuk mendukung pemulihan ADA.

Cardano jadi aset pilihan di exchange-traded product (ETP) indeks aset kripto, sedangkan para holder tetap setia

Kedua, posisi unik ADA di produk investasi indeks kripto, yang dikenal sebagai Crypto Index ETP, juga punya peran penting.

Berdasarkan analisis dari ahli James Seyffart, ADA menjadi satu-satunya aset yang masuk ke dalam semua enam produk ETP yang ia ulas.

Notable and surprising to me — The only asset that made its way into all 6 of the products i looked at was Cardano ( $ADA). pic.twitter.com/Sf71ca3xKe

— James Seyffart (@JSeyff) December 17, 2025

James Seyffart memperkirakan akan ada lebih banyak Crypto Index ETP yang diluncurkan pada 2026. Produk exchange-traded ini memegang kumpulan aset kripto yang terdiversifikasi.

Keterlibatan Cardano di sebagian besar ETP mengindikasikan bahwa institusi keuangan melihat ADA sebagai aset yang stabil dan punya potensi jangka panjang yang kuat. Persepsi ini menempatkan ADA di atas banyak altcoin lainnya.

Dengan posisi seperti ini, semakin besar arus modal institusi yang akan masuk ke ADA. Hal ini juga mendorong tekanan pembelian positif dan menarik minat investor ritel.

Selain itu, data DeFiLlama memperlihatkan bahwa total value locked (TVL) Cardano, yang diukur dalam ADA, masih stabil di sekitar 500 juta meski pasar bergejolak. Jumlah ini menandakan pengguna tidak melakukan penarikan modal dan tetap mempertahankan posisi.

Cardano's Total Value Locked. Source: DeFiLlama
Total Value Locked Cardano | Sumber: DeFiLlama

Jumlah alamat aktif harian juga tetap stabil di kisaran 25.000 sejak awal tahun ini.

Penurunan harga yang dibarengi dengan aktivitas on-chain yang bertahan menandakan investor tidak meninggalkan ekosistem ini. Sikap ini mencerminkan kepercayaan jangka panjang dari para holder dan bisa menjadi pemicu untuk pemulihan ADA.

  •  

Apa yang Crypto Whale Beli setelah Data CPI AS Turun

Crypto whale mulai beli lagi. Setelah rilis data US CPI yang lebih rendah, para holder besar mulai menambah risiko alih-alih menguranginya. Inflasi yang melandai, data pasar tenaga kerja yang melemah, dan harapan pemotongan suku bunga yang meningkat perlahan mulai mengubah cara alokasi modal. Aktivitas pembelian ini pun tidak hanya terkonsentrasi di satu tema saja.

Whale menambah eksposur ke sektor decentralized finance, narasi politik, serta meme coin legendaris. Kombinasi tersebut penting karena menandakan ini bukan sekadar satu transaksi, tetapi posisi awal untuk perubahan sentimen yang lebih luas, walaupun harga saat ini masih banyak bergerak sideways.

Curve DAO Token (CRV)

Crypto whale mulai beli token Curve DAO meski pasar aset kripto secara umum masih kesulitan mencari arah. CRV masih turun sekitar 20% dalam sebulan terakhir, namun perilaku whale menunjukkan pelemahan ini dianggap sebagai peluang, bukan tanda peringatan.

Dalam 24 jam terakhir, whale menaikkan kepemilikan CRV mereka sebesar 8,56%, sehingga total mencapai 3,96 juta token. Artinya, sekitar 312.000 CRV ditambahkan hanya dalam sehari. Jumlah ini memang tidak sangat besar, tetapi waktu pembeliannya penting. Whale masuk saat sentimen masih sensitif, setelah rilis data US CPI yang lebih rendah dan memperbaiki prospek pemotongan suku bunga jangka panjang.

CRV Whales:
Whale CRV: Nansen

Ingin insight token seperti ini? Daftar Newsletter Harian Crypto Editor Harsh Notariya di sini.

Dari sisi harga, CRV memang masih terlihat lemah secara teknikal. Token ini mencetak lower low dari awal November sampai pertengahan Desember. Tapi, momentum menunjukkan cerita berbeda. Indikator Relative Strength Index atau RSI, yang mengukur kekuatan beli dan jual, justru membentuk higher low dalam periode yang sama. Divergensi ini sering menjadi sinyal bahwa tekanan jual mulai reda dan potensi pembalikan tren dapat terjadi.

Untuk konfirmasi, CRV perlu merebut kembali level US$0,38, dengan US$0,41 sebagai level kunci yang sejak awal Desember selalu menahan reli harga.

CRV Price Analysis
Analisis Harga CRV: TradingView

Breakout bersih di area ini bisa mendukung potensi reversal. Jika harga turun di bawah US$0,33, setup jadi lemah dan keyakinan whale bisa memudar.

Official Trump (TRUMP)

Token Resmi Trump kembali masuk radar whale setelah rilis data US CPI yang lebih rendah diperkirakan akan mengurangi tekanan di aset berisiko. TRUMP masih turun hampir 40% dalam tiga bulan terakhir, tapi pelemahan ini justru menarik akumulasi awal. Seiring inflasi yang menurun dan ekspektasi pemangkasan bunga yang kembali naik, token berbau politik mulai mendapat perhatian baru.

Dalam 24 jam terakhir, crypto whale menambah kepemilikan TRUMP mereka sebanyak 17,97%, sehingga bertambah lebih dari 680.000 token. Dengan harga saat ini, penambahan ini saja nilainya sekitar US$3,5 juta. Ini bukan aksi kejar harga, melainkan akumulasi awal ketika sentimen masih hati-hati.

Whale TRUMP: Nansen

Grafik membantu menjelaskan timing-nya. Smart Money Index, yang memantau bagaimana trader berpengalaman mengambil posisi, mulai bergerak naik setelah sejak 9 Desember trennya menurun. Pergeseran ini mengisyaratkan bahwa pembeli yang paham pasar mungkin sedang bersiap untuk rebound, bukan sekadar bereaksi terlambat.

Level harga tetap jadi kunci. TRUMP harus tetap di atas US$4,96 supaya struktur recovery ini terjaga. Jika pembeli berhasil breakout bersih di atas US$6,05—level yang sudah menahan reli sejak akhir November—maka momentum kenaikan bisa semakin kuat. Sebaliknya, daily close di bawah US$4,96 akan melemahkan tesis whale dan memperbesar risiko penurunan.

TRUMP Price Analysis
Analisis Harga TRUMP: TradingView

Untuk sementara, crypto whale sepertinya bertaruh bahwa inflasi yang melandai dan likuiditas politik yang meningkat mampu membuat TRUMP stabil sebelum pasar lebih luas bereaksi.

Dogecoin (DOGE)

Dogecoin menjadi nama terbesar di daftar ini berdasarkan data market cap. Dalam 24 jam terakhir, whale Dogecoin kelas menengah yang memegang 10 juta hingga 100 juta DOGE menambah saldo gabungan mereka dari 17,38 miliar menjadi 17,40 miliar DOGE. Artinya penambahan sekitar 20 juta DOGE.

Dengan harga saat ini, jumlah itu setara US$2,6 juta untuk akumulasi. Memang bukan angka besar, tapi waktunya sangat penting. Sebelumnya wallet-wallet ini justru mengurangi eksposur, sehingga aksi setelah rilis data US CPI ini bisa jadi berarti sesuatu.

Whale DOGE | Sumber: Santiment

Para whale nampaknya sedang bereaksi atas tanda-tanda awal terbentuknya dasar teknikal. Dari 4 November hingga 18 Desember, harga Dogecoin sempat mencetak posisi rendah yang baru, tapi Relative Strength Index (RSI) justru membuat posisi rendah yang lebih tinggi. Divergensi bullish ini sering menunjukkan tekanan jual mulai berkurang. Dogecoin sendiri sudah naik sekitar 2–3% dalam 24 jam terakhir, menandakan para pembeli sedang mulai mencoba masuk lagi ke pasar.

Level kunci sudah terlihat jelas. US$0,13 menjadi batas awal yang menahan rebound belakangan ini. Jika harga bisa menutup harian di atas US$0,15, itu bakal mengonfirmasi pemulihan tren. Pergerakan ini artinya ada potensi kenaikan sekitar 19% dari level saat ini dan membuka peluang target-target naik selanjutnya.

Dogecoin Price Analysis
Analisis Harga Dogecoin | Sumber: TradingView

Risiko tetap ada. Jika harga jatuh di bawah US$0,12, skenario rebound bisa batal dan membuka peluang penurunan lebih dalam. Untuk saat ini, para crypto whale membeli Dogecoin dengan hati-hati, bertaruh bahwa tekanan ekonomi makro yang mulai reda bisa menghidupkan kembali minat terhadap meme coin.

  •  

Apakah Toncoin undervalued? Data Desember Sinyal Potensi Reli

Ekosistem Toncoin (TON), yang punya potensi menjangkau lebih dari satu miliar pengguna melalui Telegram, melewati tahun 2025 yang cukup suram. Harga TON turun 65% dari puncaknya di awal tahun.

Meski begitu, ada beberapa sinyal positif yang muncul di akhir Desember. Sinyal-sinyal ini bisa jadi dasar harapan untuk pemulihan TON di kuartal pertama 2026.

Volume Trading dan Aktivitas Jaringan Menunjukkan Peningkatan

Pertama, volume perdagangan harian TON naik pesat.

Berdasarkan data dari Tonscan, pada pekan ketiga Desember 2025, volume perdagangan harian TON sudah melebihi US$154 juta. Angka ini meningkat lebih dari 41,7%.

Ini adalah level volume perdagangan tertinggi di bulan Desember. Lonjakan ini menandakan aktivitas perdagangan mulai aktif lagi setelah sebelumnya sempat lesu akibat sentimen negatif di pasar altcoin.

TON price and trading volume. Source: Tonscan
Harga dan volume perdagangan TON | Sumber: Tonscan

TON bertahan di atas level US$1,4 dalam beberapa hari terakhir. Volume yang meningkat, ditambah penurunan harga yang mulai melambat, memberikan sinyal tekanan beli baru.

Tanda penting lain adalah kembalinya TON ke daftar “trending” di CoinGecko. Tren ini mencerminkan minat pencarian dan permintaan trading terhadap TON yang kembali muncul di bulan Desember. Hal ini juga bisa menjelaskan lonjakan volume perdagangan baru-baru ini.

Top Trending Crypto. Source: CoinGecko
Altcoin Paling Trending | Sumber: CoinGecko

Data on-chain juga menambah rasa optimistis.

Walaupun jumlah pengguna harian aktif (DAU) TON turun tajam dibanding 2024, kini penurunan itu mulai stabil. Aktivitas pengguna sebelumnya sempat melonjak akibat kampanye airdrop dan GameFi.

TON price and Daily Active Users. Source: Artemis
Harga TON dan Pengguna Harian Aktif | Sumber: Artemis

Data menunjukkan, dalam tiga bulan terakhir, jumlah pengguna aktif harian naik dari 70.000 jadi hampir 100.000. Pada periode yang sama, harga TON sempat turun dari US$3 menjadi US$1,4. Penyimpangan tren ini menunjukkan kepercayaan kembali muncul. Ini juga bisa menandakan investor mulai melihat TON sebagai aset yang undervalued.

Apa yang Menanti TON di 2026?

Pada acara Blockchain Life 2025 bulan Oktober lalu, Pavel Durov – founder Telegram – menegaskan niat Telegram untuk ambil peran lebih aktif dalam pengembangan teknologi inti TON di tahun 2026.

Pada Desember, Durov mengumumkan peluncuran resmi Cocoon, sebuah jaringan komputasi terdesentralisasi dan aman.
Pemilik GPU sudah mulai mendapatkan TON dengan cara menyumbangkan kekuatan komputasi mereka ke jaringan ini.

Investor yakin Pavel Durov dan Telegram akan terus memperluas upayanya untuk membawa TON ke potensi satu miliar pengguna setiap bulannya.

“Pada 2026, Telegram akan mempercepat pengembangan TON, seperti yang disampaikan Pavel Durov, dengan menambahkan bahwa kita seharusnya menantikan beberapa pengumuman besar. Semoga saja 2026 jadi tahun bullish untuk ekosistem TON.” — prediksi investor Mr. Satoshik .

Pencapaian penting lain juga baru-baru ini hadir. Kraken mengumumkan dukungan untuk platform xStocks.

Integrasi ini memungkinkan pengguna Telegram untuk membeli, menyimpan, dan mentransfer saham AS serta ETF yang sudah ditokenisasi langsung lewat TON Wallet.

“Setelah menjadi pionir tokenisasi saham di Solana dan ekspansi ke EVM lewat Ethereum, sekarang kami melangkah ke TON. Dengan langkah strategis ini, kami membawa solusi unggulan yang sudah dipilih 50.000 pengguna dan menggerakkan lebih dari US$13 miliar gabungan volume CEX + DEX, ke blockchain asli Telegram.” terang xStocks .

Berbagai perkembangan ini menjadi sinyal positif bagi investor yang berharap pada pemulihan TON. Tapi, menentukan titik terendah harga TON masih sulit. Sinyal ekonomi makro yang saling bertentangan masih memberi tekanan pada pasar altcoin secara umum.

  •  

Tekanan Jual XRP Turun 39%, tapi Level Harga Ini Masih Menentukan Hasilnya

Harga XRP sedang mendekati titik keputusan penting menjelang akhir tahun 2025. Harga masih lemah di timeframe yang lebih besar, turun hampir 16% secara bulanan. Tapi mulai terlihat celah pada tekanan jual. Indikator momentum dan data on-chain kini menunjukkan penjual mulai kehilangan kendali, meskipun harga belum mengonfirmasi pembalikan tren.

Sekarang, situasinya bukan lagi soal menebak reli. Ini tentang apakah berkurangnya tekanan jual cukup kuat untuk mendorong harga XRP menembus dinding suplai yang sudah dikenal. Dan dinding itu masih menjadi faktor penting.

Penjual Mulai Kehilangan Kontrol?

Tanda-tanda awal rebound terlihat di chart 12 jam, di mana pergeseran tren sering kali muncul lebih dulu.

Antara 21 November dan 18 Desember, harga XRP mencetak lower low. Pada periode yang sama, RSI justru membuat higher low. RSI (Relative Strength Index) mengukur momentum. Ketika harga turun tetapi RSI naik, ini memberi sinyal bullish divergence.

Bullish Divergence
Bullish Divergence | Sumber: TradingView

Mau dapat wawasan token terbaru seperti ini? Daftar ke Newsletter Harian Crypto Editor Harsh Notariya di sini.

Pola ini menunjukkan, walaupun harga XRP terus turun, kekuatan penjualan mulai melemah. Para penjual masih aktif, tetapi mereka sudah tidak mampu mendorong momentum lebih rendah dengan kekuatan yang sama.

Data on-chain pun mendukung pergeseran ini.

Data XRP HODLer Net Position Change melacak apakah holder jangka panjang menambah atau menjual koin. Pada 11 Desember, penjualan bersih sempat mencapai sekitar 216,9 juta XRP. Lalu pada 18 Desember, angka ini turun menjadi sekitar 132,2 juta XRP.

Artinya, tekanan jual harian berkurang sekitar 39%.

XRP Holders Sell Fewer Coins
Holder XRP Menjual Lebih Sedikit Koin | Sumber: Glassnode

Sederhananya, penjual masih ada, namun jauh lebih sedikit koin yang masuk ke pasar. Ini sejalan dengan bullish divergence di RSI dan memperkuat argumen bahwa tekanan jual mulai memudar.

Hal ini tidak menjamin akan terjadi reli. Tetapi, kondisi pasar tidak lagi sepenuhnya dikuasai penjual.

Mengapa Satu Level Harga XRP Masih Menentukan Hasilnya

Meskipun tekanan jual semakin berkurang, XRP masih menghadapi ujian struktur besar di atasnya.

Data cost basis on-chain menunjukkan adanya klaster suplai besar antara US$1,96 hingga US$1,97. Sekitar 1,82 miliar XRP telah terakumulasi di zona ini. Data cost basis merekam di mana holder membeli koin mereka. Saat harga kembali ke level tersebut, banyak holder mencapai titik impas dan cenderung menjual.

Ini membuat rentang US$1,96–US$1,97 sebagai zona resistance yang kuat.

Strong XRP Supply Cluster
Klaster Suplai XRP yang Kuat | Sumber: Glassnode

Chart harga pun menegaskan hal ini. Harga XRP berulang kali gagal bertahan di atas US$1,96, dan rebound juga selalu tertahan di area yang sama. Jika terbentuk pantulan dari level saat ini, di sinilah kemungkinan besar penjual akan muncul lagi.

Agar rebound benar-benar berubah menjadi pergeseran tren yang nyata, harga XRP harus mampu mencetak penutupan harian yang jelas di atas US$1,96. Tanpa konfirmasi tersebut, setiap pergerakan naik berisiko menjadi reli gagal berikutnya.

XRP Price Analysis
Analisis Harga XRP | Sumber: TradingView

Pada sisi bawah, US$1,76 tetap menjadi level konfirmasi pembatalan utama. Jika harga menembus di bawah level ini, kemungkinan besar kendali penjual akan kembali, dan potensi penurunan bisa semakin dalam.

Intinya sudah jelas. Tekanan jual turun tajam, dan momentum bergerak membaik. Tapi, sampai XRP menembus US$1,96 dengan yakin, pasar masih terjebak di antara penjual yang melemah dan dinding suplai yang tangguh.

  •  

Gugatan hukum US$4 miliar klaim Jump Trading bantu rekayasa kejatuhan Terraform

Administrator yang mengawasi likuidasi Terraform Labs telah mengajukan gugatan senilai US$4 miliar terhadap perusahaan high-frequency trading Jump Trading. Mereka menuduh market maker itu diam-diam memanipulasi harga dan berkontribusi pada runtuhnya ekosistem kripto Do Kwon yang dulunya sangat dominan.

Gugatan ini muncul kurang dari satu minggu setelah hakim menjatuhkan hukuman kepada Do Kwon berupa 15 tahun penjara federal karena melakukan penipuan kripto senilai US$40 miliar.

Terraform Labs Estate Minta US$4 Miliar dari Jump Trading

Dalam gugatan itu, Jump Trading, co-founder William DiSomma, dan mantan kepala divisi kripto Jump, Kanav Kariya, turut disebutkan. Mereka diduga memperoleh keuntungan secara tidak sah yang terkait dengan gagalnya TerraUSD (UST).

Mengutip dokumen pengadilan, The Wall Street Journal melaporkan bahwa pihak estate Terraform Labs mengklaim Jump melakukan intervensi trading secara besar-besaran dan tidak diungkapkan demi menjaga harga UST tetap stabil saat beberapa kali mengalami depegging pada 2021 dan 2022.

Alih-alih menstabilkan sistem, administrator berpendapat bahwa aksi tersebut justru menciptakan ilusi kepercayaan pasar. Pada akhirnya, hal itu menyembunyikan kelemahan struktural yang membuat kehancuran Terra menjadi semakin parah.

Poin utama dalam gugatan ini adalah tuduhan bahwa Jump secara agresif membeli UST setiap kali stablecoin algoritmik tersebut turun di bawah patokan US$1. Pembelian ini diduga menciptakan permintaan secara artificial dan menyesatkan pelaku pasar agar percaya bahwa mekanisme peg bekerja sebagaimana mestinya.

Pihak estate menegaskan bahwa Jump tidak bertindak sebagai penyedia likuiditas yang netral. Sebaliknya, Jump memanfaatkan posisi pasar serta pengetahuan internalnya untuk meraup keuntungan dari volatilitas yang mereka kelola.

Dalam dokumen pengajuan, Jump disebut meraup sekitar US$1 miliar lewat strategi ini, dengan memanfaatkan pengaturan token khusus dan keuntungan trading. Sementara itu, investor ritel tetap tidak mengetahui adanya dukungan di belakang layar ini.

Saat Terra akhirnya kolaps pada Mei 2022 dan mengakibatkan kerugian hingga sekitar US$40 miliar di UST dan LUNA, gugatan tersebut menyatakan bahwa ilusi stabilitas di awal justru memperparah kerusakan.

Perlu dicatat bahwa ini bukan pertama kalinya Jump Trading dikaitkan dengan tuduhan manipulasi. Pada Oktober 2024, pengembang game FractureLabs juga menggugat Jump Trading atas dugaan manipulasi kripto.

“Jump then systematically liquidated its DIO holdings, generating millions of dollars in revenue for itself,” Bloomberg reported, citing an excerpt in the lawsuit.

Vonis Do Kwon Sorot Lagi Kekuatan Pasar Jump Trading

Tindakan hukum ini muncul di tengah maraknya pemberitaan baru soal runtuhnya Terra. Ini mengikuti vonis terbaru untuk Do Kwon, 15 tahun penjara atas kasus penipuan terkait proyek tersebut.

Beberapa hari setelah keputusan itu, sejumlah pengamat pasar secara terbuka berspekulasi bahwa ada pemain institusional lain yang mungkin juga akan menghadapi tuntutan hukum, dengan Whale Calls menyinggung nama Jump Trading.

When jump trading ? https://t.co/yowAZA1DAw

— WhaleCalls (@whalecalls) December 11, 2025

Selain tuduhan utama, kasus ini juga menyoroti kemampuan teknologi Jump Trading yang luar biasa canggih.

Keunggulan Teknologi Jump Trading dan Perannya dalam Gugatan Hukum

Jump secara luas dikenal sebagai salah satu perusahaan high-frequency trading paling canggih di dunia. Sejumlah laporan industri menunjukkan bahwa Jump rela mengeluarkan biaya sangat besar demi mendapatkan keunggulan selisih waktu, termasuk membeli menara microwave eks milik NATO agar transmisi perdagangan lintas Atlantik bisa lebih cepat beberapa milidetik.

Pada 2018, Jump juga bekerja sama dengan perusahaan seperti Citadel untuk membangun kabel fiber-optik bawah laut “Go West”, menghubungkan Chicago dan Tokyo agar akses ke pasar Futures global menjadi lebih cepat.

Menurut ulasan dari Colin Wu, kemampuan Jump dalam mengolah data quote berada di level yang jauh berbeda dibanding para pesaing lain. Hal ini menunjukkan kekuatan asimetris yang bisa dimiliki perusahaan trading besar di pasar konvensional maupun kripto.

Keunggulan teknologi itu kini ikut menjadi bagian dari konteks luas gugatan ini. Meski tidak ada tuduhan penggunaan infrastruktur ilegal, dalam gugatan disebutkan bahwa skala dan kecanggihan Jump sukses memperbesar dampak transaksinya pada UST. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan soal keadilan, transparansi, dan integritas pasar.

Jika gugatan ini berhasil, dampaknya bisa sangat luas. Putusan yang memenangkan estate Terraform Labs bisa memperjelas batas legal antara aktivitas market making yang sah dan manipulasi di pasar kripto, sehingga dapat mengubah cara perusahaan trading besar beroperasi.

Kasus ini juga bisa berujung pada hukuman finansial besar, di mana dana yang dipulihkan kemungkinan akan dipakai untuk mengganti kerugian kreditur dan korban kolapsnya Terra.

Jump Trading belum memberikan komentar publik terkait gugatan ini pada waktu publikasi, tapi mereka diperkirakan akan memberikan pembelaan keras.

Seiring proses pengumpulan bukti berjalan, kasus ini mungkin bisa memberikan gambaran langka soal mekanisme pasar maker di industri kripto yang selama ini tertutup. Lebih jauh dari itu, kasus ini juga berpotensi menjadi tonggak bagi industri dalam menegakkan akuntabilitas.

  •  

BOJ Naikkan Suku Bunga ke 0,75%, tapi Bitcoin Tetap Stabil—Apakah Ketengan Aset Kripto Ini Menjadi Peringatan atau Peluang?

Bank of Japan (BOJ) menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 0,75% pada 19 Desember. Ini adalah level tertinggi dalam hampir 30 tahun dan menegaskan langkah bertahap Jepang keluar dari kebijakan moneter ultra-longgar.

Meski terjadi perubahan bersejarah dan adanya peringatan soal potensi pengetatan likuiditas global, Bitcoin tetap tenang dan hanya naik kurang dari 1%, lalu bertahan di kisaran US$87.000.

BOJ Naikkan Suku Bunga Lagi Sebesar 25 Basis Poin – Kenapa Bitcoin Masih Stabil?

Reaksi yang datar ini bertolak belakang dengan sejarah. Siklus kenaikan suku bunga BOJ sebelumnya seringkali bertepatan dengan aksi jual tajam di pasar kripto, terutama saat yen carry trade terurai dan likuiditas global menyusut.

THE BANK OF JAPAN MIGHT BE BITCOIN’S BIGGEST ENEMY

Japan holds the most US debt.
Every time they hike, Bitcoin bleeds:

March 2024: -23%
July 2024: -30%
Jan 2025: -31%

Next hike: Dec 19
Next move: loading…

If the pattern repeats, $70K is in play. pic.twitter.com/R5916R702I

— Merlijn The Trader (@MerlijnTrader) December 14, 2025

Kali ini, para trader nampaknya tidak khawatir, menandakan bahwa pasar sudah sepenuhnya mengantisipasi langkah ini jauh sebelum pengumuman. Sebagian besar pelaku pasar memang memperkirakan keputusan ini.

BOJ Interest Rate Probabilities
Probabilitas Suku Bunga BOJ | Sumber: Polymarket

Kenaikan suku bunga di Jepang ini menjadi tanda simbolis berakhirnya puluhan tahun suku bunga mendekati nol yang menjadikan yen sebagai dasar di pasar pendanaan global. Biaya pinjaman yen yang murah selama ini mendukung penggunaan leverage di saham, obligasi, dan aset kripto.

Seiring yield Jepang naik dan gap dengan suku bunga global jadi makin kecil, carry trade tersebut jadi kurang menarik sehingga berpotensi memaksa investor melepas posisi berisiko. Tapi, respons tenang Bitcoin menunjukkan pasar memang sudah siap menghadapi situasi ini.

Bitcoin (BTC) Price Performance
Performa Harga Bitcoin (BTC) | Sumber: BeInCrypto

Menurut analis, fokus utama sebenarnya bukan pada kenaikan suku bunganya saja, tapi justru pada langkah-langkah berikutnya.

“Markets are pricing in a near-certain 25 basis point hike, marking the highest Japanese policy rate in about 30 years. While the hike itself is largely anticipated, the real focus is on Governor Ueda’s forward guidance during the press conference—signals of future hikes could amplify effects,” tulis analis Marty Party.

Panduan ke depan dari BOJ ini bisa sangat penting. BOJ mengisyaratkan bahwa mereka siap kembali menaikkan suku bunga, bahkan bisa ke 1% atau lebih pada akhir 2026 jika ada pertumbuhan upah dan inflasi yang terus berlanjut.

Suku bunga acuan BOJ naik dari mendekati 0% jadi 0,75% pada Desember 2025, akhiri puluhan tahun kebijakan ultra-longgar | Sumber: Wise Advice via X

Perkembangan ini tetap memberi tekanan pada aset berisiko, walaupun langkah awal dari BOJ tidak memicu volatilitas besar.

Bitcoin Tetap Kuat, sementara Altcoin Menghadapi Tekanan Likuiditas yang Berkepanjangan

Para analis berpendapat bahwa ketahanan Bitcoin bisa jadi sinyal bullish. Blueblock menunjukkan pola historis dan menyoroti perbedaan reaksi kali ini.

“The BOJ just hiked rates to 0.75%, ending decades of ultra-loose policy and narrowing the gap with global yields. History shows that every prior tightening has triggered 20–30% Bitcoin drops as yen carry trades unwind and liquidity tightens. Yet with the hike fully priced in and BTC holding around $85k–$87k, this could be the dip buyers have been waiting for,” tulis analis tersebut.

Nampaknya, tidak semua segmen pasar kripto akan seberuntung Bitcoin. Altcoin, yang biasanya lebih sensitif terhadap perubahan likuiditas, tetap rentan jika BOJ mempercepat pengetatan kebijakan.

Prospek suku bunga tinggi hingga 2026 menandakan tantangan berat yang berlangsung lama, bukan sekadar tekanan sementara.

BOJ’s December 2025 policy decision raised rates to 0.75% with guidance for further tightening
Keputusan kebijakan BOJ di Desember 2025 menaikkan suku bunga ke 0,75% disertai panduan untuk pengetatan lebih lanjut | Sumber: Money Ape on X

“BOJ signals it is ready to hike further, potentially 1% or higher by late 2026, depending on wage growth and sustained inflation. NO MERCY FOR ALTCOINS,” komentar Money Ape.

Stabilitas Bitcoin mencerminkan pasar yang sudah punya banyak waktu untuk bersiap atas keputusan BOJ. Apakah ketahanan itu bisa bertahan, lebih bergantung pada seberapa agresif Jepang akan melanjutkan kebijakan pengetatan setelah kenaikan Desember itu, bukan hanya pada kenaikannya saja. Selain itu, adaptasi likuiditas global terhadap berakhirnya salah satu kebijakan penyangga moneter terlama juga akan sangat menentukan.

  •  

Rp53 Triliun Opsi Kripto Kedaluwarsa Hari Ini, Apa Efeknya ke Pasar?

Lebih dari US$3,16 miliar (sekitar Rp52,92 triliun) opsi Bitcoin dan Ethereum akan kedaluwarsa pada Jumat pukul 08.00 UTC (15.00 WIB) di Deribit. Peristiwa ini menjadi penyelesaian derivatif besar terakhir sebelum libur Natal.

Dengan likuiditas pasar yang cenderung menipis menjelang musim liburan dan posisi trader yang terkonsentrasi di sekitar level harga krusial, pelaku pasar terlihat memilih bersikap defensif sambil menunggu katalis yang lebih jelas sebelum mengambil posisi arah tertentu.

Apa yang Bisa Trader Antisipasi saat Opsi Bitcoin US$3 Miliar Kedaluwarsa?

Bitcoin menyumbang porsi terbesar dari total kedaluwarsa hari ini, dengan nilai nosional sekitar US$2,69 miliar (sekitar Rp45 triliun). Pada waktu publikasi, BTC diperdagangkan di US$87.194, naik 0,54% dalam 24 jam terakhir.

Level maximum pain untuk opsi Bitcoin berada di US$88.000, menempatkan harga spot tipis di bawah harga strike tersebut. Maximum pain merupakan titik di mana jumlah kontrak opsi yang berakhir tanpa nilai berada pada level tertinggi.

Sementara itu, data open interest menunjukkan sikap pasar yang relatif seimbang namun condong defensif. Open interest call Bitcoin tercatat 17.506 kontrak, sementara put mencapai 13.309 kontrak, menghasilkan total 30.815 kontrak dengan rasio put-to-call 0,76.

Expiring Bitcoin Options
Opsi Bitcoin yang Segera Kedaluwarsa | Sumber: Deribit

Meskipun opsi call masih unggul secara jumlah, konsentrasi posisi di sekitar US$88.000 membatasi ruang naik kecuali harga spot mampu menembus level tersebut secara meyakinkan. Analis Deribit menyoroti kondisi ini dalam pembaruan pasar mereka:

“Open interest BTC terkonsentrasi di sekitar 88K, dengan posisi put sedikit lebih berat, mengarah pada kedaluwarsa yang relatif terkendali kecuali harga spot keluar dari kisaran,” tulis Deribit.

Pernyataan tersebut memperkuat pandangan bahwa Bitcoin berpotensi tetap bergerak sideways hingga proses penyelesaian kontrak selesai, terutama di tengah kehati-hatian pra-liburan.

Lebih dari US$470 Juta Opsi Ethereum Kedaluwarsa Hari Ini

Ethereum menghadirkan dinamika yang berbeda. Sekitar US$473 juta (sekitar Rp7,9 triliun) opsi ETH akan kedaluwarsa hari ini. Pada waktu publikasi, ETH diperdagangkan di US$2.928, naik 3,37% dalam 24 jam terakhir.

Level maximum pain Ethereum berada di US$3.100, membuat harga spot saat ini berada cukup jauh di bawah strike utama tersebut.

Struktur open interest ETH juga terlihat lebih seimbang, dengan 78.524 kontrak call berhadapan dengan 83.547 kontrak put, menghasilkan rasio put-to-call 1,06 dan total 162.071 kontrak.

Expiring Ethereum Options
Opsi Ethereum yang Segera Kedaluwarsa | Sumber: Deribit

Tidak seperti Bitcoin, posisi opsi Ethereum tersebar di rentang strike yang lebih luas. Ini mencerminkan ketidakpastian arah jangka pendek yang lebih besar.

“Positioning ETH lebih terdistribusi di berbagai strike, dengan minat bullish yang terlihat di atas 3,4K. Ini menjaga kemungkinan pergerakan harga yang lebih besar jika volatilitas kembali meningkat,” terang analis Deribit.

Para analis menambahkan bahwa struktur posisi ini mendorong sikap menunggu hingga penyelesaian kontrak pada 08.00 UTC (15.00 WIB), alih-alih memaksakan arah pasar tanpa katalis yang jelas.

Fokus Mulai Bergeser ke Akhir Desember dan Awal 2026

Di luar kedaluwarsa hari ini, perhatian pasar mulai tertuju ke kontrak 26 Desember dan awal 2026.

“Open interest put 85K untuk 26 Desember kini sekitar 15.000 kontrak (nosional US$1,25 miliar) di Deribit. Bear dan FUD saat ini menguasai posisi ATM di 86K,” catat Deribit Insights.

Pada saat yang sama, taruhan kenaikan jangka pendek nampak lebih terbatas. Analis mencatat, “Condor call di atas 100K untuk 26 Desember senilai US$1,75 miliar kini terasa sebagai taruhan yang cukup jauh.”

Meski demikian, perspektif jangka panjang masih menunjukkan bias konstruktif. Arus posisi terbaru tetap mengindikasikan ekspektasi bullish menuju 2026, menandakan bahwa kehati-hatian jangka pendek tidak sepenuhnya menghapus optimisme struktural.

Menjelang kedaluwarsa opsi terakhir sebelum Natal, Bitcoin dan Ethereum tampak terjebak di antara kehati-hatian jangka pendek dan ekspektasi bullish jangka panjang. Arah berikutnya masih belum terkonfirmasi.

Trader dan investor berpotensi menghadapi volatilitas tambahan, yang dapat diperparah oleh keputusan suku bunga Bank of Japan (BOJ). Namun, pasar biasanya kembali menemukan keseimbangan setelah pelaku menyesuaikan posisi dengan kondisi makro dan likuiditas terbaru.

Bagaimana pendapat Anda tentang opsi BTC dan ETH yang kedaluwarsa ini dan efeknya ke pasar? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

  •  

Crypto whale Bitcoin Bergerak — Tapi Tidak Seperti yang Pasar Perkirakan

Koreksi terbaru Bitcoin di bawah US$85.000 sempat mengisyaratkan terjadinya akumulasi baru oleh investor besar. Tapi, data on-chain menunjukkan situasi berbeda yang terjadi di bawah permukaan.

Walau harga telah stabil di atas support utama, perilaku dasar justru memperlihatkan adanya restrukturisasi saldo alih-alih masuknya modal baru ke pasar.

Holder Bitcoin Nampaknya Tidak Terlalu Bullish

Wallet yang memegang antara 100 hingga 1.000 BTC baru-baru ini menunjukkan peningkatan, yang awalnya menandakan akumulasi whale. namun, peneliti senior Glassnode menjelaskan bahwa kenaikan tersebut lebih menggambarkan aktivitas reshuffling wallet daripada pembelian baru. Pergerakan ini tidak mencerminkan permintaan tambahan yang masuk ke pasar Bitcoin.

Reshuffling wallet terjadi ketika entitas besar membagi atau menggabungkan saldo di beberapa alamat. Proses ini membantu pengelolaan kustodian, risiko internal, ataupun kebutuhan akuntansi. Kepemilikan tetap tidak berubah. Coinbase baru-baru ini melakukan reshuffling internal sekitar 640.000 BTC, memberi contoh nyata bagaimana pola ini dapat memengaruhi data kelompok pemilik besar.

Karena reshuffling tidak membawa modal baru, pengaruhnya ke harga adalah nol. Aktivitas ini justru bisa mendistorsi metrik akumulasi sehingga muncul sinyal bullish palsu.

Ingin insight token lain seperti ini? Daftar Newsletter Crypto Harian Editor Harsh Notariya di sini.

Bitcoin Supply Held By Large Entities.
Pasokan Bitcoin yang Dimiliki Entitas Besar | Sumber: Glassnode

Indikator makro menambah kehatihatian. MVRV Long/Short Difference saat ini menunjukkan profit terkonsentrasi pada holder Bitcoin jangka pendek dibandingkan holder jangka panjang. Ketidakseimbangan ini meningkatkan risiko penurunan, karena secara historis holder jangka pendek cenderung cepat bereaksi terhadap fluktuasi harga.

Jika keuntungan menumpuk di pihak peserta jangka pendek, tekanan jual biasanya naik selama periode ketidakpastian. Holder tipe ini cenderung mengamankan cuan begitu ada tanda-tanda pelemahan. Pola ini bisa menahan momentum kenaikan dan memperpanjang fase konsolidasi dalam rentang harga utama.

Bitcoin MVRV Long/Short Difference
Perbedaan MVRV Long/Short Bitcoin | Sumber: Santiment

Harga BTC Mungkin Akan Mengalami Beberapa Kesulitan

Pada waktu publikasi, Bitcoin diperdagangkan di kisaran US$87.108 dan bertahan di level support US$86.361. Meski area ini memberi stabilitas jangka pendek, pemulihan masih rapuh. BTC perlu merebut level yang lebih tinggi sebelum mengisyaratkan pembalikan tren yang berarti.

Holder jangka pendek tetap menjadi faktor risiko bagi tren naik. Jika mereka mulai ambil untung, Bitcoin bisa bertahan di bawah US$88.210. Bila gagal menjaga struktur ini, BTC bisa kembali menguji US$84.698, level yang sudah disentuh saat volatilitas terakhir.

Bitcoin Price Analysis.
Analisis Harga Bitcoin | Sumber: TradingView

Pemulihan yang lebih kuat butuh Bitcoin untuk menembus US$88.210 secara meyakinkan. Jika harga naik ke US$90.401, itu menandakan momentum mulai membaik. Terwujudnya skenario ini sangat bergantung pada dukungan investor baru yang mungkin hadir saat pemburu harga murah mulai masuk ke pasar.

  •  

Bagaimana Tren Investasi VC Kripto di Pasar Bearish?

Venture capital adalah darah kehidupan di dunia startup Web3 dan aset kripto. Para pengusaha perlu mengumpulkan dana untuk proyek agar bisa merekrut orang-orang berbakat, membayar biaya operasional, dan melakukan pemasaran demi menumbuhkan bisnis. 

VC tentu saja senang melakukan investasi ini, sebab mereka juga mendapatkan bagian dari keuntungan jangka panjang—jika memang keuntungan itu benar-benar ada. Sebagian besar startup gagal, dan bisnis ini sangat bergantung pada lahirnya unicorn untuk mendorong pertumbuhan dana ventura. 

Pasar aset kripto memiliki keunikan tersendiri, karena banyak startup juga meluncurkan token sebagai bagian utama. Namun, performa pasar aset digital sendiri akhir-akhir ini kurang begitu baik. 

Sejak Oktober, saat harga per 1 BTC mencatat rekor US$126.000, aset oranye ini telah turun 25%

Investasi VC Kripto Selama 10 Tahun Terakhir | Sumber: Galaxy Research

Harga kripto sangat mempengaruhi pasar VC, dan dinamika pengumpulan dana untuk startup pun jelas sudah berubah. Lalu, bagaimana gambaran keadaan saat ini? 

“Siklus pasar bisa memengaruhi sentimen investasi dan dapat memperlambat atau mempercepat proses penutupan kesepakatan,” terang Stefan Deiss, CEO Hashgraph Group, yang fokus pada investasi VC di ekosistem Hedera.

Ekspektasi Lebih Rendah dari Venture Capital

Salah satu hal pertama yang terjadi ketika tren kripto bergerak menurun adalah valuasi startup ikut turun. 

Mungkin kesannya tidak berhubungan langsung, tapi konsep “hot rounds” atau ronde pendanaan untuk startup yang sedang populer jadi menurun, dan VC tidak terlalu tertarik lagi dengan valuasi selangit, tutur Artem Gordadze, investor malaikat di NEAR Foundation serta penasihat di akselerator startup Techstars.

“Saat Bitcoin diperdagangkan pada level tinggi, misalnya saat dianggap di posisi US$100.000, valuasi startup juga ikut tinggi,” ucap Gordadze. “Ini memunculkan dinamika yang menantang: VC mesti membenarkan valuasi awal berdasarkan potensi harga masa depan yang harus benar-benar tercapai dalam jangka waktu investasinya demi menghasilkan imbal hasil yang layak.”

Harga Bitcoin sejak awal Q4 pada 1 Oktober | Sumber: CoinGecko

Teori bahwa harga Bitcoin selalu naik sepertinya bukan sesuatu yang dipercaya para investor VC. Karena investasi VC memang cenderung jangka panjang, mereka sudah mengalami banyak siklus, terutama bersama Bitcoin. 

Selain itu, banyak VC biasanya menyebut bulan November dan Desember sebagai “bulan write-off”. Maksudnya, mereka tidak terlalu berharap banyak kerjaan di kuartal keempat dan musim liburan, sehingga lebih memilih mulai berinvestasi lagi setelah tahun baru. 

Pandangan Pragmatis

Dilihat dari sudut pandang “helikopter”, khususnya di sektor kripto, trennya adalah pengeluaran tetap ada namun volumenya lebih kecil. 

Sebagai contoh: Polymarket, platform prediksi, berhasil mengumpulkan US$1 miliar, sedangkan Kraken meraih pendanaan sebesar US$800 juta pada kuartal ini. 

Pada kuartal ketiga, total pendanaan mencapai US$4,59 miliar, tapi setengahnya hanya terkonsentrasi pada tujuh kesepakatan, papar Alex Thorne, kepala riset di Galaxy. 

Uang masih mengalir: Q3 2025 jadi yang tertinggi kedua sejak Q1 2022 | Sumber: X

“Saat pasar turun, yang paling diperhatikan bukan lagi pergerakan harga tapi lebih pada ketahanan dalam pelaksanaan dan produk sebagai indikator utama,” ujar Deiss dari Hashgraph Group. “Kondisi downtrend justru mendorong investor untuk lebih fokus pada fundamental daripada momentum jangka pendek.”

Momentum jangka pendek itu memang seringkali hanya sekadar hype. Dan banyak proyek besar yang mendapat dukungan VC dan melakukan TGE ternyata performanya kurang baik tahun ini. Beberapa di antaranya adalah PUMP (turun lebih dari 50% selama 2025) dan Berachain (turun 91% semenjak diluncurkan Februari lalu). 

“Volatilitas tinggi dan valuasi di tahap awal yang masih tidak pasti menyebabkan pergeseran strategi distribusi modal yang cukup besar. Para investor kini lebih memilih strategi dengan siklus likuiditas lebih cepat dan kontrol harga lebih baik,” papar Gordadze. 

Lock-up dan Likuiditas

Salah satu aspek paling unik dari industri aset kripto adalah token generation event, atau TGE.

Pengganti ICO di masa lalu, Coinbase sekarang memfasilitasi TGE setelah mengakuisisi platform investor Echo seharga US$375 juta.

Monad menjadi proyek pertama yang meluncur di sana dan mengumpulkan dana US$296 juta, serta pasti akan ada proyek lain menyusul. 

Namun, setelah sebuah token meluncur, ada beberapa metrik yang khas di dunia kripto dan wajib investor ventura pantau dengan cermat. 

Salah satunya adalah lock-up, di mana saat TGE, tidak semua token langsung beredar di pasar; ada periode di mana aset-aset ini disimpan terlebih dahulu. Tujuannya agar mendorong partisipasi jaringan, mulai dari anggota tim, airdrop komunitas, hingga upaya foundation. 

Lalu, ada juga fully diluted value, atau FDV – yaitu jumlah total token dikali harga token – pada dasarnya seperti market cap semua token, meskipun belum semuanya unlocked. 

Dan ketika pasar bergerak liar, sungguh sulit memprediksi potensi exit token bagi VC sehingga ini bisa menjadi dilema.

Belakangan ini, Arthur Hayes dari Maelstrom Capital mengungkapkan kekecewaannya soal lock-up, terutama yang berkaitan dengan Monad. Sebagai seorang trader, Hayes jelas tidak suka jenis token yang likuiditasnya rendah ini. 

Arthur Hayes menandai Keone Hon dari Monad soal lock-up | Sumber: X

“Given the average token or equity vesting/lock-up period of 12 to 48 months, VCs must model the market’s likely condition when these lock-ups end,” ujar Gordadze, mentor Techstars. “The entry price must be strategically set to ensure a profitable exit, making long-term market forecasts crucial for deal finalization.

Masa Depan Investasi VC Aset Kripto di 2026 dan Seterusnya

Mengenai prediksi pasar, para VC memang suka membahas masa depan. Untuk dunia kripto, bila melihat kebijakan regulator AS yang lebih ramah di 2025, sepertinya tahun depan bisa jauh lebih positif. Apa itu cuma investor yang sedang berharap? 

Mungkin. Tapi para VC biasanya memang selalu optimistis. Optimisme, pada akhirnya, memang selalu jadi pemenang. 

“Tahun 2026 nampaknya akan menjadi fase utilitas nyata – DeFi bakal bangkit dengan momentum dan kedewasaan lebih baik, sementara stablecoin akan jadi background,” terang Deiss. Stablecoin memang mendapat sorotan tahun ini, walaupun pada dasarnya menjadi infrastruktur membosankan yang akan menopang, misalnya, Polymarket berikutnya yang memakai USDC di Polygon sebagai koin serta chain utama. 

“Kini setelah stablecoin benar-benar masuk arus utama dan bank mulai berlomba masuk, level selanjutnya adalah layanan untuk pengguna yang dipacu oleh aset-aset ini di balik layar,” papar Gordadze.

Area pertumbuhan paling signifikan kemungkinan besar ada di persimpangan AI/Blockchain dan RWA/Blockchain, karena di situlah peluang dampak dunia nyata serta pendapatan institusi paling besar tercipta.”

  •  

Bitcoin, Ethereum, dan XRP: Aset Kripto Mana yang Paling Bersinar di 2026?

Pasar aset kripto mendekati tahun 2026 setelah melewati tahun penuh volatilitas tajam, rekor harga baru, aksi ambil untung, serta fase kematangan yang makin terlihat.

Bitcoin semakin memperkuat perannya sebagai aset cadangan institusi, sementara Ethereum dan XRP memasuki fase koreksi seusai tren kuat penuh ketidakpastian dan pergerakan harga yang cepat.

Dari sisi ekonomi makro, Federal Reserve Amerika Serikat memulai pemangkasan suku bunga pertamanya, data pasar tenaga kerja menunjukkan tanda-tanda awal perlambatan, serta aliran modal ke aset digital jadi semakin selektif.

Sebagai akibatnya, Bitcoin, Ethereum, dan XRP kini berada di level teknikal yang signifikan. Pertanyaan utama untuk tahun 2026 adalah apakah likuiditas global akan berkembang atau justru terhenti—dan apakah likuiditas itu akan mengalir tegas ke aset kripto.

Rata-Rata Relative Strength Index (RSI) Pasar Kripto Tetap Dekat Level Oversold di Bulan Desember | Sumber: CoinMarketCap

Analisis Harga Bitcoin (BTC) dan Prospek 2026

Bitcoin mencetak all-time high baru di atas US$126.000 pada tahun 2025, terutama didorong oleh adopsi institusi yang terus berlanjut. Korporasi dan entitas negara terus menambah BTC ke cadangan mereka.

MicroStrategy mengakumulasi sekitar 660.645 BTC, sementara El Salvador meningkatkan kepemilikannya menjadi 7.502 BTC.

Sementara itu, exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot terus menyerap suplai, memperkuat posisi Bitcoin sebagai aset makro jangka panjang.

Dari sudut pandang teknis, struktur bullish utama Bitcoin masih terjaga meskipun harga keluar dari channel naik yang membimbing pergerakan mulai Maret 2024 hingga November 2025.

Bank of Japan is about to hike rates with 0.25% on December 19

Bitcoin dumped the last 3 times the BoJ hiked interest rates:

March 2024 → -27%
July 2024 → -30%
January 2025 → -30% pic.twitter.com/GNjHyUIV3d

— Quinten | 048.eth (@QuintenFrancois) December 15, 2025

setelah mencapai ATH terakhir, BTC mengalami koreksi ke zona permintaan penting di dekat US$80.000.

Resistance di kisaran US$110.000 masih menahan upaya kenaikan harga. Volume perdagangan juga menurun, pola yang umumnya menandakan fase koreksi ketimbang pembalikan tren.

Analisis Harga Bitcoin Tahunan | Sumber: TradingView

Skenario Bullish

Reaksi kuat dari zona permintaan yang terakumulasi di kisaran US$75.000 bisa menjadi awal bagi reli jangka panjang menuju US$150.000–US$170.000.

Breakout yang berlangsung di atas resistance US$100.000–US$115.000 akan mengonfirmasi kelanjutan tren, didukung partisipasi ritel dan institusi yang kembali menguat.

Skenario Pergerakan Harga di Rentang Tertentu

Kalau momentum kenaikan tetap terbatas, Bitcoin mungkin akan bergerak sideways sepanjang 2026 antara US$70.000 dan US$110.000.

Hal ini akan menjadi fase akumulasi panjang dalam siklus yang lebih besar, diwarnai pergerakan harga yang liar dan breakout palsu, sementara pasar menanti katalis moneter yang lebih jelas.

Skenario Bearish

Kalau zona permintaan US$75.000–US$80.000 menembus ke bawah secara signifikan, maka peluang koreksi yang lebih dalam akan terbuka.

Pada skenario seperti itu, zona US$60.000–US$40.000 dapat berfungsi sebagai area rebalancing tanpa merusak struktur makro jangka panjang Bitcoin.

Analisis Harga Ethereum (ETH) dan Prospek Tahun 2026

Ethereum mengalami tahun yang krusial di 2025, dengan mencetak all-time high baru di kisaran US$4.955.

Upgrade jaringan seperti Pectra dan Fusaka meningkatkan skalabilitas dan efisiensi, sementara exchange-traded fund (ETF) Ethereum spot mulai mendapat perhatian. Aktivitas staking dan penggunaan decentralized finance terus menopang fundamental Ethereum.

Pada chart mingguan, ETH masih berada di channel naik jangka panjang. Pasca membentuk level tertinggi baru di Agustus 2025, harga terkoreksi ke zona permintaan yang cenderung lemah di kisaran US$2.900.

Walau struktur jangka panjang masih positif, momentum saat ini melambat dibandingkan fase ekspansi sebelumnya. Struktur jangka pendek dan menengah masih cenderung bearish.

Ethereum whales on Binance are bidding the dip hard 🐋

57K ETH (~$159M) in buy orders are stacked just below the current price. pic.twitter.com/8GeVUmsskU

— Maartunn (@JA_Maartun) December 18, 2025

Skenario Bullish

Andai pemulihan berlanjut, Ethereum bisa membidik US$5.700 bahkan berpotensi mencapai US$6.100, mengikuti pola perpanjangan siklus historis.

Breakout bersih di atas resistance channel dekat US$5.200 akan memperkuat posisi Ethereum sebagai aset terkemuka di tahun 2026.

Analisis Harga Ethereum Tahunan

Skenario Konsolidasi

Jika permintaan tetap sedang, ETH bisa bergerak konsolidasi di antara US$4.300 dan US$2.200. Area ini menandakan adanya keseimbangan antara pembeli dan penjual sehingga tahun 2026 terlihat sebagai masa transisi, bukan fase breakout.

Skenario Bearish

Jika turun menembus support channel, Ethereum berisiko bergerak lebih dalam ke US$2.250–US$1.600, yaitu area yang sesuai dengan tingkat permintaan historis yang penting untuk menjaga struktur jangka panjang.

Analisis Harga XRP dan Outlook 2026

Ripple mengakhiri tahun 2025 dengan kejelasan regulasi yang jauh lebih baik setelah penyelesaian positif dari sengketa hukumnya dengan SEC.

Hasil ini membangkitkan kembali minat institusi dan membuka diskusi baru seputar produk exchange-traded fund (ETF) XRP, sehingga posisinya di pasar keuangan tradisional jadi lebih kuat.

Adopsi institusional dalam skala besar bisa memicu lonjakan permintaan yang dapat mendorong harga XRP mencapai level tertinggi baru.

Dari sisi teknis, XRP sedang mengalami fase koreksi setelah reli kuat yang puncaknya di dekat US$3,60 pada pertengahan tahun. Harga sudah sempat koreksi ke zona permintaan utama, sedangkan beberapa area suplai masih menahan rebound jangka pendek.

Perilaku ini sejalan dengan fase regresi tren yang lebih luas.

Skenario Bullish

Jika tahun 2026 benar-benar mendukung adopsi institusional Ripple, XRP berpotensi naik ke US$3,83–US$4,53. Untuk mencapainya, harga harus mengambil kembali level US$2,40 dan mempertahankan volume beli, didukung perkembangan regulasi yang positif.

Analisis Harga XRP Tahunan

Skenario Range-Bound

Jika ketidakpastian tetap berlanjut, XRP bisa bergerak sideways antara US$3.00 dan US$1.60. Kondisi ini memang merefleksikan keraguan terkait adopsi perbankan, tapi juga bisa menjadi periode konsolidasi sehat sebelum siklus baru di masa depan.

Skenario Bearish

Jika turun menembus support penting, harga XRP bisa melanjutkan ke US$1,20–US$0,90. Pergerakan ini menandakan hilangnya level-level kunci, termasuk batas psikologis US$1,60, sekaligus minat spekulatif yang melemah.

Pandangan Akhir: Apakah 2026 Akan Menjadi Tahun yang Hilang atau Justru Jadi Batu Loncatan?

Proyeksi harga tahun 2026 menunjukkan pasar berada di posisi yang cukup genting. Bitcoin tetap memperlihatkan resiliensi struktur paling kuat, sedangkan Ethereum dan XRP masih bergantung pada sentimen atau pemicu tertentu.

Peluang kenaikan memang ada, tapi tetap butuh konfirmasi teknikal yang jelas sekaligus dukungan fundamental.

Ada satu tren yang tidak bisa dibantah: pasar kripto kini sedang bertransisi ke fase yang lebih dewasa. Baik kenaikan maupun koreksi kini lebih terkendali, dengan volatilitas yang makin terkompresi jika dibandingkan siklus lama.

Datangnya bull run baru akan sangat bergantung pada lingkungan ekonomi makro yang lebih akomodatif, adopsi institusi yang lebih dalam, dan kejelasan regulasi yang konsisten.

Jika semua faktor itu berjalan selaras, tahun 2026 pada akhirnya bisa dikenang bukan sebagai tahun stagnan, namun menjadi pondasi untuk gelombang rekor harga tertinggi berikutnya.

  •