Reading view

Fikih Utang Piutang (Bag. 11): Hadiah dari Pengutang untuk Pemberi Utang

Tidak jauh berbeda dengan pembahasan sebelumnya, masih terkait dengan “manfaat” yang ada pada akad utang piutang. Pembahasan sebelumnya terkait dengan utang yang mendatangkan keuntungan atau manfaat. Adapun pembahasan ini terkait dengan “hadiah” yang diberikan oleh pengutang kepada pemberi utang dalam status utang belum lunas. Apakah dalam kurun waktu berjalannya akad utang piutang, diperbolehkan bagi pengutang […]

The post Fikih Utang Piutang (Bag. 11): Hadiah dari Pengutang untuk Pemberi Utang appeared first on Muslim.or.id.

  •  

Tor Browser 15.0 Anonymous Web Browser Is Out Based on Firefox 140 ESR Series

Tor Browser 15.0

Tor Browser 15.0 open-source anonymous web browser is now available for download based on the Mozilla Firefox 140 ESR series. Here’s what’s new!

The post Tor Browser 15.0 Anonymous Web Browser Is Out Based on Firefox 140 ESR Series appeared first on 9to5Linux - do not reproduce this article without permission. This RSS feed is intended for readers, not scrapers.

  •  

Fedora Linux 43 Officially Released, Now Available for Download

Fedora Linux 43

Fedora Linux 43 distribution is now available for download, powered by Linux kernel 6.17 and featuring the GNOME 49 desktop environment. Here’s what else is new!

The post Fedora Linux 43 Officially Released, Now Available for Download appeared first on 9to5Linux - do not reproduce this article without permission. This RSS feed is intended for readers, not scrapers.

  •  

KDE Plasma 6.5.1 Is Out to Fix Compatibility Issues with Older AMD GPUs

KDE Plasma 6.5.1

KDE Plasma 6.5.1 is now available as the first maintenance update to the latest KDE Plasma 6.5 desktop environment series with various improvements and bug fixes.

The post KDE Plasma 6.5.1 Is Out to Fix Compatibility Issues with Older AMD GPUs appeared first on 9to5Linux - do not reproduce this article without permission. This RSS feed is intended for readers, not scrapers.

  •  

IPFire 2.29 Core Update 198 Gives Major Boost to the Intrusion Prevention System

IPFire Core Update 198

IPFire 2.29 Update 198 firewall distribution is now available for download with major improvements to the Intrusion Prevention System and other changes. Here’s what’s new!

The post IPFire 2.29 Core Update 198 Gives Major Boost to the Intrusion Prevention System appeared first on 9to5Linux - do not reproduce this article without permission. This RSS feed is intended for readers, not scrapers.

  •  

Prediksi Harga XRP 3 Bulan Mendatang dari Qwen AI Alibaba: XRP Capai $4,20 di Januari 2026?

Seiring dengan pemulihan pasar yang akhirnya dimulai dan dana mengalir keluar dari emas untuk kembali ke aset berisiko, XRP tetap menjadi salah satu favorit di kalangan investor ritel. Qwen AI yang unggul dalam kontes trading Alpha Arena, membuat prediksi harga XRP untuk tiga bulan ke depan.

Statusnya sebagai pemenang kontes membuat Qwen AI kini mulai sering didengar pendapatnya oleh para trader. Hasilnya, AI dari Alibaba tersebut memberikan prediksi bullish untuk harga XRP pada Januari 2026.

Prediksi Harga XRP — Apakah XRP akan Mencapai $4,20 pada Januari 2026?

Kenaikan 45 sampai 60 persen hingga Januari 2026 mendatang tampaknya masih masuk akal, dan itulah yang diprediksi oleh Qwen AI untuk harga XRP. Ia memberikan rentang target $3,80 sampai $4,20 pada Januari, menyebutnya sebagai tujuan yang realistis dan optimis.

Prediksi Harga XRP Qwen AI

Qwen AI tidak berhenti sampai di situ. AI tersebut bahkan menjelaskan beberapa alasannya. Dari sudut pandang teknis, XRP memantul secara sempurna dari level support kuat $2,20 setelah crash terbaru.

Dengan RSI yang berada di sekitar 63, Qwen AI percaya bahwa penembusan bersih di atas $2,85 akan mengonfirmasi pergerakan bullish besar berikutnya.

XRP USD

Selain itu, jendela keputusan ETF akan dibuka pada Januari. Apabila ETF XRP disetujui, itu bisa menjadi katalisator yang tepat untuk mempertahankan tren bullish ini.

Faktor Pendukung Utama Lainnya untuk Prospek Bullish Ini

Faktor teknis saja tidak cukup untuk mendukung prospek bullish mendatang. Masih ada kemungkinan ETF ditolak sementara arus dana tetap rendah. Itulah mengapa Qwen AI menambahkan alasan lain di balik prediksinya.

Prediksi Harga XRP Qwen AI

Salah satu yang menjadi sorotan adalah kejelasan regulasi kripto di bawah kepemimpinan Trump. Regulasi ini telah dinanti oleh investor kripto selama bertahun-tahun.

Prediksi Harga XRP Qwen AI

Ada juga dorongan musiman. Q4 secara historis merupakan salah satu periode paling volatil untuk mata uang kripto. Apabila The Fed melanjutkan pemotongan suku bunga, hal tersebut dapat mendorong lebih banyak likuiditas ke daftar altcoin dan aset berisiko, terutama XRP.

Sambut Bullrun dengan Alat Penyimpanan Terbaik — Best Wallet

Apabila Anda memilih untuk menimbun XRP, altcoin lain, atau bahkan meme crypto untuk menyambut kenaikan harga yang besar, pastikan aset Anda disimpan di tempat yang aman. Best Wallet memungkinkan Anda menyimpan semua aset kripto Anda dalam satu aplikasi yang aman sembari tetap sepenuhnya mengontrol kunci pribadi Anda.

Sangat tidak disarankan untuk memarkir aset di dompet bursa ketika pasar sedang ‘liar’. Dengan menggunakan dompet non-kustodian seperti Best Wallet, kunci pribadi hanya dapat diakses oleh Anda selaku pemilik dompet.

Ekosistem Best Wallet - Prediksi harga XRP

Best Wallet merupakan dompet multi-chain yang mendukung hingga enam blockchain teratas, termasuk Bitcoin, Ethereum, Solana, dan Binance Smart Chain. Anda dapat menyimpan XRP, BTC, ETH, dan berbagai Solana token di dalam dompet dengan aman sebelum Q4 benar-benar meledak.

Aplikasi dompet ini juga menyediakan sarana untuk memanfaatkan peluang baru. Tersedia fitur untuk melakukan pertukaran, pembelian kripto, pelacakan portofolio, dan akses mudah ke DeFi saat hype melanda.

Bagian terbaiknya adalah Best Wallet Token, token asli dompet Best Wallet yang saat ini sedang ditawarkan melalui presale. Dengan menggunakan token tersebut, Anda akan menerima diskon biaya transaksi dan berbagai keuntungan lain di dalam ekosistem ini.

Presale Best Wallet Token telah meraup lebih dari $16,6 juta dan masih akan terus bertambah seiring meningkatnya minat terhadap aplikasi dompet Best Wallet. Aplikasi dompet Best Wallet tersedia dalam versi seluler, Anda dapat mengunduhnya secara langsung melalui Play Store (Android) maupun App Store (iOS).

Best Wallet Token (BEST) — Token Utilitas di Ekosistem Best Wallet

Best Wallet Token (BEST) merupakan token utilitas di ekosistem Best Wallet yang memberikan berbagai keuntungan kepada para pemegang. Token tersebut akan memberi akses kepada pemegang ke berbagai presale crypto terbaru dan terverifikasi di fitur Upcoming Tokens Best Wallet.

Fitur Upcoming Tokens tersebut menyediakan akses ke proyek kripto baru pada tahap paling awal. Dengan demikian, pemegang token $BEST dapat berpartisipasi sedini mungkin, membeli token dengan harga serendah mungkin, serta berpotensi menerima pengembalian besar ketika token diluncurkan dan terdaftar di bursa.

Manfaat BEST Token - Prediksi XRP

Seperti yang disebutkan sebelumnya, pemegang token $BEST juga akan menerima diskon biaya transaksi. Dengan demikian, para trader dapat selalu memaksimalkan keuntungan mereka tanpa perlu khawatir tergerus oleh biaya transaksi yang tinggi.

Imbalan staking ketika menggunakan aggregator staking Best Wallet juga akan lebih tinggi. Melalui aggregator staking tersebut, pengguna dompet dapat melakukan staking untuk berbagai cryptocurrency terbaik, meskipun fitur ini baru akan dirilis pada tahap ketiga proyek.

Best Wallet Token Presale - Prediksi Harga XRP

Token $BEST sendiri juga dapat dikunci di dalam pool staking untuk mendapatkan penghasilan pasif. Best Wallet menyediakan fitur staking untuk token $BEST dengan imbalan dinamis mencapai 79% APY.

Pemegang token $BEST juga memiliki hak tata kelola. Mereka dapat menyuarakan pendapatnya untuk menentukan arah proyek dan pengambilan keputusan-keputusan penting. Ini termasuk integrasi blockchain baru hingga kemitraan strategis di masa depan.

Beli token $BEST dengan mengikuti panduan dalam cara beli Best Wallet Token agar tetap aman saat bertransaksi. Ketahui potensi jangka panjang proyek ini dengan membaca artikel kami mengenai prediksi harga Best Wallet Token.

Kunjungi Best Wallet Sekarang

Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.

The post Prediksi Harga XRP 3 Bulan Mendatang dari Qwen AI Alibaba: XRP Capai $4,20 di Januari 2026? appeared first on Cryptonews Indonesia.

  •  

Prediksi Harga Solana: ETF Dorong SOL ke $250 di November?

Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) secara resmi telah menyetujui ETF untuk Solana, Litecoin, dan Hedera, meskipun ada penutupan pemerintah yang sedang berlangsung. ETF Staking Solana dari Bitwise mulai diperdagangkan pada 28 Oktober, menandai ETF pertama di AS dengan eksposur penuh terhadap SOL spot.

Ini mungkin bukan yang terakhir karena VanEck baru saja mengajukan Amandemen No. 6 untuk ETF SOL-nya sendiri, dan persetujuan terhadap pengajuan tersebut mungkin akan segera tiba. Prediksi harga Solana sangat bullish setelah persetujuan ETF tersebut, apakah ini akan mendorong SOL menembus $250 pada November 2025?

Introducing $BSOL — the Bitwise Solana Staking ETF. Starts trading tomorrow.

– First U.S. ETP to have 100% direct exposure to spot SOL
– Maximizing Solana’s 7%+ average staking reward rate*
– Targeting 100% of assets staked
– Staking through Bitwise Onchain Solutions, powered by… pic.twitter.com/Vo8Ko0qOCn

— Bitwise (@BitwiseInvest) October 27, 2025

Kapitalisasi Pasar Stablecoin Solana Capai Rekor Tertinggi Sepanjang Masa

Pada 14 Oktober lalu, kapitalisasi pasar stablecoin Solana mencapai level tertinggi sepanjang masa sebesar $16,25 miliar atau setara Rp269 triliun (kurs 1 USD = Rp16.585). Angka ini merupakan lonjakan besar dari $5 miliar yang menjadi modal awal rantai tersebut di awal tahun, dengan pertumbuhan lebih dari 200%.

Market Cap Stablecoin Solana

Ketika stablecoin di Solana mencapai rekor tertinggi, hal ini menandakan banyak dana nyata mengalir ke jaringan tersebut. Lebih banyak USDT dan USDC di Solana berarti lebih banyak aktivitas perdagangan, penggunaan DeFi yang lebih luas, dan lebih banyak orang memilih Solana ketimbang rantai lainnya.

Meskipun harga SOL belakangan ini bergerak lambat, ini tetap merupakan sinyal bullish yang kuat. Ekosistem Solana terus berkembang, likuiditas meningkat, dan kepercayaan terhadap jaringan ini secara keseluruhan juga terus meningkat.

Prediksi Harga Solana: SOL Pertahankan Level Support Penting, Mampukah Mencapai $250 di November 2025?

Dengan keputusan pemotongan suku bunga The Fed yang akan datang, pidato Powell, dan QT mungkin akan segera berakhir, pasar akhirnya menunjukan tanda-tanda kehidupan kembali. Pasar saham AS saja menambah sekitar $767 miliar dalam kapitalisasi pasar hari ini.

Solana USDT

Harga Solana berhasil menembus resistensi di atas level $205 sebelum mundur untuk menguji ulang resistensi sebelumnya di $197, yang kini telah berubah menjadi support. Harga saat ini diperdagangkan sedikit di atas support dan di bawah zona resistensi terdekat, membentuk pola konsolidasi yang seimbang.

Penembusan kuat dan penutupan di atas $205 kemungkinan akan mendorong SOL menuju garis resistensi berikutnya di sekitar $215, dengan level kenaikan tambahan yang ditunjukkan pada grafik. Namun, apabila gagal bertahan di $197, harga dapat turun kembali ke $182, dengan target lebih menjadi mungkin dari sana.

Maxi Doge Siap Menjadi Dogecoin di Musim Meme Berikutnya

Solana yang bangkit dan ETF mengalir ke altcoin, musim meme crypto biasanya akan segera menyusul. Setiap kali pasar menjadi lebih bullish, koin-koin meme bergerak terlebih dahulu.

Namun, siklus kali ini terlihat berbeda. Sebagian besar koin meme lama sudah melewati masa kejayaannya. Dogecoin bergerak lambat dan Solana token teratas sudah mengalami lonjakan besar beberapa bulan lalu. Hal ini membuka peluang besar bagi pemimpin baru di Ethereum untuk muncul ke permukaan.

Tokenomics Maxi Doge - Prediksi Harga Solana

Maxi Doge (MAXI) menjadi salah satu kandidat tersebut. Proyek ini membawa energi asli meme coin yang dulu membuat DOGE meledak. Namun, Maxi Doge hadir dengan tokenomik yang lebih baik dan imbalan staking menggiurkan mencapai 80% APY bagi pemegang token.

Saat ini Maxi Doge masih berada dalam tahap presale. Menariknya, presale crypto tersebut mendapatkan dukungan luar biasa dari penggemar koin meme dan berhasil mengumpulkan lebih dari $3,8 juta atau setara Rp63 miliar.

Para paus kripto secara diam-diam telah menumpuk token ini selagi masih ditawarkan dengan harga presale, yang mendorong banyak investor ritel untuk ikut serta. Apabila likuiditas mengalir ke ruang meme saat pasar memanas, Maxi Doge berada dalam posisi untuk menjadi satu pemenang terbesar di Ethereum.

Imbalan Staking dan Potensi Kemitraan Dorong Presale Maxi Doge

Maxi Doge menawarkan imbalan staking mencapai 80% APY kepada para investor presale. Mekanisme staking tersebut dapat menjadi opsi bagi pemegang token untuk menerima penghasilan pasif atas kepemilikan token $MAXI.

Sementara itu, tim pengembang juga telah merencanakan kemitraan strategis dengan berbagai platform perdagangan berjangka. Setelah token $MAXI diluncurkan dan kemitraan berhasil terjalin, token $MAXI akan dapat diperdagangkan dengan leverage.

Maxi Doge - Prediksi Harga Solana

Proyek ini juga menggelar kompetisi trading mingguan bagi pemegang token $MAXI. Trader dengan kinerja terbaik dan berhasil memuncaki papan peringkat akan mendapatkan imbalan tambahan.

Maxi Doge telah diaudit oleh dua lembaga keamanan blockchain ternama, Coinsult dan SolidProof, dengan hasil memuaskan. Audit tersebut menunjukkan bahwa tidak ada potensi masalah keamanan berarti yang mungkin dapat membahayakan investor.

Dengan narasi meme yang lebih agresif dari Dogecoin, mekanisme staking dengan APY tinggi, potensi kemitraan jangka panjang, dan kompetisi trading mingguan, Maxi Doge memiliki modal besar untuk mengungguli pendahulunya itu.

Anda dapat mempelajari potensi jangka panjang token $MAXI dengan membaca artikel kami tentang prediksi harga Maxi Doge. Jika tertarik untuk membeli token ini, pastikan Anda membaca panduan tentang cara beli Maxi Doge untuk mendapatkan langkah-langkah selengkapnya.

Beli Maxi Doge di Sini

Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.

The post Prediksi Harga Solana: ETF Dorong SOL ke $250 di November? appeared first on Cryptonews Indonesia.

  •  

Tor Browser 15.0 Released: Firefox ESR 140 Base, Vertical Tabs, and Privacy-Focused Changes

The Tor Project has announced the release of Tor Browser 15.0, its first stable version built on Firefox ESR 140. The update incorporates a full year of upstream browser changes while maintaining Tor’s core commitment to anonymity, privacy, and censorship resistance. Developers completed their annual ESR transition audit as part of the release, reviewing around […]

The post Tor Browser 15.0 Released: Firefox ESR 140 Base, Vertical Tabs, and Privacy-Focused Changes appeared first on UbuntuPIT.

  •  

Fedora Linux 43 Lands: Wayland-Only GNOME, RPM 6.0, and Major Developer Upgrades

Fedora Linux 43 is now available, marking one of the project’s most comprehensive overhauls in recent years. The release focuses on a unified Wayland desktop, enhanced system security, and upgraded developer tooling. Fedora’s new foundation completes the move to DNF5 and RPM 6.0, bringing faster performance, stronger cryptography, and more flexible image building across desktop […]

The post Fedora Linux 43 Lands: Wayland-Only GNOME, RPM 6.0, and Major Developer Upgrades appeared first on UbuntuPIT.

  •  

Setting Up Your Data Engineering Lab with Docker

This guide helps you set up a clean, isolated environment for running Dataquest tutorials. While many tutorials work fine directly on your computer, some (particularly those involving data processing tools like PySpark) can run into issues depending on your operating system or existing software setup. The lab environment we'll create ensures everything runs consistently, with the right versions of Python and other tools, without affecting your main system.

What's a Lab Environment?

You can think of this "lab" as a separate workspace just for your Dataquest tutorials. It's a controlled space where you can experiment and test code without affecting your main computer. Just like scientists use labs for experiments, we'll use this development lab to work through tutorials safely.

Benefits for everyone:

  • Windows/Mac users: Avoid errors from system differences. No more "command not found" or PySpark failing to find files
  • Linux users: Get the exact versions of Python and Java needed for tutorials, without conflicting with your system's packages
  • Everyone: Keep your tutorial work separate from personal projects. Your code and files are saved normally, but any packages you install or system changes you make stay contained in the lab

We'll use a tool called Docker to create this isolated workspace. Think of it as having a dedicated computer just for tutorials inside your regular computer. Your files and code are saved just like normal (you can edit them with your favorite editor), but the tutorial environment itself stays clean and separate from everything else on your system.

The lab command you'll use creates this environment, and it mirrors real data engineering workflows (most companies use isolated environments like this to ensure consistency across their teams).

Installing Docker

Docker creates isolated Linux environments on any operating system. This means you'll get a consistent Linux workspace whether you're on Windows, Mac, or even Linux itself. We're using it as a simple tool, so no container orchestration or cloud deployment knowledge is needed.

On Windows:
Download Docker Desktop from docker.com/products/docker-desktop. Run the installer, restart your computer when prompted, and open Docker Desktop. You'll see a whale icon in your system tray when it's running.

Note: Docker Desktop will automatically enable required Windows features like WSL 2. If you see an error about virtualization, you may need to enable it in your computer's BIOS settings. Search online for your computer model + "enable virtualization" for specific steps.

On Mac:
Download Docker Desktop for your chip type (Intel or Apple Silicon) from the same link. Drag Docker to your Applications folder and launch it. You'll see the whale in your menu bar.

On Linux:
You probably already have Docker, but if not, run this command in your terminal:

curl -fsSL https://get.docker.com -o get-docker.sh && sh get-docker.sh

Verify it works:
Open your terminal (PowerShell, Terminal, or bash) and run:

docker --version
docker compose version

You should see version numbers for both commands. If you see "command not found," restart your terminal or computer and try again.

Getting the Lab Environment

The lab is already configured in the Dataquest tutorials repository. Clone or download it:

git clone https://github.com/dataquestio/tutorials.git
cd tutorials

If you don't have git, download the repository as a ZIP file from GitHub and extract it.

The repository includes everything you need:

  • Dockerfile - Configures the Linux environment with Python 3.11 and Java (for Spark)
  • docker-compose.yml - Defines the lab setup
  • Tutorial folders with all the code and data

Starting Your Lab

In your IDE’s terminal, ensure you’re in the tutorials folder and start the lab:

docker compose run --rm lab

Note that the first time you run this command, the setup may take 2-5 minutes.

You're now in Linux! Your prompt will change to something like root@abc123:/tutorials#, which is your Linux command line where everything will work as expected.

The --rm flag means the lab cleans itself up when you exit, keeping your system tidy.

Using Your Lab

Once you’re in the lab environment, here's your typical workflow:

1. Navigate to the tutorial you're working on

# See all available tutorials
ls

# Enter a specific tutorial
cd pyspark-etl

2. Install packages as needed
Each tutorial might need different packages:

# For PySpark tutorials
pip install pyspark

# For data manipulation tutorials
pip install pandas numpy

# For database connections
pip install sqlalchemy psycopg2-binary

3. Run the tutorial code

python <script-name>.py

Because the code will run within a standardized Linux environment, you shouldn’t run into setup errors.

4. Edit files normally
The beauty of this setup: you can still use your favorite editor! The tutorials folder on your computer is synchronized with the lab. Edit files in VS Code, PyCharm, or any editor, and the lab sees changes immediately.

5. Exit when done
Type exit or press Ctrl+D to leave the lab. The environment cleans itself up automatically.

Common Workflow Examples

Running a PySpark tutorial:

docker compose run --rm lab
cd pyspark-etl
pip install pyspark pandas
python main.py

Working with Jupyter notebooks:

docker compose run --rm -p 8888:8888 lab
pip install jupyterlab
jupyter lab --ip=0.0.0.0 --allow-root --no-browser
# Open the URL it shows in your browser

Keeping packages installed between sessions:
If you're tired of reinstalling packages, create a requirements file:

# After installing packages, save them
pip freeze > requirements.txt

# Next session, restore them
pip install -r requirements.txt

Quick Reference

The one command you need:

# From the tutorials folder
docker compose run --rm lab

Exit the lab:

exit # Or press Ctrl+D

Where things are:

  • Tutorial code: Each folder in /tutorials
  • Your edits: Automatically synchronized
  • Data files: In each tutorial's data/ folder
  • Output files: Save to the tutorial folder to see them on your computer

Adding services (databases, etc.):
For tutorials needing PostgreSQL, MongoDB, or other services, we can extend the docker-compose.yml. For now, the base setup handles all Python and PySpark tutorials.

Troubleshooting

  • "Cannot connect to Docker daemon"

    • Docker Desktop needs to be running. Start it from your applications.
  • "docker compose" not recognized

    • Older Docker versions use docker-compose (with a hyphen). Try:

      docker-compose run --rm lab
  • Slow performance on Windows

    • Docker on Windows can be slow with large datasets. For better performance, store data files in the container rather than the mounted folder.
  • "Permission denied" on Linux

    • Add your user to the docker group:

      sudo usermod -aG docker $USER

      Then log out and back in.

You're Ready

You now have a Linux lab environment that matches production systems. Happy experimenting!

  •  

Gemini AI Prediksi Harga Bitcoin, Solana, dan XRP di Akhir 2025

Gemini AI dari Google merilis proyeksi berani untuk kuartal ini, memprediksi bahwa Bitcoin, Solana, dan XRP bisa mencetak rekor tertinggi baru sebelum tahun berakhir. Lonjakan awal di bulan Oktober yang disebut “Uptober” memang sempat terhenti setelah Presiden Donald Trump mengumumkan tarif impor 100% untuk produk asal Tiongkok.

Namun, persetujuan ETF untuk Solana, Litecoin, dan Hedera hari ini, ditambah ekspektasi bahwa rapat FOMC besok akan kembali menurunkan suku bunga, membuat banyak analis yakin akan adanya pembalikan tren besar.

Bitcoin ($BTC) – Gemini AI Prediksi Kenaikan Hingga $250.000

Bitcoin ($BTC), aset digital pertama sekaligus terbesar di dunia, terus menjadi pusat perhatian global setelah menembus rekor harga baru di $126.080 atau sekitar Rp2,1 miliar pada 6 Oktober lalu. Model terbaru dari Gemini AI memproyeksikan kemungkinan reli besar berikutnya yang bisa membawa harga Bitcoin ke level $250.000 atau sekitar Rp4,16 miliar pada 2026.

Prediksi Harga Bitcoin
Sumber: Gemini AI

Sebagai tolok ukur utama di dunia crypto, Bitcoin masih memegang posisi dominan dengan kapitalisasi pasar sebesar $2,27 triliun atau sekitar Rp37.843 triliun dari total nilai pasar crypto global senilai $3,95 triliun. Fungsinya sebagai “emas digital” membuat Bitcoin tetap menjadi pilihan utama bagi investor institusional dan ritel sebagai lindung nilai terhadap inflasi.

Jika kondisi makroekonomi seperti inflasi yang melambat dan kebijakan fiskal yang lebih longgar terus berlanjut, BTC berpeluang menantang rekor tertinggi baru. Keputusan FOMC besok, yang kemungkinan menghasilkan pemotongan suku bunga tambahan, dapat menjadi katalis untuk reli bullish di kuartal keempat.

Grafik prediksi harga Bitcoin

Secara konservatif, momentum pasar saat ini bisa membawa harga Bitcoin menuju $150.000 atau sekitar Rp2,49 miliar. Namun, target ambisius Gemini di $250.000 hanya akan tercapai jika terjadi bull run besar yang didukung oleh regulasi crypto komprehensif dari pemerintah AS sebelum akhir tahun.

Solana (SOL) – Gemini AI Ramalkan Breakout Kuat Pasca-ETF

Solana ($SOL) terus memperkuat posisinya sebagai salah satu jaringan smart contract paling dinamis. Saat ini, kapitalisasi pasarnya mencapai hampir $110 miliar atau sekitar Rp1.831 triliun, dengan total value locked (TVL) sebesar $12 miliar atau sekitar Rp199,8 triliun tersebar di berbagai protokol DeFi.

Prediksi harga Solana
Sumber: Gemini AI

Persetujuan ETF Solana spot dari Bitwise dan Grayscale yang diumumkan hari ini langsung memicu euforia pasar. Dalam beberapa bulan ke depan, potensi arus masuk dana institusional diperkirakan akan meningkat, mirip dengan apa yang terjadi pasca peluncuran ETF Bitcoin dan Ethereum.

Solana dikenal dengan kecepatan transaksi yang sangat tinggi, biaya jaringan rendah, serta adopsi yang berkembang pesat di sektor tokenisasi dan stablecoin. Faktor-faktor ini menjadikan Solana sebagai salah satu jaringan yang paling siap untuk penggunaan skala perusahaan.

Harga SOL sebelumnya mencapai puncak di $250 atau sekitar Rp4.163.000 pada Januari dan menyentuh titik terendah di $100 atau sekitar Rp1.665.300 pada April. Kini, harga SOL berada di kisaran $203 atau sekitar Rp3.381.759 setelah naik 1,4% dalam 24 jam terakhir. Indikator RSI berada di level netral, yaitu 51, menunjukkan tidak ada tekanan beli atau jual ekstrem saat ini.

Grafik prediksi harga Solana

Solana baru saja menembus formasi bullish flag, dan menurut proyeksi Gemini, harga SOL bisa melonjak hingga $700 atau sekitar Rp11.657.100 sebelum Natal. Target ini memang ambisius, tetapi didukung oleh momentum yang terus meningkat dan struktur teknikal yang solid.

Dalam skenario bullish versi Gemini, Solana mampu menembus rekor tertingginya di $293 atau sekitar Rp4.881.129 yang tercatat pada awal tahun ini.

XRP ($XRP) – Gemini Prediksi Kenaikan ke Dua Digit

Model prediktif Gemini AI menunjukkan potensi breakout signifikan untuk Ripple’s XRP ($XRP). Proyeksinya mengarah pada reli harga menuju kisaran $5 hingga $10, atau sekitar Rp83.265 hingga Rp166.530 sebelum akhir tahun. Prediksi ini berarti harga XRP bisa naik hampir empat kali lipat dari posisi saat ini di $2.67 atau sekitar Rp44.450.

Prediksi harga XRP
Sumber: Gemini AI

Kemenangan hukum Ripple atas SEC awal tahun ini menjadi titik balik besar yang memulihkan kepercayaan pasar. Putusan tersebut mendorong harga XRP ke puncak tujuh tahun di $3.65 atau sekitar Rp60.285 pada Juli. Selama 12 bulan terakhir, performa XRP telah melonjak 413%, melampaui Bitcoin dan Ethereum dalam persentase pertumbuhan.

Peluncuran stablecoin baru Ripple, RLUSD, serta kedekatan CEO Brad Garlinghouse dengan lingkaran Presiden Donald Trump, memperkuat posisi Ripple sebagai proyek crypto yang “dekat dengan regulator.” Hal ini menjadikan XRP kandidat ideal bagi investor yang ingin mendapatkan keuntungan dari regulasi ramah crypto dan adopsi digital money di masa depan.

Grafik prediksi harga XRP

Dari sisi teknikal, grafik 2025 memperlihatkan terbentuknya beberapa pola bullish flag. Pola-pola ini umumnya menjadi sinyal akumulasi kuat sebelum harga mengalami kenaikan signifikan.

Jika katalis tambahan seperti persetujuan ETF, kemitraan institusional, atau kejelasan regulasi AS benar-benar terealisasi, Gemini AI memproyeksikan XRP dengan mudah dapat menembus level $5. Target $10 atau sekitar Rp166.530 menjadi batas atas dalam skenario bull case penuh.

Maxi Doge (MAXI): Meme Coin dengan Energi Degen

Maxi Doge ($MAXI) muncul sebagai bintang baru di dunia meme coin, dengan gaya yang lebih liar dan berenergi dibanding Dogecoin. Selama fase presale, token ini telah menarik perhatian komunitas dengan total dana yang terkumpul mencapai $3,8 juta atau sekitar Rp63,3 miliar.

Angka ini mencerminkan antusiasme investor terhadap proyek yang dibangun sepenuhnya di atas semangat komunitas dan viralitas. Token ini dikembangkan di atas jaringan Ethereum sebagai ERC-20, menawarkan transaksi yang lebih cepat dan efisien dibanding jaringan Dogecoin lama.

Dengan pasokan total sebesar 150,24 miliar token, sebanyak 25% dialokasikan untuk “Maxi Fund” yang akan digunakan untuk mendukung pertumbuhan ekosistem, kemitraan strategis, dan kampanye pemasaran. Proyek ini menyasar audiens muda dan dinamis, dengan pendekatan yang menggabungkan humor, kontes, dan buzz media sosial.

Staking juga sudah aktif dengan penawaran imbal hasil hingga 80% APY. Meski imbal hasil ini akan menurun seiring meningkatnya partisipasi pengguna, fitur ini tetap menjadi daya tarik utama bagi investor awal. Saat ini, harga token berada di level $0.000265 dan akan terus meningkat di setiap fase presale berikutnya.

Pembelian $MAXI bisa dilakukan melalui MetaMask atau Best Wallet, dua platform yang memberikan akses cepat dan aman bagi investor pemula maupun berpengalaman.

Untuk mengikuti perkembangan terkini proyek ini, Anda bisa mengunjungi akun resmi Maxi Doge di platform X (twitter) dan Telegram. Keduanya menjadi pusat informasi, pengumuman, serta interaksi langsung dengan komunitas yang tumbuh pesat setiap harinya.

Jika tren adopsi terus berlanjut dan strategi komunitas berjalan efektif, tidak menutup kemungkinan bahwa prediksi harga Maxi Doge akan menembus level yang lebih tinggi di masa depan. Bagi Anda yang ingin bergabung, cara beli Maxi Doge sangat mudah dan bisa dilakukan langsung melalui dompet kripto pilihan Anda atau dengan mengunjungi laman resmi proyek.

Beli Maxi Doge di Sini

Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.

The post Gemini AI Prediksi Harga Bitcoin, Solana, dan XRP di Akhir 2025 appeared first on Cryptonews Indonesia.

  •  

Prediksi Harga TRON: Dominasi 95,4% Pembayaran Stablecoin di LATAM, Apakah TRX Menuju $0,45?

Prediksi harga TRON kembali menguat setelah jaringan ini menunjukkan dominasinya dalam ekonomi stablecoin Amerika Latin yang sedang berkembang pesat. Momentum ini memberi sinyal bahwa $TRX punya potensi besar untuk menembus rekor baru dalam waktu dekat.

Hal ini tentu menarik perhatian para investor baik retail maupun whales yang mengambil keuntungan dari momen ini. Dan diprediksi harganya akan naik karena tingkat utilitasnya yang nyata.

TRON Pimpin Pembayaran Stablecoin di LATAM, Target Bullish $0,45 Kian Dekat

Menurut data dari Artemis, TRON kini menguasai 95,4% volume pembayaran stablecoin di Kolombia, 80,7% di Brasil, dan 78,2% di Ekuador. Posisi ini menjadikan TRON sebagai tulang punggung utama dalam transaksi digital dollar lintas negara di kawasan Amerika Latin.

Stablecoins are gaining ground on traditional finance in LatAm.@trondao drives 95.4% of stablecoin payments in Colombia, and leads Brazil (80.7%) and Ecuador (78.2%).

Learn about Diego’s experience using TRON in Colombia (👇) and get the full data at https://t.co/GaSTiU8dhj. https://t.co/qUVnXluFYF pic.twitter.com/lSCdDzmf0o

— Artemis (@artemis) October 28, 2025

Sepanjang Oktober 2025 saja, total transaksi stablecoin di kawasan ini melonjak ke $10,2 miliar atau sekitar 169,86 triliun rupiah, naik 70% dibanding Februari dan 137% lebih tinggi dari Agustus. Kapitalisasi pasar stablecoin secara global pun telah mencapai rekor baru sebesar $308 miliar atau sekitar 5.127 triliun rupiah.

Dari jumlah tersebut, $78,3 miliar atau sekitar 1.3 triliun rupiah berada di atas jaringan TRON. Kinerja ini menempatkan TRON sebagai blockchain terbesar kedua di dunia setelah Ethereum dalam konteks transaksi stablecoin.

Tron (@trondao) continues to lead global flows at 48%, while @ethereum has bolstered its position, up 11%. pic.twitter.com/0TUYDPMBah

— Artemis (@artemis) October 24, 2025

Seorang insinyur sipil bernama Diego Alejandro Carrillo dari Cali, Kolombia, mengungkapkan bahwa biaya rendah dan waktu penyelesaian transaksi yang hampir instan di TRON membuatnya kini menerima pembayaran dari klien di AS dan Inggris hanya dalam hitungan menit.

Menurutnya, kecepatan dan keandalan TRON telah mengubah cara dia mengelola pembayaran lintas negara. Laporan Q3 2025 dari TRON menunjukkan bahwa jaringan ini mempertahankan 2,6 juta pengguna aktif harian, menempati posisi kedua secara global di bawah Solana.

Data pengguna Tron
Sumber: Tronscan

Volume perdagangan kuartalan di jaringan TRON mencapai puncak tertinggi di $82 miliar atau setara 1,3 triliun rupiah, didukung oleh likuiditas stabil baik di pasar terpusat maupun derivatif. Kekuatan fundamental ini memperkuat proyeksi analis bahwa TRX dapat menguji kembali harga tertinggi Desember 2024 di $0,45, dan bahkan mencetak rekor baru menjelang 2026.

Prediksi Harga TRX: Struktur Bullish Masih Terjaga Berdasarkan EMA dan RSI

Grafik harian TRX/USDT menunjukkan tren naik yang semakin kuat sejak akhir 2024. Pola harga yang terbentuk menggambarkan fase akumulasi klasik yang berlangsung sepanjang Desember hingga Januari, dengan indikator EMA (Exponential Moving Average) secara konsisten bertahan sebagai level support di kisaran $0,20 hingga $0,25.

TRX telah menembus beberapa level resistance utama dan kini diperdagangkan di zona atas saluran harga, yakni sekitar $0,28. Posisi ini memperkuat narasi bahwa momentum bullish belum berakhir dan masih memiliki ruang untuk melanjutkan kenaikan.

Grafik Prediksi harga Tron

Susunan moving average saat ini juga mendukung sentimen positif. Garis-garis EMA kini tersusun secara bullish, menandakan bahwa tekanan beli tetap dominan. Di sisi lain, RSI (Relative Strength Index) berada di level tinggi, tetapi belum masuk zona overbought. Artinya, masih ada ruang kenaikan sebelum pasar dianggap jenuh beli.

Berdasarkan struktur teknikal saat ini, analis memperkirakan bahwa harga TRX akan menguji batas atas dari ascending channel yang berada di kisaran $0,40 hingga $0,45. Target ini menjadi sangat relevan mengingat kondisi pasar yang cenderung mendukung aset-aset dengan fundamental kuat.

Sinyal teknikal lainnya juga mendukung proyeksi kenaikan jangka menengah. Formasi pola 3-day SSI (Short-term Strength Indicator) kembali muncul, dan historinya selalu menjadi sinyal buy-the-dip yang cukup akurat dalam beberapa tahun terakhir.

Analis percaya bahwa pola ini akan kembali memberikan hasil serupa, dengan proyeksi jangka pendek berada di area $0,35, sebelum TRX mengarah ke target utama $0,45 menjelang pergantian tahun.

Best Wallet Token Hadirkan Peluang Baru di Pasar Retail Utility Crypto

Dengan momentum TRON yang semakin solid, perhatian investor mulai tertuju pada proyek-proyek presale yang fokus pada utilitas nyata dan potensi adopsi retail. Salah satu proyek yang menonjol adalah Best Wallet Token (BEST), token utilitas yang dibangun untuk mendukung ekosistem dompet multi-chain bernama Best Wallet.

Best Wallet

Sejak diluncurkan pada 2024, Best Wallet telah menangani transaksi nyata di lebih dari 60 blockchain, termasuk fitur swap token, staking, dan crypto launchpad terintegrasi langsung di dalam aplikasinya. Infrastruktur ini menjadikan Best Wallet lebih dari sekadar penyimpanan aset digital ia berubah menjadi portal Web3 yang fungsional dan dapat digunakan oleh pengguna sehari-hari.

Token $BEST memainkan peran penting dalam ekosistem ini. Token ini digunakan untuk keperluan governance, pemberian reward loyalitas, serta diskon biaya layanan bagi pengguna aktif di platform. Fungsionalitas ini menciptakan permintaan alami terhadap token dan memperkuat siklus penggunaan dalam aplikasi.

Saat ini, token $BEST tersedia di harga presale $0.025865. Total dana yang telah dikumpulkan mencapai $16,7 juta atau sekitar 278 miliar rupiah. Investor dapat membeli $BEST menggunakan berbagai metode, termasuk ETH, BNB, USDT, USDC, bahkan kartu debit atau kredit secara langsung.

Tim pengembang menjadwalkan listing perdana di exchange pada Desember 2025. Jika tingkat adopsi dompet terus bertumbuh sejalan dengan minat presale, proyek ini berpotensi memberikan imbal hasil hingga 10x bagi investor awal.

Menurut prediksi harga Best Wallet Token, potensi pertumbuhan masih terbuka lebar seiring meningkatnya penggunaan aplikasi crypto ramah pengguna ini di kalangan investor ritel dan generasi muda Web3.

Prediksi Harga BEST dan Cara Beli Token Best Wallet

Best Wallet Token ($BEST) menghadirkan peluang menarik di tengah minat pasar yang mulai condong ke proyek berbasis utilitas nyata. Dengan harga saat ini berada di $0.025865, token ini merupakan salah satu koin receh crypto dan masih undervalue jika dibandingkan dengan potensinya dalam ekosistem aplikasi Best Wallet.

Nilai $BEST berpotensi mengalami kenaikan signifikan seiring dengan adopsi aplikasi wallet di kalangan pengguna ritel. Jika platform ini berhasil mengubah minat presale menjadi penggunaan aktif, imbal hasil 10x bukanlah hal yang tidak masuk akal.

Ekosistem Best Wallet

Investor yang ingin ikut lebih awal dapat mengikuti panduan cara beli Best Wallet Token melalui situs resmi mereka. Proses pembelian sangat mudah dan fleksibel, karena mendukung berbagai metode seperti ETH, BNB, USDT, USDC, serta kartu debit dan kredit.

Untuk terus mengikuti perkembangan proyek ini, pengguna bisa bergabung dalam komunitas resmi Best Wallet melalui akun X (Twitter) dan Telegram mereka. Kedua kanal ini aktif membagikan informasi tentang roadmap, fitur baru, serta jadwal listing di exchange yang akan datang pada Desember 2025.

Informasi resmi seperti whitepaper, alokasi token, dan detail staking juga bisa ditemukan langsung di laman utama Best Wallet. Pastikan Anda tidak melewatkan salah satu proyek Web3 retail utility paling menjanjikan di tahun ini.

Beli Best Wallet di Sini

Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.

The post Prediksi Harga TRON: Dominasi 95,4% Pembayaran Stablecoin di LATAM, Apakah TRX Menuju $0,45? appeared first on Cryptonews Indonesia.

  •  

Distribution Release: TrueNAS 25.10.0

The DistroWatch news feed is brought to you by TUXEDO COMPUTERS. TrueNAS 25.10.0, a specialist, Debian-based Linux distribution designed for NAS (network-attached storage) computers, has been released. This major new version introduces the NVMe over Fabric (NVMe-oF) protocol and OpenZFS 2.3.4 performance improvements: "Building on the success of TrueNAS 25.04 'Fangtooth', we’re proud to release TrueNAS 25.10 'Goldeye' to....
  •  

Distribution Release: Fedora 43

The DistroWatch news feed is brought to you by TUXEDO COMPUTERS. Jef Spaleta has announced the launch of Fedora 43. The key highlights of the new release are a new system installer which was tested in the Workstation edition of Fedora 42 and is now available for all spins, and Wayland-only sessions on the Workstation edition. "There are, however,....
  •  

Does Xiaomi’s memory extension feature really improve performance?

Xiaomi’s Extra RAM (also known as Memory Extensiondoes work, but only in specific situations. It’s not as powerful as real physical RAM, yet it provides noticeable benefits for users with lower-end devices. The feature temporarily borrows a piece of your phone’s internal storage (UFS) — let’s say 3GB, 5GB, or 8GB — and converts it into virtual memory.

How Virtual RAM Works

Physical RAM is extremely fast and holds the data of running applications. Virtual RAM, however, borrows a slower section from the device’s storage. When your phone runs out of physical RAM, Xiaomi’s system moves less active apps to this extended memory instead of closing them.

For instance, when you transition from Chrome, Instagram, and a game, Memory Extension helps park unused apps into this slower memory. When you return, the app takes less time to open than opening it from scratch — but not as fast as if it were to stay in physical RAM.

EXTRA Ram 1 EXTRA Ram 2 EXTRA Ram 3

When It’s Actually Useful

The feature shines on phones with 4GB or 6GB of RAM. It blocks background apps from closing and improves multitasking performance. It’s especially useful for low-end phones like the Redmi Note and POCO mid-range series that still employ modest memory configurations.

However, for 8GB or 12GB RAM phones, its benefit is very restricted. Such devices never use their full physical RAM, and therefore the extra virtual space provides little or no improvement in regular usage.

What It Doesn’t Do

  • Does not improve gaming performance: Games always employ the fast, physical RAM and GPU computation.
  • Does not increase FPS: It does not affect frame rates.
  • Wears out storage life slightly: It keeps reading and writing to storage, which in theory affects it ever so slightly over extended use.

Summary Table

Situation Effective Explanation
4–6 GB RAM phones Very useful Keeps more apps open and multitasking better
8 GB+ RAM phones Minimal benefit You likely won’t even notice a difference
Gaming performance No effect Control of game speed by type of RAM and GPU

Final Thoughts

In summary, Xiaomi’s Extra RAM feature is a smart optimization that helps lower and mid-range devices handle multitasking more efficiently. But on high-end models like the Xiaomi 17 or POCO F8 Pro, it’s largely redundant — more of a convenience feature than a true performance booster.

  •  

Kali Linux 2025.3 Lands: Enhanced Wireless Capabilities, Ten New Tools & Infrastructure Refresh

Kali Linux 2025.3 Lands: Enhanced Wireless Capabilities, Ten New Tools & Infrastructure Refresh

Introduction

The popular penetration-testing distribution Kali Linux has dropped its latest quarterly snapshot: version 2025.3. This release continues the tradition of the rolling-release model used by the project, offering users and security professionals a refreshed toolkit, broader hardware support (especially wireless), and infrastructure enhancements under the hood. With this update, the distribution aims to streamline lab setups, bolster wireless hacking capabilities (particularly on Raspberry Pi devices), and integrate modern workflows including automated VMs and LLM-based tooling.

In this article, we’ll walk through the key highlights of Kali Linux 2025.3, how the changes affect users (both old and new), the upgrade path, and what to keep in mind for real-world deployment.

What’s New in Kali Linux 2025.3

This snapshot from the Kali team brings several categories of improvements: tooling, wireless/hardware support, architecture changes, virtualization/image workflows, UI and plugin tweaks. Below is a breakdown of the major updates.

Tooling Additions: Ten Fresh Packages

One of the headline items is the addition of ten new security tools to the Kali repositories. These tools reflect shifts in the field, toward AI-augmented recon, advanced wireless simulation and pivoting, and updated attack surface coverage. Among the additions are:

  • Caido and Caido-cli – a client-server web-security auditing toolkit (graphical client + backend).

  • Detect It Easy (DiE) – a utility for identifying file types, a useful tool in reverse engineering workflows.

  • Gemini CLI – an open-source AI agent that integrates Google’s Gemini (or similar LLM) capabilities into the terminal environment.

  • krbrelayx – a toolkit focused on Kerberos relaying/unconstrained delegation attacks.

  • ligolo-mp – a multiplayer pivoting solution for network-lateral movement.

  • llm-tools-nmap – allows large-language-model workflows to drive Nmap scans (automated/discovery).

  • mcp-kali-server – configuration tooling to connect an AI agent to Kali infrastructure.

  • patchleaks – a tool that detects security-fix patches and provides detailed descriptions (useful both for defenders and auditors).

  • vwifi-dkms – enables creation of “dummy” Wi-Fi networks (virtual wireless interfaces) for advanced wireless testing and hacking exercises.

  •  
❌