Normal view

Outlook Bloomberg untuk 2026 Abaikan Aset Kripto, tapi Empat Tema Ini Masih Penting

25 December 2025 at 12:39

Podcast akhir tahun Trumponomics dari Bloomberg memberikan gambaran lengkap tentang prospek ekonomi global di tahun 2026. Stephanie Flanders, kepala bidang pemerintahan dan ekonomi di Bloomberg, menjadi pembawa acara episode ini.

Podcast ini menghadirkan Tom Orlik, kepala ekonom di Bloomberg Economics; Mario Parker, managing editor untuk politik AS; dan Parmy Olson, kolumnis Bloomberg Opinion yang membahas AI.

Bukan Bahas Aset Kripto, Tapi Empat Tema Ini Penting

Selama hampir 48 menit, para panelis membahas berbagai topik, seperti perdagangan dan tarif, keamanan (Ukraina), AI, The Fed, Cina, dan ekonomi AS secara keseluruhan. Perlu dicatat, aset kripto tidak pernah disebut langsung.

Namun, ada empat tema yang dibahas dalam podcast tersebut yang sangat relevan untuk pasar aset digital menjelang tahun 2026. Berikut adalah analisis mengenai topik-topik terpilih dan potensi dampaknya terhadap pasar kripto.


1. Ancaman terhadap Independensi The Fed

Orlik menyoroti independensi The Fed sebagai salah satu isu terpenting di tahun 2026. Presiden Trump akan berwenang menunjuk ketua Fed baru saat masa jabatan Powell berakhir pada Mei 2026. Kevin Hasset secara luas dianggap sebagai kandidat utama, sedangkan Steven Myron sudah bergabung di dewan Fed.

“An independent Federal Reserve is a fundamental underpinning of market confidence that the US will be serious about controlling inflation,” ujar Orlik. “If that confidence is undermined, well, the status of the dollar, the status of the Treasury market, both open to question.”

Dampak terhadap kripto: Berkurangnya independensi Fed menjadi pedang bermata dua untuk kripto. Jika kredibilitas dolar melemah, narasi Bitcoin sebagai “emas digital” bisa semakin kuat. Grayscale menuturkan dalam proyeksi 2026 bahwa “prospek mata uang fiat semakin tidak pasti; sebaliknya, kita sangat percaya bahwa Bitcoin ke-20 juta akan ditambang pada Maret 2026.”

Tapi, ketidakpastian kebijakan juga bisa memicu sentimen hindari risiko serta menekan harga aset kripto dalam jangka pendek bersama dengan aset berisiko lainnya.


2. Risiko bubble AI

Olson mengingatkan potensi terjadinya koreksi pada saham-saham terkait AI di tahun 2026. “You’ve got 900 million people using ChatGPT every week. That’s astoundingly successful from a market dominance perspective, but it’s not really making money for OpenAI because very few of those people are paying subscriptions,” ucap Olson. Ia membandingkan situasi saat ini dengan boom dot-com serta ledakan kereta api abad ke-19.

Dampak terhadap kripto: Analis QCP Capital memaparkan bahwa “kripto masih terjebak dalam arus silang ekonomi makro,” dengan saham AI menjadi “penggerak utama sentimen risiko secara umum.” Jika saham AI terkoreksi, sentimen risk-off pun kemungkinan besar juga akan menyeret pasar kripto turun.


3. Dampak Tarif ke Ekonomi Riil

Orlik menuturkan bahwa salah satu kejutan di tahun 2025 adalah bagaimana laju kenaikan tarif sangat lambat berdampak pada harga konsumen dan laba perusahaan. Tapi, ia memperkirakan hal itu akan berubah di awal 2026. “That pass-through of tariffs to the rest of the economy—higher prices at the shops, lower margins for US businesses, potentially a hit to US stocks—that’s still something that will play out in the early months of 2026,” terang Orlik.

Dampak terhadap kripto: Jika inflasi akibat tarif terus berlangsung, ruang The Fed untuk memangkas suku bunga akan terbatas. YouHodler menggarisbawahi bahwa “suku bunga tinggi berkepanjangan bisa mengurangi nafsu risiko dan memperlambat aliran modal ke aset kripto.” namun, dalam skenario stagflasi—di mana inflasi tetap tinggi sementara pertumbuhan ekonomi melambat—Bitcoin mungkin akan dipertimbangkan kembali sebagai lindung nilai inflasi.


4. Stabilitas US$ dan Dinamika Politik

Orlik menyoroti potensi paradoks dalam dinamika politik pasca-pemilu sela. Jika Trump kehilangan dukungan pada pemilu sela dan menghadapi kebuntuan di Kongres, ia mungkin akan beralih pada The Fed—di mana ia sudah menunjuk ketua pilihannya—sebagai alat pengaruh alternatif.

“It could be that there’s some dynamic between loss of power at the midterms, greater capacity to and willingness to influence the Fed, which could potentially play out in a pretty negative way for the US bond market.”

Dampak terhadap kripto: Ketidakstabilan dolar secara historis selalu berkaitan dengan permintaan Bitcoin. Grayscale memperkirakan bahwa “sistem uang digital seperti Bitcoin dan Ethereum, yang menawarkan suplai yang transparan, terprogram, dan pada akhirnya terbatas, akan semakin diminati karena risiko mata uang fiat meningkat.”


Kuartal 1 Akan Menentukan Arah

Prediksi harga Bitcoin tahun 2026 dari institusi besar sangat beragam. Grayscale memperkirakan harga tertinggi sepanjang masa baru di paruh pertama tahun tersebut dan menyatakan “akhir dari teori siklus empat tahun.” JP Morgan memproyeksikan US$170.000, sedangkan Fundstrat melihat rentang US$200.000 hingga US$250.000. Skenario pesimis menunjukkan potensi penurunan di bawah US$75.000 jika likuiditas global semakin ketat.

Secara umum, prospek tahun 2026 nampak bullish, melihat mandat ekonomi Trump, arah kebijakan The Fed, dan regulasi yang cenderung ramah kripto. Tapi, hasil nyata dari ekspansi AI serta dampak pemangkasan suku bunga terhadap konsumen dan ekonomi sepertinya akan jadi penentu arah pasar pada kuartal pertama dan kedua.

Pasar ETF AS Raih Triple Crown saat BTC Terkoreksi dan XRP Melambung

25 December 2025 at 10:55

Pada tahun 2025, pasar ETF AS mencapai “triple crown” historis, mencetak rekor dalam arus masuk (US$1,4 triliun), peluncuran baru (lebih dari 1.100), dan volume perdagangan (US$57,9 triliun). Ini adalah pertama kalinya ketiga metrik ini serentak mencatat rekor sejak tahun 2021.

Tiga tahun berturut-turut keuntungan dua digit S&P 500 mendorong reli ini. Namun, Wall Street mulai bertanya: apa yang akan terjadi selanjutnya?

Hantu Tahun 2022

Preseden tersebut membawa peringatan. Pada tahun setelah triple crown 2021, S&P 500 anjlok 19% karena kenaikan suku bunga agresif dari The Fed. Reli yang digerakkan sektor teknologi yang mendorong arus masuk ETF itu pun berbalik tajam. Baik arus masuk maupun peluncuran ETF melambat pada tahun 2022.

Kemiripannya sulit diabaikan. Di tahun 2021, antusiasme pada saham teknologi mendorong permintaan rekor. Di tahun 2025, belanja AI mendominasi, namun keraguan mulai berkembang. Mulai Oktober, S&P 500 bergerak sideways karena Wall Street mempertanyakan keuntungan dari pengeluaran AI perusahaan Big Tech.

Eric Balchunas, analis senior ETF di Bloomberg Intelligence, mengingatkan: “Because of how perfect this year seemed to be for ETFs, you kind of want to brace for it.” Ia menyarankan agar “reality check” bisa saja datang di 2026 lewat volatilitas pasar atau ETF leverage yang bermasalah—seperti yang sudah terjadi pada GraniteShares 3x Short AMD ETP yang kehilangan 88,9% hanya dalam sehari dan terlikuidasi pada bulan Oktober.


Rotasi ETF Aset Kripto

Di tengah ledakan ETF secara umum, ada perbedaan mencolok di dana ETF aset kripto.

IBIT milik BlackRock berhasil menarik arus masuk US$25,4 miliar meski return-nya -9,6%—satu-satunya yang negatif di antara 10 ETF dengan arus masuk terbanyak. Balchunas menyebutnya sebagai “Boomers putting on a HODL clinic.” Namun, tren berubah setelah Bitcoin turun 30% dari puncaknya bulan Oktober. IBIT mencatat lima minggu berturut-turut arus keluar senilai US$2,7 miliar. ETF Ethereum juga mengalami arus keluar tujuh hari beruntun di bulan Desember dengan total US$685 juta.

Hal sebaliknya terjadi pada ETF altcoin baru. ETF XRP spot AS yang mulai diperdagangkan 13 November membukukan 28 hari perdagangan berturut-turut arus masuk—belum pernah terjadi untuk ETF kripto lain di awal peluncurannya. Total arus masuk mencapai US$1,14 miliar tanpa satu hari pun arus keluar. Meski demikian, laju hariannya—kebanyakan US$10–US$50 juta—masih jauh di bawah ETF Bitcoin, yang pada awalnya sering mencatat arus masuk US$500 juta atau lebih.

ETF Solana meraup US$750 juta meskipun harga SOL anjlok 53%—bedanya, ETF ini sempat mengalami arus keluar di akhir November dan awal Desember.

BTCETHXRPSOL
YTD InflowsUS$25,4MUS$10,3MUS$1,14MUS$750M
Dec 1-24-US$629M-US$512M+US$470M+US$132M
Pencapaian5 minggu arus keluar7 hari arus keluar28 hari arus masuk beruntunArus masuk walau -53%
Sumber: BeInCrypto

Bulan Desember memperjelas rotasi ini. Sampai 24 Desember, ETF Bitcoin kehilangan US$629 juta, sedangkan Ethereum minus US$512 juta; XRP bertambah US$470 juta dan Solana naik US$132 juta.


Perubahan Struktur atau Penyesuaian Sementara?

Pihak yang menganggap terjadi perubahan struktural menyoroti kejelasan regulasi—gugatan SEC terhadap XRP tamat di bulan Agustus dengan penyelesaian US$125 juta, dan XRP diklasifikasi sebagai non-sekuritas. Narasi utilitas juga semakin populer: pembayaran lintas negara di XRP dan ekosistem DeFi Solana menjadi aplikasi nyata di luar “emas digital”.

Skeptis menekankan arus masuk konsisten ke XRP dan SOL bisa saja sekadar “honeymoon effect” yang sering terjadi saat ETF baru diluncurkan. Walau arus masuk ETF rekor, harga XRP masih 50% di bawah puncak Juli, dan SOL jatuh 53% sejak Oktober—sebuah gap yang dianggap muncul karena aksi ambil untung akhir tahun serta distribusi aset oleh whale untuk mengimbangi lonjakan permintaan institusi.


Outlook 2026

Dengan puluhan aplikasi ETF kripto masih menanti peninjauan SEC, lebih banyak produk ETF altcoin diperkirakan meluncur di 2026.

“Tahun sempurna” pasar ETF akan diingat bersama dengan peringatan soal koreksi. Tapi, rotasi di ETF kripto mengisyaratkan investor institusi kini lebih selektif—mulai beralih dari Bitcoin dan Ethereum ke aset yang punya kejelasan regulasi dan kegunaan nyata. Apakah tren ini berlanjut atau tidak, akan jadi penanda penting bagi arah pasar yang lebih luas.

Nvidia Akuisisi Rival Lagi Seharga US$20 Miliar, Dorong AI Terdesentralisasi

25 December 2025 at 08:53

NVIDIA telah sepakat untuk membayar sekitar US$20 miliar demi mengakuisisi aset dari startup chip artificial intelligence Groq, menandai transaksi terbesar dalam sejarah perusahaan itu serta melanjutkan strategi mereka yang menyerap calon pesaing sebelum mampu menantang dominasinya di pasar.

Kesepakatan lisensi terbaru pabrikan chip ini mirip dengan transaksi tiga bulan lalu, sehingga memperkuat narasi bahwa infrastruktur AI terdesentralisasi mungkin menjadi satu-satunya alternatif atas dominasi Nvidia yang terus tumbuh.

Premium Tiga Kali Lipat dalam Tiga Bulan dengan Koneksi Trump Jr.

Kesepakatan ini terjadi hanya tiga bulan setelah Groq meraih pendanaan US$750 juta dengan valuasi US$6,9 miliar—dengan partisipasi BlackRock, Samsung, Cisco, dan 1789 Capital, di mana Donald Trump Jr. menjadi mitra. Nvidia akan mengakuisisi hampir seluruh aset perusahaan ini, kecuali bisnis cloud computing mereka, meski Groq menggambarkan transaksi ini sebagai “non-exclusive licensing agreement.”

CEO Groq, Jonathan Ross, mantan engineer Google yang ikut menciptakan Tensor Processing Unit milik raksasa pencarian itu, akan bergabung ke Nvidia bersama presiden Sunny Madra dan sejumlah eksekutif senior lainnya. Startup ini tetap akan beroperasi secara independen di bawah CFO Simon Edwards yang kini menjabat sebagai chief executive baru mereka.

Skenario yang Terulang

Transaksi Groq mengikuti pola yang Nvidia lakukan tiga bulan sebelumnya. Pada September, perusahaan itu menggelontorkan lebih dari US$900 juta untuk merekrut CEO dan karyawan Enfabrica serta melisensi teknologi milik startup tersebut. Kedua deal ini memanfaatkan struktur lisensi, bukan akuisisi secara langsung, sehingga kemungkinan menghindari pengawasan antimonopoli yang menggagalkan tawaran akuisisi Nvidia atas Arm Holdings senilai US$40 miliar pada 2022.

The Kobeissi Letter menggambarkan pendekatan Nvidia secara lugas: “We will buy you before you can compete with us.”

Nvidia's newest strategy:

"We will buy you before you can compete with us."

There has never been a company like Nvidia. https://t.co/wsbuAgIqyM

— The Kobeissi Letter (@KobeissiLetter) December 24, 2025

Keunggulan Teknis dan Tekanan Persaingan

Language Processing Unit milik Groq menggunakan SRAM pada chip alih-alih DRAM eksternal, sehingga menurut klaim perusahaan mereka mampu menghadirkan efisiensi daya sampai 10x lebih baik. Arsitektur ini sangat unggul dalam inferensi real-time namun membatasi ukuran model—sebuah trade-off yang kini bisa dieksplorasi Nvidia di dalam ekosistemnya yang lebih luas.

Waktunya juga cukup menarik. Google baru saja meluncurkan TPU generasi ketujuh, dengan kode nama Ironwood, dan merilis Gemini 3 yang seluruh proses pelatihannya dilakukan pada TPU sehingga bertengger di peringkat atas benchmark. Nvidia merespons di X: “We’re delighted by Google’s success… NVIDIA is a generation ahead of the industry—it’s the only platform that runs every AI model.” Ketika pemain lama mulai memberi pernyataan penuh penegasan seperti ini, tekananan kompetitif jelas semakin terasa.

Implikasi untuk decentralized AI

Meskipun kesepakatan ini tidak berdampak langsung pada pasar aset kripto, peristiwa ini memperkuat narasi yang mendorong proyek komputasi AI terdesentralisasi. Platform seperti io.net memposisikan diri sebagai alternatif infrastruktur AI terpusat.

“People can put their own supply onto a network, whether that’s data centers or yourself with your laptop, contributing your available GPU power, and getting fairly compensated for it using tokenomics,” Jack Collier, Chief Growth Officer io.net, papar kepada BeInCrypto. Platform tersebut mengklaim klien perusahaan mereka, termasuk Leonardo.ai dan UC Berkeley, berhasil mencapai penghematan biaya signifikan.

Namun, kesenjangan antara narasi dan kenyataan tetap lebar. Akuisisi teknologi latensi rendah Groq oleh Nvidia semakin memperlebar keunggulan teknis mereka, sehingga membuat alternatif lain makin sulit menawarkan performa yang setara.

Transaksi ini juga menimbulkan pertanyaan tentang pengembangan chip AI independen. Cerebras Systems, pesaing Nvidia yang juga sedang mempersiapkan IPO, pada akhirnya bisa saja mengalami tekanan serupa. Apakah perusahaan tersebut bisa tetap mandiri atau harus mengikuti gravitasi finansial Nvidia, hal itu masih harus dilihat ke depannya.

Bunga Utang AS Capai US$1T: Pemicu Tersembunyi Adopsi Stablecoin

24 December 2025 at 09:45

Pembayaran bunga utang nasional pemerintah federal AS melampaui US$1 triliun untuk pertama kalinya pada tahun fiskal 2025. Pengeluaran bunga kini melebihi belanja pertahanan dan Medicare—hal ini baru terjadi pertama kali dalam sejarah Amerika.

Analis Wall Street dan pengguna media sosial sama-sama menyebut “Weimar” sebagai peringatan saat kekhawatiran krisis fiskal meningkat. Sementara itu, Departemen Keuangan AS sedang memposisikan stablecoin sebagai alat strategis untuk menyerap membanjirnya utang pemerintah yang terus bertambah.

Angka-angka: Krisis yang Nampak Jelas

Pada tahun fiskal 2020, pembayaran bunga bersih berjumlah US$345 miliar. Pada 2025, angka itu hampir tiga kali lipat menjadi US$970 miliar—unggul sekitar US$100 miliar dari belanja pertahanan. Jika menghitung semua bunga atas utang publik, angkanya melampaui US$1 triliun untuk pertama kalinya.

Sumber: US Congressional Budget Office via KobeissiLetter

Kantor Anggaran Kongres (Congressional Budget Office) memproyeksikan total pembayaran bunga gabungan selama dekade berikutnya akan mencapai US$13,8 triliun—hampir dua kali lipat jumlah yang disesuaikan inflasi dalam dua dekade terakhir.

The Committee for a Responsible Federal Budget mengingatkan bahwa jika terjadi skenario alternatif di mana tarif dinyatakan ilegal dan ketentuan sementara dari undang-undang terbaru menjadi permanen, biaya bunga bisa mencapai US$2,2 triliun pada 2035—naik 127% dari level saat ini.

Mengapa Ini Belum Pernah Terjadi

Rasio utang terhadap PDB sudah mencapai 100%, sebuah ambang yang tidak pernah tercapai sejak Perang Dunia II. Pada 2029, rasio ini akan melampaui puncak tahun 1946 sebesar 106% dan terus naik hingga 118% pada 2035.

Yang paling mengkhawatirkan adalah sifat krisis yang semakin memperparah dirinya sendiri. Pemerintah federal meminjam sekitar US$2 triliun setiap tahun, di mana sekitar setengahnya hanya untuk membayar bunga utang yang sudah ada. Analis CRFB Chris Towner memperingatkan soal potensi “spiral utang”: “If the people who loan us money get worried we’re not going to pay it all back, we could see higher interest rates—which means we have to borrow more to pay interest,” komentar Chris Towner, analis CRFB.

Pertama Kali Dalam SejarahTahunSignifikansi
Bunga melebihi belanja pertahanan2024Pertama sejak Perang Dunia II
Bunga melebihi Medicare2024Pembayaran utang kini jadi pengeluaran kesehatan terbesar
Utang mencapai 100% dari PDB2025Pertama kali sejak setelah Perang Dunia II
Utang melewati rekor puncak 1946 (106%)2029Akan melampaui rekor sepanjang sejarah
Sumber: BeInCrypto

Reaksi pasar: “Weimar” dan “Buy Gold”

Media sosial langsung ramai melihat proyeksi ini. “The trajectory is unsustainable if unchanged,” tulis salah satu pengguna. Pengguna lain membagikan kata “weimar”—merujuk pada hiperinflasi Jerman tahun 1920-an. “The debt service era,” ujar pengguna lain, merangkum perasaan bahwa Amerika sudah memasuki babak baru.

Kebanyakan warganet justru menyarankan berpindah ke aset kuat—emas, perak, dan properti. Yang menarik, hampir tidak ada yang membahas Bitcoin, yang menunjukkan mentalitas “gold bug” tradisional masih menguasai sentimen pasar ritel.

Dampak pada Pasar

Dalam waktu dekat, penerbitan surat utang Treasury yang melonjak menyerap likuiditas pasar. Dengan yield bebas risiko mendekati 5%, saham dan aset kripto menghadapi tantangan besar secara struktural. Dalam jangka menengah, tekanan fiskal bisa mempercepat pengetatan regulasi dan pajak kripto.

Tetapi dalam jangka panjang, situasi ini menimbulkan paradoks bagi investor kripto. Seiring ketidakstabilan fiskal makin dalam, narasi Bitcoin sebagai “emas digital” semakin kuat. Semakin buruk kinerja keuangan tradisional, semakin kuat alasan untuk melirik aset di luar sistem konvensional.

Stablecoin: Krisis dan Solusi

Washington menemukan sekutu tak terduga dalam masalah fiskalnya. GENIUS Act, yang diteken pada Juli 2025, mewajibkan penerbit stablecoin untuk memiliki cadangan 100% dalam US dollar atau surat utang Treasury jangka pendek. Kebijakan ini secara efektif mengubah perusahaan stablecoin menjadi pembeli struktural utang pemerintah.

Menteri Keuangan Scott Bessent menyebut stablecoin sebagai “a revolution in digital finance” yang akan “lead to a surge in demand for US Treasuries,” terang Scott Bessent.

Standard Chartered memperkirakan penerbit stablecoin bakal membeli US$1,6 triliun surat utang negara dalam empat tahun—cukup untuk menyerap semua penerbitan baru selama periode jabatan kedua Trump. Jumlah ini melampaui kepemilikan Treasury Cina yang saat ini sebesar US$784 miliar, sehingga stablecoin berpotensi menjadi pembeli utama pengganti saat bank sentral asing mengurangi paparan terhadap utang AS.

Era Pembayaran Utang Dimulai

Krisis fiskal Amerika justru membuka peluang bagi aset kripto. Saat investor konvensional berebut ke emas, stablecoin diam-diam mulai menjadi infrastruktur penting di pasar utang AS. Sikap Washington yang merangkul regulasi stablecoin tidak semata soal inovasi—namun tentang bertahan hidup. Era pembayaran utang telah dimulai, dan kripto bisa jadi malah menjadi penerima manfaat yang tak terduga.

Investor Korea Sudah Realisasikan Keuntungan Tahun Ini, Kata BOK: Implikasi Global

24 December 2025 at 07:46

Laporan Stabilitas Keuangan terbaru dari Bank of Korea menunjukkan adanya perubahan besar perilaku di antara investor aset kripto Korea—dari akumulasi agresif menjadi strategi ambil untung, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang dampaknya pada dinamika pasar global.

Ini berarti, walaupun Bitcoin sempat melewati harga US$100.000 tahun ini, investor Korea lebih memilih mencairkan keuntungan dibanding menambah pembelian.

Aktivitas trading besar di Korea mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan

Korea Selatan sudah lama menjadi pemain besar di pasar aset kripto dunia. Meskipun populasinya hanya sebagian kecil dari jumlah penduduk dunia, pasangan trading won Korea (KRW) secara konsisten masuk dalam dua teratas mata uang fiat berdasarkan volume secara global, bahkan sering kali menyaingi atau melampaui US dollar pada masa-masa puncak.

namun, laporan BOK mengungkapkan perubahan nyata dalam perilaku investor. Walaupun tingkat perputaran pasar kripto Korea masih tinggi di angka 156,8%—jauh di atas rata-rata global sebesar 111,6%—namun sifat aktivitas itu sudah berubah. Alih-alih memburu reli harga, investor ritel Korea kini justru mengambil untung selama bull market 2025.

“Pasar aset kripto domestik menunjukkan tingkat perputaran tinggi karena mayoritas peserta adalah investor individu yang cenderung merealisasikan keuntungan lewat trading jangka pendek,” terang bank sentral.

Risiko Konsentrasi dan Kekhawatiran Struktur Pasar

Laporan itu juga menyoroti tingkat konsentrasi pasar yang sangat tinggi: 10% investor teratas menyumbang 91,2% dari total volume perdagangan antara tahun 2024 hingga Juni 2025, menurut data dari Otoritas Pengawas Keuangan. Konsentrasi ini menimbulkan kekhawatiran tentang potensi manipulasi harga oleh segelintir pemain saja.

Lingkungan regulasi unik di Korea—yang secara efektif melarang partisipasi korporasi dan melarang investor asing trading di exchange domestik—menghasilkan pasar yang nyaris dikuasai sepenuhnya oleh trader ritel. Tidak adanya market maker profesional juga menyebabkan keterbatasan likuiditas, terbukti saat harga Tether melonjak 5x di Bithumb saat pasar turun di bulan Oktober.

Dampak Riak Secara Global

Ketika trader Korea menarik diri, pasar global ikut terasa dampaknya. Data historis menunjukkan bahwa selama bull run 2017 dan 2021, exchange Korea seperti Upbit dan Bithumb sering menempati peringkat teratas volume global. Yang sering disebut “Kimchi Premium“—saat harga aset kripto di Korea lebih tinggi dibanding patokan internasional—selalu menjadi indikator kuat euforia trader ritel.

Perubahan perilaku menuju strategi ambil untung saat ini mungkin berkontribusi pada laju reli 2025 yang lebih moderat dibanding siklus sebelumnya. Karena investor ritel Korea tidak lagi menjadi penopang besar bid secara agresif, buku order global kehilangan salah satu sumber tekanan beli penting di fase akumulasi utama.

Perubahan ini juga tidak terjadi sendirian. Laporan BOK sebelumnya menyebutkan melambatnya pasar aset kripto domestik karena pasar saham lokal sedang booming. KOSPI melonjak lebih dari 70% sepanjang tahun dan menjadi indeks utama dengan kinerja terbaik di dunia, dipicu oleh saham terkait AI seperti Samsung Electronics dan SK Hynix.

Volume trading harian di platform aset kripto utama Korea turun lebih dari 80% dari puncaknya pada 2024, karena investor lokal mengalihkan modal ke saham dan ETF leverage AS. “Ke mana semua investor ritel Korea di dunia kripto? Jawabannya: Ke pasar saham di sebelah,” ujar analis AB Kuai Dong.

Jalur Berbeda: Korea vs. Adopsi Institusi Secara Global

Perbedaannya sangat nyata jika dibandingkan dengan tren pasar global. Saat Korea masih didominasi ritel, pasar internasional justru semakin cepat institusionalisasi sejak SEC menyetujui exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot pada Januari 2024. Produk ini telah menarik arus masuk bersih lebih dari US$54 miliar, dengan IBIT milik BlackRock sendiri mengelola aset lebih dari US$50 miliar.

Laporan BOK mengakui adanya perbedaan tersebut, dengan menyebut bahwa pasar aset kripto global kini kian berkorelasi dengan saham tradisional—terutama di masa tekanan ekonomi makro atau perubahan kebijakan moneter. Korelasi Bitcoin dan S&P 500 naik secara signifikan sejak 2020, seiring meningkatnya partisipasi institusi, adopsi oleh treasury korporasi, dan menjamurnya ETF.

Sebaliknya, pasar Korea relatif masih terisolasi dari dinamika global tersebut. Bank sentral menjelaskan situasi ini karena konsentrasi investor ritel yang tinggi, keterbatasan likuiditas, serta kontrol modal yang membatasi peluang arbitrase.

Apa Selanjutnya: Institusionalisasi di Depan Mata

Laporan itu menyimpulkan bahwa keunikan pasar Korea ini mungkin akan berkurang seiring adanya reformasi regulasi. Pemerintah mulai memperbolehkan yayasan nirlaba menjual aset kripto sejak Juni dan kini sudah mengizinkan investor profesional trading dalam skema percontohan. Diskusi juga masih berlangsung terkait kemungkinan persetujuan exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot.

BOK memproyeksikan, bila institusi keuangan dan investor asing diizinkan berpartisipasi, maka mekanisme market making yang benar bisa terbentuk dan kendala likuiditas akan berkurang. Peningkatan keterlibatan institusi juga akan membuat volatilitas volume perdagangan mengecil dan tingkat perputaran turun secara bertahap.

Meski begitu, bank sentral turut mengingatkan sejumlah risiko. “Saat korporasi dan investor asing yang punya keunggulan informasi serta modal besar masuk ke pasar, harga aset kripto domestik bisa jadi lebih sensitif pada perubahan permintaan-penawaran,” papar laporan itu, sambil menegaskan perlunya pemantauan ketat selama masa transisi.

Kesimpulan

Pasar aset kripto Korea kini berada di titik penting. Pergeseran dari pembelian agresif menuju strategi ambil untung menandakan kematangan investor, tapi juga menghilangkan salah satu sumber momentum pasar global. Seiring berkembangnya kerangka kelembagaan dan regulasi makin terbuka, dampak Korea pada dinamika aset kripto dunia mungkin akan beralih dari volume ritel semata menjadi arus modal yang lebih canggih.

Untuk saat ini, era di mana trader ritel Korea mampu mendorong reli global sendirian sepertinya mulai memudar—sebuah perubahan yang dapat membentuk ulang pola sentimen pasar pada siklus yang akan datang.

Received — 22 December 2025 BeInCrypto Indonesia

Crypto Twitter Cina Anggap Reli Santa Jadi Tolak Ukur untuk 2026

22 December 2025 at 09:20

Santa Rally—tradisi akhir tahun favorit di Wall Street—kini menarik perhatian besar di kalangan analis aset kripto Cina yang paling banyak diikuti di Twitter.

Alih-alih menganggap ini hanya sebagai cerita pasar Barat, para pemimpin opini di komunitas berbahasa Mandarin menganggap hari-hari perdagangan terakhir tahun 2025 sebagai sinyal penting untuk apa yang akan terjadi di 2026.

Santa rally lebih dari sekadar tren musiman

Phyrex, salah satu analis ekonomi makro paling populer di komunitas aset kripto Cina, menyebut bahwa Santa Rally bukan hanya sekadar fenomena statistik. “Ini lebih seperti barometer selera risiko pasar,” tulisnya. “Jika pasar bisa naik sesuai harapan dari Natal hingga Tahun Baru—tanpa ada pemicu ekonomi makro baru—itu mengonfirmasi bahwa investor masih ingin menempatkan dana pada aset berisiko, sehingga membuat dasar emosional untuk harga di tahun depan,” terang Phyrex.

Sebaliknya, ada dampak besar juga jika reli gagal terjadi. Phyrex memperingatkan bahwa kegagalan reli sering menandakan selera risiko belum pulih, sehingga pasar akan tetap lemah atau bergerak tidak menentu hingga Januari dan bahkan lebih lama.

Analis ini juga menyoroti beberapa faktor teknis yang biasanya mendukung kenaikan harga di akhir tahun. Penjualan rugi pajak (tax-loss harvesting) biasanya selesai sebelum pertengahan Desember, sehingga modal bisa kembali masuk ke saham. Meja institusional biasanya sepi saat liburan, volume perdagangan jadi tipis, sehingga tekanan beli ringan saja sudah cukup menaikkan indeks. Selain itu, bonus akhir tahun dan kontribusi otomatis 401(k) menambah dukungan beli secara pasif.

Michael Chao, komentator pasar Amerika Serikat yang juga populer di Twitter Cina, menyoroti data sejarah: sejak 1950, S&P 500 naik 75% selama periode Santa Rally, dengan rata-rata kenaikan 1,55%.

Namun risiko besar masih mengintai

Tidak semua orang langsung berpesta. Cryptojiejie menyebut bahwa volume perdagangan Bitcoin dan Ethereum dunia telah turun ke titik terendah tahun 2025, dan dia menyebut situasi saat ini sebagai “waktu sampah” bagi para trader. Ia menyarankan trader yang suka breakout untuk istirahat dan menikmati liburan sampai likuiditas kembali.

Faktor ekonomi makro juga bikin waspada. Zhou Financial menulis bahwa kenaikan suku bunga Bank of Japan bulan Desember ke 0,75% menimbulkan kekhawatiran tentang pembalikan arus carry trade yen, sedangkan kebijakan Federal Reserve yang tetap hawkish dengan pemotongan suku bunga 25 basis poin—ditambah proyeksi hanya dua kali pemotongan hingga 2026—membuat pasar kecewa karena berharap stimulus lebih banyak.

Phyrex pun memberi penekanan dengan jelas: “Jika pasar tetap tidak bisa menciptakan reli yang efektif di tengah dukungan musiman dan likuiditas yang mulai pulih, kemungkinan besar tekanan ekonomi akibat suku bunga tinggi sudah mengalahkan pengaruh sentimen liburan,” papar Phyrex.

Pratinjau 2026

Bagi Phyrex, Santa Rally tahun ini maknanya sangat penting. Ia melihat ini sebagai gambaran awal ekspektasi Q1 2026. Logikanya sederhana: jika investor tetap enggan membeli aset risiko padahal ada faktor musiman, sentimen liburan, dan likuiditas kembali, berarti mungkin ada masalah yang lebih besar di pasar.

Fokus besar pada Wall Street juga terjadi karena Cina minim pilihan domestik. Awal bulan ini, tujuh asosiasi industri keuangan besar Cina mengeluarkan peringatan risiko bersama—yang paling komprehensif sejak larangan tahun 2021 yang membuat semua exchange keluar dari negara itu.

Pernyataan itu secara tegas melarang tokenisasi real-world asset (RWA) untuk pertama kalinya, bersamaan dengan stablecoin, airdrop, dan mining. Karena regulator menutup hampir semua jalur masuk, investor aset kripto di Cina kini hanya bisa memantau pasar global dari pinggir lapangan.

Ketika komunitas Twitter aset kripto Cina memantau Wall Street sama ketatnya dengan yang lain, semua mata kini menanti apakah Santa benar-benar akan datang.

Pemadaman Listrik San Francisco Ungkap Ketergantungan Aset Kripto pada Infrastruktur Listrik

22 December 2025 at 08:07

Pemadaman listrik besar-besaran melanda San Francisco pada Sabtu sore, menyebabkan 130.000 rumah dan bisnis kehilangan listrik. Kejadian ini memaksa warga menghadapi kerentanan mendasar dari teknologi. Api di gardu induk PG&E menjadi penyebab padamnya listrik tersebut, sehingga ribuan pengguna tidak bisa mengakses dompet digital dan exchange aset kripto.

Kejadian ini menunjukkan bahwa, meskipun jaringan blockchain terdesentralisasi sangat tangguh, penggunaan kripto secara praktis tetap bergantung pada infrastruktur listrik dan internet lokal.

Krisis Listrik di San Francisco: Skala dan Dampaknya

Pemadaman mulai terjadi pada pukul 13.09, dan berdampak pada sekitar sepertiga pelanggan PG&E di San Francisco. Gangguan ini berpusat di Richmond District dan menyebar ke seluruh kota. Pada jam 11 malam, listrik sudah menyala kembali untuk sekitar 95.000 pelanggan, tapi hampir 18.000 masih belum mendapat listrik pada Minggu sore.

Insiden ini mengacaukan transportasi kota, menghentikan robotaxi Waymo di tengah perjalanan, serta memaksa banyak restoran dan toko tutup. Banyak orang tidak menduga skalanya akan sebesar ini. Seorang pengamat berkata di media sosial, hampir 30% kota kehilangan listrik dalam semalam—tidak ada badai, tidak ada peringatan, juga tidak ada pertanggungjawaban yang jelas.

Jaringan Blockchain Mengalami Gangguan Lokal

Pemadaman ini menjadi pengingat tepat waktu: bahkan teknologi terdesentralisasi tetap terikat pada infrastruktur terpusat.

Jaringan aset kripto seperti Bitcoin dan Ethereum berjalan di atas distributed ledger yang dikelola oleh ribuan node di seluruh dunia. Pemadaman di satu daerah, meski terjadi di pusat teknologi besar seperti San Francisco, tidak menghentikan blockchain itu sendiri. Transaksi tetap divalidasi, blok baru tetap ditambahkan, dan aset pengguna tetap tercatat aman di on-chain.

Singkatnya, kripto Anda tidak menghilang saat listrik padam.

Tapi dalam kenyataan, situasinya tidak begitu melegakan. Tanpa listrik dan akses internet, pengguna yang terdampak tidak bisa membuka wallet, melakukan trading, atau menyelesaikan pembayaran. Merchant yang menerima aset kripto juga menghadapi hambatan yang sama—tidak ada listrik artinya tidak ada sistem point-of-sale.

Operasi mining, yang membutuhkan daya besar dan terus-menerus, langsung berhenti begitu listrik padam. Jika pemadaman terjadi di daerah dengan konsentrasi hash rate tinggi, validasi transaksi di network bisa melambat sementara waktu.

Bagi mereka yang sedang melakukan transaksi saat listrik tiba-tiba padam, hasilnya tergantung pada waktu. Transaksi yang belum terkonfirmasi tetap berada di mempool dan akan diproses setelah koneksi kembali normal. Transaksi yang sudah terkonfirmasi bersifat tetap dan tidak terpengaruh apa pun.

Infrastruktur exchange menjaga perdagangan aset kripto tetap 24/7

Exchange aset kripto besar telah menyiapkan strategi agar trading tetap berjalan saat terjadi pemadaman listrik. Berdasarkan analisis industri, exchange memakai pertahanan berlapis, termasuk uninterruptible power supplies (UPS), generator cadangan untuk pemadaman jangka panjang, dan data center cadangan yang menggunakan protokol failover otomatis.

Jika fasilitas utama gagal, operasi trading langsung beralih ke wilayah lain yang masih normal. Replikasi data antara pusat data memastikan tidak ada data yang hilang dan integritas transaksi tetap terjaga selama krisis.

Keamanan aset jadi sangat penting saat terjadi pemadaman. Mayoritas dana disimpan dalam cold storage, offline, jadi terlindung dari risiko jaringan. Hot wallet—untuk trading harian—jumlahnya terbatas dan diamankan dengan protokol multi-signature serta batas withdrawal. Latihan rutin dan rencana kontinuitas bisnis memastikan exchange tetap beroperasi saat pemadaman berkepanjangan terjadi.

North American Electric Reliability Corporation sudah mendokumentasikan standar infrastruktur untuk operasional kripto. Sebuah white paper menyebutkan bahwa fasilitas kripto butuh infrastruktur internal yang rumit, termasuk sistem UPS dan generator, demi menjaga ketahanan sistem.

Semua upaya ini menegaskan adanya jarak antara desain jaringan terdesentralisasi dan infrastruktur tradisional yang dibutuhkan untuk kemudahan akses. Tapi meski blockchain bisa tetap hidup saat pemadaman skala daerah, layanan yang menghubungkan pengguna sangat bergantung pada investasi listrik dan konektivitas.

Paradoks Hardware Wallet

Holder yang peduli keamanan sering menyimpan aset di hardware wallet, menjaga private key tetap offline dan terlindung dari serangan berbasis jaringan. Cara ini memang tepat. Tapi, pemadaman listrik justru membuka fakta yang agak pahit: hardware wallet memang aman, tapi tanpa listrik, pengguna juga tetap tidak bisa mengaksesnya.

Perangkatnya sendiri tetap aman. Asetnya tidak berubah. Tapi pemilik dompet yang duduk di apartemen gelap tidak bisa cek saldo, menandatangani transaksi, maupun mengirim dana untuk menyesuaikan kondisi pasar. Keamanan dan kemudahan akses saling berbenturan saat terjadi kegagalan infrastruktur.

Cadangan seed phrase offline memang memastikan pemulihan dalam jangka panjang, tapi tidak memberi solusi segera saat krisis. Agar kripto bisa menjadi alat keuangan yang benar-benar andal, pengguna harus menyiapkan rencana jika bahkan penyimpanan teraman mereka jadi tak terjangkau untuk sementara.

Decentralized, tapi Tidak Independen

Pemadaman San Francisco menyoroti ketegangan mendasar dalam proposisi nilai aset kripto. Desentralisasi memang melindungi network dari satu titik gagal di tingkat protokol. tapi akses pengguna sepenuhnya masih harus mengandalkan listrik, koneksi internet, dan infrastruktur lokal yang berfungsi—ketergantungan yang sama dengan pembayaran digital tradisional.

Beberapa proyek mencoba mencari jalan alternatif. Blockstream dengan jaringan satelitnya menyiarkan data blockchain Bitcoin ke seluruh dunia, sehingga node bisa sinkron tanpa internet konvensional. Solusi seperti ini memang masih khusus, tapi menunjukkan upaya menuju kemandirian infrastruktur yang lebih baik.

Apa Artinya Ini untuk Pengguna

Kejadian ini menyimpan pelajaran praktis bagi para holder kripto. Rencana cadangan yang beragam sangat penting: seperti hotspot seluler, powerbank portabel, dan mengetahui area mana di sekitar yang mungkin masih punya arus listrik. Saat memilih exchange, daya tahan infrastruktur dan kemampuan pemulihan bencana penting dipertimbangkan selain soal biaya dan daftar token.

Mungkin kesimpulan paling jujur seperti ini: jaringan blockchain bisa selamat dari pemadaman, tapi akses pengguna tidak. Sampai jarak itu teratasi, kripto tetap jadi alat keuangan musiman—kuat secara teori, tapi sulit diakses justru saat paling dibutuhkan.

Received — 16 December 2025 BeInCrypto Indonesia

ETF XRP Catat Arus Masuk Satu Bulan, Saat Dana BTC dan ETH Alami Arus Keluar US$4,6 Miliar

16 December 2025 at 08:53

Exchange-traded fund (ETF) XRP spot yang terdaftar di AS telah mencatat arus masuk bersih berturut-turut selama satu bulan penuh sejak peluncurannya pada 13 November, membedakannya dari ETF Bitcoin dan Ethereum yang mengalami miliaran arus keluar di periode yang sama.

Pencapaian ini menjadi titik balik bagi XRP, yang selama bertahun-tahun tidak bisa diakses oleh investor tradisional karena ketidakpastian regulasi terkait gugatan hukum Ripple dengan US Securities and Exchange Commission. Sekarang, setelah ada ETF spot yang membuka akses tersebut, dana institusional mengalir ke aset ini dengan kecepatan yang bahkan mengejutkan para pengamat yang paling optimistis sekalipun.

Perbedaan Mencolok dengan BTC dan ETH

Berdasarkan data SoSoValue, ETF spot XRP berhasil menarik dana segar di setiap sesi perdagangan sejak peluncurannya, sehingga arus masuk bersih kumulatif mencapai sekitar US$990,9 juta per 12 Desember. Total aset bersih di lima produk tersebut naik jadi sekitar US$1,18 miliar, tanpa adanya satu hari pun yang mengalami penarikan bersih.

Sumber: Sosovalue

Konsistensi ini menonjol di pasar yang bahkan ETF aset kripto terbesar sekalipun kesulitan mempertahankan momentum stabil. Dalam 30 hari yang sama, ETF Bitcoin spot AS mencatat arus keluar bersih sekitar US$3,39 miliar, termasuk penarikan satu hari sekitar US$903 juta pada 20 November. ETF Ethereum juga mengalami tren serupa, dengan arus keluar bersih sekitar US$1,26 miliar.

Perbedaan paling mencolok terjadi pada 1 Desember. Pada hari itu, ETF XRP meraup dana masuk US$89,65 juta sementara ETF Bitcoin hanya mendapatkan US$8,48 juta—hanya sekitar sepersepuluh dari angka ETF XRP. Di sisi lain, ETF Ethereum justru mencatat lebih dari US$79 juta arus keluar bersih.

Perdagangan di bulan Desember makin menegaskan kontras tersebut. ETF Bitcoin spot mencatat empat hari arus negatif dibanding delapan hari positif, dan ETF Ethereum juga memperlihatkan volatilitas serupa dengan lima hari negatif dan tujuh hari positif hingga 12 Desember. ETF XRP tetap mencatat arus masuk positif setiap hari.

Paling Cepat Kedua Raih US$1 Miliar

CEO Ripple, Brad Garlinghouse, menerangkan bahwa XRP kini menjadi salah satu ETF spot aset kripto tercepat yang mencapai aset kelolaan US$1 miliar di AS, di bawah Ethereum.

“There’s pent-up demand for regulated crypto products,” Garlinghouse stated. Ia menyoroti langkah Vanguard baru-baru ini yang memberikan akses ke ETF kripto melalui akun pensiun dan investasi tradisional, serta menegaskan bahwa aset kripto kini “jadi lebih mudah diakses oleh jutaan orang yang tidak perlu ahli di bidang teknologinya.”

Garlinghouse juga menekankan bahwa ketahanan, stabilitas, dan kekuatan komunitas menjadi tema yang semakin esensial bagi para “investor aset kripto ‘off-chain'” yang baru ini.

👀<4 weeks, and XRP is now the fastest crypto Spot ETF to reach $1B in AUM (since ETH) in the US.

With over 40 crypto ETFs launched this year in the US alone, a few points are obvious to me:

1/ there’s pent up demand for regulated crypto products, and with Vanguard opening up…

— Brad Garlinghouse (@bgarlinghouse) December 8, 2025

CME perluas infrastruktur derivatif

CME Group mengumumkan peluncuran Futures XRP dan SOL Spot-Quoted pada 15 Desember, yang makin memperluas akses institusional ke XRP.

“Kami telah melihat permintaan kuat untuk Futures Bitcoin dan Ether Spot-Quoted kami saat ini, dengan lebih dari 1,3 juta kontrak yang telah diperdagangkan sejak diluncurkan pada bulan Juni, dan kami senang bisa menambahkan XRP serta SOL ke dalam pilihan produk kami,” terang Giovanni Vicioso, Global Head of Cryptocurrency Products di CME Group.

Futures Bitcoin dan Ether Spot-Quoted yang sudah ada pun mengalami pertumbuhan pesat, dengan rata-rata volume perdagangan harian bulan Desember mencapai 35.300 kontrak dan rekor transaksi harian gabungan sebanyak 60.700 kontrak pada 24 November.

Harga tertinggal saat sinyal akumulasi mulai terbentuk

Analis pasar menyarankan bahwa pola arus masuk tanpa henti menunjukkan ETF XRP digunakan sebagai alokasi struktural, bukan hanya instrumen trading taktis.

“Ini baru 5 ETF spot. Belum ada BlackRock, belum ada eksposur 10-15 ETF lain, tapi semuanya akan datang,” tutur seorang analis, sambil memperkirakan jika arus mingguan tetap di kisaran US$200 juta, total arus masuk bisa melebihi US$10 miliar pada 2026.

Sumber: BeInCrypto

Meski arus masuk ETF sangat kuat, performa harga XRP justru masih lesu. Dalam sebulan terakhir, token ini terkoreksi hampir 15% dan diperdagangkan di harga US$1,89 pada waktu publikasi.

Kesenjangan antara arus masuk dan harga tersebut mungkin mencerminkan mekanisme pasar ETF. Proses pembentukan dan penebusan ETF melibatkan arbitrase yang rumit sehingga dampak ke harga bisa tertunda. Selain itu, aksi market maker yang melakukan hedging posisi mereka juga dapat mengurangi dampak langsung arus masuk terhadap harga.

Trump Isyaratkan Pengampunan Samourai Wallet — Setelah CZ dan Ulbricht

16 December 2025 at 08:04

Presiden Donald Trump mengatakan bahwa dia akan mempertimbangkan memberikan pengampunan bagi Keonne Rodriguez, CEO dompet Bitcoin Samourai yang berfokus pada privasi, yang dijatuhi hukuman penjara federal selama lima tahun bulan lalu atas dakwaan pencucian uang.

Pernyataan tersebut kembali memicu perdebatan tentang teknologi privasi dalam aset kripto. Ini juga menimbulkan pertanyaan apakah pengembang lain yang sudah divonis bersalah, termasuk Roman Storm dari Tornado Cash, bisa menerima pengampunan presiden serupa.

Seruan untuk Lebih Banyak Grasi dan Kekecewaan Pasar

Dalam sebuah jumpa pers pada 15 Desember, seorang reporter bertanya kepada Trump mengenai kasus Rodriguez, dengan mencatat bahwa kasus ini dimulai di bawah pemerintahan Biden namun berlanjut di bawah Departemen Kehakimannya. Trump menjawab, “I’ve heard about it. I’ll look at it.” Presiden menambah bahwa ia akan meninjau kasus ini setelah reporter menyebut adanya dukungan besar untuk pengampunan dari komunitas kripto.

Rodriguez, umur 37 tahun, bersama co-founder William Lonergan Hill, umur 67, dinyatakan bersalah karena mengoperasikan layanan mixing aset kripto. Jaksa mengatakan keduanya membantu mencuci hasil kejahatan lebih dari US$237.000.000. Rodriguez mendapatkan hukuman lima tahun, sedangkan Hill mendapat empat tahun, dan keduanya diperintahkan membayar denda sebesar US$250.000.

Pengumuman ini menarik reaksi beragam. Ada pendukung yang berharap keputusan ini bisa memberi dorongan untuk kebijakan pro-kripto. Seorang pengguna X bahkan menyerukan agar pengampunan juga diberikan untuk Do Kwon, pendiri ekosistem Terra/Luna yang telah runtuh.

namun, para pengkritik menyoroti performa pasar secara umum saat era kepemimpinan Trump. Sejak ia menjabat, nilai berbagai aset kripto utama mengalami penurunan besar, dengan beberapa token telah turun lebih dari 70%.

Kasus Penuntut Terhadap Narasi “Simple Developer”

Departemen Kehakiman menunjukkan bukti yang menantang gambaran Rodriguez dan Hill sebagai sekedar pengembang alat privasi. Menurut pengumuman vonis 19 November, jaksa berhasil menunjukkan bahwa para founder secara aktif mempromosikan layanan mereka ke pengguna kriminal.

Hill disebut pernah mempromosikan Samourai di Dread, sebuah forum darknet, dan secara langsung menanggapi seorang pengguna yang mencari “cara aman untuk mencuci BTC kotor” dengan merekomendasikan Whirlpool sebagai pilihan terbaik. Rodriguez juga pernah mendorong pelaku peretasan di Twitter tahun 2020 untuk menyalurkan hasil curian melalui layanan mixing tersebut. Ia bahkan mengaku kecewa ketika para pelaku memilih layanan kompetitor.

Paling memberatkan adalah pernyataan Rodriguez sendiri yang menggambarkan aktivitas mixing sebagai “money laundering for bitcoin” di pesan WhatsApp. Pada saat yang sama, materi pemasaran perusahaannya mengakui bahwa mereka menargetkan “Dark/Grey Market participants” yang memindahkan hasil dari “illicit activity.”

Pihak jaksa menyampaikan bahwa dana kriminal yang diproses melalui Samourai berasal dari perdagangan narkoba, marketplace darknet, serangan siber, penipuan, yurisdiksi yang terkena sanksi, skema pembunuhan berbayar, dan situs pornografi anak.

Implikasi yang Lebih Luas

Kasus ini kembali membuka perdebatan soal tanggung jawab pengembang atas tindakan pengguna di platform decentralized. Para pendukung privasi berpendapat bahwa penuntutan ini menjadi preseden yang membahayakan untuk pengembangan software open-source, sementara aparat hukum menilai promosi aktif untuk penggunaan kriminal telah melampaui batas hukum.

Diskusi daring kini berkembang dengan mempertanyakan apakah Roman Storm, pengembang Tornado Cash yang juga divonis atas tuduhan serupa pada Agustus, akan dipertimbangkan juga untuk mendapatkan pengampunan. Storm dinyatakan bersalah atas konspirasi menjalankan bisnis transfer uang tanpa izin. Sementara itu, juri tidak mencapai keputusan untuk tuduhan pencucian uang dan pelanggaran sanksi yang lebih berat.

Kongres terus membahas regulasi aset kripto. Para legislator mengusulkan banyak rancangan undang-undang untuk memperjelas status hukum teknologi peningkat privasi, meski belum ada yang disahkan menjadi undang-undang.

Trump sebelumnya juga sudah memberikan pengampunan kepada sejumlah tokoh kripto, termasuk mantan CEO Binance Changpeng Zhao dan pendiri Silk Road Ross Ulbricht, membangun pola yang membuat spekulasi soal keputusan pengampunan di sektor ini semakin ramai.

Received — 15 December 2025 BeInCrypto Indonesia

CZ Bantah Rumor Asmara dengan KOL: ”Hanya 3 Pesan 10 Menit”

15 December 2025 at 08:54

CZ Bantah Rumor Asmara dengan KOL kripto, Tintin, yang memberinya kotak emas di Binance Blockchain Week. Co-founder Binance, Changpeng “CZ” Zhao, langsung meredam rumor tersebut dengan menegaskan bahwa seluruh interaksi mereka hanyalah tiga pesan dan pertemuan singkat 10 menit sebelum acara.

Spekulasi ini berawal dari 4 Desember, saat CZ berdebat secara terbuka dengan pendukung emas, Peter Schiff, dalam sesi yang sangat di nanti-nantikan. Dalam sesi tersebut, Tintin — seorang influencer aset kripto yang terafiliasi dengan proyek Aster — naik ke atas panggung.

CZ Langsung Menangkis

Dia memberikan kepada CZ sebuah “kotak ajaib” berisi barang emas yang berat. Momen ini terekam dalam video dan makin ramai setelah Tintin menulis di Twitter bahwa kotak itu “benar-benar berat banget.” Momen itu kini jadi bagian yang paling sering di putar ulang di video debatnya di YouTube.

Aksi promosi ringan ini kemudian berubah jadi bahan gosip di berbagai komunitas aset kripto berbahasa Mandarin. Beberapa pengguna mulai membuat cerita tentang kemungkinan adanya hubungan asmara antara keduanya.

还有瓜和我有关系?行情太淡,大家没事干了?🤣

看了一下,和Tintin所有的互动:发过3条信息来回,见面聊了10分钟。

和Peter辩论前,见了几个KOL,包括Tintin。刚好想有人递给我盒子更好。就临时决定的。之前没有安排。

大家关心其他人吧。听说那个谁和谁。。。 😂 https://t.co/Y4k9zqI1jC

— CZ 🔶 BNB (@cz_binance) December 14, 2025

CZ, yang memang tidak suka membiarkan rumor berkembang, langsung menanggapi isu ini dalam sebuah unggahan di X.

“Sekarang ada gosip tentang saya? Sepertinya pasar sedang sangat sepi—semua orang seperti nggak ada kerjaan lain,” ucapnya.

Lalu dia menjelaskan fakta sebenarnya: seluruh interaksinya dengan Tintin hanya berupa tiga pesan yang saling di tukar dan bertemu sekitar 10 menit sebelum debat di mulai. Keputusan supaya seseorang menyerahkan kotak di atas panggung juga baru di buat spontan, sama sekali tanpa persiapan sebelumnya.

“Sudah, perhatikan yang lain saja. Saya dengar si anu dan si anu…,” tambahnya sambil berkelakar.

Sumber: Binance (Via Youtube)

Waktu yang Di pilih Menjadi Sorotan

Rumor ini muncul hanya beberapa hari setelah Yi He, pasangan lama CZ dan ibu dari ketiga anaknya, di angkat sebagai co-CEO Binance pada 3 Desember. Pengumuman ini di sampaikan oleh CEO Richard Teng di Binance Blockchain Week, menandai perubahan kepemimpinan terbesar di Binance sejak CZ mundur di tahun 2023.

Saat di tanya soal kemungkinan benturan antara peran pribadi dan profesionalnya, Yi He memberikan batasan yang jelas.

“Hidup pribadi saya terpisah dari kehidupan profesional saya,” ujarnya pada wartawan di Dubai. “Prestasi dan kemampuan saya sebagai co-founder sering di abaikan ketika kehidupan pribadi saya di pertanyakan.”

Sementara itu, CZ tetap sibuk di Pakistan

Terlepas dari rumor asmara, CZ tetap fokus memperluas jangkauan global Binance. Pada 12 Desember, dia mengunjungi Pakistan bersama CEO Binance, Richard Teng, dan founder Tron, Justin Sun, guna melakukan pertemuan dengan Menteri Keuangan Muhammad Aurangzeb.

Kunjungan mereka bertepatan dengan pencapaian regulasi penting: Otoritas Regulasi Aset Virtual Pakistan (PVARA) menerbitkan sertifikat persetujuan untuk Binance dan HTX, sehingga membuka jalan bagi kedua exchange tersebut mendapatkan lisensi penuh di negara itu.

In the car, my roaming didn’t work, so I borrowed Justin’s hotspot, bought an eSIM, PAID IN CRYPTO. He said he learned something new. https://t.co/DwYW8c5jRO

— CZ 🔶 BNB (@cz_binance) December 12, 2025

“Ini tonggak penting untuk Binance di Pakistan,” ujar Teng di X, sekaligus menegaskan bahwa exchange itu telah memperoleh registrasi AML dari PVARA. “Kami menantikan untuk membangun ekosistem aset digital yang aman, transparan, dan siap menghadapi masa depan bersama.”

CZ sudah menjadi penasihat Dewan Kripto Pakistan sejak April 2024, dan negara Asia Selatan ini juga nampaknya sangat ingin menjadi yurisdiksi ramah aset kripto di kawasan tersebut.

Soal rumor dengan Tintin? Sepertinya CZ sudah tak menghiraukannya lagi—meski gosip di komunitas aset kripto masih belum reda.

Bagaimana pendapat Anda tentang gosip asmara yang di bantah CZ? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Received — 12 December 2025 BeInCrypto Indonesia

Do Kwon Dihukum 15 Tahun, 10 Tahun Lebih Ringan dari SBF—Ini Alasannya

12 December 2025 at 10:08

Co-founder Terraform Labs, Do Kwon, dihukum 15 tahun penjara federal pada Kamis karena melakukan penipuan aset kripto senilai US$40 miliar—hukuman yang lebih ringan dibanding 25 tahun penjara bagi pendiri FTX Sam Bankman-Fried (SBF) tahun lalu, meski penipuan Kwon menyebabkan kerugian hampir empat kali lipat lebih besar.

Perbedaan hukuman ini menunjukkan bagaimana perilaku di pengadilan, penyesalan, dan kerja sama dengan otoritas bisa sangat memengaruhi hasil pada kasus kejahatan kerah putih profil tinggi.

Kesimpulan

Hakim Distrik AS, Paul Engelmayer, yang memimpin kasus Kwon di Pengadilan Distrik Selatan New York, menyebut kejatuhan Terra-Luna sebagai “penipuan berskala epik sepanjang generasi.” Ia menolak rekomendasi jaksa selama 12 tahun sebagai “terlalu ringan secara tidak masuk akal” dan permintaan tim pembela selama lima tahun sebagai “benar-benar tak terpikirkan dan sangat tidak masuk akal.”

“Tindak pidana Anda menyebabkan orang-orang sungguhan kehilangan US$40 miliar uang nyata, bukan hanya kerugian di atas kertas,” ujar Engelmayer kepada Kwon, sambil menyampaikan bahwa bisa saja ada hingga satu juta korban di seluruh dunia.

Di sisi lain, Hakim Lewis Kaplan menjatuhkan hukuman 25 tahun kepada SBF pada Maret 2024 untuk penipuan senilai US$11 miliar, dengan alasan terdakwa memiliki “kelenturan luar biasa terhadap kebenaran,” serta “tidak tampak menunjukkan penyesalan sesungguhnya.”

Kenapa Ada Perbedaan?

Pengakuan Bersalah vs. Sidang Pengadilan

Kwon mengaku bersalah pada Agustus 2025 atas dakwaan konspirasi dan penipuan, serta mengakui bertanggung jawab karena menyesatkan investor mengenai mekanisme stabilitas TerraUSD. Dalam surat ke pengadilan, ia menulis: “Saya sendiri yang bertanggung jawab atas rasa sakit semua orang. Komunitas melihat saya untuk mencari jalan, dan karena kesombongan saya, saya menyesatkan mereka.”

Sementara itu, SBF memilih menghadapi persidangan dan terus menyatakan dirinya tidak bersalah. Ia berargumen bahwa FTX hanya mengalami “krisis likuiditas” dan bukan melakukan penipuan. Juri hanya memerlukan waktu empat jam untuk memutuskan bersalah atas semua tujuh tuduhan kepadanya.

Tata Tertib di Ruang Sidang

Hakim Kaplan menemukan bahwa SBF sudah melakukan sumpah palsu setidaknya tiga kali selama memberikan kesaksian. Kaplan menyebut sikap SBF di persidangan sebagai yang paling “menghindar” yang pernah ia temui selama hampir 30 tahun menjadi hakim. “Saat ia tidak berbohong secara terbuka, ia sering menghindar, membelokkan jawaban, serta mengulur-ulur jawaban,” terang Kaplan.

Hakim juga menemukan bahwa SBF mencoba mempengaruhi saksi sebelum persidangan. Ia mengirim pesan kepada mantan konselor umum FTX, Ryne Miller, yang menyarankan agar mereka “meninjau sesuatu bersama.”

Berbeda dengan SBF, Kwon mendengarkan pernyataan korban—ada 315 surat yang masuk ke pengadilan—dan meminta maaf secara langsung. “Mendengar dari para korban sangat menyayat hati dan kembali mengingatkan saya atas kerugian besar yang telah saya sebabkan,” ucap Kwon kepada Hakim Engelmayer.

Potensi Risiko Hukum di Masa Depan

Salah satu faktor penting dalam penjatuhan hukuman Kwon adalah ia masih menunggu proses hukum di Korea Selatan. Dia menghadapi dakwaan yang bisa membuatnya dihukum tambahan hingga 40 tahun penjara. Hakim Engelmayer secara eksplisit mempertimbangkan hal itu dalam menjatuhkan hukuman. Kwon kemungkinan akan diekstradisi ke Korea Selatan untuk diadili setelah menjalani masa hukuman di AS.

SBF tidak menghadapi kasus hukum serupa di negara lain, sehingga hukuman 25 tahun penjara di AS menjadi hukuman utama baginya. Meski begitu, ia sedang berupaya membatalkan vonisnya. Pada November 2025, tim hukum SBF mengajukan banding, dengan argumen bahwa ia “sudah dianggap bersalah” sejak sebelum persidangan dimulai. Pengacaranya, Alexandra Shapiro, mengklaim pengadilan menolak bukti penting yang seharusnya membuktikan FTX masih solvent dan membiarkan perlakuan berat sebelah selama proses hukum. Pengadilan Sirkuit Kedua diperkirakan perlu beberapa bulan sebelum mengeluarkan keputusan.

Do KwonSam Bankman-Fried
Hukuman15 tahun25 tahun
Perkiraan KerugianUS$40 miliarUS$11 miliar
PembelaanMengaku bersalahVonis di persidangan
PenyesalanMeminta maaf ke korbanTidak menunjukkan penyesalan
Sumpah PalsuTidak ada3 kali
Intervensi SaksiTidak adaAda
Tuduhan TambahanBisa sampai 40 tahun lagi di Korea SelatanTidak ada
Sumber: BeInCrypto

Gambaran Besar

Kedua kasus ini sama-sama menjadi momen penting dalam penegakan hukum aset kripto. Jaksa menuturkan bahwa kerugian akibat Kwon jauh melebihi kerugian yang disebabkan oleh SBF, co-founder OneCoin Karl Sebastian Greenwood, dan mantan CEO Celsius Alex Mashinsky jika digabungkan.

Hasil sidang ini menjadi pesan tegas untuk industri aset kripto: kerja sama serta penyesalan yang tulus dapat secara signifikan mengurangi masa hukuman.

Kwon sudah setuju untuk menyerahkan US$19,3 juta sebagai bagian dari kesepakatan pembelaannya. Ia juga diperintahkan membayar denda US$80 juta dan menerima larangan seumur hidup untuk bertransaksi aset kripto berdasarkan penyelesaian dengan SEC tahun 2024.

Permintaan Kwon untuk menjalani hukuman di Korea Selatan ditolak.

Game of Prediction Thrones: Coinbase, Crypto.com, Gemini Ikut Bergabung dalam Pertarungan

12 December 2025 at 08:18

Coinbase, exchange aset kripto terbesar di Amerika Serikat, sedang bersiap meluncurkan prediction market dan ekuitas ter-tokenisasi, sementara Gemini sudah mendapatkan persetujuan regulasi.

Kalshi dan Crypto.com membentuk sebuah koalisi industri. Changpeng Zhao menargetkan 220 juta pengguna melalui BNB Chain. Perang di antara para raksasa untuk merebut tahta prediction market senilai US$15 miliar telah resmi dimulai.

Coinbase Ungkap Kartu Kunci dalam Strategi “Everything App”

Coinbase dilaporkan berencana mengumumkan secara resmi layanan prediction market dan ekuitas ter-tokenisasi pada sebuah showcase tanggal 17 Desember. Saham ter-tokenisasi ini akan diluncurkan secara internal, bukan lewat mitra.

📢 𝐉𝐔𝐒𝐓 𝐈𝐍: $COIN Coinbase Ready to Launch Prediction Markets, Tokenized Stocks – Bloomberg pic.twitter.com/D9Yws3pzun

— Hardik Shah (@AIStockSavvy) December 11, 2025

Petinggi Coinbase sebelumnya juga menunjukkan minat masuk ke bisnis ini, namun belum ada pengumuman resmi. Tapi, ekspektasi publik makin tinggi setelah beredar screenshot yang mengisyaratkan fitur terkait di jejaring sosial X dalam beberapa pekan terakhir. Seorang juru bicara Coinbase menolak mengomentari rencana spesifik, hanya menyampaikan: “Ikuti siaran langsung tanggal 17 Desember untuk mengetahui produk baru yang akan dirilis Coinbase.”

Langkah ini merupakan bagian dari strategi lanjutan Coinbase untuk menjadi “segala aplikasi“, yang bertujuan memberi akses luas ke berbagai aset dan pasar bagi trader, sembari mengikuti pesaing yang memperluas penawarannya. Robinhood sudah meluncurkan produk prediction market Kalshi awal tahun ini, dan baik Robinhood maupun Kraken menyediakan saham AS dan ETF ter-tokenisasi di luar Amerika Serikat.

Perdagangan ekuitas ter-tokenisasi kini berkembang pesat. Data rwa.xyz menunjukkan, volume transfer bulanan naik 32% dalam 30 hari terakhir menjadi US$1,45 miliar.

Koalisi Industri CPM Diluncurkan: “Sebuah Suara Bersatu Itu Penting”

Di hari yang sama, Kalshi dan Crypto.com mengumumkan pembentukan Coalition for Prediction Markets (CPM), aliansi nasional operator prediction market. Coinbase, Robinhood, serta Underdog—platform gim olahraga—ikut sebagai anggota pendiri.

Matt David, anggota dewan eksekutif CPM, menegaskan: “Amerika Serikat adalah frontier terbesar bagi prediction market, dan momentum yang terlihat saat ini membuat suara seragam di industri ini tidak hanya penting, tapi juga sangat diperlukan,” papar Matt David.

Koalisi ini akan fokus memperkuat kerangka federal prediction market, membangun standar integritas nasional untuk mengurangi trading orang dalam, serta mendorong perlawanan terhadap regulasi berlebihan di tingkat negara bagian.

Sara Slane, kepala pengembangan korporat di Kalshi dan anggota eksekutif koalisi, menyampaikan: “Kami menghabiskan waktu bertahun-tahun bekerja sama dengan CFTC karena prediction market wajib beroperasi dengan perlindungan federal yang kuat agar mencegah trading orang dalam, melindungi konsumen, dan memastikan pasar ini tetap transparan serta bebas korupsi,” tutur Sara Slane. Koalisi menuturkan ada lebih banyak perusahaan yang sedang dalam pembicaraan untuk bergabung.

Gemini Kantongi Persetujuan CFTC dan Saham Naik 28%

Exchange Gemini, yang didirikan oleh Winklevoss bersaudara, juga ikut masuk ke arena prediction market. Gemini Space Station Inc. baru saja mendapatkan izin dari Commodity Futures Trading Commission (CFTC) untuk membuka exchange derivatif.

Izin ini memungkinkan Gemini menyediakan layanan trading kontrak peristiwa bagi pelanggan AS yang sudah ada lewat website dan aplikasi mobile mereka. Dalam dokumen pengajuan IPO, Gemini sempat memasukkan prediction market tentang “prediksi ekonomi, finansial, politik, dan olahraga” dalam daftar produk yang diminati.

Gemini menyatakan pihaknya “akan mempertimbangkan perluasan layanan derivatif untuk pelanggan AS, termasuk crypto futures, opsi, dan kontrak perpetual.” Setelah pengumuman perolehan izin, harga saham Gemini melonjak sampai 28% dalam perdagangan after-hours.

Persetujuan ini menjadi langkah terbaru regulator di bawah kepemimpinan Sementara Caroline Pham, yang menegaskan dirinya sebagai pendukung industri aset digital dan sudah melakukan berbagai upaya untuk memajukan perdagangan kripto di platform yang diawasi CFTC. Pham juga mengumumkan bahwa Tyler Winklevoss akan ikut dalam CEO Innovation Council CFTC, bersama beberapa nama lain seperti pendiri Polymarket Shayne Coplan, Chairman dan CEO CME Group Terry Duffy, serta co-founder Kalshi Tarek Mansour.

CZ Melangkah ke Panggung Utama Pasar Prediksi

Pendiri Binance, Changpeng Zhao (CZ), juga memperluas wilayah prediction market miliknya. Pada 4 Desember, CZ memposting di X tentang prediction market baru yang hadir di BNB Chain. Fitur utamanya adalah dana pengguna akan menghasilkan yield sambil menanti hasil. Platform ini didukung YZiLabs (dulu Binance Labs), yang mengelola aset lebih dari US$10 miliar dan telah berinvestasi di lebih dari 300 proyek di seluruh dunia.

Sehari sebelumnya, Trust Wallet milik CZ meluncurkan fitur Predictions. Protokol prediction market Web3 Myriad menjadi mitra integrasi pertama sehingga pengguna bisa bertaruh pada politik, olahraga, dan tren pasar langsung dari aplikasi. Saat ini, jumlah pengguna Trust Wallet sudah mencapai 220 juta.

BNB Chain telah menyelesaikan integrasi dengan Polymarket pada Oktober, dan Opinion Labs, penyedia prediction market yang didukung YZiLabs, sudah meluncurkan mainnet mereka. Opinion Labs mengamankan investasi jutaan dolar di ajang Binance Blockchain Week. Mereka juga meraih pendanaan awal sebesar US$5 juta di Q1 2025, dipimpin YZiLabs dan diikuti Animoca Ventures serta Amber Group.

Trump Media Ikut Masuk Persaingan Lewat Truth Predict

Trump Media & Technology Group, perusahaan media sosial milik mantan Presiden Donald Trump, juga akan masuk bisnis prediction market. Perusahaan ini berencana meluncurkan “Truth Predict” di platform Truth Social mereka, sehingga pengguna bisa bertaruh untuk berbagai peristiwa mulai dari pemilihan politik hingga perubahan tingkat inflasi.

Truth Predict akan memanfaatkan Crypto.com Derivatives North America untuk memproses taruhan, serta menyediakan taruhan harga komoditas dan event di semua liga olahraga utama. Uji coba awal akan dimulai “dalam waktu dekat”, setelah itu dilanjutkan peluncuran secara penuh di AS dan ekspansi ke pasar global.

Devin Nunes, CEO Trump Media sekaligus mantan anggota kongres dari Partai Republik, menyampaikan: “Terlalu lama, para elit global telah mengontrol erat pasar ini. Dengan Truth Predict, kami mendemokratisasi informasi sekaligus memberdayakan warga Amerika biasa agar mampu memanfaatkan kebijaksanaan massa,” terang Devin Nunes.

Perebutan Tahta US$15 Miliar

Pasar prediksi meledak sejak pengadilan federal membatalkan larangan taruhan pemilu tahun lalu. Volume trading notional mingguan di Polymarket dan Kalshi telah melampaui puncak yang tercapai saat pemilu presiden AS tahun lalu dan kini mencatat rekor baru.

Minat investor melonjak pesat. Valuasi Kalshi lebih dari dua kali lipat setelah putaran pendanaan terbarunya, menjadi US$11 miliar. Polymarket dikabarkan sedang berupaya menggalang dana dengan valuasi hingga US$15 miliar.

Bursa keuangan tradisional, seperti CME Group dan Intercontinental Exchange, juga mencari cara untuk masuk ke pasar ini. Volume transfer bulanan untuk ekuitas ter-tokenisasi naik 32% dalam 30 hari terakhir menjadi US$1,45 miliar.

Namun, ketidakpastian regulasi masih menjadi tantangan. Kalshi mengajukan gugatan pada bulan Oktober terhadap komisi perjudian New York, dengan menyatakan bahwa lembaga negara tersebut melebihi kewenangannya karena mencoba mengatur operasi taruhan olahraga yang menjadi wewenang federal saja. Taruhan olahraga masih ilegal di hampir belasan negara bagian AS, dan gugatan terkait legalitas pasar prediksi pun terus bertambah.

Coinbase, Gemini, BNB Chain milik CZ, dan koalisi industri yang baru terbentuk — persaingan para raksasa untuk memperebutkan tahta US$15 miliar baru saja dimulai.

JP Morgan Bawa Commercial Paper ke Solana untuk Pertama Kalinya dalam Sejarah

12 December 2025 at 07:26

JP Morgan telah berhasil mengatur salah satu penerbitan utang pertama yang pernah ada di public blockchain, dengan mengeksekusi penawaran Commercial Paper AS untuk Galaxy Digital Holdings LP di jaringan Solana.

Transaksi yang diumumkan pada 11 Desember ini dibeli oleh Coinbase dan Franklin Templeton, di mana seluruh penyelesaian dilakukan menggunakan stablecoin USDC milik Circle—ini merupakan yang pertama di pasar commercial paper.

Wall Street sudah tidak lagi bereksperimen

Kesepakatan ini menjadi langkah besar dari strategi blockchain JP Morgan sebelumnya, yang sebelumnya hanya mengandalkan jaringan privat Onyx dan JPM Coin miliknya. Dengan memilih infrastruktur publik milik Solana, raksasa Wall Street ini secara efektif telah memvalidasi kemampuan jaringan Solana untuk menangani produk keuangan tingkat institusi.

“This issuance is a clear example of how public blockchains can improve the way capital markets operate,” ujar Jason Urban, Global Head of Trading di Galaxy. Sementara itu, Head of Innovation Franklin Templeton, Sandy Kaul menambahkan bahwa institusi kini tidak sekadar bereksperimen dengan blockchain—mereka “benar-benar bertransaksi di atasnya dalam skala besar.”

JP Morgan bertindak sebagai Arranger, dengan membuat token USCP on-chain sekaligus memfasilitasi penyelesaian delivery-versus-payment (DVP). Model DVP ini menghilangkan risiko pihak lawan karena aset dan pembayaran dilakukan secara bersamaan—fitur ini sangat penting untuk adopsi di level institusi. Galaxy Digital Partners LLC berperan sebagai Structuring Agent, yang juga menjadi penerbitan commercial paper pertama oleh Galaxy.

Coinbase menjalankan dua peran sekaligus, sebagai investor dan penyedia infrastruktur, dengan menyediakan layanan kustodi private key, layanan wallet, serta kemampuan on-ramp dan off-ramp USDC. Kolaborasi antara keuangan tradisional dan perusahaan asli aset kripto ini menandakan ekosistem yang mulai matang dan siap untuk diadopsi arus utama.

Kenapa Solana dan USDC

Pemilihan Solana mencerminkan keunggulan teknisnya: kecepatan, skalabilitas, dan biaya transaksi yang rendah. Kemampuan Solana untuk memproses ribuan transaksi per detik sangat cocok bagi operasional institusi yang membutuhkan efisiensi dan keandalan. Walaupun Ethereum masih menjadi jaringan utama dalam tokenisasi, efisiensi biaya Solana membuatnya lebih unggul untuk aplikasi keuangan dengan frekuensi tinggi dan sensitif terhadap biaya.

Stablecoin USDC milik Circle juga memegang peran kunci. Berdasarkan laporan resmi Circle, USDC telah mendukung transfer nilai lebih dari US$850 miliar secara global, serta mendukung penyelesaian transaksi secara real-time untuk operasi keuangan yang patuh regulasi. Penggunaan USDC sebagai mata uang penyelesaian instrumen utang tradisional ini adalah terobosan besar untuk utilitas stablecoin.

Keuangan Kuat Mendukung Kesepakatan

Transaksi ini memperkuat kemampuan pendanaan jangka pendek Galaxy di tengah kinerja keuangan yang kuat. Perusahaan melaporkan EBITDA yang disesuaikan sebesar US$629 juta untuk kuartal ketiga tahun 2025—yang merupakan rekor kuartalan. Pada 30 Juni 2025, Galaxy memiliki ekuitas sebesar US$2,6 miliar dan kas serta stablecoin senilai US$1,2 miliar. Kondisi ini membuat Galaxy makin siap memperluas jalur pendanaan berbasis blockchain.

JP Morgan berperan besar menambah kredibilitas. JP Morgan tercatat memiliki aset under custody sebesar US$40,1 triliun, simpanan US$1,11 triliun, dan operasi yang tersebar di lebih dari 100 negara. Dukungan bank ini terhadap infrastruktur public blockchain punya pengaruh besar bagi institusi lain yang mengamati.

SOL tetap stabil meski ada berita bersejarah

Meski transaksi ini menjadi tonggak sejarah, native token Solana, SOL, menunjukkan reaksi harga yang terbatas. Sampai 12 Desember, SOL diperdagangkan sekitar US$136, turun 2,25% dalam sepekan terakhir. Token ini sempat naik di atas US$145 pada 9–10 Desember sebelum kembali terkoreksi ke level saat ini.

Sumber: BeInCrypto

Respons pasar yang tenang ini bisa jadi mencerminkan sifat pasar yang biasanya menatap ke depan—adopsi institusi memang sudah lama dinantikan. Selain itu, kondisi pasar yang lebih luas dan aksi ambil untung setelah kenaikan harga baru-baru ini mungkin juga menutupi kabar positif ini.

Received — 6 December 2025 BeInCrypto Indonesia

Yi He kepada Wanita: “Tidak Ada yang Memudahkan Anda dalam Bisnis”

6 December 2025 at 07:00

Yi He, yang diangkat sebagai Binance co-CEO pada hari Rabu, memberikan nasihat tegas kepada wanita yang menavigasi dunia korporat: jangan bergantung pada keterampilan lembut dan bangun keahlian yang tak terbantahkan.

Berbicara kepada wartawan di Dubai hanya beberapa jam setelah pengangkatannya diumumkan di Binance Blockchain Week, Yi He merenungkan apa yang diperlukan bagi wanita untuk berhasil di industri yang didominasi oleh pria.

Keunggulan Profesional Di Atas Kelebihan Gender

Pesannya bertentangan dengan kebijaksanaan konvensional mengenai memanfaatkan kekuatan “feminim” dan selaras dengan karier yang membawanya dari desa pedesaan di provinsi Sichuan ke puncak pertukaran kripto terbesar di dunia.

“Hambatan terbesar bagi wanita bukanlah industri apa yang mereka masuki—melainkan batasan mental yang mereka tetapkan untuk diri mereka sendiri,” ujar Yi He.

Dia mengingatkan agar tidak terlalu bergantung pada keuntungan gender yang dianggap seperti keterampilan komunikasi atau daya tarik pribadi.

“Ketika Anda bergantung pada keterampilan lembut ini, orang-orang menghormati daya tarik Anda daripada keahlian Anda. Itu pada akhirnya merusak kredibilitas profesional Anda.”

Pesannya tegas: dalam persaingan bisnis, menjadi perempuan tidak mendapatkan keringanan.

“Ini adalah pisau putih masuk, pisau merah keluar,” tuturnya, menggunakan idiom Cina untuk persaingan brutal. “Tidak ada yang melambat hanya karena Anda seorang wanita. Jika ada, serangan bisa lebih keras.”

Kuncinya, dia menekankan, adalah menjadi yang terbaik mutlak di bidang Anda—baik itu pemasaran, pertumbuhan, atau konten—sehingga rekan kerja dan pesaing menghormati kemampuan profesional Anda di atas segalanya.

Pesan Konsisten tentang Kepemimpinan Perempuan

Pernyataan Yi He menggemakan pandangan yang telah dia ungkapkan sebelumnya. Dalam sebuah wawancara tahun 2023, dia mendorong wanita untuk “melupakan gender Anda” dan fokus menjadi pemimpin bisnis yang baik. “Jangan fokus pada fakta bahwa Anda seorang wanita di dunia pria,” ujarnya. “Jangan pernah menetapkan batasan pada diri Anda sendiri.”

Di tahun yang sama, dalam wawancara lainnya, dia menyebutkan bahwa kurangnya representasi wanita dalam kepemimpinan disebabkan oleh harapan sosial yang mendorong mereka untuk tidak mengejar posisi puncak. “Banyak wanita tidak berbicara atau mengejar posisi kepemimpinan karena mereka tidak didorong untuk melakukannya oleh keluarga, sekolah, atau teman-teman mereka,” papar dia saat itu.

何一谈女性职业发展:商业竞争中从无“性别让步”可言

2025 年 12 月 3 日,币安联合创始人何一成为新的币安联席 CEO 后,在迪拜举办的 2025 币安区块链周上接受媒体群访,接受 Blockbeats… pic.twitter.com/1utwcYc7tz

— 吴说区块链 (@wublockchain12) December 5, 2025

Nasihatnya saat itu, seperti sekarang, berfokus pada memanfaatkan peluang secara proaktif. “Wanita dalam teknologi atau industri baru lainnya dapat lebih berani dan mengambil lebih banyak risiko,” tuturnya. “Mereka tidak akan pernah tahu apa yang bisa mereka lakukan kecuali mereka mencobanya.”

Kepemimpinan Ganda untuk Babak Selanjutnya Binance

Pengangkatan Yi He sebagai co-CEO diumumkan oleh Richard Teng selama pidatonya di Binance Blockchain Week, di mana kedua co-CEO itu mengungkapkan roadmap ambisius untuk exchange tersebut. Struktur kepemimpinan ganda ini memadukan keahlian Yi He dalam inovasi produk dengan latar belakang Teng di pasar keuangan yang teregulasi.

Teng menggambarkan promosi Yi He sebagai “perkembangan alami,” menyoroti perannya dalam membentuk budaya memperhatikan pengguna di Binance sejak didirikan pada tahun 2017. Exchange ini sekarang mendekati 300 juta pengguna dan telah menetapkan target satu miliar.

Saat ditanya tentang potensi pengaruh pendiri dan pasangannya dalam hubungan jangka panjang, Changpeng Zhao, Yi He menegaskan garis yang jelas:

“Kehidupan pribadi saya independen dari kehidupan profesional saya. Prestasi dan kemampuan saya sebagai co-founder sering kali diabaikan dengan pertanyaan tentang kehidupan pribadi saya. Binance memiliki hampir 300 juta pengguna yang mempercayai kami untuk menjaga nilai-nilai inti kami—menjaga kepentingan mereka, perlindungan, dan dukungan 1:1 untuk setiap aset pengguna.”

Exchange ini sekarang mendekati 300 juta pengguna dan telah menetapkan target jangka panjang satu miliar. Teng mengatakan bahwa Binance bertujuan untuk menjadi “Super App” yang menjembatani keuangan terpusat dan terdesentralisasi. Perusahaan ini juga memperdalam kemitraan dengan institusi besar, termasuk BlackRock dan Franklin Templeton. Di bidang kepatuhan, Binance memblokir hampir US$7 miliar dalam potensi penipuan pada tahun 2025. Mereka terus mengejar persetujuan regulasi di seluruh dunia.

Received — 5 December 2025 BeInCrypto Indonesia

Krisis Profit November: 70% Bitcoin Miner Putar Haluan ke Pasar AI Bernilai Rp334 Triliun

5 December 2025 at 23:21

Profitabilitas Bitcoin mining terpelanting ke titik terendah historis pada akhir 2025 ketika hashprice anjlok di bawah US$35 per petahash per detik, sementara biaya produksi menanjak ke US$44,8 per petahash. Kondisi ini menyeret periode payback ke lebih dari 1.200 hari, memicu pergeseran industri masif, di mana 70% Bitcoin miner terkemuka kini menghasilkan pendapatan melalui infrastruktur artificial intelligence (AI).

November 2025 menandai titik balik tegas bagi ekosistem Bitcoin mining global. Kolapsnya margin, tekanan regulasi, dan pivot strategis meredefinisi lanskap sektor ini. Berikut lima tren yang mengemuka sepanjang bulan tersebut.

Profitabilitas Sentuh Lembah Bersejarah

Hashrate jaringan melonjak ke rekor 1,1 ZH/s pada Oktober, memperketat kompetisi internal para miner. Sementara itu, harga Bitcoin merosot ke kisaran US$81.000, meremas margin profit di seluruh industri. Periode payback mesin kini memanjang melampaui 1.200 hari.

CEO MARA, Fred Thiel, mengeluarkan peringatan keras menyangkut masa depan Bitcoin mining. Setelah halving 2028 menurunkan block reward menjadi sekitar 1,5 BTC, sebagian besar model bisnis diprediksi rapuh. Hanya miner dengan akses energi ultra-murah atau pivot AI yang berhasil yang akan bertahan, ujarnya.

Pembiayaan semakin mahal seiring dengan surutnya pendapatan Bitcoin mining tradisional. Bahkan perusahaan yang telah beralih ke AI belum mampu sepenuhnya mengompensasi penurunan pendapatan dari BTC. Kondisi ini memicu keputusan strategis yang serba mendesak.

Pivot AI Melesat Tajam

Tujuh dari sepuluh Bitcoin miner besar kini meraup pendapatan dari AI. Hosting AI dilaporkan menawarkan imbal hasil sekitar 50% lebih tinggi per megawatt dibanding Bitcoin mining tradisional. Pergeseran ini mengubah definisi kesuksesan.

Bitfarms mengumumkan rencana memensiunkan Bitcoin mining sepenuhnya dalam dua tahun. Fasilitas Washington State akan dikonversi menjadi HPC data center pada Desember 2026. CEO Ben Gagnon menyebut potensi hasilnya berpeluang melampaui semua pendapatan mining sebelumnya.

IREN mengamankan kesepakatan cloud GPU lima tahun senilai US$9,7 miliar dengan Microsoft, termasuk pembayaran awal 20%. IREN akan mengerahkan GPU NVIDIA GB300 di fasilitas Texas mulai 2026.

Hut 8 menjual empat pembangkit gas alam Kanada dengan total kapasitas 310 MW ke TransAlta, sejalan dengan strategi hybrid Bitcoin mining + HPC. CleanSpark menargetkan transformasi menjadi platform komputasi terpadu untuk AI dan BTC.

Restrukturisasi Modal Masif

Gelombang besar penerbitan convertible note menyapu industri:

  • CleanSpark menggalang US$1,15 miliar pada 0%
  • TeraWulf menerbitkan US$1,025 miliar pada 0%
  • Cipher Mining mengeluarkan US$1,4 miliar notes dengan yield 7,125%
  • IREN merencanakan penggalangan US$2 miliar
  • Bitfarms menyelesaikan utang konversi US$588 juta

Investasi infrastruktur, khususnya GPU, juga masif. IREN meneken kontrak US$5,8 miliar dengan Dell untuk GPU NVIDIA GB300. Cipher memperluas perjanjian Fluidstack dengan dukungan US$1,73 miliar dari Google.

Canaan berhasil mengamankan investasi strategis senilai US$72 juta dari BH Digital, Galaxy Digital, dan Weiss Asset Management. Dana tersebut akan mendukung komputasi berkinerja tinggi serta pengembangan infrastruktur energi. Perusahaan menargetkan untuk mengurangi dilusi pembiayaan di masa mendatang.

Polarisasi Regulasi

Malaysia telah mengungkap sekitar 14.000 operasi mining ilegal dalam lima tahun terakhir. Pencurian listrik telah menyebabkan kerugian sekitar US$1,1 miliar bagi perusahaan utilitas negara TNB. Sebuah satuan tugas pemerintah dibentuk pada bulan November untuk memperkuat penindakan.

Rusia sedang mengerahkan teknologi AI untuk memerangi mining ilegal. Operator jaringan listrik nasional Rosseti mengintegrasikan analitik AI ke dalam smart meter untuk mendeteksi anomali daya. Salah satu penggerebekan terbaru melibatkan US$1,5 juta dalam listrik curian.

Namun, beberapa pemerintah justru mendukung Bitcoin mining. Jepang meluncurkan proyek pertama terkait pemerintah melalui utilitas regional besar. Canaan akan menerapkan Avalon miners berpendingin air untuk penyeimbangan beban jaringan pada akhir tahun ini.

Presiden Belarus, Lukashenko, menyatakan crypto mining sebagai prioritas nasional untuk penggunaan listrik. Ia menyarankan bahwa crypto dapat berfungsi sebagai alternatif terhadap ketergantungan pada dolar. Sekitar 60% Bitcoin miner Rusia masih tidak terdaftar, memicu diskusi mengenai amnesti.

Akumulasi BTC Strategis

Para Bitcoin miner terdepan kini memilih menyimpan Bitcoin alih-alih menjualnya ke pasar. MARA memegang 53.250 BTC senilai kira-kira US$5,6 miliar. Perusahaan tersebut berada di peringkat kedua secara global dalam cadangan Bitcoin publik.

CleanSpark melaporkan total kepemilikan sebesar 13,054 BTC pada 30 November. Produksi bulanan mencapai 587 BTC pada November saja — total year-to-date mining output mencapai 7.124 BTC.

Cango memiliki 6.412 BTC dengan komitmen eksplisit untuk holding jangka panjang. Bitdeer menggenjot cadangannya menjadi 2.233 BTC setelah mining 511 BTC pada Oktober. Canaan mencapai rekor 1.610 BTC dan 3.950 ETH.

Strategi akumulasi menunjukkan kepercayaan pada nilai jangka panjang Bitcoin. Miner giat bertaruh bahwa bertahan dalam krisis profitabilitas saat ini akan menguntungkan. Mereka yang mampu bertahan melalui tekanan ini mungkin akan tampil sebagai pemenang terbesar.

Bagaimana pendapat Anda tentang Bitcoin miner yang giat putar haluan pasar AI ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Bank Sentral Sedang Menimbun Emas: Bitcoin Mungkin Menyusul

5 December 2025 at 08:05

Bank sentral membeli 53 ton emas bersih pada Oktober 2025, lonjakan 36% dari bulan ke bulan yang membawa total bulanan ke tingkat tertinggi tahun ini.

Penimbunan emas yang agresif ini mencerminkan kekhawatiran yang meningkat terhadap ketidakpastian ekonomi makro dan pergeseran strategis dari aset tradisional yang didenominasi dalam dolar AS.

Pembelian Emas Rekor Menandakan Pergeseran Strategis

Menurut data Dewan Emas Dunia, bank sentral membeli 53 ton emas bersih pada bulan Oktober saja—permintaan bulanan tertinggi tahun ini—dipimpin oleh Polandia, Brasil, dan ekonomi pasar berkembang.

Bank sentral mengakuisisi 254 ton sejak awal tahun hingga Oktober, menjadikan tahun 2025 sebagai tahun penimbunan emas tertinggi keempat abad ini. Tren ini menyoroti kekhawatiran tentang stabilitas ekonomi dan diversifikasi mata uang.

Bank Nasional Polandia memimpin aktivitas ini, membeli 16 ton pada bulan Oktober. Ini membawa cadangan Polandia ke rekor 531 ton, atau sekitar 26% dari total cadangan devisanya. Brasil juga membeli 16 ton, sedangkan Uzbekistan menambah 9 ton dan Indonesia mengakuisisi 4 ton. Turki, Republik Ceko, dan Republik Kyrgyz berkembang masing-masing 2 hingga 3 ton. Sementara itu, Ghana, Cina, Kazakhstan, dan Filipina menaikkan kepemilikan, dan Rusia mengurangi cadangannya sebesar 3 ton menjadi 2,327 ton.

Central banks are ramping up gold purchases:

Global central banks purchased +53 tonnes of gold in October, the most since November 2024.

This marks a +194% jump compared to July, and the 3rd-straight monthly acceleration.

In the first 10 months of the year, central banks have… pic.twitter.com/7pZWyEjjvf

— The Kobeissi Letter (@KobeissiLetter) December 4, 2025

95% dari bank sentral yang disurvei mengharapkan cadangan meningkat tahun depan. Serbia berencana hampir menggandakan cadangan emasnya menjadi 100 ton pada tahun 2030, sementara Madagaskar dan Korea Selatan mempertimbangkan ekspansi serupa. Permintaan berkelanjutan tetap ada meskipun harga emas tinggi, menekankan pentingnya emas secara strategis dalam masa ketidakpastian.

Amerika Serikat Menetapkan Bitcoin sebagai Aset Cadangan Nasional

Tren sekarang merambah ke aset digital. Ketika lembaga-lembaga berdaulat mendiversifikasi cadangan mereka, Bitcoin semakin memasuki percakapan sebagai pelengkap potensial untuk emas.

Di Amerika Serikat, Senator Cynthia Lummis mengatakan bahwa pendanaan untuk Strategic Bitcoin Reserve “dapat dimulai kapan saja,” mengutip perintah eksekutif Presiden Trump yang menetapkan Bitcoin sebagai aset cadangan nasional. Saat ini, Perbendaharaan mengelola sekitar 200.000 BTC—bernilai sekitar US$17 miliar—dalam kerangka anggaran netral menggunakan aset yang disita.

RUU alokasi 2026 DPR AS mewajibkan studi Perbendaharaan 90 hari tentang penjagaan, standar, dan AI untuk penegakan sanksi. Ini juga melarang pendanaan untuk mata uang digital bank sentral. Tidak ada pembelian Bitcoin lebih lanjut yang diwajibkan melebihi aset yang disita, meninggalkan pertumbuhan cadangan masa depan terbuka untuk diperdebatkan.

Model ekonomi VanEck memproyeksikan bahwa mengakuisisi satu juta Bitcoin pada tahun 2029 dapat mengurangi sekitar 18% dari utang nasional AS pada tahun 2049. Analis CoinShares menyarankan cadangan bisa memperkuat kepemimpinan teknologi dan menawarkan perlindungan terhadap inflasi. Ekonom Chainalysis, bagaimanapun, memperingatkan bahwa akumulasi simultan oleh banyak negara dapat mempengaruhi stabilitas pasar.

Negara Bagian dan Bangsa Berlomba untuk Membangun Cadangan Bitcoin

Texas telah mengambil tindakan. Pada 20 November, menjadi negara bagian AS pertama yang membeli Bitcoin untuk perbendaharaannya, mengakuisisi US$10 juta melalui ETF Bitcoin spot BlackRock ketika harga sempat turun ke US$87.000. Langkah ini menunjukkan peningkatan minat di antara pemerintah negara bagian untuk memperlakukan Bitcoin sebagai aset strategis.

Momentum ini tidak terbatas pada Amerika. Legislatif Taiwan telah mendesak pemerintah untuk mengaudit kepemilikan Bitcoinnya dan mempertimbangkan menambahkan mata uang kripto ke cadangan strategisnya, dengan Perdana Menteri Cho Jung-tai menjanjikan laporan rinci pada akhir tahun. Pembuat undang-undang menyebut kekhawatiran tentang ketergantungan besar pulau ini pada aset dolar AS, yang menyumbang lebih dari 90% dari US$602,94 miliar cadangan devisanya.

Analis Deutsche Bank memproyeksikan bahwa Bitcoin dapat muncul di neraca bank sentral pada tahun 2030, berdampingan dengan emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan risiko geopolitik. Ketika negara-negara berlomba untuk mengamankan aset safe-haven tradisional dan digital, lanskap cadangan global mungkin berada di ambang transformasi penting.

Received — 4 December 2025 BeInCrypto Indonesia

Bagaimana Sembilan Hari Mengubah Kepemilikan Bitcoin: Diserap oleh Institusi

4 December 2025 at 08:43

Dari 24 November hingga 2 Desember 2025, JPMorgan meluncurkan leveraged notes yang terkait dengan Bitcoin ETF BlackRock, Vanguard membalikkan larangan kriptonya, dan Nasdaq menggandakan batas opsi IBIT. Tiga langkah dalam sembilan hari ini menciptakan satu hasil: absorpsi Bitcoin ke dalam keuangan tradisional dan institusi.

Analis Shanaka Anslem Perera menggambarkan bahwa konvergensi cepat ini menandai perubahan mendasar dalam cara modal institusi mengakses aset digital. Bank-bank terkemuka dan pengelola aset memperluas penawaran kripto, saluran distribusi, dan kerangka regulasi, mendefinisikan ulang peran Bitcoin dalam keuangan global.

Konvergensi November: Ekspansi Infrastruktur Terkoordinasi

Keuangan tradisional lama mengamati Bitcoin dari jauh. Namun, pada akhir 2025, infrastruktur aset digital mencapai titik puncak. Transformasi dimulai dengan persetujuan SEC terhadap Bitcoin ETF spot pada Januari 2024, menawarkan jalan yang diatur untuk investasi institusi.

Pengajuan JPMorgan pada 24 November merinci leveraged structured notes yang memberikan hingga 1,5x imbal hasil dari iShares Bitcoin Trust ETF milik BlackRock hingga 2028. Sekuritas ini ditujukan untuk investor berpengalaman yang mencari eksposur yang diperbesar sambil tetap memiliki perlindungan hukum. Notabene, notes ini membuat investor terpapar risikonya jika IBIT turun sekitar 40 persen atau lebih.

Pada minggu yang sama, Nasdaq mengumumkan pada 26 November bahwa mereka akan menaikkan batas posisi opsi IBIT dari 250.000 menjadi 1.000.000 kontrak. Hal ini mengakui pertumbuhan baik kapitalisasi pasar maupun volume, mendukung kebutuhan akan produk yang melindungi dari volatilitas untuk portofolio institusi. Seperti yang dicatat dalam analisis struktural Perera, infrastruktur opsi yang lebih luas memungkinkan institusi mengelola volatilitas Bitcoin, menyelaraskan aset digital dengan kontrol risiko standar.

Pada 2 Desember, Vanguard melengkapi gambaran tersebut. Pengelola aset terbesar kedua di dunia ini membalikkan penolakan lamanya dan membuka Bitcoin dan kripto ETF kepada klien yang memiliki sekitar US$11 triliun dalam aset. Langkah Vanguard ini, yang dilakukan saat koreksi pasar, menandakan waktu strategis daripada pengejaran spekulatif.

Kapitulasi Ritel Bertemu Alokasi Institusi

Titik balik ini bertepatan dengan gelombang keluar ritel. Penebusan Bitcoin ETF melonjak ketika investor individu menjual di tengah penurunan harga. Sementara itu, modal institusi mengambil sisi lain. Abu Dhabi Investment Council dan entitas berdaulat serupa meningkatkan alokasi Bitcoin ketika sentimen ritel berbalik arah.

Bank of America memberikan wewenang kepada 15.000 penasihat keuangan untuk mengalokasikan Bitcoin kepada klien kekayaan mulai 5 Januari 2026. Penasihat merekomendasikan eksposur 1 hingga 4 persen untuk klien yang mampu menghadapi volatilitas, menyoroti empat ETF: Bitwise Bitcoin ETF, Fidelity Wise Origin Bitcoin Fund, Grayscale Bitcoin Mini Trust, dan BlackRock iShares Bitcoin Trust. Arahan ini menandai pergeseran signifikan bagi institusi dengan aset senilai US$2,67 triliun di lebih dari 3.600 cabang.

“2024: CEO Vanguard mengatakan mereka tidak akan menawarkan Bitcoin ETF 2025: Vanguard menawarkan Bitcoin ETF kepada 50 juta klien Vanguard dan JPMorgan telah tunduk,” postingan eOffshoreNomad.

Demikian pula, BlackRock merekomendasikan untuk mengalokasikan hingga 2 persen dari portofolio ke Bitcoin, mengutip tingkat risiko yang sebanding dengan saham teknologi “Magnificent 7”. Pendekatan terpadu di seluruh institusi menunjukkan penyampaian pesan yang terkoordinasi, jika bukan kerjasama formal. Penasihat menerima arahan konsisten tentang alokasi, komunikasi risiko, dan pemilihan klien dari perusahaan pesaing.

Goldman Sachs mengambil pendekatan berbeda dengan mengakuisisi Innovator Capital Management seharga sekitar US$2 miliar. Ini memberikan Goldman jalur distribusi dan kepatuhan instan untuk produk kripto, menghemat bertahun-tahun pengembangan internal dan menyediakan jaringan yang sudah mapan.

Pengecualian Indeks MSCI: Menghilangkan Model yang Bersaing

Sementara institusi keuangan memperluas infrastruktur ETF, model lain menghadapi hambatan. Pada 10 Oktober 2025, MSCI mengumumkan konsultasi untuk mengecualikan perusahaan dengan kepemilikan treasury aset digital yang signifikan dari indeks utama. Daftar awal termasuk Strategy Inc., Metaplanet, dan perusahaan serupa yang mempelopori adopsi Bitcoin dalam treasury korporat.

Proposal ini menargetkan perusahaan yang mana Bitcoin atau aset digital lain menyumbang bagian besar dalam neraca mereka. Penyingkiran dari MSCI Global Investable Market Indices akan memaksa perusahaan-perusahaan ini keluar dari dana investasi pasif dan ETF yang melacak benchmark utama. Konsultasi ini terbuka hingga 31 Desember 2025, dengan keputusan akhir datang sebelum 15 Januari 2026.

Waktunya cukup menonjol. Strategy Inc., misalnya, menarik mereka yang ingin mendapatkan eksposur Bitcoin tanpa perantara keuangan atau biaya ETF. Namun, ketika MSCI mengusulkan pengecualian, bank-bank besar memperkenalkan opsi ETF baru yang menghasilkan biaya. Ini menciptakan tekanan pada pendekatan alternatif eksposur.

Kejelasan regulasi mempercepat adopsi institusional sepanjang 2025. UU seperti GENIUS Act dan pesanan terkait mendefinisikan perlakuan terhadap aset digital dan mengurangi risiko hukum untuk perusahaan keuangan besar. Aturan-aturan ini menyelaraskan aset digital dengan kepatuhan sekuritas yang sudah ada, mendorong masuknya institusi.

Penangkapan Berbasis Biaya dan Akhir dari Paparan Alternatif

Konvergensi sembilan hari ini lebih dari sekadar produk baru. Ini dengan kuat menetapkan Bitcoin sebagai kelas aset yang menghasilkan biaya untuk keuangan tradisional. Leveraged notes, opsi, dan alokasi ETF masing-masing membawa pendapatan berulang, sementara model treasury langsung dan penyimpanan mandiri sekarang menghadapi hambatan seperti pengecualian indeks dan persyaratan regulasi yang lebih tinggi.

Dengan opsi yang lebih luas, institusi kini bisa mengelola volatilitas, membuat Bitcoin cocok untuk portofolio risiko-paritas dan mandat dengan batasan ketat. Pergeseran infrastruktur ini berarti Bitcoin sekarang berperan sebagai komponen portofolio, bukan sekadar aset spekulatif. Namun, ini memindahkan penemuan harga ke derivatif, bukan perdagangan spot.

Sistem institusional mencerminkan kelas aset lainnya. Alokasi dan pengungkapan risiko diselaraskan. Penasihat berlisensi membimbing klien, dan produk menampilkan biaya dan pesan standar. Bitcoin, yang awalnya dimaksudkan untuk menghindari sistem, kini terintegrasi ke dalam arsitektur yang pernah ditantangnya.

Received — 2 December 2025 BeInCrypto Indonesia

Tahun Terbaik Yuan Cina Sejak 2020: Apa Artinya untuk Pasar Aset Kripto

2 December 2025 at 09:19

Yuan Cina berada di jalur untuk kinerja tahunan terkuat dalam lima tahun, naik hampir 4% terhadap dolar pada tahun 2025.

Walaupun reli ini menarik perhatian di dunia keuangan tradisional, implikasinya bagi pasar aset kripto rumit oleh sikap regulasi Beijing yang semakin ketat.

Pengurangan Pelarian Modal, Penegakan Lebih Ketat

Beberapa faktor mendorong apresiasi yuan: fixing harian yang mendukung dari People’s Bank of China, masuknya kembali ke ekuitas Cina, serta penurunan sekitar 7% dalam indeks dolar. Bank-bank investasi sentral tetap optimistis, dengan Goldman Sachs memproyeksikan mata uang ini bisa mencapai 6,85 per dolar dalam setahun.

Bagi investor kripto, kekuatan yuan tidak selalu menguntungkan. Secara historis, periode kelemahan yuan—seperti 2018-2019—mendorong modal Cina untuk mencari perlindungan di Bitcoin sebagai lindung nilai terhadap depresiasi mata uang. Yuan yang lebih kuat membalikkan dinamika ini, mengurangi insentif pelarian modal dan membuat aset denominasi dolar, termasuk Bitcoin, relatif kurang menarik bagi investor Cina.

Menambah suasana bearish untuk arus kripto yang terkait dengan Cina, PBOC minggu lalu kembali menegaskan penindakannya terhadap mata uang virtual. Pada pertemuan koordinasi regulasi pada tanggal 29 November, bank sentral memperingatkan bahwa spekulasi kripto baru-baru ini meningkat kembali, menghadirkan tantangan baru untuk pengendalian risiko. Mereka menegaskan kembali bahwa aktivitas bisnis terkait mata uang virtual tetap “aktivitas keuangan ilegal” di Cina.

PBOC juga menyoroti kekhawatiran khusus tentang stablecoin, mengutip kegagalan memenuhi persyaratan identifikasi pelanggan dan anti pencucian uang. Otoritas memperingatkan bahwa stablecoin berisiko memfasilitasi pencucian uang, penipuan, dan transfer dana lintas batas yang tidak sah—mengisyaratkan bahwa Beijing melihat token yang dipatok dolar sebagai potensi celah untuk pelarian modal bahkan ketika yuan menguat.

Ekonomi Makro Tetap Mendukung Yuan

Tapi latar belakang makro yang lebih luas tetap mendukung kripto. Kekuatan yang sama yang mendorong apresiasi yuan—kelemahan dolar, pemotongan suku bunga Federal Reserve yang diantisipasi, dan sentimen risiko global yang membaik—secara tradisional menguntungkan bagi aset berisiko. Reli Bitcoin sejak Agustus bertepatan dengan rebound yuan, menyiratkan keduanya merespons tailwinds likuiditas yang sama.

Meskipun yuan yang lebih kuat dan penegakan Cina yang lebih ketat dapat mengurangi salah satu sumber permintaan Bitcoin historis, kondisi likuiditas global dan kelemahan dolar terus menjadi pendorong yang lebih signifikan untuk arah pasar kripto.

Received — 1 December 2025 BeInCrypto Indonesia

Perdagangan Crypto Yen Carry Sudah Berakhir? Jepang Sinyal Naikkan Suku Bunga

1 December 2025 at 13:04

Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang bertenor 2 tahun melonjak menjadi 1% pada 1 Desember, tertinggi sejak 2008. Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda mengisyaratkan kemungkinan kenaikan suku bunga pada pertemuan kebijakan moneter 18-19 Desember, membawa dampak besar ke pasar keuangan global.

Perkembangan ini bisa menjadi akhir dari tiga dekade suku bunga ultra-rendah yang mendukung perdagangan yen carry. Seiring biaya pinjaman naik dan yen menguat, pasar global kini bersiap menghadapi deleveraging signifikan di berbagai kelas aset.

Imbal Hasil Obligasi Naik Seiring Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga Meningkat

Pasar obligasi Jepang bergerak tajam mengikuti pernyataan terbaru Ueda. Imbal hasil obligasi bertenor 2 tahun naik satu basis poin menjadi 1%. Obligasi bertenor lebih panjang juga mengalami kenaikan: imbal hasil lima tahun naik sekitar empat basis poin menjadi 1,35%, dan imbal hasil 10 tahun naik menjadi 1,845%, menurut data Bloomberg.

Selama perdagangan, imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun mencapai 1,850%, level tertinggi sejak Juni 2008. Tingginya selama 17 tahun ini menyoroti keyakinan pasar bahwa BOJ akan mengetatkan kebijakan segera. Perubahan dalam imbal hasil ini mencerminkan perubahan cepat dalam sentimen investor tentang langkah selanjutnya dari bank sentral.

Sumber: investing.com

Pasar merespons dengan cepat. Yen naik sebanyak 0,4% terhadap dolar, diperdagangkan pada 155,49 pada 1 Desember. Pembalikan ini dari level November mencerminkan meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga Jepang yang membuat aset yen menjadi lebih menarik.

Pada sebuah pertemuan bisnis di Nagoya, Ueda menyatakan bahwa berkurangnya ketidakpastian seputar ekonomi AS dan tarif meningkatkan kepercayaan terhadap prospek ekonomi dan harga Jepang. Dia menegaskan kembali bahwa perubahan suku bunga yang tepat waktu adalah kunci untuk stabilitas keuangan dan pencapaian target inflasi 2%.

Inflasi dan Kebijakan Fiskal Dorong Pergeseran Menuju Pengetatan

Kebijakan fiskal expansif pemerintah menambah tekanan inflasi, membangun alasan untuk pengetatan moneter. Depresiasi yen telah mengangkat harga impor, memicu inflasi konsumen dan menimbulkan pertanyaan tentang keberlanjutan stabilitas harga. Gubernur Ueda menyoroti dampak meluas dari yen yang lebih lemah pada biaya impor dan memperingatkan bahwa ekspektasi tersebut dapat mempengaruhi inflasi inti.

Perkiraan pasar sekarang menunjukkan tingkat kebijakan BOJ dapat mencapai 1,4% setelah tiga kali kenaikan 25 basis poin dari tingkat saat ini 0,5%. Berdasarkan tingkat Overnight Indexed Swap dan tarif maju 1 tahun, ekspektasi jelas meningkat. Katsutoshi Inatome dari Mitsui Sumitomo Trust mengatakan bahwa kenaikan pada bulan Desember akan mendorong perkiraan tingkat di masa depan menjadi lebih tinggi.

BOJ menghadapi keseimbangan yang hati-hati. Sementara menaikkan suku bunga membantu mengatasi inflasi dan mendukung mata uang, ini bisa mengganggu arus keuangan yang mengandalkan pendanaan Jepang yang murah. Ueda menekankan bahwa setiap kenaikan akan diukur dengan cara yang akomodatif, bukan sebagai pemutusan tajam. Dia menambahkan bahwa kebijakan Jepang telah menghidupkan kembali sistem di mana upah dan harga dapat naik secara moderat.

Pasar Global Bereaksi Saat Yen Carry Trade Hampir Berakhir

Pembatalan yen carry trade yang mungkin menandai perubahan signifikan bagi keuangan global. Selama 30 tahun, investor meminjam yen dengan suku bunga rendah untuk mencari pengembalian yang lebih tinggi di tempat lain, mendukung harga aset dari saham AS hingga obligasi pasar berkembang. Ini memberikan leverage yang memicu banyak reli pasar.

Seiring naiknya suku bunga Jepang, ekonomi perdagangan carry berubah. Peminjam yang mengunci pendanaan 1% dengan yen yang stabil kini menghadapi pembayaran kembali pada 3% dan mata uang yang telah menguat 10%. Ini meningkatkan biaya pinjaman efektif menjadi sekitar 13%, membuat perdagangan tersebut jauh kurang menarik. Kejatuhan pasar kilat di bulan Agustus 2024 memberikan gambaran tentang gejolak yang dapat terjadi ketika posisi perdagangan carry berakhir dengan cepat.

“Selama 30 tahun, Yen Carry Trade menyediakan subsidi bagi keangkuhan global — suku bunga nol… leverage gratis… pertumbuhan palsu… seluruh ekonomi dibangun dengan waktu dan uang pinjaman. Kini Jepang telah membalikkan sakelar. Suku bunga naik. Yen menguat. Dan ATM favorit dunia baru saja berubah menjadi penagih utang.” – AlgoBoffin

Nikkei 225 jatuh 1,88% saat deleveraging dimulai, dan analis memperingatkan bahwa ini bisa memulai siklus penjualan aset paksa. Ketika pembiayaan yen murah menghilang, pasar harus mengandalkan kekuatan fundamental daripada leverage. Dampaknya meluas melampaui Jepang, mempengaruhi pusat keuangan seperti Wall Street dan Shanghai yang mendapatkan manfaat dari likuiditas yang didorong yen.

Pasar mata uang kripto terutama rentan terhadap likuiditas global yang lebih ketat. Bitcoin dan aset digital lainnya merespons dengan tajam terhadap perubahan pendanaan. Biasanya, aset risiko menyerap gelombang pertama volatilitas saat likuiditas mengering, yang berpotensi menyebabkan pergerakan tajam dalam valuasi kripto.

These **three charts together (Japan 10Y + Silver + Bitcoin)** are telling one of the **clearest macro stories of our lifetime**.

## **1️⃣ Japan 10-Year Yield (The Beginning of the End of “Free Money”)**

For 30+ years, Japan kept interest rates near **zero**.
This created the… pic.twitter.com/JBIOu3SrwS

— ajay patel (@ajaycan) December 1, 2025

Beberapa analis berpendapat bahwa transisi ini mengungkapkan dinamika pasar yang mendasar yang telah tertutupi oleh bertahun-tahun kebijakan moneter longgar. Seiring likuiditas mengetat dan suku bunga normal, harga aset mungkin dinilai lebih pada nilai intrinsiknya daripada pendanaan murah. Pergeseran ini bisa menguntungkan beberapa komoditas dan aset keras, tapi menantang sektor pertumbuhan yang berkembang dengan suku bunga ultra-rendah.

Minggu-minggu mendatang sangat penting saat BOJ mempertimbangkan keputusan Desembernya. Pasar siap untuk pengetatan, tetapi kecepatannya belum diketahui. Apakah Jepang memilih kenaikan suku bunga secara bertahap atau lebih tajam akan membentuk seberapa cepat dan parahnya deleveraging global berlangsung. Era uang Jepang gratis sepertinya berakhir, membuka periode volatilitas lebih tinggi dan pengawasan lebih ketat atas fundamental pasar di seluruh dunia.

Bitcoin (BTC) Crash di Bawah US$87.000, Hasil Cuan Sepekan Lenyap Seketika

1 December 2025 at 16:05

Bitcoin sempat amblas di bawah US$87.000, menghapus raihan profit selama satu minggu dalam satu sesi.

Aksi jual cepat tersebut memicu likuidasi sebesar US$400 juta hanya dalam 60 menit dan menyeret kapitalisasi pasar kripto global turun 4% menjadi US$3,04 triliun. Aktivitas trading melesat ketika investor ritel dan institusi bereaksi cepat terhadap tekanan harga.

Gejolak Pasar Picu Likuidasi Massal

Likuidasi melonjak di seluruh posisi leverage, mencerminkan kecepatan crash tersebut. Data pasar mencatat US$400 juta tersapu likuidasi hanya dalam satu jam. Gelombang kerugian yang cepat ini menyoroti risiko bagi trader selama pergerakan harga tajam.

BREAKING: Bitcoin falls -$4,000 in 2 hours as mass liquidations return.

$400 million worth of levered longs have been liquidated over the last 60 minutes. pic.twitter.com/qKB7MYJapu

— The Kobeissi Letter (@KobeissiLetter) December 1, 2025

Volume perdagangan meningkat hingga lebih dari US$110 miliar ketika investor menyesuaikan portofolio mereka. Bitcoin Dominance bertengger di 57,1%, sementara Ethereum berada di 11,3%, menurut data CoinGecko.

The Kobeissi Letter menghubungkan crash ini dengan likuiditas akhir pekan yang tipis dan leverage yang mencapai rekor tertinggi, dengan mengatakan, “Bear market kripto ini masih bersifat struktural pada dasarnya. Kami TIDAK melihat ini sebagai penurunan fundamental”. Sang analis mencatat bahwa Bitcoin turun US$4.000 dalam hitungan menit tanpa adanya berita apa pun. Hal ini lantas memantik efek domino aksi jual yang diperkuat oleh likuidasi massal dari posisi leverage.

Analis lainnya telah memperingatkan bahwa pola harga Bitcoin menyerupai siklus bearish sebelumnya. Setelah pulih di atas US$90.000 pasca crash pada 20 November, Bitcoin berada di sekitar US$91.208,85 pada 28 November dan mempertahankan support di US$90.000 selama enam hari.

Korbot Labs menggambarkan bahwa aksi harga saat ini mencerminkan April 2024, ketika Bitcoin rebound di atas US$70.000 hanya untuk turun ke US$57.000 pada Mei dan kemudian ke US$67.000 pada Juni. Pola ini menunjukkan bahwa pergerakan sideways lebih lanjut ataupun koreksi berikutnya bisa saja terjadi.

Seorang analis lain memperingatkan soal risiko kerugian yang lebih dalam, mencatat bahwa “wipe out” bisa terjadi jika Bitcoin jatuh menjebol level support US$80.000.

“Bitcoin memulai minggu dengan buruk. Polanya kini semakin dekat membentuk struktur 2-1-2d sebagai gerakan terukur. Pola ini biasanya memicu aksi ‘wipe out’ jika support 80.00 jebol. Harga bisa merosot hingga 48k apabila tekanan jual terus berlanjut hingga akhir tahun.”

Analisis teknikal juga menunjukkan zona support krusial. Jika aksi jual berlanjut, harga bisa turun jauh lebih dalam. Drop ke US$48.000 akan menandai penurunan drastis 45% dari level saat ini, tetapi langkah seperti itu kemungkinan memerlukan sentimen bearish yang berkelanjutan.

Narasi Rotasi Aset Membentuk Sentimen

Beberapa analis memandang aksi jual Bitcoin sebagai bagian dari perubahan alokasi aset yang lebih luas. Pergerakan tersebut terjadi ketika aset safe-haven tradisional seperti logam mulia mencatat performa unggul. Ini menunjukkan bahwa sebagian investor sedang menilai ulang eksposur risiko mereka.

Sumber: silverprice.org

Argumen ini menyatakan bahwa modal mengalir keluar dari aset digital menuju alternatif “hard money”. Contohnya, perak melonjak ketika Bitcoin jatuh. Beberapa analis melihat ini sebagai tanda perubahan preferensi investor.

“Ketika #Bitcoin baru saja menghapus hampir seluruh kenaikan minggu lalu dalam satu candle, #Perak menembus naik secara vertikal seolah tidak ada hari esok. Uang kini memilih aset nyata dibanding aset spekulatif. Rotasinya terdengar sangat jelas: Kekayaan berbasis kertas → Hard money, Risiko digital → Logam moneter.” — Macrobysunil

Teori ini masih diperdebatkan dengan panas. Bitcoin sendiri sudah berkali-kali rebound dari aksi jual tajam. Bitcoin Dominance di 57,1% menunjukkan bahwa Bitcoin masih menarik mayoritas arus modal aset digital meski volatilitas tinggi.

Sementara itu, pada hari pertama bulan Desember, Bitcoin sempat turun di bawah US$87.000 sebelum pulih cepat. Pada waktu publikasi, Bitcoin parkir di kisaran US$87.200–US$87.400, dengan pelaku pasar mengamati apakah level support US$87.000 akan bertahan.

Bagaimana pendapat Anda tentang crash harga Bitcoin (BTC) ke bawah US$87K serta prediksi ke depan? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

❌