Normal view

Vitalik Buterin Kritik Aturan Digital ‘Tanpa Ruang’ Uni Eropa

27 December 2025 at 03:31

Vitalik Buterin memperingatkan bahwa pendekatan regulasi Uni Eropa di bawah Digital Services Act berisiko melemahkan pluralisme dengan mencoba tidak memberi “ruang” bagi ucapan atau produk yang kontroversial di internet.

Dalam sebuah unggahan panjang di X, co-founder Ethereum ini berpendapat bahwa masyarakat bebas tidak seharusnya berupaya menghilangkan ide-ide yang dianggap berbahaya. Ia menuturkan, sebaiknya regulator fokus mencegah agar konten semacam itu tidak diperkuat secara algoritmik dan mendominasi perbincangan publik.

Apa Arti Pendekatan “No-Space” Uni Eropa

Digital Services Act berlaku untuk seluruh ekosistem online. Setiap layanan yang menjangkau pengguna Uni Eropa termasuk dalam undang-undang ini, terlepas dari ukuran atau lokasinya. Kewajiban mengikuti skala jangkauan dan risiko, tapi tidak ada platform yang ada di luar regulasi ini.

Desain peraturan ini bertujuan menutup celah hukum dan teknis yang sebelumnya memungkinkan platform menghindari tanggung jawab.

Para pengkritik menyebutnya sebagai pendekatan “tanpa ruang”, artinya tidak ada celah digital tanpa regulasi di mana konten berbahaya bisa lolos tanpa pertanggungjawaban.

This is what I worry Europe will get negatively polarized into: an ideology taking pride in a neat, sanitized online environment free of evil corporate and fascist pathogens.

I hope European govs do not go this way, and instead take a Pirate Party approach of user empowerment.… https://t.co/oH7Yfdg9pa

— vitalik.eth (@VitalikButerin) December 26, 2025

Tujuannya bukan penyensoran total. Melainkan, DSA fokus pada penilaian risiko, transparansi, dan pilihan desain platform yang memengaruhi bagaimana konten menyebar.

Buterin menyebut bahwa kegagalan nyata dari media sosial saat ini bukan karena ada pandangan ekstrem, namun karena algoritma sering mendorong penyebaran opini-opini tersebut secara luas.

Ia memperingatkan bahwa pemikiran tanpa toleransi bisa menyebabkan tindakan berlebihan, konflik, dan makin besarnya ketergantungan pada penegakan secara teknokratis.

should be solved at as local a level as possible, ideally the operator of whatever institution is using the room and organizing toddlers to come there, otherwise the municipality

— vitalik.eth (@VitalikButerin) December 26, 2025

Buterin juga memperingatkan bahwa memperlakukan ide-ide yang tidak disukai seperti patogen yang harus dihapus mencerminkan naluri anti-pluralisme. Ia menyampaikan bahwa perdebatan merupakan bagian tak terhindarkan dalam masyarakat terbuka dan upaya menghapus pandangan kontroversial secara total justru akan memperluas pengawasan serta kewenangan penegakan hukum.

Ia mendorong pemberdayaan pengguna, transparansi, serta persaingan sehat. Menurutnya, platform seharusnya mengurangi insentif yang membuat konten berbahaya menjadi menarik, bukan memaksa menghapusnya sepenuhnya.

Optimistis untuk Privacy Coin?

Perdebatan ini juga menyoroti privacy coin seperti Monero dan Zcash.

Saat regulator mendorong platform untuk memantau perilaku dan mengumpulkan lebih banyak data, makin banyak pengguna yang sadar bahwa pengawasan lebih besar sering berujung pada terbukanya lebih banyak data mereka.

Hal ini memperkuat narasi untuk alat keuangan yang dirancang meminimalkan jejak transaksi.

Privacy Coin Teratas Berdasarkan Market Cap | Sumber: CoinGecko

Meskipun begitu, dampaknya tidak merata. Meskipun dukungan filosofis pada privacy coin bisa bertambah, akses di pasar Uni Eropa yang teregulasi tetap terbatas. Exchange terus membatasi atau menghapus privacy coin ini karena risiko kepatuhan.

Singkatnya, pendekatan Eropa semakin menegaskan pentingnya privasi, meski membuat alat berfokus privasi menjadi semakin terbatas ruang geraknya.

3 Altcoin yang Perlu Dipantau Akhir Pekan Ini | 27 – 28 Desember

27 December 2025 at 02:00

Pasar aset kripto akan memasuki akhir pekan terakhir tahun 2025, dan sebelum tahun baru dimulai, masih ada peluang bagi altcoin untuk tumbuh.

Dipimpin oleh Pippin (PIPPIN), tiga altcoin ini wajib dipantau dalam 48 jam ke depan saat kita mendekati pergantian tahun.

UNUS SED LEO (LEO)

Harga LEO naik 25% dalam sepekan terakhir, dan diperdagangkan di sekitar US$8,45 pada waktu publikasi. Struktur teknikal menunjukkan support yang kuat, dengan Parabolic SAR menandakan tren naik yang masih aktif. Sinyal ini memperlihatkan bahwa pembeli masih memegang kendali seiring dengan meningkatnya momentum, walaupun ada ketidakpastian di pasar secara umum.

Jika kondisi bullish tetap bertahan, LEO bisa rebound ke US$9,10, dan menutup kerugian yang sempat tercatat di awal bulan ini. Tekanan beli yang konsisten bisa memperpanjang kenaikan menuju target US$9,80. Mencapai level ini akan mencerminkan kepercayaan baru dan memperkuat tren naik yang terjadi dalam jangka pendek.

Ingin dapat insight token seperti ini? Daftar ke Newsletter Harian Crypto dari Editor Harsh Notariya di sini.

LEO Price Analysis.
Analisis Harga LEO | Sumber: TradingView

Risiko koreksi tetap ada jika investor memutuskan untuk ambil untung lebih awal. Tekanan jual bisa mendorong LEO turun di bawah support US$7,82. Jika penurunan berlanjut sampai US$7,32, struktur teknis akan menjadi lemah, skenario bullish tidak berlaku lagi, dan ini bisa menjadi sinyal perubahan momentum ke arah bearish dalam jangka pendek.

Pippin (PIPPIN)

PIPPIN muncul menjadi salah satu altcoin top gainer minggu ini, dengan kenaikan sebesar 34% dalam tujuh hari terakhir. Token ini terus mencetak all-time high baru setiap minggu. Minat beli yang tinggi dan momentum yang kuat mendorong kenaikan terus-menerus pada PIPPIN.

All-time high terbaru berada di US$0,720, di mana PIPPIN membutuhkan kenaikan 45,6% lagi untuk mencapainya kembali. Untuk mencapainya, PIPPIN harus bisa menjadikan US$0,600 sebagai support kuat. Jika level ini bisa dipertahankan, maka kekuatan pembeli akan terbukti dan kemungkinan harga akan terus naik pun semakin besar.

PIPPIN Price Analysis.
Analisis Harga PIPPIN | Sumber: TradingView

Risiko koreksi tetap mengancam jika sentimen pasar secara umum berubah menjadi bearish. Minat terhadap risiko yang melemah bisa menyeret PIPPIN turun di bawah support US$0,434. Jika breakdown terjadi, kerugian bisa terus berlanjut ke area US$0,366, menghapus kenaikan terbaru dan membatalkan outlook bullish yang sedang berjalan.

MYX Finance (MYX)

Harga MYX diperdagangkan di sekitar US$3,35 pada waktu publikasi setelah naik 15,2% dalam tujuh hari terakhir. Altcoin ini masih bertahan di atas support US$3,26. Struktur saat ini menandakan bahwa pembeli menargetkan resistance di US$3,62 seiring momentum yang perlahan terbentuk.

Indikator teknikal menguatkan bias bullish. Relative Strength Index tetap di atas level netral 50,0, menandakan tekanan beli yang berkelanjutan. Kekuatan ini dapat mendukung reli lanjutan. Breakout yang terkonfirmasi di atas US$3,62 bisa membuka jalan menuju US$3,80 dalam waktu dekat.

MYX Price Analysis.
Analisis Harga MYX | Sumber: TradingView

Risiko koreksi tetap ada jika kondisi pasar secara umum memburuk. Tekanan jual yang meningkat bisa menekan MYX turun di bawah support US$3,26. Jika breakdown terjadi, harga bisa menuju US$2,88, membatalkan outlook bullish dan menandai perubahan momentum ke arah bearish dalam jangka pendek.

Insiden Trust Wallet Semakin Dalam, CZ Nampaknya Curigai Peran Orang Dalam

27 December 2025 at 01:00

Dampak dari insiden ekstensi Chrome Trust Wallet makin memanas pada 26 Desember, setelah Changpeng Zhao (CZ) angkat bicara di depan umum dan mengindikasikan bahwa pelanggaran ini sepertinya melibatkan orang dalam.

Pernyataan ini muncul bersamaan dengan konfirmasi dari Trust Wallet bahwa sekitar US$7 juta dana pengguna telah terdampak sejauh ini.

Akses orang dalam jadi jalur utama penyelidikan

CZ menuturkan Trust Wallet akan mengganti penuh seluruh dana pengguna yang terdampak dan menegaskan bahwa dana pelanggan tetap aman.

Ia juga menambahkan bahwa tim investigasi masih menelusuri bagaimana pembaruan ekstensi browser yang sudah terinfeksi bisa lolos dari pengawasan distribusi, dan menyebut peran orang dalam sebagai penyebab yang “paling mungkin.”

Pernyataan ini pun semakin menyoroti kekhawatiran soal akses internal dan tata kelola update, tidak hanya soal serangan eksternal semata.

Most likely.

— CZ 🔶 BNB (@cz_binance) December 26, 2025

Trust Wallet kemudian mengonfirmasi bahwa insiden ini hanya mempengaruhi Browser Extension versi 2.68 saja, dan menegaskan lagi bahwa pengguna mobile serta versi lain tetap aman.

Pihak perusahaan mengungkapkan bahwa mereka sedang merampungkan prosedur penggantian dana dan akan memberikan instruksi yang jelas untuk pengguna yang terdampak.

Di sisi lain, pengguna harus tetap waspada dari upaya phishing yang menyamar sebagai layanan resmi.

Update on the Trust Wallet Browser Extension (v2.68) incident:

We’ve confirmed that approximately $7M has been impacted and we will ensure all affected users are refunded.

Supporting affected users is our top priority, and we are actively finalizing the process to refund the… https://t.co/2XRx8GvZ75

— Trust Wallet (@TrustWallet) December 26, 2025

Isu orang dalam ini menarik perhatian khusus di komunitas keamanan aset kripto. Karena, ekstensi browser butuh kunci penandatanganan, kredensial pengembang, serta alur persetujuan untuk bisa melakukan update.

Agar sebuah build berbahaya atau yang sudah terinfeksi dapat didistribusikan lewat Chrome Web Store resmi, penyidik biasanya mencari apakah ada kompromi kredensial atau akses internal secara langsung.

Kedua skenario itu mengarah ke lemahnya keamanan operasional, bukan pada celah software yang umum.

Risiko seperti ini memang nyata. Sepanjang tahun lalu, beberapa insiden ekstensi browser berprofil tinggi juga terjadi akibat akun pengembang yang dibajak atau pipeline rilis yang disusupi.

Token TWT Sempat Turun Sebelum Naik Lagi

Reaksi pasar pun mencerminkan ketidakpastian ini. Native token Trust Wallet, TWT, langsung terjual besar-besaran setelah laporan awal pada 25 Desember.

namun, harga TWT kembali stabil dan menguat pada 26 Desember, usai ada kepastian bahwa kerugian terbatas dan ada proses penggantian dana untuk pengguna.

Grafik Harga Token TWT | Sumber: CoinGecko

Meskipun Trust Wallet bergerak cepat dalam menangani insiden ini, kejadian ini mencerminkan tantangan yang lebih besar di industri.

Sebab, seiring makin banyak wallet aset kripto yang bergantung pada ekstensi browser, keamanan update dan pengelolaan risiko orang dalam jadi area serangan yang sangat krusial—bukan sekadar prioritas kedua.

3 Altcoin yang Bisa Cetak All-Time High Baru pada Januari 2026

27 December 2025 at 00:00

Saat satu tahun lagi berakhir, harapan akan tahun depan yang bullish nampaknya semakin berkembang di antara para investor. Walaupun biasanya Bitcoin yang memimpin altcoin untuk naik, beberapa token sudah membuktikan jalannya sendiri karena faktor-faktor tertentu.

BeInCrypto sudah menganalisis tiga altcoin yang bisa mengalami pertumbuhan dan bahkan membentuk all-time high baru pada Januari 2026.

Monero (XMR)

Harga Monero masih berada di kisaran yang dekat dengan all-time high miliknya, hanya turun 17,5% dari US$519. Jika bisa breakout di atas level tersebut, Monero bakal mencetak rekor baru. Relative strength menunjukkan permintaan yang konsisten karena XMR masih mengungguli banyak aset kripto berkapitalisasi besar di tengah siklus pasar saat ini.

Monero mendapatkan keuntungan dari meningkatnya perhatian pada aset kripto yang fokus pada privasi. Narasi ini semakin kuat di tengah perdebatan regulasi dan permintaan pengguna untuk kerahasiaan keuangan. Chaikin Money Flow memperlihatkan arus modal yang kuat. Faktor-faktor ini dapat mendorong XMR menembus US$450 dan menuju level psikologis US$500, sebagai langkah penting untuk mencapai US$519.

Ingin insight token seperti ini? Daftar ke Crypto Newsletter Harian dari Editor Harsh Notariya di sini.

XMR Price Analysis
Analisis Harga XMR | Sumber: TradingView

Risiko penurunan tetap ada jika pengambilan profit jadi lebih masif sebelum breakout terjadi. Tekanan jual bisa menekan XMR di bawah zona support US$417. Kalau breakdown ini terkonfirmasi, penurunan bisa lanjut ke US$387, menghapus kenaikan terbaru dan membatalkan prospek bullish untuk jangka pendek.

Midnight (NIGHT)

NIGHT menarik minat besar dari investor karena foundation dan kepemimpinannya. Token ini dikembangkan oleh Charles Hoskinson, founder Cardano, sehingga proyek NIGHT punya kredibilitas dan visi jangka panjang. Asosiasi ini memperkuat kepercayaan pasar dan menempatkan NIGHT untuk potensi apresiasi harga seiring adopsi yang meningkat di awal fase perdagangan.

Sebagai token yang baru meluncur, NIGHT diperkirakan akan mengalami pertumbuhan pengguna dan permintaan yang stabil. Jika mampu rebound dari support US$0,075, harganya bisa naik ke US$0,100. Breakout di atas level tersebut mungkin membawa NIGHT ke US$0,120, atau naik 54,1% dan mencatat all-time high baru.

NIGHT Price Analysis.
Analisis Harga NIGHT | Sumber: TradingView

Risiko penurunan sangat bergantung pada kondisi pasar secara luas di awal tahun. Jika 2025 dibuka dengan positif, momentum dapat terjaga. namun, ketika sentimen malah memburuk, NIGHT dapat turun di bawah US$0,075. Penurunan menuju US$0,060 akan membatalkan prospek bullish dan menandakan tekanan jual semakin tinggi.

Ethereum (ETH)

Ethereum masih sekitar 66,7% di bawah all-time high US$4.956, menegaskan betapa masih panjang tahap pemulihan yang dibutuhkan. Reli super cepat seperti keajaiban sepertinya belum mungkin terjadi di situasi saat ini. Gerakan harga terbaru menunjukkan ETH masih butuh permintaan yang kuat dan keselarasan pasar secara umum untuk bisa bergerak naik signifikan.

Pada bulan Agustus, Ethereum sempat melesat untuk mencetak rekor baru, tapi mengulangi pergerakan itu dalam waktu dekat kelihatannya tidak mungkin. Setiap pemulihan mungkin butuh waktu beberapa minggu dan didukung oleh investor secara konsisten. Breakout meyakinkan di atas level psikologis US$3.000 sangat penting. Jika berhasil, ETH bisa terdorong ke US$3.287, memperkecil jaraknya dengan rekor tertinggi.

Selain itu, korelasi kuat antara Ethereum dan Bitcoin juga akan jadi faktor utama. Kalau BTC bisa menunjukkan momentum bullish, ETH berpeluang ikut naik.

Ethereum Price Analysis.
Analisis Harga Ethereum | Sumber: TradingView

namun, risiko tetap ada jika momentum bullish gagal berkembang dan BTC justru turun di chart. Ethereum dapat tetap terjebak konsolidasi dekat US$3.000 atau terkoreksi ringan. Lemahnya harga dalam waktu lama di level ini akan memperlambat upaya pemulihan. Pergerakan seperti itu akan membatalkan skenario bullish serta menunda jalur realistis untuk bergerak ke zona resistance yang lebih tinggi.

US$300 Juta Gamma Kadaluarsa Hari Ini Bisa Picu Pergerakan Besar Berikutnya untuk Bitcoin | Berita Kripto AS

26 December 2025 at 22:59

Selamat datang di US Crypto News Morning Briefing—ringkasan utama untuk perkembangan terpenting di dunia aset kripto hari ini.

Siapkan kopi dan pantau dengan saksama: ketika emas melonjak ke level tertinggi baru, dan menandakan rotasi modal ke arah instrumen aman, Bitcoin masih tertahan di bawah US$90.000. Struktur opsi senilai US$300 juta menahan volatilitas, tapi setelah kadaluarsa besar-besaran ini, kondisi tenang tersebut bisa langsung berubah menjadi pergerakan harga yang dramatis.

Berita Aset Kripto Hari Ini: Gamma Cage Bitcoin Jadi Sorotan setelah Expiry Opsi Hari Ini

Emas melonjak ke level tertinggi baru, menembus batas atas multi-tahun dan semakin mengukuhkan reputasinya sebagai sinyal peringatan awal pasar saat modal mulai bergerak ke aset aman.

Namun, Bitcoin tidak merespons dengan cara yang sama. Sebaliknya, aset kripto terbesar di dunia ini masih tertahan di bawah US$90.000.

Informasi terbaru mengindikasikan hal ini bukan karena menurunnya permintaan, melainkan imbas dari struktur derivatif raksasa yang secara mekanis menahan pergerakan harga.

“Gold made the first move. Bitcoin is still loading,” ujar analis Crypto Tice.

Analis tersebut memaparkan bahwa breakout emas sering menjadi penanda awal likuiditas mulai bergeser, sementara Bitcoin biasanya bereaksi belakangan, setelah minat risiko kembali muncul.

“Gold tends to move first when liquidity seeks safety. Bitcoin follows when risk appetite turns back on,” tutur CryptoTice, seraya menambahkan bahwa fase kompresi seperti itu “tidak memudar secara perlahan,” melainkan berujung pada ekspansi yang dapat mengulang seluruh siklus pasar.

Analisis dari BeInCrypto baru-baru ini juga mendukung hal tersebut, dan menyoroti bahwa reli emas sering membuka jalan bagi Bitcoin untuk naik.

Pada kasus Bitcoin, kompresi harga ini dipicu oleh apa yang analis derivatif sebut sebagai “gamma trap” senilai US$300 juta.

Menurut David, seorang analis struktur pasar, saat ini Bitcoin “secara mekanis terperangkap dalam rentang sempit” yang ditentukan oleh posisi opsi yang berat.

Batas bawahnya dijaga oleh dinding put US$85.000 yang menyimpan sekitar US$98,8 juta put gamma, sementara batas atasnya ditekan oleh dinding call US$90.000 yang menyimpan kurang lebih US$36,2 juta call gamma. Kondisi ini membentuk loop umpan balik negatif gamma.

Analis tersebut menjelaskan bahwa saat Bitcoin naik menuju batas atas, para dealer yang memegang call harus menjual spot Bitcoin untuk mengimbangi risikonya. Ketika harga turun ke batas bawah, para dealer yang sama wajib membeli untuk menyeimbangkan opsi put mereka.

“The result: Price is effectively locked in a cage,” dia terang, sambil menekankan bahwa pasar bukan digerakkan oleh sentimen atau berita, melainkan “karena keharusan matematika dari hedging dealer.”

Apakah Expiry Gamma Hari Ini Bisa Picu Pergerakan Besar Berikutnya untuk Bitcoin?

Ketenangan ini bersifat sementara. Sekitar US$300 juta gamma, yang mencakup sekitar 58% dari total kompleks gamma, sudah kadaluarsa dalam satu event opsi hari ini. David menyebutnya sebagai “pin release,” seraya memperingatkan bahwa ketika kadaluarsa terjadi, insentif yang selama ini mengunci Bitcoin di antara US$85.000 dan US$90.000 akan menghilang hampir seketika.

Secara historis, pelepasan seperti ini sering memicu volatilitas yang tajam dan tiba-tiba saat pasar mencari keseimbangan baru.

Satu level kini menjadi sangat krusial. Apa yang disebut gamma flip berada di US$88.925. Ini sedikit di atas US$88.724, harga Bitcoin pada waktu publikasi.

Bitcoin (BTC) Price Performance
Performa Harga Bitcoin (BTC) | Sumber: BeInCrypto

Pergeseran harga secara konsisten di atas batas itu bisa membalik arus dealer dari menahan aksi harga menjadi memperkuatnya. Kondisi ini dapat memaksa dealer membeli di tengah reli, bukan lagi menjual saat harga naik.

Tekanan Sistemik Meningkat saat Bitcoin Tertinggal dari Logam Mulia

Perbedaan arah antara emas dan Bitcoin juga berlangsung di tengah suasana ekonomi makro yang tegang. Ekonom Mohamed El-Erian baru-baru ini menyoroti bahwa emas telah naik lebih dari 40% tahun ini dan menjadi raihan tertinggi sejak 1979. Sementara itu, Bitcoin turun sekitar 20% secara year-to-date setelah sebelumnya sempat mencatatkan puncak di awal siklus.

Bitcoin and Gold this year. #markets #investing #investors #bitcoin #gold @FT pic.twitter.com/2jYe0czJCV

— Mohamed A. El-Erian (@elerianm) December 26, 2025

Pada saat bersamaan, banyak analis memperingatkan bahwa reli serempak di emas, perak, tembaga, dan pasar energi secara historis menjadi tanda meningkatnya tekanan sistemik. Hal ini selaras dengan laporan terbaru yang menyatakan reli logam bisa menandakan stres di sistem.

Meski begitu, banyak pengamat kripto menilai stagnasi Bitcoin sebagai fenomena struktural, bukan sinyal bearish.

SP500 – All-Time High!
Nasdaq- All-Time High!
Gold – All-Time High!
Silver – Ripping, All-Time High
Platinum- All-Time High!
Palladium All-Time High!
Other world markets – All-Time High!

I don’t see a world where Bitcoin doesn’t catch up!

— Ran Neuner (@cryptomanran) December 26, 2025

Dengan gamma trap yang hampir kadaluarsa, dan emas sudah memberi sinyal tekanan di sistem, kompresi harga Bitcoin yang berkepanjangan mungkin sedang membentuk panggung untuk pergerakan besar selanjutnya.

Chart of the Day

Gold (XAU) and Bitcoin (BTC) Price Performances
Performa Harga Emas (XAU) dan Bitcoin (BTC) | Sumber: TradingView

Byte-Sized Alpha

Berikut rangkuman berita aset kripto dari AS yang perlu kamu ikuti hari ini:

Rangkuman Pra-Pasar Crypto Equities

Perusahaan  
Strategy (MSTR)US$158,71US$159,72 (+0,64%)
Coinbase (COIN)US$239,73US$240,40 (+0,28%)
Galaxy Digital Holdings (GLXY)US$24,43US$24,68 (+1,02%)
MARA Holdings (MARA)US$9,94US$9,99 (+0,50%)
Riot Platforms (RIOT)US$13,92US$14,02 (+0,72%)
Core Scientific (CORZ)US$15,57US$15,63 (+0,39%)
Bursa saham kripto: Google Finance

ETF XRP Catat Arus Masuk Selama 7 Minggu Berturut-turut – Kenapa Harga Masih Sulit Naik

26 December 2025 at 22:00

Harga XRP terus kesulitan untuk pulih dalam beberapa minggu terakhir, dengan beberapa upaya pemulihan yang gagal sehingga tekanan bearish semakin dalam. Token ini masih terjebak di tren turun, yang mencerminkan keraguan di pasar aset kripto secara keseluruhan.

Meski begitu, ETF XRP tetap menarik dana, sehingga permintaan institusional terlihat tetap kokoh.

Permintaan ETF XRP Masih Kuat

Kerugian di kalangan holder XRP terus bertambah, sehingga tekanan ke pergerakan harga dalam jangka pendek ikut makin besar. Data Net Unrealized Profit and Loss menunjukkan jika profit yang belum terealisasi sudah turun ke titik terendah tahun ini. Investor yang membeli XRP di atas US$1,86 sekarang menanggung kerugian, sedangkan hanya mereka yang masuk di bawah angka ini saja yang masih meraih profit.

Perubahan ini menimbulkan kekhawatiran pada perilaku holder jangka panjang. Alamat yang menyimpan XRP lebih dari setahun mungkin akan mempertimbangkan untuk menjual demi mengunci keuntungan yang tersisa. Jika aksi ambil untung ini makin cepat di antara para holder tadi, tekanan jual bisa meningkat dan stabilitas harga XRP pun bisa makin terganggu.

XRP NUPL
XRP NUPL | Sumber: Glassnode

ETF XRP masih menjadi penopang terbesar di level makro. Sejak diluncurkan enam minggu lalu, dana tersebut belum pernah mengalami arus keluar bersih dalam sehari pun. Konsistensi ini jadi sorotan di tengah ketidakpastian pasar yang lebih luas dan penurunan aktivitas di pasar spot aset kripto.

Tren positif masih berlanjut hingga minggu ketujuh. Pada hari perdagangan sebelum Natal, ETF XRP mencatat inflow sebesar US$11,93 juta. Data ini menunjukkan kalau investor institusi masih punya keyakinan terhadap prospek jangka panjang XRP, walaupun sentimen ritel mulai melemah dan harga masih bergerak terbatas.

XRP ETF Weekly Inflows
Arus Masuk ETF XRP per Minggu | Sumber: SoSoValue

Tren Turun Harga XRP Berlanjut

Pada waktu publikasi, XRP diperdagangkan mendekati US$1,86 dan bertahan sedikit di atas level support US$1,85. Harga masih tertahan di bawah garis tren turun yang sudah berlangsung lebih dari enam minggu. Gagalnya harga menembus struktur ini berulang kali membuat sentimen bearish semakin kuat, terutama di kalangan trader jangka pendek.

Peluang breakout sepertinya kecil dengan kondisi saat ini. Arah pasar masih belum jelas, dan kerugian yang bertambah meningkatkan risiko tekanan jual lanjutan. Arus masuk ETF mungkin bisa bantu menahan harga, kemungkinan menjaga XRP di atas US$1,79. Tapi jika harga menembus turun dari level tersebut, tren turun bisa berlanjut ke US$1,70.

XRP Price Analysis.
Analisis Harga XRP | Sumber: TradingView

Namun, perubahan di sentimen pasar yang lebih luas bisa saja mengubah prospek. Jika sentimen risiko membaik, maka XRP berpeluang bangkit dari US$1,85. Jika harga berhasil melewati garis tren turun secara meyakinkan, target selanjutnya menjadi US$1,94. Jika level ini terlewati, jalan menuju US$2,00 bakal terbuka dan skenario bearish bisa saja batal.

Dana Investasi Kripto Raup Untung di Desember meski Pasar Secara Umum Melemah

26 December 2025 at 20:21

Pasar kripto menghadapi kesulitan sepanjang Desember, tapi sekelompok kecil investor institusi berhasil menutup tahun dengan keuntungan.

Data on-chain terbaru dari platform analitik Nansen menunjukkan, walaupun harga terus tertekan, beberapa dana kripto besar mencatatkan keuntungan realisasi jutaan Dolar, meski kemudian mulai melakukan aksi jual agresif seiring berjalannya bulan.

Elite Fund Raih Keuntungan Tertinggi saat Pasar Turun

Menurut Nansen, market maker Wintermute menjadi dana paling untung di Desember, membukukan sekitar US$3,17 juta sebagai laba realisasi.

Dragonfly Capital berada di posisi berikutnya, dengan laba tersebar di beberapa wallet dengan total masing-masing US$1,9 juta, US$1,0 juta, dan US$990.000.

IOSG dan Longling Capital juga masuk dalam daftar top performer. Bersama-sama, tren ini menunjukkan bahwa laba berpusat pada kelompok trader institusi yang aktif dan sering bertransaksi, bukan wallet yang hanya sekali saja memperoleh untung.

“Laba berpusat pada kelompok dana yang sering bertransaksi, bukan wallet satu kali saja,” ujar Nansen menyoroti, menjelaskan bahwa eksekusi yang konsisten dan manajemen trading aktif menjadi pembeda utama antara pemenang institusi dengan kondisi pasar yang menurun.

Arrington, Pantera, dan Polychain juga tampil dalam data 30-hari milik Nansen yang diambil dari lima jaringan blockchain, masing-masing dengan tingkat keuntungan yang berbeda.

Nansen analytics table showing most profitable crypto fund addresses in December 2025
Peringkat laba Desember 2025 menunjukkan Wintermute memimpin dengan US$3,17 juta, diikuti beberapa wallet Dragonfly Capital. Nansen

Desember menjadi bulan yang berat untuk sebagian besar pelaku pasar kripto karena volatilitas meningkat dan sentimen semakin melemah menjelang akhir tahun.

Meskipun pasar seperti itu, Wintermute dan Dragonfly Capital tetap mampu mengambil untung dari dislokasi jangka pendek dan peluang berbasis likuiditas.

Kinerja mereka menyoroti keunggulan skala, infrastruktur trading yang canggih, serta pemantauan lintas chain di periode tekanan pasar.

Strategi Dragonfly terlihat menonjol berkat diversifikasi di beberapa wallet, sehingga dana tersebut bisa menyebar risiko dan tetap menangkap peluang profit di berbagai posisi.

Sementara itu, dominasi Wintermute mencerminkan perannya sebagai penyedia likuiditas utama yang mampu meraup untung dari volatilitas, bukan menderita karena volatilitas itu.

IOSG dan Longling Capital juga meraih laba signifikan, menempatkan mereka sebagai salah satu dana paling untung bulan ini. Data ini memberikan gambaran tentang ketahanan institusi di saat banyak trader ritel justru kesulitan bertahan.

Aksi Profit Taking Aktif Membentuk Perilaku di Dalam Chain

namun, pelacakan on-chain dari Nansen menunjukkan dana-dana yang sebelumnya menguntungkan kini lebih memilih untuk menjual daripada mengakumulasi.

Pada 26 Desember, QCP Capital menyetorkan 199,99 ETH, senilai sekitar US$595.929, ke exchange Binance, sebuah langkah yang umumnya terkait persiapan untuk menjual aset.

On-chain transaction showing QCP Capital depositing ETH to Binance
QCP Capital mentransfer 199,99 ETH senilai US$595.929 ke Binance pada 26 Desember 2025. Nansen

Wintermute juga aktif di sisi jual. Walau komentar di media sosial menuduh perusahaan ini melakukan aksi jual besar-besaran Bitcoin dan Ethereum selama volatilitas Desember, data on-chain mengonfirmasi bahwa Wintermute memang mengurangi eksposur setelah sebelumnya membangun posisi di awal bulan.

🚨 BREAKING:

WINTERMUTE ACCUMULATED MILLIONS WORTH OF $BTC AND $ETH RIGHT BEFORE CHRISTMAS DUMP

THEY DUMPED $125M+ OF $BTC IN A MINUTE, DROPPING IT TO $24K

THIS IS PURE CHRISTMAS MANIPULATION!! https://t.co/hSbWI1Bl2R pic.twitter.com/MmQv1nBZql

— ᴛʀᴀᴄᴇʀ (@DeFiTracer) December 25, 2025

Aktivitas ini lebih bertujuan untuk mengambil untung dan mengelola risiko, bukan sekadar menahan aset secara pasif.

Dragonfly Capital juga mengurangi kepemilikan di Mantle (MNT). Selama tujuh hari di Desember, dana ini menyetorkan 6 juta token MNT, senilai sekitar US$6,95 juta, ke Bybit.

.@dragonfly_xyz (Dragonfly Capital) continues depositing $MNT to @Bybit_Official.

Over the past 7 days, they've already sent 6,000,000 $MNT (~$6.95M USD)

They still hold 9.15M tokens across multiple wallets, worth around $10.76M. pic.twitter.com/3M2s5se9l6

— Nansen 🧭 (@nansen_ai) December 21, 2025

Meski terjadi penjualan tersebut, Dragonfly masih memegang 9,15 juta token MNT, yang nilainya sekitar US$10,76 juta, sehingga ini menunjukkan mereka baru keluar sebagian, belum sepenuhnya.

Kontras antara laba besar di Desember dan meningkatnya tekanan jual ini menunjukkan strategi institusi yang ganda:

  • Memanfaatkan volatilitas saat ada peluang,
  • Cepat mengurangi risiko begitu kondisi berubah.

Bagi dana profesional, aksi jual di akhir tahun mungkin juga menandakan rebalancing portofolio, menjaga modal, atau persiapan untuk alokasi baru di awal 2026.

Sementara penjualan lanjutan dari dana top performer bisa saja membebani harga jangka pendek, ini juga bisa menjadi sinyal disiplin, bukan berarti mereka pesimistis terhadap pasar.

Pasangan Trading Bitcoin Sempat Crash ke US$24.000 di Binance: Mengapa Trader Perlu Waspada?

26 December 2025 at 19:55

Pasangan trading BTC/USD1 di Binance sempat mengalami flash crash singkat. Bitcoin crash hingga US$24.000 sebelum dengan cepat pulih kembali.

Untungnya insiden ini tidak memengaruhi harga Bitcoin pada pasangan trading utama seperti BTC/USDT. Namun, peristiwa tersebut menyoroti risiko likuiditas yang melekat pada pasangan trading yang baru diluncurkan.

Anjloknya BTC/USD1 ke US$24.000 Menyingkap Risiko Likuiditas Rendah

Menurut data pasar dari Binance, insiden ini hanya berlangsung selama beberapa detik. Harga BTC/USD1 kemudian kembali stabil di atas US$87.000.

USD1 merupakan stablecoin baru yang diterbitkan oleh World Liberty Financial. Proyek ini mendapat dukungan dari keluarga Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Grafik dari Binance menunjukkan wick yang sangat tajam. Pergerakan tersebut tidak memicu kerusakan akibat likuidasi apa pun.

BTC/USD1 price performance. Source: TradingView
Performa Harga BTC/USD1 | Sumber: TradingView

Insiden ini terjadi bertepatan dengan periode libur Natal. Pada saat itu, volume trading turun tajam. Sejumlah pengamat berspekulasi bahwa pergerakan tersebut merupakan uji likuiditas pada pasangan trading BTC/USD1.

Joao Wedson, pendiri Alphractal, menjelaskan bahwa fenomena seperti ini lebih sering muncul dalam fase bear market. Pada fase tersebut, arus masuk modal cenderung melemah.

“Likuiditas rendah pada beberapa pasangan trading di berbagai exchange telah menyebabkan volatilitas tajam. Hal ini memicu dislokasi harga sementara dan masalah arbitrase selama beberapa menit. Kondisi ini lebih umum terjadi daripada yang terlihat ketika pasar berada dalam fase bearish,” jelas Joao Wedson.

Penjelasan lain yang lebih rinci dari komunitas investor mengaitkan insiden ini dengan kampanye promosi USD1 yang digelar Binance. Binance baru-baru ini meluncurkan promosi APY 20% untuk simpanan hingga US$50.000 dalam USD1 per pengguna.

Akun pemantau pasar WuBlockchain melaporkan lonjakan tajam pasokan USD1 setelah peluncuran promosi tersebut. Pasokan meningkat lebih dari 45,6 juta token hanya dalam beberapa jam. Total kapitalisasi pasar USD1 melampaui US$2,79 miliar.

Arus masuk modal yang mendadak ke USD1 mendorong harga stablecoin tersebut naik sekitar 0,2%.

USD1 Price Performance. Source: CoinGecko
Performa Harga USD1 | Sumber: CoinGecko

Akun X bernama Punk menjelaskan bahwa banyak investor mencoba melakukan arbitrase. Mereka meminjam USD1 lalu secara bertahap menjualnya di pasar spot kepada peserta yang mengikuti program promosi.

Sementara itu, sebagian trader memilih menjual melalui pasangan trading BTC/USD1. Likuiditas yang tipis membuat mereka lengah. Harga pun runtuh tajam, memicu hasil seperti yang terjadi.

“Ini hanyalah fluktuasi kecil dalam bear market. Tidak perlu khawatir. Banyak fluktuasi serupa akan muncul ke depannya,” ucap investor Punk.

Apakah Situasi Serupa Bisa Terjadi pada BTC/USDT?

Pertanyaan yang kini menarik perhatian adalah apakah peristiwa serupa dapat terjadi pada pasangan trading BTC/USDT. Pasangan ini memiliki likuiditas tertinggi di pasar. Penurunan mendadak di sana akan memicu kerugian likuidasi dalam skala besar.

Analis Maartunn mengutip data dari Kaiko. Ia mencatat bahwa market depth 1% Bitcoin di Binance telah meningkat signifikan dari tahun ke tahun.

“Depth tidak hanya pulih. Ia berkembang. Pada puncak Oktober 2025, depth 1% Binance melampaui US$600 juta. Level ini berada di atas kondisi sebelum crash 2022,” papar Maartunn.

Bitcoin Market Depth on Binance. Source: Kaiko
Kedalaman Pasar Bitcoin di Binance | Sumber: Kaiko

Ia juga menekankan bahwa penurunan harga BTC/USDT tidak menggerus likuiditas. Selama lebih dari 100 hari, pasangan trading BTC/USDT turun 21,77% dari US$110.291 ke US$86.089. Dalam periode tersebut, volume spot harian rata-rata mencapai US$19,8 miliar, dengan total akumulasi US$613,5 miliar.

Dengan kedalaman pasar yang lebih besar dan volume yang melimpah, kejadian serupa pada pasangan trading BTC/USDT dinilai sangat kecil kemungkinannya terjadi.

Namun demikian, insiden ini menjadi pelajaran penting bagi trader. Pemilihan pasangan trading secara cermat adalah krusial, karena pasangan dengan likuiditas rendah dapat memicu slippage ekstrem dan kerugian tak terduga.

Bagaimana pendapat Anda tentang flash crash yang menimpa pasangan trading Bitcoin di Binance ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

3 Altcoin Low-Cap Tunjukkan Akumulasi Kuat di Desember

26 December 2025 at 18:38

Meskipun kapitalisasi pasar altcoin belum pulih dan sentimen pasar masih berada dalam kondisi takut yang berkepanjangan, beberapa altcoin berkapitalisasi kecil dengan kapitalisasi pasar di bawah US$100 juta menunjukkan tanda-tanda akumulasi on-chain.

Hal ini bisa menunjukkan bahwa whale sedang membangun posisi dan bertaruh harga akan naik bulan depan.

1. Avantis (AVNT)

Avantis (AVNT) adalah token DEX di Base, dengan kapitalisasi pasar sekitar US$89 juta. Harga AVNT turun lebih dari 85% dari fase breakout pada Oktober.

Namun, pada bulan Desember, tren turun tersebut berubah menjadi pergerakan sideways di sekitar US$0,30. Token ini juga tampak menunjukkan tanda-tanda akumulasi.

Accumulated Balance of AVNT Whales. Source: Nansen
Saldo Terkumpul AVNT Whale | Sumber: Nansen

Data Nansen menunjukkan bahwa wallet AVNT whale mengakumulasi 11 juta AVNT di bulan Desember. Total saldo di 100 wallet teratas naik 1,88%, sementara cadangan di exchange turun 4,9%.

Kenaikan saldo whale dan penurunan cadangan exchange biasanya menandakan bahwa investor membeli dan memindahkan token ke wallet pribadi, karena ekspektasi jangka panjang.

Data Holderscan juga menunjukkan bahwa jumlah holder AVNT naik dari 105.800 menjadi 109.800 dalam 30 hari terakhir.

Dari sisi analisis teknikal, para analis meyakini AVNT sepertinya berada di tahap akhir pola falling-wedge. Biasanya, formasi ini memprediksi pembalikan dari tren bearish ke bullish.

2. Succinct (PROVE)

Succinct (PROVE) adalah jaringan terdesentralisasi yang dirancang untuk memudahkan pembuatan zero-knowledge proofs (ZKP) secara mudah dan aman.

Privasi di blockchain semakin mendapat perhatian berkat Zcash (ZEC) dan penggunaan teknologi ZKP yang semakin luas. Tren ini juga menarik perhatian pada Succinct.

Kapitalisasi pasar PROVE saat ini berada di US$75,6 juta. Harganya turun lebih dari 77% setelah listing di Binance dan Coinbase.

Accumulated Balance of AVNT Whales. Source: Nansen
Saldo Terkumpul PROVE Whale | Sumber: Nansen

Dalam beberapa bulan terakhir, data Nansen menunjukkan wallet whale teratas mengakumulasi tambahan 5,34%. Cadangan di exchange turun 1,24%. Pada saat yang sama, laju penurunan harga PROVE melambat.

Penurunan harga yang semakin melambat, bersamaan dengan akumulasi whale, meningkatkan ekspektasi investor akan potensi rebound.

3. Plume Network (PLUME)

Plume Network (PLUME) adalah blockchain Ethereum layer-2 yang dirancang khusus untuk Real-World Assets (RWA).

Kapitalisasi pasar PLUME saat ini sebesar US$60 juta, setelah harga token ini turun 85% selama kuartal terakhir tahun ini.

Namun, data Nansen menunjukkan perubahan signifikan. Whale PLUME telah mengakumulasi hampir 7 miliar PLUME. Harganya juga pulih 35%, naik dari US$0,014 ke US$0,019.

Saldo Terkumpul PLUME Whale | Sumber: Nansen

Akumulasi ini berhasil menghentikan tren turun selama tiga bulan.

Alasan lain investor tetap optimistis pada altcoin RWA adalah prospek pertumbuhan sektor ini yang diperkirakan kuat di tahun 2026.

Sebuah laporan terbaru BeInCrypto menegaskan bahwa nilai pasar total RWA mencapai level tertinggi baru pada bulan Desember, walaupun ada kecemasan di pasar secara luas.

Ketika membahas ekspektasi pada RWA di tahun 2026, CEO Plume Chris Yin memperkirakan pertumbuhan 10 sampai 20 kali lipat baik dari sisi nilai maupun jumlah pengguna.

“Melihat pertumbuhan nilai dan pengguna sebesar 10–20x tahun depan saja sudah termasuk yang paling rendah dari yang seharusnya kita harapkan,” ujar Chris Yin kepada BeInCrypto.

Jika proyeksi ini jadi kenyataan, token low-cap seperti PLUME kemungkinan akan mendapat manfaat besar.

Tiga altcoin low-cap ini mewakili tiga tema berbeda: decentralized exchange, Privacy, dan RWA. Ketiga tema ini punya ekspektasi tinggi dari analis untuk tahun mendatang.

Bagaimana Holder Zcash Mengatur Posisi saat Harga Mendekati Resistance Utama?

26 December 2025 at 18:00

Harga Zcash terus bergerak naik secara stabil dalam beberapa sesi terakhir, karena koin fokus privasi ini berusaha melakukan breakout dari pola bullish yang jelas. Aset kripto ini sedang mendekati titik kritis yang bisa membuka potensi kenaikan lebih lanjut.

Kepercayaan investor dan kondisi pasar yang mendukung semakin memperkuat ekspektasi terjadinya breakout dalam waktu dekat.

Holder Zcash Tunjukkan Kekuatan

Para holder besar Zcash nampak semakin optimistis seiring harga yang semakin mendekati area resistance utama. Data menunjukkan 100 holder ZEC teratas menambah saldo gabungan mereka sebesar 1,11% dalam 24 jam terakhir. Walau pertumbuhan ini terbilang kecil, akumulasi tersebut menandakan adanya kepercayaan pada pemulihan berkelanjutan, bukan sekadar ambil untung jangka pendek.

Perilaku ini memperlihatkan keyakinan para holder Zcash. Whale biasanya melakukan akumulasi saat fase konsolidasi ketika mereka memperkirakan adanya ekspansi. Dukungan mereka yang berlanjut mengindikasikan harapan pada harga yang lebih tinggi dan risiko penurunan yang lebih kecil, sehingga memperkuat sentimen bullish.

Ingin insight token lain seperti ini? Daftar Newsletter Crypto Harian dari Editor Harsh Notariya di sini.

Zcash Top 100 Holder Balance.
Saldo 100 Holder Teratas Zcash | Sumber: Nansen

Indikator teknikal juga mendukung pandangan positif ini. MACD tetap menunjukkan sinyal bullish kuat selama dua minggu terakhir, menandakan momentum positif yang terus berlanjut. Konsistensi ini mengindikasikan kekuatan tren, bukan sekadar pantulan singkat, sehingga memperkecil kemungkinan pembalikan arah secara tiba-tiba dalam kondisi saat ini.

Sinyal ekonomi makro yang lebih luas pun semakin memperkuat stabilitas harga ZEC. Harga Bitcoin bertahan di kisaran US$88.000 sehingga menjadi penopang kuat bagi altcoin. Di saat yang sama, Nasdaq dan S&P 500 masih menunjukkan sinyal bullish meski tipis. Keseimbangan ini mendorong minat risiko pada aset digital dan memberikan manfaat untuk Zcash.

ZEC MACD
MACD ZEC | Sumber: TradingView

Harga ZEC sedang stagnan

Harga ZEC diperdagangkan di kisaran US$444 pada waktu publikasi, bergerak dalam pola ascending triangle. Pola ini biasanya menandakan kelanjutan kenaikan harga. Jika breakout berhasil terjadi, ZEC punya potensi naik hampir 49% sesuai target pola ini.

Mengubah level US$442 menjadi area support yang bertahan jadi kunci utama. Jika harga mampu menembus jelas di atas US$500, maka breakout terkonfirmasi dan posisi bullish valid. Dengan dukungan teknikal dan perilaku investor seperti ini, Zcash cukup realistis untuk menembus US$500 sebelum tahun depan dimulai.

ZEC Price Analysis
Analisis Harga ZEC | Sumber: TradingView

namun, risiko tetap ada jika momentum mulai melemah. Jika gagal menembus resistance, ZEC mungkin akan bergerak sideways di rentang US$442 hingga US$403. Jika terjadi breakdown di bawah US$403, sentimen bisa berubah drastis. Dalam situasi tersebut, harga berpotensi turun ke area US$340, sehingga membatalkan skenario bullish dan meningkatkan risiko penurunan.

Bitcoin atau Tembaga? Investor Menilai Ulang karena Logam Ungguli Aset Kripto di 2025

26 December 2025 at 17:58

Ketika komunitas kripto masih fokus pada kemungkinan altcoin season dan rekor tertinggi baru Bitcoin, sebuah narasi berbeda justru muncul. Menjelang akhir 2025, apa yang kini banyak analis sebut sebagai “musim logam” mulai terbentuk.

Logam mulia dan bahkan logam dasar telah mengungguli aset kripto sepanjang tahun ini. Seiring para analis memperkirakan momentum ini akan berlanjut hingga tahun depan, sebuah pertanyaan penting pun muncul: mungkinkah tembaga menawarkan peluang yang lebih menjanjikan daripada kripto?

The Great Rotation: Logam Kuasai Imbal Hasil Tahun 2025

BeInCrypto sebelumnya melaporkan bahwa logam mulia terus mengalami tren naik, menarik minat investor di tengah kekhawatiran berkelanjutan soal inflasi, penurunan nilai dolar, dan kerentanan ekonomi makro yang lebih luas. Emas, perak, dan platinum semuanya menyentuh rekor tertinggi.

“Gold is now up +72% YTD, adding +$13.2 TRILLION in market cap this year. Silver has become the 3rd largest asset in the world, up +155% YTD, worth $4.2 trillion. The only other year that comes close to what we are seeing now is 1979, when CPI inflation was running at 11%+. Platinum? Up +159% and set for its biggest annual percentage gain ever recorded. 2025 will be a year that is referenced for decades to come,” tulis The Kobeissi Letter .

Logam dasar juga tidak ketinggalan dalam reli ini. Awal pekan ini, harga tembaga menembus US$12.000 per ton untuk pertama kalinya. Hari ini, Bloomberg melaporkan bahwa tembaga menyentuh rekor tertinggi di Cina serta melanjutkan kenaikan di Amerika Serikat.

Logam ini bahkan telah mengungguli Bitcoin dalam kenaikan sepanjang tahun, naik lebih dari 40%. Sementara itu, Bitcoin justru turun sekitar 6%. Banyak analis menyebut tren ini sebagai “musim logam” dan memperkirakan momentum ini masih akan berlangsung sampai tahun depan.

“Reli pada komoditas kemungkinan akan berlanjut dan meluas pada 2026 dengan Bloomberg Commodities Index masuk tren naik baru. Pada dasarnya, Hard Assets menurunkan nilai mata uang karena seluruh dunia paham satu-satunya pilihan negara-negara Barat dengan utang tinggi adalah menggerusnya lewat inflasi. Harapkan reli komoditas terus berlanjut sampai 2026,” papar Zafar Shaikh, investor dan trader, .

Di tengah situasi ini, tembaga muncul sebagai primadona berkat ketidakseimbangan suplai dan permintaan yang semakin besar, sehingga banyak pihak memperkirakan peluang kenaikan harga masih terbuka lebar.

Analis Otavio Costa menuturkan bahwa, meski harga tembaga mendekati rekor tertinggi, produksi belum juga naik. Ia mengungkapkan produksi di negara penghasil tembaga terbesar saat ini berada di level terlemah dalam lebih dari satu dekade.

“Copper is one of the most critical macro assets for 2026 as we are likely to enter a true price discovery phase, in my view. This setup points to the potential for a highly explosive move from here,” prediksi Costa .

COPPER is set up for a parabolic run.
Position accordingly and Know What You Hold!!! pic.twitter.com/d6lM2XQVkv

— Echo 𝕏 (@echodatruth) December 26, 2025

Bitcoin ke Nikel: Transaksi yang Tidak Biasa

Sementara itu, prospek industri terhadap Bitcoin masih terpecah. Sejumlah indikator utama menunjukkan periode sulit mungkin menanti BTC di awal 2026. Kondisi makin tidak pasti setelah Jim Cramer menjadi bearish terhadap Bitcoin.

Kepala Riset di Galaxy Digital, Alex Thorn, menggambarkan 2026 sebagai tahun yang “terlalu kacau untuk diprediksi.” Walaupun begitu, ada juga yang percaya kripto terbesar di dunia masih bisa reli tahun depan dan mencetak rekor baru.

Di tengah sinyal yang saling bertolak belakang ini, preferensi investor mulai berubah. Misalnya, ada satu trader yang menjual seluruh Bitcoinnya untuk membeli koin nikel fisik, mencerminkan semakin meningkatnya daya tarik arbitrase berbasis logam.

“I sold all my Bitcoin. I am putting it all into physical nickels. A nickel is worth 5 cents forever (legal tender). But the metal inside (copper/nickel) is worth 6.2 cents right now,” terang BarkMeta .

Pada Oktober lalu, Jesse Colombo juga menyebut tembaga sebagai peluang “penebusan” bagi investor yang melewatkan fase awal bull market emas dan perak. Dengan begitu, seiring perpindahan modal dan naiknya risiko makro, tembaga kini makin dipandang bukan sekadar bahan industri, tapi juga aset makro strategis.

Apakah “musim logam” ini nantinya benar-benar akan mengalahkan daya tarik kripto masih perlu dibuktikan. Tapi, minat yang meningkat pada tembaga menunjukkan bahwa, setidaknya untuk saat ini, sebagian pelaku pasar mencari keyakinan bukan dari narasi digital, melainkan dari kelangkaan fisik.

40% Pasokan Ethereum Alami Kerugian saat Whale Ambil Posisi Berlawanan

26 December 2025 at 17:16

Menjelang akhir Desember, para holder Ethereum (ETH) menghadapi kondisi pasar yang makin sulit. Data on-chain menunjukan lebih dari 40% pasokan Ethereum saat ini berada dalam posisi rugi.

Menariknya, para holder ETH merespons kerugian yang makin menumpuk ini dengan cara yang sangat berbeda. Ada yang memilih menyerah, sedangkan yang lain tetap menambah aset meski mengalami penurunan nilai yang dalam.

Posisi Holder Ethereum Berada di Bawah Air saat ETH Turun

Ethereum menutup tiga bulan terakhir berturut-turut di zona merah, dengan penurunan tajam 22,2% di bulan November saja. Pada Desember, aset ini masih menghadapi volatilitas yang tinggi.

Meskipun ETH sempat kembali menembus level US$3.000, Ethereum gagal bertahan di atas batas penting ini dan sekarang kembali turun di bawahnya.

Pada waktu publikasi, Ethereum diperdagangkan di harga US$2.973,78, naik 1,10% dalam 24 jam terakhir, sejalan dengan pergerakan pasar aset kripto secara umum.

Performa Harga Ethereum (ETH) | Sumber: BeInCrypto Markets

Namun, lemahnya harga belakangan ini sangat berdampak pada profitabilitas para holder. Data dari Glassnode menunjukan, di awal bulan ini, lebih dari 75% pasokan Ethereum yang beredar masih dalam posisi untung. Kini angkanya turun menjadi 59%, yang artinya makin banyak holder mengalami kerugian.

Ethereum Supply in Profit.
Pasokan Ethereum yang Untung | Sumber: Glassnode

Crypto whale Ethereum bereaksi berbeda saat kerugian makin dalam

Dalam situasi ini, beberapa holder besar mulai mengubah posisi portofolio mereka. Lookonchain melaporkan bahwa Erik Voorhees, founder Venice AI, telah mendepositkan 1.635 ETH, setara sekitar US$4,81 juta, ke THORChain untuk swap ke Bitcoin Cash (BCH).

Transaksi ini mengikuti langkah serupa sebelumnya di bulan yang sama, ketika Voorhees melakukan swap ETH ke BCH dari wallet yang sudah tidak aktif hampir sembilan tahun, yang menandai perubahan besar dalam strategi portofolionya.

Sementara itu, Arthur Hayes juga melakukan transfer ETH ke exchange. Terkait strateginya, Hayes mengatakan dirinya sedang “melakukan rotasi dari ETH ke aset DeFi berkualitas tinggi,” dengan alasan beberapa token tertentu bisa mengungguli Ethereum saat kondisi likuiditas fiat mulai membaik.

Dalam aksi on-chain lain, Winslow Strong, partner dari Cluster Capital, mengirimkan 1.900 ETH serta 307 cbBTC ke Coinbase, dengan total nilai transfer sekitar US$32,62 juta. Transfer seperti ini tidak langsung berarti aktivitas jual-beli.

Namun, pergerakan dana ke exchange terpusat biasanya dipandang sebagai sinyal potensi tekanan jual, apalagi di tengah kondisi pasar yang penuh ketidakpastian.

“The ETH was withdrawn one month ago at an average price of US$3.402,25, while the cbBTC was accumulated between August 2025 and December 2025 at an average price of US$97.936,68. If sold, the total loss would amount to approximately US$3,907 million,” terang seorang analis on-chain .

Pembelian Berkelanjutan oleh Holder Besar

Tidak semua whale keluar dari pasar. Alamat whale 0x46DB tetap agresif membeli sepanjang Desember. Investor ini telah mengoleksi 41.767 ETH sejak 3 Desember di harga rata-rata US$3.130.

Saat ini, posisi tersebut tercatat mengalami kerugian belum terealisasi lebih dari US$8,3 juta. BitMine juga mengalami rugi belum terealisasi sekitar US$3,5 miliar, namun melakukan pembelian besar yang signifikan minggu ini.

Kondisi ini memperlihatkan perbedaan sikap yang jelas terhadap outlook pasar. BitMine optimistis ETH bisa naik dalam beberapa bulan ke depan, namun aksi jual besar-besaran dari pemain besar lain memperlihatkan mereka kurang percaya dengan potensi ETH ke depan.

Analisis dari BeInCrypto juga mengidentifikasi empat sinyal peringatan utama yang menunjukkan Ethereum masih bisa mendapat tekanan penurunan lebih lanjut. Sinyal itu termasuk cadangan exchange yang naik, Estimated Leverage Ratio yang tinggi, dan outflow ETF yang berlanjut. Sementara itu, Coinbase Premium Index turun hingga -0,08, posisi terendah selama sebulan terakhir.

Kombinasi kerugian, leverage tinggi, dan outflow ini membuat outlook Ethereum menjelang akhir 2025 tergolong berat. Meski beberapa holder besar tetap percaya diri dan melakukan aksi beli berlawanan arus, tekanan jual sejauh ini masih lebih dominan dibanding upaya mereka. Apakah sentimen bisa berbalik di 2026 masih harus kita lihat bersama.

❌