Normal view

Received before yesterday

Devconnect 2025: Privasi, Stablecoin, dan Gelombang Infrastruktur Berikutnya

16 December 2025 at 00:00

Buenos Aires punya nuansa yang unik. Kota ini adalah tempat kemewahan Eropa bertemu dengan intensitas Amerika Latin, di mana teori ekonomi bukanlah konsep abstrak di ruang akademis, melainkan perjuangan nyata dan harian untuk bertahan hidup. Karena itu, tidak mengherankan kalau kota metropolitan ini dipilih sebagai tuan rumah Devconnect 2025. Latar Argentina, negara yang identik dengan volatilitas moneter sekaligus adopsi aset kripto secara akar rumput, jadi panggung sempurna untuk industri yang akhirnya mulai dewasa.

Jika tahun-tahun sebelumnya di siklus kripto dipenuhi oleh hiruk-pikuk, kemewahan, dan hingar-bingar spekulasi seperti suasana kasino Las Vegas, Buenos Aires jelas menghadirkan suasana berbeda yang lebih realistis. Udara di sini tidak berbau “uang mudah” atau proyek kosong; namun, terasa aroma kopi kental dan kerja keras para engineer. Di sinilah narasi berubah. Kita tidak lagi membuat mainan untuk orang bosan dan kaya; kita sedang membangun infrastruktur untuk dunia yang sedang rapuh.

Untuk memahami perubahan besar ini, kami mengumpulkan wawasan dari para arsitek utama industri: Arthur Firstov (CBO Mercuryo), yang menyoroti mandat privasi; Vivien Lin (CPO BingX), yang merinci integrasi AI ke dalam ekosistem trading; dan Ivan Machena (CCO 8lends), yang memberikan penilaian penting tentang perkembangan adopsi layer-2.

Melalui banyak diskusi internal dengan para pemimpin ini, gambaran jelas pun terbentuk. Kita memasuki sebuah era baru. Inilah kisah tentang bagaimana privasi menjadi sebuah mandat, bagaimana Artificial Intelligence mulai menuntut peran besar di dunia keuangan, dan bagaimana keberagaman global akhirnya mematahkan mitos “pengguna ideal”.

Mandat Privasi, Dari Fitur Menjadi Fondasi

Pesan terkuat dari Buenos Aires bukan datang lewat kembang api atau dukungan selebritas. Pesan itu berbisik di tengah padatnya workshop teknis dan rumah hacker yang ramai. Pesannya sederhana: transparansi memang keunggulan, tapi keterbukaan total justru kelemahan.

Di Bangkok pada pertemuan sebelumnya, privasi hanya menjadi “track” sampingan, ruangan kecil yang dikunjungi cypherpunk dan idealis. Di Buenos Aires, privasi justru menjadi agenda utama. Industri bersama-sama menyadari bahwa tanpa privasi, tidak akan ada adopsi massal, yang ada hanya pengawasan massal.

Arthur Firstov, Chief Business Officer dari Mercuryo, menangkap perubahan paradigma ini dengan sangat tepat. Saat mengulas topik riset utama di acara ini, Firstov melihat perubahan suasana yang berbeda.

“Privacy was the defining theme,” terang Firstov, lalu menambahkan:

“Compared to Bangkok, where privacy was just one important track, Buenos Aires elevated it to the main stage.”

Pandangan ini sejalan dengan perasaan yang tersebar di setiap venue konferensi. Sebuah kalimat mulai beredar di ruang co-working dan kelas-kelas, bahkan menjadi motto tidak resmi Devconnect 2025:

“If your wallet is not privacy-preserving by design, it is legacy.”

Ini bukan tren teknologi sesaat, melainkan respons atas dunia yang semakin transparan di mana data keuangan bisa dipersenjatai. Firstov menyoroti, suasana ini sudah dibangun dari level atas, di mana Vitalik Buterin bahkan memberikan “penjelasan lengkap tentang privasi yang ia gunakan sendiri, mulai dari OS dan perangkat mobile hingga RPC privat.”

Tapi evolusi penting terletak pada cara teknologi ini kini dikemas. Privasi bukan lagi soal interface command-line untuk para elite; melainkan tentang membuatnya tidak terlihat.

Firstov menjelaskan:

“Builders focused on stealth addresses, smart AA [Account Abstraction] patterns, selective disclosures, and ‘creating better defaults so users do not even notice how much complexity is being handled beneath the surface.'”

“Tak terlihat” inilah tujuan utama. Pengguna tidak mau pusing soal zero-knowledge proof; mereka hanya ingin saldo di bank mereka tidak menjadi konsumsi publik.

Bersamaan dengan dorongan untuk privasi, Firstov juga melihat evolusi praktis di DeFi: munculnya “preconfirmation untuk pembayaran stablecoin yang terasa instan” serta peluang yield baru yang menawarkan pengalaman “gaya pasar uang sederhana tanpa harus berisiko tinggi.” Industri kini beranjak dari skema Ponzi APY 10.000% ke arah keuangan yang membosankan, bisa diandalkan, dan privat.

Kontroversi “Black Box”, Siapa yang Kita Percaya?

Tapi, tidak ada revolusi tanpa perbedaan di internal. Walau semua sepakat butuh privasi, cara mewujudkannya justru memancing debat teknis paling panas selama acara. Titik sentral perdebatan ada pada pemakaian Trusted Execution Environments (TEE), yaitu enclave hardware yang aman.

Apakah masa depan privasi bersumber dari matematika kriptografi atau dari pembuatan microchip?

Firstov menggambarkan perpecahan ini sebagai “debat teknis paling tak terduga atau paling kontroversial” di acara. Satu kubu pragmatis meyakini, jelasnya:

“One camp argued that TEEs are ‘practically necessary for high-throughput, low-latency, and private computation’, particularly for private settlement, derivatives strategies, and agent-based execution.”

Argumen ini memang masuk akal: bila kita ingin kecepatan ala Wall Street di blockchain, matematika saja mungkin terlalu lamban. Kita perlu akselerasi lewat hardware.

Tapi kelompok lawan pun bersuara keras, berprinsip, dan sangat skeptis. Firstov menyampaikan peringatan mereka: “If the trust model becomes ‘trust this black-box server in a data center,’ then crypto is not improving much over traditional finance.”

Kalau kita sekadar mengganti server bank dengan enclave SGX milik Intel, apa benar kita sudah mendesentralisasi apapun?

Diskusi ini lalu memunculkan pertanyaan yang belum terjawab dan kemungkinan besar akan menjadi fokus riset di sisa dekade ini:

“How much of the world’s stablecoin and payment rails are we comfortable running on opaque hardware… and what does ‘trust-minimized enough’ actually mean in that context?”

Kebangkitan Mesin: AI Jadi Arsitek Keuangan Baru

Saat para kriptografer beradu soal hardware, titan lain diam-diam mulai meresap ke dunia kripto: Artificial Intelligence. Devconnect 2025 tidak sekadar membahas ledger; tapi juga tentang pernikahan yang tak terelakkan antara database decentralized dan otak otonom.

Vivien Lin, Chief Product Officer sekaligus Kepala BingX Labs, membawa perspektif dari garis depan exchange terpusat (CEX) yang kini berkembang pesat dan makin kompleks. Menurutnya, tema utama tahun ini sudah jelas tak mungkin bisa diingkari.

Lin berpendapat:

“Tema utama bagi saya adalah integrasi AI ke dalam infrastruktur exchange dan kesadaran bahwa exchange berkembang menjadi ekosistem keuangan yang lengkap, bukan cuma aplikasi trading saja.”

Ia menggambarkan masa depan di mana AI akan menjadi penghubung utama di dunia keuangan.

“Para builder memikirkan bagaimana AI bisa menyatukan trading, kustodian, pembayaran, manajemen risiko, dan kecerdasan pengguna menjadi pengalaman ‘super app’ yang terintegrasi.”

Namun, mirip seperti perdebatan TEE di sektor privasi, integrasi AI membawa paradoks keamanannya sendiri. Bagaimana kamu bisa mempercayai AI dengan seluruh tabungan hidupmu? Lin menjelaskan, ada dorongan kuat menuju “sistem yang aman dan terverifikasi, termasuk komputasi pelindung privasi dan bukti on-chain, agar fitur AI tidak membahayakan data pengguna atau keamanan dana.”

Tujuannya adalah menciptakan ekosistem yang “cerdas dan sangat aman, sehingga pengguna mendapat otomatisasi dan konteks lebih banyak tanpa harus mengorbankan kepercayaan.” Tapi, menurut Lin, titik gesekan paling menarik bukanlah soal kemampuan, tapi soal otonomi.

“Titik friksi terbesar adalah seberapa banyak otonomi yang seharusnya dimiliki agen AI di lingkungan trading,” terang Lin. Perdebatan itu pun membelah ruangan.

Ia menambahkan:

“Beberapa pengembang berargumen bahwa agen seharusnya bisa mengelola likuiditas, menyeimbangkan portofolio, atau melakukan order tanpa pengawasan manusia. Tapi yang lain memperingatkan bahwa memberikan AI akses tak terbatas ke layer eksekusi bisa menimbulkan risiko sistemik.”

Perdebatan intinya soal peran manusia di pasar: “Apakah AI seharusnya menjadi co-pilot bagi para trader, atau justru pemain mandiri sepenuhnya di dalam struktur pasar?” Di Buenos Aires, konsensusnya sepertinya mulai bergeser ke arah otonomi, asalkan keamanan kriptografi cukup kuat menahannya.

Geografi adalah Takdir, Pelajaran dari Global South

Mungkin, hal paling transformatif dari Devconnect 2025 adalah lokasinya sendiri. Acara di Argentina ini membuat komunitas pengembang global benar-benar membumi. Sementara para pengembang di Silicon Valley sibuk mengoptimalkan kode sedetik lebih cepat, masyarakat Buenos Aires justru berjuang menjaga nilai hasil kerja mereka dari inflasi.

Arthur Firstov memperhatikan bagaimana keberagaman ekstrem ini mengubah diskusi dari soal scaling teoritis menjadi alat-alat untuk bertahan hidup. “Devconnect mempertemukan prioritas pengguna yang sangat berbeda dalam satu ruangan,” ujarnya.

“Tim-tim Amerika Latin menonjolkan contoh pemakaian sehari-hari seperti ‘wallet di smartphone murah’ hingga pembayaran sewa atau gaji yang dilakukan pakai stablecoin,” tutur Firstov, sembari menambahkan:

“Bandingkan dengan tim infrastruktur dari Asia dan AS, yang tetap fokus pada ‘perpetual futures, routing, MEV, dan latency.'”

Tabrakan dua dunia ini menghasilkan sintesis baru. Pembicaraan bergeser dari sekadar “Transactions Per Second” (TPS) ke soal UX dan penerapan nyata. Firstov mencantumkan pertanyaan-pertanyaan yang kini lebih penting:

“Bagaimana smart wallet bisa menyembunyikan kerumitan sehingga pengguna merasa mereka memakai aplikasi fintech biasa? Bagaimana mendukung ‘arus trading frekuensi tinggi dan pembayaran gaji bulanan’ tanpa mengorbankan kepercayaan dan keamanan?”

Kesadaran terbesarnya? “Tidak ada satu tipe pengguna saja di dunia kripto ini.”

Vivien Lin pun menyetujui hal ini, menyoroti bagaimana kehadiran orang Argentina membuat perdebatan teknis yang tinggi jadi lebih membumi.

“Keragaman pengembang, apalagi dari Argentina, menggeser diskusi ke tantangan adopsi nyata di lapangan, bukan cuma masalah scaling teoritis,”

Para builder Argentina tidak tertarik bicara filosofi uang; mereka ingin menyelesaikan masalah yang mereka hadapi setiap hari.

Lin memaparkan:

“Para builder Argentina mengangkat isu tentang inflasi, kontrol modal, sampai butuh sistem settlement yang cepat dan selalu bisa diandalkan di ekonomi yang volatile.”

Diskusi ini memperluas peran exchange seharusnya, mendorong terciptanya “ekosistem AI yang bisa menjawab keterbatasan lokal maupun tantangan besar, seperti fragmentasi compliance, likuiditas lintas negara, dan onboarding mobile-first.”

Apa yang Sebenarnya Sedang Dibangun? Infrastruktur Lebih Penting dari Hype

Meninggalkan soal filosofi dan geografi, kita harus bertanya: di mana para builder betul-betul melakukan deploy kode?

Ivan Machena, Chief Communication Officer di 8lends, memberikan gambaran realistis. Era “ghost chains”, blockchain yang memiliki valuasi tinggi tapi tanpa pengguna, sudah berakhir. Sekarang, fokusnya beralih ke ekosistem yang benar-benar menopang produk nyata.

“Kalau melihat percakapan industri yang berkembang sekitar Devconnect,” papar Machena, “ada beberapa proyek layer-2 dan application-layer yang tetap menarik minat builder.”

Dari sisi konsumen, Machena menyoroti Base. Ia sering disebut berkat “pertumbuhan pesat dan infrastruktur onboarding yang lancar,” sehingga kini menjadi gerbang utama untuk pengguna ritel. Untuk segmen DeFi, Arbitrum masih menjadi “pilihan utama karena ekosistemnya matang dan komposisinya mudah,” sedangkan Polygon tetap andalan tim-tim yang mencari keseimbangan.

namun, Machena melihat ada perpindahan menuju teknologi yang lebih maju.

“Kini semakin banyak perhatian ke solusi berbasis zk seperti zkSync dan StarkNet, terutama dari tim yang membangun produk-produk yang lebih menantang secara teknis atau bersifat jangka panjang. Tren utamanya jelas: Diskusi di Devconnect sekarang mengarah ke L2 yang sudah mendukung produk nyata, bukan sekadar konsep eksperimental.”

Arthur Firstov menambahkan satu sisi lagi dalam peta adopsi ini dengan mengarahkan perhatian ke sektor privasi dan “agent-native”. Ia mengidentifikasi Aztec sebagai ekosistem yang “sangat diperhatikan karena mengutamakan privasi, di mana produk bisa ‘privat secara default, namun transparan secara selektif sesuai kebutuhan'”.

Yang terpenting, Firstov menyoroti Privacy Pools sebagai jembatan antara semangat cypherpunk dan realitas institusi. Proyek ini muncul sebagai “solusi yang paham compliance… ‘jawaban praktis tentang bagaimana privasi harus berjalan agar regulator dan investor besar bisa nyaman'”.

Lebih jauh lagi, dunia fisik kini mulai masuk ke dalam chain. Firstov mencatat tren tim-tim yang membangun layanan storage dan compute ala DePIN (Decentralized Physical Infrastructure Networks), dibayar pakai stablecoin, “bertujuan supaya kripto terasa layaknya API cloud tradisional.”

Outlook 2026: Dari Kasino ke Katedral

Setelah para peserta Devconnect 2025 bubar dari Buenos Aires dan kembali ke berbagai penjuru dunia, suasana terasa jelas berbeda. Industri ini makin dewasa. Budaya acara ini yang berupa sesi kecil, teknis, dan dipimpin komunitas, bukan acara besar yang penuh promosi, mulai membentuk narasi untuk tahun depan.

Arthur Firstov memperkirakan bakal ada perubahan mendasar dalam cara kita menceritakan perkembangan industri aset kripto:

“Nantikan narasi tahun 2026 yang menggambarkan pergeseran ini, seperti ‘cerita infrastruktur, bukan cerita kasino’, ‘stablecoin sebagai antarmuka utama dunia kripto’, dan privasi sebagai kebutuhan dasar.”

Ini adalah gambaran dunia di mana kripto tidak lagi identik dengan judi, melainkan menjadi sistem infrastruktur kuat yang mendukung keuangan global secara diam-diam. Pertanyaannya sekarang bukan lagi soal harga token. Seperti yang disampaikan Firstov, pertanyaan penting yang muncul adalah: “Integrasi Web2–Web3 mana yang benar-benar akan jadi kenyataan dan membawa dampak untuk pengguna sungguhan?”

Vivien Lin juga sependapat, dan melihat masa depan akan berada pada ekosistem yang saling terhubung, bukan di taman tertutup.

“Hal itu memperkuat pandangan bahwa masa depan trading kripto akan fokus pada ekosistem terlebih dulu. Prinsip ini mendorong industri menuju ekosistem trading yang interoperable dan didukung AI, di mana likuiditas, identitas, eksekusi, dan automasi strategi akan makin terintegrasi saat kita bergerak menuju 2026.”

Buenos Aires menjadi ujian batin untuk dunia aset kripto. Industri ini berhasil melewati ujian, bukan dengan memberi jawaban yang mudah, melainkan akhirnya mengajukan pertanyaan-pertanyaan sulit yang tepat. Kita pulang dengan lebih sedikit ilusi, tapi punya alat yang lebih baik. “Cerita Kasino” sudah berakhir; “Cerita Infrastruktur” baru saja dimulai. Dan untuk pertama kalinya setelah sekian lama, terasa seperti kita sedang membangun sesuatu yang benar-benar bertahan lama.

Sinyal Breakout Ethereum: Berapa Target Harga Selanjutnya?

15 December 2025 at 06:29

Pergerakan harga Ethereum memang terlihat tenang, tapi seluruh formasi perlahan-lahan mulai jadi bullish. Dalam 24 jam terakhir, ETH bergerak hampir datar, sedangkan selama tujuh hari terakhir ETH mencatat kenaikan tipis sebesar 2,6%. Harga tetap bertahan di atas US$3.100 selama beberapa sesi terakhir, menunjukkan kekuatan, bukan kelelahan.

Pergerakan sideways ini bukan tanpa alasan. Ethereum tengah berakumulasi di dekat level kunci, di mana biasanya breakout bisa terjadi. Langkah berikutnya tergantung apakah pembeli, yang mulai kembali masuk, bisa mengubah konsolidasi ini jadi kelanjutan tren naik.

Struktur Bull Flag Bertahan dan Zona Breakout Mulai Muncul

Ethereum nampaknya mengalami breakout setelah melakukan konsolidasi di dalam bull flag. Bull flag terbentuk saat harga bergerak naik tajam dan lalu bergerak di dalam kisaran sempit sebelum naik lebih tinggi. Pola ini menandakan konsolidasi, bukan kelemahan.

Struktur ini akan tetap terjaga selama ETH bertahan di atas US$3.090. Artinya, kecuali ada penutupan candle harian di bawah level ini, breakout yang selama ini dinanti-nantikan kemungkinan besar masih akan kuat.

Level tersebut menjadi support kuat, dan berhasil menahan tekanan jual selama terjadi koreksi beberapa waktu terakhir. Harga juga sering memantul di area ini, menandakan pembeli masih melakukan pertahanan.

Breakout Setup Forms
Setup Breakout Terbentuk | Sumber: TradingView

Penutupan harian yang bersih di atas US$3.130 akan menjadi konfirmasi pertama bahwa flag ini berpeluang naik lebih tinggi. Pergerakan tersebut menandakan konsolidasi sudah berakhir dan pembeli mulai mengambil alih. Tanpa penutupan tersebut, Ethereum tetap dalam fase kompresi, tapi struktur bullish masih terjaga.

Tekanan Jual Mereda dan Level Harga Penting Ethereum Mulai Muncul

Data on-chain mendukung struktur harga ini. Holder Net Position Change, yang melacak apakah investor jangka panjang menambah atau menjual ETH, menunjukkan bahwa tekanan jual kini mulai mereda dibandingkan sesi sebelumnya.

Pada 12 Desember, holder Ethereum melepas sekitar 958.771 ETH. Lalu pada 13 Desember, arus keluar bersih turun jadi sekitar 877.958 ETH, yang berarti tekanan jual menurun sekitar 8,4% hanya dalam 24 jam.

Ethereum Holders Are Selling Fewer Coins
Holder Ethereum Menjual Lebih Sedikit Koin | Sumber: Glassnode

Perubahan ini cukup penting. Ethereum memang masih mengalami distribusi bersih, tapi laju penjualan melambat saat harga berakumulasi di dekat resistance. Pola seperti ini biasanya muncul di fase akhir konsolidasi, bukan saat harga breakdown.

Ketika tekanan jual mulai mereda di dekat level kunci tanpa harga jatuh lebih dalam, berarti kemungkinan pembeli masuk saat breakout sudah terkonfirmasi jadi lebih besar. Ethereum juga tidak menunjukkan panic selling. Sebaliknya, para holder sepertinya semakin memilih menunggu.

Ethereum Price Analysis
Analisis Harga Ethereum | Sumber: TradingView

Jika harga Ethereum berhasil mencatat penutupan harian di atas US$3.130, resistance berikutnya ada di kisaran US$3.390. Jika zona tersebut berhasil ditembus, peluang untuk menuju area US$4.000–US$4.020 pun terbuka, sesuai dengan potensi kenaikan dari struktur bull flag.

namun, struktur bullish akan melemah jika harga Ethereum anjlok ke bawah US$3.090 atau bahkan US$2.910. Jika harga ditutup di bawah level terakhir, pola ini akan rusak sepenuhnya.

Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi sinyal breakout Ethereum? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Peluang Bullish HBAR: Apakah Bisa Melawan Breakdown 13%?

15 December 2025 at 06:06

Harga HBAR saat ini berada di titik paling kritis setelah mengalami tekanan jual signifikan. Investor kini memfokuskan perhatian pada peluang bullish HBAR yang tersisa untuk menghindari breakdown 13% yang dapat menyeret harga hingga ke US$0,10. Analisis on-chain menunjukkan konflik antara penarikan dana besar dan satu sinyal momentum positif.

Level ini sangat krusial. HBAR hanya sekitar 1% di atas zona breakout yang bisa menyeret harga turun ke US$0,10. Jika ini terjadi, penurunan berkisar antara 12% hingga 13% dari level saat ini. Tapi, masih ada satu sinyal bullish yang menjaga strukturnya tetap bertahan. Jika sinyal ini gagal, tekanan turun bisa semakin cepat.

Big Money yang Menjauh Melemahkan Setup

Sumber tekanan utama berasal dari perilaku holder besar HBAR.

Hal ini terlihat pada Chaikin Money Flow (CMF), indikator yang memonitor apakah dana besar masuk atau keluar dari sebuah aset dengan mengombinasikan pergerakan harga dan volume perdagangan. Saat CMF di atas nol, pembeli besar sedang aktif. Jika turun di bawah nol, berarti sedang terjadi distribusi.

Pada HBAR, CMF memburuk dengan tajam. Sejak 7 Desember, CMF turun lebih dari 400% dan masuk jauh ke zona negatif. Koreksi sebelumnya masih membuat CMF tetap positif, berarti pembeli saat itu masih menahan tekanan jual. Sekarang, support tersebut sudah hilang.


Big Money Dumping HBAR
Big Money Dumping HBAR: TradingView

Baca Juga: Prediksi Bull Run Kripto: Bitcoin US$600.000 Di Q1 2026?

Ada juga perbedaan bearish yang jelas. Antara 10 Oktober hingga 14 Desember, harga HBAR membentuk higher low, sementara CMF justru turun dengan lower low. Ini menandakan bahwa kestabilan harga belakangan ini tidak didukung permintaan besar dari pemain besar.

Secara sederhana, harga berusaha bertahan sementara dana besar diam-diam keluar. Ketidakseimbangan ini membuat harga HBAR menjadi rentan.

Satu Sinyal Bullish Masih Menahan Harga di Level Dasar

Meski sinyal dari pergerakan dana besar lemah, masih ada satu indikator momentum yang tetap memberikan sinyal bullish.

Indikator tersebut adalah Relative Strength Index (RSI), yang mengukur kekuatan dan kecepatan pergerakan harga terbaru. Indikator ini membantu membaca apakah tekanan jual sudah mulai melemah. Angka mendekati 30 biasanya menandakan kondisi oversold.

Pada grafik harian HBAR, RSI membentuk bullish divergence. Antara 21 November sampai 14 Desember, harga HBAR membentuk lower low, sedangkan RSI membentuk higher low. Ini merupakan ciri khas bullish divergence yang sering muncul sebagai tanda pembalikan tren.

P.S. Harga HBAR mengalami tren turun yang jelas dengan penurunan lebih dari 48% dalam 3 bulan terakhir.

Bullish Divergence Sedang Terjadi: TradingView

Hal ini menunjukkan penjual masih terus menekan harga turun, tapi tiap penurunan terjadi dengan tekanan yang makin melemah. Penurunan harga berlanjut, namun momentum jual yang mendorongnya mulai melemah. Saat ini, divergence RSI adalah satu-satunya peluang bullish yang tersisa untuk HBAR.

Harga HBAR Mengalami Breakdown atau Berbalik Arah?

Aksi harga menentukan hasil akhir. HBAR diperdagangkan di bawah garis tren menurun yang telah menahan setiap reli selama beberapa minggu terakhir. Di waktu yang sama, harga berada di support Fibonacci berbasis tren sekitar US$0,12. Garis tersebut menjadi dasar pola descending triangle yang dilengkapi garis tren menurun.

Zona ini adalah garis pertahanan terakhir.

Jika US$0,12 jebol dengan kuat, support utama berikutnya ada di sekitar US$0,10. Pergerakan ini akan mengonfirmasi breakdown 12% hingga 13% dan memperpanjang tren bearish.

HBAR Price Analysis
Analisis Harga HBAR: TradingView

Agar bisa stabil, harga HBAR harus kembali ke level US$0,13. Level tersebut sejalan dengan zona Fibonacci retracement kunci dan mengindikasikan pembeli mulai aktif kembali.

Perubahan yang lebih kuat hanya akan muncul jika harga naik di atas US$0,13. Hal ini akan membawa harga melampaui garis tren menurun dan mengubah struktur dari bearish menjadi netral.

Bagaimana pendapat Anda tentang prospek harga Hedera (HBAR) selanjutnya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Prospek ETF Zcash Meningkat: Apakah US$1.000 Akan Terjadi?

29 November 2025 at 14:11

Prospek ETF Zcash mendorong reli Zcash yang mengejutkan pasar aset kripto dalam 3 bulan terakhir. Kenaikan harga ini merupakan salah satu yang terkuat tahun ini, meskipun Zcash sebelumnya banyak di anggap sebagai proyek buntu oleh sebagian besar komunitas.

Secara khusus, reli Zcash berperan penting dalam menempatkan teknologi privasi di garis depan percakapan dalam komunitas kripto. Ini memicu minat yang meningkat pada koin privasi lain (Monero, Dash) dan protokol seperti Railgun.

ZEC Meroket 10 Kali Lipat

ZEC, yang memulai Oktober dengan harga sekitar US$73, reli sampai US$736 pada 7 November, memberikan pengembalian lebih dari 10x hanya dalam lebih dari 2 bulan. Selama lonjakan ini, ZEC meroket naik dalam peringkat kapitalisasi pasar kripto, dan saat ini berada di peringkat ke-15.

Setelah mencapai puncak US$736, harga Zcash melakukan dua kali percobaan untuk mencapai titik tertinggi baru, namun keduanya gagal. Percobaan pertama hampir menyamai puncak US$736, sedangkan yang kedua berakhir di sekitar US$712, mengarah pada koreksi lebih dalam ke level US$500, yang saat ini menjadi fokus pasar ZEC.

Performa Harga ZCash | Sumber: CoinCodex

Kenaikan harga juga memicu peningkatan aktivitas on-chain, karena analis di OurNetwork mencatat bahwa Zcash baru-baru ini mencatat minggu teraktif tahun 2025, dengan lonjakan 197% dari minggu ke minggu dalam transaksi transfer.

Mengapa Zcash Bisa Reli ke US$1.000 dan Lebih

Kita baru-baru ini melihat beberapa perkembangan yang menunjukkan reli Zcash sepertinya bisa terus berlanjut, menembus resistance tepat di atas US$700.

Prediksi harga Zcash dari CoinCodex mendukung skenario ini, dengan memperkirakan bahwa Zcash akan mencapai level harga US$1.000 pada kuartal kedua tahun 2026.

Berikut adalah beberapa faktor kunci yang bisa membantu ZEC benar-benar mencapai target yang di prediksi tersebut.

Grayscale ajukan untuk ubah trust ZCSH menjadi ETF

Manajer aset kripto Grayscale telah mengajukan pernyataan pendaftaran S-3 kepada regulator sekuritas AS SEC. Tujuannya adalah mengonversi produk Grayscale Zcash Trust menjadi ETF spot. Grayscale Zcash Trust, yang saat ini di perdagangkan di pasar OTC, telah tersedia sejak 2017.

Dalam pengajuannya, Grayscale menyoroti perbedaan antara Zcash dan Bitcoin:

“Perbedaan mendasar antara Bitcoin dan Zcash adalah Zcash menawarkan fitur privasi terpilih. Zcash mencapai pelestarian privasi ini dengan menggunakan protokol kriptografi baru yang disebut Zero-Knowledge Succinct Non-Interactive Argument of Knowledge (“zk-SNARKs”) untuk melindungi jumlah serta pengirim dan penerima transaksi.”

Mengingat gelombang persetujuan altcoin ETF saat ini, tidak akan terlalu mengejutkan jika ETF Zcash di setujui untuk di perdagangkan di pasar AS. Namun, perlu di ingat bahwa fokus Zcash pada privasi dapat membuat lebih sulit untuk meyakinkan regulator. Saat ini, belum ada satu pun ETF di pasar AS yang fokus pada koin privasi.

Cypherpunk Technologies (CYPH) berencana akuisisi 5% pasokan ZEC

Sumber kemungkinan lainnya dari momentum bullish untuk Zcash adalah Cypherpunk Technologies. Perusahaan DAT (digital asset treasury) yang berfokus pada Zcash dan di dukung oleh Winklevoss Twins.

Cypherpunk, yang di perdagangkan dengan kode saham CYPH, kini memiliki 233.644 ZEC dan berencana untuk mengakuisisi 5% dari total pasokan. Mengingat mereka saat ini memiliki sekitar 1,4% dari pasokan, Cypherpunk dapat memberikan tekanan beli yang konsisten. Perusahaan ini sejauh ini telah menghabiskan sekitar US$68 juta untuk meningkatkan treasury Zcash mereka.

Sekarang lebih mudah dari sebelumnya untuk trading dan investasi Zcash

Wallet Zashi terintegrasi dengan NEAR Intents, memungkinkan pengguna untuk dengan mudah menukar aset kripto dari berbagai blockchain untuk ZEC. Wallet ini juga memberikan akses mudah ke fitur privasi Zcash dengan menyederhanakan pengalaman shielding.

Supply ZEC yang terlindung telah mencapai hampir 5 juta koin (sebelumnya di bawah 2 juta pada awal 2025). Ketika lebih banyak ZEC menjadi terlindung, set anonimitas tumbuh, memperkuat privasi keseluruhan Zcash.

Platform perdagangan terdesentralisasi terkemuka, Hyperliquid, telah melakukan listing ZEC perpetual futures. Hal ini memungkinkan pengguna DEX yang banyak di gunakan untuk mengambil posisi dengan leverage dalam aset yang berfokus pada privasi ini.

Bagaimana pendapat Anda tentang analisis Zcash ((ZEC) di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Likuidasi Kripto: BTC, XRP, Dogecoin Hancur

By:Bey
22 November 2025 at 15:30

Akhir pekan ini tercatat sebagai salah satu periode paling brutal di pasar mata uang kripto. Lebih dari US$2,2 miliar posisi leverage investor di likuidasi. Peristiwa ini bukan sekadar koreksi harga biasa, melainkan sebuah likuidasi kripto miliaran yang secara brutal menunjukkan risiko di pasar yang volatil terutama untuk BTC, XRP, dan DOGE.

Anjloknya harga Bitcoin (BTC) hingga mendekati US$81.000 menjadi pemicu. Altcoin seperti XRP dan Dogecoin (DOGE) turut menderita kerugian yang lebih parah, menandai tingginya sensitivitas altcoin terhadap tekanan likuiditas BTC.

Ketika Bitcoin Menjadi Pemicu Likuidasi

Penurunan tajam Bitcoin mencatat harga terendah sejak April dan kini telah jatuh lebih dari 33% dari puncak tertingginya.

Berbeda dengan koreksi sebelumnya, crash kali ini di dominasi oleh penutupan paksa posisi long yang di buka dengan leverage tinggi. Ketika harga jatuh, posisi-posisi ini mencapai batas marginnya dan di tutup secara otomatis oleh bursa, menambah tekanan jual ke pasar.

Altcoin: Korban yang Paling Rentan

Sementara Bitcoin menjadi pusat likuidasi, altcoin mengalami persentase kerugian harian yang lebih dramatis. Ini menegaskan peran mereka sebagai aset yang paling rentan terhadap volatilitas pasar.

XRP || Sumber: Trading View
  • Dogecoin (DOGE) : Dogecoin mengalami penurunan sekitar 12% dalam 24 jam
DOGECOIN || Sumber: Trading View
  • Ethereum (ETH): Ethereum juga mencatat kerugian harian yang signifikan.
ETHEREUM || Sumber: Trading View

Journalist BeInCrypto mempertanyakan hal ini kepada analist lokal, Tri Agung Praseto. Iya menyatakan bahwa hal ini menunjukkan bahwa korelasi antar-aset tetap kuat. Begitu BTC kehilangan pijakan, investor cenderung menarik modal dari altcoin yang di anggap lebih berisiko, memperburuk laju penurunan harga mereka.

Sentimen “Ketakutan Ekstrem” dan Prospek Jangka Pendek

Para ahli menyimpulkan bahwa pasar berada dalam situasi yang sangat rumit dalam jangka pendek. Meskipun fundamental ekonomi makro mungkin menawarkan harapan pemulihan dalam jangka panjang, goncangan yang didorong oleh leverage telah menciptakan ketidakpastian mendalam.

Pelajaran terbesar dari ‘Black Friday’ kripto ini adalah penekanan pada pentingnya manajemen risiko dan bahaya dari penggunaan leverage berlebihan.

Bagaimana pendapat Anda tentang likuidasi pasar kripto di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Narasi Kripto Berikutnya; Sektor Pemenang Yang Wajib Dikenali

22 November 2025 at 03:00

Koin privasi telah menjadi pusat perhatian di sektor kripto sepanjang akhir 2025. Aset terkemuka seperti Zcash (ZEC) berhasil melampaui pasar, menahan penurunan besar meskipun sebagian besar aset kripto terus mengalami kemerosotan.

BeInCrypto berbicara dengan beberapa ahli untuk memahami mengapa koin privasi melonjak saat ini dan apakah mungkin untuk mengidentifikasi peluang kripto besar berikutnya sebelum menjadi populer.

Privacy Coins Mempertahankan Kepemimpinan sebagai Sektor Berkinerja Terbaik di Pasar

BeInCrypto melaporkan sebulan yang lalu bahwa mata uang kripto berfokus privasi muncul sebagai sektor dengan kinerja terbaik di pasar. Meski demikian, ini tetap berlaku hari ini, meskipun pasar yang lebih luas memperpanjang kemerosotannya selama dua bulan. 

Koin privasi telah melonjak 276,4% tahun-ke-tahun, menjadikannya sektor terkuat dan salah satu dari hanya dua sektor yang menunjukkan pengembalian positif tahun ini. 

Crypto Sector’s Performance
Kinerja Sektor Kripto | Sumber: Artemis

Sebaliknya, Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) keduanya berubah negatif karena penurunan terbaru mereka. Khususnya, sejak awal Oktober, nilai ZEC telah meningkat lebih dari 700%. DASH (DASH) juga mengalami peningkatan hampir 200%, menunjukkan momentum yang kuat.

Apa yang Mendorong Reli Privacy Coin di 2025?

Menurut Nic Puckrin, analis kripto dan co-founder dari The Coin Bureau, reli ini sangat terkait dengan peningkatan tajam pengawasan global dan kontrol modal. 

Dia menunjuk pada contoh seperti Turki yang memberikan lebih banyak kekuasaan kepada otoritas keuangannya untuk membekukan akun kripto. Selain itu, regulator di seluruh dunia memperketat pengawasan terhadap aset digital.

Puckrin menjelaskan bahwa Bitcoin dan Ethereum tidak lagi mewujudkan cita-cita asli “cypherpunk” tentang privasi dan perlawanan terhadap sensor. Sebaliknya, mereka menjadi sangat mudah di lacak.

Mereka bahkan lebih mudah di pantau dibandingkan dengan uang tunai, mendorong minat baru pada mata uang kripto yang menawarkan perlindungan privasi yang lebih kuat.

“Ada elemen ideologis yang berasal dari para pengguna awal, yang kehilangan keyakinan dalam narasi Bitcoin karena keterlibatan lembaga yang sangat besar. Para advokat privasi yang tidak lagi melihat Bitcoin sebagai solusi. Dan kemudian ada investor yang ingin mengikuti gelombang momentum – contohnya, Zcash naik lebih dari 1.500% selama setahun terakhir. Wajar bila orang ingin mendapatkan bagian dari itu,” ujar dia.

Elkaleh dari Bitget Wallet menekankan bahwa ketegangan ini sedang membentuk ulang ekspektasi di seluruh industri. Aturan yang lebih jelas menarik lebih banyak peserta mainstream ke pasar, namun para pengguna ini datang dengan serangkaian tuntutan yang berbeda. 

“Apa yang kita lihat adalah industri yang semakin matang: aturan yang lebih jelas membawa lebih banyak pengguna mainstream, dan pengguna tersebut semakin berharap bahwa privasi finansial, kedaulatan, dan alat yang aman sebagai fitur dasar, bukan opsi pinggiran,” tuturnya.

Sementara itu, Ray Youssef, pendiri dan CEO dari NoOnes, mengaitkan breakout pada koin privasi dengan kombinasi rotasi naratif dan angin makroekonomi. Dia mengamati bahwa, setelah bertahun-tahun di tandai oleh institusionalisasi Bitcoin dan Ethereum, serta siklus altcoin yang di gerakkan oleh meme, modal sekarang mengalir ke aset yang di anggap sebagai “kripto berdasarkan desain,” dengan desentralisasi dan privasi yang di kendalikan pengguna sebagai intinya. 

Youssef menambahkan bahwa partisipasi institusional dalam kripto terus meningkat. Maka, banyak trader ritel dan pengguna asli kripto mencari proyek yang memulihkan rasa otonomi dan privasi. 

Rob Viglione, Pendiri zkVerify dan CEO dari Horizen Labs, menekankan bahwa minat yang di perbarui mencerminkan pergeseran pasar yang lebih luas. Dia mencatat bahwa pengguna semakin mengakui privasi sebagai persyaratan inti untuk penggunaan di dunia nyata, bukan sebagai fitur khusus. 

Dia menjelaskan bahwa momentum saat ini melampaui reli token yang terisolasi. Ini menandakan evaluasi ulang yang lebih dalam tentang bagaimana privasi seharusnya berfungsi di seluruh lapisan kripto.

Apakah Utility Menjadi Tren Setingkat Meme Berikutnya di Aset Kripto?

Meningkatnya aset yang berfokus pada privasi juga membangkitkan pertanyaan: apakah ini hanya siklus “pump” jangka pendek lainnya, seperti reli meme coin sebelumnya, atau apakah ini mencerminkan perubahan nyata menuju narasi yang di dorong oleh utilitas? Analis menyarankan jawabannya mungkin ada di antara keduanya.

Youssef menerangkan bahwa reli meme coin cenderung cepat, sangat spekulatif, dan berumur pendek, sering kali cepat meredup. Setelah momentum itu memudar, pasar biasanya beralih ke narasi dengan nilai yang lebih bertahan lama.

Ini termasuk area seperti pembayaran, privasi, lapisan transaksi di dunia nyata, infrastruktur DeFi, dan lainnya. Dalam konteks ini, token privasi menarik minat baru karena menawarkan otonomi yang jelas, perlindungan dari sensor, dan kemampuan untuk bertransaksi tanpa eksposur atau risiko pembekuan sepihak. Dia mengungkapkan bahwa,

“Jika pengguna dan allocator menyimpulkan bahwa fitur ini mewakili utilitas yang bertahan lama daripada hype jangka pendek, arus modal ke sektor ini dapat bertahan jauh melampaui rotasi narasi sementara,”

Puckrin memaparkan bahwa meme coin umumnya berkembang selama periode euforia pasar. Sementara itu, token yang di dorong oleh utilitas cenderung berkinerja lebih baik ketika investor lebih berhati-hati atau mencari reposisi keuntungan.

“Namun di sini peringatannya adalah bahwa kita belum melihat rotasi luas ke token utilitas. Ada beberapa kantong kinerja yang mengungguli, tapi sebagian besar altcoin masih berkinerja buruk dibandingkan Bitcoin. Kita masih belum melihat sesuatu seperti altseason tradisional, dan sampai kita melakukannya, reli token utilitas lebih merupakan pengecualian daripada aturan,” ungkapnya kepada BeInCrypto.

Cara Menemukan Narasi Besar Aset Kripto Berikutnya

Ketika narasi baru muncul lebih cepat dari sebelumnya, mengenali tren breakout awal menjadi salah satu tantangan dan peluang terbesar bagi investor kripto. Puckrin menjelaskan bahwa,

“Ini sama tentang keberuntungan seperti halnya tentang ketekunan. Anda bisa melihat ketidakefisienan di pasar, atau migrasi pengembang ke chain atau proyek baru. Anda bisa melihat di mana permintaannya. Tapi pada akhirnya, narasi kripto sering kali sama banyaknya tentang spekulasi seperti halnya tentang fundamental, dan itu bisa sulit untuk diprediksi. Seringkali ini hanya soal berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat.”

Meskipun demikian, analis menjelaskan tren investasi institusional sebagai titik awal yang baik untuk mengevaluasi sektor apa pun.

“Jika saya harus memilih satu narasi untuk siklus ini, itu adalah RWAs. Modal institusional mengalir ke tokenisasi RWA – jangan lupa sektor ini juga mencakup stablecoin – dan kita melihat kolaborasi antara proyek RWA dan institusi. Arus modal institusional adalah indikator utama yang harus diperhatikan siklus ini, karena didasarkan pada kebutuhan jangka panjang daripada hype,” saran Puckrin.

Youssef memiliki pandangan yang lebih terstruktur, membingkai proses ini sebagai “pengenalan pola dengan triangulasi sinyal.” Dia menjelaskan sinyal utama, termasuk permintaan pengguna yang nyata, aktivitas on-chain, penggunaan fitur protokol, dan perluasan akses pasar.

“Untuk privasi, perhatikan adopsi tx terproteksi, aksesibilitas exchange, integrasi wallet, dan berita regulasi. Untuk DePIN, pantau tingkat penyebaran perangkat, kemitraan dengan pemain infrastruktur, umpan data dunia nyata, dan pendapatan per perangkat. Sedangkan untuk AI dan model on-chain, integrasi pengembang, permintaan API, dan penangkapan nilai token berperan penting. Untuk DeFi / RWA, TVL, keberlanjutan hasil, kualitas mitra, dan struktur kustodiannya memiliki potensi untuk mendorong siklus berikutnya. Intinya adalah, di semua sektor, investor harus memperhatikan daya tahan tokenomics, sejarah keamanan, dan memeriksa penggunaan yang nyata,” dia jelaskan.

Eksekutif itu juga mengungkapkan bahwa sentimen regulasi memainkan peran penting. Narasi baru mendapatkan daya tarik jauh lebih mudah ketika lingkungan menguntungkan. Akhirnya, arus modal, baik dari trader ritel, whale, maupun allocator institusional, juga dapat menjadi sinyal.

“Jika ciri-ciri ini bergerak bersamaan, kita mungkin sedang melihat meta yang baru muncul,” tegasnya.

Akhirnya, Elkaleh yakin bahwa mengidentifikasi meta yang muncul di mulai dengan melacak indikator awal, seperti aktivitas pengembang, listing exchange baru, dan momentum sosial di platform seperti X. Token berkapitalisasi rendah dengan fundamental yang kuat sering kali memberikan tanda paling awal dari pembentukan narasi.

Dia menyatakan bahwa investor yang menggabungkan sinyal perilaku dengan analisis fundamental akan mendapatkan pandangan paling jelas tentang di mana traksi sedang di bangun sebelum terlihat oleh pasar yang lebih luas. Elkaleh menjelaskan bahwa,

“Sinyal terkuat saat ini adalah arus masuk institusional, ekspansi kapitalisasi pasar di tingkat sektor, dan konvergensi awal kategori seperti RWA, DePIN, AI, dan DeFi. Vertikal ini memberikan utilitas nyata — dari infrastruktur dunia nyata hingga otomatisasi keuangan berbasis AI — yang memposisikan mereka sebagai kandidat yang kredibel memimpin siklus berikutnya. Untuk koin privasi khususnya, terobosan akan datang dari mengintegrasikan alat privasi dan zero-knowledge langsung ke dalam wallet dan produk DeFi sehari-hari, membuat privasi menjadi mudah daripada opsional.”

Meskipun indikator ini tidak menjamin keberhasilan, indikator ini menawarkan kerangka kerja yang berguna untuk melihat momentum awal. Ketika permintaan pengguna, aktivitas pengembang, regulasi, dan arus modal mulai selaras, narasi baru mungkin sedang terbentuk, jauh sebelum menjadi arus utama.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

3 Altcoin Wajib Dipantau Akhir Pekan Ini | November 22 – 23

22 November 2025 at 01:00

Altcoin mengalami kesulitan akibat penurunan harga Bitcoin di bawah US$90,000, dan saat akhir pekan mendekat, kemerosotan ini bisa berlanjut. Namun, beberapa token kripto berhasil menemukan cara keluar dari ketergantungan pada BTC dengan bergantung pada faktor lain untuk mencatat kenaikan harga.

BeInCrypto telah menganalisis tiga altcoin yang mungkin akan mengalami perubahan akhir pekan ini, entah itu ke arah yang lebih baik atau lebih buruk.

Starknet (STRK)

STRK naik 66% selama minggu lalu setelah Anchorage Digital mengaktifkan staking Bitcoin di Starknet, menarik perhatian investor. Langkah ini meningkatkan permintaan untuk STRK dan menunjukkan kepercayaan yang meningkat.

Garis EMA menunjukkan bahwa STRK mendekati Golden Cross, sinyal bullish secara historis. Jika di konfirmasi, pola ini bisa memicu reli baru, memungkinkan harga menembus resistance US$0,252. Momentum berkelanjutan bisa membawa STRK menuju level US$0,300 seiring dengan meningkatnya tekanan beli.

Mau wawasan token lebih banyak seperti ini? Langganan Newsletter Harian Kripto Editor Harsh Notariya di sini.

Analisis Harga STRK.
Analisis Harga STRK | Sumber: TradingView

Jika investor mulai mengambil keuntungan dan momentum bullish memudar, STRK bisa kehilangan jalur naiknya. Penurunan bisa membawa harga menuju US$0,195 atau bahkan US$0,136, menghilangkan pandangan bullish. Permintaan yang melemah dan perubahan sentimen akan meningkatkan risiko koreksi lebih dalam.

(SOON)

SOON telah turun 67% minggu ini dan sekarang di perdagangkan di US$0,88 setelah kehilangan level support penting US$1,00. Tekanan bearish meningkat karena 15,21 juta SOON senilai lebih dari US$13,4 juta akan di buka akhir pekan ini, meningkatkan pasokan dan membebani sentimen.

Pasokan yang masuk ini, di tambah dengan Parabolic SAR yang menunjukkan tren turun, dapat memperkuat tekanan jual. Jika momentum lebih melemah, SOON bisa jatuh di bawah US$0,76 dan meluncur menuju US$0,47. Penurunan semacam itu akan memperdalam kerugian dan menyoroti kondisi pasar yang rapuh untuk altcoin ini.

Analisis Harga SOON.
Analisis Harga SOON | Sumber: TradingView

Jika investor memandang penurunan ini sebagai peluang beli, SOON mungkin bangkit dari zona support US$0,76. Pemulihan dapat mendorong harga di atas US$1,04 dan melanjutkan hingga US$1.39 atau lebih tinggi. Gerakan ini akan membantu membalikkan kerugian terbaru dan membatalkan pandangan bearish.

Wiki Cat (WKC)

WKC muncul sebagai salah satu meme coin yang paling kuat minggu ini, di perdagangkan di US$0.000000000103. Meskipun harganya kecil, token ini mempertahankan kapitalisasi pasar US$51 juta dan lebih dari 151.600 holder, menunjukkan dukungan komunitas yang kuat dan keterlibatan jaringan yang berkelanjutan.

WKC telah naik 52% selama seminggu terakhir, di dukung oleh fundamenta yang membaik. Indikator Squeeze Momentum membentuk sebuah squeeze saat momentum bullish terbangun. Sebuah breakout volatilitas bisa mendorong harga melampaui resistance US$0.000000000126 dan menggerakkan reli menuju US$0.000000000151 jika pembeli mempertahankan kontrol.

Analisis Harga WKC.
Analisis Harga WKC | Sumber: TradingView

Jika momentum bullish melemah, WKC bisa gagal mempertahankan keuntungannya. Penurunan di bawah support US$0.000000000099 bisa membawa harga menuju US$0.000000000076. Gerakan seperti ini akan membatalkan setup bullish dan menghapus sebagian besar pertumbuhan terbaru.

Bagaimana pendapat Anda tentang analisis dan prediksi altcoin di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Harga Zcash (ZEC): Breakout VS Sell-Off. Apa Target Berikutnya?

22 November 2025 at 13:49

Harga Zcash (ZEC) bergerak stabil selama 24 jam terakhir, meskipun hampir US$2 miliar dari posisi kripto dilikuidasi selama penjualan besar-besaran. Ini membuat ZEC menjadi salah satu dari sedikit koin yang bertahan di tengah penurunan pasar secara keseluruhan. Simak Analisa Harga Zec Berikut.

ZEC masih naik lebih dari 27% dari minggu ke minggu, namun breakout berikutnya belum dijamin, kecuali harga melewati satu hambatan penting.

Sinyal Momentum Ungkap Kemenangan Sell-Off, Namun Risiko Belum Hilang

Pada grafik 12 jam, Zcash terus bergerak di dalam saluran naik. Garis tren atas hanya memiliki dua titik sentuhan, jadi bisa break dengan mudah jika momentum meningkat. Namun teori breakout menemui beberapa masalah selama penjualan besar-besaran, terutama dipimpin oleh tiga indikator kunci.

On-Balance Volume (OBV) menunjukkan apakah permintaan sebenarnya mendukung harga. Antara 19 dan 20 November, harga membentuk titik rendah yang lebih tinggi, namun OBV membentuk titik rendah yang lebih rendah.

Divergensi bearish semacam itu melemahkan sebuah tren. OBV menyentuh support saluran pada 20 November dan terpantul, menghindari keruntuhan yang lebih dalam. Tetapi ZEC perlu OBV bergerak di atas 10,09 juta untuk mengonfirmasi permintaan yang lebih kuat.

Zcash Volume Returning
Volume Zcash Kembali | Sumber: TradingView

Chaikin Money Flow (CMF), yang melacak aliran dana besar, telah menurun sejak 7 November, yang menjelaskan mengapa ZEC gagal menembus puncak saluran naik.

CMF sempat melintasi di atas nol pada 14 November dan membantu memicu lonjakan saat reli. Indikator sekarang kembali di atas garis nol. Namun, pergerakan di atas 0,02 akan menjadi konfirmasi yang lebih kuat bahwa aliran dana telah pulih.

Big Money Re-Enters
Uang Besar Masuk Kembali | Sumber: TradingView

Indikator momentum Relative Strength Index (RSI) menambahkan risiko utama.

Antara 10 dan 16 November, harga Zcash membuat titik tinggi yang lebih tinggi, tetapi RSI membuat titik tinggi yang lebih rendah. Divergensi bearish tersebut menunjukkan momentum yang memudar saat harga Zcash naik.

RSI Hitting Zcash Price In The First Place
RSI Menyentuh Harga Zcash | Sumber: TradingView

Inilah saat ketika bear sempat mengambil alih, dan ini sejalan dengan kelemahan OBV dan CMF. Sekarang RSI bergerak bersama harga lagi, menunjukkan dukungan momentum kembali. Itulah sebabnya Zcash “nyaris” menang melawan penjualan besar-besaran daripada berbalik ke koreksi yang lebih dalam.

Level Harga Zcash Menunjukkan Perang Breakout Masih di Depan

Tingkat harga Zcash sekarang menentukan apakah bull dapat mengendalikan perang breakout.

Hambatan utama pertama adalah US$766, target breakout pertama. Ini adalah zona ekstensi berbasis tren di mana ZEC macet sebelumnya. Melewati US$766 akan menunjukkan perubahan momentum yang nyata.

Jika ZEC melampaui US$766, target kunci berikutnya adalah US$978. Tingkat ini juga mewakili kemungkinan breakout dari saluran naik itu sendiri. Pergerakan bersih di atas US$978 akan membuka jalan menuju harga empat digit.

Zcash Price Analysis
Analisis Harga Zcash | Sumber: TradingView

Di sisi lain, US$635 adalah support pertama. Kehilangannya akan mengekspos US$555. Penurunan di bawah US$555 akan mendorong ZEC keluar dari saluran naik dan mengubah tren menjadi netral. Di sinilah indikator kekuatan bull-bear penting.

Indikator kekuatan bull-bear membandingkan harga dengan nilai tren dasar untuk menunjukkan siapa yang mengendalikan kekuatan jangka pendek. Pasca divergensi RSI (10–16 November), bear sempat mengambil alih, mencocokkan koreksi di pertengahan saluran.

Tetapi indikator ini telah kembali ke zona positif sekarang, yang berarti bull memegang kendali lagi. Karena bull sekarang memimpin pada indikator kekuatan bull-bear, perang breakout meningkat di atas US$766. Jika harga Zcash menembus US$766 sementara kekuatan bull-bear tetap positif, Zcash mendapatkan kesempatan nyata untuk menyerang US$978, level breakout kunci yang akan menentukan langkah selanjutnya dari tren.

Bagaimana pendapat Anda tentang analisis dan prediksi Zcash (ZEC) di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Pemulihan Harga Tertunda, XRP Menunjukkan Sinyal Dasar.

21 November 2025 at 21:00

Harga XRP di perdagangkan mendekati US$1,90, turun sekitar 9% dalam 24 jam terakhir dan memperpanjang penurunannya selama 30 hari ke sekitar 19%. Beberapa sinyal dasar muncul, terutama dari holder jangka pendek.

Tapi harga XRP masih terlihat jauh dari pemulihan. Artikel ini menjelaskan mengapa rebound belum terjadi.

Kapitulasi Jangka Pendek Telah Muncul, Namun Pemulihan Belum Ada

Holder jangka pendek NUPL, yang mengukur laba atau rugi tak terwujud bersih, telah turun ke –0,30, pembacaan terendah tahun ini. Level ini menandakan kapitulasi, fase di mana sebagian besar pembeli terbaru mengalami kerugian dan terpaksa keluar atau secara emosional tersingkir.

Sinyal dasar lokal XRP sebelumnya seperti ini telah menyebabkan rebound yang bersih.

Pada bulan April, NUPL turun ke –0,13 dan XRP memantul kembali.

Pada bulan Juni, NUPL turun ke –0,15 dan XRP kembali memantul.

Key Bottoming Signal
Sinyal Dasar Kunci: Glassnode

Kali ini, meskipun membaca lebih dalam pada kapitulasi, XRP masih menurun. Elemen yang hilang berasal dari data koin yang di habiskan.

Koin yang Di belanjakan Menunjukkan Puncak Kapitulasi Belum Sepenuhnya Terjadi

Metode usia koin yang di habiskan menunjukkan berapa banyak koin XRP dari berbagai kelompok usia yang di pindahkan. Ketika koin yang di habiskan meningkat sementara harga turun, itu menunjukkan tekanan kapitulasi yang nyata. Metode ini tidak hanya mencakup holder jangka pendek saja dan mungkin juga menunjukkan seberapa agresif holder jangka panjang dan menengah memindahkan XRP.

Contoh yang kuat terjadi pada awal bulan ini.

Antara tanggal 2 dan 5 November, harga turun dari US$2,54 ke US$2,15. Selama periode yang sama, koin yang di habiskan meningkat dari 20,32 juta menjadi 104,85 juta. Ini adalah peningkatan sekitar 416%, yang menandakan peristiwa kapitulasi yang jelas. Itu memastikan pembentukan dasar lokal pada 5 November.

XRP Coins Keep Moving During The Dip
Koin XRP Terus Bergerak Saat Penurunan: Santiment

Struktur saat ini, koin bergerak saat harga terkoreksi, serupa namun jauh lebih kecil.

Karena 112% jauh di bawah lonjakan 416% sebelumnya, fase pembersihan mungkin belum selesai. Jika koin yang di habiskan terus naik menuju level awal November, harga XRP mungkin mengalami penurunan lebih lanjut sebelum dasar akhir terbentuk.

Penghapusan yang belum lengkap ini menjelaskan mengapa pembacaan kapitulasi jangka pendek belum memicu pemulihan hingga kini. Dan mengapa beberapa penurunan harga XRP lebih lanjut mungkin menunggu.

Level Harga XRP Menunjukkan Satu Zona Penurunan Lagi

XRP berada dekat US$1,95, sebagai support penting. Kehilangan level ini membuka zona selanjutnya di dekat US$1,57, yang bisa menyoroti dasar XRP terakhir jika kapitulasi berlanjut. Harga saat ini berada di bawah support, namun untuk konfirmasi breakdown, di butuhkan penutupan harian yang jelas di bawah US$1,95.

Satu risiko lagi muncul di grafik. Rata-rata pergerakan eksponensial (EMA) 100 hari bergerak lebih dekat ke rata-rata 200 hari. Jika 100 bergerak di bawah 200, trader menganggapnya sebagai crossover bearish. Dan itu bisa menjadi pemicu koreksi jangka pendek yang lebih besar.

Analisis Harga XRP: TradingView

Rata-rata pergerakan eksponensial (EMA) memberikan bobot lebih pada harga terbaru, sehingga bereaksi lebih cepat daripada rata-rata pergerakan sederhana dan membantu memastikan tekanan jangka pendek.

Agar harga XRP menunjukkan kekuatan awal, harus terlebih dahulu merebut kembali US$2,08, di ikuti oleh US$2,26. Itu akan membatalkan tren bearish jangka pendek.

Bagaimana pendapat Anda tentang analisis XRP di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Lanskap Pasar Prediksi: Sentralisasi vs. Protokol Permissionless

19 November 2025 at 22:46

Pasar prediksi, yang awalnya eksperimen nisbi, kini telah berkembang menjadi instrumen keuangan yang signifikan. Platform ini, di mana peserta berdagang berdasarkan hasil dari peristiwa yang akan datang, menarik perhatian besar karena kemampuannya yang telah terbukti lebih akurat dibanding jajak pendapat tradisional dan komentator, terutama untuk hasil politik dan ekonomi kritis. Kenaikan popularitas ini didorong oleh keinginan individu untuk memanfaatkan pengetahuan mereka demi keuntungan serta obsesinya budaya yang lebih luas terhadap data real-time dan hasil di masa depan, yang menyebabkan ratusan juta dan terkadang miliaran US$ mengalir melalui pasar ini setiap minggunya.

Keberhasilan industri ini telah memvalidasi permintaan multi-miliar US$. Lingkungan saat ini terutama dibentuk oleh duopoli, Kalshi dan Polymarket. Kedua platform ini, meskipun nampaknya bersaing langsung, mewakili dua pendekatan berbeda di pasar yang sama. Kalshi diposisikan sebagai exchange yang diatur, sementara Polymarket adalah marketplace terdesentralisasi dan native kripto terdepan. Seorang penantang baru, Rain, baru-baru ini muncul, dibentuk dengan arsitektur yang berbeda secara permissionless untuk mengatasi keterbatasan struktural dari pemain lama.

Perbandingan ini mengkaji tiga platform terkemuka ini, Kalshi, Polymarket, dan Rain, dengan fokus pada empat area inti: skalabilitas dan likuiditas, resolusi hasil dan kepercayaan, pengalaman pengguna dan aksesibilitas, serta ketegangan mendasar antara desentralisasi dan sentralisasi.

Kendala Sentral: Likuiditas Penciptaan Pasar

Sementara industri pasar prediksi sering kali berfokus pada metrik seperti volume perdagangan dan pengguna aktif, penghalang sebenarnya untuk pertumbuhan masif adalah kemacetan struktural yang dikenal sebagai “Market-Creation Liquidity”. Ini merujuk pada kecepatan, biaya, dan aksesibilitas bagi siapa pun untuk menciptakan pasar yang dapat diperdagangkan. Model dominan saat ini, Kalshi dan Polymarket, beroperasi di bawah model “penerbit”, bertindak sebagai penjaga gerbang, yang membatasi kemampuan mereka untuk sepenuhnya mengembangkan skala.

Kalshi: Hambatan Regulasi

Posisi pasar Kalshi didefinisikan oleh pendekatannya yang memprioritaskan kepatuhan. Sebagai platform sentralisasi berbasis di AS, ia sepenuhnya diatur oleh CFTC sebagai Pasar Kontrak Terdaftar. Kejelasan regulasi ini memberinya akses ke lembaga keuangan tradisional, pengaman kelembagaan, dan pengguna ritel berbasis fiat yang memprioritaskan kepastian.

Namun, kerangka regulasi ini memberlakukan “Kemacetan Regulasi”. Proses ini untuk mendata jenis pasar baru adalah fungsi hukum yang memakan waktu lama, bukan hanya masalah teknis, karena modelnya pada dasarnya memerlukan izin dari regulator. Contoh penting adalah penolakan awal CFTC terhadap proposal Kalshi untuk kontrak berbasis pemilu, menganggapnya sebagai “perjudian,” yang mengakibatkan gugatan yang mahal melawan regulatornya sendiri untuk akhirnya mendaftarkan pasar tersebut.

Akibatnya, Kalshi secara struktural dibatasi hanya dapat mendata sejumlah kecil acara pasar dengan volume tinggi yang berskala luas, yaitu “kepala” dari kurva permintaan. Fokusnya terbatas pada pasar yang cukup menguntungkan untuk membenarkan biaya hukum dan lobi yang besar, seperti olahraga utama atau data ekonomi. Pertumbuhan platform dibatasi secara signifikan oleh kecepatan sistem pengadilan, saat ia menavigasi pertarungan hukum yang sedang berlangsung mengenai kontrak olahraganya di berbagai negara bagian AS. Likuiditas Penciptaan Pasar (Market-Creation Liquidity) miliknya hampir nol, karena diatur oleh hukum.

Polymarket: Penghambat Manusia

Polymarket, yang mewakili jiwa desentralisasi, adalah pasar prediksi terbesar di dunia untuk native kripto. Dikenal dengan transparansi on-chain, pengelolaan dana sendiri, serta menghasilkan volume besar dalam acara politik, budaya, dan kripto.

Terlepas dari pencitraan desentralisasinya dan mekanisme on-chain, secara arsitektural Polymarket adalah “layanan berizin,” bukan protokol permissionless sepenuhnya. Dokumentasi resminya mengkonfirmasi bahwa pasar diciptakan oleh tim internalnya dengan masukan dari komunitas, yang mengungkapkan “Kemacetan Manusia”. Kesuksesannya bergantung pada penilaian editorialnya, yang beroperasi lebih seperti perusahaan media.

Model ini secara inheren tidak dapat diukur; menskalakan jumlah pasar memerlukan peningkatan proporsional dari staf kurasinya. Meski volume mengesankan (38.270 pasar baru dalam satu bulan puncak) dihasilkan oleh tim terpusat, ini hanyalah sebagian kecil dari potensi sistem yang benar-benar user-generated dan permissionless. Likuiditas Penciptaan Pasar (Market-Creation Liquidity) Polymarket dianggap rendah dan terkurasi, karena izin oleh tim.

Rain: Pendekatan Platform Permissionless

Rain, dibangun dengan fokus pada skalabilitas melalui desain automated market-maker (AMM) dan lintas chain, adalah protokol yang lebih baru dirancang khusus untuk memecahkan “Krisis Likuiditas Penciptaan Pasar”. Arsitekturnya mewakili pergeseran dari model “penerbit” ke model “platform” sejati.

Fitur utama Rain adalah struktur permissionless: siapa pun bisa membuat pasar. Ini bertujuan untuk menangkap “Ekor Panjang Probabilitas,” sebuah konsep di mana nilai agregat dari jutaan produk niche yang permintaannya rendah menandingi nilai dari beberapa “kesuksesan”. Sementara para pemain lama bersaing memperebutkan “kepala” (misalnya, pemilu presiden, olahraga besar), Rain menargetkan alam semesta hampir tak terbatas dari acara niche yang penting bagi komunitas atau bisnis tertentu, seperti tenggat waktu proyek, masalah GitHub, atau pemungutan suara internal DAO. Nilai platform dimaksudkan berasal dari volume perdagangan agregat jutaan pasar niche yang mustahil diciptakan di platform yang ada.

Arsitektur ini juga memperkenalkan dua tipe pasar berbeda: Pasar Publik (terlihat untuk semua) dan Pasar Pribadi (memerlukan kode untuk masuk). Kemampuan Pasar Pribadi ini diposisikan sebagai kategori produk baru, mengubah pasar prediksi menjadi alat koordinasi perusahaan yang aktif. Sebagai contoh, seorang CEO dapat membuat pasar insentif pribadi yang didukung secara finansial untuk tenggat waktu pengiriman produk tim teknik, sebuah pasar B2B yang tidak dapat dilayani oleh Kalshi dan Polymarket.

Kepercayaan dan Keputusan Hasil

Resolusi hasil, mekanisme untuk menentukan hasil nyata, adalah variabel kepercayaan yang paling penting untuk pasar prediksi.

Adjudikasi Terpusat (Kalshi)

Kalshi bergantung pada penilaian tradisional dan terpusat, sesuai dengan aturan exchange dan pengawasan regulasi. Tim internalnya, terikat oleh aturan CFTC, bertindak sebagai “arbiter terpusat” atau oracle. Pendekatan ini menawarkan kejelasan, kecepatan, dan rekur hukum bagi pengguna.

Risiko utama, bagaimanapun, adalah “titik kegagalan tunggal” yang bisa menjadi bencana. Kekuasaan atas kata akhir berada pada operator dan rekan regulasinya. Ini bukan hanya risiko teknis tetapi juga politis eksistensial, karena otoritas platform didelegasikan oleh CFTC dan dapat dicabut oleh administrasi politik baru atau putusan pengadilan, yang berpotensi membekukan modal. Untuk pengguna institusi, trade-off ini sering bisa diterima, namun bagi yang lain, ini menimbulkan ketakutan penyalahgunaan oleh entitas terpusat. Selain itu, model human-in-the-loop ini memperkuat batasan platform dan tidak dapat diukur untuk “ekor panjang” dari pasar.

Decentralized Oracles (Polymarket)

Polymarket memanfaatkan transparansi blockchain, oracle terdesentralisasi, dan protokol sengketa untuk membuat hasil dapat diaudit. Mekanisme resolusi intinya bergantung pada Optimistic Oracle dari UMA, model “trust-by-default” di mana jawaban diusulkan dan dianggap benar kecuali ada sengketa. Sistem ini mengurangi ketidakterbukaan tetapi memerlukan desain oracle yang kuat dan rentan terhadap manipulasi dalam skenario likuiditas rendah.

Insiden profil tinggi mengungkapkan adanya kerentanan ketika seorang penyerang dengan kepemilikan besar token US$UMA berhasil memanipulasi suara tata kelola untuk memaksa hasil yang tidak benar secara faktual. Insiden ini menunjukkan konflik kepentingan di mana holder token (pemilih) juga dapat menjadi peserta pasar (bettor). Sebagai tanggapan, transisi UMA ke model baru melibatkan pengabaian resolusi permissionless dan menciptakan “daftar putih proposer berpengalaman,” yang secara efektif mere-sentralisasi mekanisme resolusi. Langkah ini mengorbankan vektor serangan tata kelola untuk risiko sentralisasi dan kolusi yang baru.

The AI-Augmented Hybrid (Rain)

Model Rain bertujuan menggabungkan transparansi dengan kecepatan dengan menghilangkan penjaga gerbang manusia. Usulnya untuk hasil yang adil memanfaatkan AI untuk transparansi tambahan sambil mempertahankan desentralisasi. Sistem ini berfokus pada resolusi terotomatisasi di dalam chain yang didukung oleh oracle algoritmik, sistem konsensus dari beberapa model AI.

Sistem hibrida multi-tahap Rain dirancang untuk skalabilitas dan keamanan.

  • Resolusi Awal. Untuk Pasar Publik, pembuat atau AI Oracle dapat dipilih sebagai penyelesai awal. AI Oracle dirancang untuk hasil yang murah, tidak memihak, dan berbasis data. Untuk Pasar Privat, pembuat menyelesaikan hasilnya (misalnya, CEO menyelesaikan pasar internal perusahaan mereka).
  • Mekanisme Sengketa. Setelah resolusi awal, “Window Sengketa” dibuka. Peserta mana pun dapat mengajukan sengketa dengan memposting kolateral, taruhan ekonomi yang mencegah penyalahgunaan. Seorang hakim AI kemudian menyelidiki sengketa dan dapat mengubah resolusi. Jika pihak yang kalah mengescalasi sengketa lebih lanjut, sengketa tersebut diperiksa oleh “oracle manusia terdesentralisasi” untuk keputusan akhir yang mengikat.

Arsitektur ini menyediakan cara terotomatisasi yang dapat diskalakan untuk menyelesaikan jutaan pasar “ekor panjang” publik melalui AI oracle. Sistem sengketa berfungsi sebagai benteng yang didorong oleh insentif ekonomi, mirip dengan sistem optimistis tetapi dengan benteng manusia terdesentralisasi yang kuat, bukan suara token yang telah terbukti dapat dimanipulasi.

Kesimpulan

Industri pasar prediksi telah divalidasi oleh “Penjaga Lama” Kalshi dan Polymarket, membuktikan adanya permintaan miliaran dollar sekaligus mengungkap batas struktural mereka. Mereka berfungsi sebagai layanan dan penerbit, masing-masing dibatasi oleh penjaga gerbang hukum dan manusia. Peluang pertumbuhan 1000x di sektor ini tidak akan ditemukan dalam pertarungan atas beberapa pasar “kepala” yang sama. Sebaliknya, ini akan ditemukan dalam inovasi permissionless dari “Ekor Panjang Probabilitas”. Nilai sebenarnya terletak bukan pada meramalkan satu pemilu presiden, tetapi pada meramalkan sepuluh juta tenggat waktu proyek, kedatangan rantai pasokan, dan pemungutan suara komunitas yang membentuk “ekor panjang” yang belum ditemukan dari ekonomi kita. Menangkap masa depan ini membutuhkan protokol yang dibangun di atas tiga pilar: pembuatan permissionless, resolusi yang dapat diskalakan melalui mekanisme seperti oracle yang didukung AI, dan fitur asli ekor panjang seperti pasar privat. Evolusi ruang ini menandai transisi lebih dari sekadar tempat perdagangan lainnya, ini adalah platformisasi prediksi itu sendiri.

Token Unlock Perlu Diperhatikan Minggu Ketiga November 2025

18 November 2025 at 09:00

Jutaan token akan masuk ke pasar kripto minggu ini. Terutama, tiga ekosistem utama; LayerZero (ZRO), SOON (SOON), dan YZY (YZY) yang akan merilis pasokan yang sebelumnya terkunci.

Unlock ini mungkin menyebabkan volatilitas pasar serta memengaruhi pergerakan harga dalam jangka pendek. Berikut adalah rincian yang perlu di perhatikan di setiap proyek.

1. LayerZero (ZRO)

  • Tanggal Unlock: 20 November
  • Jumlah Token yang Akan Di unlock: 25,71 juta ZRO (2,57% dari Total Supply)
  • Pasokan Beredar Saat Ini: 198,25 juta ZRO
  • Total Supply: 1 miliar ZRO

LayerZero adalah protokol interoperabilitas yang di rancang untuk menghubungkan berbagai blockchain. Hal ini dapat memungkinkan komunikasi lintas chain yang lancar agar dApps dapat berinteraksi di berbagai blockchain tanpa jembatan tradisional.

Tim ini akan merilis 25,71 juta token pada 20 November, dengan nilai sekitar US$36,76 juta. Jumlah ini mencakup 7,29% dari suplai yang di rilis.

ZRO Crypto Token Unlock in November
Unlock Token Kripto ZRO di Bulan November | Sumber: Tokenomist

LayerZero akan menyalurkan 13,42 juta altcoin kepada mitra strategis. Kontributor inti akan mendapatkan 10,63 juta ZRO. Terakhir, 1,67 juta ZRO adalah untuk token yang di persembahkan kembali oleh tim.

2. SOON

  • Tanggal Unlock: 23 November
  • Jumlah Token yang Akan Di unlock: 15,21 juta SOON (1,54% dari Total Supply)
  • Pasokan Beredar Saat Ini: 281,1 juta SOON
  • Total Supply: 984,1 juta SOON

SOON adalah Rollup Solana Virtual Machine (SVM) berperforma tinggi, yang di rancang untuk menerapkan Super Adoption Stack. Ini mencakup tiga komponen utama: SOON Mainnet, SOON Stack, dan InterSOON.

Jaringan ini akan mengunlock 15,21 juta SOON pada 23 November. Jumlah ini mencakup 4,33% dari suplai yang di rilis serta bernilai US$28,29 juta.

SOON Crypto Token Unlock in November
Unlock Token Kripto SOON di Bulan November | Sumber: Tokenomist

SOON akan mempersiapkan 8,3 juta token untuk airdrop bagi holder non-fungible token (NFT). Mereka akan mendistribusikan 4,17 juta koin untuk ekosistem. Alokasinya adalah 2,22 juta SOON untuk insentif komunitas dan 520,830 token untuk airdrop dan likuiditas.

Baca Juga: Info Dan Analisa Bitcoin Hari Ini: Waspada Koreksi Makin Dalam!

3. YZY

  • Tanggal Unlock: 19 November
  • Jumlah Token yang Akan Di unlock: 37,5 juta YZY (3,75% dari Total Supply)
  • Pasokan Yang Beredar Saat Ini: 129,99 juta YZY
  • Total Supply: 1 miliar YZY

YZY adalah token cryptocurrency yang terkait dengan rapper Ye (dahulu di kenal sebagai Kanye West). Ini adalah bagian dari ekosistem “YZY MONEY” yang lebih luas, yang mencakup token YZY, platform pembayaran bernama Ye Pay, dan Kartu YZY fisik.

Pada 19 November, YZY akan mengunlock 37,5 juta token senilai sekitar US$14,35 juta. Token ini mewakili 12,5% dari pasokan yang beredar. 

YZY Crypto Token Unlock in November
Unlock Token Kripto YZY di Bulan November | Sumber: Tokenomist

Pembukaan kunci lainnya yang menonjol dan dapat di perhatikan investor pada minggu ketiga November mencakup adalah ZKsync (ZK), KAITO (KAITO), ApeCoin (APE)

Bagaimana pendapat Anda tentang token unlock di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Info Dan Analisa Bitcoin Hari Ini: Waspada Koreksi Makin Dalam!

By:Bey
17 November 2025 at 20:00

Info BTC Hari Ini: Analisis Mendalam Bitcoin. Dapatkan Info BTC Hari Ini Sebelum Koreksi Makin Dalam!

Pergerakan ini terperangkap di dalam kanal penurunan paralel yang di tandai oleh garis tren kuning, mengindikasikan tekanan jual yang berkelanjutan. Tri Agung Prasetyo lewat kanal Telegramnya mengatakan bahwa konfirmasi struktural pasar telah di berikan melalui serangkaian Break of Structure (BOS) di level-level kunci. US$103,000 dan US$99,000 menunjukkan pergeseran permanen sentimen pasar dari bullish menjadi bearish. Fokus utama dari mapping ini adalah zona target utama yang kuat. Di apit antara US$92.400 hingga US$88.500, di mana Bitcoin saat ini sedang di tarik untuk mencari likuiditas beli yang potensial.

Integrasi Level Daily Pivot 17 November 2025

Untuk mengukur sentimen harian, level daily pivot sangat penting. Harga BTC/USDT, yang saat ini bergerak di sekitar US$95.829, berada di antara pivot US$94.597 dan resistance 1 di US$96.236. Level R1 berfungsi sebagai resistance kunci jangka pendek; jika gagal di tembus, harga akan berisiko jatuh kembali.

Info BTC Hari Ini Berdasarkan Candle 4H | Trading View

Di sisi support, level penting meliputi support 1 di US$92.587 dan support 3 US$88.938. Level S1 menjadi support harian pertama yang vital, berada hampir bertepatan dengan ambang batas atas zona Target. Sementara itu, S3 sangat penting karena hampir bertepatan dengan batas bawah dari zona target, menjadikannya titik uji kekuatan support fundamental.

Baca Juga: Bitcoin Jatuh Lebih Keras dari Teknologi saat Keterkaitan dengan Nasdaq Menguat dan Skew Berubah Negatif

Skenario Potensial dan Titik Kritis. Waspada Koreksi

Skenario bearish di anggap sebagai jalur yang paling mungkin terjadi. Skenario ini akan terkonfirmasi jika Bitcoin gagal menembus dan bertahan di atas R1 US$96.236 dan sebaliknya kembali jatuh di bawah pivot US$94.597.

Penembusan pivot akan mendorong harga menuju uji kritis di S1 US$92.587. Jika S1 tidak dapat menahan tekanan jual, harga kemungkinan besar akan langsung menuju S3 US$88.938. Zona harga antara US$88.500 dan $88.938 harus dapat menahan selling pressure untuk menghindari penurunan yang lebih dalam di luar cakupan mapping saat ini.

Skenario bullish, atau pembalikan tren, hanya akan menunjukkan tanda-tanda awal jika harga berhasil menembus dan bertahan di atas R1, dengan target korektif berikutnya di R2 US$98.246. Namun, perlu di tekankan bahwa perubahan tren yang valid hanya akan terwujud jika harga berhasil keluar dari kanal penurunan 4-jam dan menembus kembali di atas R3 US$99.885.

Secara keseluruhan, trader di sarankan untuk berhati-hati, memprioritaskan peluang short selama harga tetap berada di bawah R1 dan di dalam kanal penurunan yang berlaku. Waspada koreksi makin dalam.

Bagaimana pendapat Anda tentang analisis dan prediksi harga Bitcoin di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

European Blockchain Convention 2025: Momen Kedewasaan Eropa

11 November 2025 at 15:18

Barcelona, pertengahan Oktober 2025 — dua hari, dua panggung, lebih dari 5.000 peserta. Yang dimulai sebagai pertemuan kecil kini menjadi acara aset digital terkemuka di Eropa — European Blockchain Convention (EBC).

Di tengah kecepatan kota yang cepat dan aula yang cerah di CCIB, para bankir, pendiri, pengembang, regulator, dan investor mendiskusikan sektor yang tidak lagi bereksperimen — namun membangun.

What a week it was in Barcelona! Relive the highlights of European Blockchain Convention 11 🎬

📊 5,000+ attendees from 60+ countries
🎤 250+ speakers
🤝 200+ sponsors & exhibitors
💬 1,000+ 1:1 meetings
🍹 Side events, startup battles & after-parties

A massive THANK YOU to… pic.twitter.com/JtrdbJuj0q

— European Blockchain Convention (@EBlockchainCon) October 28, 2025

Ekosistem dalam Fase Pertumbuhannya

EBC tahun ini menandai industri yang semakin dewasa. Acara dibuka pada 15 Oktober dengan malam jaringan di CDLC (Carpe Diem Lounge Club), sebelum konferensi utama berlangsung pada 16–17 Oktober dengan lebih dari 40 panel, diskusi berapi-api, dan pidato utama.

Diskusi mencerminkan keseimbangan antara regulasi dan inovasi di Eropa, antara arsitektur keuangan dan infrastruktur digital. 

Tokenisasi, stablecoin, kustodi, MiCA, DeFi, AI, dan modal institusi mendominasi agenda, serta tema baru seperti blockchain untuk energi, manajemen data, dan identitas digital.

Lebih dari 400 pembicara bergabung dari OKX, Bitpanda, Ripple, Standard Chartered, Morgan Stanley, Société Générale, ION Group, Galaxy Digital, Chainlink, Polygon, Fireblocks, Bitget, Animoca Brands, The Sandbox, dan FC Barcelona. 

Kombinasi antara regulator, bankir, dan manajer dana menunjukkan pergeseran blockchain dari topik khusus menjadi bagian dari dialog ekonomi Eropa.

Stablecoins are becoming the backbone of modern finance 🏦

At #EBC11, leaders from banking, legal, and crypto infrastructure discussed how regulation, innovation, and adoption are shaping the next phase of digital money.

🎙️ Speakers:
🔹 Emma Laundriault, Product Lead – Deposit… pic.twitter.com/kkbyiTaelJ

— European Blockchain Convention (@EBlockchainCon) November 6, 2025

Dari Visi Menuju Implementasi

Barcelona berfungsi sebagai titik pemeriksaan kemajuan daripada spekulasi. Berbicara kepada BeInCrypto, Co-founder EBC Victoria Gago berkata:

“Stablecoin benar-benar mendominasi percakapan tahun ini — tidak hanya untuk perdagangan kripto, namun juga untuk pembayaran di seluruh Eropa.”

Peluncuran stablecoin euro yang mematuhi MiCA oleh sembilan bank Eropa yang direncanakan muncul sebagai fokus utama, menandakan dimulainya infrastruktur pembayaran yang berbasis regulasi namun didorong inovasi.

Tokenisasi aset dunia nyata menjadi tema lain yang sering muncul. Laurent Marochini dari Société Générale berkata:

“Apa yang kami bangun bukanlah produk — melainkan arsitektur bisnis baru.”

Bersama Andrea Pignataro dari ION Group, dia menekankan bahwa Eropa bergerak melampaui bukti konsep menuju integrasi nyata aset digital ke dalam sistem keuangan. 

MiCA telah membawa kejelasan regulasi — sekarang fokusnya beralih pada eksekusi dan model bisnis.

Adopsi Institusi Makin Cepat

Partisipasi institusional menjadi tema unggulan. Salah satu panel yang paling banyak dihadiri membahas tresuri Bitcoin perusahaan saat perusahaan mengintegrasikan aset digital ke dalam neraca.

Sander Anderson, Co-founder dan CEO H100 Group, berkata:

“Sekarang Anda mendapatkan eksposur Bitcoin dengan semua hasil di masa depan secara gratis — itu sangat menarik bagi alokator besar.”

Joaquin Sastre Ibañez dari Börse Stuttgart Digital menggambarkan posisi Eropa sebagai:

“Bitcoin pertama, mungkin ETH kedua” — hati-hati tapi berkomitmen.

Kantor keluarga dan manajer dana menggambarkan kripto sebagai strategi diversifikasi, bukan taruhan spekulatif. Percakapan telah bergeser dari ideologi ke kesiapan operasional dan kepercayaan regulasi.


Web3 Menjadi Infrastruktur Budaya

EBC juga menyoroti konvergensi budaya blockchain. Dalam sebuah panel yang menampilkan Sebastien Borget (The Sandbox), Robbie Young (Animoca Brands), Diego Borgo, dan Jordi Mompart (FC Barcelona), para pembicara membahas bagaimana Web3 memungkinkan interaksi langsung antara merek dan penggemar.

“Web2 adalah kami mengatakan kepada Anda apa itu. Web3 adalah Anda mengangkat tangan dan menjadi bagian darinya,” ujar Borgo.

Mompart menambahkan:

“Kami memiliki lima kali lebih banyak penggemar di Indonesia daripada di Spanyol — kami harus berbicara kepada mereka dalam bahasa mereka sendiri.”

Di berbagai industri, blockchain mendefinisikan ulang kepemilikan, keterlibatan, dan komunitas — menggantikan model pemasaran tradisional dengan ekosistem yang digerakkan oleh partisipasi.

Bisnis, Networking, dan Momentum

Di luar panggung utama, organisasi acara mencerminkan kematangannya. Buy-Side Breakfast menyatukan investor institusi untuk membahas pasar stablecoin dan tokenisasi. 

Beach Run Networking dan berbagai acara sampingan di sepanjang pantai Barcelona menciptakan peluang kerjasama.

EBC 2025 membuktikan bahwa acara ini tidak hanya lagi sekadar acara jaringan — acara ini telah berkembang menjadi platform bisnis yang berfungsi di mana kemitraan terbentuk.

What a night to remember! 🌃🥂

One week ago, we wrapped up the first day of EBC11 with the Official Afterparty powered by @GoMining_token, in collaboration with @DEXTForceFest.

Good vibes, great views, and even better company.

Were you there? Tag your crew and share your… pic.twitter.com/2IiGYssJhR

— European Blockchain Convention (@EBlockchainCon) October 24, 2025

Membangun Jembatan Eropa

Bagi Co-CEO dan Co-founder Victoria Gago, transformasi ini bersifat simbolis:

“Orang-orang tidak hanya belajar lagi — mereka sedang merundingkan kesepakatan, membentuk kemitraan, dan membangun infrastruktur nyata.”

Dari 500 peserta pada tahun 2018 menjadi lebih dari 5.000 pada tahun 2025, EBC telah menjadi jembatan antara keuangan tradisional dan inovasi, antara Eropa dan panggung global.

“Eropa mungkin lebih lambat, tapi kami sedang membangun fondasi yang akan bertahan selama satu dekade,” ujar Gago.

Dengan Forum Aset Digital yang berkembang ke London dan Abu Dhabi pada tahun 2026, pengaruh EBC terus tumbuh sambil tetap mempertahankan akar Eropanya.

Momen Percaya Diri Eropa

Setelah dua hari yang padat, pesannya jelas: Eropa telah menemukan langkahnya. EBC 2025 menunjukkan sebuah wilayah yang merintis jalannya sendiri — memprioritaskan regulasi, kepercayaan, dan arsitektur jangka panjang daripada hiruk-pikuk atau kecepatan.

Saat Gago merenungkan:

“Industri ini telah memberi saya begitu banyak — menjadi bagian dari evolusinya adalah kehormatan yang tak terungkapkan dengan kata-kata.”

Konvensi Blockchain Eropa 2025 lebih dari sekadar acara — ini mencerminkan kemajuan Eropa: terstruktur, pragmatis, dan yakin akan masa depannya. Eropa tidak lagi memperdebatkan potensi blockchain. Eropa sudah membangunnya.

Ledger Incar IPO di New York saat Permintaan Hardware Wallet Meningkat Tajam

10 November 2025 at 09:12

Produsen dompet perangkat keras cryptocurrency Prancis Ledger dilaporkan sedang menjajaki IPO di New York atau putaran penggalangan dana.

Sementara permintaan untuk solusi self-custody meningkat di tengah meningkatnya pencurian aset digital, langkah tersebut menandakan meningkatnya kepercayaan pada potensi monetisasi sektor ini.

Waktu Pasar Mencerminkan Dinamika Siklus Kripto

Eksplorasi IPO Ledger datang ketika sektor dompet perangkat keras mengalami momentum baru. Kekhawatiran keamanan dan pergeseran peraturan mendorong pertumbuhan ini. Data industri menunjukkan $2,17 miliar dalam mata uang kripto dicuri selama paruh pertama tahun 2025, melampaui total untuk tahun 2024.

🚨Crypto crime is rising fast, bad actors now spend 14x higher fees to stay hidden

Report By @chainalysis

Crypto Theft in 2025 (So Far)
-> $2.17 Billion Stolen by Mid-July 2025
– > Already more than all of 2024

Major Hack: Bybit (North Korea-backed)
–> $1.5 billion stolen… pic.twitter.com/QxFwoxEhYa

— Kashif Raza (@simplykashif) July 18, 2025

Waktunya juga sejalan dengan pemulihan pasar kripto yang lebih luas. Itu terjadi di tengah kejelasan peraturan yang diantisipasi di bawah pemerintahan AS saat ini. Tidak seperti debut Coinbase pada April 2021 di dekat puncak pasar, Ledger tampaknya diposisikan secara berbeda. Perusahaan dapat memanfaatkan adopsi kelembagaan yang berkelanjutan daripada spekulasi ritel.

Penetrasi dompet perangkat keras di antara pemegang mata uang kripto tetap di bawah 15%. Ini menunjukkan perluasan pasar yang dapat dialamatkan secara signifikan seiring dengan normalisasi kepemilikan aset digital.

Keberlanjutan Model Pendapatan di Bawah Pengawasan

Penjualan perangkat keras menghasilkan pendapatan awal bagi perusahaan. Namun, investor kemungkinan akan fokus pada aliran pendapatan berulang dan ekonomi unit Ledger. Perusahaan mengelola sekitar $100 miliar dalam bitcoin di seluruh basis pelanggannya.

Its cold-storage wallets, which keep crypto offline, drove revenue to triple-digit millions, its best year ever.

CEO Pascal Gauthier reveals #Ledger📷 now secures $100B $BTC and may go public in the U.S. pic.twitter.com/0H4yEkj7zJ

— Nayeem Rezvan (@NayeemRezvan) November 9, 2025

Namun memonetisasi hubungan ini di luar pembelian perangkat satu kali menghadirkan tantangan. Langkah baru-baru ini untuk memperkenalkan biaya berbasis transaksi menunjukkan upaya untuk membangun pendapatan seperti langganan. Ini termasuk aplikasi multisig kontroversial yang mengenakan biaya $10 ditambah 0,05% per transaksi. Inisiatif semacam itu telah menghadapi perlawanan masyarakat karena kekhawatiran tentang sentralisasi.

Perusahaan infrastruktur kripto yang diperdagangkan secara publik yang sebanding diperdagangkan pada kelipatan pendapatan 5-8x. Model yang berpusat pada perangkat keras biasanya memerintahkan penilaian yang lebih rendah daripada platform perangkat lunak. Ini berasal dari risiko inventaris dan kompresi margin.

Kemampuan Ledger untuk menunjukkan nilai seumur hidup pelanggan akan sangat penting. Peningkatan perangkat lunak, fitur premium, atau layanan kustodian perusahaan dapat membantu. Faktor-faktor ini kemungkinan akan menentukan selera investor dan kisaran penilaian untuk setiap potensi IPO Ledger di New York.

Tempat New York Menandakan Strategi Akses Modal

Preferensi untuk IPO New York daripada bursa Eropa mencerminkan penilaian pragmatis, meskipun kantor pusat Ledger di Paris secara geografis dekat. Ini mempertimbangkan likuiditas dan komposisi basis investor. Pasar AS saat ini menampung sebagian besar modal institusional yang berfokus pada kripto. ETF Bitcoin sendiri mencatat arus masuk tahunan sebesar $25,9 miliar hingga Oktober 2025.

Ini menunjukkan selera institusional yang berkelanjutan, sedangkan bursa Eropa tidak memiliki kedalaman yang sebanding dalam investor khusus kripto. Mereka juga menderita likuiditas yang terfragmentasi di seluruh bursa nasional.

Daftar AS memberikan penyelarasan mata uang alami untuk bisnis. Perusahaan menghasilkan pendapatan dalam mata uang dolar yang substansial. Ini juga memposisikan Ledger bersama rekan-rekan infrastruktur kripto Amerika. Namun, perusahaan harus menavigasi persyaratan pengungkapan SEC. Evolusi peraturan yang sedang berlangsung mengenai klasifikasi aset digital menambah kompleksitas lebih lanjut. Faktor-faktor ini telah menghalangi beberapa perusahaan fintech Eropa untuk memasuki pasar AS.


Mengeksplorasi Masa Depan: FinTech Global di 2035

7 November 2025 at 21:07

Tahun 2035 bukan sekadar tanggal lain di kalender; ini adalah titik infleksi di mana janji blockchain, Artificial Intelligence, dan lingkungan digital yang imersif sepenuhnya menyatu dengan keuangan tradisional.

Kita bergerak melampaui transaksi digital sederhana menuju sistem ekonomi global yang dapat diprogram, transparan, dan sangat dipersonalisasi. Pertanyaannya tidak lagi jika perubahan ini akan terjadi, tetapi bagaimana itu akan diatur, siapa yang akan mengendalikan jalurnya, dan bagaimana konsumen biasa dapat belajar untuk mempercayai sistem pintar yang mengelola kekayaan mereka.

Untuk mengeksplorasi masa depan ini, kami berbicara dengan para pionir dari ruang kripto dan FinTech, termasuk Monty C. M. Metzger, CEO & Pendiri di LCX.com dan TOTO Total Tokenization; Griffin Ardern, Kepala BloFin Research dan Options Desk; Kevin Lee, CBO dari Gate; Vivien Lin, Chief Product Officer & Kepala BingX Labs; Federico Variola, CEO Phemex; Bernie Blume, Pendiri dan CEO Xandeum, dan Vugar dari Bitget. Kesepakatan mereka? Masa depan bukanlah tentang satu teknologi yang menang, tetapi tentang infrastruktur pintar yang menyatukan model-model yang bersaing.

Perang untuk Dompet Digital: CBDCs vs. Desentralisasi

Medan pertempuran utama untuk masa depan keuangan adalah jalur pembayaran itu sendiri. Apakah dunia akan diatur oleh Central Bank Digital Currencies (CBDCs) yang dikendalikan negara, atau sistem privat terdesentralisasi, seperti stablecoin dan Lightning Network, yang memenangkan perlombaan untuk pembayaran global dan penyelesaian lintas batas?

Konsensus industri sangat menunjukkan bahwa ini tidak akan menjadi permainan zero-sum. Koeksistensi dan interoperabilitas akan menjadi tema utama tahun 2035.

“Pada tahun 2035, saya tidak percaya dunia akan memilih satu sisi. CBDCs dan sistem pembayaran terdesentralisasi akan hidup berdampingan,” jelas Federico Variola, CEO Phemex. Ia menjelaskan pembagian strategisnya: “Pemerintah akan mendukung CBDCs untuk mempertahankan pengawasan dan stabilitas moneter, sementara jaringan terbuka seperti stablecoin dan Lightning akan berkembang di ekonomi yang tak berbatas, ritel, dan didorong oleh Web3.”

Koeksistensi strategis ini dipandang bukan sebagai gencatan senjata, tetapi sebagai dualitas yang diperlukan. Monty C. M. Metzger dari LCX menekankan keniscayaan kedua model ini:

“Dunia tidak akan memilih antara CBDCs dan sistem pembayaran terdesentralisasi, melainkan menggunakan keduanya,” ia mengonfirmasi.

Metzger melanjutkan:

“Pada tahun 2035, kita akan melihat ratusan stablecoin berskala besar beroperasi di bawah kerangka seperti Genius Act, bersamaan dengan Central Bank Digital Currencies yang menyediakan stabilitas moneter. Tetapi transformasi nyata akan datang dari sistem yang menghubungkan mereka. Dunia mendesak memerlukan hub penyelesaian stablecoin global, visi yang LCX gambarkan kembali pada tahun 2018. Masa depan keuangan bukanlah tentang satu model yang menang — ini tentang membangun infrastruktur pintar yang menyatukan mereka.”

Peran Kritis Stablecoin

Sementara CBDCs menawarkan janji stabilitas moneter yang berdaulat dalam format digital, stablecoin dan sistem pembayaran privat memiliki keunggulan struktural signifikan dalam hal adopsi dan kecepatan, terutama dalam perdagangan lintas batas dengan volume tinggi.

Griffin Ardern, Kepala BloFin Research and Options Desk, berpendapat bahwa stablecoin kemungkinan akan menjadi kekuatan dominan dalam transaksi lintas batas:

“Alasannya sederhana: pelopor sering menikmati keunggulan signifikan dalam metode pembayaran, karena kebiasaan pengguna dan infrastruktur selaras dengan mereka,” terang Ardern.

Dia menyarankan bahwa biaya untuk mempromosikan dan menerapkan CBDCs pada akhirnya mungkin lebih tinggi daripada biaya kepatuhan regulasi untuk stablecoin yang sudah ada dan mapan.

Selain itu, Ardern menyoroti kendala geopolitik terhadap mata uang digital yang didukung negara:

“Dalam era deglobalisasi, CBDCs sering mengalami pembatasan atas nama ‘keamanan nasional,’ sehingga adopsi luasnya akan lebih rendah dari stablecoin yang lebih bebas bersyarat dan serbaguna.”

Model yang berlaku pada akhirnya akan ditentukan oleh kepercayaan dan fungsi yang mulus. Seperti yang dijelaskan Variola, jika CBDCs tetap tertutup dan membatasi, pengguna secara alami akan beralih ke alternatif yang terbuka dan tahan sensor.

Bagian terakhir dari teka-teki ini, menurut Metzger, adalah infrastruktur penyatu yang menghubungkan jalur bersaing ini.

“Transformasi nyata akan datang dari sistem yang menghubungkan mereka. Dunia mendesak memerlukan hub penyelesaian stablecoin global, visi yang LCX gambarkan kembali pada tahun 2018. Masa depan keuangan bukanlah tentang satu model yang menang, melainkan tentang membangun infrastruktur cerdas yang menyatukan mereka.”

Pada dasarnya, 2035 akan melihat CBDCs menjadi jangkar inti yang stabil dan teratur dari keuangan domestik, sementara stablecoin dan jaringan terdesentralisasi berfungsi sebagai mesin dinamis dan efisien untuk perdagangan global waktu nyata, semuanya terhubung oleh lapisan penyelesaian yang canggih.

AI, Kepercayaan, dan Kehidupan Finansial yang Sangat Personal

Jika jalur pembayaran adalah kerangka dari sistem keuangan masa depan, maka Artificial Intelligence (AI), termasuk Generative AI dan Quantum-AI, adalah otaknya. Pada tahun 2035, AI menjanjikan untuk membubarkan saran keuangan yang umum, menggantikannya dengan layanan yang begitu disesuaikan sehingga terasa seperti memiliki CFO pribadi di saku Anda.

Monty C. M. Metzger dengan indah merangkum perubahan paradigma ini:

“Uang tidak hanya akan bergerak, tetapi juga berpikir,” sebuah kutipan yang baru saja saya katakan di atas panggung pada Fintech Forward Conference yang diselenggarakan oleh Economic Development Board dan The Economist di Bahrain.

Dia melanjutkan:

“Pada tahun 2035, Artificial Intelligence dan Quantum-AI akan mengubah keuangan menjadi sistem yang hidup dan belajar, menawarkan strategi kekayaan yang sangat personal, pinjaman adaptif, dan manajemen aset yang cerdas dalam waktu nyata.”

Tingkat kecerdasan ini berarti bahwa strategi investasi akan menyesuaikan setiap hari dengan peristiwa global, syarat pinjaman akan ditetapkan secara dinamis berdasarkan kesehatan finansial waktu nyata, dan rencana tabungan akan menyesuaikan dengan mulus dengan pola perilaku pribadi. Vivien Lin, Chief Product Officer & Kepala BingX Labs, mengonfirmasi jalur ini:

“AI akan sepenuhnya memungkinkan layanan keuangan yang sangat personal, dari strategi investasi yang disesuaikan hingga rencana pinjaman dan tabungan yang dipesan lebih dahulu. Ini adalah evolusi alami dari keuangan berbasis data.”

Hambatan Kepercayaan: Dari Algoritma ke Penasihat

Namun, lompatan dari penggunaan AI untuk analisis data dasar ke mempercayainya dengan kekayaan lintas generasi adalah tantangan psikologis dan regulasi yang signifikan. Agar konsumen bersedia menyerahkan kontrol kepada algoritma, industri harus membangun fondasi baru yang mengedepankan akuntabilitas dan transparansi.

Lin mengidentifikasi langkah penting untuk membangun kepercayaan konsumen:

“Tantangannya adalah memastikan pengguna dapat mempercayai sistem ini. Artinya, manusia harus tetap ikut terlibat, transparan mengenai bagaimana rekomendasi dibuat, dan menerapkan standar privasi data yang ketat. Pengguna harus selalu memahami, mengendalikan, dan bisa membatalkan apa yang dilakukan AI atas nama mereka. Keseimbangan antara kecerdasan dan akuntabilitas itulah yang akan mendefinisikan kepercayaan sejati.”

Masa depan AI di bidang keuangan bergantung pada penetapan “Hak atas Penjelasan” yang jelas. Konsumen harus melampaui masalah “kotak hitam” dan memahami logika di balik rekomendasi utang atau alokasi investasi oleh AI. Ini membutuhkan kerangka regulasi yang mewajibkan auditabilitas dan pengawasan manusia, memastikan bahwa AI berfungsi sebagai fidusia, bukan hanya sebagai mesin pemberi saran.

Vugar dari Bitget menekankan bahwa AI harus lebih dari sekadar prediktif, tetapi juga memberdayakan. Dia berkata:

“Pada tahun 2035, tantangan utama dalam keuangan AI bukanlah menghasilkan keuntungan, tetapi memastikan konsumen merasa mereka masih memegang kendali. Adopsi sejati bergantung pada tata kelola AI yang terdesentralisasi di mana pengguna dapat mengaudit algoritma yang mengelola dana mereka. AI harus berkembang dari alat yang canggih menjadi fidusia yang transparan dan trustless. Tanpa jaminan terdesentralisasi, personalisasi hiper hanya berarti risiko hiper bagi pengguna.”

Pada tahun 2035, institusi keuangan yang paling berharga bukan hanya yang memiliki AI terbaik, tetapi yang memiliki tingkat kepercayaan yang paling dapat diverifikasi dalam sistem cerdas mereka.

Jalur Regulasi: Aturan Terpecah dan Kepatuhan Strategis

Kenaikan aset kripto, AI, dan persyaratan privasi data yang kompleks secara bersamaan telah menciptakan tantangan tiga arah bagi regulator global. Pertanyaannya adalah apakah tahun 2035 akan menghadirkan buku aturan global tunggal yang diharapkan oleh pelaku pasar, atau apakah perusahaan akan dipaksa untuk menavigasi tambal sulam yurisdiksi yang bersaing.

Konsensus dari para pemimpin industri adalah bahwa harmonisasi tidak akan selesai pada tahun 2035.

Monty C. M. Metzger dari LCX secara tegas menyatakan mengenai fragmentasi yang berlanjut:

“Pada tahun 2035 kita tidak akan memiliki satu buku aturan global, kita akan memiliki lanskap regulasi yang terfragmentasi secara multi-bagian.” Dia menjelaskan bahwa meskipun kerangka kerja baru sedang diperkenalkan di setiap wilayah utama (MiCA di Eropa, kejelasan baru di AS, regulasi di Asia), “harmonisasi sejati baru akan terjadi lebih lambat, jika bahkan terjadi sama sekali.”

Lanskap yang terfragmentasi ini menghadirkan tantangan unik dan peluang besar bagi perusahaan yang beroperasi di panggung global.

“Bagi perusahaan baru, mengejar ketertinggalan akan menjadi kompleks dan mahal,” terang Metzger.

Dia berpendapat bahwa keuntungan akan jatuh pada pionir yang mengadopsi pendekatan berbasis regulasi sejak awal:

“Pionir dengan pendekatan berbasis regulasi, seperti LCX, akan memiliki keuntungan yang tidak adil, mampu menavigasi rezim yang tumpang tindih untuk kripto, AI, dan privasi data sementara yang lain berjuang untuk beradaptasi. Pemenang adalah mereka yang melihat regulasi sebagai strategi, bukan sebagai hambatan.”

Dari Persaingan ke Kolaborasi Mendalam

Dengan tidak adanya buku aturan yang terpadu, sifat kerjasama institusional menjadi faktor dominan. Apakah pemain keuangan besar akan terlibat dalam persaingan murni, atau apakah tuntutan perdagangan global akan mendorong kolaborasi mendalam, yang dicontohkan oleh konsep seperti Open Banking 3.0 dan Embedded Finance?

Trajectory menunjukkan bahwa pasar akan memaksa adanya kerjasama. Keterhubungan yang dituntut oleh layanan yang dipersonalisasi secara hiper dan penyelesaian global secara real-time membutuhkan data dan nilai untuk mengalir bebas melintasi silo institusi tradisional.

Ini menggerakkan industri menuju model di mana layanan keuangan “tertanam” langsung ke dalam lingkungan non-keuangan (misalnya, membeli asuransi saat memesan penerbangan, atau mendapatkan pinjaman di titik penjualan untuk aset digital).

Ekosistem Embedded Finance ini memerlukan bukan hanya berbagi data (Open Banking 2.0), tetapi juga infrastruktur berbagi dan kepatuhan regulasi (Open Banking 3.0), mendorong bahkan regulator yang terfragmentasi untuk menemukan kesamaan dalam prinsip-prinsip inti seperti standardisasi data dan manajemen identitas.

Pada tahun 2035, kerja sama institusional akan didefinisikan oleh aliansi strategis yang bertujuan untuk menyediakan pengalaman pelanggan global yang paling mulus dan patuh, menggunakan regulasi bukan sebagai penghalang, tetapi sebagai kerangka kerja untuk memasuki pasar dengan terpercaya.

Dunia Tokenized: Kepemilikan Utama dan Keuangan Imersif

Pilar akhir dari lanskap FinTech 2035 adalah tokenisasi segala sesuatu. Penciptaan penerimaan digital yang dapat diprogram untuk kepemilikan aset dunia nyata seperti real estate, ekuitas, obligasi, seni, dan komoditas, adalah restrukturisasi pasar global yang paling mendalam sejak penemuan bursa saham.

Tokenisasi menjanjikan untuk sangat mengubah kepemilikan dengan membuka kemungkinan pemrograman, kepemilikan fraksional, penyelesaian instan, dan likuiditas global dengan cara yang tidak dapat dicapai oleh pasar tradisional.

Monty C. M. Metzger melihat tokenisasi menjadi jalur penerbitan dan penyelesaian utama untuk berbagai aset:

“Pada tahun 2035, tokenisasi akan menjadi jalur penerbitan dan penyelesaian utama untuk berbagai aset — dari ekuitas dan obligasi hingga komoditas dan aset dunia nyata. Ini akan membuka pemrograman, kepemilikan fraksional, penyelesaian instan, dan likuiditas global dengan cara yang tidak dapat ditandingi oleh pasar tradisional.”

Dia melanjutkan:

“Sekarang, mari kita jelas — ini bukan tugas kecil. Pasar komoditas global saja bernilai puluhan triliun Dollar, mencakup segala sesuatu dari emas dan tembaga hingga minyak dan energi. Membawa skala nilai tersebut ke dalam chain memerlukan miliaran Dollar sebagai cadangan jaminan di blockchain dan infrastruktur penyelesaian yang diberdayakan kripto.

“Ini adalah restrukturisasi mendasar dari perdagangan global. Tantangannya besar, tetapi juga peluangnya besar: menciptakan sistem keuangan di mana komoditas dan modal dapat bergerak semulus dan sejelas data di internet.”

Tren transformatif ini digaungkan oleh para pemimpin industri lainnya.

Bernie Blume, Pendiri dan CEO Xandeum, menyoroti kepastian jangka panjang dari pergeseran ini:

“Tokenisasi aset tradisional seperti real estate dan ekuitas adalah mega-tren yang akan mengubah segalanya secara mendasar. Meski ini tidak terjadi dalam semalam, arah pergerakannya jelas dan bergerak ke arah yang benar setiap hari.”

“Saya percaya semua yang memiliki catatan publik, seperti real estat dan bahkan judul kendaraan, pada akhirnya akan berpindah ke on-chain. Perhatikan tren ini selama dekade berikutnya; ini mewakili masa depan pasar modal.”

Skala perubahan ini sangat mengesankan. Kevin Lee, CBO dari Gate, memberikan proyeksi spesifik untuk penetrasi pasar:

“Di Gate, kami menyaksikan titik balik ini secara langsung. Perlombaan infrastruktur tidak akan dimenangkan oleh siapa yang memiliki teknologi tercanggih, tapi oleh exchange yang berkembang menjadi gerbang global untuk perdagangan aset token institusi.”

“Pada 2035, kami mengharapkan exchange terpusat dan decentralized exchange menangani lebih dari 70% semua transaksi tokenisasi primer dan sekunder, secara efektif menjadi rumah pialang baru dari ekonomi digital.”

Lee mengemukakan bahwa jalur pembayaran tahun 2035 tidak akan bersifat pemenang-tunggu-semua; mereka akan menjadi ekosistem yang bisa saling beroperasi di mana stablecoin, CBDC, dan deposit ter-tokenisasi bisa berdampingan. Stablecoin sudah memproses volume transaksi yang melebihi Visa dan Mastercard yang digabung pada US$27 triliun per tahun, dengan proyeksi mencapai US$100 triliun pada 2030 dengan kecepatan 50 kali lipat.

Gate sedang membangun untuk masa depan multi-rail ini, di mana efisiensi lintas batas melalui stablecoin melengkapi stabilitas CBDC domestik, yang disatukan oleh infrastruktur penyelesaian yang cerdas. Platform yang menjembatani model bersaing ini, bukan yang bertaruh pada satu pemenang, pada akhirnya akan menarik bagian pasar terbesar.

Jembatan Menuju Keuangan Imersif

Tokenisasi memberikan infrastruktur backend untuk model kepemilikan baru ini, sementara lingkungan digital imersif Metaverse dan Augmented Reality (AR) menyediakan akses front-end dan penyampaian layanan.

Vivien Lin dari BingX Labs menjelaskan bagaimana pengalaman pengguna akan berkembang:

“Kami sudah melihat aset senilai miliaran dolar berpindah ke on-chain, dan tokenisasi kemungkinan akan menjadi bentuk kepemilikan standar di tahun-tahun mendatang… Namun, untuk mencapai adopsi massal, pengalaman front-end harus tetap sederhana; kebanyakan pengguna seharusnya tidak perlu tahu mereka berinteraksi dengan blockchain.”

Seiring matang lingkungan imersif, mereka akan berfungsi sebagai gerbang grafis yang intuitif ke layanan keuangan. Bayangkan berdiri di lingkungan AR dan melihat nilai tokenisasi portofolio properti Anda secara real-time terhampar di peta fisik, atau mengakses ekuitas fraksional instan dalam penerbitan obligasi baru melalui portal perbankan pribadi virtual yang aman.

Vugar dari Bitget menyoroti peran exchange dalam membawa tokenisasi dari konsep ke realitas komersial. Ia melanjutkan:

“Penghalang utama untuk tokenisasi RWA yang luas bukanlah legal, tetapi fragmentasi likuiditas. Exchange harus berkembang menjadi gerbang global untuk aset ter-tokenisasi, menyediakan infrastruktur yang mulus yang diperlukan untuk perdagangan dan kepemilikan fraksional yang berkualitas institusi.”

“Kami memproyeksikan bahwa pada 2035, exchange terpusat dan decentralized exchange akan memfasilitasi lebih dari 70% semua transaksi aset ter-tokenisasi primer dan sekunder, secara efektif menggantikan rumah pialang tradisional untuk ekonomi digital.”

Lin menekankan sifat mulus dari masa depan ini:

“Seiring dengan kematangan lingkungan imersif seperti AR dan Metaverse, mereka akan berfungsi sebagai gerbang intuitif ke layanan keuangan, membuat sistem yang kompleks terasa mulus dan familiar.”

Konfluensi antara aset ter-tokenisasi dan antarmuka imersif ini akan mendemokratisasi akses ke layanan keuangan yang canggih, membuat produk berkualitas institusi tersedia bagi basis ritel global melalui platform digital yang intuitif.

Metzger menekankan tantangan besar yang melekat dalam restrukturisasi perdagangan global ini, terutama mengenai komoditas:

“Pasar komoditas global sendiri bernilai puluhan triliun dolar… Membawa skala nilai tersebut ke on-chain memerlukan miliaran dalam cadangan jaminan di blockchain dan infrastruktur penyelesaian yang didukung oleh crypto. Ini adalah restrukturisasi fundamental dari perdagangan global.”

Peluang akhirnya, ia simpulkan, sangat besar: “untuk menciptakan sistem keuangan di mana komoditas dan modal dapat bergerak semulus dan setransparan data di internet.”

Kesimpulan: Masa Depan Terpadu Fintech

Perjalanan menuju 2035 bukan satu jalur melainkan konvergensi dari empat arus teknologi utama.

  1. Jalur Pembayaran: Model dominan akan menjadi koeksistensi, dengan stablecoin mendominasi efisiensi lintas batas dan CBDC menyediakan stabilitas domestik, bersatu melalui pusat interoperabilitas.
  2. Kecerdasan: AI akan membawa keuangan yang sangat personal, tetapi keberhasilannya bergantung pada langkah-langkah regulasi yang menegakkan transparansi, auditabilitas, dan akuntabilitas manusia-dalam-lingkaran untuk membangun kepercayaan konsumen yang esensial.
  3. Regulasi: Lanskap akan tetap terfragmentasi, memaksa institusi mengadopsi pendekatan “regulasi sebagai strategi” dan mendorong kolaborasi mendalam melalui model Embedded Finance dan Open Banking 3.0.
  4. Kepemilikan: Tokenisasi akan menjadi jalur penerbitan dan penyelesaian utama untuk aset senilai lebih dari US$30 triliun, dengan lingkungan digital imersif sebagai antarmuka intuitif dan mulus untuk akses global dan manajemen.

Masa depan keuangan, seperti yang didefinisikan oleh pemimpin transformasi ini, bukan tentang disrupsi yang lama oleh yang baru, tetapi integrasi cerdas dari stabilitas negara dengan efisiensi terdesentralisasi dan penggabungan aset fisik dengan bentuk digitalnya yang dapat diprogram. Pada 2035, keuangan menjadi benar-benar dapat diprogram, dapat diakses secara global, dan inheren cerdas.

Melampaui Hype: Apakah Utilitas Adalah Masa Depan Memecoin, atau Hanya Meme Baru?

6 November 2025 at 23:00

Saga memecoin adalah salah satu narasi dalam aset kripto yang paling membingungkan namun menarik. Lahir dari lelucon internet, semangat komunitas, dan energi spekulatif mentah, token seperti Dogecoin dan Shiba Inu terus menantang logika keuangan tradisional dengan menghasilkan miliaran nilai tanpa white paper yang lengkap atau janji teknologi kompleks seperti token utilitas rekan mereka.

Tapi, pasar tumbuh dan hari-hari ketika gambar anjing lucu atau katak viral cukup untuk mempertahankan valuasi miliaran Dollar mungkin sedang memudar. Ada tren baru muncul: meme coin dengan misi.

Setiap koin baru mendadak diluncurkan dengan staking, solusi layer-2, komponen AI, atau rencana metaverse lengkap. Pergeseran besar ini memunculkan pertanyaan di jantung zeitgeist kripto: Apakah evolusi yang didorong oleh utilitas ini adalah kebutuhan struktural sejati untuk memecoin agar bertahan hidup, ataukah ini hanya strategi pemasaran paling canggih yang pernah dirancang untuk menarik modal serius?

Konsensus dari pemimpin pasar kompleks, membagi perbedaan antara kelangsungan pasar yang pragmatis dan perdebatan filosofis atas raison d’être sejati dari aset meme.

Veneer Pemasaran atau Evolusi yang Diperlukan?

Transisi pasar dari murni hype ke permintaan fungsi dilihat oleh banyak orang sebagai tahap kematangan yang tak terhindarkan. Seiring profesionalisasi sektor ini, sub-kelas asetnya yang paling volatil juga harus ikut berkembang.

Kevin Lee, CBO Gate, melihat pergeseran ini sebagai perubahan struktural nyata yang didorong oleh kekuatan eksternal. Ia menyatakan:

“Kenaikan memecoin yang didorong oleh utilitas bukanlah trik pemasaran tapi evolusi struktural sejati yang dibentuk oleh tekanan regulasi, minat institusional, dan pergeseran lebih luas menuju ekosistem Web3.”

Lee menunjuk proyek-proyek yang diluncurkan melalui Gate Fun, platform peluncuran berbasis komunitas dari exchange tersebut, yang “memungkinkan kreator untuk langsung mengubah ide menjadi aset yang dapat diperdagangkan dengan dukungan utilitas,” seperti ditunjukkan oleh token Brett dan Snek.

Bernie Blume, Pendiri dan CEO Xandeum, sangat mendukung evolusi ini, melihatnya sebagai metode baru yang kuat untuk pembentukan modal demokratis.

“Menambahkan utilitas pada token yang dimulai sebagai meme coin adalah pergeseran struktural yang nyata,” ucap Blume.

“Sangat mengharukan melihat token yang awalnya murni sebagai meme kini memanfaatkan momentum dan penerimaan pasar yang mereka peroleh untuk membangun proyek serius yang menambah utilitas nyata ke dunia. Ini cara yang mengagumkan bagi proyek-proyek baru untuk pertama-tama mengukur penerimaan ide melalui meme dan, ketika diterima, membangun proyek sebenarnya. Ini agak seperti Kickstarter.com pada tingkat yang lebih tinggi, dan blok bangunan penting untuk akses modal demokratis.”

Vugar Usi Zade, COO Bitget, sejalan dengan pandangan ini, menyoroti pentingnya pergeseran ini untuk aliran modal jangka panjang. “Memecoin mulai sebagai fenomena budaya, tapi perjalanan mereka menuju utilitas adalah tempat aliran modal jangka panjang,” terang Zade.

“Kita melihat pergeseran jelas di mana pemenang terbesar adalah mereka yang memanfaatkan keterlibatan komunitas untuk membangun ekosistem yang asli dan menempel… utilitas mengubah tren yang singkat menjadi bagian dasar ekonomi yang terdesentralisasi.”

Vivien Lin, Chief Product Officer & Kepala BingX Labs, menunjukkan bahwa sifat ganda dari tren ini, secara paradoks, sehat:

“Menurut saya ini sedikit tentang keduanya, tapi itu tidak selalu buruk. Kita masih sangat awal dalam evolusi kripto, dan meme coin yang menambahkan utilitas terasa seperti kemajuan alami dari eksperimen. Kuncinya adalah bahwa ruang ini berkembang dan sehat melihat kreator menguji model baru untuk membawa lebih banyak pengguna dan utilitas ke kripto.”

Skeptisisme: Pandangan Filosofis Monty Metzger

Meski banyak yang sepakat tentang pentingnya perubahan, suara lebih filosofis menentang pemaksaan perubahan tersebut. Monty C. M. Metzger, CEO & Pendiri LCX.com dan TOTO Total Tokenization, percaya bahwa memecoin secara fundamental tidak cocok dengan utilitas kompleks dan teratur yang sedang mereka coba adopsi.

Metzger memiliki pandangan sangat kritis terhadap proyek yang mencoba memaksakan utilitas pada aset berbasis narasi. “Anda tidak bisa membalikkan rekayasa nilai sejati,” tegas Metzger.

“Kebanyakan memecoin yang mencoba memasang lapisan DeFi atau jembatan L2 memaksakan utilitas pada sesuatu yang tidak pernah dirancang untuk itu. Mereka seharusnya tetap seperti yang mereka ada — menyenangkan, budaya, dan spekulatif. Di LCX dan TOTO, kami fokus pada hal yang sulit: tokenisasi teratur, kepatuhan, dan infrastruktur keuangan nyata. Memecoin tidak perlu berpura-pura menjadi bank.”

Poin dari Metzger ini sangat penting: jika utilitas memecoin dieksekusi dengan buruk atau tidak diperlukan, itu hanya akan menjadi gangguan dari identitas inti token dan tidak mampu bersaing dengan protokol DeFi yang sudah mapan dan dibangun untuk tujuan tertentu. Itu menjadi “meme tentang utilitas,” bukan inovasi sejati.

Stabilitas Pasar dan Peran Infrastruktur

Debat tentang utilitas pada dasarnya terhubung dengan upaya pasar yang lebih luas untuk stabilitas dan kematangan. Meski memecoin mengejar fungsi yang canggih, aset dasar yang mereka andalkan terus diuji oleh volatilitas makro. Realitas ini membentuk perspektif dari penyedia infrastruktur dan exchange.

Federico Variola, CEO Phemex, membumi percakapan ini dalam realitas adopsi institusional dan risiko pasar, konteks yang mempengaruhi setiap kelas aset, termasuk memecoin.

“Banyak peserta kripto lama yang bingung dengan aksi harga Bitcoin baru-baru ini, terutama setelah kejatuhan ekstrim bulan Oktober. Meskipun ETF telah memperkenalkan lebih banyak modal institusional dan jangkar struktural, mereka tidak membuat kripto kebal dari guncangan makro atau likuidasi paksa berantai. Dalam fase bullish, aliran ETF bisa memberikan permintaan stabil. Pada masa penurunan, stabilitas itu diuji. Saya melihat ETF sebagai faktor penstabil jangka panjang, tapi bukan pelindung harian terhadap volatilitas.”

Komentar Variola, meski berfokus pada Bitcoin, menggarisbawahi kebutuhan akan ketahanan di seluruh papan. Jika lapisan dasar kripto masih terpapar stres berat, memecoin yang bergantung pada narasi yang rapuh dan dibakar oleh hype bahkan lebih rentan. Ini menyoroti kebutuhan praktis agar utilitas berfungsi sebagai lindung nilai terhadap sentimen pasar murni.

Variola mengarahkan kembali fokus pada peran infrastruktur yang andal dalam menjaga kepercayaan pengguna:

“Exchange memiliki peran penting dalam menumbuhkan kepercayaan pengguna. Ujian sebenarnya bagi kami akan datang saat kami berdiri bersama pengguna di masa-masa sulit, bukan hanya saat pasar naik. Pemenang di pasar ini bukanlah exchange yang paling gaduh, tapi yang paling dapat diandalkan selama tekanan likuiditas.”

Di lingkungan ini, di mana keandalan selama tekanan adalah pembeda utama, meme coin dengan utilitas yang sudah mapan, yang memberikan fungsi nyata dan berkelanjutan selama penurunan, lebih siap untuk mempertahankan komunitas dan modal mereka. Stabilitas yang disediakan oleh exchange yang andal dan stabilitas yang disediakan oleh utilitas token adalah dua sisi dari koin yang sama, yaitu kepercayaan pada mekanisme dasar.

Revolusi Tokenomik: Dari Hype ke Ekonomi Mikro

Jika perdebatan adalah apakah utilitas itu nyata atau hanya pemasaran, dampak praktisnya pada ekonomi token tak terbantahkan. Menambahkan lapisan fungsional secara mendasar mengubah DNA token, menggeser mekanika penawaran dan permintaan dari spekulasi berbasis sentimen ke konsumsi berbasis penggunaan.

Markus Levin, Co-Founder XYO, merangkum transformasi ini dengan singkat:

“Ini benar-benar mengubah dinamika. Begitu token mulai mendukung aktivitas nyata, mekanika penawaran dan permintaannya bergeser dari narasi menjadi berbasis penggunaan.”

Dia menambahkan:

“Lapisan utilitas yang berfungsi dapat menstabilkan volatilitas, menciptakan permintaan berulang, serta memberikan alasan bagi holder untuk berpartisipasi lebih jauh daripada spekulasi harga. Inilah perbedaan antara meme dan mikro-ekonomi.”

Pergeseran dalam tokenomics ditandai dengan pengenalan demand sinks, mekanisme yang mengeluarkan token dari sirkulasi, serta konversi aset menjadi instrumen penghasil hasil.

  • Partisipasi di atas Spekulasi: Seperti yang diamati Vivien Lin, menambahkan lapisan utilitas “memperkenalkan perilaku dan insentif baru, tiba-tiba pengguna bukan hanya memegang untuk spekulasi; mereka berpartisipasi, staking, atau bertransaksi. Ini dapat menstabilkan komunitas dan memperpanjang umur proyek.”
  • Generasi Yield: Kevin Lee menjelaskan cara kerja ini dalam ekosistem Gate: “Transformasi ini menciptakan berbagai aliran pendapatan, biaya transaksi, imbal hasil staking, dan insentif likuiditas, membentuk lingkaran umpan balik positif: utilitas mendorong permintaan, permintaan meningkatkan nilai.” Lee menggarisbawahi bahwa model bergerak menjauh dari mekanisme “burn” deflasi menuju “kerangka aset produktif yang menghasilkan hasil nyata melalui partisipasi ekosistem.”

Memecoin sukses di masa depan tidak akan hanya bergantung pada komunitas yang tidak menjual; melainkan akan aktif mendorong komunitas untuk mengunci dan menggunakan token dalam ekosistemnya, memberikan stabilitas fundamental yang tidak bisa dicapai oleh hype semata.

Ujian Masa Depan: Bagaimana Cara Investor Membedakan?

Tantangan utama bagi sektor ini ada di depan. Apa yang terjadi ketika utilitas bukan lagi pembeda, tapi prasyarat? Jika setiap memecoin baru diluncurkan dengan staking dan rencana L2, bagaimana investor akan mengevaluasi mereka dibandingkan dengan raksasa yang sudah mapan seperti DOGE dan SHIB?

Pakar sepakat bahwa fokus akan bergeser dari apa yang dijanjikan oleh token ke apa yang dijalankan oleh token.

Markus Levin menekankan perlunya mengubah perhatian menjadi nilai:

“Diferensiasi akan bergantung pada efek jaringan dan eksekusi. Merek yang dikenal membantu, tetapi proyek yang bertahan adalah yang dapat mengubah perhatian menjadi aktivitas yang berkelanjutan. Ketika pengguna berinteraksi dengan token karena token tersebut melakukan sesuatu yang berguna, bukan hanya karena itu sedang tren, maka ia bergerak dari hiburan ke infrastruktur.”

Patrick Murphy, Managing Director Eightcap (UK & EU), menekankan pentingnya likuiditas dan penggunaan yang sudah mapan.

“Pemimpin di bidang ini seperti DOGE dan SHIB sudah mendapatkan manfaat dari pengakuan global, komunitas yang kuat, dan likuiditas yang mapan. Karakteristik ini sulit ditiru oleh pendatang baru.”

Murphy menyarankan investor untuk melihat lebih jauh dari sekadar merek dan fokus pada “metrik on-chain dan utilitas dunia nyata. Ini termasuk volume transaksi, adopsi di platform DeFi, atau penggunaan dalam pembayaran dan layanan.”

Pasar akan menerapkan analisis fundamental tradisional, sebuah proses yang lama absen di ruang memecoin:

  1. Kekuatan Komunitas & Likuiditas Merek: Keunggulan penggerak pertama dari DOGE dan SHIB menyediakan basis modal dan pengakuan yang stabil.
  2. Eksekusi Teknologis: Apakah platform L2 atau DeFi ini benar-benar cepat, efisien, dan aman?
  3. Daya Tarik & Keberlanjutan: Apakah pengguna membutuhkan token untuk melakukan fungsi yang berharga (seperti membayar biaya gas atau mengakses konten eksklusif), atau apakah utilitasnya murni tambahan sewenang-wenang?

Seperti yang Vivien Lin simpulkan:

“Fokus akan bergeser dari investasi berbasis kategori ke evaluasi setiap proyek berdasarkan kelebihan mereka sendiri, seperti di sektor lain. Pada akhirnya, pasar akan menghargai kreativitas dan penciptaan nilai yang nyata, bukan hanya popularitas.”

Berpikir di Luar Bank

Dalam perlombaan untuk pembeda, inovasi memecoin yang paling menarik adalah yang melampaui staking standar dan mulai menggabungkan daya tarik budaya meme dengan teknologi mutakhir. Tren ini bergerak dari sekadar menjadi sebuah token, menuju melakukan sesuatu yang cerdas, fungsional, atau sangat partisipatif.

Arah paling tidak konvensional menunjukkan penggabungan memecoin dengan Artificial Intelligence.

Kevin Lee dari Gate menyoroti tren inovatif ini:

“Tren utilitas paling inovatif adalah integrasi AI dengan tokenisasi Web3. Dengan menggabungkan model AI prediktif dengan otomatisasi DeFi, proyek-proyek ini memungkinkan perdagangan algoritmik yang lebih cerdas, arbitrase, dan pengoptimalan yield. Ini mewakili penggunaan fintech yang sah dan membuat alat keuangan canggih lebih mudah diakses melalui format memecoin.”

Lee berpendapat bahwa ini adalah “penggunaan fintech yang sah yang diakses melalui format memecoin,” mendemokrasikan alat keuangan yang kompleks.

Memperluas konsep ini lebih jauh lagi, Monty Metzger menawarkan pandangan visioner tentang evolusi akhir aset digital:

“Perubahan yang kita lihat bukanlah dari spekulasi ke utilitas, melainkan dari utilitas ke kecerdasan. Proyek-proyek mulai menggabungkan AI dan blockchain, menciptakan aset yang dapat beradaptasi, merespons, dan pada akhirnya berpikir.”

Metzger melihat masa depan di mana uang tidak lagi sebagai media statis: “Uang tidak hanya akan bergerak — tetapi akan berpikir.”

Satu lagi inovasi adalah mengakui komunitas sebagai aplikasi inti. Griffin Ardern, Kepala Riset dan Desk Opsi BloFin, mengungkap bahwa di ruang online, meme coin sudah berfungsi sebagai mata uang:

“Faktanya, dalam komunitas online (seperti forum game atau beberapa saluran Discord), meme coin sudah digunakan sebagai hadiah untuk kontributor komunitas atau pengguna aktif.”

Ardern menekankan bahwa memformalisasi “Aplikasi berbasis komunitas” ini penting untuk kelangsungan dan kepatuhan sektor. Jika meme coin menghasilkan kasus penggunaan non-finansial yang sesuai, ini membantu regulator menghindari pendekatan yang “sama untuk semua” yang dapat menghancurkan pasar oleh penipuan dan skema perjudian.

Utilitas, dalam hal ini, bukan kode yang kompleks, tetapi kejelasan regulasi melalui penggunaan yang didefinisikan sendiri dan berfokus pada komunitas.

Kesepakatan sudah jelas: pendekatan tidak konvensional ini bukan hanya baru, tetapi juga penting untuk kematangan.

Vivien Lin mendukung eksperimen ini:

“Pendekatan tidak konvensional mendorong batas dan memicu kreativitas, inilah cara inovasi nyata terjadi. Dalam kripto, mencoba sesuatu yang baru seharusnya tidak dipandang sebelah mata.”

Kevin Lee setuju, menyimpulkan bahwa konvergensi teknologi tak terhindarkan:

“Saat ekosistem Gate Web3 terus menggabungkan komponen game, DeFi, dan AI, meme coin berevolusi menjadi mesin budaya dan kreatif dari Web3.”

Ia percaya bahwa token didukung utilitas dan bertenaga komunitas “siap menangkap nilai jangka panjang yang jauh lebih besar daripada alternatif yang murni spekulatif.”

Kesimpulan: Meme yang Membangun Sebuah Mikro-Ekonomi

Pertanyaan “Apakah utilitas adalah masa depan untuk meme coin, atau hanya meme baru?” tidak memiliki jawaban biner yang sederhana.

Gelombang utilitas saat ini adalah sebagian dari meme untuk bertahan. Ini adalah narasi yang diperlukan untuk menarik modal yang lebih canggih, meredakan kekhawatiran regulasi, dan menonjol di pasar yang penuh sesak. Ini mewakili perjuangan sektor untuk menemukan legitimasi dengan mengikuti standar rekan utilitasnya.

Namun, perjuangan ini mendorong perubahan struktural yang nyata. Ini memaksa proyek untuk mengubah perhatian yang cepat berlalu menjadi aktivitas ekonomi yang berkelanjutan. Pemenang utama—DOGE dan SHIB di masa depan—akan menjadi mereka yang berhasil menggabungkan kekuatan budaya meme yang tidak bisa ditahan dengan lapisan utilitas yang terimplementasi, menarik, dan fungsional yang diperlukan.

Masa depan meme coin bukan hanya sebuah token; ini adalah mikro-ekonomi Web3, antarmuka yang menyenangkan dan bermerk ke mekanisme kompleks yang menghasilkan pendapatan. Apakah itu aset yang ditingkatkan AI, L2 yang digamifikasi, atau mata uang hadiah yang sepenuhnya fungsional dalam DAO, esensi meme akan tetap menjadi bahan bakar, tetapi utilitas akan menjadi mesin yang memastikan perjalanan berlangsung lama.

Bitget Pelopori Pembayaran Onchain dengan Integrasi Morph Chain

6 November 2025 at 18:30

Bitget, salah satu Universal Exchange (UEX) terbesar di dunia, telah mencapai tonggak penting dalam ekspansi ekosistemnya dengan menjadi exchange pertama yang secara resmi terintegrasi dengan Morph Chain.

Diumumkan pada 5 November 2025, langkah bersejarah ini sangat memperkuat ekosistem Bitget Onchain, memungkinkan pengguna untuk memperdagangkan semua aset Morph langsung dengan USDT dari wallet spot Bitget mereka, sepenuhnya di dalam platform. Integrasi ini mempertegas komitmen Bitget untuk secara mulus menggabungkan efisiensi perdagangan terpusat dengan akses terdesentralisasi.

Mendorong Utilitas Dunia Nyata Melalui Morph Chain

Morph Chain berfungsi sebagai blockchain layer-2 yang didedikasikan untuk melayani sebagai layer penyelesaian global untuk pembayaran onchain. Sinergi antara kedua platform dimulai pada bulan September ketika Bitget mentransfer 440 juta BGB ke Morph, menjadikannya native token pada chain tersebut.

Kolaborasi ini merupakan dasar untuk mengembangkan pembayaran cepat, tanpa batas, dan modifikasi yang didukung oleh stablecoin, secara efektif menyalurkan utilitas dunia nyata ke dalam keuangan blockchain.

Integrasi dengan Morph mengikuti upgrade besar pada ekosistem Bitget Onchain sebelumnya di September. Update sebelumnya berhasil mengintegrasikan empat blockchain terkemuka – Ethereum, Solana, BSC, dan Base, dan memperkenalkan Onchain Signals, sebuah alat kecerdasan berbasis AI untuk pelacakan uang pintar.

Pondasi kuat ini, yang sudah memberikan akses ke jutaan token dan memadukan wawasan real-time dengan eksekusi satu klik, kini diperkuat secara signifikan oleh lapisan pembayaran khusus Morph.

Gracy Chen, CEO Bitget, menyoroti pentingnya strategi ini, dengan mengungkapkan:

“Morph dibangun untuk menghubungkan teknologi blockchain dengan pembayaran dunia nyata. Integrasi ini merupakan langkah maju yang besar dalam menghubungkan teknologi dan aksesibilitas, membawa kita satu langkah lebih dekat ke masa depan di mana penyelesaian stablecoin dan likuiditas onchain menjadi tulang punggung perdagangan global.”

Merealisasikan Visi Universal Exchange

Kemitraan penting ini menjadi pusat dari visi UEX Bitget, sebuah kerangka kerja yang mengkonsolidasikan infrastruktur grade CEX, akses onchain yang luas, dan alat berbasis AI dalam satu platform. Dengan menambahkan Morph Chain ke ekosistemnya, Bitget memperdalam rangkaian produknya, memungkinkan perdagangan langsung stablecoin, Real World Assets (RWAs), dan aset kripto sambil mempertahankan transparansi dan desentralisasi yang mendefinisikan Web3.

Integrasi Morph memperkuat peran Bitget sebagai penghubung penting untuk adopsi Web3 mainstream. Komitmen UEX terhadap keamanan, transparansi, dan pemberdayaan pengguna semakin diwujudkan melalui pengembangan ini.

Melengkapi fitur-fitur yang ada seperti Proof of Reserves dan alat perdagangan AI tingkat lanjut, Bitget berkomitmen untuk membuat perdagangan terdesentralisasi yang canggih menjadi intuitif dan mudah diakses secara luas.

Seiring Bitget terus agresif memperluas ekosistem Onchain-nya, integrasi dengan Morph Chain menandai kemajuan signifikan menuju menghubungkan pembayaran sehari-hari dengan perdagangan aset digital. Dengan secara efektif memadukan AI, perdagangan lintas chain, dan kinerja grade exchange, Bitget Onchain menetapkan standar industri baru untuk bagaimana pengguna menemukan, menganalisis, dan bertindak berdasarkan peluang di seluruh ruang Web3.

Pemenang Hackathon Pi Network Pertama, WorkforcePool, Dijual! Developer Khawatir: Apakah Ini Masalah Serius?

6 November 2025 at 01:27

WorkforcePool, pemenang pertama Pi Network Hackathon dan marketplace freelance pertama yang dibangun di atas blockchain Pi, kini dijual. Langkah ini menyoroti tantangan keberlanjutan yang semakin meningkat bagi pengembang dalam ekosistem Pi Network.

Pengumuman pada 4 November 2025 membuat komunitas pengembang Pi gelisah. Ini menimbulkan pertanyaan serius tentang kelangsungan platform bagi builder.

Kerugian Simbolis bagi Pengembang Pi Network

WorkforcePool adalah contoh utama inovasi di Pi Network. Sebagai pemenang pertama Pi Hackathon, ia menginspirasi banyak orang untuk mengembangkan decentralized application.

Platform ini bertujuan menjadi marketplace freelance, mirip dengan Fiverr yang berbasis Pi, untuk memenuhi kebutuhan dunia nyata melalui blockchain.

Namun, tim kini mencari pemilik baru karena tekanan operasional. Dalam sebuah postingan pada 4 November, WorkforcePool mengundang pembeli serius untuk mengajukan tawaran. Pengumuman ini menandai titik balik bagi proyek unggulan Pi yang sebelumnya.

📢 Announcement: WorkforcePool is Available for Acquisition
We're officially putting WorkforcePool up for sale. This is an opportunity for anyone or any team to own a functional #Pi app. If you’re interested, please send us a DM with your offer or inquiry.
Serious buyers only.

— WorkforcePool (@WorkforcePool) November 4, 2025

Langkah ini memicu kekecewaan dan kekhawatiran. WoodyLightyearx, anggota komunitas Pi, berbagi bahwa penjualan WorkforcePool mengirimkan sinyal negatif kepada pengembang saat ini dan masa depan.

WorkforcePool was the first major Pi Hackathon winner. Over the years, they were an inspiration to the Pi developer community. They represented hope and the belief that if WorkforcePool could do it, then anyone can do it. Seeing them up for sale is negative signaling to pi devs.… https://t.co/ABN3lbw29H

— Woody Lightyear 𝛑 (@WoodyLightyearx) November 5, 2025

Selama bertahun-tahun, proyek ini menjadi bukti bahwa membangun aplikasi yang berfokus pada pengguna dan berkelanjutan di Pi Network adalah mungkin. Namun, keluarannya sekarang sepertinya menunjukkan sebaliknya.

Frustrasi Pengembang atas Stagnasi Ekosistem

Penjualan WorkforcePool mencerminkan masalah yang lebih luas dalam ekosistem pengembang Pi. Tantangan termasuk peningkatan biaya operasional. Di antaranya adalah biaya domain, biaya server, gaji karyawan, dan pertumbuhan pengguna. Sementara itu, penundaan dalam kemajuan mainnet membuat banyak proyek jadi kesulitan.

Mahidhar_Crypto, seorang advokat komunitas yang dikenal, merefleksikan tekanan yang dihadapi pengembang. Dalam sebuah posting pada 4 November, dia menyoroti beban finansial dan mengungkapkan kekhawatiran bahwa, tanpa tindakan lebih cepat dari Pi Core Team, lebih banyak dApps bisa tutup.

“Pengembang berada di bawah tekanan besar untuk menanggung biaya operasional karena keterlambatan besar dalam kemajuan ekosistem. Biaya layanan, biaya domain, pemeliharaan karyawan, tekanan finansial, dan kegagalan akuisisi pengguna telah mematahkan semangat mereka. @PiCoreTeam harus bergerak lebih cepat, para builder sejati kehilangan harapan menunggu kejelasan mainnet dan eksekusi ekosistem,” tulis Mahidhar.

Kesan ini mencerminkan frustrasi yang berkembang dalam komunitas pengembang Pi. Banyak yang bersemangat, tapi kurangnya momentum platform menciptakan lingkungan yang tidak berkelanjutan.

Pada pembaruan Desember 2024 dari blog Pi Network, dikatakan bahwa lebih dari 8 juta pengguna telah melakukan migrasi ke mainnet, dengan mainnet terbuka diharapkan pada Q1 2025. Namun, pengembang berpendapat bahwa kecepatannya terlalu lambat untuk pertumbuhan yang berkelanjutan.

Baca Juga: Altcoin Apa yang Bisa Jatuh jika Bitcoin Ditutup di Bawah US$100.000?

Kekhawatiran Sentralisasi dan Kepemimpinan

Di luar kesulitan operasional, pengembang telah mengkritik jaringan karena terlalu terpusat. Pinetworkmember, suara terkemuka, berpendapat bahwa para pendiri kurang memperhatikan pengembang, yang penting bagi masa depan proyek.

Dia menyoroti lingkungan yang menantang bagi pengembang, menunjuk pada komunikasi yang keras dan penetapan harga yang tidak berkelanjutan sebagai rintangan.

As warned hundreds of times so far, $Pi is not developer friendly and being a developer in the #PiNetwork space is extremly difficult.

With an extremly centralized ecosystem, with founders that don't really pay attention to developers (backbone of a crypto project), harsh… pic.twitter.com/KYEyW9caUx

— pinetworkmembers (@pinetworkmember) November 5, 2025

Dia juga mencatat kepergian pengembang, memperingatkan tren ini mengurangi permintaan dan utilitas Pi token. Sementara keterlibatan komunitas tetap kuat, kehilangan builder mengancam stabilitas jangka panjang jaringan.

Kritik ini menunjukkan ketidaksesuaian antara pembaruan Pi Core Team dan realitas pengembang.

Pi Network mencoba mengatasi beberapa kekhawatiran dengan inisiatif seperti Pi Hackathon 2025, yang memberikan 160.000 token Pi untuk memacu pengembangan dApp.

Namun, langkah-langkah ini belum sepenuhnya menjawab seruan untuk keberlanjutan, dukungan operasional, atau desentralisasi lebih lanjut.

Penjualan WorkforcePool menimbulkan keraguan tentang masa depan bagi pengembang Pi Network. Sebagai pemenang Hackathon pertama, kepergiannya adalah simbolis, menunjukkan bahwa bahkan proyek yang paling dipuji pun bisa mengalami kesulitan.

Untuk menarik dan mempertahankan talenta, Pi Network harus mengatasi masalah sistemik yang menyebabkan proyek-proyek pergi. Apakah Pi Core Team dapat mempercepat eksekusi mainnet, memberikan dukungan pengembang yang lebih kuat, atau mendesentralisasikan pengambilan keputusan masih belum pasti.

Pi Network Price Performance
c. Sumber: BeInCrypto

Di tengah berita ini, Pi Coin dari jaringan Pi turun sebesar 0,92%, sejalan dengan kelembaman pasar yang lebih luas. Pada waktu publikasi, nilai tukarnya adalah US$0,2219.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik diatas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penutupan Blast API: Titik Balik bagi Pengembang Web3

3 November 2025 at 21:00

Di hari-hari terakhir Oktober 2025, Bware Labs mengonfirmasi hal yang ditakutkan banyak pengembang: Blast API, salah satu penyedia RPC terpopuler di Web3, akan ditutup.

Pengumuman ini, yang muncul tepat sebelum rencana akuisisinya oleh Alchemy, menyebabkan kegemparan di komunitas pengembang. Apa yang tampak seperti langkah bisnis rutin berubah menjadi sesuatu yang lebih dalam, sebagai pertanda betapa rentan namun esensialnya tulang punggung Web3 sebenarnya.

Sentralisasi Karena Kebutuhan, Bukan Desain

Lapisan RPC (Remote Procedure Call) adalah yang memungkinkan aplikasi terdesentralisasi “berbicara” dengan blockchain. Ini adalah middleware yang menangani miliaran permintaan setiap hari, saldo wallet, transfer token, dan interaksi kontrak.

Meskipun idealisme desentralisasi kripto, lapisan ini kini didominasi oleh beberapa pemain besar seperti Alchemy, Infura, dan sebelumnya, Blast. Alat-alat mereka mempercepat pengembangan blockchain, tapi dengan biaya ketergantungan.

Banyak pengembang melihat akuisisi Blast oleh Alchemy sebagai tanda konsolidasi pasar. Ini menyederhanakan akses bagi klien perusahaan, namun juga mengurangi keberagaman di lapisan infrastruktur, sesuatu yang telah lama diingatkan oleh para pendukung desentralisasi.

Pengembang Bereaksi: Mencari Ketahanan

Dengan ditutupnya Blast API, para pengembang dipaksa untuk memikirkan ulang pilihan infrastruktur mereka. Beberapa langsung beralih ke Alchemy, seperti saran dari Bware Labs. Lainnya memanfaatkan momen ini untuk mendiversifikasi pengaturan mereka, menyeimbangkan antara beberapa penyedia RPC atau mengeksplorasi opsi lintas chain yang lebih banyak.

Platform seperti NowNodes mengalami lonjakan minat dalam beberapa minggu terakhir. Layanan ini mendukung lebih dari 115 blockchain, memposisikan diri sebagai kuda kerja multi-chain. Menyediakan harga yang stabil tanpa batasan permintaan untuk proyek yang membutuhkan skala tanpa ketidakpastian.

Bagi pengembang yang bekerja lintas ekosistem, dari Ethereum dan Solana hingga Monero dan eCash, fleksibilitas ini menjadi sangat penting.

Sebagai sebuah kesatuan, pergeseran ini menunjukkan bahwa para pengembang tidak lagi mengejar API terbaru, lebih memilih membangun infrastruktur yang dapat bertahan dalam ketidakpastian.

Pengembang di Persimpangan: Stabilitas Lebih Diutamakan dari Kecepatan

Walaupun Alchemy menawarkan jalur migrasi bagi pengguna Blast API sebelumnya, para pengembang diperingatkan untuk tidak terburu-buru dalam proses ini. Setiap proyek beroperasi dengan arsitekturnya sendiri, kebutuhan skalabilitas, dan struktur finansial. Apa yang cocok untuk satu tim bisa menyebabkan kemacetan atau biaya yang tidak perlu untuk tim lainnya. Transisi yang terukur menjamin stabilitas dan fleksibilitas daripada perbaikan cepat.

Bagi pembangun lintas chain, pertimbangan pertama adalah cakupan. Proyek yang hanya berjalan di Ethereum mungkin menemukan integrasi ekosistem Alchemy menarik, tetapi yang membangun lintas jaringan seperti Solana, Avalanche, atau Monero memerlukan cakupan yang lebih luas. Skalabilitas juga memainkan peran besar: jika volume permintaan melonjak saat penggunaan puncak, batasan laju atau tingkatan harga dapat dengan cepat menjadi kendala yang memperlambat operasi atau menaikkan biaya.

Anggaran dan dukungan melengkapi persamaan ini. Tim harus memutuskan apakah model harga tarif tetap yang dapat diprediksi lebih cocok untuk kebutuhan mereka dibandingkan dengan opsi berbasis penggunaan yang berkembang seiring lalu lintas. Sama pentingnya, kualitas dan kecepatan dukungan pelanggan dapat menentukan seberapa cepat masalah teknis diselesaikan. Ini adalah faktor yang sering diabaikan yang bisa membuat atau menghancurkan waktu aktif selama peluncuran produk atau acara token.

Bagaimana Pengembang Menyesuaikan Diri: Menemukan Kesesuaian yang Tepat

Lapisan infrastruktur Web3 sedang mengalami perubahan yang sama seperti yang dialami cloud computing satu dekade lalu, beralih dari yang termudah ke yang paling dapat diandalkan. Penutupan Blast API adalah pengingat bahwa keandalan dalam sistem terdesentralisasi tidak berasal dari satu penyedia yang kuat, tetapi dari arsitektur yang terdiversifikasi.

Saat layanan RPC menjadi lebih spesialis, Alchemy tetap fokus pada ekosistem Ethereum sambil juga memperluas dukungan untuk beberapa blockchain besar lainnya. Sementara itu, NOWNodes memperluas jangkauannya ke lusinan chain, dan para pengembang belajar untuk mencampur, mencocokkan, dan memantau tumpukan mereka dengan presisi yang sebelumnya hanya diperuntukkan bagi tim TI tradisional.

NowNodes menyediakan akses RPC multi-chain dengan uptime yang dilaporkan sebesar 99,95%, didukung oleh sistem pemulihan otomatis dan redundansi global untuk menjaga kinerja yang stabil. Ini menawarkan rencana masuk gratis, opsi harga yang fleksibel, dan koneksi WebSocket cepat untuk data blockchain secara real-time. Modelnya menarik bagi pengembang yang mencari infrastruktur lintas chain yang dapat diprediksi tanpa batasan laju.

Alchemy, didirikan bersama oleh Nikil Viswanathan dan Joe Lau, tetap menjadi penyedia infrastruktur yang banyak digunakan di ekosistem Ethereum. Arsitektur Supernode dan alat analitiknya dirancang untuk kecepatan, skalabilitas, dan akurasi data di seluruh jaringan Ethereum dan Layer 2 serta beberapa blockchain besar lainnya, seperti Polygon dan Arbitrum.

KategoriNOWNodesAlchemy
Cakupan Jaringan115+ blockchain, termasuk Ethereum, Bitcoin, Solana, Monero, dan eCash.Utama Ethereum dan Layer 2, namun juga mendukung beberapa blockchain besar lainnya seperti Polygon, Arbitrum, dan Optimism.
Jenis NodeShared, Dedicated, dan Archive (pengaturan dalam 1–2 hari).Shared dan Enterprise-only Dedicated.
Keandalan~99,95% uptime dengan auto-failover dan 100% blockchain uptime.~99,9% uptime.
DukunganAkses langsung 24/7 via chat, Slack, atau Telegram (rata-rata respons 3 menit).Berbasis tiket.
Batas RPSTidak ada batas pada paket berbayar; ~15 RPS pada tingkatan gratis.Batas berbasis tingkatan.
Harga (Okt 2025)Mulai dari €20/bulan (1 juta permintaan) hingga €400 (tanpa batasan).Mulai dari US$49/bulan.
Terbaik UntukSkalabilitas multi-chain dan biaya yang dapat diprediksi.Tim yang berfokus pada Ethereum.

Kesimpulan Akhir

Penutupan Blast API lebih dari sekedar kejadian terisolasi — ini adalah gambaran dari industri yang telah matang dan belajar dari ketergantungannya sendiri. Dalam perlombaan untuk mendesentralisasikan segalanya, Web3 telah menemukan bahwa ketahanan sejati tidak datang dari penyedia tunggal, tetapi dari keberagaman, redundansi, dan keseimbangan.

Saat pengembang mengeksplorasi model baru — dari kedalaman yang fokus pada ekosistem Alchemy hingga jangkauan multi-chain NOWNodes — gambaran yang lebih jelas tentang fase selanjutnya dari infrastruktur Web3 muncul: yang mana fleksibilitas dan interoperabilitas sama pentingnya dengan kinerja.

❌