Reading view

Vitalik Buterin Kritik Aturan Digital ‘Tanpa Ruang’ Uni Eropa

Vitalik Buterin memperingatkan bahwa pendekatan regulasi Uni Eropa di bawah Digital Services Act berisiko melemahkan pluralisme dengan mencoba tidak memberi “ruang” bagi ucapan atau produk yang kontroversial di internet.

Dalam sebuah unggahan panjang di X, co-founder Ethereum ini berpendapat bahwa masyarakat bebas tidak seharusnya berupaya menghilangkan ide-ide yang dianggap berbahaya. Ia menuturkan, sebaiknya regulator fokus mencegah agar konten semacam itu tidak diperkuat secara algoritmik dan mendominasi perbincangan publik.

Apa Arti Pendekatan “No-Space” Uni Eropa

Digital Services Act berlaku untuk seluruh ekosistem online. Setiap layanan yang menjangkau pengguna Uni Eropa termasuk dalam undang-undang ini, terlepas dari ukuran atau lokasinya. Kewajiban mengikuti skala jangkauan dan risiko, tapi tidak ada platform yang ada di luar regulasi ini.

Desain peraturan ini bertujuan menutup celah hukum dan teknis yang sebelumnya memungkinkan platform menghindari tanggung jawab.

Para pengkritik menyebutnya sebagai pendekatan “tanpa ruang”, artinya tidak ada celah digital tanpa regulasi di mana konten berbahaya bisa lolos tanpa pertanggungjawaban.

This is what I worry Europe will get negatively polarized into: an ideology taking pride in a neat, sanitized online environment free of evil corporate and fascist pathogens.

I hope European govs do not go this way, and instead take a Pirate Party approach of user empowerment.… https://t.co/oH7Yfdg9pa

— vitalik.eth (@VitalikButerin) December 26, 2025

Tujuannya bukan penyensoran total. Melainkan, DSA fokus pada penilaian risiko, transparansi, dan pilihan desain platform yang memengaruhi bagaimana konten menyebar.

Buterin menyebut bahwa kegagalan nyata dari media sosial saat ini bukan karena ada pandangan ekstrem, namun karena algoritma sering mendorong penyebaran opini-opini tersebut secara luas.

Ia memperingatkan bahwa pemikiran tanpa toleransi bisa menyebabkan tindakan berlebihan, konflik, dan makin besarnya ketergantungan pada penegakan secara teknokratis.

should be solved at as local a level as possible, ideally the operator of whatever institution is using the room and organizing toddlers to come there, otherwise the municipality

— vitalik.eth (@VitalikButerin) December 26, 2025

Buterin juga memperingatkan bahwa memperlakukan ide-ide yang tidak disukai seperti patogen yang harus dihapus mencerminkan naluri anti-pluralisme. Ia menyampaikan bahwa perdebatan merupakan bagian tak terhindarkan dalam masyarakat terbuka dan upaya menghapus pandangan kontroversial secara total justru akan memperluas pengawasan serta kewenangan penegakan hukum.

Ia mendorong pemberdayaan pengguna, transparansi, serta persaingan sehat. Menurutnya, platform seharusnya mengurangi insentif yang membuat konten berbahaya menjadi menarik, bukan memaksa menghapusnya sepenuhnya.

Optimistis untuk Privacy Coin?

Perdebatan ini juga menyoroti privacy coin seperti Monero dan Zcash.

Saat regulator mendorong platform untuk memantau perilaku dan mengumpulkan lebih banyak data, makin banyak pengguna yang sadar bahwa pengawasan lebih besar sering berujung pada terbukanya lebih banyak data mereka.

Hal ini memperkuat narasi untuk alat keuangan yang dirancang meminimalkan jejak transaksi.

Privacy Coin Teratas Berdasarkan Market Cap | Sumber: CoinGecko

Meskipun begitu, dampaknya tidak merata. Meskipun dukungan filosofis pada privacy coin bisa bertambah, akses di pasar Uni Eropa yang teregulasi tetap terbatas. Exchange terus membatasi atau menghapus privacy coin ini karena risiko kepatuhan.

Singkatnya, pendekatan Eropa semakin menegaskan pentingnya privasi, meski membuat alat berfokus privasi menjadi semakin terbatas ruang geraknya.

  •  

Vitalik Buterin Slams EU’s ‘No-Space’ Digital Rules

Vitalik Buterin has warned that the European Union’s regulatory approach under the Digital Services Act risks undermining pluralism by trying to leave “no space” for controversial speech or products online.

In a detailed post on X, the Ethereum co-founder argued that a free society should not aim to eliminate ideas it considers harmful. Instead, he said regulators should focus on stopping such content from being algorithmically amplified and dominating public discourse.

What the EU’s “No-Space” Approach Means

The Digital Services Act applies to the entire online ecosystem. Any service reaching EU users falls under the law, regardless of size or location. Obligations scale with reach and risk, but no platform sits outside the regulatory framework.

This design aims to close legal and technical loopholes that previously allowed platforms to avoid responsibility. 

Critics describe this as a “no-space” approach, meaning there should be no unregulated digital gaps where harmful content can escape accountability.

This is what I worry Europe will get negatively polarized into: an ideology taking pride in a neat, sanitized online environment free of evil corporate and fascist pathogens.

I hope European govs do not go this way, and instead take a Pirate Party approach of user empowerment.… https://t.co/oH7Yfdg9pa

— vitalik.eth (@VitalikButerin) December 26, 2025

The goal is not blanket censorship. Instead, the DSA focuses on risk assessments, transparency, and platform design choices that influence how content spreads.

Buterin said the real failure of modern social platforms is not that fringe views exist, but that algorithms often push them at scale. 

He warned that zero-tolerance thinking can lead to overreach, conflict, and growing reliance on technocratic enforcement.

should be solved at as local a level as possible, ideally the operator of whatever institution is using the room and organizing toddlers to come there, otherwise the municipality

— vitalik.eth (@VitalikButerin) December 26, 2025

Buterin warned that treating disliked ideas as pathogens to be erased reflects an anti-pluralistic instinct. He argued that disagreement is inevitable in open societies and that trying to fully remove controversial views often expands surveillance and enforcement powers.

He advocated for user empowerment, transparency, and competition. In his view, platforms should reduce incentives that reward harmful content, rather than attempting to eliminate it entirely.

Bullish for Privacy Coins?

The debate has also drawn attention to privacy coins such as Monero and Zcash.

As regulators push platforms to monitor behavior and retain more data, users may grow more aware that increased oversight often leads to greater data exposure. 

That strengthens the narrative appeal of financial tools designed to minimize traceability.

Top Privacy Coins by Market Cap. Source: CoinGecko

However, the impact is uneven. While philosophical support for privacy coins may grow, access in regulated EU markets remains constrained. Exchanges continue to limit or delist them due to compliance risk.

In short, Europe’s approach reinforces why privacy matters, even as it complicates where privacy-focused tools can operate.

The post Vitalik Buterin Slams EU’s ‘No-Space’ Digital Rules appeared first on BeInCrypto.

  •  

3 Altcoin yang Perlu Dipantau Akhir Pekan Ini | 27 – 28 Desember

Pasar aset kripto akan memasuki akhir pekan terakhir tahun 2025, dan sebelum tahun baru dimulai, masih ada peluang bagi altcoin untuk tumbuh.

Dipimpin oleh Pippin (PIPPIN), tiga altcoin ini wajib dipantau dalam 48 jam ke depan saat kita mendekati pergantian tahun.

UNUS SED LEO (LEO)

Harga LEO naik 25% dalam sepekan terakhir, dan diperdagangkan di sekitar US$8,45 pada waktu publikasi. Struktur teknikal menunjukkan support yang kuat, dengan Parabolic SAR menandakan tren naik yang masih aktif. Sinyal ini memperlihatkan bahwa pembeli masih memegang kendali seiring dengan meningkatnya momentum, walaupun ada ketidakpastian di pasar secara umum.

Jika kondisi bullish tetap bertahan, LEO bisa rebound ke US$9,10, dan menutup kerugian yang sempat tercatat di awal bulan ini. Tekanan beli yang konsisten bisa memperpanjang kenaikan menuju target US$9,80. Mencapai level ini akan mencerminkan kepercayaan baru dan memperkuat tren naik yang terjadi dalam jangka pendek.

Ingin dapat insight token seperti ini? Daftar ke Newsletter Harian Crypto dari Editor Harsh Notariya di sini.

LEO Price Analysis.
Analisis Harga LEO | Sumber: TradingView

Risiko koreksi tetap ada jika investor memutuskan untuk ambil untung lebih awal. Tekanan jual bisa mendorong LEO turun di bawah support US$7,82. Jika penurunan berlanjut sampai US$7,32, struktur teknis akan menjadi lemah, skenario bullish tidak berlaku lagi, dan ini bisa menjadi sinyal perubahan momentum ke arah bearish dalam jangka pendek.

Pippin (PIPPIN)

PIPPIN muncul menjadi salah satu altcoin top gainer minggu ini, dengan kenaikan sebesar 34% dalam tujuh hari terakhir. Token ini terus mencetak all-time high baru setiap minggu. Minat beli yang tinggi dan momentum yang kuat mendorong kenaikan terus-menerus pada PIPPIN.

All-time high terbaru berada di US$0,720, di mana PIPPIN membutuhkan kenaikan 45,6% lagi untuk mencapainya kembali. Untuk mencapainya, PIPPIN harus bisa menjadikan US$0,600 sebagai support kuat. Jika level ini bisa dipertahankan, maka kekuatan pembeli akan terbukti dan kemungkinan harga akan terus naik pun semakin besar.

PIPPIN Price Analysis.
Analisis Harga PIPPIN | Sumber: TradingView

Risiko koreksi tetap mengancam jika sentimen pasar secara umum berubah menjadi bearish. Minat terhadap risiko yang melemah bisa menyeret PIPPIN turun di bawah support US$0,434. Jika breakdown terjadi, kerugian bisa terus berlanjut ke area US$0,366, menghapus kenaikan terbaru dan membatalkan outlook bullish yang sedang berjalan.

MYX Finance (MYX)

Harga MYX diperdagangkan di sekitar US$3,35 pada waktu publikasi setelah naik 15,2% dalam tujuh hari terakhir. Altcoin ini masih bertahan di atas support US$3,26. Struktur saat ini menandakan bahwa pembeli menargetkan resistance di US$3,62 seiring momentum yang perlahan terbentuk.

Indikator teknikal menguatkan bias bullish. Relative Strength Index tetap di atas level netral 50,0, menandakan tekanan beli yang berkelanjutan. Kekuatan ini dapat mendukung reli lanjutan. Breakout yang terkonfirmasi di atas US$3,62 bisa membuka jalan menuju US$3,80 dalam waktu dekat.

MYX Price Analysis.
Analisis Harga MYX | Sumber: TradingView

Risiko koreksi tetap ada jika kondisi pasar secara umum memburuk. Tekanan jual yang meningkat bisa menekan MYX turun di bawah support US$3,26. Jika breakdown terjadi, harga bisa menuju US$2,88, membatalkan outlook bullish dan menandai perubahan momentum ke arah bearish dalam jangka pendek.

  •  

3 Altcoins To Watch This Weekend | December 27 – 28

The crypto market is heading into the final weekend of 2025, and before the new year begins, there might be some room for altcoins to record growth still. 

Led by Pippin (PIPPIN), these three altcoins are must-watch in the coming 48 hours as we near the year-end.

UNUS SED LEO (LEO)

LEO price surged 25% over the past week, trading near $8.45 at the time of writing. The technical structure shows strong support, with the Parabolic SAR confirming an active uptrend. This setup suggests buyers remain in control as momentum builds despite broader market uncertainty.

If bullish conditions persist, LEO could rebound toward $9.10, recovering losses recorded earlier this month. Sustained buying pressure may extend gains toward the $9.80 target. Achieving this level would reflect renewed confidence and reinforce the prevailing upward trend in the short term.

Want more token insights like this? Sign up for Editor Harsh Notariya’s Daily Crypto Newsletter here.

LEO Price Analysis.
LEO Price Analysis. Source: TradingView

Downside risks remain if investors move to lock in profits early. Selling pressure could push LEO below the $7.82 support. A further decline toward $7.32 would weaken technical structure, invalidate the bullish thesis, and signal a potential shift back to short-term bearish momentum.

Pippin (PIPPIN)

PIPPIN has emerged as one of the strongest-performing altcoins this week, gaining 34% over the past seven days. The token continues to post fresh all-time highs on a weekly basis. Persistent buying interest and strong momentum have supported its sustained upward trajectory.

The latest all-time high stands at $0.720, with PIPPIN requiring a 45.6% move to revisit that level. Achieving this depends on flipping $0.600 into firm support. A successful hold above that zone would confirm strength and increase the probability of continued price discovery.

PIPPIN Price Analysis.
PIPPIN Price Analysis. Source: TradingView

Downside risk remains if broader market sentiment turns bearish. Weakening risk appetite could push PIPPIN below the $0.434 support. A breakdown there may extend losses toward $0.366, erasing recent gains and invalidating the prevailing bullish outlook.

MYX Finance (MYX)

MYX price traded near $3.35 at the time of writing after rising 15.2% over the past seven days. The altcoin continues to hold above the $3.26 support. The current structure suggests buyers are targeting the $3.62 resistance as momentum gradually builds.

Technical indicators reinforce the bullish bias. The Relative Strength Index remains above the neutral 50.0 level, signaling sustained buying pressure. This strength could support further recovery. A confirmed breakout above $3.62 may open the path toward $3.80 in the short term.

MYX Price Analysis.
MYX Price Analysis. Source: TradingView

Downside risks persist if broader market conditions weaken. Increased selling pressure could push MYX below the $3.26 support. A breakdown there would expose the $2.88 level, invalidating the bullish outlook and signaling a shift back toward short-term bearish momentum.

The post 3 Altcoins To Watch This Weekend | December 27 – 28 appeared first on BeInCrypto.

  •  

Insiden Trust Wallet Semakin Dalam, CZ Nampaknya Curigai Peran Orang Dalam

Dampak dari insiden ekstensi Chrome Trust Wallet makin memanas pada 26 Desember, setelah Changpeng Zhao (CZ) angkat bicara di depan umum dan mengindikasikan bahwa pelanggaran ini sepertinya melibatkan orang dalam.

Pernyataan ini muncul bersamaan dengan konfirmasi dari Trust Wallet bahwa sekitar US$7 juta dana pengguna telah terdampak sejauh ini.

Akses orang dalam jadi jalur utama penyelidikan

CZ menuturkan Trust Wallet akan mengganti penuh seluruh dana pengguna yang terdampak dan menegaskan bahwa dana pelanggan tetap aman.

Ia juga menambahkan bahwa tim investigasi masih menelusuri bagaimana pembaruan ekstensi browser yang sudah terinfeksi bisa lolos dari pengawasan distribusi, dan menyebut peran orang dalam sebagai penyebab yang “paling mungkin.”

Pernyataan ini pun semakin menyoroti kekhawatiran soal akses internal dan tata kelola update, tidak hanya soal serangan eksternal semata.

Most likely.

— CZ 🔶 BNB (@cz_binance) December 26, 2025

Trust Wallet kemudian mengonfirmasi bahwa insiden ini hanya mempengaruhi Browser Extension versi 2.68 saja, dan menegaskan lagi bahwa pengguna mobile serta versi lain tetap aman.

Pihak perusahaan mengungkapkan bahwa mereka sedang merampungkan prosedur penggantian dana dan akan memberikan instruksi yang jelas untuk pengguna yang terdampak.

Di sisi lain, pengguna harus tetap waspada dari upaya phishing yang menyamar sebagai layanan resmi.

Update on the Trust Wallet Browser Extension (v2.68) incident:

We’ve confirmed that approximately $7M has been impacted and we will ensure all affected users are refunded.

Supporting affected users is our top priority, and we are actively finalizing the process to refund the… https://t.co/2XRx8GvZ75

— Trust Wallet (@TrustWallet) December 26, 2025

Isu orang dalam ini menarik perhatian khusus di komunitas keamanan aset kripto. Karena, ekstensi browser butuh kunci penandatanganan, kredensial pengembang, serta alur persetujuan untuk bisa melakukan update.

Agar sebuah build berbahaya atau yang sudah terinfeksi dapat didistribusikan lewat Chrome Web Store resmi, penyidik biasanya mencari apakah ada kompromi kredensial atau akses internal secara langsung.

Kedua skenario itu mengarah ke lemahnya keamanan operasional, bukan pada celah software yang umum.

Risiko seperti ini memang nyata. Sepanjang tahun lalu, beberapa insiden ekstensi browser berprofil tinggi juga terjadi akibat akun pengembang yang dibajak atau pipeline rilis yang disusupi.

Token TWT Sempat Turun Sebelum Naik Lagi

Reaksi pasar pun mencerminkan ketidakpastian ini. Native token Trust Wallet, TWT, langsung terjual besar-besaran setelah laporan awal pada 25 Desember.

namun, harga TWT kembali stabil dan menguat pada 26 Desember, usai ada kepastian bahwa kerugian terbatas dan ada proses penggantian dana untuk pengguna.

Grafik Harga Token TWT | Sumber: CoinGecko

Meskipun Trust Wallet bergerak cepat dalam menangani insiden ini, kejadian ini mencerminkan tantangan yang lebih besar di industri.

Sebab, seiring makin banyak wallet aset kripto yang bergantung pada ekstensi browser, keamanan update dan pengelolaan risiko orang dalam jadi area serangan yang sangat krusial—bukan sekadar prioritas kedua.

  •  

Trust Wallet Incident Deepens as CZ Suggests Possible Insider Role

The fallout from Trust Wallet’s Chrome extension incident intensified on December 26 after Changpeng Zhao (CZ), weighed in publicly, suggesting the breach may have involved an insider. 

The comment came as Trust Wallet confirmed that roughly $7 million in user funds have been affected so far.

Insider Access as Key Line of Investigation

CZ said Trust Wallet will fully reimburse impacted users and stressed that customer funds remain safe. 

However, he added that investigators are still examining how a compromised browser extension update was able to pass through distribution controls, calling an insider role “most likely.” 

The statement amplified concerns around internal access and update governance, rather than an external exploit alone.

Most likely.

— CZ 🔶 BNB (@cz_binance) December 26, 2025

Trust Wallet later confirmed that the incident affected Browser Extension version 2.68 only, reiterating that mobile users and other versions were not impacted. 

The company said it is finalizing reimbursement procedures and will issue clear instructions to affected users. 

Meanwhile, users should remain cautious against phishing attempts posing as official support.

Update on the Trust Wallet Browser Extension (v2.68) incident:

We’ve confirmed that approximately $7M has been impacted and we will ensure all affected users are refunded.

Supporting affected users is our top priority, and we are actively finalizing the process to refund the… https://t.co/2XRx8GvZ75

— Trust Wallet (@TrustWallet) December 26, 2025

The insider angle has drawn particular attention within the crypto security community. Browser extensions require signing keys, developer credentials, and approval workflows to publish updates. 

For a malicious or compromised build to be distributed through the official Chrome Web Store, investigators typically look at either credential compromise or direct internal access. 

Both scenarios point to weaknesses in operational security rather than a traditional software vulnerability.

Such risks are not theoretical. Over the past year, several high-profile browser extension incidents have stemmed from hijacked developer accounts or compromised release pipelines.

TWT Token Briefly Dips Before Rebounding

Market reaction reflected the uncertainty. Trust Wallet’s native token, TWT, saw a sharp sell-off following the initial reports on December 25. 

However, prices stabilized and rebounded on December 26 after confirmation that losses were limited and refunds would be issued. 

TWT Token Price Chart. Source: CoinGecko

While Trust Wallet has moved quickly to contain the incident, the episode reflects a broader industry challenge. 

As crypto wallets increasingly rely on browser extensions, update security and insider risk management are emerging as critical attack surfaces, not secondary concerns.

The post Trust Wallet Incident Deepens as CZ Suggests Possible Insider Role appeared first on BeInCrypto.

  •  

3 Altcoin yang Bisa Cetak All-Time High Baru pada Januari 2026

Saat satu tahun lagi berakhir, harapan akan tahun depan yang bullish nampaknya semakin berkembang di antara para investor. Walaupun biasanya Bitcoin yang memimpin altcoin untuk naik, beberapa token sudah membuktikan jalannya sendiri karena faktor-faktor tertentu.

BeInCrypto sudah menganalisis tiga altcoin yang bisa mengalami pertumbuhan dan bahkan membentuk all-time high baru pada Januari 2026.

Monero (XMR)

Harga Monero masih berada di kisaran yang dekat dengan all-time high miliknya, hanya turun 17,5% dari US$519. Jika bisa breakout di atas level tersebut, Monero bakal mencetak rekor baru. Relative strength menunjukkan permintaan yang konsisten karena XMR masih mengungguli banyak aset kripto berkapitalisasi besar di tengah siklus pasar saat ini.

Monero mendapatkan keuntungan dari meningkatnya perhatian pada aset kripto yang fokus pada privasi. Narasi ini semakin kuat di tengah perdebatan regulasi dan permintaan pengguna untuk kerahasiaan keuangan. Chaikin Money Flow memperlihatkan arus modal yang kuat. Faktor-faktor ini dapat mendorong XMR menembus US$450 dan menuju level psikologis US$500, sebagai langkah penting untuk mencapai US$519.

Ingin insight token seperti ini? Daftar ke Crypto Newsletter Harian dari Editor Harsh Notariya di sini.

XMR Price Analysis
Analisis Harga XMR | Sumber: TradingView

Risiko penurunan tetap ada jika pengambilan profit jadi lebih masif sebelum breakout terjadi. Tekanan jual bisa menekan XMR di bawah zona support US$417. Kalau breakdown ini terkonfirmasi, penurunan bisa lanjut ke US$387, menghapus kenaikan terbaru dan membatalkan prospek bullish untuk jangka pendek.

Midnight (NIGHT)

NIGHT menarik minat besar dari investor karena foundation dan kepemimpinannya. Token ini dikembangkan oleh Charles Hoskinson, founder Cardano, sehingga proyek NIGHT punya kredibilitas dan visi jangka panjang. Asosiasi ini memperkuat kepercayaan pasar dan menempatkan NIGHT untuk potensi apresiasi harga seiring adopsi yang meningkat di awal fase perdagangan.

Sebagai token yang baru meluncur, NIGHT diperkirakan akan mengalami pertumbuhan pengguna dan permintaan yang stabil. Jika mampu rebound dari support US$0,075, harganya bisa naik ke US$0,100. Breakout di atas level tersebut mungkin membawa NIGHT ke US$0,120, atau naik 54,1% dan mencatat all-time high baru.

NIGHT Price Analysis.
Analisis Harga NIGHT | Sumber: TradingView

Risiko penurunan sangat bergantung pada kondisi pasar secara luas di awal tahun. Jika 2025 dibuka dengan positif, momentum dapat terjaga. namun, ketika sentimen malah memburuk, NIGHT dapat turun di bawah US$0,075. Penurunan menuju US$0,060 akan membatalkan prospek bullish dan menandakan tekanan jual semakin tinggi.

Ethereum (ETH)

Ethereum masih sekitar 66,7% di bawah all-time high US$4.956, menegaskan betapa masih panjang tahap pemulihan yang dibutuhkan. Reli super cepat seperti keajaiban sepertinya belum mungkin terjadi di situasi saat ini. Gerakan harga terbaru menunjukkan ETH masih butuh permintaan yang kuat dan keselarasan pasar secara umum untuk bisa bergerak naik signifikan.

Pada bulan Agustus, Ethereum sempat melesat untuk mencetak rekor baru, tapi mengulangi pergerakan itu dalam waktu dekat kelihatannya tidak mungkin. Setiap pemulihan mungkin butuh waktu beberapa minggu dan didukung oleh investor secara konsisten. Breakout meyakinkan di atas level psikologis US$3.000 sangat penting. Jika berhasil, ETH bisa terdorong ke US$3.287, memperkecil jaraknya dengan rekor tertinggi.

Selain itu, korelasi kuat antara Ethereum dan Bitcoin juga akan jadi faktor utama. Kalau BTC bisa menunjukkan momentum bullish, ETH berpeluang ikut naik.

Ethereum Price Analysis.
Analisis Harga Ethereum | Sumber: TradingView

namun, risiko tetap ada jika momentum bullish gagal berkembang dan BTC justru turun di chart. Ethereum dapat tetap terjebak konsolidasi dekat US$3.000 atau terkoreksi ringan. Lemahnya harga dalam waktu lama di level ini akan memperlambat upaya pemulihan. Pergerakan seperti itu akan membatalkan skenario bullish serta menunda jalur realistis untuk bergerak ke zona resistance yang lebih tinggi.

  •  

3 Altcoins That Could Hit New All-Time Highs In January 2026

As another year comes to an end, the hope of a bullish next year is likely proliferating among the investors. While the leash generally sits with Bitcoin to lead the altcoins upwards, some tokens have carved out their path owing to independent factors.

BeInCrypto has analysed three such altcoins that could witness growth and also form new all-time highs in January 2026.

Monero (XMR)

Monero price remains among the closest to its all-time high, trading just 17.5% below $519. A breakout above this level would establish a new record. Relative strength reflects sustained demand as XMR continues to outperform many large-cap cryptocurrencies during the current market cycle.

Monero benefits from growing attention toward privacy-focused cryptocurrencies. This narrative has strengthened amid regulatory debates and user demand for financial confidentiality. Chaikin Money Flow indicates strong capital inflows. These factors could drive XMR above $450 and toward the $500 psychological level, a key step toward $519.

Want more token insights like this? Sign up for Editor Harsh Notariya’s Daily Crypto Newsletter here.

XMR Price Analysis
XMR Price Analysis. Source: TradingView

Downside risk remains if profit-taking intensifies before a breakout occurs. Selling pressure could push XMR below the $417 support zone. A confirmed breakdown may extend losses toward $387, erasing recent gains and invalidating the bullish outlook in the short term.

Midnight (NIGHT)

NIGHT has attracted strong investor interest due to its foundation and leadership. Developed by Cardano founder Charles Hoskinson, the project benefits from credibility and long-term vision. This association has strengthened market confidence, positioning NIGHT for potential price appreciation as adoption builds in early trading phases.

As a newly launched token, NIGHT is expected to see steady growth in users and demand. A successful bounce from the $0.075 support could lift the price toward $0.100. A breakout above that level may drive NIGHT to $0.120, marking a 54.1% gain and a potential new all-time high.

NIGHT Price Analysis.
NIGHT Price Analysis. Source: TradingView

Downside risk depends heavily on broader market conditions at the start of the year. A positive 2025 open could sustain momentum. However, deteriorating sentiment may push NIGHT below $0.075. A drop toward $0.060 would invalidate the bullish outlook and signal increased selling pressure.

Ethereum (ETH)

Ethereum remains roughly 66.7% below its $4,956 all-time high, highlighting the scale of recovery still required. A rapid, miracle-style rally appears unlikely under current conditions. Recent price action suggests ETH needs sustained demand and broader market alignment before attempting a meaningful upside move.

In August, Ethereum briefly surged to set a new peak, but replicating that move soon appears improbable. Any recovery may take weeks and requires consistent investor support. A decisive break above the $3,000 psychological level is critical. Success there could lift ETH toward $3,287, narrowing the gap to its record high.

Furthermore, the strong correlation that Ethereum shares with Bitcoin will be a major factor. If BTC manages to post a bullish momentum, ETH can benefit from it and rise as well.

Ethereum Price Analysis.
Ethereum Price Analysis. Source: TradingView

However, risk remains if bullish momentum fails to develop and BTC ends up falling on the charts. Ethereum could continue consolidating near $3,000 or face a mild correction. Prolonged weakness at this level would undermine recovery efforts. Such price action would invalidate the bullish thesis and delay any realistic path toward higher resistance zones.

The post 3 Altcoins That Could Hit New All-Time Highs In January 2026 appeared first on BeInCrypto.

  •  

US$300 Juta Gamma Kadaluarsa Hari Ini Bisa Picu Pergerakan Besar Berikutnya untuk Bitcoin | Berita Kripto AS

Selamat datang di US Crypto News Morning Briefing—ringkasan utama untuk perkembangan terpenting di dunia aset kripto hari ini.

Siapkan kopi dan pantau dengan saksama: ketika emas melonjak ke level tertinggi baru, dan menandakan rotasi modal ke arah instrumen aman, Bitcoin masih tertahan di bawah US$90.000. Struktur opsi senilai US$300 juta menahan volatilitas, tapi setelah kadaluarsa besar-besaran ini, kondisi tenang tersebut bisa langsung berubah menjadi pergerakan harga yang dramatis.

Berita Aset Kripto Hari Ini: Gamma Cage Bitcoin Jadi Sorotan setelah Expiry Opsi Hari Ini

Emas melonjak ke level tertinggi baru, menembus batas atas multi-tahun dan semakin mengukuhkan reputasinya sebagai sinyal peringatan awal pasar saat modal mulai bergerak ke aset aman.

Namun, Bitcoin tidak merespons dengan cara yang sama. Sebaliknya, aset kripto terbesar di dunia ini masih tertahan di bawah US$90.000.

Informasi terbaru mengindikasikan hal ini bukan karena menurunnya permintaan, melainkan imbas dari struktur derivatif raksasa yang secara mekanis menahan pergerakan harga.

“Gold made the first move. Bitcoin is still loading,” ujar analis Crypto Tice.

Analis tersebut memaparkan bahwa breakout emas sering menjadi penanda awal likuiditas mulai bergeser, sementara Bitcoin biasanya bereaksi belakangan, setelah minat risiko kembali muncul.

“Gold tends to move first when liquidity seeks safety. Bitcoin follows when risk appetite turns back on,” tutur CryptoTice, seraya menambahkan bahwa fase kompresi seperti itu “tidak memudar secara perlahan,” melainkan berujung pada ekspansi yang dapat mengulang seluruh siklus pasar.

Analisis dari BeInCrypto baru-baru ini juga mendukung hal tersebut, dan menyoroti bahwa reli emas sering membuka jalan bagi Bitcoin untuk naik.

Pada kasus Bitcoin, kompresi harga ini dipicu oleh apa yang analis derivatif sebut sebagai “gamma trap” senilai US$300 juta.

Menurut David, seorang analis struktur pasar, saat ini Bitcoin “secara mekanis terperangkap dalam rentang sempit” yang ditentukan oleh posisi opsi yang berat.

Batas bawahnya dijaga oleh dinding put US$85.000 yang menyimpan sekitar US$98,8 juta put gamma, sementara batas atasnya ditekan oleh dinding call US$90.000 yang menyimpan kurang lebih US$36,2 juta call gamma. Kondisi ini membentuk loop umpan balik negatif gamma.

Analis tersebut menjelaskan bahwa saat Bitcoin naik menuju batas atas, para dealer yang memegang call harus menjual spot Bitcoin untuk mengimbangi risikonya. Ketika harga turun ke batas bawah, para dealer yang sama wajib membeli untuk menyeimbangkan opsi put mereka.

“The result: Price is effectively locked in a cage,” dia terang, sambil menekankan bahwa pasar bukan digerakkan oleh sentimen atau berita, melainkan “karena keharusan matematika dari hedging dealer.”

Apakah Expiry Gamma Hari Ini Bisa Picu Pergerakan Besar Berikutnya untuk Bitcoin?

Ketenangan ini bersifat sementara. Sekitar US$300 juta gamma, yang mencakup sekitar 58% dari total kompleks gamma, sudah kadaluarsa dalam satu event opsi hari ini. David menyebutnya sebagai “pin release,” seraya memperingatkan bahwa ketika kadaluarsa terjadi, insentif yang selama ini mengunci Bitcoin di antara US$85.000 dan US$90.000 akan menghilang hampir seketika.

Secara historis, pelepasan seperti ini sering memicu volatilitas yang tajam dan tiba-tiba saat pasar mencari keseimbangan baru.

Satu level kini menjadi sangat krusial. Apa yang disebut gamma flip berada di US$88.925. Ini sedikit di atas US$88.724, harga Bitcoin pada waktu publikasi.

Bitcoin (BTC) Price Performance
Performa Harga Bitcoin (BTC) | Sumber: BeInCrypto

Pergeseran harga secara konsisten di atas batas itu bisa membalik arus dealer dari menahan aksi harga menjadi memperkuatnya. Kondisi ini dapat memaksa dealer membeli di tengah reli, bukan lagi menjual saat harga naik.

Tekanan Sistemik Meningkat saat Bitcoin Tertinggal dari Logam Mulia

Perbedaan arah antara emas dan Bitcoin juga berlangsung di tengah suasana ekonomi makro yang tegang. Ekonom Mohamed El-Erian baru-baru ini menyoroti bahwa emas telah naik lebih dari 40% tahun ini dan menjadi raihan tertinggi sejak 1979. Sementara itu, Bitcoin turun sekitar 20% secara year-to-date setelah sebelumnya sempat mencatatkan puncak di awal siklus.

Bitcoin and Gold this year. #markets #investing #investors #bitcoin #gold @FT pic.twitter.com/2jYe0czJCV

— Mohamed A. El-Erian (@elerianm) December 26, 2025

Pada saat bersamaan, banyak analis memperingatkan bahwa reli serempak di emas, perak, tembaga, dan pasar energi secara historis menjadi tanda meningkatnya tekanan sistemik. Hal ini selaras dengan laporan terbaru yang menyatakan reli logam bisa menandakan stres di sistem.

Meski begitu, banyak pengamat kripto menilai stagnasi Bitcoin sebagai fenomena struktural, bukan sinyal bearish.

SP500 – All-Time High!
Nasdaq- All-Time High!
Gold – All-Time High!
Silver – Ripping, All-Time High
Platinum- All-Time High!
Palladium All-Time High!
Other world markets – All-Time High!

I don’t see a world where Bitcoin doesn’t catch up!

— Ran Neuner (@cryptomanran) December 26, 2025

Dengan gamma trap yang hampir kadaluarsa, dan emas sudah memberi sinyal tekanan di sistem, kompresi harga Bitcoin yang berkepanjangan mungkin sedang membentuk panggung untuk pergerakan besar selanjutnya.

Chart of the Day

Gold (XAU) and Bitcoin (BTC) Price Performances
Performa Harga Emas (XAU) dan Bitcoin (BTC) | Sumber: TradingView

Byte-Sized Alpha

Berikut rangkuman berita aset kripto dari AS yang perlu kamu ikuti hari ini:

Rangkuman Pra-Pasar Crypto Equities

Perusahaan  
Strategy (MSTR)US$158,71US$159,72 (+0,64%)
Coinbase (COIN)US$239,73US$240,40 (+0,28%)
Galaxy Digital Holdings (GLXY)US$24,43US$24,68 (+1,02%)
MARA Holdings (MARA)US$9,94US$9,99 (+0,50%)
Riot Platforms (RIOT)US$13,92US$14,02 (+0,72%)
Core Scientific (CORZ)US$15,57US$15,63 (+0,39%)
Bursa saham kripto: Google Finance

  •  

Today’s $300 Million Gamma Expiry Could Triger Bitcoin’s Next Big Move | US Crypto News

Welcome to the US Crypto News Morning Briefing—your essential rundown of the most important developments in crypto for the day ahead.

Grab a coffee and watch closely: while gold surges to new highs, signaling capital rotation toward safety, Bitcoin remains trapped below $90,000. A $300 million options structure suppressed volatility, but after the major expiry, this calm could quickly give way to dramatic price action.

Crypto News of the Day: Bitcoin’s Gamma Cage In Focus After Today’s Options Expiry

Gold has surged to fresh highs, breaking above a multi-year ceiling and reinforcing its reputation as the market’s early warning signal when capital rotates toward safety.

Bitcoin, however, has failed to respond in kind. Instead, the world’s largest cryptocurrency remains pinned below $90,000.

New insights suggest it may not be due to fading demand, but rather to a massive derivatives structure that mechanically suppresses price movement.

“Gold made the first move. Bitcoin is still loading,” said analyst Crypto Tice.

The analyst explained that gold’s breakout often marks the point where liquidity begins to reposition, while Bitcoin typically reacts later, once risk appetite returns.

“Gold tends to move first when liquidity seeks safety. Bitcoin follows when risk appetite turns back on,” CryptoTice said, adding that such compressed phases “don’t fade out slowly” but instead resolve with expansion that can reset an entire market cycle.

It aligns with a recent BeInCrypto analysis, which highlighted how gold’s rally often sets the tone for Bitcoin to climb.

In Bitcoin’s case, that compression is being driven by what derivatives analysts have dubbed a $300 million “gamma trap.”

According to David, a market structure analyst, Bitcoin is currently “mechanically trapped in a tight range” defined by heavy options positioning.

The downside is anchored by an $85,000 put wall holding nearly $98.8 million in put gamma, while the upside is capped by a $90,000 call wall containing about $36.2 million in call gamma. This positioning has created a negative gamma feedback loop.

The analyst notes that when Bitcoin rises toward the upper range, dealers who are long calls are compelled to sell spot Bitcoin to hedge their exposure. When the price falls toward the lower range, those same dealers must buy to hedge puts.

“The result: Price is effectively locked in a cage,” he said, emphasizing that the market is not being driven by sentiment or headlines, but by “the mathematical necessity of dealer hedging.”

Could Today’s Gamma Expiry Trigger Bitcoin’s Next Big Move?

This stability is temporary. Roughly $300 million worth of gamma, about 58% of the total gamma complex, expired in a single options event earlier today. David described this as a “pin release,” warning that once the expiry hits, the incentives that have kept Bitcoin locked between $85,000 and $90,000 vanish almost instantly.

Historically, such releases have often led to sharp and sudden volatility as the market seeks a new equilibrium.

One level has become especially important. The so-called gamma flip sits at $88,925. This is slightly above $88,724, Bitcoin’s price as of this writing.

Bitcoin (BTC) Price Performance
Bitcoin (BTC) Price Performance. Source: BeInCrypto

A sustained move above that threshold could flip dealer flows from dampening price action to amplifying it. Such a move could force dealers to buy into strength rather than sell rallies.

Systemic Stress Builds as Bitcoin Lags Behind Precious Metals

The divergence between gold and Bitcoin is also happening against a tense macroeconomic backdrop. Economist Mohamed El-Erian recently highlighted that gold has risen by more than 40% this year, its strongest performance since 1979. Manwhile, Bitcoin is down roughly 20% year-to-date after peaking earlier in the cycle.

Bitcoin and Gold this year. #markets #investing #investors #bitcoin #gold @FT pic.twitter.com/2jYe0czJCV

— Mohamed A. El-Erian (@elerianm) December 26, 2025

At the same time, multiple analysts have warned that a synchronized rally across gold, silver, copper, and energy markets historically signals rising systemic stress. It aligns with a recent report suggesting the metals rally may signal stress.

Still, many crypto observers see Bitcoin’s stagnation as structural rather than bearish.

SP500 – All-Time High!
Nasdaq- All-Time High!
Gold – All-Time High!
Silver – Ripping, All-Time High
Platinum- All-Time High!
Palladium All-Time High!
Other world markets – All-Time High!

I don’t see a world where Bitcoin doesn’t catch up!

— Ran Neuner (@cryptomanran) December 26, 2025

With the gamma trap nearing expiration and gold already signaling stress in the system, Bitcoin’s prolonged compression may be setting the stage for its next major move.

Chart of the Day

Gold (XAU) and Bitcoin (BTC) Price Performances
Gold (XAU) and Bitcoin (BTC) Price Performances. Source: TradingView

Byte-Sized Alpha

Here’s a summary of more US crypto news to follow today:

Crypto Equities Pre-Market Overview

Company  
Strategy (MSTR)$158.71$159.72 (+0.64%)
Coinbase (COIN)$239.73$240.40 (+0.28%)
Galaxy Digital Holdings (GLXY)$24.43$24.68 (+1.02%)
MARA Holdings (MARA)$9.94$9.99 (+0.50%)
Riot Platforms (RIOT)$13.92$14.02 (+0.72%)
Core Scientific (CORZ)$15.57$15.63 (+0.39%)
Crypto equities market open race: Google Finance

The post Today’s $300 Million Gamma Expiry Could Triger Bitcoin’s Next Big Move | US Crypto News appeared first on BeInCrypto.

  •  

Zoomex Launches Zoomex Card, Unlocking a New Path from Crypto Assets to Global Fiat Payments

Global cryptocurrency trading platform Zoomex today announced the official early registration for its latest payment product, the Zoomex Card.

Designed to bridge the gap between crypto assets and real-world payment scenarios, the Zoomex Card aims to provide users with a Global Multicurrency bank account that’s connected to tradfi payment rails and crypto ramps, enabling seamless on / off ramps to fiat for cross border transactions.

The Zoomex Card is jointly launched by Zoomex and fully regulated and licensed financial platform UR, with a focus on usability, security, and regulatory compliance. UR provides banking infrastructure that is fully composable, allowing Zoomex to provide a fully functional crypto-financial gateway for everyday spending, cross-border payments and subscription services to its users.

Historically, crypto assets have largely remained confined to trading and holding, making their integration into real-world payment systems cumbersome. The introduction of the Zoomex Card addresses this gap.

Through the Zoomex Card, users can deposit USDC into their multi-currency fiat accounts and use it for daily spending and global transactions across multiple countries and regions, achieving a seamless connection from on-chain assets to real-world payments.

Jerry, CEO of Zoomex, stated:

“We want our users to avoid constantly switching between the crypto world and traditional finance, and instead enjoy a truly integrated asset account.”

UR’s Chief Product Officer, Ng Yingzhong, commented: 

“As a fully licensed and regulated financial platform, UR has long been focused on delivering secure, compliant, and scalable financial infrastructure for users worldwide. Our partnership with Zoomex marks an important step forward in crypto-enabled payments. Through Zoomex Card, we aim to bring digital assets into everyday spending and cross-border use, while maintaining strict compliance and bank-grade security.”

Global Multi-Currency Account Experience

The Zoomex Card provides users with one-stop access to UR’s multi-fiat accounts, currently supporting major currencies including USD, EUR, CHF, JPY, SGD, and HKD, addressing cross-regional fund management and payment needs.

Seamless Crypto ↔ Fiat Conversion

Users can directly deposit USDC into UR accounts for spending, transfers, or subscription payments, while also supporting transfers back to the Zoomex platform for continued crypto trading.

Instant Global Payment Capability

The Zoomex Card supports mainstream payment methods including Apple Pay, Google Pay, and Samsung Pay, making it usable across various online and offline payment scenarios.

Bank-Grade Security and Compliance

All assets are custodied by UR, which is a registered trademark under Swiss financial institution SR Saphirstein AG, adhering to strict compliance and risk management standards to ensure financial-grade protection for cross-border payments and asset security.

Early Registration Benefits Now Open

To reward early supporters, Zoomex has launched early registration for the Zoomex Card. Upon official launch, eligible users will enjoy exclusive benefits, including:

  • Limited-time Pro account free upgrade
  • 1% cashback on spending
  • New user reward: Spend $5, get $10 back
  • No card issuance fee
  • Custom Zoomex card design

Early registration will remain open until the official launch phase of Zoomex Card is completed. The product is expected to officially roll out in early 2026, with specific timelines subject to Zoomex’s official announcements.

About ZOOMEX

Founded in 2021, Zoomex is a global cryptocurrency trading platform with over 3 million users across more than 35 countries and regions, offering 700+ trading pairs. Guided by its core values of “Simple × User-Friendly × Fast,” Zoomex is also committed to the principles of fairness, integrity, and transparency, delivering a high-performance, low-barrier, and trustworthy trading experience.

Powered by a high-performance matching engine and transparent asset and order displays, Zoomex ensures consistent trade execution and fully traceable results. This approach reduces information asymmetry and allows users to clearly understand their asset status and every trading outcome. While prioritizing speed and efficiency, the platform continues to optimize product structure and overall user experience with robust risk management in place.

As an official partner of the Haas F1 Team, Zoomex brings the same focus on speed, precision, and reliable rule execution from the racetrack to trading. In addition, Zoomex has established a global exclusive brand ambassador partnership with world-class goalkeeper Emiliano Martínez. His professionalism, discipline, and consistency further reinforce Zoomex’s commitment to fair trading and long-term user trust.

In terms of security and compliance, Zoomex holds regulatory licenses including Canada MSB, U.S. MSB, U.S. NFA, and Australia AUSTRAC, and has successfully passed security audits conducted by blockchain security firm Hacken. Operating within a compliant framework while offering flexible identity verification options and an open trading system, Zoomex is building a trading environment that is simpler, more transparent, more secure, and more accessible for users worldwide.


For more info: Website | X | Telegram | Discord

About UR

UR is the world’s first global onchain stablecoin banking infrastructure that is compliant, fully licensed and covers over 50 countries with 7 multicurrency fiat access for each user and business — all under the supervision of SR Sapherstein AG. UR simplifies the way people and businesses move between digital assets and fiat currencies. Self-custodial, fast, and intuitive, UR turns complex crypto workflows into a seamless everyday experience.

The post Zoomex Launches Zoomex Card, Unlocking a New Path from Crypto Assets to Global Fiat Payments appeared first on BeInCrypto.

  •  

ETF XRP Catat Arus Masuk Selama 7 Minggu Berturut-turut – Kenapa Harga Masih Sulit Naik

Harga XRP terus kesulitan untuk pulih dalam beberapa minggu terakhir, dengan beberapa upaya pemulihan yang gagal sehingga tekanan bearish semakin dalam. Token ini masih terjebak di tren turun, yang mencerminkan keraguan di pasar aset kripto secara keseluruhan.

Meski begitu, ETF XRP tetap menarik dana, sehingga permintaan institusional terlihat tetap kokoh.

Permintaan ETF XRP Masih Kuat

Kerugian di kalangan holder XRP terus bertambah, sehingga tekanan ke pergerakan harga dalam jangka pendek ikut makin besar. Data Net Unrealized Profit and Loss menunjukkan jika profit yang belum terealisasi sudah turun ke titik terendah tahun ini. Investor yang membeli XRP di atas US$1,86 sekarang menanggung kerugian, sedangkan hanya mereka yang masuk di bawah angka ini saja yang masih meraih profit.

Perubahan ini menimbulkan kekhawatiran pada perilaku holder jangka panjang. Alamat yang menyimpan XRP lebih dari setahun mungkin akan mempertimbangkan untuk menjual demi mengunci keuntungan yang tersisa. Jika aksi ambil untung ini makin cepat di antara para holder tadi, tekanan jual bisa meningkat dan stabilitas harga XRP pun bisa makin terganggu.

XRP NUPL
XRP NUPL | Sumber: Glassnode

ETF XRP masih menjadi penopang terbesar di level makro. Sejak diluncurkan enam minggu lalu, dana tersebut belum pernah mengalami arus keluar bersih dalam sehari pun. Konsistensi ini jadi sorotan di tengah ketidakpastian pasar yang lebih luas dan penurunan aktivitas di pasar spot aset kripto.

Tren positif masih berlanjut hingga minggu ketujuh. Pada hari perdagangan sebelum Natal, ETF XRP mencatat inflow sebesar US$11,93 juta. Data ini menunjukkan kalau investor institusi masih punya keyakinan terhadap prospek jangka panjang XRP, walaupun sentimen ritel mulai melemah dan harga masih bergerak terbatas.

XRP ETF Weekly Inflows
Arus Masuk ETF XRP per Minggu | Sumber: SoSoValue

Tren Turun Harga XRP Berlanjut

Pada waktu publikasi, XRP diperdagangkan mendekati US$1,86 dan bertahan sedikit di atas level support US$1,85. Harga masih tertahan di bawah garis tren turun yang sudah berlangsung lebih dari enam minggu. Gagalnya harga menembus struktur ini berulang kali membuat sentimen bearish semakin kuat, terutama di kalangan trader jangka pendek.

Peluang breakout sepertinya kecil dengan kondisi saat ini. Arah pasar masih belum jelas, dan kerugian yang bertambah meningkatkan risiko tekanan jual lanjutan. Arus masuk ETF mungkin bisa bantu menahan harga, kemungkinan menjaga XRP di atas US$1,79. Tapi jika harga menembus turun dari level tersebut, tren turun bisa berlanjut ke US$1,70.

XRP Price Analysis.
Analisis Harga XRP | Sumber: TradingView

Namun, perubahan di sentimen pasar yang lebih luas bisa saja mengubah prospek. Jika sentimen risiko membaik, maka XRP berpeluang bangkit dari US$1,85. Jika harga berhasil melewati garis tren turun secara meyakinkan, target selanjutnya menjadi US$1,94. Jika level ini terlewati, jalan menuju US$2,00 bakal terbuka dan skenario bearish bisa saja batal.

  •  

XRP ETFs Post Inflows For 7 Consecutive Weeks – Why Price Still Struggles

XRP price has struggled to regain traction over recent weeks, with multiple failed recovery attempts deepening bearish pressure. The token remains locked in a downtrend, reflecting hesitation across the broader crypto market. 

Despite this weakness, XRP ETFs continue to attract capital, signaling that institutional demand remains resilient.

XRP ETF Demand Remains Strong

Losses among XRP holders have steadily increased, adding pressure to near-term price action. Net Unrealized Profit and Loss data shows unrealized profits have dropped to a yearly low. Investors who purchased XRP above $1.86 are now holding losses, while only those who entered below this level remain in profit.

This shift raises concerns around long-term holder behavior. Addresses holding XRP for more than a year may consider selling to lock in remaining gains. If profit-taking accelerates among these holders, selling pressure could intensify and further weigh on XRP price stability.

XRP NUPL
XRP NUPL. Source: Glassnode

XRP ETFs remain the asset’s strongest macro support. Since launching six weeks ago, the funds have not recorded a single day of net outflows. This consistency stands out amid broader market uncertainty and declining activity in the spot crypto market.

Momentum has continued into week seven. On the trading day before Christmas, XRP ETFs recorded $11.93 million in inflows. This data suggests institutional investors maintain confidence in XRP’s longer-term outlook, even as retail sentiment weakens and price action remains constrained.

XRP ETF Weekly Inflows
XRP ETF Weekly Inflows. Source: SoSoValue

XRP Price Downtrend Continues

XRP traded near $1.86 at the time of writing, holding just above the $1.85 support level. Price remains capped beneath a downtrend line that has persisted for over six weeks. Repeated failures to break this structure have reinforced bearish sentiment among short-term traders.

A breakout appears unlikely under current conditions. Market direction remains unclear, and rising losses increase the risk of additional selling. ETF inflows may help stabilize price, potentially keeping XRP above the $1.79 support. A breakdown below that level could extend the downtrend toward $1.70.

XRP Price Analysis.
XRP Price Analysis. Source: TradingView

However, a shift in broader market conditions could alter the outlook. Improved risk sentiment may allow XRP to bounce from $1.85. A decisive move above the downtrend line would target $1.94. Clearing that level could open a path toward $2.00, invalidating the bearish thesis.

The post XRP ETFs Post Inflows For 7 Consecutive Weeks – Why Price Still Struggles appeared first on BeInCrypto.

  •  

Dana Investasi Kripto Raup Untung di Desember meski Pasar Secara Umum Melemah

Pasar kripto menghadapi kesulitan sepanjang Desember, tapi sekelompok kecil investor institusi berhasil menutup tahun dengan keuntungan.

Data on-chain terbaru dari platform analitik Nansen menunjukkan, walaupun harga terus tertekan, beberapa dana kripto besar mencatatkan keuntungan realisasi jutaan Dolar, meski kemudian mulai melakukan aksi jual agresif seiring berjalannya bulan.

Elite Fund Raih Keuntungan Tertinggi saat Pasar Turun

Menurut Nansen, market maker Wintermute menjadi dana paling untung di Desember, membukukan sekitar US$3,17 juta sebagai laba realisasi.

Dragonfly Capital berada di posisi berikutnya, dengan laba tersebar di beberapa wallet dengan total masing-masing US$1,9 juta, US$1,0 juta, dan US$990.000.

IOSG dan Longling Capital juga masuk dalam daftar top performer. Bersama-sama, tren ini menunjukkan bahwa laba berpusat pada kelompok trader institusi yang aktif dan sering bertransaksi, bukan wallet yang hanya sekali saja memperoleh untung.

“Laba berpusat pada kelompok dana yang sering bertransaksi, bukan wallet satu kali saja,” ujar Nansen menyoroti, menjelaskan bahwa eksekusi yang konsisten dan manajemen trading aktif menjadi pembeda utama antara pemenang institusi dengan kondisi pasar yang menurun.

Arrington, Pantera, dan Polychain juga tampil dalam data 30-hari milik Nansen yang diambil dari lima jaringan blockchain, masing-masing dengan tingkat keuntungan yang berbeda.

Nansen analytics table showing most profitable crypto fund addresses in December 2025
Peringkat laba Desember 2025 menunjukkan Wintermute memimpin dengan US$3,17 juta, diikuti beberapa wallet Dragonfly Capital. Nansen

Desember menjadi bulan yang berat untuk sebagian besar pelaku pasar kripto karena volatilitas meningkat dan sentimen semakin melemah menjelang akhir tahun.

Meskipun pasar seperti itu, Wintermute dan Dragonfly Capital tetap mampu mengambil untung dari dislokasi jangka pendek dan peluang berbasis likuiditas.

Kinerja mereka menyoroti keunggulan skala, infrastruktur trading yang canggih, serta pemantauan lintas chain di periode tekanan pasar.

Strategi Dragonfly terlihat menonjol berkat diversifikasi di beberapa wallet, sehingga dana tersebut bisa menyebar risiko dan tetap menangkap peluang profit di berbagai posisi.

Sementara itu, dominasi Wintermute mencerminkan perannya sebagai penyedia likuiditas utama yang mampu meraup untung dari volatilitas, bukan menderita karena volatilitas itu.

IOSG dan Longling Capital juga meraih laba signifikan, menempatkan mereka sebagai salah satu dana paling untung bulan ini. Data ini memberikan gambaran tentang ketahanan institusi di saat banyak trader ritel justru kesulitan bertahan.

Aksi Profit Taking Aktif Membentuk Perilaku di Dalam Chain

namun, pelacakan on-chain dari Nansen menunjukkan dana-dana yang sebelumnya menguntungkan kini lebih memilih untuk menjual daripada mengakumulasi.

Pada 26 Desember, QCP Capital menyetorkan 199,99 ETH, senilai sekitar US$595.929, ke exchange Binance, sebuah langkah yang umumnya terkait persiapan untuk menjual aset.

On-chain transaction showing QCP Capital depositing ETH to Binance
QCP Capital mentransfer 199,99 ETH senilai US$595.929 ke Binance pada 26 Desember 2025. Nansen

Wintermute juga aktif di sisi jual. Walau komentar di media sosial menuduh perusahaan ini melakukan aksi jual besar-besaran Bitcoin dan Ethereum selama volatilitas Desember, data on-chain mengonfirmasi bahwa Wintermute memang mengurangi eksposur setelah sebelumnya membangun posisi di awal bulan.

🚨 BREAKING:

WINTERMUTE ACCUMULATED MILLIONS WORTH OF $BTC AND $ETH RIGHT BEFORE CHRISTMAS DUMP

THEY DUMPED $125M+ OF $BTC IN A MINUTE, DROPPING IT TO $24K

THIS IS PURE CHRISTMAS MANIPULATION!! https://t.co/hSbWI1Bl2R pic.twitter.com/MmQv1nBZql

— ᴛʀᴀᴄᴇʀ (@DeFiTracer) December 25, 2025

Aktivitas ini lebih bertujuan untuk mengambil untung dan mengelola risiko, bukan sekadar menahan aset secara pasif.

Dragonfly Capital juga mengurangi kepemilikan di Mantle (MNT). Selama tujuh hari di Desember, dana ini menyetorkan 6 juta token MNT, senilai sekitar US$6,95 juta, ke Bybit.

.@dragonfly_xyz (Dragonfly Capital) continues depositing $MNT to @Bybit_Official.

Over the past 7 days, they've already sent 6,000,000 $MNT (~$6.95M USD)

They still hold 9.15M tokens across multiple wallets, worth around $10.76M. pic.twitter.com/3M2s5se9l6

— Nansen 🧭 (@nansen_ai) December 21, 2025

Meski terjadi penjualan tersebut, Dragonfly masih memegang 9,15 juta token MNT, yang nilainya sekitar US$10,76 juta, sehingga ini menunjukkan mereka baru keluar sebagian, belum sepenuhnya.

Kontras antara laba besar di Desember dan meningkatnya tekanan jual ini menunjukkan strategi institusi yang ganda:

  • Memanfaatkan volatilitas saat ada peluang,
  • Cepat mengurangi risiko begitu kondisi berubah.

Bagi dana profesional, aksi jual di akhir tahun mungkin juga menandakan rebalancing portofolio, menjaga modal, atau persiapan untuk alokasi baru di awal 2026.

Sementara penjualan lanjutan dari dana top performer bisa saja membebani harga jangka pendek, ini juga bisa menjadi sinyal disiplin, bukan berarti mereka pesimistis terhadap pasar.

  •  

Crypto Investment Funds Turn Profits in December Despite Broad Market Weakness

Crypto markets struggled throughout December, but a small group of institutional investors managed to close the year in the black.

New on-chain data from analytics platform Nansen shows that while prices remained under pressure, several major crypto funds generated millions in realized gains, only to pivot toward aggressive selling as the month progressed.

Elite Funds Secure Top Gains Amid Market Downturn

According to Nansen, market maker Wintermute emerged as the most profitable fund in December, recording approximately $3.17 million in realized profit.

Dragonfly Capital followed closely, with profits spread across multiple wallets totaling $1.9 million, $1.0 million, and $990,000.

IOSG and Longling Capital also ranked among the top performers. Together, these trends suggest that profits were concentrated among a repeat group of highly active institutional traders rather than isolated, one-off wallets.

“Profits are concentrated among a small group of repeat funds, not one-off wallets,” Nansen noted, highlighting how consistent execution and active trade management separated institutional winners from the broader market downturn.

Arrington, Pantera, and Polychain also featured in Nansen’s 30-day dataset from five blockchain networks, each with varied profitability.

Nansen analytics table showing most profitable crypto fund addresses in December 2025
December 2025 profit rankings show Wintermute leading with $3.17M, followed by multiple Dragonfly Capital wallets. Nansen

December proved challenging for most crypto participants as volatility increased and sentiment weakened into year-end.

Despite this backdrop, Wintermute and Dragonfly Capital capitalized on short-term dislocations and liquidity-driven opportunities.

Their performance highlights the advantage of scale, sophisticated trading infrastructure, and multi-chain monitoring during periods of market stress.

Dragonfly’s strategy stood out for its diversification across wallets, allowing the fund to spread risk while capturing upside across different positions.

Meanwhile, Wintermute’s dominance reflected its role as a leading liquidity provider capable of profiting from volatility rather than being harmed by it.

IOSG and Longling Capital also posted notable gains, placing them among the month’s most profitable funds. Together, the data paints a picture of institutional resilience at a time when retail traders largely struggled to stay afloat.

Active Profit-Taking Shapes On-Chain Behavior

However, Nansen’s on-chain tracking shows that these same profitable funds are now leaning toward selling rather than accumulation.

On December 26, QCP Capital deposited 199.99 ETH, worth roughly $595,929, into the Binance exchange, a move typically associated with preparing assets for sale.

On-chain transaction showing QCP Capital depositing ETH to Binance
QCP Capital transferred 199.99 ETH worth $595,929 to Binance on December 26, 2025. Nansen

Wintermute has also been active on the sell side. While social media commentary has accused the firm of aggressively dumping Bitcoin and Ethereum during December volatility, on-chain data confirms that Wintermute reduced exposure after building positions earlier in the month.

🚨 BREAKING:

WINTERMUTE ACCUMULATED MILLIONS WORTH OF $BTC AND $ETH RIGHT BEFORE CHRISTMAS DUMP

THEY DUMPED $125M+ OF $BTC IN A MINUTE, DROPPING IT TO $24K

THIS IS PURE CHRISTMAS MANIPULATION!! https://t.co/hSbWI1Bl2R pic.twitter.com/MmQv1nBZql

— ᴛʀᴀᴄᴇʀ (@DeFiTracer) December 25, 2025

The activity aligns with profit-taking and risk management rather than passive holding.

Dragonfly Capital similarly reduced its positions in Mantle (MNT). Over seven days in December, the fund deposited 6 million MNT tokens, worth approximately $6.95 million, to Bybit.

.@dragonfly_xyz (Dragonfly Capital) continues depositing $MNT to @Bybit_Official.

Over the past 7 days, they've already sent 6,000,000 $MNT (~$6.95M USD)

They still hold 9.15M tokens across multiple wallets, worth around $10.76M. pic.twitter.com/3M2s5se9l6

— Nansen 🧭 (@nansen_ai) December 21, 2025

Despite these sales, Dragonfly still holds 9.15 million MNT tokens, valued at around $10.76 million, suggesting a partial rather than complete exit.

The contrast between strong December profits and rising sell pressure illustrates a dual institutional strategy:

  • Exploit volatility when opportunities arise,
  • De-risk quickly as conditions shift.

For professional funds, year-end selling may also reflect portfolio rebalancing, capital preservation, or preparation for new allocations in the early part of 2026.

While continued selling from top-performing funds could weigh on short-term prices, it may also signal discipline rather than bearish conviction.

The post Crypto Investment Funds Turn Profits in December Despite Broad Market Weakness appeared first on BeInCrypto.

  •  

Pasangan Trading Bitcoin Sempat Crash ke US$24.000 di Binance: Mengapa Trader Perlu Waspada?

Pasangan trading BTC/USD1 di Binance sempat mengalami flash crash singkat. Bitcoin crash hingga US$24.000 sebelum dengan cepat pulih kembali.

Untungnya insiden ini tidak memengaruhi harga Bitcoin pada pasangan trading utama seperti BTC/USDT. Namun, peristiwa tersebut menyoroti risiko likuiditas yang melekat pada pasangan trading yang baru diluncurkan.

Anjloknya BTC/USD1 ke US$24.000 Menyingkap Risiko Likuiditas Rendah

Menurut data pasar dari Binance, insiden ini hanya berlangsung selama beberapa detik. Harga BTC/USD1 kemudian kembali stabil di atas US$87.000.

USD1 merupakan stablecoin baru yang diterbitkan oleh World Liberty Financial. Proyek ini mendapat dukungan dari keluarga Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Grafik dari Binance menunjukkan wick yang sangat tajam. Pergerakan tersebut tidak memicu kerusakan akibat likuidasi apa pun.

BTC/USD1 price performance. Source: TradingView
Performa Harga BTC/USD1 | Sumber: TradingView

Insiden ini terjadi bertepatan dengan periode libur Natal. Pada saat itu, volume trading turun tajam. Sejumlah pengamat berspekulasi bahwa pergerakan tersebut merupakan uji likuiditas pada pasangan trading BTC/USD1.

Joao Wedson, pendiri Alphractal, menjelaskan bahwa fenomena seperti ini lebih sering muncul dalam fase bear market. Pada fase tersebut, arus masuk modal cenderung melemah.

“Likuiditas rendah pada beberapa pasangan trading di berbagai exchange telah menyebabkan volatilitas tajam. Hal ini memicu dislokasi harga sementara dan masalah arbitrase selama beberapa menit. Kondisi ini lebih umum terjadi daripada yang terlihat ketika pasar berada dalam fase bearish,” jelas Joao Wedson.

Penjelasan lain yang lebih rinci dari komunitas investor mengaitkan insiden ini dengan kampanye promosi USD1 yang digelar Binance. Binance baru-baru ini meluncurkan promosi APY 20% untuk simpanan hingga US$50.000 dalam USD1 per pengguna.

Akun pemantau pasar WuBlockchain melaporkan lonjakan tajam pasokan USD1 setelah peluncuran promosi tersebut. Pasokan meningkat lebih dari 45,6 juta token hanya dalam beberapa jam. Total kapitalisasi pasar USD1 melampaui US$2,79 miliar.

Arus masuk modal yang mendadak ke USD1 mendorong harga stablecoin tersebut naik sekitar 0,2%.

USD1 Price Performance. Source: CoinGecko
Performa Harga USD1 | Sumber: CoinGecko

Akun X bernama Punk menjelaskan bahwa banyak investor mencoba melakukan arbitrase. Mereka meminjam USD1 lalu secara bertahap menjualnya di pasar spot kepada peserta yang mengikuti program promosi.

Sementara itu, sebagian trader memilih menjual melalui pasangan trading BTC/USD1. Likuiditas yang tipis membuat mereka lengah. Harga pun runtuh tajam, memicu hasil seperti yang terjadi.

“Ini hanyalah fluktuasi kecil dalam bear market. Tidak perlu khawatir. Banyak fluktuasi serupa akan muncul ke depannya,” ucap investor Punk.

Apakah Situasi Serupa Bisa Terjadi pada BTC/USDT?

Pertanyaan yang kini menarik perhatian adalah apakah peristiwa serupa dapat terjadi pada pasangan trading BTC/USDT. Pasangan ini memiliki likuiditas tertinggi di pasar. Penurunan mendadak di sana akan memicu kerugian likuidasi dalam skala besar.

Analis Maartunn mengutip data dari Kaiko. Ia mencatat bahwa market depth 1% Bitcoin di Binance telah meningkat signifikan dari tahun ke tahun.

“Depth tidak hanya pulih. Ia berkembang. Pada puncak Oktober 2025, depth 1% Binance melampaui US$600 juta. Level ini berada di atas kondisi sebelum crash 2022,” papar Maartunn.

Bitcoin Market Depth on Binance. Source: Kaiko
Kedalaman Pasar Bitcoin di Binance | Sumber: Kaiko

Ia juga menekankan bahwa penurunan harga BTC/USDT tidak menggerus likuiditas. Selama lebih dari 100 hari, pasangan trading BTC/USDT turun 21,77% dari US$110.291 ke US$86.089. Dalam periode tersebut, volume spot harian rata-rata mencapai US$19,8 miliar, dengan total akumulasi US$613,5 miliar.

Dengan kedalaman pasar yang lebih besar dan volume yang melimpah, kejadian serupa pada pasangan trading BTC/USDT dinilai sangat kecil kemungkinannya terjadi.

Namun demikian, insiden ini menjadi pelajaran penting bagi trader. Pemilihan pasangan trading secara cermat adalah krusial, karena pasangan dengan likuiditas rendah dapat memicu slippage ekstrem dan kerugian tak terduga.

Bagaimana pendapat Anda tentang flash crash yang menimpa pasangan trading Bitcoin di Binance ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

  •  

Mengapa Harga Crypto Naik Hari Ini? – Bitcoin dan Ethereum Bergerak Positif di Tengah Volume Rendah

Pasar crypto kembali bergerak naik hari ini, melanjutkan reli untuk hari kedua berturut-turut. Total kapitalisasi pasar aset kripto meningkat sekitar 1% dan kini berada di kisaran $3,07 triliun atau sekitar Rp51.408 triliun, berdasarkan data terkini. Volume perdagangan dalam 24 jam terakhir tercatat sebesar $91,4 miliar atau sekitar Rp1.530 triliun.

Mayoritas aset kripto utama mencatatkan penguatan, mencerminkan masih adanya minat risiko di tengah volume perdagangan yang relatif sepi.

Ringkasan Pergerakan Pasar Hari Ini – Aset Crypto Terkuat dan Terlemah

Berikut ini ringkasan singkat pergerakan pasar di hari ini yang perlu Anda perhatikan:

  • Hingga artikel ini ditulis, 9 dari 10 crypto terbaik dan berkapitalisasi besar menunjukkan kenaikan dalam 24 jam terakhir. Bitcoin (BTC) naik 1,4% dan diperdagangkan di $88.681 atau sekitar Rp1,48 miliar, terus bertahan di atas support $88.000.
  • Ethereum (ETH) juga menguat 1,3% ke level $2.964 atau sekitar Rp495 juta, meski belum berhasil melewati level kunci $3.000.
  • BNB (BNB) hanya naik tipis 0,1% dan kini berada di $840 atau sekitar Rp140 juta. XRP (XRP) mencatat kenaikan yang sama, berada di harga $1,87 atau sekitar Rp31.300. Solana (SOL) sedikit pulih dengan naik 0,7% ke $122,80 atau sekitar Rp2,05 juta, meski masih tertekan jika dilihat dari pergerakan mingguan.
  • Dari 10 besar, Dogecoin (DOGE) jadi pemain terlemah, turun 1,2% dan berada di $0,1257 atau sekitar Rp2.100, memperpanjang tren koreksi jangka pendeknya.
  • Beberapa token kecil mencuri perhatian karena lonjakan harga yang signifikan. Islamic Coin (ISLM) memimpin dengan kenaikan 86,5%, disusul WOLF yang melesat 65,6%. zkPass juga ikut mencatat lonjakan 46,3% dan masuk jajaran aset terpopuler hari ini.

Kepala riset CF Benchmarks, Gabriel Selby, menyatakan bahwa Bitcoin masih tertahan di bawah level penting karena pasar sedang masuk fase sepi menjelang akhir tahun. Menurutnya, aksi harga Bitcoin menunjukkan pola wedge bearish, dengan risiko koreksi lebih lanjut.

10x Research – Bitcoin dalam Fase Kritis

Selama beberapa minggu terakhir, Bitcoin bergerak sideways tanpa arah yang jelas. Namun di balik pergerakan datar tersebut, 10x Research mengungkap adanya pergeseran besar dalam positioning pasar yang bisa memicu pergerakan signifikan ke depan. Firma riset ini menyebut bahwa kondisi saat ini menunjukkan kombinasi langka antara kompresi volatilitas, penempatan posisi opsi yang agresif, dan sinyal kelelahan teknikal, suatu pola yang seringkali mendahului tren kuat, bukan sekadar lonjakan harga sesaat.

Bitcoin triggers a bullish breakout – if sustained, then a multi-week uptrend is in the cards.

Bitcoin has spent weeks drifting sideways, testing the patience of both bulls and bears, while the forces shaping its next move quietly evolve beneath the surface.

A rare convergence… pic.twitter.com/8t7az7HytJ

— 10x Research (@10x_Research) December 26, 2025

Dengan rotasi portofolio akhir tahun yang tengah berlangsung dan alokasi risiko baru mulai dibuka kembali, 10x Research menilai bahwa beberapa indikator yang selama ini diabaikan mulai memberikan sinyal positif. Jika breakout saat ini mampu bertahan, maka tren naik multi-pekan bisa terbentuk.

Area Support dan Resistance Bitcoin yang Perlu Diperhatikan

Bitcoin saat ini diperdagangkan di kisaran $88.681 atau sekitar Rp1,48 miliar, naik sekitar 1,7% dalam 24 jam terakhir. Aksi harga terlihat lebih kuat dibandingkan sesi sebelumnya, dengan BTC berhasil memantul setelah mempertahankan support di kisaran pertengahan $86.000 awal pekan ini.

btc logo
Bitcoin (BTC)
24 jam7 hari30 hari1 TahunSepanjang waktu

Secara makro, BTC masih berada jauh dibawah puncaknya pada Oktober yang sempat menyentuh $125.000. Setelah koreksi tajam pada November, harga mulai bergerak mendatar sepanjang Desember. Selama sepekan terakhir, kisaran pergerakan cenderung sempit, dengan support terbentuk di level $86.000–$87.000.

Jika BTC berhasil tembus dan bertahan di atas $89.000, potensi untuk menguji resistance $90.500 terbuka lebar. Breakout lebih lanjut bisa membawa harga ke area $92.000–$93.000. Namun apabila tekanan jual kembali meningkat dan BTC kehilangan pijakan di bawah $86.000, maka risiko penurunan ke $84.000 akan meningkat, dengan support lanjutan di kisaran $82.000.

Ethereum (ETH) saat ini diperdagangkan di $2.967 atau sekitar Rp497 juta, mencatat penguatan harian lebih besar dibanding BTC, yaitu sekitar 2,2%. Pemulihan ETH terlihat lebih solid, setelah beberapa kali gagal menembus resistance selama awal Desember.

eth logo
Ethereum (ETH)
24 jam7 hari30 hari1 TahunSepanjang waktu

Walau berhasil naik, ETH masih tertahan di bawah batas psikologis $3.000. Selama sepekan terakhir, pergerakannya masih tidak menentu karena volume perdagangan tetap moderat. Breakout yang jelas dan bertahan di atas $2.980–$3.000 akan mengubah momentum jangka pendek menjadi positif, dengan target kenaikan di $3.150 dan bahkan $3.300 jika pembeli terus mendominasi. Sebaliknya, bila tekanan jual kembali muncul, ETH bisa menguji ulang area support di $2.850. Koreksi lebih dalam dapat menyeret harga ke kisaran $2.700–$2.750.

Sentimen Pasar, Data ETF, dan Langkah Baru Rusia

Indeks Crypto Fear & Greed masih berada di angka 27, masuk dalam kategori ketakutan. Angka ini tidak berubah banyak dibandingkan hari sebelumnya, mencerminkan sikap investor yang tetap waspada. Meski level tersebut sudah membaik dibanding posisi ekstrem bulan lalu di angka 15, secara keseluruhan masih jauh dari zona netral.

CMC Fear & Greed Indeks

Karena pasar saham AS tutup pada 25 Desember, tidak ada data terbaru terkait arus masuk atau keluar ETF untuk tanggal tersebut. Namun pada 24 Desember, ETF spot Bitcoin di Amerika mencatatkan arus keluar bersih sebesar $175,29 juta atau sekitar Rp2,93 triliun.

Tekanan jual terjadi secara menyeluruh, dipimpin oleh BlackRock IBIT yang kehilangan $91,37 juta. Grayscale GBTC menyusul dengan arus keluar sebesar $24,62 juta, diikuti oleh Fidelity FBTC sebesar $17,17 juta. Bitwise (BITB) dan ARK 21Shares (ARKB) juga mengalami penarikan dana dalam jumlah lebih kecil.

ETF spot Ethereum pun mencatat hasil negatif dengan arus keluar bersih sebesar $52,7 juta. Grayscale ETHE memimpin dengan penarikan sebesar $33,78 juta, disusul oleh BlackRock ETHA yang mencatat outflow $22,25 juta. Hanya Grayscale ETH Trust yang berhasil menarik dana baru sebesar $3,33 juta.

Total volume perdagangan di seluruh ETF Ethereum di AS mencapai $689,44 juta, sementara total aset kelolaan (AUM) mencapai $17,86 miliar. Angka ini mewakili sekitar 5% dari kapitalisasi pasar Ethereum secara keseluruhan.

🇺🇦 Russian President Putin said that the US is interested in crypto mining at the Zaporizhzhia Nuclear Power Plant.#ZaporizhzhiaNuclearPowerPlant #CryptoMining #Ukrainehttps://t.co/jbG9w0pouG

— Cryptonews.com (@cryptonews) December 26, 2025

Di sisi lain dunia, Sberbank yang merupakan bank terbesar di Rusia resmi mengumumkan ketertarikannya terhadap layanan pinjaman yang dijamin dengan aset crypto. Menurut Wakil Ketua Anatoly Popov, bank ini siap bekerja sama dengan regulator untuk mengembangkan infrastruktur yang mendukung layanan tersebut. Inisiatif ini merupakan bagian dari langkah Rusia dalam mendorong adopsi crypto lebih jauh, menjelang tenggat regulasi nasional pada pertengahan 2026.

Bitcoin Hyper: Altcoin Potensial di Tengah Lesunya Minat pada Altcoin

Dalam situasi di mana banyak altcoin mulai kehilangan momentum dan minat investor menyusut, fokus sebagian pelaku pasar justru beralih ke infrastruktur yang mendukung Bitcoin. Salah satu proyek yang menarik perhatian dalam konteks ini adalah Bitcoin Hyper ($HYPER).

Bitcoin Hyper bukan sekadar proyek altcoin spekulatif. Ia dikembangkan sebagai Layer-2 berbasis Solana yang mendukung ekosistem BTCFi, sebuah tren yang mengintegrasikan fungsionalitas smart contract dan DeFi ke dalam dunia Bitcoin, namun tetap menjaga proses finalisasi transaksi di jaringan utama Bitcoin.

Bitcoin Hyper

Pendekatan ini tidak berupaya menggantikan peran Bitcoin, tetapi justru melengkapinya dengan kapabilitas yang sebelumnya tidak dimiliki. Presale token HYPER saat ini telah berhasil mengumpulkan dana sebesar $29,7 juta atau sekitar Rp497 miliar, mencerminkan antusiasme investor terhadap solusi yang berfokus pada skalabilitas dan eksekusi di atas Bitcoin.

Harga token HYPER saat ini berada di $0.013465. Bagi investor yang mempertimbangkan akumulasi di fase presale, potensi upside dari HYPER menjadi daya tarik tersendiri, terutama karena proyek ini berada di simpul antara ekosistem Solana dan Bitcoin. Dengan semakin banyaknya perhatian tertuju pada Layer-2 dan narasi BTCFi, peluang pertumbuhan HYPER terlihat menjanjikan dalam beberapa bulan ke depan.

Jika Anda tertarik mengetahui proyeksi harga HYPER lebih lanjut, silakan baca pprediksi harga Bitcoin Hyper. Bagi yang ingin berpartisipasi dalam pembelian token presale, panduan lengkap tersedia di halaman cara beli Bitcoin Hyper. Anda juga dapat mengikuti pembaruan terkini melalui akun X (Twitter) resmi dan komunitas Telegram mereka. Kunjungi situs resmi proyek untuk mendapatkan informasi detail dan roadmap pengembangan HYPER secara menyeluruh.

Beli Bitcoin Hyper di Sini

Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.

The post Mengapa Harga Crypto Naik Hari Ini? – Bitcoin dan Ethereum Bergerak Positif di Tengah Volume Rendah appeared first on Cryptonews Indonesia.

  •  

3 Altcoin Low-Cap Tunjukkan Akumulasi Kuat di Desember

Meskipun kapitalisasi pasar altcoin belum pulih dan sentimen pasar masih berada dalam kondisi takut yang berkepanjangan, beberapa altcoin berkapitalisasi kecil dengan kapitalisasi pasar di bawah US$100 juta menunjukkan tanda-tanda akumulasi on-chain.

Hal ini bisa menunjukkan bahwa whale sedang membangun posisi dan bertaruh harga akan naik bulan depan.

1. Avantis (AVNT)

Avantis (AVNT) adalah token DEX di Base, dengan kapitalisasi pasar sekitar US$89 juta. Harga AVNT turun lebih dari 85% dari fase breakout pada Oktober.

Namun, pada bulan Desember, tren turun tersebut berubah menjadi pergerakan sideways di sekitar US$0,30. Token ini juga tampak menunjukkan tanda-tanda akumulasi.

Accumulated Balance of AVNT Whales. Source: Nansen
Saldo Terkumpul AVNT Whale | Sumber: Nansen

Data Nansen menunjukkan bahwa wallet AVNT whale mengakumulasi 11 juta AVNT di bulan Desember. Total saldo di 100 wallet teratas naik 1,88%, sementara cadangan di exchange turun 4,9%.

Kenaikan saldo whale dan penurunan cadangan exchange biasanya menandakan bahwa investor membeli dan memindahkan token ke wallet pribadi, karena ekspektasi jangka panjang.

Data Holderscan juga menunjukkan bahwa jumlah holder AVNT naik dari 105.800 menjadi 109.800 dalam 30 hari terakhir.

Dari sisi analisis teknikal, para analis meyakini AVNT sepertinya berada di tahap akhir pola falling-wedge. Biasanya, formasi ini memprediksi pembalikan dari tren bearish ke bullish.

2. Succinct (PROVE)

Succinct (PROVE) adalah jaringan terdesentralisasi yang dirancang untuk memudahkan pembuatan zero-knowledge proofs (ZKP) secara mudah dan aman.

Privasi di blockchain semakin mendapat perhatian berkat Zcash (ZEC) dan penggunaan teknologi ZKP yang semakin luas. Tren ini juga menarik perhatian pada Succinct.

Kapitalisasi pasar PROVE saat ini berada di US$75,6 juta. Harganya turun lebih dari 77% setelah listing di Binance dan Coinbase.

Accumulated Balance of AVNT Whales. Source: Nansen
Saldo Terkumpul PROVE Whale | Sumber: Nansen

Dalam beberapa bulan terakhir, data Nansen menunjukkan wallet whale teratas mengakumulasi tambahan 5,34%. Cadangan di exchange turun 1,24%. Pada saat yang sama, laju penurunan harga PROVE melambat.

Penurunan harga yang semakin melambat, bersamaan dengan akumulasi whale, meningkatkan ekspektasi investor akan potensi rebound.

3. Plume Network (PLUME)

Plume Network (PLUME) adalah blockchain Ethereum layer-2 yang dirancang khusus untuk Real-World Assets (RWA).

Kapitalisasi pasar PLUME saat ini sebesar US$60 juta, setelah harga token ini turun 85% selama kuartal terakhir tahun ini.

Namun, data Nansen menunjukkan perubahan signifikan. Whale PLUME telah mengakumulasi hampir 7 miliar PLUME. Harganya juga pulih 35%, naik dari US$0,014 ke US$0,019.

Saldo Terkumpul PLUME Whale | Sumber: Nansen

Akumulasi ini berhasil menghentikan tren turun selama tiga bulan.

Alasan lain investor tetap optimistis pada altcoin RWA adalah prospek pertumbuhan sektor ini yang diperkirakan kuat di tahun 2026.

Sebuah laporan terbaru BeInCrypto menegaskan bahwa nilai pasar total RWA mencapai level tertinggi baru pada bulan Desember, walaupun ada kecemasan di pasar secara luas.

Ketika membahas ekspektasi pada RWA di tahun 2026, CEO Plume Chris Yin memperkirakan pertumbuhan 10 sampai 20 kali lipat baik dari sisi nilai maupun jumlah pengguna.

“Melihat pertumbuhan nilai dan pengguna sebesar 10–20x tahun depan saja sudah termasuk yang paling rendah dari yang seharusnya kita harapkan,” ujar Chris Yin kepada BeInCrypto.

Jika proyeksi ini jadi kenyataan, token low-cap seperti PLUME kemungkinan akan mendapat manfaat besar.

Tiga altcoin low-cap ini mewakili tiga tema berbeda: decentralized exchange, Privacy, dan RWA. Ketiga tema ini punya ekspektasi tinggi dari analis untuk tahun mendatang.

  •  

3 Low-Cap Altcoins Show Strong Accumulation in December

Although the altcoin market cap has not recovered and market sentiment remains in a prolonged state of fear, several low-cap altcoins with market caps under $100 million have shown signs of on-chain accumulation.

This may reflect whales building positions and betting on price increases next month.

1. Avantis (AVNT)

Avantis (AVNT) is a DEX token on Base, with a market capitalization of approximately $89 million. The price of AVNT has fallen more than 85% from the October breakout phase.

However, by December, the downtrend shifted to a sideways range around $0.30. The token has also shown signs of accumulation.

Accumulated Balance of AVNT Whales. Source: Nansen
Accumulated Balance of AVNT Whales. Source: Nansen

Nansen data shows that AVNT whale wallets accumulated 11 million AVNT in December. The total balance of the top 100 wallets increased by 1.88%, while exchange reserves decreased by 4.9%.

Rising whale balances and declining exchange reserves typically indicate that investors are buying and moving tokens to private wallets, driven by long-term expectations.

Holderscan data also shows that the number of AVNT holders increased from 105,800 to 109,800 over the past 30 days.

From a technical analysis perspective, analysts believe AVNT may be in the final stage of a falling-wedge formation. This pattern typically predicts a reversal from bearish to bullish.

2. Succinct (PROVE)

Succinct (PROVE) is a decentralized network designed to facilitate the creation of zero-knowledge proofs (ZKPs) easily and securely.

Privacy on blockchain has gained attention thanks to Zcash (ZEC) and the broader use of ZKP technology. This trend has also drawn attention to Succinct.

The market cap of PROVE currently stands at $75.6 million. The price has dropped more than 77% after listings on Binance and Coinbase.

Accumulated Balance of AVNT Whales. Source: Nansen
Accumulated Balance of PROVE Whales. Source: Nansen

In recent months, Nansen data shows that top whale wallets accumulated an additional 5.34%. Exchange reserves dropped 1.24%. At the same time, the price decline of PROVE has slowed.

A slower price decline, combined with whale accumulation, has increased investor expectations of a potential rebound.

3. Plume Network (PLUME)

Plume Network (PLUME) is an Ethereum layer-2 blockchain designed specifically for Real-World Assets (RWA).

The market cap of PLUME is currently $60 million, following an 85% decline in the token price during the final quarter of the year.

However, Nansen data shows a notable shift. PLUME whales have accumulated nearly 7 billion PLUME. The price has also recovered 35%, rising from $0.014 to $0.019.

Accumulated Balance of PLUME Whales. Source: Nansen

This accumulation has halted the three-month downtrend.

Another reason investors remain optimistic about RWA altcoins is the strong growth outlook for the sector in 2026.

A recent BeInCrypto report states that the total RWA market value hit a new all-time high in December, despite widespread market fear.

When discussing expectations for RWA in 2026, Plume CEO Chris Yin projected 10–20x growth in both value and users.

“Seeing 10–20x growth in value and users next year as well is the low end of what we should expect,” Chris Yin told BeInCrypto.

If this projection becomes reality, low-cap tokens such as PLUME may benefit significantly.

These three low-cap altcoins represent three different themes: DEX, Privacy, and RWA. All three themes hold strong expectations from analysts for the year ahead.

The post 3 Low-Cap Altcoins Show Strong Accumulation in December appeared first on BeInCrypto.

  •  

Bagaimana Holder Zcash Mengatur Posisi saat Harga Mendekati Resistance Utama?

Harga Zcash terus bergerak naik secara stabil dalam beberapa sesi terakhir, karena koin fokus privasi ini berusaha melakukan breakout dari pola bullish yang jelas. Aset kripto ini sedang mendekati titik kritis yang bisa membuka potensi kenaikan lebih lanjut.

Kepercayaan investor dan kondisi pasar yang mendukung semakin memperkuat ekspektasi terjadinya breakout dalam waktu dekat.

Holder Zcash Tunjukkan Kekuatan

Para holder besar Zcash nampak semakin optimistis seiring harga yang semakin mendekati area resistance utama. Data menunjukkan 100 holder ZEC teratas menambah saldo gabungan mereka sebesar 1,11% dalam 24 jam terakhir. Walau pertumbuhan ini terbilang kecil, akumulasi tersebut menandakan adanya kepercayaan pada pemulihan berkelanjutan, bukan sekadar ambil untung jangka pendek.

Perilaku ini memperlihatkan keyakinan para holder Zcash. Whale biasanya melakukan akumulasi saat fase konsolidasi ketika mereka memperkirakan adanya ekspansi. Dukungan mereka yang berlanjut mengindikasikan harapan pada harga yang lebih tinggi dan risiko penurunan yang lebih kecil, sehingga memperkuat sentimen bullish.

Ingin insight token lain seperti ini? Daftar Newsletter Crypto Harian dari Editor Harsh Notariya di sini.

Zcash Top 100 Holder Balance.
Saldo 100 Holder Teratas Zcash | Sumber: Nansen

Indikator teknikal juga mendukung pandangan positif ini. MACD tetap menunjukkan sinyal bullish kuat selama dua minggu terakhir, menandakan momentum positif yang terus berlanjut. Konsistensi ini mengindikasikan kekuatan tren, bukan sekadar pantulan singkat, sehingga memperkecil kemungkinan pembalikan arah secara tiba-tiba dalam kondisi saat ini.

Sinyal ekonomi makro yang lebih luas pun semakin memperkuat stabilitas harga ZEC. Harga Bitcoin bertahan di kisaran US$88.000 sehingga menjadi penopang kuat bagi altcoin. Di saat yang sama, Nasdaq dan S&P 500 masih menunjukkan sinyal bullish meski tipis. Keseimbangan ini mendorong minat risiko pada aset digital dan memberikan manfaat untuk Zcash.

ZEC MACD
MACD ZEC | Sumber: TradingView

Harga ZEC sedang stagnan

Harga ZEC diperdagangkan di kisaran US$444 pada waktu publikasi, bergerak dalam pola ascending triangle. Pola ini biasanya menandakan kelanjutan kenaikan harga. Jika breakout berhasil terjadi, ZEC punya potensi naik hampir 49% sesuai target pola ini.

Mengubah level US$442 menjadi area support yang bertahan jadi kunci utama. Jika harga mampu menembus jelas di atas US$500, maka breakout terkonfirmasi dan posisi bullish valid. Dengan dukungan teknikal dan perilaku investor seperti ini, Zcash cukup realistis untuk menembus US$500 sebelum tahun depan dimulai.

ZEC Price Analysis
Analisis Harga ZEC | Sumber: TradingView

namun, risiko tetap ada jika momentum mulai melemah. Jika gagal menembus resistance, ZEC mungkin akan bergerak sideways di rentang US$442 hingga US$403. Jika terjadi breakdown di bawah US$403, sentimen bisa berubah drastis. Dalam situasi tersebut, harga berpotensi turun ke area US$340, sehingga membatalkan skenario bullish dan meningkatkan risiko penurunan.

  •  
❌