Normal view

Received — 12 December 2025 BeInCrypto Indonesia

Do Kwon Dihukum 15 Tahun, 10 Tahun Lebih Ringan dari SBF—Ini Alasannya

12 December 2025 at 10:08

Co-founder Terraform Labs, Do Kwon, dihukum 15 tahun penjara federal pada Kamis karena melakukan penipuan aset kripto senilai US$40 miliar—hukuman yang lebih ringan dibanding 25 tahun penjara bagi pendiri FTX Sam Bankman-Fried (SBF) tahun lalu, meski penipuan Kwon menyebabkan kerugian hampir empat kali lipat lebih besar.

Perbedaan hukuman ini menunjukkan bagaimana perilaku di pengadilan, penyesalan, dan kerja sama dengan otoritas bisa sangat memengaruhi hasil pada kasus kejahatan kerah putih profil tinggi.

Kesimpulan

Hakim Distrik AS, Paul Engelmayer, yang memimpin kasus Kwon di Pengadilan Distrik Selatan New York, menyebut kejatuhan Terra-Luna sebagai “penipuan berskala epik sepanjang generasi.” Ia menolak rekomendasi jaksa selama 12 tahun sebagai “terlalu ringan secara tidak masuk akal” dan permintaan tim pembela selama lima tahun sebagai “benar-benar tak terpikirkan dan sangat tidak masuk akal.”

“Tindak pidana Anda menyebabkan orang-orang sungguhan kehilangan US$40 miliar uang nyata, bukan hanya kerugian di atas kertas,” ujar Engelmayer kepada Kwon, sambil menyampaikan bahwa bisa saja ada hingga satu juta korban di seluruh dunia.

Di sisi lain, Hakim Lewis Kaplan menjatuhkan hukuman 25 tahun kepada SBF pada Maret 2024 untuk penipuan senilai US$11 miliar, dengan alasan terdakwa memiliki “kelenturan luar biasa terhadap kebenaran,” serta “tidak tampak menunjukkan penyesalan sesungguhnya.”

Kenapa Ada Perbedaan?

Pengakuan Bersalah vs. Sidang Pengadilan

Kwon mengaku bersalah pada Agustus 2025 atas dakwaan konspirasi dan penipuan, serta mengakui bertanggung jawab karena menyesatkan investor mengenai mekanisme stabilitas TerraUSD. Dalam surat ke pengadilan, ia menulis: “Saya sendiri yang bertanggung jawab atas rasa sakit semua orang. Komunitas melihat saya untuk mencari jalan, dan karena kesombongan saya, saya menyesatkan mereka.”

Sementara itu, SBF memilih menghadapi persidangan dan terus menyatakan dirinya tidak bersalah. Ia berargumen bahwa FTX hanya mengalami “krisis likuiditas” dan bukan melakukan penipuan. Juri hanya memerlukan waktu empat jam untuk memutuskan bersalah atas semua tujuh tuduhan kepadanya.

Tata Tertib di Ruang Sidang

Hakim Kaplan menemukan bahwa SBF sudah melakukan sumpah palsu setidaknya tiga kali selama memberikan kesaksian. Kaplan menyebut sikap SBF di persidangan sebagai yang paling “menghindar” yang pernah ia temui selama hampir 30 tahun menjadi hakim. “Saat ia tidak berbohong secara terbuka, ia sering menghindar, membelokkan jawaban, serta mengulur-ulur jawaban,” terang Kaplan.

Hakim juga menemukan bahwa SBF mencoba mempengaruhi saksi sebelum persidangan. Ia mengirim pesan kepada mantan konselor umum FTX, Ryne Miller, yang menyarankan agar mereka “meninjau sesuatu bersama.”

Berbeda dengan SBF, Kwon mendengarkan pernyataan korban—ada 315 surat yang masuk ke pengadilan—dan meminta maaf secara langsung. “Mendengar dari para korban sangat menyayat hati dan kembali mengingatkan saya atas kerugian besar yang telah saya sebabkan,” ucap Kwon kepada Hakim Engelmayer.

Potensi Risiko Hukum di Masa Depan

Salah satu faktor penting dalam penjatuhan hukuman Kwon adalah ia masih menunggu proses hukum di Korea Selatan. Dia menghadapi dakwaan yang bisa membuatnya dihukum tambahan hingga 40 tahun penjara. Hakim Engelmayer secara eksplisit mempertimbangkan hal itu dalam menjatuhkan hukuman. Kwon kemungkinan akan diekstradisi ke Korea Selatan untuk diadili setelah menjalani masa hukuman di AS.

SBF tidak menghadapi kasus hukum serupa di negara lain, sehingga hukuman 25 tahun penjara di AS menjadi hukuman utama baginya. Meski begitu, ia sedang berupaya membatalkan vonisnya. Pada November 2025, tim hukum SBF mengajukan banding, dengan argumen bahwa ia “sudah dianggap bersalah” sejak sebelum persidangan dimulai. Pengacaranya, Alexandra Shapiro, mengklaim pengadilan menolak bukti penting yang seharusnya membuktikan FTX masih solvent dan membiarkan perlakuan berat sebelah selama proses hukum. Pengadilan Sirkuit Kedua diperkirakan perlu beberapa bulan sebelum mengeluarkan keputusan.

Do KwonSam Bankman-Fried
Hukuman15 tahun25 tahun
Perkiraan KerugianUS$40 miliarUS$11 miliar
PembelaanMengaku bersalahVonis di persidangan
PenyesalanMeminta maaf ke korbanTidak menunjukkan penyesalan
Sumpah PalsuTidak ada3 kali
Intervensi SaksiTidak adaAda
Tuduhan TambahanBisa sampai 40 tahun lagi di Korea SelatanTidak ada
Sumber: BeInCrypto

Gambaran Besar

Kedua kasus ini sama-sama menjadi momen penting dalam penegakan hukum aset kripto. Jaksa menuturkan bahwa kerugian akibat Kwon jauh melebihi kerugian yang disebabkan oleh SBF, co-founder OneCoin Karl Sebastian Greenwood, dan mantan CEO Celsius Alex Mashinsky jika digabungkan.

Hasil sidang ini menjadi pesan tegas untuk industri aset kripto: kerja sama serta penyesalan yang tulus dapat secara signifikan mengurangi masa hukuman.

Kwon sudah setuju untuk menyerahkan US$19,3 juta sebagai bagian dari kesepakatan pembelaannya. Ia juga diperintahkan membayar denda US$80 juta dan menerima larangan seumur hidup untuk bertransaksi aset kripto berdasarkan penyelesaian dengan SEC tahun 2024.

Permintaan Kwon untuk menjalani hukuman di Korea Selatan ditolak.

Game of Prediction Thrones: Coinbase, Crypto.com, Gemini Ikut Bergabung dalam Pertarungan

12 December 2025 at 08:18

Coinbase, exchange aset kripto terbesar di Amerika Serikat, sedang bersiap meluncurkan prediction market dan ekuitas ter-tokenisasi, sementara Gemini sudah mendapatkan persetujuan regulasi.

Kalshi dan Crypto.com membentuk sebuah koalisi industri. Changpeng Zhao menargetkan 220 juta pengguna melalui BNB Chain. Perang di antara para raksasa untuk merebut tahta prediction market senilai US$15 miliar telah resmi dimulai.

Coinbase Ungkap Kartu Kunci dalam Strategi “Everything App”

Coinbase dilaporkan berencana mengumumkan secara resmi layanan prediction market dan ekuitas ter-tokenisasi pada sebuah showcase tanggal 17 Desember. Saham ter-tokenisasi ini akan diluncurkan secara internal, bukan lewat mitra.

📢 𝐉𝐔𝐒𝐓 𝐈𝐍: $COIN Coinbase Ready to Launch Prediction Markets, Tokenized Stocks – Bloomberg pic.twitter.com/D9Yws3pzun

— Hardik Shah (@AIStockSavvy) December 11, 2025

Petinggi Coinbase sebelumnya juga menunjukkan minat masuk ke bisnis ini, namun belum ada pengumuman resmi. Tapi, ekspektasi publik makin tinggi setelah beredar screenshot yang mengisyaratkan fitur terkait di jejaring sosial X dalam beberapa pekan terakhir. Seorang juru bicara Coinbase menolak mengomentari rencana spesifik, hanya menyampaikan: “Ikuti siaran langsung tanggal 17 Desember untuk mengetahui produk baru yang akan dirilis Coinbase.”

Langkah ini merupakan bagian dari strategi lanjutan Coinbase untuk menjadi “segala aplikasi“, yang bertujuan memberi akses luas ke berbagai aset dan pasar bagi trader, sembari mengikuti pesaing yang memperluas penawarannya. Robinhood sudah meluncurkan produk prediction market Kalshi awal tahun ini, dan baik Robinhood maupun Kraken menyediakan saham AS dan ETF ter-tokenisasi di luar Amerika Serikat.

Perdagangan ekuitas ter-tokenisasi kini berkembang pesat. Data rwa.xyz menunjukkan, volume transfer bulanan naik 32% dalam 30 hari terakhir menjadi US$1,45 miliar.

Koalisi Industri CPM Diluncurkan: “Sebuah Suara Bersatu Itu Penting”

Di hari yang sama, Kalshi dan Crypto.com mengumumkan pembentukan Coalition for Prediction Markets (CPM), aliansi nasional operator prediction market. Coinbase, Robinhood, serta Underdog—platform gim olahraga—ikut sebagai anggota pendiri.

Matt David, anggota dewan eksekutif CPM, menegaskan: “Amerika Serikat adalah frontier terbesar bagi prediction market, dan momentum yang terlihat saat ini membuat suara seragam di industri ini tidak hanya penting, tapi juga sangat diperlukan,” papar Matt David.

Koalisi ini akan fokus memperkuat kerangka federal prediction market, membangun standar integritas nasional untuk mengurangi trading orang dalam, serta mendorong perlawanan terhadap regulasi berlebihan di tingkat negara bagian.

Sara Slane, kepala pengembangan korporat di Kalshi dan anggota eksekutif koalisi, menyampaikan: “Kami menghabiskan waktu bertahun-tahun bekerja sama dengan CFTC karena prediction market wajib beroperasi dengan perlindungan federal yang kuat agar mencegah trading orang dalam, melindungi konsumen, dan memastikan pasar ini tetap transparan serta bebas korupsi,” tutur Sara Slane. Koalisi menuturkan ada lebih banyak perusahaan yang sedang dalam pembicaraan untuk bergabung.

Gemini Kantongi Persetujuan CFTC dan Saham Naik 28%

Exchange Gemini, yang didirikan oleh Winklevoss bersaudara, juga ikut masuk ke arena prediction market. Gemini Space Station Inc. baru saja mendapatkan izin dari Commodity Futures Trading Commission (CFTC) untuk membuka exchange derivatif.

Izin ini memungkinkan Gemini menyediakan layanan trading kontrak peristiwa bagi pelanggan AS yang sudah ada lewat website dan aplikasi mobile mereka. Dalam dokumen pengajuan IPO, Gemini sempat memasukkan prediction market tentang “prediksi ekonomi, finansial, politik, dan olahraga” dalam daftar produk yang diminati.

Gemini menyatakan pihaknya “akan mempertimbangkan perluasan layanan derivatif untuk pelanggan AS, termasuk crypto futures, opsi, dan kontrak perpetual.” Setelah pengumuman perolehan izin, harga saham Gemini melonjak sampai 28% dalam perdagangan after-hours.

Persetujuan ini menjadi langkah terbaru regulator di bawah kepemimpinan Sementara Caroline Pham, yang menegaskan dirinya sebagai pendukung industri aset digital dan sudah melakukan berbagai upaya untuk memajukan perdagangan kripto di platform yang diawasi CFTC. Pham juga mengumumkan bahwa Tyler Winklevoss akan ikut dalam CEO Innovation Council CFTC, bersama beberapa nama lain seperti pendiri Polymarket Shayne Coplan, Chairman dan CEO CME Group Terry Duffy, serta co-founder Kalshi Tarek Mansour.

CZ Melangkah ke Panggung Utama Pasar Prediksi

Pendiri Binance, Changpeng Zhao (CZ), juga memperluas wilayah prediction market miliknya. Pada 4 Desember, CZ memposting di X tentang prediction market baru yang hadir di BNB Chain. Fitur utamanya adalah dana pengguna akan menghasilkan yield sambil menanti hasil. Platform ini didukung YZiLabs (dulu Binance Labs), yang mengelola aset lebih dari US$10 miliar dan telah berinvestasi di lebih dari 300 proyek di seluruh dunia.

Sehari sebelumnya, Trust Wallet milik CZ meluncurkan fitur Predictions. Protokol prediction market Web3 Myriad menjadi mitra integrasi pertama sehingga pengguna bisa bertaruh pada politik, olahraga, dan tren pasar langsung dari aplikasi. Saat ini, jumlah pengguna Trust Wallet sudah mencapai 220 juta.

BNB Chain telah menyelesaikan integrasi dengan Polymarket pada Oktober, dan Opinion Labs, penyedia prediction market yang didukung YZiLabs, sudah meluncurkan mainnet mereka. Opinion Labs mengamankan investasi jutaan dolar di ajang Binance Blockchain Week. Mereka juga meraih pendanaan awal sebesar US$5 juta di Q1 2025, dipimpin YZiLabs dan diikuti Animoca Ventures serta Amber Group.

Trump Media Ikut Masuk Persaingan Lewat Truth Predict

Trump Media & Technology Group, perusahaan media sosial milik mantan Presiden Donald Trump, juga akan masuk bisnis prediction market. Perusahaan ini berencana meluncurkan “Truth Predict” di platform Truth Social mereka, sehingga pengguna bisa bertaruh untuk berbagai peristiwa mulai dari pemilihan politik hingga perubahan tingkat inflasi.

Truth Predict akan memanfaatkan Crypto.com Derivatives North America untuk memproses taruhan, serta menyediakan taruhan harga komoditas dan event di semua liga olahraga utama. Uji coba awal akan dimulai “dalam waktu dekat”, setelah itu dilanjutkan peluncuran secara penuh di AS dan ekspansi ke pasar global.

Devin Nunes, CEO Trump Media sekaligus mantan anggota kongres dari Partai Republik, menyampaikan: “Terlalu lama, para elit global telah mengontrol erat pasar ini. Dengan Truth Predict, kami mendemokratisasi informasi sekaligus memberdayakan warga Amerika biasa agar mampu memanfaatkan kebijaksanaan massa,” terang Devin Nunes.

Perebutan Tahta US$15 Miliar

Pasar prediksi meledak sejak pengadilan federal membatalkan larangan taruhan pemilu tahun lalu. Volume trading notional mingguan di Polymarket dan Kalshi telah melampaui puncak yang tercapai saat pemilu presiden AS tahun lalu dan kini mencatat rekor baru.

Minat investor melonjak pesat. Valuasi Kalshi lebih dari dua kali lipat setelah putaran pendanaan terbarunya, menjadi US$11 miliar. Polymarket dikabarkan sedang berupaya menggalang dana dengan valuasi hingga US$15 miliar.

Bursa keuangan tradisional, seperti CME Group dan Intercontinental Exchange, juga mencari cara untuk masuk ke pasar ini. Volume transfer bulanan untuk ekuitas ter-tokenisasi naik 32% dalam 30 hari terakhir menjadi US$1,45 miliar.

Namun, ketidakpastian regulasi masih menjadi tantangan. Kalshi mengajukan gugatan pada bulan Oktober terhadap komisi perjudian New York, dengan menyatakan bahwa lembaga negara tersebut melebihi kewenangannya karena mencoba mengatur operasi taruhan olahraga yang menjadi wewenang federal saja. Taruhan olahraga masih ilegal di hampir belasan negara bagian AS, dan gugatan terkait legalitas pasar prediksi pun terus bertambah.

Coinbase, Gemini, BNB Chain milik CZ, dan koalisi industri yang baru terbentuk — persaingan para raksasa untuk memperebutkan tahta US$15 miliar baru saja dimulai.

JP Morgan Bawa Commercial Paper ke Solana untuk Pertama Kalinya dalam Sejarah

12 December 2025 at 07:26

JP Morgan telah berhasil mengatur salah satu penerbitan utang pertama yang pernah ada di public blockchain, dengan mengeksekusi penawaran Commercial Paper AS untuk Galaxy Digital Holdings LP di jaringan Solana.

Transaksi yang diumumkan pada 11 Desember ini dibeli oleh Coinbase dan Franklin Templeton, di mana seluruh penyelesaian dilakukan menggunakan stablecoin USDC milik Circle—ini merupakan yang pertama di pasar commercial paper.

Wall Street sudah tidak lagi bereksperimen

Kesepakatan ini menjadi langkah besar dari strategi blockchain JP Morgan sebelumnya, yang sebelumnya hanya mengandalkan jaringan privat Onyx dan JPM Coin miliknya. Dengan memilih infrastruktur publik milik Solana, raksasa Wall Street ini secara efektif telah memvalidasi kemampuan jaringan Solana untuk menangani produk keuangan tingkat institusi.

“This issuance is a clear example of how public blockchains can improve the way capital markets operate,” ujar Jason Urban, Global Head of Trading di Galaxy. Sementara itu, Head of Innovation Franklin Templeton, Sandy Kaul menambahkan bahwa institusi kini tidak sekadar bereksperimen dengan blockchain—mereka “benar-benar bertransaksi di atasnya dalam skala besar.”

JP Morgan bertindak sebagai Arranger, dengan membuat token USCP on-chain sekaligus memfasilitasi penyelesaian delivery-versus-payment (DVP). Model DVP ini menghilangkan risiko pihak lawan karena aset dan pembayaran dilakukan secara bersamaan—fitur ini sangat penting untuk adopsi di level institusi. Galaxy Digital Partners LLC berperan sebagai Structuring Agent, yang juga menjadi penerbitan commercial paper pertama oleh Galaxy.

Coinbase menjalankan dua peran sekaligus, sebagai investor dan penyedia infrastruktur, dengan menyediakan layanan kustodi private key, layanan wallet, serta kemampuan on-ramp dan off-ramp USDC. Kolaborasi antara keuangan tradisional dan perusahaan asli aset kripto ini menandakan ekosistem yang mulai matang dan siap untuk diadopsi arus utama.

Kenapa Solana dan USDC

Pemilihan Solana mencerminkan keunggulan teknisnya: kecepatan, skalabilitas, dan biaya transaksi yang rendah. Kemampuan Solana untuk memproses ribuan transaksi per detik sangat cocok bagi operasional institusi yang membutuhkan efisiensi dan keandalan. Walaupun Ethereum masih menjadi jaringan utama dalam tokenisasi, efisiensi biaya Solana membuatnya lebih unggul untuk aplikasi keuangan dengan frekuensi tinggi dan sensitif terhadap biaya.

Stablecoin USDC milik Circle juga memegang peran kunci. Berdasarkan laporan resmi Circle, USDC telah mendukung transfer nilai lebih dari US$850 miliar secara global, serta mendukung penyelesaian transaksi secara real-time untuk operasi keuangan yang patuh regulasi. Penggunaan USDC sebagai mata uang penyelesaian instrumen utang tradisional ini adalah terobosan besar untuk utilitas stablecoin.

Keuangan Kuat Mendukung Kesepakatan

Transaksi ini memperkuat kemampuan pendanaan jangka pendek Galaxy di tengah kinerja keuangan yang kuat. Perusahaan melaporkan EBITDA yang disesuaikan sebesar US$629 juta untuk kuartal ketiga tahun 2025—yang merupakan rekor kuartalan. Pada 30 Juni 2025, Galaxy memiliki ekuitas sebesar US$2,6 miliar dan kas serta stablecoin senilai US$1,2 miliar. Kondisi ini membuat Galaxy makin siap memperluas jalur pendanaan berbasis blockchain.

JP Morgan berperan besar menambah kredibilitas. JP Morgan tercatat memiliki aset under custody sebesar US$40,1 triliun, simpanan US$1,11 triliun, dan operasi yang tersebar di lebih dari 100 negara. Dukungan bank ini terhadap infrastruktur public blockchain punya pengaruh besar bagi institusi lain yang mengamati.

SOL tetap stabil meski ada berita bersejarah

Meski transaksi ini menjadi tonggak sejarah, native token Solana, SOL, menunjukkan reaksi harga yang terbatas. Sampai 12 Desember, SOL diperdagangkan sekitar US$136, turun 2,25% dalam sepekan terakhir. Token ini sempat naik di atas US$145 pada 9–10 Desember sebelum kembali terkoreksi ke level saat ini.

Sumber: BeInCrypto

Respons pasar yang tenang ini bisa jadi mencerminkan sifat pasar yang biasanya menatap ke depan—adopsi institusi memang sudah lama dinantikan. Selain itu, kondisi pasar yang lebih luas dan aksi ambil untung setelah kenaikan harga baru-baru ini mungkin juga menutupi kabar positif ini.

Rusia Hidupkan Lagi Garantex, Crypto Empire yang Diblokir, untuk Lolos dari Sanksi

12 December 2025 at 06:56

Exchange Rusia yang dikenai sanksi, Garantex, kembali memindahkan dana secara diam-diam, menurut arsitektur payout on-chain yang ditemukan oleh perusahaan analisis blockchain Global Ledger.

Bukti forensik ini menegaskan bahwa pelaku asal Rusia telah membangun ulang sistem payout yang berfungsi walau ada upaya penegakkan hukum.

Garantex diam-diam memindahkan jutaan US$

Investigasi baru dari Global Ledger mengungkap bahwa Garantex, exchange aset kripto asal Rusia yang sebelumnya terdampak sanksi Barat dan penyitaan server, ternyata masih bisa memindahkan dana dalam jumlah besar.

Peneliti telah mengidentifikasi wallet baru yang terkait Garantex di jaringan Bitcoin dan Ethereum, dengan total saldo lebih dari US$34 juta dalam aset kripto. Setidaknya US$25 juta sudah dibayarkan ke para pengguna lama. Pergerakan ini menunjukkan operasional mereka tetap berjalan, walau ada tekanan internasional agar berhenti beroperasi.

Global Ledger memaparkan bahwa Garantex menjalankan sistem payout yang dirancang untuk menyembunyikan arus dana. Exchange ini memindahkan cadangan asetnya ke layanan mixer seperti Tornado Cash agar sumber dana jadi tidak terlacak.

Garantex uses Tornado Cash to obscure money movement. Source: Global Ledger.
Garantex menggunakan Tornado Cash untuk menyamarkan pergerakan dana. Sumber: Global Ledger.

Dana tersebut kemudian dialirkan melalui serangkaian alat lintas chain. Fitur ini memudahkan transfer aset ke berbagai jaringan, termasuk Ethereum, Optimism, dan Arbitrum. Nantinya, aset tersebut dikumpulkan di wallet agregasi, lalu didistribusikan ke wallet payout milik pengguna.

Penyelidikan juga menemukan bahwa sebagian besar cadangan Ethereum mereka masih belum tersentuh. Lebih dari 88% ETH yang terafiliasi dengan Garantex masih tersimpan, yang artinya proses payout baru masuk tahap awal saja.

Temuan dalam laporan Global Ledger ini terjadi di tengah transformasi besar dalam sistem keuangan Rusia.

Cara Rusia memakai A7A5 untuk menjaga perdagangan tetap berjalan

Rusia telah melakukan perubahan besar dalam pendekatan terhadap aset digital.

Pada awal 2022, Bank Sentral Rusia sempat mengusulkan pelarangan total aset kripto karena dianggap mengancam stabilitas keuangan. Namun, di tahun 2024, negara tersebut telah membalikkan posisi itu dan mulai memakai kripto untuk menopang perdagangan di tengah sanksi.

Presiden Vladimir Putin juga secara pribadi mendukung jaringan pembayaran baru bernama A7.

A7 meluncurkan stablecoin berbasis rubel bernama A7A5 di awal tahun 2025. Token ini memungkinkan arus dana masuk dan keluar ke sistem keuangan konvensional, dan menurut Chainalysis, telah menunjang aktivitas perdagangan senilai lebih dari US$87 miliar.

Perusahaan di Rusia memakai A7A5 untuk menukar rubel menjadi USDT. Dengan cara ini, perusahaan Rusia tetap dapat melakukan pembayaran lintas negara meski bank-bank menolak transfer yang terkait Rusia.

Ketika Rusia membangun sistem keuangan yang tidak lagi tergantung pada jalur Barat, temuan Global Ledger pun memberi lapisan penting baru karena menunjukkan Garantex ternyata masih aktif.

Malah, Garantex beradaptasi dan tetap memindahkan dana dengan struktur yang mirip sistem baru yang didukung negara.

Jika dilihat secara keseluruhan, bukti ini menunjukkan bagaimana negara-negara mengembangkan sistem pembayaran baru berbasis kripto agar bisa menghindari sanksi serta mengurangi tekanan eksternal dari luar negeri.

4 Grafik Jelaskan Kondisi Harga Bitcoin Menjelang Natal 2025

12 December 2025 at 06:33

Menjelang Natal 2025, Bitcoin berada di posisi yang rapuh namun menarik. Harga diperdagangkan di kisaran US$93.000 setelah berminggu-minggu tekanan. Empat grafik penting menunjukkan market yang sudah memasuki akhir fase koreksi, tapi masih belum ada pemicu bullish yang jelas.

Data ini menyoroti tiga kekuatan utama yang sedang terjadi. Pembeli baru mengalami kerugian besar, sedangkan crypto whale baru juga mulai menyerah. Kondisi ekonomi makro masih sangat memengaruhi harga, meskipun kekuatan pembelian spot pelan-pelan mulai kembali.

Holder Bitcoin Jangka Pendek Sedang Alami Kerugian Besar

Grafik pertama melacak realized profit and loss dari short-term holder (STH). Grup ini berisi koin Bitcoin yang dibeli dalam beberapa bulan terakhir. “Realized price” mereka adalah rata-rata harga beli koin-koin tersebut. 

Keuntungan dan Kerugian Realisasi Short-Term Holder Bitcoin | Sumber: CryptoQuant

Pada awal 2025, para STH menikmati keuntungan besar. Rata-rata posisi mereka ada di keuntungan 15–20% saat Bitcoin bergerak naik. Fase itu mendorong banyak orang untuk profit taking dan menambah tekanan jual di dekat level tertinggi.

Sekarang situasinya berbalik. Bitcoin diperdagangkan di bawah realized price STH, dan kelompok ini mencatat kerugian sekitar -10%. Histogram pada grafik berwarna merah, menunjukkan salah satu periode kerugian terdalam sepanjang 2025.

Ada dua konsekuensi dari fenomena ini.

Dalam waktu dekat, para holder yang sedang rugi ini bisa menjual setiap kali harga naik. Banyak yang hanya ingin keluar saat break even, sehingga reli harga tertahan di level masuk mereka.

Namun, area kerugian yang dalam dan bertahan lama biasanya muncul di akhir fase koreksi. Hal ini menjadi sinyal bahwa holder lemah sudah menerima kerugian yang besar.

Pada satu titik, kekuatan jual dari kelompok ini juga mulai habis.

75% of Short-Term Holder's coins are sitting in loss (over 4.36 million BTC).

Interestingly enough, this is a comparable trend to the prior two local bottoms of this Bitcoin cycle. pic.twitter.com/2w1J4rXzi9

— On-Chain College (@OnChainCollege) December 8, 2025

Secara historis, sinyal pembalikan utama terjadi ketika harga berhasil naik menembus realized price STH dari bawah. Pergerakan ini menandakan bahwa tekanan jual paksa sudah berkurang dan permintaan baru mulai menyerap pasokan.

Sebelum itu terjadi, grafik ini masih mengisyaratkan agar berhati-hati dan potensi harga akan bergerak sideways di kisaran saat ini.

Crypto whale Bitcoin baru baru saja menyerah

Grafik kedua menampilkan realized profit and loss berdasarkan kelompok whale. Aliran dana dipisahkan antara “whale baru” dan “whale lama”. Whale baru adalah para holder besar yang baru saja mengakumulasi Bitcoin.

Keuntungan Realisasi para Whale Bitcoin Sejak November 2025 | Sumber: CryptoQuant


Kemarin, whale baru mencetak kerugian sebesar US$386 juta hanya dalam sehari. Bar yang tergambar pada grafik berbentuk lonjakan negatif besar. Ada beberapa bar merah besar lain yang berkelompok di sekitar titik terendah baru-baru ini.

Whale lama justru menunjukkan cerita berbeda. Kerugian dan keuntungan mereka jauh lebih kecil dan lebih seimbang. Mereka tidak keluar dari market secepat para pendatang baru.

Pola ini sangat umum di fase akhir koreksi. Whale baru biasanya membeli di harga tinggi, terkadang pakai leverage atau terbawa narasi tertentu. Ketika harga bergerak melawan posisi mereka, merekalah yang panik menjual lebih dulu.

Panik jual ini justru membawa manfaat bagi struktur market. Koin berpindah dari tangan besar yang lemah ke tangan-tangan yang lebih kuat atau investor kecil. Potensi tekanan jual dari kelompok ini akan berkurang setelah peristiwa ini selesai.

Dalam jangka pendek, aksi panik seperti ini memang bisa menekan harga lebih rendah. Tapi dalam jangka menengah, fundamental basis holder Bitcoin jadi jauh lebih sehat.

Market pun bakal lebih tangguh ketika para penjual besar yang panik sudah keluar.

Suku Bunga Riil Masih Menjadi Penggerak Bitcoin

Grafik ketiga menggabungkan pergerakan Bitcoin dengan imbal hasil riil AS dua tahun (dua tahun) yang dibalik. Imbal hasil riil mengukur tingkat bunga setelah disesuaikan dengan inflasi. Pola ini bergerak hampir bersamaan dengan BTC sepanjang 2025.

Saat imbal hasil riil turun, garis kebalikan pada grafik justru naik. Bitcoin biasanya naik bersama garis tersebut karena kondisi likuiditas membaik. Imbal hasil riil yang lebih rendah membuat aset berisiko seperti Bitcoin lebih menarik daripada obligasi aman.

Suku Bunga Riil 2 Tahun (Dibalik) dengan Grafik BTC

Sejak akhir musim panas, imbal hasil riil naik lagi. Garis kebalikan menurun, dan Bitcoin ikut turun. Ini menunjukkan bahwa kondisi makro masih jadi penentu arah utama market.

Pemangkasan suku bunga oleh The Fed saja belum tentu cukup untuk memperbaikinya. Yang terpenting justru ekspektasi market terhadap perkembangan biaya pinjam riil. Jika ekspektasi inflasi turun lebih cepat dari suku bunga nominal, maka imbal hasil riil malah bisa naik.

Bagi Bitcoin, awal reli bullish yang baru dan kuat mungkin hanya bisa terjadi saat kondisi riil lebih longgar. Sampai pasar obligasi benar-benar menilai adanya perubahan itu, reli BTC masih terus mendapat hadangan dari faktor makro.

What is driving the drawdown in Bitcoin?

When you stop listening to Bitcoin pundits and start listening to what Bitcoin is saying about itself, then you will see the real truth

I am going to lay out the 3 major things you need to watch for Bitcoin right now 🧵 pic.twitter.com/FC60PPt2gG

— Capital Flows (@Globalflows) December 11, 2025

Pembeli Spot Taker Mulai Masuk Lagi

Grafik keempat melacak Spot Taker CVD 90-hari di berbagai exchange utama. CVD mengukur volume bersih dari market order yang menyeberangi spread.

Grafik ini menunjukkan apakah pembeli atau penjual agresif yang mendominasi.

Selama beberapa minggu saat harga turun, pasar berada dalam rezim Taker Sell Dominant. Bar merah memenuhi grafik, karena penjual aktif mengisi order bid di berbagai pasar spot. Kondisi ini sejalan dengan pergerakan harga yang terus melemah.

Sekarang sinyalnya sudah berbalik. Metode ini baru saja beralih ke Taker Buy Dominant, sehingga bar hijau kembali muncul. Pembeli agresif kini lebih banyak dibanding penjual agresif di spot.

Taker Buy momentum is back 🔄

Bitcoin's 90-day Spot Taker CVD just flipped to **Taker Buy Dominant** — marking a shift in market behavior after weeks of sell-side pressure.

Buy-side aggression is returning across major spot exchanges. pic.twitter.com/w5uaGcGHPi

— Maartunn (@JA_Maartun) December 11, 2025

Ini memang perubahan awal, tapi cukup penting. Pembalikan tren sering dimulai dari pergeseran mikrostruktur seperti ini.
Pertama, pembeli masuk, lalu harga mulai stabil, dan setelah itu arus modal yang lebih besar mengikuti.

Satu hari data saja pasti belum cukup. Namun, kalau tren hijau ini bertahan, itu menegaskan permintaan riil sudah kembali. Situasi ini menunjukkan saat pasar spot mampu menyerap suplai dari STH dan whale yang kapitulasi.

Apa Artinya untuk Harga Bitcoin Menjelang Natal

Jika digabungkan, keempat grafik menunjukkan ini adalah koreksi tahap akhir, bukan bull market baru.

Holder jangka pendek dan whale baru menanggung kerugian besar dan masih cenderung jual saat harga naik. Secara indeks, yield riil ekonomi makro tetap menahan nafsu risiko para pelaku pasar.

Bersamaan dengan itu, beberapa pondasi pemulihan mulai terlihat. Kapitulasi dari whale baru mampu membersihkan basis holder.

Pembeli spot taker juga sudah kembali, sehingga tekanan turun mulai melambat.

Menjelang Natal 2025, Bitcoin terlihat bergerak di rentang sempit dengan kecenderungan bearish, dan bertahan di sekitar US$90.000.

Penurunan tiba-tiba ke kisaran menengah atau atas US$80.000 tetap mungkin terjadi jika yield riil masih tinggi. Pergeseran tren ke bullish kemungkinan memerlukan tiga sinyal bersamaan:

Pertama, harga harus kembali di atas harga realisasi holder jangka pendek dan bertahan di atasnya. Kedua, yield riil dua tahun perlu menurun, sehingga kondisi keuangan jadi lebih longgar.

Ketiga, dominasi Taker Buy juga harus terus berlanjut, supaya permintaan spot yang kuat tetap bertahan.

Sampai ketiga syarat itu muncul, trader menghadapi market yang bergerak liar, terpengaruh data makro dan holder yang terjebak. Investor jangka panjang bisa melihat ini sebagai zona untuk merencanakan, bukan saatnya ambil risiko agresif.

Pendiri Terra Do Kwon Dihukum 15 Tahun Penjara karena Penipuan

12 December 2025 at 06:13

Pengadilan Amerika Serikat telah menjatuhkan hukuman penjara selama 15 tahun kepada pendiri Terra, Do Kwon, dan mengakhiri salah satu kasus penipuan paling berdampak dalam sejarah aset kripto.

Putusan ini diumumkan pada 11 Desember 2025 setelah Kwon mengaku bersalah awal tahun ini.

Akhir dari Saga Crypto Winter 2022?

Putusan ini mengakhiri perjalanan hukum selama tiga tahun tujuh bulan yang bermula setelah ekosistem stablecoin algoritmik Terra runtuh pada Mei 2022, menghapus nilai pasar puluhan miliar dan memicu rangkaian kegagalan di sektor aset kripto.

Jaksa penuntut menegaskan bahwa Kwon dengan sadar menyesatkan investor soal stabilitas TerraUSD dan jaminan ekosistemnya secara keseluruhan.

Hukuman Kwon lebih ringan dari 25 tahun yang diterima oleh pendiri FTX, Sam Bankman-Fried, meski kedua kasus ini telah mengubah sikap regulator global terhadap aset digital.

Putusan Hakim Saat Sidang Do Kwon | Sumber: Inner City Press

Jaksa menyoroti besarnya kerugian akibat runtuhnya Terra, menyebut kerugian besar pada investor ritel serta dampak sistemik ke platform lending dan hedge fund.

Kwon sempat menghadapi tuntutan baik di Amerika Serikat maupun Korea Selatan sebelum diekstradisi. Pengakuan bersalahnya membuat seluruh proses hukum digabung di yurisdiksi AS, sehingga memungkinkan proses vonis hari ini.

Pengadilan menegaskan perlindungan investor dan akuntabilitas sebagai faktor utama saat menentukan masa hukuman.

Putusan ini menjadi titik balik bagi komunitas Terra yang masih memperdagangkan token warisan LUNC dan LUNA walaupun jaringan telah runtuh. Reaksi pasar tetap bergejolak ketika para trader mencoba mencerna dampak hukuman terhadap Kwon ini.

Harga Terra Luna Classic (LUNC) dalam Sepekan Terakhir | Sumber: CoinGecko

Dengan kasus ini yang telah selesai, regulator diperkirakan akan menjadikan putusan ini sebagai acuan untuk penegakan hukum di masa depan terhadap stablecoin algoritmik serta rekayasa keuangan berisiko tinggi di industri aset kripto.

3 Prediksi Harga Teratas Bitcoin, Emas, dan Perak saat Saham Keluar dari Zona Ketakutan

12 December 2025 at 06:01

Harga Bitcoin, emas, dan perak tetap diperdagangkan dengan kecenderungan bullish minggu ini, karena aset kripto pionir dan dua komoditas safe haven tersebut menanggapi keputusan suku bunga The Fed yang sudah lewat.

Setelah para pengambil kebijakan memutuskan memangkas suku bunga sebesar seperempat poin persentase, data menunjukkan pasar saham Amerika Serikat tidak lagi menunjukkan rasa takut, pergerakan penting yang terakhir kali terjadi di awal Oktober.

Bitcoin, Emas, dan Perak: Update Prospek Harga saat Ketentraman Pasar Saham Kembali

Pasar saham AS mencetak rekor tertinggi pada Kamis, 11 Desember, dan para analis memproyeksikan potensi kenaikan lebih lanjut. Rekor ini terjadi setelah The Fed memangkas suku bunga, yang biasanya mendorong naiknya harga saham.

Biaya pinjaman yang lebih rendah meningkatkan keuntungan perusahaan, mendorong investasi bisnis, dan menambah nilai pada pendapatan di masa depan. Selain itu, kredit yang lebih murah memperbesar belanja konsumen, sementara investor bergeser dari obligasi ke saham demi imbal hasil lebih tinggi.

Kondisi tersebut secara bersamaan memperbaiki likuiditas dan selera risiko, yang biasanya mendorong harga saham naik di banyak sektor. Inilah sebabnya pasar saham kini tidak lagi menunjukkan ketakutan.

JUST IN 🚨: Stock Market says Goodbye to Fear for the first time since early October 🫡🥳🫂 pic.twitter.com/vSd1qLkbkO

— Barchart (@Barchart) December 11, 2025

Sementara itu, Bitcoin, emas, dan perak juga menunjukkan optimisme serupa, dengan harga XAU dan XAG melonjak karena biaya menyimpan aset turun dan ekspektasi inflasi meningkat.

Sinyal Reversal Bullish Mulai Terbentuk pada Harga Bitcoin karena Arus Likuiditas Kembali

Grafik harian Bitcoin memperlihatkan harga mulai pulih di dalam channel naik yang jelas, dan channel ini terbentuk setelah koreksi tajam dari level tertinggi di awal Oktober.

Meski harga BTC masih di bawah exponential moving average utama (50 dan 100, masing-masing pada US$96.583 dan US$101.943), BTC mulai menunjukkan tanda-tanda stabilisasi arah tren. Pola ini tampak dari setiap titik terendah baru yang selalu lebih tinggi dari titik sebelumnya — sebuah ciri klasik pola pemulihan awal.

Volume Profiles yang bullish (batang horizontal hijau) memperlihatkan node volume tinggi di sekitar level Fibonacci 78,6%, menandakan para bull bisa saja membela US$90.358 sebagai support penting.

Level ini bisa menjadi titik tumpuan perubahan harga, dan berpotensi menjadi pijakan untuk pergerakan BTC selanjutnya ke atas.

Jika candlestick mampu menutup secara decisif di atas level US$90.358, BTC bisa mengincar klaster likuiditas besar di kisaran US$98.000–US$103.000.

Sementara itu, indikator RSI (Relative Strength Index) tetap netral, yang berarti masih ada ruang untuk ekspansi ke kedua arah.

Histogram indikator AO (Awesome Oscillator) makin menuju wilayah positif dan sudah berwarna hijau, menandakan momentum bullish mulai berkembang.

Bitcoin (BTC) Price Performance
Performa Harga Bitcoin (BTC) | Sumber: TradingView

Meski begitu, kelanjutan bullish jangka pendek masih bergantung pada terjaganya struktur channel naik. Jika harga menembus batas bawah channel yang bertepatan dengan level Fibonacci 78,6% di US$90.358, BTC berpotensi mendapat tekanan bearish; momentum jual berikutnya kemungkinan mendorong BTC ke kisaran antara US$86.000 sampai US$80.600.

Tantangan utama tetap pada upaya merebut kembali posisi EMA, terutama EMA 50-hari dan 100-hari yang berada di sekitar US$96.583 dan US$101.943.

Secara historis, BTC biasanya bergerak lebih cepat begitu menembus atas moving average tersebut pada masa konsolidasi pertengahan siklus.

Secara keseluruhan, BTC menunjukkan pemulihan yang terkontrol, volume yang meningkat, dan channel yang konstruktif, namun konfirmasi utama hanya akan datang jika bull berhasil menguasai level psikologis US$100.000.

Momentum Breakout Harga Emas Semakin Kuat di Atas Resistance Kunci

Grafik 4 jam untuk pasangan XAU/USD memperlihatkan harga emas hampir menembus breakout bersih dari formasi segitiga simetris yang makin mendatar. Formasi teknikal ini muncul setelah koreksi tajam sebesar US$490 (-11,19%) di awal kuartal.

Segitiga simetris di puncak uptrend sering menjadi pola kelanjutan di mana harga berkonsolidasi sebelum melanjutkan arahnya. Breakout emas selaras dengan pola ini, karena berhasil menembus garis downtrend dengan momentum kuat.

Pergerakan terukur dari segitiga memperkirakan target ke atas sekitar US$4.720, naik sekitar 11% dari titik breakout.

Saat ini, harga emas mulai stabil di sekitar US$4.273, level di mana candle breakout ditutup. Selama harga emas tetap di atas batas atas segitiga, struktur bullish masih bertahan.

Trader yang ingin ambil posisi long di XAU/USD sebaiknya menunggu konfirmasi retest sukses di garis tren atas.

RSI berada di tengah-tengah kisaran, tapi cenderung bullish di angka 65, menandakan emas masih belum overbought. Arahnya yang naik biasanya menjadi setup sehat untuk kelanjutan tren.

Garis MACD (Moving Average Convergence Divergence) sudah berpotongan bullish dan mulai melebar, yang menjadi pertanda kekuatan kenaikan terus bertambah.

Level support yang perlu diperhatikan ada di US$4.180, US$4.140, US$4.098, dan pivot lebih dalam pada US$3.998, yang menjadi dasar koreksi sebelumnya. Selama harga emas masih di atas level-level ini, kontrol tetap di tangan bull.

Gold (XAU) Price Performance
Performa Harga Gold (XAU). Sumber: TradingView

Kita juga perlu memperhatikan bahwa breakout Gold selaras dengan tren ekonomi makro yang lebih luas: ketidakpastian geopolitik yang meningkat, ekspektasi inflasi yang terus berlangsung, dan permintaan tinggi dari bank sentral.

Central banks are ramping up gold purchases:

Global central banks purchased +53 tonnes of gold in October, the most since November 2024.

This marks a +194% jump compared to July, and the 3rd-straight monthly acceleration.

In the first 10 months of the year, central banks have… pic.twitter.com/7pZWyEjjvf

— The Kobeissi Letter (@KobeissiLetter) December 4, 2025

Sementara itu, secara teknikal, struktur harga mendukung kemungkinan untuk menguji ulang, bahkan mungkin melewati, level tertinggi terbaru.

Sinyal Cup-and-Handle Jangka Panjang Harga Silver Menargetkan Kenaikan Besar

Grafik harga Silver secara multi-dekade menampilkan salah satu struktur bullish jangka panjang terkuat di komoditas, yaitu breakout Pola Cup & Handle multi-siklus yang besar.

Pola “cup” dimulai dari puncak tahun 1980 hingga penolakan pada tahun 2011, dengan pergerakan terukur sebesar 871%. Pola “handle”-nya memang lebih kecil, tapi masih kuat, terbentuk dari tahun 2011 sampai 2024 dan menunjukkan pergerakan terukur 152%. Kedua pola ini bertemu di garis breakout yang sama, yaitu di sekitar US$36, level yang sudah lebih dari 40 tahun sulit dilewati oleh Silver.

Candle terbaru menunjukkan breakout tegas dan volume tinggi yang melampaui resistance ini, mengindikasikan adanya perubahan struktur, bukan sekadar lonjakan sesaat.

Saat sebuah komoditas berhasil menembus batas harga multi-dekade, price discovery bisa terjadi sangat cepat karena tidak ada resistance historis yang menghalangi.

Silver (XAG) Price Performance
Performa Harga Silver (XAG). Sumber: TradingView

namun, Relative Strength Index (RSI) berada di wilayah overbought (di atas 80), tapi dalam breakout jangka panjang seperti ini, kondisi tersebut biasanya menandakan adanya momentum, bukan kelelahan. Moving Average Convergence Divergence (MACD) juga telah masuk ke area bullish secara kuat sehingga tren kenaikannya terkonfirmasi.

Jika breakout ini terus bertahan, maka level psikologis berikutnya yang penting adalah US$70, dengan zona all-time high tahun 1980/2011, sekarang di dekat US$50, telah berubah menjadi support.

Silver soars to $64 for the first time in history 🚨📈 Dear God 🤯👀 pic.twitter.com/2ffpTOUB1E

— Barchart (@Barchart) December 11, 2025

Mengingat masa konsolidasi yang lama dan pasokan yang terbatas selama beberapa tahun terakhir di pasar silver, kenaikan melebihi level tertinggi historis memang masih bisa terjadi.

namun, harga Silver secara historis memang cenderung volatile, jadi retest ke zona US$36 bisa saja terjadi sebelum tren penguatan berlanjut secara lebih stabil.

a16z prediksi tiga narasi aset kripto akan bersinar di tahun 2026

12 December 2025 at 04:32

Perusahaan venture a16z telah merilis prediksi tahunan tentang aset kripto, yang menjelaskan perubahan besar cara blockchain, agen AI, dan pembayaran global akan berjalan pada 2026.

Riset itu menyoroti tiga kekuatan utama — agen otonom, hilangnya sistem pembayaran tradisional, serta era baru blockchain yang mengutamakan privasi. Semua perkembangan tersebut menandakan adanya perombakan besar pada lapisan keuangan di internet.

AI agent akan mendorong perubahan besar

Perubahan paling besar, menurut a16z, adalah kemunculan agen AI sebagai peserta ekonomi. Saat ini, untuk setiap satu pekerja manusia di layanan keuangan, agen sudah melebihi jumlah pekerja hampir 100 banding 1.

Namun, sistem otonom ini masih belum punya identitas, izin, ataupun struktur kepatuhan. Pihak a16z memperkirakan bahwa pada 2026 akan hadir versi pertama dari KYA: Know Your Agent, yaitu lapisan identitas kriptografi yang menghubungkan agen dengan pemilik, batasan, serta tanggung jawab mereka.

Narasi Crypto Teratas dari 2025 | Sumber: CoinGecko

Tanpa ini, para agen bakal tetap menjadi “unbanked ghosts” yang tak bisa bertransaksi secara aman atau ikut serta di pasar nyata. Dengan identitas tersebut, mereka jadi pelaku pasar yang bisa diprogram untuk membelanjakan, berdagang, atau menyelesaikan nilai secara real-time.

Pembayaran Menghilang ke Dalam Infrastruktur Internet

Perubahan ini mendasari prediksi besar kedua: pembayaran akan menghilang ke dalam jaringan itu sendiri. Ketika agen AI memicu transaksi secara otomatis — membeli data, membayar waktu GPU, atau melunasi panggilan API — maka uang harus bergerak secepat dan sedetail informasi.

Teknologi baru seperti x402 memungkinkan perpindahan nilai bisa terjadi secara instan, permissionless, dan tanpa perantara.

Pada model ini, pembayaran bukan lagi lapisan aplikasi, melainkan perilaku asli dari jaringan. Bank, stablecoin, dan sistem settlement akan menjadi infrastruktur tak terlihat yang berada di balik perdagangan antar agen.

Privacy chain akan mendominasi

Privasi menjadi pilar ketiga dari prediksi a16z untuk 2026. Firma ini menilai bahwa privasi akan menjadi pertahanan terkuat di aset kripto, bahkan lebih penting dari performa ataupun throughput.

Secara khusus, begitu transaksi menjadi privat, pengguna akan menemui hambatan nyata saat berpindah chain karena pemindahan rahasia dapat membocorkan metadata. Ini menciptakan fenomena “privacy lock-in”, di mana chain yang mampu menjaga privasi dengan benar akan jadi pemenang utama.

Privacy will be the most important moat in crypto.

Why? Because secrets are hard to migrate.

Everyone is launching a new "high performance" blockchain lately. But these chains are hardly different from one another. Blockspace is functionally the same everywhere. And with…

— Ali Yahya (@alive_eth) December 5, 2025

Arthur Hayes juga mengutarakan hal serupa sebelumnya, dengan menekankan bahwa adopsi institusi tidak akan bisa berkembang di blockchain yang secara default bersifat publik.

“These large institutions don’t want their information public or at risk of going public,” ujar dia, sambil menjelaskan bahwa solusi privasi layer-2 kemungkinan akan muncul lebih dulu sementara Ethereum tetap menjadi substrat keamanan utama.

Prediksi aset kripto lain dari a16z menyoroti infrastruktur stablecoin yang berkembang, peralihan dari tokenisasi menjadi origination on-chain, cloud computing yang dapat diverifikasi lewat SNARK yang semakin cepat, serta munculnya “staked media” di mana komentator membuktikan kredibilitas lewat komitmen on-chain.

Arthur Hayes Beber Prediksi ‘Liar’ untuk Ethereum di 2026 dan Seterusnya

12 December 2025 at 09:30

Perjalanan jangka panjang Ethereum (ETH) kembali menjadi fokus selepas Arthur Hayes memaparkan prediksi menyeluruh tentang masa depan institusional aset ini, potensi harganya, serta lanskap kompetitifnya.

Komentarnya mencuat tatkala Ethereum bertengger di kisaran US$3.200, berfluktuasi antara US$3.060 dan US$3.440 sepanjang pekan. Pelaku besar seperti BitMine milik Tom Lee turut mendongkrak kepemilikan Ethereum mereka dengan laju yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Ethereum Jadi Standar Institusional

Hayes percaya pasar masih belum memahami seberapa dalam institusi tradisional berniat mengintegrasikan Ethereum. Menurutnya, setelah bertahun-tahun gagal membangun blockchain privat, bank akhirnya memahami kebutuhan akan lapisan penyelesaian publik.

“Organisasi-organisasi ini pada akhirnya memahami bahwa Anda tidak bisa memiliki blockchain privat; Anda harus memakai blockchain publik untuk keamanan dan penggunaan nyata,” katanya.

Ia menghubungkan pergeseran ini dengan ledakan stablecoin, yang telah memaksa bank menerima nilai dari penyelesaian on-chain.

Menurut Hayes, Ethereum berada pada posisi paling tepat karena keamanan, likuiditas, dan kedalaman pengembang yang dibutuhkan institusi.

Ia memperkirakan pergeseran ini akan memantik kebangkitan harga yang signifikan untuk Ethereum pada siklus berikutnya, melengkapi akumulasi treasury agresif dari perusahaan seperti BitMine.

Sebagai informasi, BitMine telah membeli 33.504 ETH (US$112 juta) pekan ini dan 138.452 ETH (~US$435 juta) pada awal Desember. Manuver itu membawa total kepemilikan mereka menjadi sekitar 3,86 juta ETH. Skala akumulasi ini memperkuat narasi bahwa institusi tengah menyiapkan diri untuk siklus Ethereum berikutnya.

Treasury Ethereum HODL Hampir 5% Pasokan ETH | Sumber: CoinGecko

Privasi Masih Jadi Kelemahan Ethereum, namun L2 Akan Tutup Celah Itu

Hayes mengakui Ethereum masih kekurangan jaminan privasi yang dibutuhkan institusi besar. Ia menyebut ini sebagai “hal terbesar yang belum dimiliki Ethereum”, meskipun roadmap Vitalik Buterin sedang mengarah ke sana.

Terlepas dari kesenjangan ini, ia berpendapat adopsi institusional tidak akan tertunda. Sebaliknya, perusahaan akan menerapkan layer-2 (L2) dengan fitur privasi, sembari mengandalkan Ethereum sebagai layer penyelesaian.

Ia percaya L1 Ethereum akan tetap menjadi “security substrate” (substrat keamanan) tak peduli apakah aktivitas berada di L2 seperti Arbitrum atau Optimism.

“Mungkin perlu ada perdebatan soal bagaimana biaya didistribusikan antara L2 dan Ethereum L1,” tuturnya, tetapi ia menekankan ini tidak mengubah kenyataan yang mendasarinya: institusi masih akan mengamankan operasi mereka menggunakan Ethereum.

Hal ini sejalan pula dengan tren ekosistem saat ini: saldo exchange berada di level terendah tahun jamak, dan crypto whale telah mengakumulasi lebih dari 900.000 ETH dalam beberapa pekan terakhir, menurut Santiment.

Arsitektur institusional terus terbentuk di atas Ethereum L1, bahkan ketika biaya transaksi menukik lantaran migrasi ke L2.

Lapangan Persaingan Menciut: Ethereum Pertama, Solana Kedua

Hayes menerawang masa depan blockchain publik akan menyusut menjadi kelompok yang amat kecil. Ethereum baginya tetap akan menjadi pemenang utama, sedangkan Solana akan bertengger di posisi kedua dengan jarak yang jauh namun tahan lama.

Ia mengakui reli Solana dari US$7 ke US$300 dimotori oleh aktivitas spektakuler meme coin pada 2023–2024. Namun, ia menilai Solana “butuh trik baru” supaya sanggup mengungguli Ethereum lagi.

Kendati Solana menurutnya akan tetap relevan, ia tidak memprediksi chain tersebut mampu menyamai peran institusional atau kekuatan harga jangka panjang Ethereum.

Sementara itu, Hayes menilai hampir semua L1 lain secara struktural lemah. Ia menyingkirkan chain ber-FDV tinggi seperti Monad sebagai proyek yang terlalu membengkak (over-inflated) dan kemungkinan besar kolaps setelah pump awal.

“Monad won’t be able to compete with Ethereum

I have no belief that this is a legitimate blockchain.

It’ll never have any real usage.”

— Arthur Hayes

if you understand network effects, you know Ethereum’s here to stay at the top.

Monad’s solution is simple: build on… pic.twitter.com/EuXpU6VK1N

— rip.eth (@ripeth) November 29, 2025

50 ETH Bisa Bikin Jadi Jutawan pada Pemilu Selanjutnya

Hayes menyajikan prediksi numerik paling eksplisit ketika ditanya berapa banyak ETH yang dibutuhkan seseorang untuk menjadi jutawan pada siklus berikutnya.

Ia menyatakan Ethereum bisa mencapai US$20.000, dan bahwa 50 ETH akan cukup untuk mencapai portofolio tujuh digit.

Pendiri BitMEX itu memperkirakan target ini akan tercapai pada pemilu presiden AS berikutnya. Pandangan ini sejalan dengan kondisi pasokan saat ini: cadangan di exchange menyusut, institusi terus mengakumulasi, dan pembeli treasury seperti BitMine terus menempatkan ratusan juta dolar ke ETH.

Arthur Hayes was just asked about Tom Lee saying $ETH could flip $BTC.

He says Ethereum is the best L1, with the most developers, the best DeFi, and the strongest talent. pic.twitter.com/EsQ74JpNRV

— SamAlτcoin.eth 🌎 (@SAMALTCOIN_ETH) October 21, 2025

Andaikata Ethereum gagal mencapai ekspektasi tersebut, Hayes mengatakan penyebabnya adalah rusaknya narasi.

Di samping itu, jika penggunaan stablecoin melambat atau institusi mundur dari perdagangan on-chain, Bitcoin bisa mengungguli Ethereum dalam periode yang lebih panjang.

Namun, ia menilai struktur pasar saat ini lebih berpihak pada dominasi jangka panjang Ethereum. Terutama ketika bank sudah bersiap mengeksekusi strategi Web3 mereka di atas infrastruktur publik.

Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi liar Arthur Hayes untuk harga Ethereum serta strategi sukses menjadi jutawan dari koin ETH? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Bitcoin tidak bisa menang di 2026 hanya dengan narasi — institusi ingin nilai, bukan hype

12 December 2025 at 00:00

Momen Bitcoin (BTC) mengalami pembalikan tajam di kuartal keempat. Padahal, para analis memperkirakan koin ini akan cetak rekor baru, tapi kini banyak yang ragu apakah BTC bahkan bisa menyentuh puncak sebelumnya. Prediksi pun direvisi ke bawah seiring performa yang makin melemah.

Koreksi ini terjadi meskipun lingkungan ekonomi makro sebetulnya cukup mendukung. Permintaan menurun, kekuatan pasar melemah, dan kepercayaan pelaku pasar nampaknya luntur. Jadi, apa yang berubah? BeInCrypto berbincang dengan Ryan Chow, Co-Founder Solv Protocol, untuk mengupas perubahan perilaku investor dan mencari tahu apa yang harus dilakukan Bitcoin agar bisa menang di 2026.

Bagaimana Bitcoin Menarik dan Kehilangan Permintaan Institusi di 2025

Secara historis, kuartal keempat adalah periode terkuat bagi Bitcoin, dengan rata-rata imbal hasil 77,26%. Harapan untuk 2025 bahkan lebih ambisius seiring adopsi institusi yang kian cepat dan semakin banyak perusahaan publik yang menambah Bitcoin ke dalam cadangan mereka. 

Namun, pasar justru berbalik arah. Bitcoin turun 20,69% sejauh ini selama Q4, bertolak belakang dengan tren biasanya di periode terbaiknya.

Bitcoin Returns in Every Quarter.
Imbal Hasil Bitcoin di Setiap Kuartal | Sumber: Coinglass

Menurut Chow, awal 2025 ditandai oleh masuknya institusi ke pasar.

“Spot ETF, ETP, dan mandat-mandat baru menciptakan kejutan akses, institusi hanya menyiapkan alokasi Bitcoin dasar mereka, dan arus masuk secara mekanis mendorong harga,” ujar dia.

Tapi, di akhir 2025, kondisinya sudah berubah. Chow membeberkan bahwa pelaku pasar utama sudah membangun posisi mereka lebih dulu, sehingga Bitcoin harus bersaing ketat dengan kenaikan imbal hasil riil.

Saat aset kripto ini gagal mencetak level tertinggi baru, para chief investment officer mulai mempertanyakan alasan memegang aset tanpa imbal hasil, sementara T-bills, obligasi korporasi, dan saham berbasis AI bisa memberi keuntungan hanya dengan berinvestasi.

“Saya rasa, pasar akhirnya menghadapi kenyataan yang sudah jelas sejak lama: strategi hold pasif sudah mencapai batasnya. Ritel sekarang lebih banyak menjual, perusahaan sudah berhenti mengakumulasi, dan institusi mulai tarik mundur. Kali ini bukan karena mereka tak percaya lagi dengan Bitcoin, melainkan karena desain pasar sekarang tidak lagi masuk akal untuk alokasi besar di tengah rezim suku bunga tinggi,” terang Chow.

Selain itu, Chow menyoroti bahwa struktur pasar Bitcoin juga mengalami perubahan. Setelah ETF dan trade halving, Bitcoin masuk ke posisi ekonomi makro yang terlalu ramai. Ia mengatakan bahwa aset ini sudah berpindah fase dari repricing struktural ke lingkungan carry-and-basis, yang sekarang dikuasai oleh trader profesional.

Teori sederhana “ETF ditambah halving sama dengan harga naik” sudah tidak berlaku lagi. Menurutnya, adopsi di fase berikutnya bakal digerakkan oleh utilitas nyata dan imbal hasil yang sudah disesuaikan dengan risiko. Ia menyampaikan kepada BeInCrypto bahwa,

“Paruh pertama 2025 adalah seputar akses, semua orang buru-buru memperkuat eksposur dasar pada Bitcoin. Paruh kedua adalah soal biaya peluang, sekarang Bitcoin harus mampu bersaing dalam portofolio melawan aset yang sebenarnya memberi imbal hasil ketika di-hold.”

Bitcoin, yang sering disebut sebagai emas digital, selama ini dipromosikan sebagai lindung nilai inflasi. Chow mengakui bahwa aset ini kemungkinan tetap berfungsi sebagai penyimpan nilai. tapi, ia menegaskan bahwa narasi ini saja kini sudah tidak cukup buat investor institusi.

Ahli ungkap kunci Bitcoin untuk menarik kembali institusi di 2026

Chow memberi peringatan bahwa pasar mungkin sangat meremehkan skala perubahan ekonomi makro di 2026. Ia menilai, kecuali Bitcoin bertransformasi menjadi bentuk modal produktif, BTC akan tetap menjadi aset yang siklikal dan tergantung pada likuiditas.

Dalam skenario seperti itu, institusi hanya akan menganggap Bitcoin sebagai aset seperti itu, bukan untuk alokasi jangka panjang secara strategis.

“Bitcoin tidak akan lagi menang hanya dengan narasi. Bitcoin harus bisa menghasilkan imbal hasil, atau akan terus didiskon secara struktural. Volatilitas yang kita lihat sekarang adalah pasar sedang memaksa Bitcoin untuk dewasa,” tutur dia.

Lalu, produk imbal hasil aman dan teregulasi apa yang bisa menarik institusi kembali di 2026? Chow mengungkapkan bahwa titik menarik sebenarnya terletak pada strategi Bitcoin berbasis cash-plus yang masuk koridor regulasi dan mirip produk investasi tradisional, dengan kerangka hukum jelas, cadangan sudah diaudit, dan profil risiko transparan.

Ia membagi tiga kategori utama:

  • Bitcoin-backed cash-plus fund: BTC tersimpan di kustodian terdaftar dan dipakai untuk strategi on-chain seperti Treasury bill atau repo, dengan target imbal hasil tambahan 2 sampai 4%.
  • Pinjaman dan repo BTC over-collateralized: Produk teregulasi yang meminjamkan Bitcoin kepada peminjam berkualitas tinggi. Monitoring dilakukan on-chain, rasio LTV konservatif, serta struktur anti bangkrut mendukung penawaran ini.
  • Overlay opsi hasil pasti: Strategi seperti covered call yang dibungkus di regulasi yan sudah umum seperti UCITS atau 40-Act vehicle.

Untuk semua kategori tersebut, ada beberapa syarat mutlak yang tidak bisa ditawar, yaitu pengelola teregulasi, rekening terpisah, bukti cadangan, serta kompatibilitas dengan infrastruktur kustodi institusi yang sudah ada.

“Produk yang akan membawa institusi kembali bukanlah produk yang rumit. Produk itu akan berbentuk seperti cash-plus fund berbasis Bitcoin, pasar repo, dan strategi hasil yang sudah jelas, kemasan yang sudah dikenal, kontrol risiko yang juga sudah biasa, hanya saja didukung oleh Bitcoin di belakang layar,” klaim Chow.

Ia juga menegaskan bahwa institusi tidak membutuhkan DeFi APY 20%, yang sering menjadi tanda bahaya. Imbal hasil tahunan bersih sebesar 2 hingga 5% yang diperoleh lewat strategi yang transparan dan dijamin agunan sudah cukup agar Bitcoin bisa beralih dari sekadar “nice to have” menjadi “aset cadangan inti”.

“Bitcoin tidak perlu menjadi produk hasil tinggi agar tetap relevan. Bitcoin hanya perlu berubah dari nol persen ke profil cash-plus yang wajar dan transparan supaya CIO berhenti menganggapnya sebagai modal mati,” tutur co-founder Solv tersebut kepada BeInCrypto.

Seperti Apa Imbal Hasil Bitcoin dalam Praktik

Chow menjelaskan bahwa transformasi Bitcoin menjadi modal produktif akan mengubah Bitcoin dari sebongkah emas statis menjadi agunan berkualitas tinggi yang bisa mendanai T-bills, kredit, dan likuiditas di banyak tempat. Dalam model ini, perusahaan-perusahaan mengagunkan BTC ke dalam vault on-chain yang teregulasi, mendapatkan klaim hasil imbal balik, dan tetap memiliki garis pengawasan yang jelas terhadap aset dasarnya.

Bitcoin juga akan berfungsi sebagai agunan di pasar repo, sebagai margin untuk derivatif, serta menjadi pendukung structured notes, sehingga mendukung strategi investasi baik di on-chain maupun kebutuhan modal kerja off-chain.

Hasil akhirnya, instrumen multi-fungsi: Bitcoin menjadi aset cadangan, aset pendanaan, dan aset penghasil imbal hasil sekaligus. Ini mencerminkan fungsi Treasury saat ini, tapi berjalan di lingkungan global yang aktif 24/7 serta bisa diprogram.

“Jika kita berhasil membangun ini, institusi tidak akan lagi banyak membahas ‘menyimpan Bitcoin,’ melainkan ‘mendanai portofolio dengan Bitcoin.’ Bitcoin menjadi agunan netral yang diam-diam menggerakkan T-bills, kredit, dan likuiditas di pasar tradisional maupun on-chain,” komentar Chow.

Institusi Ingin Imbal Hasil: Bisakah Bitcoin Memberikannya Tanpa Mengorbankan Prinsipnya?

Walaupun aplikasinya sangat menarik, muncul pertanyaan: apakah Bitcoin bisa menyediakan hasil imbal balik yang teregulasi dan sesuai risiko dalam skala besar tanpa melanggar prinsip dasarnya?

Menurut Chow, jawabannya iya, asal pasar menghormati arsitektur berlapis milik Bitcoin.

“Layer dasar tetap konservatif; imbal hasil dan regulasi hidup di layer yang lebih tinggi dengan jembatan kuat serta standar transparansi. Bitcoin L1 tetap sederhana dan terdesentralisasi, sementara layer produktif terletak di L2, sidechain, atau chain RWA, tempat wrapped Bitcoin berinteraksi dengan treasury serta kredit yang sudah tokenisasi,” papar dia.

Pimpinan tersebut menyadari ada berbagai tantangan teknis yang perlu ditangani. Ia menekankan bahwa ekosistemnya harus berkembang dari multisig yang berlandaskan trust menuju jembatan yang setara dengan standar institusi. Selain itu, harus dibangun standar wrapper satu-banding-satu dan oracle risiko real-time.

“Tantangan ideologisnya lebih susah: setelah kejatuhan CeFi, skeptisisme jadi sangat dalam. Jembatan solusi yang tepat adalah transparansi radikal, on-chain proof-of-reserves, mandat terbuka, tanpa leverage tersembunyi. Yang terpenting, Bitcoin produktif tetap opsional; self-custody tetap berlaku. Kita tidak perlu mengubah layer dasar Bitcoin agar menjadi produktif. Kita perlu membangun lapisan keuangan yang disiplin di atasnya, yang dapat dipercaya institusi serta bisa diverifikasi cypherpunk,” terang pimpinan itu.

Pada akhirnya, pesan dari Chow sangat jelas: fase berikutnya untuk Bitcoin tidak akan ditentukan narasi atau spekulasi, melainkan rekayasa finansial yang disiplin. Jika industri mampu menghadirkan struktur imbal hasil yang transparan dan teregulasi tanpa menabrak prinsip utama Bitcoin, institusi akan kembali — bukan sebagai trader momentum, melainkan sebagai alokator jangka panjang.

Jalur menuju 2026 tergantung pada utilitas, kredibilitas, dan Bitcoin, yang harus membuktikan kemampuannya bersaing di dunia di mana modal menuntut produktivitas.

Saat Kendala Verifiable Compute Semakin Besar, Cysic Mainnet Hadir dan Dorong Perubahan Besar Infrastruktur

11 December 2025 at 22:31

Dalam perlombaan untuk meningkatkan skalabilitas blockchain dan mendesentralisasi AI, satu hambatan terus muncul: komputasi. Apakah itu biaya yang semakin tinggi untuk pembuatan zero-knowledge (ZK) proof atau infrastruktur AI inference yang tertutup, para pengembang kini semakin terhambat oleh daya komputasi yang terpusat, mahal, dan seringkali sulit diakses.

Salah satu protokol yang mencoba mengatasi hambatan ini adalah Cysic, sebuah marketplace komputasi terdesentralisasi yang dibuat untuk menyediakan ZK proof dan inference AI yang terverifikasi. Hari ini, mereka resmi meluncurkan mainnet alpha, dengan lebih dari 260.000 node yang sudah terdaftar serta integrasi dengan ekosistem Scroll, Succinct, dan NetworkNoya. Dengan kesuksesan awal ini, tim menyebut perubahan ini sebagai era ‘ComputeFi‘, yaitu era di mana komputasi menjadi sumber daya yang bisa diverifikasi secara on-chain, dan komputasi itu sendiri menjadi sumber daya on-chain yang terverifikasi.

Perkembangan ini terjadi di saat sektor blockchain dan AI sedang mengalami transformasi besar. Perpindahan Ethereum menuju arsitektur ZK-native, munculnya tumpukan modular, serta berkembangnya AI agents, semuanya berkontribusi mendorong permintaan tinggi terhadap komputasi terdesentralisasi. Proyek seperti zkSync, yang belakangan naik 150% berkat infrastruktur ZK baru dan integrasi privasi, menunjukkan bahwa minat investor dan pengembang kini menyatu pada komputasi yang dapat diverifikasi, sebagai fondasi utama, bukan hanya fitur tambahan. 

Tren terbaru seperti munculnya Proof-of-AI, pasar GPU terdesentralisasi, dan tokenisasi komputasi menandakan perubahan besar menuju lapisan infrastruktur yang dapat diverifikasi dan diprogram. Dengan gangguan seperti downtime AWS baru-baru ini yang menyoroti kerentanan backend terpusat, builder kini semakin memilih alternatif yang lebih tahan gangguan dan transparan.

Mengapa compute kini menjadi perhatian utama dalam infrastruktur

Permintaan komputasi dari peningkatan skalabilitas blockchain dan integrasi AI sama-sama meningkat pesat, tapi infrastruktur tradisional kesulitan memenuhi kebutuhan unik sistem terdesentralisasi seperti ini:

  • Pembuatan ZK Proof: Zero-knowledge proof menjadi pusat dari banyak strategi scaling, karena memungkinkan privasi dan validasi tanpa harus membeberkan data dasarnya. Tetapi, pembuatan proof ini memerlukan daya komputasi khusus yang besar, yang sering kali hanya bisa dilakukan oleh segelintir provider terpusat — situasi ini membatasi desentralisasi dan bisa membuat biaya semakin mahal.
  • Verifikasi AI: Saat model AI mulai diintegrasikan ke alur kerja on-chain dan agen otonom, kebutuhan bukan hanya sekadar hasil komputasi, tapi hasil yang bisa diverifikasi juga semakin meningkat agar bisa diaudit atau dibuktikan sesuai logika tertentu. API cloud tradisional memang menawarkan performa, tapi tidak menawarkan kemampuan verifikasi native saat dikaitkan dengan logika blockchain.

Tekanan tersebut mencerminkan perubahan besar dalam pola pikir pengembang tentang infrastruktur: menjalankan komputasi saja tidak lagi cukup, karena aplikasi kini juga menuntut jaminan kriptografi tentang bagaimana komputasi itu dijalankan.

Peran Cysic di Ekonomi Komputasi Baru

Mainnet Cysic hadir ketika komputasi yang dapat diverifikasi mulai beralih dari janji teoretis menjadi kebutuhan ekosistem. Alih-alih bergantung pada server terpusat atau API yang tidak transparan, jaringan ini mendistribusikan tugas pembuktian ZK dan inference AI ke seluruh dunia, mulai dari GPU rumahan hingga hardware ASIC khusus, membentuk marketplace untuk komputasi yang bisa dibuktikan.

Sebelum mainnet resmi, protokol ini telah memproses lebih dari 10 juta ZK proof, menggaet lebih dari 260.000 node, dan menarik 1,4 juta wallet selama fase uji coba. Sekarang, mereka sudah terintegrasi dengan proyek seperti Scroll, Succinct, dan Polygon CDK, menunjukkan adanya adopsi nyata, bukan sekadar hype spekulatif.

Jaringan ini bertujuan menyediakan komputasi yang skalabel dan bisa diverifikasi dengan biaya lebih rendah. Dalam konteks AI, mitra seperti NetworkNoya mencatat peningkatan kecepatan lebih dari 70% dan pengurangan biaya hingga 91% menggunakan infrastruktur Cysic. Di lingkungan ZK, tim seperti Succinct dan Scroll memanfaatkan jaringan prover Cysic untuk meningkatkan efisiensi pada beban kerja nyata.

Proyek ini menempatkan pendekatannya sebagai upaya agar komputasi lebih terbukti, terdesentralisasi, dan dapat diprogram.

Decentralized compute adalah tren ekosistem, bukan sprint terpisah

Peluncuran Cysic adalah bagian dari tren yang lebih luas di Web3 dan sistem terdesentralisasi. Meski tiap proyek berbeda dalam pendekatannya, tantangan mendasar yang mereka atasi tetap sama: mengurangi ketergantungan pada penyedia komputasi terpusat dan menciptakan infrastruktur yang lebih terpercaya serta mudah diakses.

Contohnya:

  • Jaringan komputasi AI terdesentralisasi seperti NodeGoAI sedang mencari cara untuk memonetisasi perangkat keras idle untuk tugas AI di lingkungan terdistribusi.
  • Jaringan sumber daya terdesentralisasi yang didorong oleh gerakan DePIN berupaya mendorong berbagi daya komputasi dalam skala besar — tema ini semakin diperhatikan usai gangguan AWS yang berdampak ke beberapa bagian infrastruktur Web3.
  • Diskusi yang semakin luas soal infrastruktur AI terdesentralisasi menandakan bahwa kepercayaan, verifikasi, dan auditabilitas kini menjadi perhatian utama, bukan lagi hanya topik penelitian khusus. 

Sinyal-sinyal ini menunjukkan bahwa komputasi terdesentralisasi bukan sekedar ide sesaat, melainkan respons struktural terhadap keterbatasan nyata dalam penyediaan, penetapan harga, dan kepercayaan di layanan komputasi saat ini.

Langkah Selanjutnya: ZK, AI, dan Lebih Jauh Lagi

Walau Ethereum rollup merupakan titik masuk yang alami, ambisi Cysic melampaui narasi skalabilitas blockchain. Jaringan ini sudah digunakan untuk mendukung inference AI yang bisa diverifikasi — kemampuan yang memungkinkan smart contract dan agen otonom memverifikasi bahwa suatu output benar berasal dari model yang spesifik dan berizin. Use case ini sangat relevan saat konten buatan AI makin banyak dan tuntutan jaminan sumber makin kuat.

Cysic juga menargetkan beban kerja komputasi ilmiah, termasuk genomik dan simulasi iklim, yang sangat memerlukan keterulangan dan transparansi. Secara paralel, jaringan ini mendukung kelas perangkat dua fungsi seperti DogeBox1, yang dapat berganti fungsi antara mining dan zero-knowledge proving sesuai kondisi pasar real-time, sehingga pemilik infrastruktur bisa mengoptimalkan hasil secara dinamis.

Bersama, semua use case ini mengarah ke perubahan lebih luas: komputasi kini bukan sebatas infrastruktur. Kini, komputasi menjadi bisa diprogram, diverifikasi, dan likuid, membentuk fondasi dari apa yang Cysic sebut dengan ekonomi ComputeFi.

Whale Borong Ethereum — tapi Leverage Tertinggi Catatkan Risiko Besar untuk Posisi Long Mereka

11 December 2025 at 22:10

Setelah The Fed mengumumkan pemangkasan suku bunga, dompet whale besar mulai mengucurkan modal ke posisi long Ethereum (ETH). Langkah ini menunjukkan rasa percaya diri tinggi pada potensi kenaikan ETH, sekaligus meningkatkan risiko secara keseluruhan.

Ada beberapa faktor yang menunjukkan kalau posisi long mereka bisa saja terlikuidasi dalam waktu dekat jika tidak ada manajemen risiko yang efektif.

Seberapa Percaya Diri Para Whale dengan Posisi Long Ethereum Mereka?

Perilaku whale memberikan gambaran jelas soal sentimen saat ini.

Menurut akun pemantau on-chain Lookonchain melaporkan bahwa seorang whale terkenal yang dianggap sebagai Bitcoin OG baru saja menambah posisi long di Hyperliquid menjadi 120.094 ETH. Harga likuidasinya hanya berada di US$2.234.

Posisi ini saat ini menunjukkan kerugian PnL 24 jam lebih dari US$13,5 juta.

A Whale's Long ETH Position on Hyperliquid. Source: HyperDash
Posisi Long ETH Whale di Hyperliquid | Sumber: HyperDash

Begitu juga, seorang trader ternama, Machi Big Brother, masih memegang posisi long senilai 6.000 ETH dengan harga likuidasi di US$3.152.

Selain itu, platform data on-chain Arkham mengabarkan bahwa whale trader asal Cina yang pernah memprediksi crash pasar 10/10 kini menahan posisi long ETH senilai US$300 juta di Hyperliquid.

Aktivitas whale di posisi long ETH mencerminkan ekspektasi mereka terhadap kenaikan harga dalam waktu dekat. Tapi, di balik optimisme tersebut, terdapat risiko besar akibat tingkat leverage Ethereum yang agresif.

Leverage ETH Mencapai Level Berbahaya

Data dari CryptoQuant memperlihatkan kalau rasio leverage ETH di Binance sudah mencapai 0,579—tertinggi sepanjang sejarah. Level ini menunjukkan penggunaan leverage yang sangat agresif, sehingga pergerakan harga kecil saja bisa memicu efek domino.

Ethereum Estimated Leverage Ratio - Binance. Source: CryptoQuant.
Perkiraan Rasio Leverage Ethereum – Binance | Sumber: CryptoQuant.

“Rasio leverage yang sangat tinggi artinya jumlah kontrak terbuka yang dibiayai leverage naik lebih cepat daripada volume aset nyata di platform. Bila ini terjadi, pasar menjadi lebih rentan terhadap pergerakan harga mendadak, sebab para trader sangat mudah terlikuidasi—baik saat tren naik maupun tren turun,” papar analis Arab Chain .

Data historis memperlihatkan, puncak serupa biasanya terjadi saat tekanan harga tinggi dan sering jadi sinyal puncak pasar lokal.

Kelemahan Pasar Spot Menambah Risiko

Pada pasar spot, tanda-tanda pelemahan jelas terlihat. Pengamat pasar kripto Wu Blockchain mengabarkan bahwa volume transaksi spot di exchange utama turun hingga 28% pada November 2025 dibandingkan Oktober.

November Exchange Data Report: Spot trading volume of major exchanges in November 2025 fell 28% compared with October. The top three exchanges by change rate were Bitfinex +17%, Coinbase -8%, and KuCoin -17%. The bottom three were Bitget -62%, Gate -44%, and MEXC -34%.… pic.twitter.com/oXgFKyrv6b

— Wu Blockchain (@WuBlockchain) December 10, 2025

Laporan lain dari BeInCrypto juga menyorot bahwa arus masuk stablecoin ke exchange anjlok 50%, dari US$158 miliar di Agustus menjadi US$78 miliar pada hari ini.

Kombinasi dari pembelian spot yang lemah, leverage tinggi, dan cadangan stablecoin yang menurun bikin peluang ETH untuk pulih jadi semakin kecil. Kondisi ini bisa membuat posisi long whale berada pada risiko likuidasi yang signifikan.

Apa yang Crypto Whale Beli setelah Pemotongan Suku Bunga FOMC Desember

11 December 2025 at 22:00

Pasar aset kripto masih dalam tekanan setelah pertemuan FOMC terbaru. The Federal Reserve melakukan pemangkasan suku bunga sebesar 25 bps untuk ketiga kalinya tahun ini, namun nada yang disampaikan setelahnya justru lebih hati-hati daripada ekspektasi. Risiko inflasi dan sinyal pertumbuhan yang melambat membuat harga mayoritas aset utama tetap lesu. Meski terjadi koreksi ini, crypto whale justru diam-diam menambah jumlah aset mereka.

Mereka fokus membeli tiga token yang mulai menunjukkan tanda rebound atau pola breakout lebih awal.

Aster (ASTER)

Harga Aster turun hampir 4% selama 24 jam terakhir dan memperpanjang kerugian bulanan menjadi sekitar 14%. Namun para whale justru bergerak berlawanan arah.

Kepemilikan mereka naik 7,35% dalam satu hari terakhir, dengan tambahan sekitar 4,59 juta ASTER atau setara dengan US$4,22 juta berdasarkan harga saat ini. Yang menarik, ASTER adalah salah satu koin langka yang mencatat aksi beli whale sebelum maupun setelah keputusan FOMC.

Aksi beli ini menjadi menonjol karena grafik memperlihatkan pola teknikal yang sepertinya menjadi alasan whale masuk ke pasar.

Aster Whales
Whale Aster | Sumber: Nansen

Ingin insight token lain seperti ini? Daftar ke Newsletter Harian Crypto Editor Harsh Notariya di sini.

Antara 3 November dan 11 Desember, harga ASTER membentuk higher low, sementara RSI membentuk lower low. RSI, atau Relative Strength Index, mengukur kekuatan beli dan jual. Ketika harga naik tapi RSI turun, ini membentuk hidden bullish divergence. Biasanya, sinyal ini menandakan tekanan jual mulai menurun, meskipun secara visual grafiknya masih terlihat lemah.

Aster juga menunjukkan pola yang sama antara 3 November hingga 1 Desember. Divergensi ini memicu kenaikan hampir 22%. Pola yang muncul saat ini juga mirip, sehingga para whale mungkin tengah bersiap menyambut rebound serupa.

ASTER Price Analysis
Analisis Harga ASTER | Sumber: TradingView

Untuk melanjutkan penguatan, Aster perlu menutup harian secara bersih di atas US$1,08, level di mana pantulan sebelumnya tertahan. Jika berhasil break di level itu, harga bisa menuju US$1,25 dan US$1,40 yang menjadi resistance berikutnya.

Namun jika strukturnya melemah, batas bawahnya juga jelas. Penutupan harian di bawah US$0,88 akan membatalkan struktur naik dan juga bisa melemahkan keyakinan para whale. Jika jebol support itu, ASTER bisa kembali ke area US$0,81 atau bahkan lebih rendah.

Maple Finance (SYRUP)

Maple Finance (SYRUP) masih melemah sekitar 2,2% selama 24 jam terakhir dan nyaris 40% sebulan ini. Meski begitu, para crypto whale tetap terus menambah posisi. Wallet whale normal menaikkan kepemilikan 3,86% dalam sehari, sementara mega whale menambah 4,9% sehingga total memegang 1,1 miliar SYRUP.

Kenaikan 4,9% tersebut menandakan mega whale menambah sekitar 51,4 juta SYRUP, setara dengan US$14,4 juta dengan harga sekarang. Akumulasi baru ini terjadi sehabis nada hawkish tipis dari FOMC, yang membuat aksi beli ini makin menarik.

Maple Finance Whales
Whale Maple Finance | Sumber: Nansen

Para whale terlihat berharap level support US$0,23 tetap bertahan. SYRUP sudah beberapa kali menyentuh area ini sejak awal Desember. Support tersebut belum pernah tertembus, yang kemungkinan menjadi alasan whale masuk. Token ini bergerak di rentang lebar US$0,23 sampai US$0,31, dengan uji support terakhir pada 4 Desember.

Momentum memberi dorongan jangka pendek. Antara 9 Desember sampai 11 Desember, harga membentuk lower low sementara RSI membentuk higher low. RSI mengukur kekuatan beli dan jual. Jika harga turun namun RSI naik, terbentuk bullish divergence. Di time frame rendah, biasanya sinyal ini menandakan potensi pantulan di tengah tren turun yang lebih besar.

SYRUP Price Analysis
Analisis Harga SYRUP | Sumber: TradingView

Jika pantulan terjadi, target awal adalah US$0,31, batas atas yang selama ini menahan kenaikan sejak 6 Desember. Break bersih di atas US$0,31 membuka jalan menuju US$0,39 dan US$0,48.

Tapi jika harga SYRUP jatuh ke bawah US$0,23, keyakinan whale akan melemah. Koreksi di bawah area ini berisiko membuka potensi penurunan lebih jauh dan kemungkinan mengulang pola pergerakan harga.

Pudgy Penguins (PENGU)

Pudgy Penguins turun hampir 10% dalam 24 jam terakhir, tapi para crypto whale tetap membeli saat harga turun. Wallet whale menambah kepemilikannya sebesar 5,25%, sehingga total simpanannya jadi 1,18 miliar PENGU. Peningkatan ini berarti whale menambah sekitar 58,9 juta PENGU.

100 alamat teratas, atau mega whale, juga menunjukkan akumulasi yang konsisten. Kepemilikan mereka naik 2,85% dalam sehari terakhir, dan sekarang total simpanan mereka mencapai 76,95 miliar PENGU. Ini berarti ada tambahan sekitar 2,13 miliar token, dengan nilai mendekati US$21,3 juta jika mengikuti harga hari ini. Untuk token yang baru saja turun dua digit, pola belanja serentak dari whale dan mega whale seperti ini termasuk langka.

PENGU Holders
Holder PENGU | Sumber: Nansen

Grafik harga PENGU menjelaskan kenapa para whale tetap mengoleksi token ini. Pudgy Penguins sedang membentuk pola inverse head and shoulders di timeframe harian. Ini adalah setup bullish reversal yang sering muncul ketika tren turun mulai kehilangan tekanan. Neckline berada di sekitar US$0,014, dan karena miring ke atas, ini menjadi sinyal bahwa struktur pembeli semakin membaik bahkan sebelum breakout terjadi.

Whale mungkin sedang memasang strategi untuk menanti breakout itu. Jika PENGU bisa ditutup di atas US$0,014, maka dari tinggi pola ini diperkirakan akan bergerak sekitar 35% ke atas, sehingga target kenaikannya ada di sekitar US$0,019. Inilah kemungkinan alasan kenapa para pemilik wallet besar masuk meskipun harga sedang lemah.

Analisis Harga PENGU | Sumber: TradingView

Pola ini juga punya level invalidasi yang jelas. Jika Pudgy Penguins turun di bawah US$0,010, setup-nya jadi melemah. Penurunan di bawah US$0,009 benar-benar membatalkan pola dan menghapus proyeksi bullish. Untuk saat ini, selama PENGU bertahan di atas US$0,010, pola inverse head and shoulders masih berlaku, dan para crypto whale terlihat siap menyambut kemungkinan breakout.

Mengapa Investor Beralih ke XAUT: Analisis Pasar dan Proyeksi Emas hingga 2026

11 December 2025 at 20:50

Emas menjadi aset yang tampil luar biasa tahun ini. Selama reli di 2025, harga emas berhasil tembus level US$3.000 dan US$4.000 untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Logam mulia ini sudah naik sekitar 60% sejak 1 Januari 2025.

Emas vs Bitcoin

Bitcoin, yang banyak orang anggap sebagai versi digital dari emas, justru tidak berkinerja baik. Dalam periode waktu yang sama, harga aset kripto terbesar ini turun 5%.

Melihat fakta ini, sangat ironis karena teknologi yang diperkenalkan oleh Bitcoin kini justru digunakan untuk membuat investasi pada emas jadi lebih mudah diakses dari sebelumnya.

Apa itu Tether Gold (XAUT)?

Token kripto berbasis emas seperti Tether Gold (XAUT) memungkinkan siapa saja di seluruh dunia menambah eksposur emas ke portofolionya secara instan (meskipun ada beberapa syarat yang akan dijelaskan nanti).

XAUT adalah token berbasis emas yang diterbitkan oleh Tether, penerbit stablecoin terbesar di dunia, USDT. Secara konsep, XAUT mirip dengan stablecoin yang nilainya dipegang oleh dolar, yang sudah sangat dikenal oleh investor kripto. Setiap token XAUT yang beredar didukung oleh satu troy ons emas murni yang disimpan oleh Tether.

XAUT tersedia sebagai token ERC-20 di blockchain Ethereum, dan bisa dibeli di berbagai exchange terpusat maupun decentralized exchange.

Token ini bisa langsung ditukar dengan emas fisik, tapi dalam kenyataannya hanya sebagian kecil investor yang memanfaatkan fitur ini. Sebab, untuk menukar XAUT dengan emas fisik secara langsung, Anda harus memiliki token senilai satu batang emas. Tether menyebutkan, klien yang ingin menukarkan dengan emas fisik harus memiliki minimal 430 XAUT (sekitar US$1,8 juta di harga saat ini).

Tether merilis XAUT pada 2020, tak lama setelah Paxos meluncurkan PAXG di bulan September 2019. Pada waktu publikasi, XAUT telah mewakili emas senilai sekitar US$2,1 miliar. Token berbasis emas terbesar kedua, PAXG, juga tak kalah jauh dengan kapitalisasi pasar sebesar US$1,4 miliar.

Perlu disorot juga bahwa Tether masuk dalam 30 pemilik emas terbesar di dunia, menguasai sekitar 116 ton emas. Tapi, hanya sebagian dari cadangan ini yang digunakan untuk mendukung XAUT, karena jumlah token XAUT yang beredar mewakili sekitar 16,2 ton emas (1.329 batang emas).

Mengapa investor memilih XAUT?

XAUT merupakan salah satu cara termudah bagi Anda yang ingin eksposur ke emas sebagai investasi, terutama jika Anda sudah berada di ekosistem aset kripto. Anda hanya perlu wallet yang kompatibel dengan Ethereum dan dana, lalu bisa langsung membeli XAUT dalam hitungan detik di decentralized exchange seperti Uniswap.

Saat membeli XAUT di Uniswap, saya merasakan hal yang sama seperti “momen aha” waktu pertama kali mengenal aset kripto. Saya sadar, sekarang saya bisa menambah emas ke portofolio dalam hitungan detik tanpa proses KYC atau langkah rumit lainnya. Ini mengingatkan saya bahwa blockchain memang sudah memungkinkan banyak hal keren, meskipun komunitas sering mengeluhkan adopsi yang masih rendah.

Tentu saja, XAUT juga bisa Anda jual dengan mudah seperti saat membelinya, dan ini jauh lebih praktis dibandingkan menjual emas fisik. Cara ini menjadikan XAUT salah satu instrumen paling likuid untuk eksposur ke emas. Pasar XAUT buka 24 jam 7 hari, siapa pun di seluruh dunia bisa mengaksesnya secara instan berkat decentralized exchange.

Kelebihan lain dari XAUT adalah sifatnya yang sangat terbagi. Dengan XAUT, Anda bisa punya eksposur ke emas mulai dari 0,000001 ons saja, sehingga benar-benar bisa diakses siapa saja.

Hal yang perlu diperhatikan saat membeli token berbasis emas seperti XAUT

Meski token berbasis emas seperti XAUT sangat praktis untuk berinvestasi emas, memegangnya tidak benar-benar sama dengan memegang emas fisik asli.

Paling penting, token-token ini tetap punya risiko counterparty. Token ini pada akhirnya mengandalkan kepercayaan terhadap penerbit (misalnya, Tether untuk XAUT) agar mereka benar-benar menjaga cadangan emas, mengamankannya dengan baik, dan memenuhi penukaran. Jika pihak penyimpan mengalami masalah keuangan, bertindak curang, atau kehilangan akses ke emas, nilai token bisa jatuh dan Anda mungkin tidak bisa mendapatkan kembali nilainya.

Selain itu, infrastruktur di blockchain juga membawa risiko sendiri: seperti peretasan, masalah teknis, atau kerusakan smart contract yang bisa membuat Anda terkunci dari akses ke token atau menyebabkan jumlah token berbeda dari emas yang benar-benar ada di cadangan.

Proses mengubah token kembali jadi emas fisik atau uang tunai tidak selalu mudah. Penukaran biasanya memiliki batas minimal, biaya tambahan, batas wilayah atau hukum, dan jika kondisi pasar sedang volatil, penerbit bisa menghentikan atau memperlambat penukaran. Sementara, jika Anda memegang emas fisik, Anda bisa menguasainya langsung, menyimpan sendiri, dan menjual kapan saja Anda mau.

Dalam artikel ini, kita lebih banyak fokus membahas XAUT, karena ini memang token berbasis emas yang paling populer. Tapi, perlu disampaikan bahwa PAXG secara fungsional hampir sama. Pilihan utama antara keduanya hanyalah pada level kepercayaan Anda pada penerbit masing-masing, apakah lebih yakin pada Tether atau Paxos.

Apa selanjutnya untuk emas: Investor mengantisipasi rekor harga baru pada 2026

Sepanjang 2025, emas mempertahankan reputasinya sebagai “safe haven”, terbukti jadi salah satu investasi paling sukses. Kenaikannya didorong oleh gabungan faktor langka: suku bunga dan imbal hasil riil yang rendah, ketidakpastian geopolitik dan perdagangan yang tinggi, lemahnya nilai dolar AS, serta permintaan stabil dari bank sentral.

Algoritma prediksi harga emas dari CoinCodex, berdasarkan riwayat harga aset ini, volatilitas, dan tren pasar lebih luas, memperkirakan emas akan terus reli sepanjang 2026 dan bisa mencapai puncak di kisaran US$6.400.

Walau prediksi ini sangat bullish, CoinCodex bukan satu-satunya yang memperkirakan bahwa harga emas akan terus mencetak rekor tertinggi baru di tahun 2026.

Bank investasi besar, Goldman Sachs, baru-baru ini melakukan survei terhadap 900 klien investor institusi, dan 36% dari mereka memprediksi harga emas akan mencapai US$5.000 di tahun 2026. Sementara itu, 33% responden lainnya memberikan prediksi yang lebih konservatif bahwa emas akan berada di kisaran antara US$4.500 sampai US$5.000, yang juga berarti mencetak rekor tertinggi baru (rekor saat ini ada di sekitar US$4.377).

Daan Struyven, kepala riset komoditas di Goldman Sachs, memberikan target harga US$4.900, dengan alasan permintaan dari bank sentral dan pemotongan suku bunga The Fed yang berkelanjutan menjadi kunci utama yang akan mendorong harga emas lebih tinggi.

Di sisi lain, analis dari JPMorgan dan HSBC juga memprediksi harga emas akan menembus US$5.000 pada tahun depan.

Apakah Harga XRP Memberi Sinyal Bounce? 3 Petunjuk Ini Bisa Jadi Tanda Bounce Kali Ini Akan Bertahan

11 December 2025 at 20:00

Harga XRP sudah menguji kesabaran selama berminggu-minggu. Koin ini turun sekitar 18% selama satu bulan terakhir dan hampir 4% dalam 24 jam terakhir. XRP lebih banyak bergerak di dalam rentang yang sempit, sehingga beberapa minggu terakhir terasa datar dan membuat frustrasi.

Tapi pergerakan terbaru menunjukkan sesuatu yang sebelumnya belum muncul. Sinyal pada grafik serta perubahan sikap holder sekarang menunjuk ke peluang rebound yang mungkin akhirnya didukung cukup kuat untuk bertahan.

Sinyal Baru Menunjukkan Pembeli Mungkin Mulai Kembali

XRP telah diperdagangkan antara US$2,28 dan US$1,98 sejak akhir November. Rentang ini menunjukkan pembeli dan penjual saling imbang. Tapi di bagian bawah rentang ini, muncul sesuatu yang baru. Harga menyentuh garis bawah dari pola segitiga simetris. Segitiga simetris ini terjadi saat pembeli dan penjual sama-sama melambat, yang sering menjadi sinyal akan ada pergerakan agresif.

Petunjuk kuat pertama muncul dari tren volume. Antara 6 Desember sampai 11 Desember, harga mencatat level terendah baru, tapi On-Balance Volume (OBV) justru mencatat level terendah yang lebih tinggi.

Divergensi Mengisyaratkan Rebound XRP | Sumber: TradingView

Ingin wawasan token seperti ini? Daftar Newsletter Crypto Harian Editor Harsh Notariya di sini.

OBV mengukur apakah volume mengalir masuk atau keluar dari koin. Saat harga turun tapi OBV naik, ini menunjukkan akumulasi yang tersembunyi. Biasanya, ini mengindikasikan ada yang membeli di tengah penurunan meski grafik terlihat lemah. Inilah tanda pertama bahwa percobaan rebound bisa muncul.

Kombinasi antara support segitiga dan divergence OBV ini memberikan sinyal tekanan beli sudah mulai muncul kembali.

Mengapa Reli Ini Bisa Bertahan jika Tekanan Jual Terus Melemah

Rebound yang bersih, jika terjadi, juga butuh tekanan jual yang lebih rendah. Holder jangka panjang, biasanya kelompok terkuat di koin apapun, saat ini memangkas penjualan secara tajam. Pada 3 Desember, mereka memindahkan 101.083.156 XRP keluar. Tapi pada 10 Desember, jumlah itu turun menjadi 51.157.301 XRP. Ini sekitar 49% lebih rendah. Mereka masih menjadi penjual bersih, tapi tekanan jual sudah jelas mulai berkurang.

Holder HODL Kurangi Penjualan Koin | Sumber: Glassnode

Petunjuk ketiga, yang paling menarik, berasal dari wallet dengan pergerakan tercepat. Para holder XRP jangka pendek ini sering menjual setiap kali terjadi rebound, sehingga bisa mematikan momentum. Tapi kali ini, mereka justru mengurangi suplai. Hal ini terlihat dari metrik HODL waves, yang memperlihatkan jumlah suplai berdasarkan umur kepemilikan.

Kelompok pemilik 24 jam memegang 1,89% suplai pada 2 Desember. Lalu, per 10 Desember, itu turun drastis menjadi hanya 0,22%.

24-Hour XRP Wallets Dumping
Wallet XRP 24 Jam Melakukan Dumping | Sumber: Glassnode

Kelompok pemilik satu hari sampai satu minggu mencapai puncak di 3,88% pada 4 Desember lalu turun ke 1,24% pada 10 Desember. Hal ini menghilangkan tekanan spekulatif yang biasanya melemahkan upaya rebound.

Short-Term Cohort Leaving
Klaster Jangka Pendek Mulai Keluar | Sumber: Glassnode

Ketika holder jangka panjang lebih sedikit menjual dan holder sangat jangka pendek (modal spekulatif) keluar dari pasar, ini memberikan peluang rebound harga bisa bertahan.

Level Harga XRP yang Akan Mengonfirmasi atau Membatalkan Bounce XRP

XRP saat ini diperdagangkan sekitar US$2,00 dan masih di dalam rentang besar US$2,28 hingga US$1,98. Agar peluang rebound makin kuat, XRP perlu menembus US$2,17 dulu. Level ini, sekitar 8,37% lebih tinggi, adalah titik penentu untuk pergerakan berikutnya. Penutupan harian di atas level ini akan meningkatkan kemungkinan harga menguji batas atas rentang tersebut.

Pergerakan di atas US$2,28 akan mengonfirmasi adanya breakout dari rentang. Ini akan membuat harga XRP akhirnya bisa mengincar level yang lebih tinggi.

XRP Price Analysis
Analisis Harga XRP: TradingView

Di sisi bawah, risiko sudah sangat dekat. Penutupan candle harian di bawah US$1,98 akan melemahkan seluruh setup bullish. Jika level ini jebol, grafik memberi jalan menuju US$1,88 yang menjadi support utama berikutnya.

Harga Terra (LUNA) Terbang 55% Lebih, Ternyata Ini Katalis Relinya

11 December 2025 at 19:53

Terra (LUNA) muncul sebagai salah satu top gainer di pasar kripto hari ini berkat lonjakan harga dua digit yang sangat agresif.

Reli tajam ini tiba bertepatan dengan jadwal pembacaan vonis pendiri Terraform Labs, Do Kwon, yang digelar hari ini (11/12), serta update ekosistem yang kembali menyita sorotan pada jaringan tersebut.

Mengapa Harga Token Terra (LUNA) Terbang?

Altcoin ini mulai memanas sejak akhir pekan lalu, dengan momentum yang kian menguat pada Senin setelah upgrade jaringan v2.18.0. Sejumlah crypto exchange papan atas seperti Bybit dan Binance mendukung update tersebut, bahkan sempat menangguhkan deposit dan withdrawal (penarikan) guna menjamin transisi yang mulus bagi pengguna.

Keputusan itu meningkatkan sentimen pasar secara signifikan. Nyatanya, token ini meroket ke level tertinggi dalam 7 bulan pada hari sebelumnya. Tren naik itu masih berlanjut hingga hari ini.

Data BeInCrypto Markets menguak bahwa harga LUNA telah terapresiasi 55,58% dalam 24 jam terakhir. Pada waktu publikasi, altcoin ini nangkring di US$0,232.

Terra (LUNA) Price
Performa Harga Terra (LUNA) | Sumber: BeInCrypto Markets

Tak hanya itu, lonjakan hari ini turut mengantarkan LUNA menjadi top gainer kedua secara harian menurut CoinGecko. Aktivitas trading juga melejit signifikan, di mana volume harian melejit 192,10% hingga melampaui US$700 juta.

Di luar upgrade jaringan, katalis besar lainnya yang turut memicu sorotan ke LUNA adalah sidang vonis pendiri Terraform Labs, Do Kwon.

Kwon menurut jadwal hadir di hadapan Hakim Engelmayer di Pengadilan Distrik Selatan New York hari ini. Departemen Kehakiman AS (DoJ) menuntut hukuman penjara selama 12 tahun.

Namun, seorang analis menggarisbawahi bahwa hasil persidangan sering kali berbeda dengan tuntutan. Sam Bankman-Fried dijatuhi 25 tahun, padahal jaksa menuntut 40–50 tahun. Alex Mashinsky dijatuhi 12 tahun, meski tuntutannya 20 tahun.

“Saya tak akan berspekulasi soal berapa tahun pastinya, namun naif kalau menganggap dia bakal dapat 12+ tahun, apalagi kalau mempertimbangkan waktu tahanan yang sudah dijalani,” tulis Camol.

Walaupun demikian, Toknex mengungkapkan keraguan atas reli harga LUNA. Ia memperingatkan trader agar tidak melihat lonjakan ini sebagai tanda pemulihan fundamental.

“Ini bukan comeback. Ini bukan fundamental. Ini cuma dorongan trading berbasis komunitas. Ekosistem Terra yang asli sudah mati pada 2022. LUNA yang baru ini tidak punya narasi dan tidak memiliki nilai jangka panjang. Token ini cuma bergerak ketika trader ingin berjudi dengan volatilitas,” ujar Toknex.

Menjelang putusan vonis, komunitas nampak menunjukkan minat yang lebih besar tidak hanya pada LUNA tetapi juga Terra Luna Classic (LUNC). Lonjakan minat ini mendorong kedua token kembali ke puncak daftar trending CoinGecko hari ini.

BeInCrypto melaporkan pekan lalu bahwa harga LUNC melonjak 100% setelah seorang jurnalis mengenakan t-shirt vintage Terra Luna di Binance Blockchain Week di Dubai.

Jadi, seiring LUNA dan LUNC kembali menjadi pusat perhatian, pelaku pasar kini terbelah: apakah ini tanda kebangkitan nyata, ataukah sekadar reli sesaat yang terpicu volatilitas?

Bagaimana pendapat Anda tentang harga LUNA yang sontak terbang di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Perusahaan Fintech Gandeng Injective untuk Bawa Portofolio Hipotek Senilai US$10 Miliar ke Onchain

11 December 2025 at 19:50

Pineapple Financial, perusahaan fintech yang juga holder INJ terbesar yang tercatat di bursa publik, sedang memigrasikan portofolio pinjaman hipoteknya senilai US$10 miliar ke blockchain melalui Injective.

Perusahaan ini telah menempatkan data hipotek yang sudah didanai senilai US$716 juta ke on-chain. Pineapple menyebutkan bahwa lebih dari 29.000 pinjaman tambahan juga akan mengikuti langkah ini.

Pineapple Financial Bawa Portofolio Kredit Rumah ke Onchain lewat Injective

Dalam sebuah thread detail di X (sebelumnya Twitter), perusahaan menjelaskan bahwa inisiatif ini membuat setiap catatan pinjaman terikat pada satu titik referensi yang tidak bisa diubah serta bisa diverifikasi. Menurut Pineapple, setiap catatan memiliki lebih dari 500 field data.

Jadi, penempatan metadata detail level pinjaman secara on-chain akan memberikan fondasi yang konsisten untuk underwriting, servicing, dan pelaporan bagi investor.

“Ini adalah langkah besar dalam memodernisasi cara penyimpanan, verifikasi, serta penggunaan data hipotek di seluruh operasi kami,” ujar Pineapple Financial dalam keterangan resminya.

Hal ini juga meningkatkan kepatuhan dan auditability. Catatan on-chain bisa memberikan jejak yang berkelanjutan dan mudah terlacak untuk setiap pembaruan yang terjadi. Ini membuat pelaporan regulasi menjadi lebih efisien serta menghilangkan banyak rekonsiliasi manual yang biasanya diperlukan dalam pengelolaan portofolio pinjaman besar.

Pineapple Financial juga menambahkan bahwa setiap update pada berkas hipotek sudah terhubung dengan sidik jari on-chain yang tidak bisa diubah. Hal ini memungkinkan koordinasi yang lebih jelas di seluruh divisi dan mereka juga memperkirakan efisiensi meningkat seiring otomatisasi proses kerja menggantikan pengecekan manual, seperti pelacakan dokumen, kontrol versi, serta analisis di level portofolio.

Selain itu, perusahaan tersebut menuturkan bahwa fondasi data baru ini juga dirancang untuk mendukung produk lain, termasuk Marketplace Data Hipotek dan Pineapple Prime.

“Tujuan kami adalah menciptakan ekosistem hipotek yang lebih cepat dan transparan dengan basis data yang dapat diverifikasi. Dengan menstandarkan data level pinjaman mulai sekarang, kami membangun kondisi untuk otomatisasi, manajemen risiko yang lebih baik, serta produk keuangan baru yang sebelumnya tidak mungkin ada di sistem lama. Pineapple telah men-tokenisasi data hipotek senilai US$716 juta secara on-chain, dan lebih dari 29.000 pinjaman siap menyusul,” terang postingan tersebut.

Pineapple Financial juga menyebut bahwa mereka memilih Injective untuk inisiatif ini karena keunggulan throughput tinggi serta fitur keamanannya. Menurut Pineapple Financial,

“Injective menyediakan infrastruktur yang dibutuhkan untuk skala sebesar ini. Infrastruktur dengan keamanan dan throughput tinggi membuat kami bisa memverifikasi data detail level pinjaman sekaligus tetap memiliki kepemilikan penuh terhadap platform, struktur data, dan produk yang berhadapan langsung dengan pelanggan yang kami bangun di atasnya.”

Patut dicatat juga bahwa Pineapple Financial menyimpan native token Injective, INJ, sebagai aset cadangan. Perusahaan mulai menjalankan strategi treasury aset digital sejak September. Menurut data CoinGecko, mereka sekarang memegang 678.353 INJ.

Minat ritel terhadap INJ naik seiring dengan aktivitas institusi. Data Token Terminal memperlihatkan pengguna aktif harian Injective melonjak menjadi 77.600 pada bulan Desember, melonjak tajam dari hanya 6.900 di awal tahun.

Injective Daily Users
Pengguna Harian Injective | Sumber: Token Terminal

Meski begitu, hal ini belum berdampak pada kekuatan harga. Data BeInCrypto Markets menunjukkan bahwa harga INJ turun 30,1% selama sebulan terakhir, dan tertinggal dari pasar aset kripto secara umum.

Performa Harga Injective (INJ) | Sumber: BeInCrypto Markets

Pada waktu publikasi, altcoin ini diperdagangkan pada harga US$5,37, turun 4,83% dalam 24 jam terakhir.

Bitcoin Hanya Butuh Satu Dorongan Lagi untuk Mengakhiri Koreksi — Ini Caranya

11 December 2025 at 19:37

Harga Bitcoin terus melanjutkan fase koreksi setelah pemangkasan suku bunga FOMC. Koin ini turun sekitar 13% selama 30 hari terakhir dan hampir 4% dalam seminggu terakhir. Pergerakan ini masih termasuk dalam fase koreksi yang lambat dan bertahap sejak puncak Oktober.

Tapi, dua perubahan on-chain sekarang menampilkan sesuatu yang belum muncul di sepanjang penurunan kali ini. Sinyal-sinyal ini mengindikasikan bahwa fase koreksi bisa saja mendekati titik balik — jika Bitcoin mampu memberikan dorongan yang dibutuhkan.

Dua metrik kini mengarah ke kemungkinan perubahan arah

Kapitulasi jangka pendek kini terlihat dengan jelas. Data realisasi untung dan rugi milik CryptoQuant menunjukkan holder Bitcoin jangka pendek masih mengalami kerugian besar. Biasanya hal ini terjadi di akhir fase koreksi, bukan di tengah-tengah, karena aksi jual panik dalam kondisi rugi sering menandakan kelelahan di fase akhir.

BTC Short-Term Holders are Still in a Pain Zone

“Structurally, these deep loss pockets usually show up closer to the late stages of a correction than the early ones.” – By @IT_Tech_PL pic.twitter.com/bw39CfxGh6

— CryptoQuant.com (@cryptoquant_com) December 11, 2025

Data tersebut sesuai dengan apa yang terlihat pada HODL Waves.

HODL Waves mengukur berapa banyak Bitcoin yang dimiliki setiap “usia” koin — mulai dari koin sangat baru hingga yang sangat lama. Data ini menunjukkan kelompok mana yang sedang akumulasi atau justru melakukan penjualan. Kelompok satu hari hingga satu minggu memegang 6,2% pasokan pada akhir November. Namun pada 10 Desember, mereka hanya memegang 2%.

Penurunan yang sangat besar, yaitu 68%, ini menandakan adanya aksi jual besar-besaran oleh holder jangka pendek, biasanya menjadi tanda koreksi sudah hampir selesai, bukan baru mulai. Selain itu, aksi jual kelompok ini juga mengeluarkan uang spekulatif dari aset ini.

Short-Term Holders Keep Selling
Holder Jangka Pendek Terus Jual: Glassnode

Ingin insight token lainnya seperti ini? Daftar Newsletter Crypto Harian Editor Harsh Notariya di sini.

Sinyal berikutnya berasal dari Exchange Net Position Change, yaitu indikator pergerakan koin yang masuk ataupun keluar dari exchange tiap harinya.

Pada 27 November, arus bersih tercatat +5.103 BTC (koin masuk ke exchange).

Namun pada 10 Desember, arus ini berbalik menjadi –43.292 BTC, perubahan lebih dari 8,4 kali lipat dari arus masuk menjadi arus keluar.

Perubahan serupa terjadi antara 17 September hingga 25 September. Setelah perubahan itu, Bitcoin reli menuju harga tertingginya di atas US$126.000, menurut CoinGecko.

BTC Buying Intensifies
Pembelian BTC Meningkat: Glassnode

Sekarang, kombinasi yang sama — kapitulasi jangka pendek ditambah arus keluar besar-besaran — kembali terbentuk. Keduanya menciptakan peluang perubahan tren yang paling jelas sepanjang fase koreksi ini.

Harga Bitcoin Perlu Dorongan 4% untuk Breakout?

Jika sinyal-sinyal ini mengarah pada titik balik, grafik harga Bitcoin harus memberikan konfirmasi. Harga Bitcoin bergerak dalam pola segitiga simetris pada grafik harian. Segitiga simetris terbentuk ketika pembeli dan penjual sama-sama mulai melambat. Setiap sisi hanya punya dua titik sentuh, sehingga kedua garis tren ini lemah. Dorongan kecil saja bisa memecahkan seluruh pola, baik ke atas maupun ke bawah.

Dorongan itu sudah jelas: Bitcoin perlu menutup candlestick harian di atas US$94.140, hanya perlu kenaikan sekitar 4% dari posisi saat ini. Level ini beririsan dengan resistance horizontal sekaligus sisi atas segitiga. Breakout yang jelas membuka peluang naik menuju US$97.320 dan kemudian US$101.850.

Di sisi bawah, level risiko terdekat ada di US$90.180. Jika harga Bitcoin ditutup harian di bawah itu, peluang bullish melemah. Jika level tersebut jebol, US$87.010 menjadi support utama berikutnya. Jika harga menembus itu juga, maka harga kemungkinan turun ke US$80.640 yang akan menggagalkan skenario bullish besar.

Bitcoin Price Analysis
Analisis Harga Bitcoin: TradingView

Saat ini, situasi masih netral namun mulai membaik. Kapitulasi jangka pendek dan arus keluar yang besar memberikan peluang untuk harga Bitcoin mengakhiri fase koreksi — namun hanya jika mampu breakout naik 4%.

Zcash Jadi Pusat Hype — tapi Monero (XMR) Diam-diam Mendominasi di Hal yang Penting

11 December 2025 at 18:57

Privacy coin telah menjadi salah satu narasi utama yang membentuk tren investasi aset kripto tahun ini. Dua altcoin teratas di sektor ini berdasarkan volume dan kapitalisasi pasar adalah Zcash (ZEC) dan Monero (XMR).

Perhatian investor sangat tertuju pada ZEC. Sementara itu, XMR terus menunjukkan pertumbuhan yang solid dan konsisten.

XMR ungguli ZEC dalam banyak hal meski kurang mendapat sorotan

Dari sisi volume perdagangan spot harian di bulan Desember, ZEC tampil sangat baik.

Berdasarkan data dari CoinGecko, ZEC mencatat volume perdagangan harian hampir US$1 miliar. Jumlah ini melampaui XMR dan DASH, berkat likuiditas yang tinggi di exchange utama seperti Binance.

Namun, ZEC tertinggal jauh soal transaksi on-chain harian. Data dari BitInfoCharts memperlihatkan XMR rata-rata mencatat sekitar 26.000 transaksi per hari. Angka ini lebih dari tiga kali lipat rata-rata ZEC yang hanya sekitar 8.000 transaksi per hari.

Zcash, Monero Daily Transactions. Source: Bitinfocharts
Transaksi Harian Zcash, Monero | Sumber: BitInfoCharts

Grafik tersebut juga menunjukkan aktivitas on-chain XMR tetap stabil dalam jangka panjang. Hal ini mencerminkan perilaku pengguna yang konsisten. Sebaliknya, lonjakan dan penurunan tajam ZEC belakangan ini lebih menyerupai euforia sesaat.

Aktivitas on-chain membawa makna yang lebih besar dalam jangka panjang dibanding volume spot. Aktivitas ini menunjukkan pola pemakaian nyata dan penerimaan pengguna terhadap XMR untuk transfer anonim, bukan sekadar sentimen trading jangka pendek.

Selain itu, harga ZEC lebih sering berfluktuasi karena volatilitas yang meningkat akibat aktivitas trading spekulatif. Pergerakan harga XMR cenderung lebih stabil.

Data TradingView mengungkap bahwa ZEC telah turun lebih dari 40% selama sebulan terakhir. Kini banyak analis menyarankan kemungkinan pola bubble. Di sisi lain, harga XMR turun sekitar 12%.

Comparing The Price Performance Between ZEC and XMR. Source: TradingView
Perbandingan Performa Harga Antara ZEC dan XMR | Sumber: TradingView

Dari sudut pandang ini, ZEC cocok untuk trader yang mengejar narasi privacy coin dan ingin meraih profit cepat saat FOMO ekstrem terjadi. Tapi, risiko penurunan harga lebih dalam dan waktu pemulihan yang lebih lama juga harus siap mereka hadapi.

Selain itu, laporan terbaru dari MEXC Research semakin mengokohkan posisi XMR. Dalam periode waktu lebih panjang, XMR terbukti memiliki volume perdagangan dan aktivitas pengguna yang lebih baik dibandingkan ZEC dan DASH.

“Meskipun ZEC dan DASH mencatat volume perdagangan tertinggi, Monero tetap menjadi aset utama di kalangan trader privacy coin, menguasai 93% total volume perdagangan pada Q3–Q4 dan 72% pengguna di segmen ini,” papar MEXC Research melalui laporannya.

Laporan itu juga menyebutkan semakin besarnya minat pada aset privacy mencerminkan kebutuhan anonimitas yang bertambah karena regulator memperketat kontrol modal.

Oleh sebab itu, baik memegang ZEC atau XMR, investor masih bisa mendapat manfaat di tahun depan. Para ahli memperkirakan privacy coin akan tetap menjadi narasi dominan pasar pada 2026.

Received — 10 December 2025 BeInCrypto Indonesia

3 Prediksi Harga Teratas untuk Bitcoin, Emas, dan Perak: Reli yang Dipicu The Fed Ini Bakal Bertahan Lama?

10 December 2025 at 06:47

Bitcoin, emas, dan perak mendadak menguat pada hari Selasa, sehari sebelum apa yang sepertinya jadi pemangkasan suku bunga The Fed berikutnya.

Kripto pelopor ini, juga dua aset safe haven komoditas yaitu emas dan perak, kemungkinan akan menghadapi volatilitas menjelang keputusan suku bunga The Fed, bahkan ketika harga XAG menembus di atas US$60/oz untuk pertama kali dalam sejarah, sekarang naik +108% di 2025.

Target Harga BTC, XAU, dan XAG Teratas Menjelang Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Seluruh perhatian kini tertuju pada keputusan suku bunga The Fed besok dan konferensi pers Jerome Powell setelahnya. Ini adalah salah satu peristiwa ekonomi makro terpenting bagi Bitcoin dan safe haven komoditas minggu ini.

Data dari CME FedWatch Tool menunjukkan bahwa para spekulan suku bunga melihat peluang sebesar 87,6% The Fed akan memangkas suku bunga.

Interest Rate Cut Probabilities
Peluang Pemangkasan Suku Bunga | Sumber: CME FedWatch Tool

Pemangkasan suku bunga The Fed umumnya menjadi angin segar bagi Bitcoin karena meningkatkan likuiditas di pasar keuangan. Emas biasanya akan langsung dan paling cepat mendapat manfaat dari pemangkasan suku bunga, sementara perak seringkali tertinggal dari emas pada awalnya, lalu melesat mengungguli emas saat reli reflasi menguat. Inilah alasan mengapa perak cenderung mengalami lonjakan harga yang tajam setelah pemotongan suku bunga ketika momentum mulai terbentuk.

  • Emas bereaksi pertama kali dan dengan pola yang paling dapat diprediksi
  • Bitcoin mendapat manfaat seiring meluasnya likuiditas
  • Perak sering menjadi pemenang momentum di tahap akhir

Berdasarkan aksi harga saat ini, pasar sebenarnya sudah melakukan antisipasi terhadap peristiwa ini, para trader sudah banyak yang lebih dulu masuk posisi seiring peluang pemangkasan suku bunga kian pasti.

Bitcoin mengejar US$100.000 jelang keputusan suku bunga The Fed

Harga Bitcoin saat ini bergerak dengan bias bullish, konsolidasi dalam channel paralel naik sejak menyentuh dasar di US$80.600 pada 21 November. Selama harga tetap berada dalam pola teknikal ini, peluang untuk lanjut naik masih terbuka lebar.

Berdasarkan indikator Relative Strength Index (RSI), momentum juga sedang meningkat dan bisa mendorong BTC naik lebih tinggi. Posisi RSI di atas level 50 juga menandakan adanya dorongan beli yang signifikan, tapi semuanya masih seimbang sebab level tengah ini juga rawan berbalik arah ke bearish.

Harga Bitcoin saat ini menghadapi resistance langsung di Exponential Moving Average (EMA) 50 hari di US$97.015, menjadi penghalang menuju level retracement Fibonacci paling penting, yaitu 61,8% di US$98.018.

Level itu dapat menjadi titik masuk utama untuk para bull yang datang belakangan, jadi bila harga Bitcoin berhasil breakout dengan volume besar, itu menjadi sinyal penguatan tren. Kondisi seperti ini bisa membuat kripto pelopor ini melesat menuju US$103.399, yang juga menjadi batas tengah 50%.

Dalam skenario sangat bullish, BTC berpotensi menyentuh level retracement Fibonacci 38,2% yang menandakan tren sangat kuat.

Bitcoin (BTC) Price Performance
Performa Harga Bitcoin (BTC) | Sumber: TradingView

Di sisi lain, jika level retracement Fibonacci 61,8% bertahan sebagai resistance, itu dapat memberikan sinyal awal pembalikan tren.

Jika para penjual mengambil kendali di level saat ini, maka Fibonacci retracement 78,6% bisa jadi jebol sebagai support dan pergerakan BTC berpotensi keluar dari channel paralel naik.

Skenario bias seperti ini bisa mendorong harga kripto pelopor turun menuju support di US$80.600. Pergerakan seperti ini berarti Bitcoin akan turun hampir 15% dari level saat ini.

Emas mungkin sedang berada di zona reload klasik tahap A

Harga emas bisa saja mengalami penurunan menuju area terendah US$4.199 dan bahkan menembus garis tren support naik sebelum berbalik ke atas. Berdasarkan RSI, momentumnya mulai menurun dan membuat harga XAU berisiko alami koreksi.

namun, karena RSI masih bertahan di atas level 50 dan ada support kuat dari pertemuan EMA 50 hari dan 100 hari di US$4.202 dan US$4.203, harga emas masih berpeluang naik lebih tinggi.

Support penting ada di area US$4.178 sampai US$4.192. Jika zona ini bertahan, struktur bull masih tetap utuh.

Sementara itu, resistance utama berada di US$4.241, dan jika harga menembus level ini dengan mulus kemungkinan besar akan memicu percepatan tren naik.

Dalam kondisi bias naik, target harga emas berikutnya adalah US$4.260, atau jika sangat bullish, bisa ke US$4.300 sebelum mencoba kembali meraih rekor tertinggi sepanjang masa (ATH) di US$4.381.

Gold (XAU) Price Performance
Performa Harga Emas (XAU) | Sumber: TradingView

Karena itu, harga di titik saat ini bisa menjadi zona ideal untuk pengisian posisi, di mana setiap penurunan dapat menjadi peluang beli untuk para bull yang terlambat masuk.

Kenaikan harga perak 6 kali lipat dibandingkan S&P 500 sepanjang tahun ini

Harga perak sedang mengalami salah satu reli bull terkuat dalam sejarah pasar saham, naik enam kali lipat dari kenaikan S&P 500 selama tahun ini (YTD). Harga XAG/USD sekarang berada di jalur untuk mencatatkan kenaikan 12 bulan terbesar sejak tahun 1979.

Setelah mencapai all-time high baru di angka US$60.794, perak kini berada pada level price discovery dan masih berpeluang lanjut naik lebih tinggi.

Pada grafik 15-menit di bawah, harga XAG/USD menunjukkan breakout bullish continuation yang sangat jelas. Harga perak sudah menembus tegas level range tinggi sebelumnya di sekitar US$58,83 lalu bergerak makin tinggi ke price discovery, sehingga mengonfirmasi perubahan dari konsolidasi ke ekspansi.

Semua garis EMA kunci (50/100/200) kini tertumpuk secara bullish dan mulai naik, menandakan keselarasan tren jangka pendek yang kuat serta kekuatan tren yang solid.

Silver (XAG) Price Performance
Performa Harga Perak (XAG) | Sumber: TradingView

Momentum mendukung pergerakan ini, terlihat dari RSI di atas 73 yang mengisyaratkan tekanan beli yang sangat kuat. Tapi, posisi RSI ini juga menjadi peringatan bahwa pasar mungkin mengalami overheating dalam waktu dekat sehingga ada risiko koreksi ringan atau konsolidasi sebelum reli berlanjut.

Secara struktur, area resistance sebelumnya di US$58,80 hingga US$59,00 kini menjadi support pertama, sedangkan target psikologis dan teknikal berikutnya berada di sekitar US$61,00–US$61,50.

Selama harga perak tetap di atas 50-EMA (merah) yang naik, bias tetap buy-the-dip. Risiko penurunan baru meningkat jika terjadi breakdown dan harga bertahan di bawah US$59,00.

❌