Vitalik Buterin Kritik Aturan Digital βTanpa Ruangβ Uni Eropa
Vitalik Buterin memperingatkan bahwa pendekatan regulasi Uni Eropa di bawah Digital Services Act berisiko melemahkan pluralisme dengan mencoba tidak memberi βruangβ bagi ucapan atau produk yang kontroversial di internet.
Dalam sebuah unggahan panjang di X, co-founder Ethereum ini berpendapat bahwa masyarakat bebas tidak seharusnya berupaya menghilangkan ide-ide yang dianggap berbahaya. Ia menuturkan, sebaiknya regulator fokus mencegah agar konten semacam itu tidak diperkuat secara algoritmik dan mendominasi perbincangan publik.
Apa Arti Pendekatan βNo-Spaceβ Uni Eropa
Digital Services Act berlaku untuk seluruh ekosistem online. Setiap layanan yang menjangkau pengguna Uni Eropa termasuk dalam undang-undang ini, terlepas dari ukuran atau lokasinya. Kewajiban mengikuti skala jangkauan dan risiko, tapi tidak ada platform yang ada di luar regulasi ini.
Desain peraturan ini bertujuan menutup celah hukum dan teknis yang sebelumnya memungkinkan platform menghindari tanggung jawab.
Para pengkritik menyebutnya sebagai pendekatan βtanpa ruangβ, artinya tidak ada celah digital tanpa regulasi di mana konten berbahaya bisa lolos tanpa pertanggungjawaban.
This is what I worry Europe will get negatively polarized into: an ideology taking pride in a neat, sanitized online environment free of evil corporate and fascist pathogens.
β vitalik.eth (@VitalikButerin) December 26, 2025
I hope European govs do not go this way, and instead take a Pirate Party approach of user empowerment.β¦ https://t.co/oH7Yfdg9pa
Tujuannya bukan penyensoran total. Melainkan, DSA fokus pada penilaian risiko, transparansi, dan pilihan desain platform yang memengaruhi bagaimana konten menyebar.
Buterin menyebut bahwa kegagalan nyata dari media sosial saat ini bukan karena ada pandangan ekstrem, namun karena algoritma sering mendorong penyebaran opini-opini tersebut secara luas.
Ia memperingatkan bahwa pemikiran tanpa toleransi bisa menyebabkan tindakan berlebihan, konflik, dan makin besarnya ketergantungan pada penegakan secara teknokratis.
should be solved at as local a level as possible, ideally the operator of whatever institution is using the room and organizing toddlers to come there, otherwise the municipality
β vitalik.eth (@VitalikButerin) December 26, 2025
Buterin juga memperingatkan bahwa memperlakukan ide-ide yang tidak disukai seperti patogen yang harus dihapus mencerminkan naluri anti-pluralisme. Ia menyampaikan bahwa perdebatan merupakan bagian tak terhindarkan dalam masyarakat terbuka dan upaya menghapus pandangan kontroversial secara total justru akan memperluas pengawasan serta kewenangan penegakan hukum.
Ia mendorong pemberdayaan pengguna, transparansi, serta persaingan sehat. Menurutnya, platform seharusnya mengurangi insentif yang membuat konten berbahaya menjadi menarik, bukan memaksa menghapusnya sepenuhnya.
Optimistis untuk Privacy Coin?
Perdebatan ini juga menyoroti privacy coin seperti Monero dan Zcash.
Saat regulator mendorong platform untuk memantau perilaku dan mengumpulkan lebih banyak data, makin banyak pengguna yang sadar bahwa pengawasan lebih besar sering berujung pada terbukanya lebih banyak data mereka.
Hal ini memperkuat narasi untuk alat keuangan yang dirancang meminimalkan jejak transaksi.
Meskipun begitu, dampaknya tidak merata. Meskipun dukungan filosofis pada privacy coin bisa bertambah, akses di pasar Uni Eropa yang teregulasi tetap terbatas. Exchange terus membatasi atau menghapus privacy coin ini karena risiko kepatuhan.
Singkatnya, pendekatan Eropa semakin menegaskan pentingnya privasi, meski membuat alat berfokus privasi menjadi semakin terbatas ruang geraknya.