Strategy (sebelumnya MicroStrategy) adalah perusahaan pemilik Bitcoin terbesar, memegang 671.268 BTC, setara dengan lebih dari 3,2% dari semua Bitcoin yang beredar. Hal ini membuat perusahaan menjadi titik kunci berisiko tinggi dalam ekosistem Bitcoin.
Jika perusahaan ini runtuh, dampaknya bisa melebihi kejatuhan FTX pada tahun 2022. Inilah alasan ancaman tersebut benar-benar nyata, faktor pemicunya, serta seberapa parah akibat lanjutannya.
MicroStrategy adalah taruhan Bitcoin dengan leverage
Seluruh identitas MicroStrategy kini berkaitan erat dengan Bitcoin. Perusahaan ini telah menghabiskan lebih dari US$50 miliar untuk membeli BTC, sebagian besar menggunakan utang dan penjualan saham. Bisnis perangkat lunaknya hanya menghasilkan penghasilan sekitar US$460 juta per tahun, jumlah yang jauh lebih kecil dibandingkan eksposur totalnya.
Pada Desember 2025, harga sahamnya diperdagangkan jauh di bawah nilai kepemilikan Bitcoinnya. Nilai pasar perusahaan sekitar US$45 miliar, sedangkan BTC miliknya bernilai hampir US$59โ60 miliar.
Harga Saham MicroStrategy pada Paruh Kedua Tahun 2025 | Sumber: Google Finance
Para investor mengurangi nilai asetnya karena kekhawatiran terkait dilusi, utang, dan keberlanjutan perusahaan.
Rata-rata harga beli BTC perusahaan ini sekitar US$74.972, dan sebagian besar pembelian terbarunya terjadi saat harga Bitcoin mendekati puncak pada kuartal 4 tahun 2025.
Lebih dari 95% valuasi perusahaan ini sangat bergantung pada harga Bitcoin.
Jika harga BTC anjlok drastis, perusahaan ini bisa terjebak โ memegang utang dan ekuitas preferen bernilai miliaran Dolar tanpa jalan keluar.
Perbandingan Performa Saham MSTR dengan NASDAQ-100 dan S&P 500 di Tahun 2025 | Sumber: Saylor Tracker
Apa yang Membuat Ini Menjadi Risiko Black Swan?
MicroStrategy memakai strategi agresif untuk mendanai pembelian Bitcoin. Mereka menjual saham biasa dan menerbitkan jenis saham preferen yang baru.
Sekarang, perusahaan memiliki utang konversi lebih dari US$8,2 miliar serta lebih dari US$7,5 miliar saham preferen. Instrumen keuangan ini menuntut aliran dana keluar besar: US$779 juta per tahun untuk bunga dan dividen.
Pada kondisi saat ini, jika harga Bitcoin jatuh di bawah US$13.000, MicroStrategy bisa saja mengalami kebangkrutan. Hal ini memang tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat, tapi sejarah BTC menunjukkan penurunan harga 70โ80% sudah sering terjadi.
Kejatuhan harga besar, apalagi jika terjadi krisis likuiditas atau volatilitas akibat ETF, bisa saja mendorong perusahaan ini mengalami masalah serius.
Tidak seperti FTX, MicroStrategy memang bukan exchange. Tetapi dampak kegagalannya bisa lebih dalam. Perusahaan ini memegang lebih banyak Bitcoin daripada pihak mana pun kecuali beberapa ETF dan pemerintahan.
Likuidasi paksa atau kepanikan akibat kejatuhan MicroStrategy bisa menyebabkan harga BTC anjlok โ lalu menciptakan efek domino di pasar aset kripto.
Hingga akhir 2025, perusahaan memegang cadangan senilai US$2,2 miliar. Dana ini cukup untuk dua tahun pembayaran. Tapi cadangan itu bisa habis jika harga BTC anjlok dan pasar modal tertutup.
Seberapa Mungkin Strategi Michael Saylor Mengalami Collapse?
Risiko ini tidak hitam putih. Namun, risikonya makin meningkat.
Posisi MicroStrategy saat ini memang sangat rapuh. Harga sahamnya sudah turun 50% tahun ini. Nilai mNAV-nya di bawah 0,8ร. Para investor institusional juga mulai beralih ke ETF Bitcoin karena lebih murah dan lebih sederhana.
Reksa dana indeks bisa saja melepas saham MSTR karena struktur perusahaannya, sehingga terjadi arus keluar dana pasif bernilai miliaran Dolar.
mNAV MicroStrategy | Sumber: Saylor Tracker
Jika Bitcoin turun di bawah US$50.000 dan tetap di sana, kapitalisasi pasar perusahaan bisa turun di bawah beban utangnya. Saat itu, kemampuan perusahaan untuk mengumpulkan modal bisa habis โ sehingga harus mengambil keputusan sulit, termasuk penjualan aset atau restrukturisasi.
Kemungkinan terjadinya kehancuran total di tahun 2026 memang kecil, tapi bukan tidak mungkin. Perkiraan kasar menempatkan peluangnya di antara 10โ20%, berdasarkan risiko neraca, perilaku pasar, dan volatilitas Bitcoin saat ini.
Tapi jika hal itu terjadi, kerugiannya bisa lebih besar dari kehancuran FTX. FTX adalah exchange terpusat. MicroStrategy adalah salah satu holder utama Bitcoin.
Jika kepemilikan mereka membanjiri pasar, harga Bitcoin dan kepercayaan bisa terpukul keras dan berpotensi memicu aksi jual yang lebih luas di seluruh aset kripto.
Tidak banyak topik yang lebih memecah belah industri aset kripto selain politik. Donald Trump sering disebut sebagai โpresiden kripto pertama Amerika,โ sedangkan pemerintahan Biden dianggap bersikap tidak ramah terhadap sektor ini.
Tapi, jika kita mengesampingkan retorika dan fokus pada data pasar, situasinya menjadi lebih kompleks. Pertanyaan utamanya bukan tentang pemerintahan mana yang lebih sering bicara positif soal kripto, melainkan di bawah kepemimpinan siapa Bitcoin akhirnya menunjukkan performa yang lebih baik.
Performa Bitcoin: Angka-angka Menunjukkan Cerita yang Jelas
Pada pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2024, Trump memosisikan diri sebagai kandidat yang pro-kripto, berjanji akan menjadikan AS sebagai โibu kota kripto dunia.โ Ia berjanji menghentikan aksi anti-kripto, mengekang tindakan tegas SEC, dan dalam kata-katanya sendiri:
โEnd Joe Bidenโs war on crypto and we will ensure that the future of crypto and the future of Bitcoin will be made in America.โ
Situasi ini memunculkan rasa optimistis di pasar dan membuat banyak pelaku berharap akan terjadi reli besar. Namun, mendekati akhir 2025, Bitcoin justru turun hampir 5%.
Jika dibandingkan, sepanjang tahun pertama Biden sebagai presiden, aset kripto terbesar di dunia ini justru naik sekitar 65%. Memang, performanya melemah di tahun 2022, tapi momentumnya pulih lagi di tahun-tahun setelahnya.
Bitcoin bangkit dengan sangat kuat, naik sekitar 155% pada tahun 2023 dan melonjak lagi 120,7% di 2024.
Tahun
Return Bitcoin (%)
2021
65%
2022
64,2%
2023
155%
2024
120,7%
2025 (per 26 Desember)
-5%
Saat menelaah masa jabatan pertama Trump sebagai presiden, seorang analis memaparkan bahwa periode tersebut merupakan โreli kripto terbesarโ dalam sejarah, di mana total kapitalisasi pasar aset kripto naik sekitar 115 kali lipat dari awal hingga akhir masa jabatannya.
โBidenโs term returned 4.5x from beginning to end, and even at the worst moment, it never went below the annual open for his term. Trumpโs 2nd term so far is below annual open, but 3 more years to go,โ tulis analis pseudonim tersebut.
Bitcoin di bawah Trump
Lantas, apa yang sebenarnya terjadi tahun ini? Koreksi tersebut tidak bisa kita pahami hanya dengan melihat return Bitcoin pada tahun 2025 saja.
Pada Januari, momentum memang berada di kubu Bitcoin. Menjelang pelantikan Trump, BTC menembus US$109.000, mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada saat itu. Perkembangan juga terjadi di sisi regulasi, dengan SEC membentuk task force untuk menawarkan kerangka regulasi yang lebih transparan bagi aset digital.
Namun, langkah Trump berikutnya menghapus seluruh kenaikan tersebut. Setelah ia mengumumkan tarif untuk Uni Eropa dan kemudian memperluasnya lagi saat Liberation Day, pasar aset kripto tertekan dan turun bersama pasar saham.
Menariknya, pengumuman jeda tarif memicu sedikit pemulihan. Hal ini pun menegaskan bahwa pasar sangat sensitif terhadap perkembangan ekonomi makro dan menunjukkan volatilitas yang makin tinggi.
Di saat yang sama, adopsi terus meningkat seiring makin banyaknya inisiatif Strategic Bitcoin Reserve tingkat negara bagian dan makin banyak institusi yang terjun ke ranah kripto. Harga Bitcoin terus bergerak naik, membukukan return positif selama empat bulan berturut-turut dari April hingga Juli.
Salah satu tren utama selama periode ini adalah kemunculan digital asset treasury (DAT). Semakin banyak perusahaan publik menggunakan Bitcoin sebagai aset cadangan, mengikuti langkah yang dipopulerkan oleh MicroStrategy.
Bitcoin diuntungkan dari pergeseran tren ini, karena banyak pakar menyebutkan bahwa keterlibatan institusi dapat mengurangi volatilitas sekaligus menandakan kedewasaan aset ini di sektor keuangan tradisional.
Semakin tinggi kepercayaan di pasar, makin besar pula minat terhadap risiko dan penggunaan leverage. Trader berisiko tinggi dan memakai leverage besar menarik banyak perhatian. Dari sisi ekonomi makro, The Fed memangkas suku bunga pada September. Situasi ini kembali membawa sentimen positif untuk aset berisiko.
Bitcoin pun melesat ke rekor tertinggi baru di bulan Oktober, menyentuh US$125.761 pada 6 Oktober. Banyak analis pun memproyeksikan kenaikan lanjutan, dengan target antara US$185.000 hingga US$200.000 di akhir tahun.
Optimisme ini didukung oleh katalis ekonomi makro yang positif dan performa historis kuat Bitcoin di kuartal keempat.
BeInCrypto melaporkan bahwa pada 11 Oktober, pengumuman Trump soal tarif 100% untuk produk dari Cina membuat pasar bergerak turun. Lebih dari US$19 miliar posisi leverage terlikuidasi, sehingga banyak trader mengalami kerugian besar.
๐จ BIGGEST WIPEOUT SINCE LUNA, COVID & FTX.
Heading into Trumpโs 100% China tariff announcement, markets got the pullback they were waiting for.
Nearly $20 BILLION in crypto liquidations in just 24 hours, a record wipeout. ๐ฑ
โIt also appears to be a structural and mechanical downturn. It all began with institutional outflows in mid-to-late October. In the first week of November, crypto funds saw -$1.2 billion of outflows. The problem becomes excessive levels of leverage AMID these outflowsโฆExcessive levels of leverage have resulted in a seemingly hypersensitive market,โ tulis The Kobeissi Letter pada bulan November.
Bitcoin turun 17,67% sepanjang November dan sejak itu sudah kehilangan 1,7% nilai tambah di bulan ini menurut data Coinglass.
Dari ETF Bitcoin ke Altcoin: Perubahan Regulasi dan Respons Pasar
Pemerintahan Trump dan Biden berbeda pandangan dalam sejumlah isu penting, salah satunya terkait ETF kripto. Di bawah pemerintahan Biden, SEC awalnya memilih pendekatan yang jauh lebih hati-hati terhadap industri aset kripto. Sikap ini juga berlaku untuk ETF kripto.
Tapi, posisi regulasi mulai berubah setelah Pengadilan Banding Amerika Serikat untuk Sirkuit DC memerintahkan SEC untuk mempertimbangkan kembali aplikasi Grayscale Investments guna mengubah dana andalan GBTC-nya menjadi exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot.ย
Setelah itu, SEC akhirnya menyetujui exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot pada Januari 2024 dan selanjutnya merestui exchange-traded fund (ETF) Ethereum spot pada Juli.ย
Menariknya, setelah Gary Gensler meninggalkan SEC, para manajer aset langsung mengajukan berbagai permohonan untuk ETF altcoin. Beberapa perusahaan seperti Bitwise, 21 Capital, dan Canary Capital, serta yang lainnya, mendaftarkan produk investasi berbasis aset kripto.
Pada bulan September, SEC menyetujui standar listing generik, sehingga tidak perlu lagi ada persetujuan kasus per kasus. Setelah perubahan ini, ETF yang mengacu pada aset seperti SOL, HBAR, XRP, LTC, LINK, dan DOGE mulai diperdagangkan.
Pada bulan November, ETF XRP keluaran Canary Capital mencatat volume perdagangan senilai US$58,6 juta pada hari pertama, menjadi debut terkuat dari lebih dari 900 ETF yang diluncurkan pada 2025. ETF Solana milik Bitwise juga mendapat minat besar dengan volume hari pertama mencapai US$56 juta, sedangkan produk lain tampil dengan aktivitas yang lebih rendah.
Dari sisi regulasi, ETF ini memperluas akses pasar dan putusan pengadilan mengurangi batasan bagi penerbit. Meski begitu, data performa awal mengindikasikan bahwa hadirnya ETF kripto tambahan belum serta merta meningkatkan agregat arus modal masuk ke pasar sesuai ekspektasi.
Pada 2024, exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot menarik arus bersih sekitar US$35,2 miliar. Tahun 2025, arus masuk ke ETF Bitcoin melambat menjadi US$22,16 miliar menurut data SoSoValue. Perbedaan ini mengisyaratkan pertumbuhan penawaran ETF berjalan sejajar dengan redistribusi modal antar produk, bukan peningkatan total eksposur ke aset kripto.
Arus Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin | Sumber: Data Dikurasi oleh BeInCrypto
Di balik kerajaan aset kripto keluarga Trump
Walaupun pengaruh Donald Trump di pasar sangat kentara, dia turut terjun langsung ke industri aset kripto. Pada Januari, presiden tersebut memperkenalkan meme coin, lalu tak lama kemudian Melania Trump juga meluncurkan token yang sangat mirip.
Pada bulan Maret, dua putra Presiden AS Donald Trump, Eric Trump dan Donald Trump Jr., bermitra dengan Hut 8 untuk meluncurkan American Bitcoin Corp.
Langkah-langkah ini telah menghasilkan kekayaan besar bagi presiden AS dan keluarganya. Menurut analisis Reuters, mereka sudah meraup lebih dari US$800 juta dari penjualan aset kripto hanya di paruh pertama 2025 saja,
Bisa saja orang berpendapat bahwa langkah-langkah ini membantu melegitimasi sektor aset kripto dan mempercepat adopsi. Akan tetapi, keterlibatan langsung dan tidak langsung Trump dalam bisnis terkait kripto menimbulkan kekhawatiran terhadap citra, tata kelola, dan integritas pasar. Walau meme coin bukan hal baru di ranah aset kripto, keterkaitannya dengan seorang presiden AS yang masih menjabat jelas belum pernah terjadi sebelumnya.
Jika dilihat secara keseluruhan, data menunjukkan bahwa jawaban atas siapa yang paling banyak membantu kripto sangat tergantung pada bagaimana โbantuanโ itu sendiri didefinisikan. Di era Trump, industri kripto merasakan sikap regulasi yang lebih ramah, tekanan penegakan hukum yang berkurang, serta proses persetujuan produk investasi baru yang semakin cepat.
Perubahan-perubahan ini membuat hambatan bagi para penerbit produk jadi lebih rendah dan akses pasar semakin luas.
Tapi, performa pasar menunjukkan hal berbeda. Bitcoin justru membukukan kenaikan terkuat di masa awal kepresidenan Joe Biden.
Sementara itu, tahun pertama Trump kembali menjabat ditandai oleh volatilitas yang semakin tinggi.
Vitalik Buterin memperingatkan bahwa pendekatan regulasi Uni Eropa di bawah Digital Services Act berisiko melemahkan pluralisme dengan mencoba tidak memberi โruangโ bagi ucapan atau produk yang kontroversial di internet.
Dalam sebuah unggahan panjang di X, co-founder Ethereum ini berpendapat bahwa masyarakat bebas tidak seharusnya berupaya menghilangkan ide-ide yang dianggap berbahaya. Ia menuturkan, sebaiknya regulator fokus mencegah agar konten semacam itu tidak diperkuat secara algoritmik dan mendominasi perbincangan publik.
Apa Arti Pendekatan โNo-Spaceโ Uni Eropa
Digital Services Act berlaku untuk seluruh ekosistem online. Setiap layanan yang menjangkau pengguna Uni Eropa termasuk dalam undang-undang ini, terlepas dari ukuran atau lokasinya. Kewajiban mengikuti skala jangkauan dan risiko, tapi tidak ada platform yang ada di luar regulasi ini.
Desain peraturan ini bertujuan menutup celah hukum dan teknis yang sebelumnya memungkinkan platform menghindari tanggung jawab.
Para pengkritik menyebutnya sebagai pendekatan โtanpa ruangโ, artinya tidak ada celah digital tanpa regulasi di mana konten berbahaya bisa lolos tanpa pertanggungjawaban.
This is what I worry Europe will get negatively polarized into: an ideology taking pride in a neat, sanitized online environment free of evil corporate and fascist pathogens.
I hope European govs do not go this way, and instead take a Pirate Party approach of user empowerment.โฆ https://t.co/oH7Yfdg9pa
Tujuannya bukan penyensoran total. Melainkan, DSA fokus pada penilaian risiko, transparansi, dan pilihan desain platform yang memengaruhi bagaimana konten menyebar.
Buterin menyebut bahwa kegagalan nyata dari media sosial saat ini bukan karena ada pandangan ekstrem, namun karena algoritma sering mendorong penyebaran opini-opini tersebut secara luas.
Ia memperingatkan bahwa pemikiran tanpa toleransi bisa menyebabkan tindakan berlebihan, konflik, dan makin besarnya ketergantungan pada penegakan secara teknokratis.
should be solved at as local a level as possible, ideally the operator of whatever institution is using the room and organizing toddlers to come there, otherwise the municipality
Buterin juga memperingatkan bahwa memperlakukan ide-ide yang tidak disukai seperti patogen yang harus dihapus mencerminkan naluri anti-pluralisme. Ia menyampaikan bahwa perdebatan merupakan bagian tak terhindarkan dalam masyarakat terbuka dan upaya menghapus pandangan kontroversial secara total justru akan memperluas pengawasan serta kewenangan penegakan hukum.
Ia mendorong pemberdayaan pengguna, transparansi, serta persaingan sehat. Menurutnya, platform seharusnya mengurangi insentif yang membuat konten berbahaya menjadi menarik, bukan memaksa menghapusnya sepenuhnya.
Saat regulator mendorong platform untuk memantau perilaku dan mengumpulkan lebih banyak data, makin banyak pengguna yang sadar bahwa pengawasan lebih besar sering berujung pada terbukanya lebih banyak data mereka.
Privacy Coin Teratas Berdasarkan Market Cap | Sumber: CoinGecko
Meskipun begitu, dampaknya tidak merata. Meskipun dukungan filosofis pada privacy coin bisa bertambah, akses di pasar Uni Eropa yang teregulasi tetap terbatas. Exchange terus membatasi atau menghapus privacy coin ini karena risiko kepatuhan.
Singkatnya, pendekatan Eropa semakin menegaskan pentingnya privasi, meski membuat alat berfokus privasi menjadi semakin terbatas ruang geraknya.
Pasar aset kripto akan memasuki akhir pekan terakhir tahun 2025, dan sebelum tahun baru dimulai, masih ada peluang bagi altcoin untuk tumbuh.
Dipimpin oleh Pippin (PIPPIN), tiga altcoin ini wajib dipantau dalam 48 jam ke depan saat kita mendekati pergantian tahun.
UNUS SED LEO (LEO)
Harga LEO naik 25% dalam sepekan terakhir, dan diperdagangkan di sekitar US$8,45 pada waktu publikasi. Struktur teknikal menunjukkan support yang kuat, dengan Parabolic SAR menandakan tren naik yang masih aktif. Sinyal ini memperlihatkan bahwa pembeli masih memegang kendali seiring dengan meningkatnya momentum, walaupun ada ketidakpastian di pasar secara umum.
Jika kondisi bullish tetap bertahan, LEO bisa rebound ke US$9,10, dan menutup kerugian yang sempat tercatat di awal bulan ini. Tekanan beli yang konsisten bisa memperpanjang kenaikan menuju target US$9,80. Mencapai level ini akan mencerminkan kepercayaan baru dan memperkuat tren naik yang terjadi dalam jangka pendek.
Ingin dapat insight token seperti ini? Daftar ke Newsletter Harian Crypto dari Editor Harsh Notariya di sini.
Risiko koreksi tetap ada jika investor memutuskan untuk ambil untung lebih awal. Tekanan jual bisa mendorong LEO turun di bawah support US$7,82. Jika penurunan berlanjut sampai US$7,32, struktur teknis akan menjadi lemah, skenario bullish tidak berlaku lagi, dan ini bisa menjadi sinyal perubahan momentum ke arah bearish dalam jangka pendek.
Pippin (PIPPIN)
PIPPIN muncul menjadi salah satu altcoin top gainer minggu ini, dengan kenaikan sebesar 34% dalam tujuh hari terakhir. Token ini terus mencetak all-time high baru setiap minggu. Minat beli yang tinggi dan momentum yang kuat mendorong kenaikan terus-menerus pada PIPPIN.
All-time high terbaru berada di US$0,720, di mana PIPPIN membutuhkan kenaikan 45,6% lagi untuk mencapainya kembali. Untuk mencapainya, PIPPIN harus bisa menjadikan US$0,600 sebagai support kuat. Jika level ini bisa dipertahankan, maka kekuatan pembeli akan terbukti dan kemungkinan harga akan terus naik pun semakin besar.
Risiko koreksi tetap mengancam jika sentimen pasar secara umum berubah menjadi bearish. Minat terhadap risiko yang melemah bisa menyeret PIPPIN turun di bawah support US$0,434. Jika breakdown terjadi, kerugian bisa terus berlanjut ke area US$0,366, menghapus kenaikan terbaru dan membatalkan outlook bullish yang sedang berjalan.
MYX Finance (MYX)
Harga MYX diperdagangkan di sekitar US$3,35 pada waktu publikasi setelah naik 15,2% dalam tujuh hari terakhir. Altcoin ini masih bertahan di atas support US$3,26. Struktur saat ini menandakan bahwa pembeli menargetkan resistance di US$3,62 seiring momentum yang perlahan terbentuk.
Indikator teknikal menguatkan bias bullish. Relative Strength Index tetap di atas level netral 50,0, menandakan tekanan beli yang berkelanjutan. Kekuatan ini dapat mendukung reli lanjutan. Breakout yang terkonfirmasi di atas US$3,62 bisa membuka jalan menuju US$3,80 dalam waktu dekat.
Risiko koreksi tetap ada jika kondisi pasar secara umum memburuk. Tekanan jual yang meningkat bisa menekan MYX turun di bawah support US$3,26. Jika breakdown terjadi, harga bisa menuju US$2,88, membatalkan outlook bullish dan menandai perubahan momentum ke arah bearish dalam jangka pendek.
Dampak dari insiden ekstensi Chrome Trust Wallet makin memanas pada 26 Desember, setelah Changpeng Zhao (CZ) angkat bicara di depan umum dan mengindikasikan bahwa pelanggaran ini sepertinya melibatkan orang dalam.
Pernyataan ini muncul bersamaan dengan konfirmasi dari Trust Wallet bahwa sekitar US$7 juta dana pengguna telah terdampak sejauh ini.
Akses orang dalam jadi jalur utama penyelidikan
CZ menuturkan Trust Wallet akan mengganti penuh seluruh dana pengguna yang terdampak dan menegaskan bahwa dana pelanggan tetap aman.
Ia juga menambahkan bahwa tim investigasi masih menelusuri bagaimana pembaruan ekstensi browser yang sudah terinfeksi bisa lolos dari pengawasan distribusi, dan menyebut peran orang dalam sebagai penyebab yang โpaling mungkin.โ
Pernyataan ini pun semakin menyoroti kekhawatiran soal akses internal dan tata kelola update, tidak hanya soal serangan eksternal semata.
Trust Wallet kemudian mengonfirmasi bahwa insiden ini hanya mempengaruhi Browser Extension versi 2.68 saja, dan menegaskan lagi bahwa pengguna mobile serta versi lain tetap aman.
Pihak perusahaan mengungkapkan bahwa mereka sedang merampungkan prosedur penggantian dana dan akan memberikan instruksi yang jelas untuk pengguna yang terdampak.
Di sisi lain, pengguna harus tetap waspada dari upaya phishing yang menyamar sebagai layanan resmi.
Update on the Trust Wallet Browser Extension (v2.68) incident:
Weโve confirmed that approximately $7M has been impacted and we will ensure all affected users are refunded.
Supporting affected users is our top priority, and we are actively finalizing the process to refund theโฆ https://t.co/2XRx8GvZ75
Isu orang dalam ini menarik perhatian khusus di komunitas keamanan aset kripto. Karena, ekstensi browser butuh kunci penandatanganan, kredensial pengembang, serta alur persetujuan untuk bisa melakukan update.
Agar sebuah build berbahaya atau yang sudah terinfeksi dapat didistribusikan lewat Chrome Web Store resmi, penyidik biasanya mencari apakah ada kompromi kredensial atau akses internal secara langsung.
Kedua skenario itu mengarah ke lemahnya keamanan operasional, bukan pada celah software yang umum.
Reaksi pasar pun mencerminkan ketidakpastian ini. Native token Trust Wallet, TWT, langsung terjual besar-besaran setelah laporan awal pada 25 Desember.
namun, harga TWT kembali stabil dan menguat pada 26 Desember, usai ada kepastian bahwa kerugian terbatas dan ada proses penggantian dana untuk pengguna.
Meskipun Trust Wallet bergerak cepat dalam menangani insiden ini, kejadian ini mencerminkan tantangan yang lebih besar di industri.
Sebab, seiring makin banyak wallet aset kripto yang bergantung pada ekstensi browser, keamanan update dan pengelolaan risiko orang dalam jadi area serangan yang sangat krusialโbukan sekadar prioritas kedua.
Saat satu tahun lagi berakhir, harapan akan tahun depan yang bullish nampaknya semakin berkembang di antara para investor. Walaupun biasanya Bitcoin yang memimpin altcoin untuk naik, beberapa token sudah membuktikan jalannya sendiri karena faktor-faktor tertentu.
BeInCrypto sudah menganalisis tiga altcoin yang bisa mengalami pertumbuhan dan bahkan membentuk all-time high baru pada Januari 2026.
Monero (XMR)
Harga Monero masih berada di kisaran yang dekat dengan all-time high miliknya, hanya turun 17,5% dari US$519. Jika bisa breakout di atas level tersebut, Monero bakal mencetak rekor baru. Relative strength menunjukkan permintaan yang konsisten karena XMR masih mengungguli banyak aset kripto berkapitalisasi besar di tengah siklus pasar saat ini.
Monero mendapatkan keuntungan dari meningkatnya perhatian pada aset kripto yang fokus pada privasi. Narasi ini semakin kuat di tengah perdebatan regulasi dan permintaan pengguna untuk kerahasiaan keuangan. Chaikin Money Flow memperlihatkan arus modal yang kuat. Faktor-faktor ini dapat mendorong XMR menembus US$450 dan menuju level psikologis US$500, sebagai langkah penting untuk mencapai US$519.
Ingin insight token seperti ini? Daftar ke Crypto Newsletter Harian dari Editor Harsh Notariya di sini.
Risiko penurunan tetap ada jika pengambilan profit jadi lebih masif sebelum breakout terjadi. Tekanan jual bisa menekan XMR di bawah zona support US$417. Kalau breakdown ini terkonfirmasi, penurunan bisa lanjut ke US$387, menghapus kenaikan terbaru dan membatalkan prospek bullish untuk jangka pendek.
Midnight (NIGHT)
NIGHT menarik minat besar dari investor karena foundation dan kepemimpinannya. Token ini dikembangkan oleh Charles Hoskinson, founder Cardano, sehingga proyek NIGHT punya kredibilitas dan visi jangka panjang. Asosiasi ini memperkuat kepercayaan pasar dan menempatkan NIGHT untuk potensi apresiasi harga seiring adopsi yang meningkat di awal fase perdagangan.
Sebagai token yang baru meluncur, NIGHT diperkirakan akan mengalami pertumbuhan pengguna dan permintaan yang stabil. Jika mampu rebound dari support US$0,075, harganya bisa naik ke US$0,100. Breakout di atas level tersebut mungkin membawa NIGHT ke US$0,120, atau naik 54,1% dan mencatat all-time high baru.
Risiko penurunan sangat bergantung pada kondisi pasar secara luas di awal tahun. Jika 2025 dibuka dengan positif, momentum dapat terjaga. namun, ketika sentimen malah memburuk, NIGHT dapat turun di bawah US$0,075. Penurunan menuju US$0,060 akan membatalkan prospek bullish dan menandakan tekanan jual semakin tinggi.
Ethereum (ETH)
Ethereum masih sekitar 66,7% di bawah all-time high US$4.956, menegaskan betapa masih panjang tahap pemulihan yang dibutuhkan. Reli super cepat seperti keajaiban sepertinya belum mungkin terjadi di situasi saat ini. Gerakan harga terbaru menunjukkan ETH masih butuh permintaan yang kuat dan keselarasan pasar secara umum untuk bisa bergerak naik signifikan.
Pada bulan Agustus, Ethereum sempat melesat untuk mencetak rekor baru, tapi mengulangi pergerakan itu dalam waktu dekat kelihatannya tidak mungkin. Setiap pemulihan mungkin butuh waktu beberapa minggu dan didukung oleh investor secara konsisten. Breakout meyakinkan di atas level psikologis US$3.000 sangat penting. Jika berhasil, ETH bisa terdorong ke US$3.287, memperkecil jaraknya dengan rekor tertinggi.
Selain itu, korelasi kuat antara Ethereum dan Bitcoin juga akan jadi faktor utama. Kalau BTC bisa menunjukkan momentum bullish, ETH berpeluang ikut naik.
namun, risiko tetap ada jika momentum bullish gagal berkembang dan BTC justru turun di chart. Ethereum dapat tetap terjebak konsolidasi dekat US$3.000 atau terkoreksi ringan. Lemahnya harga dalam waktu lama di level ini akan memperlambat upaya pemulihan. Pergerakan seperti itu akan membatalkan skenario bullish serta menunda jalur realistis untuk bergerak ke zona resistance yang lebih tinggi.
Selamat datang di US Crypto News Morning Briefingโringkasan utama untuk perkembangan terpenting di dunia aset kripto hari ini.
Siapkan kopi dan pantau dengan saksama: ketika emas melonjak ke level tertinggi baru, dan menandakan rotasi modal ke arah instrumen aman, Bitcoin masih tertahan di bawah US$90.000. Struktur opsi senilai US$300 juta menahan volatilitas, tapi setelah kadaluarsa besar-besaran ini, kondisi tenang tersebut bisa langsung berubah menjadi pergerakan harga yang dramatis.
Berita Aset Kripto Hari Ini: Gamma Cage Bitcoin Jadi Sorotan setelah Expiry Opsi Hari Ini
Emas melonjak ke level tertinggi baru, menembus batas atas multi-tahun dan semakin mengukuhkan reputasinya sebagai sinyal peringatan awal pasar saat modal mulai bergerak ke aset aman.
Namun, Bitcoin tidak merespons dengan cara yang sama. Sebaliknya, aset kripto terbesar di dunia ini masih tertahan di bawah US$90.000.
Informasi terbaru mengindikasikan hal ini bukan karena menurunnya permintaan, melainkan imbas dari struktur derivatif raksasa yang secara mekanis menahan pergerakan harga.
โGold made the first move. Bitcoin is still loading,โ ujar analis Crypto Tice.
Analis tersebut memaparkan bahwa breakout emas sering menjadi penanda awal likuiditas mulai bergeser, sementara Bitcoin biasanya bereaksi belakangan, setelah minat risiko kembali muncul.
โGold tends to move first when liquidity seeks safety. Bitcoin follows when risk appetite turns back on,โ tutur CryptoTice, seraya menambahkan bahwa fase kompresi seperti itu โtidak memudar secara perlahan,โ melainkan berujung pada ekspansi yang dapat mengulang seluruh siklus pasar.
Pada kasus Bitcoin, kompresi harga ini dipicu oleh apa yang analis derivatif sebut sebagai โgamma trapโ senilai US$300 juta.
Menurut David, seorang analis struktur pasar, saat ini Bitcoin โsecara mekanis terperangkap dalam rentang sempitโ yang ditentukan oleh posisi opsi yang berat.
Batas bawahnya dijaga oleh dinding put US$85.000 yang menyimpan sekitar US$98,8 juta put gamma, sementara batas atasnya ditekan oleh dinding call US$90.000 yang menyimpan kurang lebih US$36,2 juta call gamma. Kondisi ini membentuk loop umpan balik negatif gamma.
Analis tersebut menjelaskan bahwa saat Bitcoin naik menuju batas atas, para dealer yang memegang call harus menjual spot Bitcoin untuk mengimbangi risikonya. Ketika harga turun ke batas bawah, para dealer yang sama wajib membeli untuk menyeimbangkan opsi put mereka.
โThe result: Price is effectively locked in a cage,โ dia terang, sambil menekankan bahwa pasar bukan digerakkan oleh sentimen atau berita, melainkan โkarena keharusan matematika dari hedging dealer.โ
Apakah Expiry Gamma Hari Ini Bisa Picu Pergerakan Besar Berikutnya untuk Bitcoin?
Ketenangan ini bersifat sementara. Sekitar US$300 juta gamma, yang mencakup sekitar 58% dari total kompleks gamma, sudah kadaluarsa dalam satu event opsi hari ini. David menyebutnya sebagai โpin release,โ seraya memperingatkan bahwa ketika kadaluarsa terjadi, insentif yang selama ini mengunci Bitcoin di antara US$85.000 dan US$90.000 akan menghilang hampir seketika.
Secara historis, pelepasan seperti ini sering memicu volatilitas yang tajam dan tiba-tiba saat pasar mencari keseimbangan baru.
Satu level kini menjadi sangat krusial. Apa yang disebut gamma flip berada di US$88.925. Ini sedikit di atas US$88.724, harga Bitcoin pada waktu publikasi.
Pergeseran harga secara konsisten di atas batas itu bisa membalik arus dealer dari menahan aksi harga menjadi memperkuatnya. Kondisi ini dapat memaksa dealer membeli di tengah reli, bukan lagi menjual saat harga naik.
Tekanan Sistemik Meningkat saat Bitcoin Tertinggal dari Logam Mulia
Perbedaan arah antara emas dan Bitcoin juga berlangsung di tengah suasana ekonomi makro yang tegang. Ekonom Mohamed El-Erian baru-baru ini menyoroti bahwa emas telah naik lebih dari 40% tahun ini dan menjadi raihan tertinggi sejak 1979. Sementara itu, Bitcoin turun sekitar 20% secara year-to-date setelah sebelumnya sempat mencatatkan puncak di awal siklus.
Dengan gamma trap yang hampir kadaluarsa, dan emas sudah memberi sinyal tekanan di sistem, kompresi harga Bitcoin yang berkepanjangan mungkin sedang membentuk panggung untuk pergerakan besar selanjutnya.
Chart of the Day
Performa Harga Emas (XAU) dan Bitcoin (BTC) | Sumber: TradingView
Byte-Sized Alpha
Berikut rangkuman berita aset kripto dari AS yang perlu kamu ikuti hari ini:
Harga XRP terus kesulitan untuk pulih dalam beberapa minggu terakhir, dengan beberapa upaya pemulihan yang gagal sehingga tekanan bearish semakin dalam. Token ini masih terjebak di tren turun, yang mencerminkan keraguan di pasar aset kripto secara keseluruhan.
Meski begitu, ETF XRP tetap menarik dana, sehingga permintaan institusional terlihat tetap kokoh.
Permintaan ETF XRP Masih Kuat
Kerugian di kalangan holder XRP terus bertambah, sehingga tekanan ke pergerakan harga dalam jangka pendek ikut makin besar. Data Net Unrealized Profit and Loss menunjukkan jika profit yang belum terealisasi sudah turun ke titik terendah tahun ini. Investor yang membeli XRP di atas US$1,86 sekarang menanggung kerugian, sedangkan hanya mereka yang masuk di bawah angka ini saja yang masih meraih profit.
Perubahan ini menimbulkan kekhawatiran pada perilaku holder jangka panjang. Alamat yang menyimpan XRP lebih dari setahun mungkin akan mempertimbangkan untuk menjual demi mengunci keuntungan yang tersisa. Jika aksi ambil untung ini makin cepat di antara para holder tadi, tekanan jual bisa meningkat dan stabilitas harga XRP pun bisa makin terganggu.
ETF XRP masih menjadi penopang terbesar di level makro. Sejak diluncurkan enam minggu lalu, dana tersebut belum pernah mengalami arus keluar bersih dalam sehari pun. Konsistensi ini jadi sorotan di tengah ketidakpastian pasar yang lebih luas dan penurunan aktivitas di pasar spot aset kripto.
Tren positif masih berlanjut hingga minggu ketujuh. Pada hari perdagangan sebelum Natal, ETF XRP mencatat inflow sebesar US$11,93 juta. Data ini menunjukkan kalau investor institusi masih punya keyakinan terhadap prospek jangka panjang XRP, walaupun sentimen ritel mulai melemah dan harga masih bergerak terbatas.
Pada waktu publikasi, XRP diperdagangkan mendekati US$1,86 dan bertahan sedikit di atas level support US$1,85. Harga masih tertahan di bawah garis tren turun yang sudah berlangsung lebih dari enam minggu. Gagalnya harga menembus struktur ini berulang kali membuat sentimen bearish semakin kuat, terutama di kalangan trader jangka pendek.
Peluang breakout sepertinya kecil dengan kondisi saat ini. Arah pasar masih belum jelas, dan kerugian yang bertambah meningkatkan risiko tekanan jual lanjutan. Arus masuk ETF mungkin bisa bantu menahan harga, kemungkinan menjaga XRP di atas US$1,79. Tapi jika harga menembus turun dari level tersebut, tren turun bisa berlanjut ke US$1,70.
Namun, perubahan di sentimen pasar yang lebih luas bisa saja mengubah prospek. Jika sentimen risiko membaik, maka XRP berpeluang bangkit dari US$1,85. Jika harga berhasil melewati garis tren turun secara meyakinkan, target selanjutnya menjadi US$1,94. Jika level ini terlewati, jalan menuju US$2,00 bakal terbuka dan skenario bearish bisa saja batal.
Pasar kripto menghadapi kesulitan sepanjang Desember, tapi sekelompok kecil investor institusi berhasil menutup tahun dengan keuntungan.
Data on-chain terbaru dari platform analitik Nansen menunjukkan, walaupun harga terus tertekan, beberapa dana kripto besar mencatatkan keuntungan realisasi jutaan Dolar, meski kemudian mulai melakukan aksi jual agresif seiring berjalannya bulan.
Elite Fund Raih Keuntungan Tertinggi saat Pasar Turun
Menurut Nansen, market maker Wintermute menjadi dana paling untung di Desember, membukukan sekitar US$3,17 juta sebagai laba realisasi.
Dragonfly Capital berada di posisi berikutnya, dengan laba tersebar di beberapa wallet dengan total masing-masing US$1,9 juta, US$1,0 juta, dan US$990.000.
IOSG dan Longling Capital juga masuk dalam daftar top performer. Bersama-sama, tren ini menunjukkan bahwa laba berpusat pada kelompok trader institusi yang aktif dan sering bertransaksi, bukan wallet yang hanya sekali saja memperoleh untung.
โLaba berpusat pada kelompok dana yang sering bertransaksi, bukan wallet satu kali saja,โ ujar Nansen menyoroti, menjelaskan bahwa eksekusi yang konsisten dan manajemen trading aktif menjadi pembeda utama antara pemenang institusi dengan kondisi pasar yang menurun.
Arrington, Pantera, dan Polychain juga tampil dalam data 30-hari milik Nansen yang diambil dari lima jaringan blockchain, masing-masing dengan tingkat keuntungan yang berbeda.
Peringkat laba Desember 2025 menunjukkan Wintermute memimpin dengan US$3,17 juta, diikuti beberapa wallet Dragonfly Capital. Nansen
Meskipun pasar seperti itu, Wintermute dan Dragonfly Capital tetap mampu mengambil untung dari dislokasi jangka pendek dan peluang berbasis likuiditas.
Kinerja mereka menyoroti keunggulan skala, infrastruktur trading yang canggih, serta pemantauan lintas chain di periode tekanan pasar.
Strategi Dragonfly terlihat menonjol berkat diversifikasi di beberapa wallet, sehingga dana tersebut bisa menyebar risiko dan tetap menangkap peluang profit di berbagai posisi.
IOSG dan Longling Capital juga meraih laba signifikan, menempatkan mereka sebagai salah satu dana paling untung bulan ini. Data ini memberikan gambaran tentang ketahanan institusi di saat banyak trader ritel justru kesulitan bertahan.
Aksi Profit Taking Aktif Membentuk Perilaku di Dalam Chain
namun, pelacakan on-chain dari Nansen menunjukkan dana-dana yang sebelumnya menguntungkan kini lebih memilih untuk menjual daripada mengakumulasi.
Pada 26 Desember, QCP Capital menyetorkan 199,99 ETH, senilai sekitar US$595.929, ke exchange Binance, sebuah langkah yang umumnya terkait persiapan untuk menjual aset.
QCP Capital mentransfer 199,99 ETH senilai US$595.929 ke Binance pada 26 Desember 2025. Nansen
Wintermute juga aktif di sisi jual. Walau komentar di media sosial menuduh perusahaan ini melakukan aksi jual besar-besaran Bitcoin dan Ethereum selama volatilitas Desember, data on-chain mengonfirmasi bahwa Wintermute memang mengurangi eksposur setelah sebelumnya membangun posisi di awal bulan.
๐จ BREAKING:
WINTERMUTE ACCUMULATED MILLIONS WORTH OF $BTC AND $ETH RIGHT BEFORE CHRISTMAS DUMP
THEY DUMPED $125M+ OF $BTC IN A MINUTE, DROPPING IT TO $24K
Aktivitas ini lebih bertujuan untuk mengambil untung dan mengelola risiko, bukan sekadar menahan aset secara pasif.
Dragonfly Capital juga mengurangi kepemilikan di Mantle (MNT). Selama tujuh hari di Desember, dana ini menyetorkan 6 juta token MNT, senilai sekitar US$6,95 juta, ke Bybit.
Meski terjadi penjualan tersebut, Dragonfly masih memegang 9,15 juta token MNT, yang nilainya sekitar US$10,76 juta, sehingga ini menunjukkan mereka baru keluar sebagian, belum sepenuhnya.
Kontras antara laba besar di Desember dan meningkatnya tekanan jual ini menunjukkan strategi institusi yang ganda:
Memanfaatkan volatilitas saat ada peluang,
Cepat mengurangi risiko begitu kondisi berubah.
Bagi dana profesional, aksi jual di akhir tahun mungkin juga menandakan rebalancing portofolio, menjaga modal, atau persiapan untuk alokasi baru di awal 2026.
Sementara penjualan lanjutan dari dana top performer bisa saja membebani harga jangka pendek, ini juga bisa menjadi sinyal disiplin, bukan berarti mereka pesimistis terhadap pasar.
Pasangan trading BTC/USD1 di Binance sempat mengalami flash crash singkat. Bitcoin crash hingga US$24.000 sebelum dengan cepat pulih kembali.
Untungnya insiden ini tidak memengaruhi harga Bitcoin pada pasangan trading utama seperti BTC/USDT. Namun, peristiwa tersebut menyoroti risiko likuiditas yang melekat pada pasangan trading yang baru diluncurkan.
Anjloknya BTC/USD1 ke US$24.000 Menyingkap Risiko Likuiditas Rendah
Menurut data pasar dari Binance, insiden ini hanya berlangsung selama beberapa detik. Harga BTC/USD1 kemudian kembali stabil di atas US$87.000.
USD1 merupakan stablecoin baru yang diterbitkan oleh World Liberty Financial. Proyek ini mendapat dukungan dari keluarga Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Grafik dari Binance menunjukkan wick yang sangat tajam. Pergerakan tersebut tidak memicu kerusakan akibat likuidasi apa pun.
Insiden ini terjadi bertepatan dengan periode libur Natal. Pada saat itu, volume trading turun tajam. Sejumlah pengamat berspekulasi bahwa pergerakan tersebut merupakan uji likuiditas pada pasangan trading BTC/USD1.
Joao Wedson, pendiri Alphractal, menjelaskan bahwa fenomena seperti ini lebih sering muncul dalam fase bear market. Pada fase tersebut, arus masuk modal cenderung melemah.
โLikuiditas rendah pada beberapa pasangan trading di berbagai exchange telah menyebabkan volatilitas tajam. Hal ini memicu dislokasi harga sementara dan masalah arbitrase selama beberapa menit. Kondisi ini lebih umum terjadi daripada yang terlihat ketika pasar berada dalam fase bearish,โ jelas Joao Wedson.
Penjelasan lain yang lebih rinci dari komunitas investor mengaitkan insiden ini dengan kampanye promosi USD1 yang digelar Binance. Binance baru-baru ini meluncurkan promosi APY 20% untuk simpanan hingga US$50.000 dalam USD1 per pengguna.
Akun pemantau pasar WuBlockchain melaporkan lonjakan tajam pasokan USD1 setelah peluncuran promosi tersebut. Pasokan meningkat lebih dari 45,6 juta token hanya dalam beberapa jam. Total kapitalisasi pasar USD1 melampaui US$2,79 miliar.
Arus masuk modal yang mendadak ke USD1 mendorong harga stablecoin tersebut naik sekitar 0,2%.
Akun X bernama Punk menjelaskan bahwa banyak investor mencoba melakukan arbitrase. Mereka meminjam USD1 lalu secara bertahap menjualnya di pasar spot kepada peserta yang mengikuti program promosi.
Sementara itu, sebagian trader memilih menjual melalui pasangan trading BTC/USD1. Likuiditas yang tipis membuat mereka lengah. Harga pun runtuh tajam, memicu hasil seperti yang terjadi.
โIni hanyalah fluktuasi kecil dalam bear market. Tidak perlu khawatir. Banyak fluktuasi serupa akan muncul ke depannya,โ ucap investor Punk.
Apakah Situasi Serupa Bisa Terjadi pada BTC/USDT?
Pertanyaan yang kini menarik perhatian adalah apakah peristiwa serupa dapat terjadi pada pasangan trading BTC/USDT. Pasangan ini memiliki likuiditas tertinggi di pasar. Penurunan mendadak di sana akan memicu kerugian likuidasi dalam skala besar.
Analis Maartunn mengutip data dari Kaiko. Ia mencatat bahwa market depth 1% Bitcoin di Binance telah meningkat signifikan dari tahun ke tahun.
โDepth tidak hanya pulih. Ia berkembang. Pada puncak Oktober 2025, depth 1% Binance melampaui US$600 juta. Level ini berada di atas kondisi sebelum crash 2022,โ papar Maartunn.
Kedalaman Pasar Bitcoin di Binance | Sumber: Kaiko
Ia juga menekankan bahwa penurunan harga BTC/USDT tidak menggerus likuiditas. Selama lebih dari 100 hari, pasangan trading BTC/USDT turun 21,77% dari US$110.291 ke US$86.089. Dalam periode tersebut, volume spot harian rata-rata mencapai US$19,8 miliar, dengan total akumulasi US$613,5 miliar.
Dengan kedalaman pasar yang lebih besar dan volume yang melimpah, kejadian serupa pada pasangan trading BTC/USDT dinilai sangat kecil kemungkinannya terjadi.
Namun demikian, insiden ini menjadi pelajaran penting bagi trader. Pemilihan pasangan trading secara cermat adalah krusial, karena pasangan dengan likuiditas rendah dapat memicu slippage ekstrem dan kerugian tak terduga.
Bagaimana pendapat Anda tentang flash crash yang menimpa pasangan trading Bitcoin di Binance ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda diย grup Telegram kami. Jangan lupaย followย akunย Instagramย danย Twitterย BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetapย updateย dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Meskipun kapitalisasi pasar altcoin belum pulih dan sentimen pasar masih berada dalam kondisi takut yang berkepanjangan, beberapa altcoin berkapitalisasi kecil dengan kapitalisasi pasar di bawah US$100 juta menunjukkan tanda-tanda akumulasi on-chain.
Hal ini bisa menunjukkan bahwa whale sedang membangun posisi dan bertaruh harga akan naik bulan depan.
Namun, pada bulan Desember, tren turun tersebut berubah menjadi pergerakan sideways di sekitar US$0,30. Token ini juga tampak menunjukkan tanda-tanda akumulasi.
Data Nansen menunjukkan bahwa wallet AVNT whale mengakumulasi 11 juta AVNT di bulan Desember. Total saldo di 100 wallet teratas naik 1,88%, sementara cadangan di exchange turun 4,9%.
Kenaikan saldo whale dan penurunan cadangan exchange biasanya menandakan bahwa investor membeli dan memindahkan token ke wallet pribadi, karena ekspektasi jangka panjang.
Data Holderscan juga menunjukkan bahwa jumlah holder AVNT naik dari 105.800 menjadi 109.800 dalam 30 hari terakhir.
Dari sisi analisis teknikal, para analis meyakini AVNT sepertinya berada di tahap akhir pola falling-wedge. Biasanya, formasi ini memprediksi pembalikan dari tren bearish ke bullish.
2. Succinct (PROVE)
Succinct (PROVE) adalah jaringan terdesentralisasi yang dirancang untuk memudahkan pembuatan zero-knowledge proofs (ZKP) secara mudah dan aman.
Privasi di blockchain semakin mendapat perhatian berkat Zcash (ZEC) dan penggunaan teknologi ZKP yang semakin luas. Tren ini juga menarik perhatian pada Succinct.
Kapitalisasi pasar PROVE saat ini berada di US$75,6 juta. Harganya turun lebih dari 77% setelah listing di Binance dan Coinbase.
Dalam beberapa bulan terakhir, data Nansen menunjukkan wallet whale teratas mengakumulasi tambahan 5,34%. Cadangan di exchange turun 1,24%. Pada saat yang sama, laju penurunan harga PROVE melambat.
Penurunan harga yang semakin melambat, bersamaan dengan akumulasi whale, meningkatkan ekspektasi investor akan potensi rebound.
3. Plume Network (PLUME)
Plume Network (PLUME) adalah blockchain Ethereum layer-2 yang dirancang khusus untuk Real-World Assets (RWA).
Kapitalisasi pasar PLUME saat ini sebesar US$60 juta, setelah harga token ini turun 85% selama kuartal terakhir tahun ini.
Namun, data Nansen menunjukkan perubahan signifikan. Whale PLUME telah mengakumulasi hampir 7 miliar PLUME. Harganya juga pulih 35%, naik dari US$0,014 ke US$0,019.
Akumulasi ini berhasil menghentikan tren turun selama tiga bulan.
Alasan lain investor tetap optimistis pada altcoin RWA adalah prospek pertumbuhan sektor ini yang diperkirakan kuat di tahun 2026.
Sebuah laporan terbaru BeInCrypto menegaskan bahwa nilai pasar total RWA mencapai level tertinggi baru pada bulan Desember, walaupun ada kecemasan di pasar secara luas.
Ketika membahas ekspektasi pada RWA di tahun 2026, CEO Plume Chris Yin memperkirakan pertumbuhan 10 sampai 20 kali lipat baik dari sisi nilai maupun jumlah pengguna.
โMelihat pertumbuhan nilai dan pengguna sebesar 10โ20x tahun depan saja sudah termasuk yang paling rendah dari yang seharusnya kita harapkan,โ ujar Chris Yin kepada BeInCrypto.
Jika proyeksi ini jadi kenyataan, token low-cap seperti PLUME kemungkinan akan mendapat manfaat besar.
Tiga altcoin low-cap ini mewakili tiga tema berbeda: decentralized exchange, Privacy, dan RWA. Ketiga tema ini punya ekspektasi tinggi dari analis untuk tahun mendatang.
Harga Zcash terus bergerak naik secara stabil dalam beberapa sesi terakhir, karena koin fokus privasi ini berusaha melakukan breakout dari pola bullish yang jelas. Aset kripto ini sedang mendekati titik kritis yang bisa membuka potensi kenaikan lebih lanjut.
Kepercayaan investor dan kondisi pasar yang mendukung semakin memperkuat ekspektasi terjadinya breakout dalam waktu dekat.
Holder Zcash Tunjukkan Kekuatan
Para holder besar Zcash nampak semakin optimistis seiring harga yang semakin mendekati area resistance utama. Data menunjukkan 100 holder ZEC teratas menambah saldo gabungan mereka sebesar 1,11% dalam 24 jam terakhir. Walau pertumbuhan ini terbilang kecil, akumulasi tersebut menandakan adanya kepercayaan pada pemulihan berkelanjutan, bukan sekadar ambil untung jangka pendek.
Perilaku ini memperlihatkan keyakinan para holder Zcash. Whale biasanya melakukan akumulasi saat fase konsolidasi ketika mereka memperkirakan adanya ekspansi. Dukungan mereka yang berlanjut mengindikasikan harapan pada harga yang lebih tinggi dan risiko penurunan yang lebih kecil, sehingga memperkuat sentimen bullish.
Ingin insight token lain seperti ini?ย Daftar Newsletter Crypto Harian dari Editor Harsh Notariya di sini.
Indikator teknikal juga mendukung pandangan positif ini. MACD tetap menunjukkan sinyal bullish kuat selama dua minggu terakhir, menandakan momentum positif yang terus berlanjut. Konsistensi ini mengindikasikan kekuatan tren, bukan sekadar pantulan singkat, sehingga memperkecil kemungkinan pembalikan arah secara tiba-tiba dalam kondisi saat ini.
Sinyal ekonomi makro yang lebih luas pun semakin memperkuat stabilitas harga ZEC. Harga Bitcoin bertahan di kisaran US$88.000 sehingga menjadi penopang kuat bagi altcoin. Di saat yang sama, Nasdaq dan S&P 500 masih menunjukkan sinyal bullish meski tipis. Keseimbangan ini mendorong minat risiko pada aset digital dan memberikan manfaat untuk Zcash.
Harga ZEC diperdagangkan di kisaran US$444 pada waktu publikasi, bergerak dalam pola ascending triangle. Pola ini biasanya menandakan kelanjutan kenaikan harga. Jika breakout berhasil terjadi, ZEC punya potensi naik hampir 49% sesuai target pola ini.
Mengubah level US$442 menjadi area support yang bertahan jadi kunci utama. Jika harga mampu menembus jelas di atas US$500, maka breakout terkonfirmasi dan posisi bullish valid. Dengan dukungan teknikal dan perilaku investor seperti ini, Zcash cukup realistis untuk menembus US$500 sebelum tahun depan dimulai.
namun, risiko tetap ada jika momentum mulai melemah. Jika gagal menembus resistance, ZEC mungkin akan bergerak sideways di rentang US$442 hingga US$403. Jika terjadi breakdown di bawah US$403, sentimen bisa berubah drastis. Dalam situasi tersebut, harga berpotensi turun ke area US$340, sehingga membatalkan skenario bullish dan meningkatkan risiko penurunan.
Ketika komunitas kripto masih fokus pada kemungkinan altcoin season dan rekor tertinggi baru Bitcoin, sebuah narasi berbeda justru muncul. Menjelang akhir 2025, apa yang kini banyak analis sebut sebagai โmusim logamโ mulai terbentuk.
Logam mulia dan bahkan logam dasar telah mengungguli aset kripto sepanjang tahun ini. Seiring para analis memperkirakan momentum ini akan berlanjut hingga tahun depan, sebuah pertanyaan penting pun muncul: mungkinkah tembaga menawarkan peluang yang lebih menjanjikan daripada kripto?
The Great Rotation: Logam Kuasai Imbal Hasil Tahun 2025
BeInCrypto sebelumnya melaporkan bahwa logam mulia terus mengalami tren naik, menarik minat investor di tengah kekhawatiran berkelanjutan soal inflasi, penurunan nilai dolar, dan kerentanan ekonomi makro yang lebih luas. Emas, perak, dan platinum semuanya menyentuh rekor tertinggi.
โGold is now up +72% YTD, adding +$13.2 TRILLION in market cap this year. Silver has become the 3rd largest asset in the world, up +155% YTD, worth $4.2 trillion. The only other year that comes close to what we are seeing now is 1979, when CPI inflation was running at 11%+. Platinum? Up +159% and set for its biggest annual percentage gain ever recorded. 2025 will be a year that is referenced for decades to come,โ tulis The Kobeissi Letter .
Logam dasar juga tidak ketinggalan dalam reli ini. Awal pekan ini, harga tembaga menembus US$12.000 per ton untuk pertama kalinya. Hari ini, Bloomberg melaporkan bahwa tembaga menyentuh rekor tertinggi di Cina serta melanjutkan kenaikan di Amerika Serikat.
Logam ini bahkan telah mengungguli Bitcoin dalam kenaikan sepanjang tahun, naik lebih dari 40%. Sementara itu, Bitcoin justru turun sekitar 6%. Banyak analis menyebut tren ini sebagai โmusim logamโ dan memperkirakan momentum ini masih akan berlangsung sampai tahun depan.
โReli pada komoditas kemungkinan akan berlanjut dan meluas pada 2026 dengan Bloomberg Commodities Index masuk tren naik baru. Pada dasarnya, Hard Assets menurunkan nilai mata uang karena seluruh dunia paham satu-satunya pilihan negara-negara Barat dengan utang tinggi adalah menggerusnya lewat inflasi. Harapkan reli komoditas terus berlanjut sampai 2026,โ papar Zafar Shaikh, investor dan trader, .
Di tengah situasi ini, tembaga muncul sebagai primadona berkat ketidakseimbangan suplai dan permintaan yang semakin besar, sehingga banyak pihak memperkirakan peluang kenaikan harga masih terbuka lebar.
Analis Otavio Costa menuturkan bahwa, meski harga tembaga mendekati rekor tertinggi, produksi belum juga naik. Ia mengungkapkan produksi di negara penghasil tembaga terbesar saat ini berada di level terlemah dalam lebih dari satu dekade.
โCopper is one of the most critical macro assets for 2026 as we are likely to enter a true price discovery phase, in my view. This setup points to the potential for a highly explosive move from here,โ prediksi Costa .
COPPER is set up for a parabolic run. Position accordingly and Know What You Hold!!! pic.twitter.com/d6lM2XQVkv
Sementara itu, prospek industri terhadap Bitcoin masih terpecah. Sejumlah indikator utama menunjukkan periode sulit mungkin menanti BTC di awal 2026. Kondisi makin tidak pasti setelah Jim Cramer menjadi bearish terhadap Bitcoin.
Di tengah sinyal yang saling bertolak belakang ini, preferensi investor mulai berubah. Misalnya, ada satu trader yang menjual seluruh Bitcoinnya untuk membeli koin nikel fisik, mencerminkan semakin meningkatnya daya tarik arbitrase berbasis logam.
โI sold all my Bitcoin. I am putting it all into physical nickels. A nickel is worth 5 cents forever (legal tender). But the metal inside (copper/nickel) is worth 6.2 cents right now,โ terang BarkMeta .
Pada Oktober lalu, Jesse Colombo juga menyebut tembaga sebagai peluang โpenebusanโ bagi investor yang melewatkan fase awal bull market emas dan perak. Dengan begitu, seiring perpindahan modal dan naiknya risiko makro, tembaga kini makin dipandang bukan sekadar bahan industri, tapi juga aset makro strategis.
Apakah โmusim logamโ ini nantinya benar-benar akan mengalahkan daya tarik kripto masih perlu dibuktikan. Tapi, minat yang meningkat pada tembaga menunjukkan bahwa, setidaknya untuk saat ini, sebagian pelaku pasar mencari keyakinan bukan dari narasi digital, melainkan dari kelangkaan fisik.
Menjelang akhir Desember, para holder Ethereum (ETH) menghadapi kondisi pasar yang makin sulit. Data on-chain menunjukan lebih dari 40% pasokan Ethereum saat ini berada dalam posisi rugi.
Menariknya, para holder ETH merespons kerugian yang makin menumpuk ini dengan cara yang sangat berbeda. Ada yang memilih menyerah, sedangkan yang lain tetap menambah aset meski mengalami penurunan nilai yang dalam.
Posisi Holder Ethereum Berada di Bawah Air saat ETH Turun
Ethereum menutup tiga bulan terakhir berturut-turut di zona merah, dengan penurunan tajam 22,2% di bulan November saja. Pada Desember, aset ini masih menghadapi volatilitas yang tinggi.
Meskipun ETH sempat kembali menembus level US$3.000, Ethereum gagal bertahan di atas batas penting ini dan sekarang kembali turun di bawahnya.
Pada waktu publikasi, Ethereum diperdagangkan di harga US$2.973,78, naik 1,10% dalam 24 jam terakhir, sejalan dengan pergerakan pasar aset kripto secara umum.
Namun, lemahnya harga belakangan ini sangat berdampak pada profitabilitas para holder. Data dari Glassnode menunjukan, di awal bulan ini, lebih dari 75% pasokan Ethereum yang beredar masih dalam posisi untung. Kini angkanya turun menjadi 59%, yang artinya makin banyak holder mengalami kerugian.
Crypto whale Ethereum bereaksi berbeda saat kerugian makin dalam
Dalam situasi ini, beberapa holder besar mulai mengubah posisi portofolio mereka. Lookonchain melaporkan bahwa Erik Voorhees, founder Venice AI, telah mendepositkan 1.635 ETH, setara sekitar US$4,81 juta, ke THORChain untuk swap ke Bitcoin Cash (BCH).
Transaksi ini mengikuti langkah serupa sebelumnya di bulan yang sama, ketika Voorhees melakukan swap ETH ke BCH dari wallet yang sudah tidak aktif hampir sembilan tahun, yang menandai perubahan besar dalam strategi portofolionya.
Sementara itu, Arthur Hayes juga melakukan transfer ETH ke exchange. Terkait strateginya, Hayes mengatakan dirinya sedang โmelakukan rotasi dari ETH ke aset DeFi berkualitas tinggi,โ dengan alasan beberapa token tertentu bisa mengungguli Ethereum saat kondisi likuiditas fiat mulai membaik.
Dalam aksi on-chain lain, Winslow Strong, partner dari Cluster Capital, mengirimkan 1.900 ETH serta 307 cbBTC ke Coinbase, dengan total nilai transfer sekitar US$32,62 juta. Transfer seperti ini tidak langsung berarti aktivitas jual-beli.
Namun, pergerakan dana ke exchange terpusat biasanya dipandang sebagai sinyal potensi tekanan jual, apalagi di tengah kondisi pasar yang penuh ketidakpastian.
โThe ETH was withdrawn one month ago at an average price of US$3.402,25, while the cbBTC was accumulated between August 2025 and December 2025 at an average price of US$97.936,68. If sold, the total loss would amount to approximately US$3,907 million,โ terang seorang analis on-chain .
Pembelian Berkelanjutan oleh Holder Besar
Tidak semua whale keluar dari pasar. Alamat whale 0x46DB tetap agresif membeli sepanjang Desember. Investor ini telah mengoleksi 41.767 ETH sejak 3 Desember di harga rata-rata US$3.130.
Saat ini, posisi tersebut tercatat mengalami kerugian belum terealisasi lebih dari US$8,3 juta. BitMine juga mengalami rugi belum terealisasi sekitar US$3,5 miliar, namun melakukan pembelian besar yang signifikan minggu ini.
Kondisi ini memperlihatkan perbedaan sikap yang jelas terhadap outlook pasar. BitMine optimistis ETH bisa naik dalam beberapa bulan ke depan, namun aksi jual besar-besaran dari pemain besar lain memperlihatkan mereka kurang percaya dengan potensi ETH ke depan.
Analisis dari BeInCrypto juga mengidentifikasi empat sinyal peringatan utama yang menunjukkan Ethereum masih bisa mendapat tekanan penurunan lebih lanjut. Sinyal itu termasuk cadangan exchange yang naik, Estimated Leverage Ratio yang tinggi, dan outflow ETF yang berlanjut. Sementara itu, Coinbase Premium Index turun hingga -0,08, posisi terendah selama sebulan terakhir.
Kombinasi kerugian, leverage tinggi, dan outflow ini membuat outlook Ethereum menjelang akhir 2025 tergolong berat. Meski beberapa holder besar tetap percaya diri dan melakukan aksi beli berlawanan arus, tekanan jual sejauh ini masih lebih dominan dibanding upaya mereka. Apakah sentimen bisa berbalik di 2026 masih harus kita lihat bersama.
Seorang poster anonim di 4chan, yang sebelumnya dengan tepat memprediksi puncak siklus Bitcoin pada 6 Oktober 2025 hampir dua tahun sebelumnya, kini muncul lagi dan membuat prediksi yang lebih agresif. Trader itu memperkirakan Bitcoin akan mencapai US$250.000 pada tahun 2026.
Prediksi ini kembali ramai dibahas di komunitas aset kripto, terutama saat banyak indikator on-chain dan teknikal beralih menjadi bearish.
Pernyataan Terbukti, Bukan Target Harga
Pada Desember 2023, poster anonim itu menjelaskan sebuah model siklus berbasis waktu alih-alih ramalan harga. Argumennya memakai simetri historis: sekitar 1.064 hari dari titik terendah bear-market menuju puncak siklus, lalu diikuti hampir 364 hari penurunan.
Struktur inilah yang memproyeksikan all-time high berikutnya akan terjadi pada 6 Oktober 2025, atau hampir persis saat Bitcoin mencapai puncaknya sebelum anjlok empat hari kemudian.
Prediksi Bitcoin Pengguna Anonim 4chan
Akurasi inilah yang membuat prediksi baru tersebut diperhitungkan, bahkan oleh para skeptis.
Pada postingan terbaru, sosok anonim itu menuturkan bahwa struktur utama belum rusak.
Sebaliknya, koreksi saat ini adalah fase reset sebelum perluasan berikutnya, dan tahun 2026 diprediksi menjadi puncak harga berikutnya.
Sebagian besar grafik Bitcoin nampak bearish saat ini
Bitcoin Combined Market Index | Sumber: CryptoQuant
Sementara itu, pertumbuhan permintaan yang diukur dari aktivitas pembeli baru melambat tajam dibandingkan awal tahun 2025. Perlambatan permintaan seperti ini selalu mendahului koreksi besar di siklus sebelumnya, seperti pada tahun 2021 dan 2017.
Dari sudut pandang analisis tradisional, sinyal-sinyal ini mengingatkan kita untuk berhati-hati.
We have been writing about Bitcoin entering into a bear market since early November.
And yes, we are in a bear market mostly amid demand exhaustion.
Prediksi anonim ini menantang anggapan bahwa sinyal bearish lokal selalu menentukan keseluruhan siklus. Pada bull market sebelumnya, kita juga melihat koreksi berbulan-bulan dan reset permintaan sebelum akhirnya memasuki reli parabola terakhir.
Pendorong struktural tetap utuh. Pertumbuhan pasokan Bitcoin masih melambat setelah halving. Infrastruktur institusi, dari ETF hingga sistem pembayaran, tetap terjaga meskipun minat spekulasi mulai turun.
Secara historis, fase reli paling kuat justru muncul setelah periode skeptis, bukan saat pasar optimistis.
Target US$250.000 untuk tahun 2026 menurut poster anonim ini bukan sekadar opini atau sentimen, tapi sebagai kelanjutan dari pola mekanisme siklus sebelumnya.
Baik prediksi ini benar ataupun salah, episode ini menunjukkan pola yang sudah familiar di pasar Bitcoin. Indikator jangka pendek sering kali menjadi bearish jauh sebelum siklus jangka panjang benar-benar berakhir.
Untuk saat ini, harga Bitcoin berada di posisi tengah yang terasa tidak nyaman.
Harga Ethereum masih kesulitan untuk mendapatkan momentum baru, bergerak di sekitar level US$3.000 dalam beberapa sesi terakhir. Konsolidasi yang berkepanjangan ini menekan sentimen dan melemahkan kepercayaan jangka pendek di antara para holder ETH.
Meski begitu, sinyal on-chain yang mulai berubah dan perilaku harga di masa lalu menunjukkan kemungkinan kondisi untuk potensi rebound sedang terbentuk.
ETF Ethereum terus merugi
Exchange-traded fund (ETF) Ethereum mengalami tekanan yang cukup lama dalam dua minggu terakhir. Dalam periode ini, hanya ada satu hari perdagangan dengan arus masuk bersih, itupun didorong oleh aktivitas Grayscale. Di luar sesi tersebut, investor terus saja menarik modal dari ETF ETH, yang menandakan sikap hati-hati dari jalur keuangan tradisional.
Koreksi ini nampaknya bersifat siklus, bukan masalah struktural. Jika Ethereum melakukan retest ke level support US$2.798, pembeli diperkirakan bisa masuk kembali. Jika bounce berhasil dan zona tersebut kembali dikuasai, ini dapat mengubah ekspektasi pasar dan mengembalikan tren harga ke arah atas.
Ingin mendapatkan insight token seperti ini? Daftar untuk Newsletter Harian Crypto Editor Harsh Notariya di sini.
Data on-chain menunjukkan momentum makro yang mulai membaik di balik permukaan. HODler Net Position Change Ethereum, yang melacak perilaku holder jangka panjang, naik tajam. Indikator ini sekarang berada di sekitar level arus keluar terbesar dalam lima bulan terakhir.
Perubahan ini menandakan holder lama mulai mengurangi tekanan jual dan semakin percaya pada potensi pemulihan Ethereum. Jika metriknya melewati garis nol, akan terjadi arus masuk bersih dari holder jangka panjang. Pola ini secara historis mendukung stabilisasi harga dan pembalikan tren.
Harga ETH bisa reli lagi
Pada waktu publikasi, Ethereum diperdagangkan di sekitar US$2.978, tertahan di bawah batas psikologis US$3.000. Konsolidasi ini membuat pasar bertanya-tanya apakah ETH bisa ditutup di bawah level itu pada 2025. Keraguan yang terus berlangsung membuat volatilitas tetap tinggi dan sentimen pasar rapuh.
Tapi, dinamika ETF dan perilaku holder jangka panjang menunjukkan potensi perubahan. Koreksi terkontrol ke US$2.798 bisa menjadi dasar untuk rebound. Jika Ethereum kembali menguasai level US$3.000 sebagai support, pergerakan harga bisa berlanjut ke US$3.131 bahkan lebih tinggi.
Risiko penurunan tetap ada jika momentum bullish gagal berkembang. Jika harga turun di bawah US$2.798, struktur teknikal akan melemah. Dalam situasi seperti ini, harga Ethereum berisiko turun ke US$2.681 yang membatalkan sentimen bullish dan memperkuat tekanan bearish dalam waktu dekat.
Peneliti blockchain ZachXBT melaporkan pada 25 Desember bahwa sejumlah pengguna Trust Wallet mengalami arus keluar dana tanpa izin dalam beberapa jam terakhir.
Pengguna yang terdampak mengatakan aset mereka terkuras dari alamat wallet tanpa persetujuan.
Peringatan Keamanan Besar untuk Pengguna Trust Wallet?
Menurut ZachXBT, penyebab utama kejadian ini masih belum dikonfirmasi. Namun, waktu kejadian menimbulkan kekhawatiran. Insiden hari ini terjadi setelah update terbaru pada ekstensi Chrome Trust Wallet yang dirilis sehari sebelumnya.
ZachXBT sudah mulai mengumpulkan alamat wallet yang terkait dengan dugaan pencurian tersebut dan meminta para pengguna terdampak untuk melapor selama investigasi masih berjalan.
ZachXBT Mengeluarkan Peringatan untuk Komunitas Pengguna Trust Wallet di Grup Telegram Pribadinya
Sementara Trust Wallet belum memberikan penjelasan teknis mendalam, situasi ini kembali memunculkan sorotan pada wallet aset kripto berbasis browser.
Ekstensi Chrome beroperasi dengan izin akses yang tinggi. Peneliti keamanan sudah berulang kali memperingatkan bahwa satu update berbahaya atau ketergantungan yang terkompromi bisa menempatkan pengguna pada risiko serius.
Beberapa bulan terakhir sudah ada beberapa ancaman wallet berbasis ekstensi yang cukup terkenal.
Perusahaan keamanan sebelumnya menandai ekstensi wallet palsu yang dirancang untuk mengambil seed phrase pengguna, sehingga pelaku bisa sepenuhnya mereplikasi wallet dan menguras dana kapan pun.
Ekstensi Chrome Palsu yang Baru-baru Ini Dilaporkan dan Menguras Wallet Kripto | Sumber: The Hacker News
Dalam kasus lain, ekstensi trading โhelperโ jahat diam-diam mengubah instruksi transaksi, mencuri sedikit aset kripto tiap kali pengguna melakukan swap.
Secara lebih luas, peneliti keamanan siber telah mendokumentasikan kampanye dari ekstensi browser yang nampak sah namun setelahnya diupdate untuk menyisipkan skrip, mengalihkan trafik, atau mengambil data sensitif.
Tidak selalu spesifik ke kripto, kemampuan seperti ini dapat mereka manfaatkan untuk menargetkan sesi wallet, proses sign-in, maupun persetujuan transaksi.
Di tengah situasi itu, laporan masalah Trust Wallet langsung memicu kekhawatiran di komunitas aset kripto.
Pengguna sangat dianjurkan untuk memeriksa transaksi terbaru, mencabut izin yang tidak diperlukan, dan menghindari melakukan transaksi baru sampai situasi lebih jelas.
Mereka yang menduga wallet-nya terkompromi disarankan untuk segera memindahkan sisa dana ke wallet baru dengan seed phrase yang benar-benar baru.
Pada waktu publikasi, Trust Wallet belum mengonfirmasi apakah update ekstensi Chrome memang menjadi penyebab langsung insiden ini.
Pada Hari Natal, pasar perak mengirimkan sinyal jelas. Saat Bitcoin diperdagangkan dengan tenang karena likuiditas hari libur yang tipis, harga perak di Cina melonjak ke level tertinggi lokal, didorong oleh pasokan fisik yang ketat dan permintaan industri yang kuat.
Perbedaan ini menyoroti tema ekonomi makro yang terus berkembang. Saat terjadi kelangkaan dan tekanan geopolitik, modal justru mengalir ke aset keras daripada alternatif digital.
Kelangkaan Perak Fisik di Cina Dorong Pergerakan
Kenaikan terbaru harga perak berasal dari Cina, di mana harga lokal mencapai rekor baru pada 25 Desember. Nampaknya, Cina sedang menghadapi kekurangan pasokan perak fisik.
BREAKING: Shanghai silver prices soar to a record $80/oz, now officially up over +150% YTD.
Emas juga mencatat kenaikan signifikan tahun ini, dengan kenaikan sekitar 60%, sementara Bitcoin justru menutup Desember lebih rendah setelah sempat tembus di atas US$120.000 pada bulan Oktober.
Pada pasar spot dan futures di Cina, harga diperdagangkan dengan premi yang konsisten dibandingkan dengan acuan London dan COMEX.
Beberapa kontrak bahkan sempat mengalami backwardation, yang menjadi tanda adanya tekanan pasokan segera. Cina menguasai lebih dari setengah permintaan industri perak global, sehingga kelangkaan di dalam negeri menjadi isu global.
Tekanan tersebut berasal dari beberapa faktor. Industri panel surya masih menjadi pendorong terbesar, sementara produksi kendaraan listrik terus meningkat.
Setiap mobil listrik memakai perak lebih banyak daripada mobil biasa, terutama pada sistem elektronik penggerak dan infrastruktur pengisian daya.
Pada saat yang sama, perluasan jaringan listrik dan produksi elektronik juga menjaga permintaan perak tetap tinggi.
Grafik Harga Perak pada Desember 2025 | Sumber: BullionVault
Stagnasi Bitcoin Saat Natal Menunjukkan Cerita yang Berbeda
Di sisi lain, Bitcoin justru tidak banyak bereaksi selama Hari Natal. Harga bergerak sideways dengan volume tipis, mencerminkan menurunnya partisipasi institusi dan bukan perubahan fundamental.
Menjelang akhir 2025, Bitcoin lebih banyak diperdagangkan sebagai aset likuiditas ber-beta tinggi daripada alat lindung nilai saat krisis. Ketika kelangkaan fisik dan masalah rantai pasok jadi topik utama, investor akhirnya lebih memilih logam daripada aset digital.
Grafik Harga Bitcoin Sepanjang Pekan Natal 2025 | Sumber: CoinGecko
Risiko geopolitik ikut memperkuat tren ini. Belanja pertahanan yang meningkat terkait konflik di Ukraina dan Timur Tengah juga menambah permintaan perak untuk kebutuhan elektronik pertahanan dan amunisi.
Berbeda dari perak investasi, sebagian besar logam ini benar-benar habis terpakai secara permanen.
Perbedaan antara harga perak dan Bitcoin mencerminkan isu makro yang lebih luas. Kelangkaan digital saja belum cukup untuk menarik modal saat terjadi guncangan pasokan.
Kelangkaan fisik, terutama yang berkaitan dengan energi, pertahanan, dan kebijakan industri, masih menjadi faktor penting.
Menjelang 2026, perbedaan itu bisa semakin berpengaruh terhadap kinerja aset, melebihi sentimen atau narasi soal minat risiko saja.
Hedera sudah menghadapi tekanan bearish yang terus-menerus selama dua bulan terakhir, mengikuti lemahnya pasar aset kripto secara keseluruhan. Harga HBAR terus turun seiring menurunnya minat risiko dan modal beralih ke posisi defensif.
Meski baru-baru ini mengalami kerugian, struktur pasar menunjukkan bahwa Januari bisa menjadi titik perubahan momentum yang signifikan bagi altcoin ini.
Sejarah HBAR Bicara Sendiri
Januari secara historis menjadi salah satu bulan terkuat untuk pergerakan harga HBAR. Selama tujuh tahun riwayat harga, token ini mencatatkan rata-rata imbal hasil Januari sebesar 38%. Return median mencapai 19,7%, menandakan kekuatan musiman yang konsisten, bukan sekadar reli sesaat.
Data musim tetap relevan bagi pelaku pasar jangka panjang. Jika pola sejarah terulang, HBAR berpotensi mengalami permintaan baru di awal 2026. Perilaku ini sejalan dengan penyesuaian ulang posisi setelah akhir tahun, ketika para trader kembali mempertimbangkan aset undervalued usai penurunan berkepanjangan.
Ingin wawasan token seperti ini?Daftar untuk menerima Newsletter Harian Crypto dari Editor Harsh Notariya di sini.
Imbal Hasil Bulanan HBAR Secara Historis | Sumber: CryptoRank
Trader Hedera nampak bearish
Data derivatif mendukung pandangan bearish yang hati-hati di antara trader aktif. Posisi Futures menunjukkan eksposur short sekitar US$4,30 juta, sementara eksposur short kini berada lebih rendah, mendekati US$3,16 juta. Kondisi ini menunjukkan adanya ketidakseimbangan yang lebih condong ke ekspektasi penurunan.
Posisi tersebut mencerminkan minimnya keyakinan bahwa risiko penurunan mungkin terbatas di level saat ini. Trader HBAR biasanya menambah eksposur short jika mereka memperkirakan penurunan akan berlanjut. Meskipun leverage meningkatkan volatilitas, struktur saat ini lebih menunjukkan pendekatan pesimistis dibandingkan hedging optimistis.
HBAR masih memiliki korelasi yang kuat dengan Bitcoin, saat ini sebesar 0,89. Hubungan ini bahkan menguat dalam beberapa hari terakhir, menandakan pergerakan harga Hedera semakin mencerminkan arah pasar yang lebih luas. Penyelarasan ini mempertegas peran Bitcoin sebagai penggerak utama momentum jangka pendek.
Korelasi ini membawa peluang sekaligus risiko. Jika Bitcoin pulih, kemungkinan besar HBAR akan ikut naik bersama altcoin berkapitalisasi besar lainnya. Sebaliknya, jika BTC kembali melemah, HBAR bisa gagal melakukan pemulihan secara mandiri.
Kondisi ekonomi makro pun tetap penting. Selama Bitcoin bertahan di level support utama, maka HBAR bisa mendapat manfaat dari efek positifnya. Namun, jika terjadi koreksi tajam pada BTC, price structure Hedera berpotensi tertekan cukup dalam.
Bisakah harga HBAR kembali ke support krusial ini?
Harga HBAR diperdagangkan di kisaran US$0,110 pada waktu publikasi. Token ini masih tertahan di bawah retracement Fibonacci 23,6% yang ditarik dari puncak US$0,155 hingga level terendah US$0,102. Pemulihan dari zona ini masih mungkin terjadi, meskipun momentumnya lebih pelan daripada impulsif.
Koreksi lebih dalam bisa saja diperlukan untuk membangun kekuatan baru. Jika harga turun menuju level psikologis US$0,100, bisa saja muncul permintaan yang lebih kuat. Biasanya, likuiditas terkonsentrasi di kisaran angka bulat. Selama harga masih di bawah rentang US$0,112โUS$0,115, aktivitas lebih merefleksikan distribusi ketimbang akumulasi.
Jika pembeli berhasil mengambil alih kendali, target pertama adalah merebut lagi level Fib 23,6% di US$0,115 sebagai support. Jika sukses, ada peluang harga bergerak ke US$0,130 selama Januari. Tapi, kalau momentum bullish tidak bertahan atau Bitcoin berbalik turun, HBAR bisa jatuh di bawah US$0,100. Pergerakan seperti ini akan membawa harga HBAR ke US$0,099 bahkan lebih rendah, sehingga membatalkan prediksi bullish.
Sebuah token hasil DeFi yang jarang dikenal mengejutkan pasar pada Hari Natal setelah mencatat reli tiga digit ketika sebagian besar aset kripto bergerak tenang. Token BIFI milik Beefy Finance melesat lebih dari 200% dalam 24 jam, sempat menyentuh level US$400 sebelum terkoreksi, menurut data pasar.
Lonjakan harga tersebut menjadikan BIFI sebagai salah satu altcoin top gainer di pasar kripto pada 25 Desember, meskipun tidak ada pengumuman protokol besar ataupun kejutan dari ekosistemnya.
BIFI Puncaki Daftar Top Gainer di Hari Natal | Sumber: CoinGecko
Apa Itu Token BIFI?
BIFI adalah token governance dan revenue-sharing dari Beefy Finance, salah satu pengumpul hasil (yield aggregator) DeFi yang paling lama berjalan.
Beefy mengoperasikan โvaultโ otomatis di berbagai blockchain, dan menggabungkan hadiah dari liquidity pool serta strategi staking. Pengguna tetap memegang kendali dana sepenuhnya dan bisa menarik kapan saja.
Beda dari banyak token DeFi lainnya, BIFI memiliki total pasokan tetap hanya 80.000 token, tanpa mekanisme minting atau burning. Semua token sudah beredar sepenuhnya.
Interesting pump for $BIFI today, never heard of them until now. Insane tokenomics โ> listed on Binance w/ only 80,000 supply? $226M in TVL? Only $23M market cap? hmm ๐๐ pic.twitter.com/vofBXxnOKa
Holder yang melakukan staking BIFI dapat bagian dari pendapatan protokol yang berasal dari biaya vault serta bisa ikut DAO governance. Desain seperti ini menjadikan BIFI lebih mirip aset governance yang terhubung hasil, bukan sekadar token utilitas biasa.
Token BIFI Reli 200% di Hari Natal 2025 | Sumber: CoinGecko
Mengapa BIFI Melejit pada Hari Natal
Reli yang terjadi lebih dipicu oleh struktur pasar daripada adanya fundamental baru.
Pertama, jumlah pasokan BIFI yang sangat rendah menciptakan efek supply shock klasik. Karena hanya ada 80.000 token, tekanan beli secukupnya saja sudah dapat mendorong harga sangat agresif.
Pada Hari Natal, permintaan melampaui order book yang tipis.
Kedua, token ini mengalami breakout setelah sekian lama bergerak sideways. Setelah BIFI menembus level resistance utama, trader momentum dan pemindai algoritmik langsung masuk dan mempercepat kenaikan harga.
Di saat bersamaan, volume perdagangan harian dalam 24 jam sempat melebihi kapitalisasi pasar BIFI, menandakan spekulasi jangka pendek cukup ekstrem daripada akumulasi organik. Ketidakseimbangan ini kemudian membuat volatilitas menjadi tinggi.
Volume Perdagangan Harian BIFI Melejit di DEX | Sumber: CoinMarketCap
Pada akhirnya, reli ini berbarengan dengan rotasi minat kembali ke narasi hasil DeFi. Ketika meme coin mulai sepi di akhir Desember, trader mencari peluang di protokol yang pendapatannya sudah terbukti.
Beefy, karena memiliki jejak lintas chain dan rekam jejak operasional bertahun-tahun, sangat cocok dengan karakteristik tersebut.
Apa arti reli ini dan apa yang tidak dimaksudkan
Penting dicatat, lonjakan harga saat Natal bukan karena perubahan mendadak pada pendapatan Beefy, kinerja vault, ataupun struktur governancenya.
Fenomena ini justru menyoroti bagaimana token governance DeFi yang langka bisa mengalami ayunan harga sangat ekstrem ketika likuiditas tipis dan momentum meningkat.
Walaupun struktur token BIFI membuatnya sensitif terhadap lonjakan permintaan, mekanisme serupa juga bisa terjadi sebaliknya. Koreksi tajam tetap menjadi risiko jelas jika arus spekulasi menghilang.